• Tidak ada hasil yang ditemukan

telaga itu bernama sabar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "telaga itu bernama sabar"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

Lembaga Amil Zakat Nasional

Pemberi Beasiswa Yatim Terbanyak 2011 Certificate No: 10071

ISO 9001:2008

Majalah Donatur Y

atim Mandiri Februari 2017 / Jumadil A

wal - Jumadil Akhir 1438 H

Donatur:

146.048

Telaga Itu

Bernama Sabar

Telaga Itu

Bernama Sabar

Pengobatan Peradangan

(2)
(3)

1

Yatim Mandiri/Edisi Februari 2017

Dari Abdullah bin Umar ra berkata bahwa

Rasulullah SAW pernah bersabda, “Barangsiapa

yang bersabar atas kesulitan dan himpitan

kehidupannya, maka aku akan menjadi saksi atau

pemberi syafaat baginya pada hari kiamat.”

(HR. Tirmidzi)

(4)

-Arma Jackson

LAZNAS Yatim Mandiri semoga tambah maju

Ibnu Rusdi

Penanganan anak-anak yatim melalui kerja

kelembagaan terasa lebih

termanajemen dan prospektif.Salam apresiatif

buat Yatim Mandiri

A. Zeni Ahmad

YATIM MANDIRI Oke, semoga sukses selalu

Dalam mengasuh anak-anak yatim....amiin.

Soraya

Indah nya berbagi, semoga apa yg kita

berikan mendapat pahala yg

begitu besar dari allah swt.. aamiin

MISI

1. Membangun nilai-nilai kemandirian ya m dhuafa 2. Meningkatkan per sipasi masyarakat dan dukungan

sumberdaya untuk kemandirian ya m dan dhuafa 3. Meningkatkan Capacity Building Organisasi.

VISI

Menjadi Lembaga Terpercaya dalam Membangun Kemandirian Ya m

Yayasan Yatim Mandiri

Syad

Kindy M. U.

Mutrofin

2

Yatim Mandiri/Edisi Februari 2017

BALIKPAPAN Jl. Pattimura RT104 No.38 B, Batu Ampar , Balikpapan Telp.(0542) 860 609,081 25344932. BANDUNG Jl. Rusa No.12 Buah Batu Bandung. Telp (022) 7309138, 0877 8164 3543,

BANTEN Jl. Ayip Usman No.11 Cikepuh Kebaharan Serang Banten Telp. (0254) 219375,081287448444.

BANDAR LAMPUNG Jl. Sultan Haji No.19 kel. Sepang Jaya kec. Kedaton, Bandar Lampung telp. (0721) 700953, 085275669977, BATAM Perumahan Kurnia Djaya Alam Parkit 01, no.02 Batam Center - Batam Telp. (085) 109050200,081372601112. BEKASI Jl. Laskar Perum Griya Metropolitan Blok DI-4 Pekayon Jaya Bekasi (021) 82401706, 085 108056400 BLITAR Jl. Cemara No.286 Blitar Telp. (0342) 4559117, 085103761333, BOGOR Jl.Sempur Kaler No 2 Bogor Tengah - Kota Bogor Telp (0251) 8409054, 0813 3177 1830. BOJONEGORO Jl. Panglima Polim Gg. Mangga 2 Sumbang Bojonegoro Telp. (0353) 5254809, 0857 3336 4999, DENPASAR Jl. Gunung cemara 7K Perumnas Monang Maning ,Denpasar bali Telp. (081) 333 241 248, DEPOK Jl. Margonda no.23B, Pancoran mas kota depok Telp. (021) 7777785,0821 40742135, 0852 407 421 35 GRESIK Ruko Multi Sarana Plaza Blok B-11 Jl. Gubernur Suryo Gresik Telp. (031) 399 0727, 0853 4774 2008, Fax. (031) 399 0727 JAKARTA Jl. Utan Kayu Raya No.64 matraman Jakarta Timur. Telp. (021) 29821197, (081) 316313700, JAKARTA SELATAN Jl. Gedung hijau Raya SV.07 no.74 Pondok Indah Jakarta selatan, Telp (0812) 8016 5001, 08161330701. JEMBER Jl. Nusantara Komplek Ruko, GOR Kaliwates No.4, Jember Telp. (0331) 427062, 0851-0264-0333 JOMBANG Perum Widya Graha Permai 14B RT 31/RW 06 Jl. Pattimura Gang III Barat STKIP Jombang Telp.(O321) 865879, 0851 0015 0808. KEDIRI Jl. Dr. Saharjo No. 119 Campurejo Mojoroto Kediri Telp. (0354) 3782141, 0812 3389 7975 KUDUS Jl. Ganesha No. 4 Purwosari Kudus 59316 (Depan SMKN 1 Kudus), Telp. (0291) 4250151, 0851 0275 4279.

Pembina

Prof. Dr. H.Imam Bawani, MA Prof. Dr. HM. Roem Rowi, MA Drs. Agustianto, MA KH. Abdurrahman Navis, Lc, MHI

Dewan Pengawas SyariahBendahara

Yusuf Zain, S.Pd, MM Bimo Wahyu Wardoyo Ir.

Zaini Faisol

Kindy M. U. M. Ulinnuha

Sekretaris EksekutifDirektur RSM Direktur Utama

Penasehat Hukum H. Mahfud, SH ,

. . .

Agus BudiartoH. Mutrofin, SE H. Mutrofin, SE

(5)

2-3 Prol Majalah

16-17 Solusi Islam

Tausiyah

18-19 Smart Parenting

21 Doa 28-29 Pintu Rezeki

39 Data Program

KEPANJEN Jl. Panglima Sudirman 209 A Kepanjen Telp. (0341) 392199,081 332900639, LAMONGAN Jl. Nangka No.3 Perum Deket Permai, Lamongan Telp. (0322) 324025, 0821 3993 9427, LUMAJANG JL.Suwandak No.42, Lumajang. Telp. (0334) 890300,081 2491 424 53. MADIUN Jl. Yos Sudarso No.64 B Madiun Telp. (0351) 457740, 081332537501. MAKASSAR JL. Andi Tonro No.11 Kec.Tamalate. Kota Makassar. Tlp. 0813 3000 3450,0853 9561 5116, MALANG Jl. Titan 2 BB.12 Purwantoro-Blimbing Kota Malang Telp. (0341) 4371011, 085 100 390 444, MAROS Jl.Ibrahim (HM kasim DM ) NO.19,Turikale MAROS Telp. (0411) 371635,082343430681.

