,;iiijrr;! ::-::,ri:tti,:t;ij;.:i;i
iir.+i
:lj-l:,: ':.:,:::t a,
.i -:. ::: .,,,t:,i:,,
i;*lr:A
:i:::l:r-'|'1:<iLrl r!?L:::':!l:it+'
iif
4
i.,.;
PB R SE P SI MAHAS
ISWA
UN I-' TE RHADAP P OLA
PELAKSA}IAAN
KKN-PPL
TERPADUDI
WILAYAH
KABUPATEN
PTJRWOREJOOleh: Suparmini, Suhadi purwantoro, Bambang S. Hadi
ABSTRAK
Penelitian
ini
bertujuanuntuk
(l)
mengetahui persepsi mahasiswapraktikan terhadap pola bimbingan dalam pelaksanaan
KN-pir.
terpadu; (2)mengetahui persepsi mahasiswa praktikan terhadap intensitas uimuingan;
i:i
mengetahui persepsi mahasiswa praktikan terhadap optimalisasi pelalsanaan
program;
(4)Mengetahui persepsi
mahasiswapraktikan terhaiap
waktupelaksanaan
KKN-PPL
terpadu;
dan
(5)mengelahuipersepsi
mahasiswa
praktikan terhadap pencapaian kompetensi pelaksanaan
KKN-ppL
terpadu.Penelitian
ini
merupakan penelitian deskriptif. Variabel peneliiian terdiridari
lima
variabelyaitu
pola
bimbingan, intensitas bimbingan, optimalisasipencapaian progam, waktu pelaksanaan, dan pencapaian kompetensi. populasi penelitian adalah mahasiswa praktikan
KKN-ppL
yang berlokasidi
wilayah
Kabupaten
Purworejo,
yang
berjumnlah
274
-uhurir*u.
Jumlah
sampelsebanyak 101 ditentukan berdasarkan Nomogram Henry
King
dengan dera;atkgslahan I 0%. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan clustei sampling.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan angket dan dokumentasi. Analisis
menggunakan statistik deskriptif.
Hasil
penelitian menunnjukkan bahwa(l)
persepsi mahasiswa terhadappola bimbingan KKN-PPL terpadu, pada umumnya
bai{
terutama dalam hal artipenting keberadaan
dan
peran pembimbing,tetapi
berpersepsi kurang baik terhadap cakupan asggk pembimbingan yang dianggap ftutungkompriensif,
struktur waktu yang tidak terjadwal dan metode bimbingan yang kurang variatif; (2) Persepsi terhadap intensitas bimbingan pada umumnyu
tu.*g
baik terutama dalamhal
jumlah
kunjunganDpL KKN
dan
DpL ppL. p"ri"psi
praktikantergolong
baik
dalamhal
kebermanfaatandan
efektivitas bimbingan waktu bimbingan; (3) Persepsi mahasiswa terhadap optimalisasi pelaksanaai prog.urn, umumnyakurang
baik
terutama dalamhal
kesulitanalokasi
*ukiu
untuk kegiatanKKN
dan PPL, kurang optimalnya pelaksanaan progam dan kurangmenganggap
baik
terhadappola
KKN-ppL
terpadu;(4)
FerJepsi mahasiswlterhadap waktu pelaksanaan
KKN-ppL
terpadu umunya'menyatakan cukup, dan tingkat ketercapaian alokasi waktu untukKKN
danppl-
cukup proporsional, tetapi pengaturan waktu pelaksanaanuntuk KKN
dan ppl- kadang menyulitkan,kesempatan
untuk
pengembangan potensi mahasiswakurangf
(5)
persepsi mahasiswa terhadap pencapaian kompetensi melaluiKKN-ppL
umumnya positifuntuk ketercapaian dan peningkatan kompetensi keguruan terutama dalam hal kompetensi pedagogik
dan
profesionar. Kompetensiyang
ketercapaiannya leldah adalah kompetensi sosial. Peran pembjmbingan oietrpitrat
sekolah danBAB
I
PENDAHULUAI\
A.
