Konsep Dasar
Analisis Produksi
PENDAHULUAN
Aktivitas produksi bukan hanya sekedar mengubah
input menjadi output, tetapi harus dipandang sebagai
aktivitas penciptaan nilai tambah, sekaligus
menghindarkan terjadinya pemborosan (
waste
)
Penciptaan nilai tambah harus membuat input jadi
output secara efektif dan efisien sehingga produk
sebagai output dari proses penciptaan nilai tambah
A. KONSEP DASAR SISTEM
PRODUKSI
Secara skematis sederhana, sistem produksi dapat
digambarkan sebagai berikut:
INPUT
PROSE
Umpan balik untuk pengendalian input, proses dan
A. KONSEP DASAR SISTEM
PRODUKSI
Contoh sistem produksi jasa dan manufaktur:
No Sistem Input Output
1
Karyawan, fasilitas gedung, peralatan
kantor, modal energi, informasi, manajerial, dll
Dokter, perawat, karyawan, fasilitas gedung, peralatan medik, laboratorium, modal, energi, informasi, manajerial, dll Dosen, asisten, mahasiswa, karyawan, fasilitas gedung dan peralatan kuliah,
perpustakaan, laboratorium, modal, energi, informasi, manajerial, dll
Pilot, pramugari, tenaga mekanik, karyawan, pesawat terbang, fasilitas gedung dan peralatan kantor, ebergi, informasi, manajerial, dll
Pelayanan finansial bagi nasabah
(deposito, pinjaman, dll)
Pelayanan medik bagi pasien
Pelayanan akademik bagi mahasiswa untuk menghasilkan S1, S2 dan S3
A.1. ELEMEN INPUT DALAM SISTEM
PRODUKSI
Input diklasifikasikan dalam dua jenis, input tetap (fixed input)
dan input variabel (variable input)
Input tetap adalah suatu input yang tingkat penggunaan
inputnya tidak tergantung pada jumlah output yang akan diproduksi
Contoh: Tenaga kerja, modal, energi (dalam jangka pendek), tanah, manajerial, informasi
Input variabel adalah suatu input yang tingkat penggunaan
input itu tergantung jumlah output yang akan diproduksi.
A.2. ELEMEN PROSES DALAM SISTEM
PRODUKSI
Secara umum, terdapat tiga kategori untuk semua aktivitas
dalam proses:
1. Tugas-tugas (tasks),
2. Aliran-aliran (flows), dan 3. Penyimpanan (storage)
Suatu tugas atau aktivitas (tasks) dikatakan memiliki nilai
tambah apabila penambahan beberapa input pada tugas akan memberikan nilai tambah produk sesuai yang diinginkan konsumen. Contoh:
Menerbangkan sebuah pesawat terbang dengan baik
A.2. ELEMEN PROSES DALAM SISTEM
PRODUKSI
Terdapat dua jenis aliran (flows): (1) Aliran material/ barang
setengah jadi dan (2) Aliran informasi
Aliran material terjadi apabila material dipindahkan dari satu
tugas ke tugas berikutnya, atau dari beberapa tugas ke tempat penyimpanan atau sebaliknya.
Aliran informasi mengawali dan membantu dalam proses produksi
suatu barang/ jasa. Contoh : Instruksi-instruksi yang diberikan dalam proses produksi
Suatu penyimpanan (storage) terjadi apabila tidak ada tugas
yang dilakukan serta barang/ jasa itu sedang tidak
A.2. ELEMEN PROSES DALAM SISTEM
PRODUKSI
Karakteristik Proses
Kapasitas: Tingkat output maksimum dari suatu proses, yang
diukur dalam unit output per unit waktu. Misalnya, UDINUS
mampu menerima 2000 mahasiswa per tahun, mesin produksi komponen Android mampu memproduksi 6000 komponen / minggu, dan lain sejenisnya.