MOJOKERTO Perum Kranggan Permai C-14 Jl. Pahlawan Mojokerto Telp.(0321) 322964, 3869898, 0851 0786 9898 PALEMBANG Jl. R. Sukamto Lorong Pancasila No.73 samping Mc’Donald depan PTC mall Telp. (0711) 362598, 085 267348612, PASURUAN Perum Pondok Sejati Indah blok 8 No. 11b Pasuruan, Telp. (0343) 4742 017,088805508832, 085234993585. PEKALONGAN Perum Bina Griya blok B-IV no. 191 Medono, Pekalongan. Telp (0285) 421082, 0853 2927 7285, 0822 4440 1333,PONOROGO Jl. Urip Sumoharjo gang I No. 20 Mangkujayan Ponorogo 63413. Telp (0352) 488223,0812 5951 5665. PROBOLINGGO Jl. Mawar No.50 Kota Probolinggo, Telp.(0335) 894623. 085 1036 44 849. PURWOKERTO Jl. Warga Bhakti Gang III no 50 kel. Prwokerto lor, kec. Purwokerto Timur. Telp 0281-623510, 0851 0092 6664, SEMARANG Jl. Nangka Timur No. 35 Semarang Telp. (024) 8416166, 0812 2715 3899,085751543068.SIDOARJO Perum Taman Tiara Regency Blok A no. 2 Sidoarjo. Telp. (031) 9970 2587, 0851 0049 0045 Fax. (031) 8921021 SOLO Jl Nakula no 38 Protojayan, Serengan, Surakarta,Telp. (0271) 656218,(0851) 0301 2224

SRAGEN Jl. Raya Sukowati No. 514 Sragen Wetan, Sragen. Telp. 0823 0013 4410, 0857 2597 3921,0877 3307 4777, SURABAYA Jl. Bendul Merisi Selatan I/2A Surabaya Telp. (031) 8494100, 0851- 0098-6844, TANGERANG Jl. Cibodas Raya No. 7 Perumnas 1 Karawaci Baru Tangerang Telp. (021) 2917 0263, 0851 0168 4004. TUBAN Jl. Soekarno - Hatta No. 29 Tuban Telp. (0356) 327118, 0813-3388-3360. TULUNGAGUNG Jl. Pahlawan III No. 5A, Kedungwaru Tulungagung Telp. (0355) 332 306, 0851-0577-0187.YOGYAKARTA Jl. Jazuli Karangkajen MG III/892. RT/RW 043/011 Yogyakarta Telp. (0274) 2871601, 0822 4359 0007, GRAHA YATIM MANDIRI

Jl. Raya Jambangan 135-137 Surabaya Telp. (031) 8283488, Fax. (031) 8291757, MEC Jl. Jambangan no.70 surabaya,031-8299970,085748888170,Fax : 031-8297654.

KAMPUS STAI AN NAJAH INDONESIA MANDIRI Jl. Raya Sarirogo no. 1 Sidoarjo Telp. (031) 99700528, 082 333 2727 04. ICMBS Jl. Raya Sarirogo no. 1 Sidoarjo Telp. (031) 8076436, 0822 3224 7576, 0857 0491 9337.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, serta shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW.

Barangkali kata “sabar” adalah kata yang paling sering kita dengar dalam hidup kita, utamanya saat dirundung masalah, mengalami kesulitan dan tertimpa musibah. Kata “sabar” menjadi kata penenang atas segala ujian dan badai kehidupan.

Menurut Ibnu Qoyyim, sabar itu dibagi tiga: yakni sabar dalam melaksanakan ketaatan, sabar dalam menjauhi dosa dan kemaksiatan, serta sabar dalam menghadapi takdir.

Memahami sebuah ujian dari Allah, yang pasti terjadi, dan bagi kita adalah berserah diri dan tidak mengatakan sesuatu atau melakukan sesuatu kecuali yang diridhoi oleh Allah.

Kita adalah milik Allah dan kepadaNya lah kita akan kembali. Rasulullah SAW pernah bersabda,

“Sesungguhnya besarnya pahala itu tergantung besarnya ujian.” Ibadah adalah amalan yang melibatkan hati sebagai penopangnya, maka kalau hati sakit seseorang akan merasa berat untuk tetap bersabar dalam beribadah. Oleh karena itu, kita mesti senantiasa menghidupkan hati. Bukan hanya merawat tubuh. Jadi, yang membuat kita kuat ibadah adalah hati yang selalu rindu dengan Allah, hati yang selau rindu akan pahala dan surga, hati yang takut akan murka dan siksa Allah, hati yang selalu berfikir tentang akhirat. Itulah tema bahasan utama rubrik Bekal Hidup Majalah Yatim Mandiri Edisi Februari 2017. Serta kami juga menyajikan tema bahasan menarik di rubrik-rubrik lainnya.

Semoga Majalah Yatim Mandiri kali ini semakin informatif, menarik dan dapat menambah wawasan bagi para donatur. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

(6)

4

Yatim Mandiri/Edisi Februari 2017

B

arangkali kata “sabar” adalah kata yang paling sering kita dengar dalam hidup kita, utamanya saat dirundung masalah, mengalami kesulitan dan tertimpa musibah. Kata “sabar” menjadi kata penenang atas segala ujian dan badai kehidupan.

Menurut Ibnu Qoyyim, sabar itu dibagi tiga: yakni sabar dalam melaksanakan ketaatan, sabar dalam menjauhi dosa dan kemaksiatan, serta sabar dalam menghadapi takdir.

Orang yang sedang shalat harus bersabar, yaitu tetap mengikuti setiap gerakan dan

aturannya hingga shalat tersebut usai yang ditandai dengan salam. Sabar dalam shalat, artinya berusaha menahan diri dari hal-hal yang membatalkan shalat tersebut, baik ucapan atau perbuatan.

Seperti tidak menghentak-hentakkan kaki karena merasa capek atau ngobrol dengan rekan sesama jamaah dalam shalat atau menggerutu dan tergesa-gesa dalam melaksanakannya.

Sabar menjauhi dosa, yaitu berusaha untuk mengalihkan perhatian kita dari sesuatu yang

Telaga Itu

Bernama Sabar

Bekal Hidup

(7)

Bekal Hidup

Yatim Mandiri

Yatim Mandiri/Edisi Februari 2017

5

diharamkan oleh Allah kepada sesuatu yang

dihalalkan oleh Allah dan menahan diri agar tidak terjerumus dengan hal-hal haram yang berada di hadapan mata.

Ingat, bahwa nafsu akan selalu berontak untuk dilampiaskan, tanpa melihat yang halal dan yang haram. Dan setan mendukungnya. Maka bersabar menghadapi kondisi seperti ini sangatlah berat.

Sabar terhadap takdir, yaitu menerima semua ketentuan Allah yang baik maupun yang buruk dengan lapang dada dan berbaik sangka kepada Allah SWT. Meyakini bahwa semua yang terjadi di muka bumi ini adalah dengan ketentuan Allah.

Memahami Sebuah Ujian

Memahami bahwa ini adalah ujian, yang pasti terjadi, dan bagi kita adalah berserah diri dan tidak mengatakan sesuatu atau melakukan sesuatu kecuali yang diridhoi oleh Allah.

Kita adalah milik Allah dan kepadaNya lah kita akan kembali. Rasulullah SAW pernah bersabda,

“Sesungguhnya besarnya pahala itu tergantung besarnya ujian.”