Latar
Belakang MasalahPendidikan, dan pengadaan pembinaan guru harus terus dikembangkan
untuk
meningkatkan kualitas kependidikan pada semuajalur, jenis,
danjenjang kependidikan diseluruh tanah
air.
Kualitas pendidikan ditingkatkandan
diselenggarakan secara terpadu dalamjumlah yang
memadai danberkesinambungan
agar makin
profesional.
pengembangankarier
dankesejahteraan
tenaga
kependidikan,
terutama
guru
ditingkatkan
danpenempatannya disebar merata
di
seluruh tanah air sesuai dengan fungsidan
kebutuhan pendidikan nasional. Pendidikan tenaga kependidikan terutama
guru dituntut untuk selalu ditingkatkan kualitasnya, sehingga menjadi guru
yang berprestasi sebagai cermin adanya peningkatan profesionalitas jabatan
guru. Guru yang semakin profesional dan berprestasi adalah refleksi dari
kesediaan
untuk
mengabdi
pada pilihan
kariemya sebagai
tenagakependidikan yang diberi tugas mengajar, mendidik, dan melatih peserta didik
untuk mencapai tujuan kependidikan yang telah disepakati secara nasional.
Jabatan
guru
adalahjabatan
profesionalyang
diakui oleh
undang-undang. Pengembangan
karier
dan
kesejahteraantenaga
kependidikanterutama
guru
perlu
ditingkatkan, sebagai
bentuk
dari
penghargaanmasyarakat dan pemerintah kepada para guru .
oemar
Hamalik (2000:21) menyd.takan bahwa guru yang profesionaladalah guru yang
memiliki
sejumlah kompetensi sebagai guru. Kompetensikeguruan yang
dimiliki
guru tidakdimiliki
oleh profesi lainnya. Sebagai suatuprofesi jabatan guru harus memenuhi persyaratan khusus berupa kualifikasi
pendidikan dan lulus sertifikasi. seorang guru tidak hanya harus memenuhi
berbagai
kualifikasi
baik
kepribadian, kemampuan mengajar, penguasaanspesialisasi
dalam
disiplin
ilmu
tertentu,
tetapi
juga
harus
memilkikemampuan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi
di
sekitarnya sebagaidampak kemajuan ilmu dan teknologi pada era globalisasi ini.
Lembaga Pendidikan
Tenaga
Kependidikan
(LprK)
merupakanlembaga kependidikan
yang
profesional. Idealnya lulusanLprK
sebagailembaga prajabatan
guru
menghasilkan tenaga kependidikan yang apabiladiberi tugas keguruan benar-benar mencerminkan dimilikinya profesionalisme
sebagai guru. usaha pembinaan profesi guru pada
LprK
antara lain dilakukandengan memberikan bekal praktis secara kontekstual
melalui
mata kuliahPraktik
Pengalaman Lapangan(ppl-) bagi
para
mahasiswacalon
tenagakependidikan yang dimilikinya yang meliputi
ppl-
I
danppt- u. ppl- I
berupalatihan mikro teaching yakni latihan mengajar pada sekelompok kecil peserta
didik
yang merupkan teman sejawat tetapi seluruh komponen pembelajarandiseting seperti aslinya.
sekolah. Progam PPL
II
mahasiswa diterjunkan langsungdi
sekolah-rasional sebab
pada akhirnya lulusan
LPTKdiharapkan
mampu
mengajar
di
sekolah
yang
mencerminkanprofesionalismenya.
untuk
kepentinganprogqm
ppt,
ini
setiap
LprK
PPL3
memiliki
unit
pelaksanaan Teknis(upr)
uppl-
yang mengurus masalbh
pelaksanaan
PPL
bagi
mahasiswa.pihak lain
yang terkait
adalah dosen
pembimbing
lapangan,dari
seruruhjurusan.
Kepara sekolahdan
gurupembimbing bidang
studi
sebagai pembimbingdi
sekolah tempatppl
dilaksanakan.