Efisiensi: Ukuran yang menunjukkan bagaimana baiknya
A.2. ELEMEN PROSES DALAM SISTEM
PRODUKSI
Karakteristik Proses
Efektivitas: Mengukur derajat pencapaian output dari sistem
produksi; diukur berdasarkan rasio output aktual terhadap output yang direncanakan. Misalnya, PT. Indofood berencana
memproduksi sebanyak 1.000 unit box Indomie tapi diketahui yang berhasil diproduksi hanya 900 unit box. Berarti
efektivitasnya 90%
Fleksibilitas: Mengukur berapa lama waktu perubahan proses
untuk menghasilkan output yang berbeda atau dapat
menggunakan sekumpulan input yang berbeda. Biasanya karena perubahan selera konsumen yang ingin produk baru yang
A.3. ELEMEN OUTPUT DALAM SISTEM
PRODUKSI
Dalam sistem produksi modern, beberapa pengukuran pada
tingkat output sistem produksi yang relevan dipertimbangkan adalah:
1. Kuantitas produk sesuai pesanan konsumen atau
permintaan pasar (satuan unit)
2. Tingkat efektivitas
3. Banyaknya produk cacat 4. Biaya per unit output
B. TEORI PRODUKSI
Kebanyakan teori produksi berfokus pada efisiensi:
1.
Memproduksi output semaksimum mungkin dengan
tingkat pengguna input tetap
2.
Memproduksi output pada tingkat tertentu dengan
biaya produksi seminimum mungkin.
Konsep produksi jangka pendek
(Short Run Production)
Mengacu kepada periode waktu produksi di mana
terdapat satu atau lebih input yang bersifat tetap
Konsep Produksi Jangka Panjang
(Long Run Production)
C. KONSEP PRODUKSI JANGKA
PENDEK
Total Product (TP atau Q) adalah produksi total yang dihasilkan
oleh suatu proses produksi
Marginal Product (MP) adalah perubahan produksi yang
diakibatkan oleh perubahan penggunaan satu satuan faktor produksi variabel
Rumus MPL= ∆Q/∆L atau MPL = TPL’
Average Product (AP) adalah rata-rata produksi yang
C. KONSEP PRODUKSI JANGKA
PENDEK
Contoh kasus PT ABC: Total Product (Q), Average Product (APL), dan
Marginal Product (MPL)
C. KONSEP PRODUKSI JANGKA
PENDEK
[
Law of Diminishing Marginal
C. KONSEP PRODUKSI JANGKA
PENDEK
[
Law of Diminishing Marginal
Product
]
Terbagi ke dalam tiga daerah produksi:
1. Daerah I (Irrational region)
APL naik APL maksimum
Penggunaan input masih menaikkan TP sehingga pendapatan
masih dapat terus diperbesar 2. Daerah II (Rational region)
APL maksimum TP maksimum
Pada daerah ini dimungkinkan pencapaian pendapatan
maksimum
3. Daerah III (Irrational region)
C. KONSEP PRODUKSI JANGKA
PENDEK
[
Law of Diminishing Marginal
Product
]
Mengapa bisa terjadi Law of Diminishing Marginal Product?
1. Kelangkaan faktor produksi (makin memburuknya kualitas input)
2. Kejenuhan dari faktor produksi
D. KONSEP PRODUKSI JANGKA
PANJANG
Dalam jangka panjang perusahaan mempunyai
lebih banyak kesempatan untuk merubah
pemakaian input yang tadinya tidak dapat diubah
Fungsi Produksi jangka panjang
Q = F (K, L)
Alat penting untuk menganalisis efisiensi produksi
dalam jangka panjang adalah dengan menggunakan
D. KONSEP PRODUKSI JANGKA
PANJANG [ISOKUAN]
Isokuan pada prinsipnya
beranalogi sama dengan
konsep kurva indifferen di bab Analisis Perilaku Konsumen.
Isokuan menunjukkan
kombinasi yang berbeda dari tenaga kerja (L) dan barang modal (K), yang
memungkinkan perusahaan menghasilkan jumlah output tertentu.
D. KONSEP PRODUKSI JANGKA
PANJANG [ISOKOS]
Menunjukkan semua
kombinasi yang berbeda
dari tenaga kerja dan modal yang dapat dibeli oleh
perusahaan, dimana semua kombinasi tersebut akan berbiaya sama.
Persamaan isokos
D. KONSEP PRODUKSI JANGKA
PANJANG [Kurva Keseimbangan
Produsen]
Kurva keseimbangan produsen
menunjukkan pencapaian kombinasi penggunaan input pada kondisi biaya terkecil
(least cost combination of inputs), untuk memproduksi output dalam jumlah tertentu.
Intinya: “Dengan kemampuan
(dana) yang terbatas, kita
tetap dapat mencapai tingkat produksi maksimum”
Di titik mana keseimbangan