Ibadah adalah amalan yang melibatkan hati sebagai penopangnya, maka kalau hati sakit seseorang akan merasa berat untuk tetap bersabar dalam beribadah. Oleh karena itu, kita mesti senantiasa menghidupkan hati. Bukan hanya merawat tubuh.

Kalau olah raga tubuh dibutuhkan fisik yang prima, tapi berbeda dengan ibadah, yang dibutuhkan adalah hati yang prima dan sehat agar mampu bertahan dan bersabar di dalam melaksanakannya.

Jadi, yang membuat kita kuat ibadah adalah hati yang selalu rindu dengan Allah, hati yang selau rindu akan pahala dan surga, hati yang takut akan murka dan siksa Allah, hati yang selalu berfikir tentang akhirat.

Kenapa Harus Sabar?

Allah SWT berfirman, “Dan berilah kabar gembira untuk orang-orang yang sabar. Yaitu orang-orang yang apabila tertimpa musibah mereka mengatakan: “Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepadaNya lah kami akan kembali.” (QS. Al Baqarah: 155-156). Orang bersabar itu ibarat orang yang sedang berpuasa, yang dilarang untuk makan minum, berkata kotor atau hal-hal yang bisa membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

(8)

6

Yatim Mandiri/Edisi Februari 2017

Bekal Hidup

S

esungguhnya, kehidupan dunia ini tak lain hanyalah ruang ujian bagi ummat manusia. Bersedia ataupun tidak, setiap manusia akan selalu dihadapkan dengan tantangan hidup yang silih berganti, dari tantangan yang sederhana hingga yang tampak terlalu berat untuk dilalui. Dan tiada satu manusia pun yang akan dapat bersembunyi atau menghindar dari ujian hidup yang telah digariskan oleh Allah SWT.

Bagi kita orang-orang yang beriman, sesungguhnya tiada ujian hidup yang tidak memiliki jalan keluar. Dan solusi utama bagi kita dalam menghadapi setiap ujian hidup adalah berserah diri atau bertawakkal kepada Allah SWT. Dengan sungguh-sungguh meyakini bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini, sesungguhnya hanyalah milik Allah SWT semata. Semuanya hanyalah pemberian, dan bukan pencapaian atau hasil kerja keras kita sendiri.

Sehingga, dengan meyakini bahwa apa yang ada pada diri kita sebenarnya hanyalah milik Allah SWT, maka kita pun akan tak pantas untuk melarang Allah SWT atau memprotesNya jika memang Dia

Belajar

Bersabar

berkehendak untuk mencabut sesuatu dari kita. Karena memang pada hakikatnya, tidak pernah ada sesuatu yang tercabut dari kita atau menimpa kita, kecuali itu semua telah ditetapkan oleh Allah SWT. Segala musibah dengan ragam bentuknya hanya akan terjadi jika memang Allah SWT

mengizinkannya, dan hanya Dia sendirilah yang mampu menghentikan musibah tersebut jika Dia menghendaki.

Allah SWT berfirman, “Katakanlah: ‘Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah atas kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah sajalah orang-orang yang beriman harus bertawakkal.” (QS. At-Taubah: 51)

Membantu Kita Bersabar

Dan keyakinan yang demikian inilah yang akan dapat membantu kita dalam usaha bersabar ketika kita diuji dengan suatu musibah. Dan tanpa keyakinan yang semacam itu, kita pasti akan sangat sulit untuk merelakan sesuatu yang telah hilang dari kita, sehingga akan banyak mengeluhkan keadaan

(9)

Yatim Mandiri/Edisi Februari 2017

7

Bekal Hidup

dan akan sulit bersikap positif.

Keyakinan yang kuat bahwa semuanya hanyalah milik Allah SWT akan mempermudah kita dalam usaha bersabar dan berfikir positif dalam menghadapi segala bentuk ujian hidup. Di samping itu, kita juga akan menyadari bahwa memang ujian hidup adalah sebuah ketentuan dari Allah SWT, untuk menguji kebenaran imannya. Dan Allah SWT sendiri juga telah menjanjikan kabar gembira bagi siapapun yang mau bersabar dalam menghadapi setiap ujian yang telah digariskan-Nya tersebut.

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi?; Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al-‘Ankabuut: 2-3)

Demikianlah janji Allah SWT yang telah disampaikanNya kepada kita, bahwa jika kita mau bersabar dalam setiap ujian hidup yang ditetapkanNya atas kita, maka Allah SWT pasti akan memberikan balasan terbaik bagi kita sebagaimana kita telah berprasangka baik kepadaNya.

Latihan Kesabaran

Dan tentu sebuah kesabaran itu akan memerlukan latihan dan pembiasaan. Seseorang tak akan bisa merubah kebiasaan mengeluhnya menjadi kebiasaan bersyukur dalam sekejap, melainkan akan butuh latihan dan pembiasaan tersebut. Dan sebagai contoh dari usaha melatih kesabaran dalam diri kita adalah, misalnya, ketika kita sangat kecewa terhadap seseorang karena merasa telah dikelabui olehnya, dan kita tak mampu berbuat apapun untuk menuntut orang tersebut. Maka di sinilah kita bisa berusaha untuk belajar bersabar, sambil menyerahkan hakikat urusannya kepada Allah SWT.

Jadi, dalam menghadapi permasalahan semacam itu, mungkin akan lebih baik jika kita bersabar saja sambil tetap bersikap tenang, dan tak perlu sering-sering menciptakan ungkapan negatif tentang masalah tersebut yang justru akan menyebabkan keresahan. Karena Allah SWT sendiri telah berjanji bahwa kebenaran pasti akan menang pada akhirnya, baik kemenangan tersebut didahulukan di dunia ini, ataupun diakhirkan di akhirat kelak. Sesungguhnya tidak akan pernah ada istilah rugi bagi mereka yang

mencari kebenaran dengan penuh kesabaran. Dan sebagai contoh lainnya juga dari usaha melatih kesabaran tersebut adalah misalnya dengan bersabar menahan prasangka yang sering muncul tanpa terkendali dalam benak kita. Kita tentu ingat bahwa Allah SWT telah melarang kita dari banyak berprasangka, apalagi hingga mengumumkannya tanpa kebenaran. Namun kesabaran dalam usaha menjauhi larangan tersebut itulah yang tampaknya tidak cukup mudah. Kita terkadang kurang bersedia untuk bersabar menyimpan prasangka terhadap seseorang, hingga akhirnya menceritakannya di hadapan orang lain, meskipun yang kita prasangkakan tersebut adalah perkara batin, seperti isi hati, niat, dan

semacamnya, yang tentunya itu semua adalah perkara gaib yang hanya pemilik hati itu sendiri dan Allah SWT sajalah yang tahu persis. Maka dari itu, kita mungkin akan perlu mengingat kembali bahwa perkara batin berupa isi hati, niat, keimanan, ketaqwaan, dan yang semacamnya, sebenarnya hanyalah menjadi wilayah Allah SWT semata. Sebaiknyalah kita menjauhi perkara yang telah jelas dibenci oleh Allah SWT tersebut, yaitu banyak berprasangka. Dan jika banyak berprasangka saja telah dibenci oleh Allah SWT, maka terlebih lagi jika sampai mengumumkan prasangka. Dan semoga kita diberi kesabaran dalam usaha menjauhi bentuk dosa semacam itu.