Universitas
Negeri
yogyakarta(ul.u
sebagai sarah
satu
rembagatenaga kependidikan
juga
mengadakan pembinaan kemampuan profesionarmahasiswa calon
guru.
Salah satu fakultasdi
UNy
adalah Fakultas IlmuSosial dan Ekonomi (FISE) yang memiliki sasaran
KKN-ppL
yang rebih luascakupan jenjangnya yakni di
tingkat
sMA, sMK
dan
sMp.
Dari data yangdiperoleh tentang persepsi pelaksanaan
ppl
selamaini
akan dapat dijadikandasar
untuk
membenahi unsur-unsurmaterial,
teknis-dan
sumberdaya
manusia yang melaksanakan progam
ppl- ini,
khususnya para pembimbing
(guru dan
dosen
pembimbing)
agar
meningkatkan
kinerja
sehinggapelaksanaan
PPL
menjadi rebih
berhasilguna
dan
berdayaguna. Jangan
sampai pelaksanaan
ppl
hanya menjadi rutinitas yangbanyak dikeluhkan
oleh pihak
sekolah sebagai progam yang dianggap mengganggu aktivitaspembelajaran. waktu
KKN-ppL
terpadu yang menjadi lebih lama belum bisamenjadi jaminan
pencapaian kompetensi.persepsi
sebagian praktikanmenganggap waktu yang rama belum memberikan ruang untuk pengembangan
kompetensi keguruan secara
optimal
karenapihak
sekolahmasih
lebih4
Penelitian Saidiharjo,
dkk
(2006)
menunjukankurang
intensifnyabimbingan
dari guru
pembimbingDpL
dan
kepala sekolahinilah
yangmenjadi salah satu sebab kurang berhasilnya pembentukan profesionalisme
calon guru.
Pemantauandari
pihak
uppl- juga
kurang intensif, sehinggabeberapa
unsur
yang terlibat
dalam progam
ini
bisa
dikatakan kurangprofesional. Dipihak mahasiswa sendiri inovasi pembelajaran yang diharapkan
diterapkan oleh mahasiswa kurang diupayakan secara serius oleh mahasiswa
sejak pelaksanaan PPL
I,
sehin_ega ketikappl
II juga tidak rampak kemajuan mahasiswa dalam menerapkan inovasi tersebut.Untuk membangun profesionalisme guru sejak
dini
makauppl
uNy
memodifikasi
model
PpL
II
ini
dengan cara digabungkan dengan KKN,dengan maksud waktu mahasisrva berada
di
sekolah menjadi lebih panjangdan PPL lebih intensif. Moder
ppl
rama dianggap kurang dapat memberikanwahana untuk melatih profesionalisme keguruan karena bimbingan dilakukan
oleh DPL yang berasal dari bidang studi/jurusan yang berbeda dengan jurusan
mahasisw4
juga
kegiatanKKN
dilaksanakandi
masyarakat yangdianggap
kurang mendukung dalam pembentukan profesionalisme calon guru. Dengan
demikian kegiatan
KKN
bagi mahasiswa kependidikan lokasinya tidak lagi dimasyarakat tetapi dipindah di sekolah-sekolah.
PPL
il
model baru (terpadu) berbeda secara nyata dengan model lamadalam hal pola bimbingan sasaran dan waktu. yang paling penting dari semua
komponen
perbedaantersebut adarah
pola
bimbingan
yakni
dosen
pembimbing PPL berasal darijurusan yang sama dengan jurusan mahasiswa
I
i
yang dibimbingnya sekaligus dosen yang
juga
menjadi pembimbing PPL I(mikro
teaching). Disampingitu juga
padaKKN-PPL
terpaduini
masihmelibatkan dosen koordinator lokasi yang menjadi
DPL
KKN.