Dan mungkin, beberapa usaha untuk dapat menjauhi sifat banyak berprasangka tersebut adalah di antaranya dengan banyak mengingat nikmat yang telah ada pada diri kita sendiri; menyadari bahwa segala kemampuan, apapun bentuknya, sebenarnya hanyalah milik Allah SWT, sering melihat keadaan orang lain yang lebih susah dan lebih tidak mampu dari kita, tidak cenderung tertarik merendahkan orang lain yang lemah, berusaha untuk turut berbahagia ketika orang lain sedang berbahagia, dan segala bentuk usaha lainnya yang berkaitan dengan upaya melembutkan hati.

(10)

8

Yatim Mandiri/Edisi Februari 2017

B

aru kali ini Laurence Brown, seorang dokter yang bertugas di rumah sakit (RS) militer AS merasa lemah tak berdaya. Sambil menangis di sebuah ruang kecil di RS, dia berdoa, “Oh Tuhan, jika Engkau memang ada

tolonglah aku dan tuntunlah aku.” Brown yang selama ini mengaku ateis ‘terpaksa’ berdoa kehadirat Zat yang selama ini tak ia yakini sama sekali. Putrinya yang baru saja lahir beberapa jam sebelumnya mengalami kelainan pembuluh darah . Tubuhnya membiru.

Bagi dokter seperti Brown, ia paham apa artinya itu. Tapi untuk yang tidak, melihat urat-urat ditangan berwarna biru. Alasannya adalah ketika darah membawa oksigen, maka warnanya merah. Ketika darah tidak membawa oksigen maka warnanya berubah biru dan seperti itulah warna tubuh anaknya.

Ketika pihak RS melakukan Cardiac Ultrasound dan ternyata bayi itu mengalami penyempitan pembuluh darah. Sedangkan pembuluh darah adalah alat transportasi utama yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Dan penyempitan pembuluh darah, adalah mengecilnya jalur pembuluh darah.

Brown paham, hampir pasti anak ini harus menjalani operasi bedah jantung. Dokter akan membedah jantungnya, menggantikan pembuluh darahnya dengan sebuah graft (saluran buatan) dan anak ini sedang sekarat. Berdasarkan teknologi saat itu (1990), jika bayi itu menjalani operasi, ada peluang berhasil walau hanya sampai beberapa tahun. Lalu ia harus menjalani operasi lagi untuk mengganti graft -nya seiring dia tumbuh dewasa. Dan pada akhir-nya graft itu tidak akan mampu lagi menyokongnya sehingga dia akan mati.

Dan itulah kecemasan Brown waktu itu. Itu juga kecemasan rekan dokter di ICU yang menangani. Jadi, Brown memandangi bayi sedang sekarat karena kekurangan oksigen. Ia hanya mengamati dia perlahan-lahan mati.

Saat itulah, seorang ateis mengaku tak berdaya di

hadapan Allah yang Maha Agung. Tak lama kemudian, bayi itu kondisinya membaik tanpa operasi. Ia sembuh tanpa bantuan alat-alat medis. Ajaib. Maka, Brown memenuhi janjinya. Ia belajar berbagai agama. Hingga akhirnya menemukan bukti-bukti kebenaran dalam Islam. Lalu ia menjadi muslim dan pendakwah di tengah masyarakat AS.

Bagi penganut ateis manapun, bencana ataupun musibah (seperti yang dialami Brown) selalu dianggap tragedi. Mereka sering berkata, “Bagaimana mungkin tragedi ini terjadi dan kau masih menganggap Tuhan ada?” Padahal tidak semua kematian atau musibah itu dianggap tragedi bagi orang lain.

Bagi mujahid yang berlaga di medan jihad, mati (syahid) adalah pintu masuk menuju surga. Banyak kisah di zaman Rasulullah SAW, bahwa para sahabat menjemput kematian seperti

menyongsong tamu yang mulia. Bahkan aroma surga telah tercium.

Begitu juga sakit, tidak selalu berarti bencana bagi sang pasien. Bagi muslim, sakit (jika dijalani dengan sabar), maka ia akan menjadi penghapus dosa. Allah SWT berfirman, “Dan apa saja musibah yang menimpamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. asy-Syuura: 30).

Hidup ini adalah tempat membuktikan apakah kita layak menerima hadiahnya dalam kehidupan akhirat. Surga itu diraih dengan usaha. Kita meraihnya lewat kesusahan, bukan dari kesenangan duniawi.

“Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya semua urusannya merupakan kebaikan, dan hal ini tidak terjadi kecuali bagi orang mukmin. Jika dia mendapat kegembiraan, maka dia bersyukur dan itu merupakan kebaikan baginya, dan jika mendapat kesusahan, maka dia bersabar dan ini merupakan kebaikan baginya.” (HR. Muslim).(*)

Oleh: Oki Aryono

Fungsionaris Bina Qalam Indonesia

Hidup Adalah Ujian,

(11)

J

ika musibah yang terjadi atas dirimu menjadi pelajaran untukmu, musibah itu sebenarnya merupakan kenikmatan bagimu. Namun jika engkau tidak mampu mengambil pelajaran dari musibah itu, sikapmu itulah musibah yang paling besar atasmu.” (Muhammad Ibnu Sirrin al-Bashri)

Ungkapan ini merupakan rangkaian dari Untaian Hikmah dari seorang ulama tentang keadaan seseorang yang menghadapi musibah dan kesabarannya di dalam mengambil pelajaran. Karena keadaan seperti ini (baca: musibah) biasanya membawa pengaruh pada jiwa seseorang hingga satu saat bisa tegar menghadapinya. Tapi di saat yang lain, jiwa menjadi sangat lemah dan tak berdaya ketika musibah itu datang. Tapi yakinlah bahwa kesabaran itu dapat menolong semua pekerjaan, baik ringan maupun berat. Asal ada tekad untuk membangun diri melalui bangkitnya kecerdasan spiritual.

Dari segi bahasa, shabr artinya menahan dan mengendalikan diri agar tidak “dijajah” hawa nafsu dan emosi. Ibnu al-Qayyim mendefinisikan sabar sebagai menahan diri untuk tidak melampiaskan nafsu angkara murka, mengendalikan lidah untuk tidak berkeluh kesah, dan mengontrol anggota tubuh untuk tidak bertindak anarkis. Orang yang sabar tidak hanya bersikap lapang dada saat menghadapi kesulitan dan musibah, tetapi juga teguh pendirian (istiqamah) dalam memperjuangkan kebenaran, dan selalu dinamis dan optimistis dalam meraih masa depan yang lebih baik. Sabar bisa diklasifikasikan menjadi lima, yaitu sabar dalam ketaatan, sabar dalam menjauhi kemaksiatan, sabar dalam menerima dan menghadapi musibah, sabar dalam menuntut dan mengembangkan ilmu, serta sabar dalam bekerja dan berkarya. Kelima bentuk kesabaran ini berkaitan erat dengan ketahanan mental spiritual, sehingga kesabaran itu selalu menuntut ketahanan jiwa dan kekayaan mental spiritual yang tangguh.

Dalam menuntut ilmu dan berkarya, misalnya, kesabaran sangat diperlukan karena kehidupan ini selalu berproses, perlu inovasi, memerlukan waktu, dan tidak instan. Ketika “melamar” menjadi murid Khidir, Nabi Musa AS diminta memenuhi satu syarat saja dari sekian banyak syarat, yaitu sabar.

Dalam banyak hal, ketidaksabaran merupakan awal dari penyimpangan dan kemerosotan moral. Korupsi,

misalnya, merupakan wujud dari ketidaksabaran seseorang dalam meraih kekayaan secara halal dan legal.

Menurut Ali bin Abi Thalib, sabar itu sebagian dari iman. Nilai sabar itu identik kepala pada tubuh manusia. Jika kesabaran telah tiada, berarti iman dalam diri manusia itu telah sirna.

Sejarah menunjukkan bahwa kemenangan dakwah Islam, antara lain, terwujud karena kesabaran dalam menghadapi berbagai ujian, musibah, tekanan, ancaman, terror, dan permusuhan.

Perang Uhud di tahun ke-3H, sebanyak 300 orang pasukan dibawa kembali ke Madinah oleh Abdullah bin Ubay bin Salul, tokoh kaum munafik masa itu dan pasukan muslim hanya 700 orang. Jika keadaan ini tidak dibarengi dengan ketentraman dan kekuatan kesabaran yang tinggi, maka keadaan yang terjadi mungkin beda dan akan merubah peta sejarah kehidupan Islam dan kaum muslimin. Tetapi kesadaran akan hadirnya seorang manusia Agung, (baca: Rasulullah) hadirnya agama yang membawa rahmat untuk umat dan juga untuk alam, maka kesabaran itu menjadi sebuah inspirasi kaum muslimin untuk memperoleh kemenangan.

Pendidikan kesabaran juga merupakan salah satu cara untuk memperoleh petunjuk Allah SWT, karena orang yang sabar hanya mau mendengar suara hati nurani, bukan mengikuti hawa nafsu dan emosi, (QS. as-Sajdah: 24).

Sabar berarti harus ikhlas, menerima dan

menyerahkan sepenuhnya kepada Allah. Karena orang sabar itu, apalagi dibarengi dengan kekuatan iman dan amal shaleh untuk membangun manusia seutuhnya, (QS. al-‘Ashr: 1-3, Al-Baqarah: 158). Ternyata sabat itu indah. Wallahu a’lam.(*)

Oleh:

Drs. Usman Daud, M. A.

Konsultan Hukum Islam dan Keluarga

Oase

9

Yatim Mandiri/Edisi Februari 2017

(12)

Jendela

10

SuperCamp Indonesia

Bekal Yatim Menuju Kemandirian

memberi pengalaman hidup yang berkesan bagi anak-anak yatim. “Mereka ini harus siap menghadapi tantangan kehidupan masa depan. Semoga kegiatan SuperCamp Indonesia ini bisa menjadi salah satu bekal mereka untuk mandiri," katanya.

Berbagai kegiatan selama acara telah disiapkan. Diantaranya adalah pemberian motivasi hidup sukses, kunjungan kampus, latihan kepemimpinan, outbound, hingga pelatihan bisnis.

Seperti SuperCamp yang diadakan di Jember pada Selasa (27/12). Acara ini dibuka langsung oleh Rektor Universitas Jember, Drs. Moh. Hasan, M.Sc, Ph.D. "Kalian harus selalu punya harapan. Karena harapan itu milik kita, jalan menuju suskes kita," kata Moh. Hasan dalam sambutannya.

Kegiatan lalu disambung dengan orientasi lingkungan kampus UNEJ dengan mengunjungi

Fakultas Ilmu Budaya dan studio UNEJ TV untuk belajar ilmu pertelevisian. Selain itu, para pengusaha muda sukses juga tampil memberikan kisah sukses bisnisnya dihadapan peserta. Salah satunya adalah Aghata, pemilik bisnis jamur dan pemenang beberapa ajang lomba kreasi bisnis level nasional.

Yang menarik, para peserta juga diajak jelajah alam di kawasan hutan Gumitir bersama dengan Komunitas Off Road 4x4 Tronus Jember, Skins, Ves, Raung pada Rabu (28/12). Dengan menaiki mobil offroad, mereka menembus hutan, menyeberangi sungai, serta melewati tanjakan dan finish di rest area Cafe Gumitir.(*)

L

embaga Amil Zakat Nasional Yatim Mandiri semakin serius membekali kemandirian anak-anak yatim binaannya. Salah satunya melalui Program SuperCamp Indonesia yang rutin digelar setiap tahun. Dan SuperCamp di tahun 2016 ini, digelar selama tiga hari di 10 kota, yaitu Malang, Jember, Semarang, Bandung, Lampung, Batam, Bali, Balikpapan, Makasar dan Maros.

Diawali SuperCamp di Semarang dan kota Batu, Malang (20-22/12), lalu di kota Jember, Bandung, dan Lampung (27-29/12). Dan terakhir, digelar di kota Batam, Balikpapan, Bali, dan Makassar pada bulan Februari 2017. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 400 anak yatim kelas X SMA.

(13)

Naik Kelas

C

ita-cita awal Abdul Haris Nasution adalah ingin menjadi seorang pengusaha. Hal itu ia ungkapkan saat pertama kali dirinya mengikuti Masa Orientasi Peserta didik Baru (MOPB) di Kampus Mandiri Entrepreneur Center (MEC). Dan keinginannya kini sudah berada ditengah jalan menuju cita-citanya. Sekarang ia telah menjadi pengusaha di bidang properti di wilayah Pacet, Mojokerto.

Haris, sapaan akrab untuk dirinya. Sejak umur 4 tahun dirinya telah menjadi yatim. Sang ayah (Rachmad Turmudzi) meninggal dunia akibat mengalami

kecelakaan. Lima tahun berselang, sang ibu (Nasripah) tercinta harus pergi meninggalkan dirinya setelah berjuang melawan penyakit kanker yang dideritanya. “Setelah bapak dan ibu tiada, saya diasuh oleh kakak saya,” ungkapnya.