PPL modelbaru ini diharapkan mampu memberikan wadah profesionalisme. Kendala dari
model baru adalah kesulitan dalam
hal
koordinasiantar
dosen PPL yangberasal dari berbagai jurusan. Misalnya dalam satu lokasi terdapat mahasiswa
yang berasal
dari
delapan jurusan, berarti ada delapanDPL
yang terlibat.Kesulitan koordinasi antar DPL PPL dengan dosen DPL
KKN
rerutama dalamhal
waktu.
Kendala lainnya adalah keengganan dosenuntuk
mendatangilokasi-lokasi
KKN-PPL yang jumlahnya setiap dosen antara
5-9lokasi/sekolah, karena seorang dosen DPL PPL harus mendatangi setiap lokasi
yang menjadi tempat ber-PPL mahasiswa yang dibimbingnya yang berasal
dari
jurusan yang
sama. Bimbinganyang
diharapkan dapat memberikanpencerahan pada mahasiswa, temyata
oleh
sebagian mahasisrva dianggapbelum
memenuhi harapan.
Pola
bimbingan
yang
belum
terbakukanmenyebabkan mahasiswa mengalami ketidakpastian. Kehadiran
DpL
yangtidak pasti juga dianggap oleh mahasiswa sebagai bimbingan kurang intensif.
Belum ada penelitian yang mengungkap efektivitas pelaksanaan
KKN-PPL model baru ini, juga evaluasi terhadap pelaksanaannya tetapi model ini
masih terus dilaksanakan. Berdasarkan observasi banyak mahasiswa yang
mengeluh terhadap
pola
baruini
karena dianggap menyulitkan dalam halpembagian
waktu
dalam
hal
KKN-PPL. Disamping
itu
mahasiswa6
pengembangan kompetbnsi sosial. Mahasiswa seringkari dihadapkan
pada
situasi dilematis
ketika
ada tuntutandari
masyarakat dimana mahasiswabertempat tinggar
untuk
ikut
serta daram progam-progamkemasyarakatan sementara mahasiswa tidak memiliki progam untuk
masyarakat.
Menurut persepsi sebagian mahasiswa apa yang dihadapi
di
sekorahadalah masyarakat yang
reratif
homogen, sementaradi
masyarakatsituasi
yang
dihadapinyarebih
heterogen. Situasiyang
heterogen
ini
menuntutmahasiswa unfuk mampu beradaptasi dan
mengembangkan kompetensi sosiar.
Dengan demikian
KKN-ppL
moderterpadu menurut
persepsi sebagian
mahasiswa
berum
memberikan
ruang yang
komprehensif
untukpengembangan kompetensi keguruan.
'
.untuk
memperoreh gambaran mengenai persepsi mahasiswaterhadap pola pelaksanaan
KKN-ppL
terpaduini
mak4perru dirakukan peneritian oreh
pihak UPPL
LrNY.
Sebagai langkahawal untuk
memberikan kontribusi
masukan
bagi
uppl
peneliti tertarik untuk
merakukan peneritian rentang
persepsi mahasiswa tersebut. Mengingat
terdapat beberapa wirayah kabupaten
yang dijadikan sebagai lokasi
KKN-ppL
maka peneritian sengaja menentukan
lokasi
di
wilayahdi
luar propinsiDIy.
Lokasidi
luar wilayahDIy
sebagai
wilayah pengembangan rokasi
KKN-ppL
adarahdi
Kabupaten Kraten danKabupaten Purworejo. Dalam peneritian
ini
sengaja difokuskandi
wirayahKabupaten purworejo.
B.
Identifikasi
MasalahBerdasarkan uraian
di
ratar belakang masalah dapat diidentifikasisejumlah masalah sebagai berikut:
l.
Anggapan bahwa kegiatanKKN-ppL
bagi
caron
guru
mengganggukelancaran proses belajar mengajar.
2.
Kurang
profesesioalnya pihak-pihakyang
terlibat
dalam
pelaksanaanKKN-PPL dilihat dari aspek keirmuan pembimbing koordinasi dan waktu
pembimbingan.
3.
Mahasiswa kurang bersungguh-sungguh dalam berlatih mengembangkankompetensi keguruan sejak
ppl,
I.4.