Tinggal bersama kakaknya, Haris mulai sedikit demi sedikit belajar mandiri. Saat memasuki jenjang

pendidikan SMP dan SMA, ia bertekad untuk mandiri. Untuk biaya pendidikannya, Haris memilih mencari beasiswa dari sekolah. Dan selepas menyelesaikan pendidikan SMA, ia ingin melanjutkan ke jenjang perkuliahan. Saat itu dia mencoba mendaftarkan diri di salah satu kampus di kota Malang. Namun, sayang keinginannya tersebut belum terwujud. Kemudian, melalui saudaranya yang berada di Tulungagung, Haris mendapatkan informasi perkuliahan gratis di MEC Surabaya.

Tanpa ragu, Haris pun mendaftar ke MEC. Dirinya bersama saudara sepupunya menuju ke Surabaya untuk mengikuti seleksi. “Alhamdulillah, saya diterima di Jurusan Managemen Zakat,” kata pemuda kelahiran Tulungagung, 25 Agustus 1993.

Salah satu ketertarikan Haris saat belajar di MEC adalah adanya pelajaran entrepreneur. Setiap Sabtu dan Ahad, dirinya bersama peserta didik lainnya

berentrepreneur untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Uang hasil entrepreneur sebagian ditabung. Sebagian lagi saya buat modal jualan kopi, makanan ringan di asrama,” jelasnya.

Awal Mula Berbisnis

Pengalaman belajar manajemen zakat juga sangat berarti didalam kehidupannya. Ilmu-ilmu marketing yang disampaikan saat di MEC, kini ia terapkan. Awal

11

Yatim Mandiri/Edisi Februari 2017

kariernya dimulai dari dunia marketing properti. “Awalnya keliling menawarkan tanah kaveling di Mojokerto. Sambil belajar pola bisnis properti,” terangnya.

Setahun berjalan sebagai marketing properti, Haris mencoba merintis sendiri bisnis properti. Dengan modal pinjaman uang sebesar Rp 75 Juta untuk membeli tanah didaerah Pacet. Bekerja sama dengan dua orang temannya untuk menjalankan bisnis propertinya. “Alhamdulillah dari 29 unit kaveling, sekarang tinggal sisa 4 dan sekarang sedang mulai pengerjaan fasilitasnya,” tuturnya.

Dan hasilnya, Haris bisa melunasi pinjaman modal sebelum waktu jatuh tempo. Selain itu, ia juga masih menerima keuntungan sebesar 10% dan diputar kembali untuk modal kerja.

Kini Haris akan mengembangkan bisnisnya lagi. Dirinya berharap, dengan berjibaku di dunia properti, ia bisa meraih impiannya menjadi seorang pengusaha. “Dulu saat ditanya tentang cita-cita, saya selalu menjawab ingin menjadi seorang pengusaha. Tanpa saya tahu pengusaha apa. Tapi sekarang, saya bertekad ingin

mewujudkan cita-cita saya sebagai pengusaha properti yang sukses,” harapnya.(*)

Abdul Haris Nasution

Alumni MEC Angkatan IX

Punya Bisnis Properti,

(14)

anusia selayaknyalah harus pandai-pandai

M

bersyukur kepada Allah SWT, karena Dia

telah menciptakan kita dengan sangat istimewa. Berikut ini beberapa keistimewaan manusia sebagai makhluk Allah SWT:

1. Makhluk paling mulia dan utama.

“Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang

Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.” (QS.

Al-Isra’: 70)

2. Makhluk yang paling cerdas.

“Dan diajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar!” (QS. Al-Baqarah: 31)

3. Makhluk yang paling baik.

Selain sebagai makhluk yang paling sempurna manusia juga dijadikan Allah SWT sebagai makhluk yang memiliki keluhuran dan kemuliaan, lebih baik dari malaikat. “Sungguh Kami telah mencipakan manusia, dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (QS. At-Tin: 4)

4. Makhluk yang paling disuka.

“Allah-lah yang menundukkan laut untukmu agar kapal-kapal dapat berlayar di atasnya dengan perintah-Nya, dan agar kamu dapat mencari sebagian karunia-Nya, dan agar kamu bersyukur.“ (QS. Al-Jatsiyah: 12)

5. Khalifah.

“Dan Dia-lah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi dan Dia mengangkat (derajat) sebagian kamu di atas yang lain, untuk mengujimu atas (karunia) yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat memberi hukuman dan sungguh Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Al-An’am: 165).

Namun, dalam hidup ini kita seringkali membuat berbagai kesalahan. Apa saja kesalahan yang sering dibuat tapi berakibat fatal, sehingga kita sebagai manusia yang istimewa kehilangan arah dan jati diri.

Maka, keistimewaan tersebut hilang dengan sendirinya. Kesalahan yang sering dibuat oleh kita:

1. Menyalahkan orang lain.

Itu penyakit Primitif dan Kekanak-kanakan. Menyalahkan orang lain adalah pola pikir orang primitif. Kekanak-kanakan, yakni nggak pernah mau disalahkan. Kalau kita manusia yang berakal dan dewasa selalu akan mencari sebab terjadinya sesuatu.

2. Menyalahkan diri sendiri.

Menyalahkan diri sendiri bahwa dirinya merasa tidak mampu. Ini berbeda dengan mengakui kesalahan. Penyakit ini seperti kanker, tambah besar, besar di dalam mental diri sehingga bisa mencapai “improper guilty feeling”.

3. Tidak punya cita-cita.

Kita sering terpaku dengan kesibukan kerja, tetapi arahnya tidak jelas. Sebaiknya kita selalu mempunyai target kerja dengan milestone. Buat target jangka panjang dan jangka pendek secara tertulis.

4. Punya Goal, tetapi 'ngawur' pencapaiannya.

Biasanya dialami oleh orang yang tidak

teachable”. Goalnya salah, fokus kita juga salah, jalannya juga salah, arahnya juga salah.

5. Mengambil jalan pintas (short cut).

Keberhasilan tidak pernah dilalui dengan jalan pintas. Jalan pintas tidak membawa orang kekesuksesan yang sebenarnya, karena tidak mengikuti proses. Jadi, tidak ada tuh jalan pintas.

6. Mengabaikan hal-hal yang kecil.

Dia maunya yang besar-besar, yang heboh, tapi yang kecil-kecil nggak dikerjain. Dia lupa bahwa struktur bangunan yang besar, pasti ada komponen yang kecilnya. Maunya yang hebat aja. Mengabaikan hal kecil aja nggak boleh, apalagi mengabaikan orang kecil.

7. Terlalu cepat menyerah.

Bukan mengawali dengan yang salah yang bikin orang gagal, tetapi berhenti pada tempat yang salah. Mengawali dengan salah bisa diperbaiki, tapi berhenti di tempat yang salah repot sekali.(*)

4

12

Catatan

Oleh: Zaini Faisol

Direktur Opersional LAZNAS Yatim Mandiri

Keistimewaan

(15)

Move on

Yatim Mandiri/Edisi Februari 2017

13

Oleh:

Jamil Azzaini

Penasehat Yatim Mandiri

Menikmati

Pekerjaan

Sesuatu yang rumit yang dikerjakan terus menerus secara konsisten, semakin lama akan semakin easy.

Sebagian besar waktu kita dihabiskan untuk bekerja. Untuk itu, pastikan saat bekerja kita

enjoy. Bila saat bekerja kita enjoy, maka sebagian besar puzzle kehidupan kita pun enjoy.

Saya selau mencari hal-hal positif tentang pekerjaan yang saya lakukan, termasuk saya juga berusaha menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan “mengapa saya harus melakukan ini? Apa manfaatnya?

Saat bekerja, tentu kita berharap ada earn

(penghasilan) yang memadai. Ibarat tubuh, earn

adalah darah yang harus mengalir ke seluruh bagian tubuh.

Sebagai karyawan kita berhak menuntut gaji. Sebagai pemilik bisnis jangan pernah menggaji karyawan terlambat atau tidak menggajinya, karena ini berarti “membunuh” karyawan Anda. Salam SuksesMulia.(*)

K

erja itu nikmat, apabila kita tahu ilmunya. Secara spiritual, saya mengimani bahwa bekerja itu ibadah. Bekerja itu bisa menghapus dosa yang tidak bisa dihapus dengan ibadah ritual.

Atas dasar pemahaman ini, saya memahami bahwa bekerja bukan hanya urusan dunia semata, tetapi juga menyangkut surga dan neraka. Untuk itu, saat bekerja saya lakukan sebaik-baiknya, sebagaimana saya sedang beribadah kepadaNya.

Selain itu, agar pekerjaan saya semakin nikmat, saya menggunakan pendekatan 3E: easy, enjoy, earn.

Saya selalu mengawali pekerjaan dari yang easy, yang mudah dan gampang. Setelah itu, saya mengerjakan yang lebih rumit.

Ibarat olah raga, saya perlu pemanasan, saya perlu warming up. Nah, pemanasan saya dalam bekerja, dimulai dari mengerjakan yang easy.

Namun, kita tidak boleh memilih pekerjaan yang

(16)

Tausiyah

14

Yatim Mandiri/Edisi Februari 2017

Oleh:

Ustad Muhammad Arifin Ilham

A

ir mata yang menitik pelan melintasi kedua pipi kita, ternyata tidak semata buliran air yang keluar dari kelopak mata, tapi ada rembesan makna yang penuh hikmah di mata Allah SWT. Bahkan, keluarnya air mata akan menjadi penyebab hidup seseorang dalam keberkahan.

Dalam sebuah sabdanya, Rasulullah SAW pernah menyampaikan, bahwa ada dua tetesan (qatrataani) yang dibanggakan dan kelak akan menjadi saksi di Hari Pengadilan.

Yaitu, tetesan darah syuhada yang wafat karena menegakkan agama Allah dan tetesan air mata karena bertobat. Dalam kesempatan ini, kita akan mengenali ternyata ada banyak air

Air Mata

yang Diberkahi

mata yang dapat mengundang keberkahan. Pertama, air mata karena rasa cinta, takut, dan rindu kepada Allah. Air mata ini keluar disebabkan bercampurnya rasa haru dan bahagia karena telah mampu

menemukan makna hakikat cinta sekaligus takut kepada Sang Khalik.

(17)

Tausiyah

Yatim Mandiri/Edisi Februari 2017

15

Maka sungguh air mata ini adalah air mata

yang diberkahi. Pada saatnya nanti, air indera penglihatan ini akan ikut bersaksi di hadapan Allah SWT, bahwa orang ini adalah benar umat Rasulullah SAW.

Ketiga, air mata bahagia karena bisa menunjukkan baktinya kepada orang tua. Saat mengenang dan menatap wajah orang tua, lalu menyeruak aura kebahagiaan, kemudian tidak terasa membulir air mata.

Maka air mata ini akan turut berbicara, bahkan menjadi saksi di hadapan Allah SWT. Paling tidak, orang ini tercatat sebagai anak berbakti yang mendapatkan rida dari orang tua. Keempat, air mata tobat, yaitu karena ingat akan dosa-dosa yang telah diperbuat. Baik teringat dengan dosa syirik, membunuh, zina, korupsi, atau ingat kepada orang-orang yang pernah disakiti.

Seseorang yang menyesali semua

perbuatannya ini lalu berdoa dan mengiba agar diampuni, kemudian dia menangis sejadi-jadinya. Maka insya Allah, air matanya ini termasuk air mata yang diberkahi.

Kelima, air mata karena iba dan keprihatinan. Saat mendengar, melihat, dan menyaksikan mereka yang papa, seperti anak yatim yang ditinggal orang tua yang tak berpunya, orang-orang miskin yang berjuang untuk bertahan hidup, atau orang tua jompo yang ditelantarkan di jalanan oleh anak dan keluarganya, kemudian membuat terenyuh dan menitikkan air mata. Insya Allah air mata ini adalah air mata yang

diberkahi.

Terakhir, air mata yang diberkahi adalah air mata karena bahagia bisa khusyuk beribadah. Juga, haru dan senang karena bisa berkumpul dengan orang-orang saleh di majelis ilmu dan zikir. Wa Allahu A'lam.(*)

Seseorang yang menyesali semua perbuatannya ini lalu

berdoa dan mengiba agar diampuni, kemudian dia

menangis sejadi-jadinya. Maka insya Allah, air matanya

ini termasuk air mata yang diberkahi.

(18)

Solusi Islam

16

Yatim Mandiri/Edisi Februari 2017

Ketua Bidang Fatwa MUI Jawa Timur

Oleh:

KH. Abdurrahman Navis, Lc, MHI

Assalammualaikum Wr. Wb.

Ustad Abdurrahman Navis yang saya hormati. Saya ingin bertanya mengenai perihal shalat berjamaah. Saya masih awam jika shalat berjamaah, tapi hanya ada 2 orang, yakni saya dan seorang imam.

Yang ingin saya tanyakan adalah : 1. Baiknya, apakah shalat berjamaah atau

sendiri-sendiri jika hanya ada 2 orang? 2. Bagaimana tata cara shalat berjamah jika

jumlahnya hanya dua orang saja?

3. Lalu, jika dipertengahan shalat, jamaahnya bertambah menjadi 3 atau lebih bagaimana tata caranya yang benar?

Demikan pertanyaan yang saya sampaikan. Atas

Tata Cara Shalat

Berjamaah Dua Orang

penjelasan dan bimbingannya, saya mengucapkan terima kasih.(*)

Haris Mustafa, Banyuwangi

Jawaban:

Walaikmussalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pak Haris Mustafa yang saya hormati. Shalat berjamaah itu lebih baik daripada shalat sendiri sebanyak 27 derajat. Hal ini sesuai hadis, Dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Shalat berjamaah mengungguli shalat sendirian dua puluh tujuh derajat.”