Rendahnya koordinasi antaradosen DpLppl,
DpLKKN
danuppl.
5.
KKN-PPL terpadu menyebabkanDpL
ppl-
engganuntuk
mendatangilokasi yang jumlahnya banyak.
6.
Belum ada penelitian yang mengungkap efektivitas pelaksanaanKKN-PPL terpadu.
7.
Terdapat persepsidari
mahasiswa yang menyatakan bahwaKKN-ppL
terpadu kurang memberikan wadah
untuk
pengembangan kompetensikeguruan secara komprehensif,
8.
Terjadi dilematika yang dihadapi mahasiswa karena adanya tuntutan darimasyarakat
untuk terlibat dalam
kegiatan
kemasyarakatan dimanamahasiswa mahasiswa bertempat tinggal.
9.
Belum diketahui persepsi mahasiswa praktikan terhadap pola bimbingan10.
Belum diketahui
persepsi mahasiswapraktikan terhadap
intensitas
bimbingan.
I
l. Belum
diketahui
persepsi mahasisw.a praktikan terhadap optimalisasipelaksanaan program.
12.
Belum
diketahui
persepsi mahasiswa
praktikan
terhadap
waktu
pelaksanaan
KKN-ppL
terpadu.13.
Belum
diketahui
persepsi mahasiswapraktikan
terhadap pencapaiankompetensi pelaksanaan KKN-ppL terpadu.
C.
Perumusan MasalahBerdasarkan sejumlah masalah yang berhasil diidentifikasi tidak semua
dicari jawabannya melalui penelitian
ini.
Masalah dalam penelitian dibatasiberdasarkan urgensi permasalahan untuk dipecahkan dan ketertarikan peneliti
pada masalah tersebut. Adapun rumusan masalah sebagai berikut:
l.
Bagaimana persepsi mahasiswa praktikan terhadap pola bimbingan dalampelaksanaan
KKN-ppL
terpadu?2.
Bagaimana persepsi mahasiswa praktikan terhadap intensitas bimbingan?3.
Bagaimana
persepsi
mahasiswa
prakrikan terhadap
optimalisasipelaksanaan program?
4.
Bagaimana persepsi mahasiswa praktikan terhadapwaktu
pelaksanaanKKN-PPL terpadu?
5.
Bagaimana persepsi mahasiswa praktikan terhadap pencapaian kompetensipelaksanaan
KKN-ppL
terpadu?D.
Tujuan penelitianPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang komprehensif
mengenai:
l.
Mengetahui persepsi mahasiswa praktikan terhadap pola bimbingan dalampelaksanaan
KKN-ppL
terpadu.2.
Mengetahui persepsi mahasiswa praktikan terhadap intensitas bimbingan.3.
Mengetahui
persepsi
mahasiswa
praktikan terhadap
optimarisasipelaksanaan program.
4'
Mengetahui persepsi mahasisrva praktikan terhadap rvaktu pelaksanaanKKN-PPL terpadu.
5.
Mengetahui persepsi
mahasiswa
praktikan terhadap
pencapaiankompetensi pelaksanaan KKN-ppL terpadu.
E.
Manfaat PenelitianHasil penelitian ini diharapkan dapat mendatangkan manfaat yang bersifat
teoretik maupun praktis.
l.
Manfaat Teoretika.
Menemukan pola bimbinganKKN-ppL
mahasiswa yang sesuai dalammengembangkan kompetensi keguruan yang cocok dengan suasana
kejiwaan mahasiswa.
b.
Menemukan
kelebihan
dan
kekurangan
Intensitas
bimbingan,optimalisasi pelaksanaan
progam,
waktu
pelaksanaanKKN-ppl
2.
Manfairt Praktisa.
sebagai sumabangan pemikiran bagiuppt,
uNy
dalam memperbaikipola pelaksanaan KKN-PPL terpadu.
b.
Mernberikan masukan
bagi
uppl uNy
untuk
mengevaluasiefektivitas
pola KKN-FPL
terpadu
sebagai arena pengembangan