(19)

Yatim Mandiri/Edisi Februari 2017

17

Solusi Islam

kitab Al Adzan, Bab Fadhlu Shalatul Jama’ah, no. 609)

Untuk pelaksanaan shalat berjamaah adalah sebagai berikut:

1. Lebih baik shalat berjamaah walau hanya ada 2 orang, karena berjamaah sudah dianggap cukup dengan minimal 2 orang.

2. Tata caranya shalat berjamaah sebagai berikut: Imam di depan dan makmumnya dibelakang imam sebelah kanan, dekat dengan imam, tapi kakinya tidak sampai lebih maju dari khaki imam.

3. Kalau datang jamaah lagi dipertengahan shalat, makmum yang lama mundur dengan pelan, dan makmum yang baru berdiri dibelakang imam sejajar dengan makmum lama. Kalau datang lagi makmum langsung mengisi shaf sampingnya dengan lurus dan rapat.

Lebih jelasnya Pak Haris bisa praktek langsung dengan guru terdekat atau lihat video tutorial shalat jamaah.

Pak Haris. Shalat sangat dianjurkan berjamaah, walau saat dirumah dengan istri dan keluarga. Tapi, kalau shalat di masjid akan lebih sempurna.

Hal ini sesuai anjuran sangat dari Nabi: Seorang buta mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata,

“Wahai Rasulullah, aku tidak mempunyai seorang yang menuntunku ke masjid.”

Lalu dia meminta keringanan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga dibolehkan shalat di rumah. Kemudian Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan keringanan kepadanya.

Ketika ia meninggalkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, langsung Rasulullah memanggilnya dan bertanya,

“Apakah engkau mendengar panggilan adzan shalat?” Dia menjawab, “Ya.” Lalu Beliau berkata, “Penuhilah!” (HR. Muslim) Wallahu a’lam bisshawab.(*)

Shalat berjamaah mengungguli shalat

sendirian dua puluh tujuh derajat.

(20)

Smart Parenting

Pakar Parenting, Yayasan Kita & Buah Hati

Oleh:

Elly Risman

18

Yatim Mandiri/Edisi Februari 2017

A

khir-akhir ini ramai dibicarakan masalah pesan hoax di media sosial dan situs berita, sampai ada kampanye aksi anti hoax. Kita semua tahu, sebagian pesan hoax ditujukan untuk membentuk sikap negatif, bahkan kebencian terhadap orang/pihak tertentu.

Tidak semua hal negatif tentang seseorang itu

hoax, namun sebagian orang unfollow bahkan

unfriend teman mereka di media sosial akibat ujaran temannya di laman media sosial yang penuh kritik terhadap seseorang atau pihak tertentu. Mengapa? Karena mereka merasa tidak nyaman membacanya. Dalam sebuah acara kumpul-kumpul keluarga besar, beberapa ibu sedang berbincang ringan sambil sarapan. Beberapa balita ikut bermain di

Berkata Benar

dengan Baik

sekitarnya. Tiba-tiba seorang gadis cilik bilang kepada temannya “… Ih, aku gak mau deket-deket sama kamu … mulut kamu bau.” Saya bisa merasakan setelahnya suasana diam sepersekian detik sampai ibu dari gadis yang bicara begitu langsung menasehati anaknya, “Eh kamu gak boleh ngomong gitu..” Ibu yang gadisnya ‘bau’ juga segera memberi penjelasan, “Iya Alya soalnya belum mandi, belum sikat gigi.”

(21)

Smart Parenting

Yatim Mandiri/Edisi Februari 2017

19

juga beberapa ibu yang berada di situ. Untung suasana kembali meriah seperti umumnya ibu-ibu yang tak pernah kekurangan bahan untuk mengobrol ngalor-ngidul.

Saya jadi teringat masa sekian puluh tahun yang lalu, di masa puber SMP, ketika ada seorang teman gadis yang BB alias keringatnya berbau tak sedap di kelas, apalagi setelah jam olahraga. Kami bingung bagaimana memberitahunya. Ada yang punya ide terus terang saja, tapi tidak ada yang berani melakukannya.

Teman kami yang lain punya ide, “…kasih hadiah bedak atau deodorant yang bisa menghilangka bau..” Berbagai ide terlontar, namun perundingan tetap tidak membuahkan hasil tentang siapa yang mau melakukannya. Beda sekalikan dengan gadis cilik yang berani berterus terang itu.

Kritik Yang Santun

Suatu hari, di masa dewasa awal, teman saya yang dikenal suka bicara terus terang di kampus, bercerita kepada saya pengalaman penuh pembelajaran yang ia alami di kampus S2 nya di Sidney.

Pada saat ia menjadi peserta acara, dia (seperti kebiasaannya) mengkritik seorang pembicara dengan blak-blakan sampai hadirin terdiam sejenak. Setelah acara selesai, ia dipanggil oleh dekannya. Di sana ia mendapat pelajaran bahwa memberi kritik itu sangat baik, namun akan lebih baik lagi jika kritik disampaikan dengan cara yang santun, sehingga membuat hati yang dikritik merasa nyaman dan bisa menerima kritikan.

“Dekan saya bilang, bukankah tujuan kritik itu untuk memperbaiki keadaan, bukan untuk memuaskan ego dan menjatuhkan orang yang dikritik?” Akhir cerita sang dekan mengajarkan sebuah trik berkata benar dengan cara yang baik: bicarakan kritik berdua saja, tak didengar orang lain. Beruntunglah teman saya di masa dewasa awalnya mendapatkan pelajaran tersebut. Rasanya kita tidak perlu menunggu anak-anak dewasa untuk mengajarkan hal yang sama. Mereka perlu diajarkan bahwa kebenaran tetap perlu disampaikan. Kita juga perlu mengajarkan cara penyampaian yang baik. Kitalah role model mereka. Kita bisa

menunjukkannya melalui perilaku sehari-hari, ketika

kita memberitahu mereka tentang diri dan perilaku mereka yang perlu diperbaiki.

Trik yang diajarkan sang dekan rasanya bisa kita contoh: ajak mereka duduk berdua, buka pembicaraan mengenai hal yang ingin Anda sampaikan dengan bercerita dulu kisah-kisah yang sejenis yang pernah Anda tahu atau Anda alami sendiri, tanyakan apakah anak Anda mengalaminya juga. Dari situ Anda bisa menyampaikan apa yang sebaiknnya ia lakukan jika mengalaminya.

Dengan mengajarkan tentang kebenaran yang harus disampaikan, mudah-mudahan anak kita akan bisa memberitahu temannya yang BB tanpa sungkan, tanpa membuat temannya merasa malu, dan efektif membuat temannya mandi lebih bersih dan lebih sering atau pakai bedak/deodorant anti BB.(*)

(22)
(23)
(24)

Muslimah

22

A

pabila kebahagiaan bisa dibeli dengan uang, maka bisa jadi setiap orang kaya telah memilikinya, akan tetapi kenyataannya tidaklah demikian. Karena kebahagiaan adalah dengan tenangnya hati dan lapangnya dada, maka sesungguhnya kebahagiaan itu tidak ditentukan oleh seberapa besar harta yang dimiliki oleh seseorang. Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencapai kebahagiaan tersebut:

1. Iman dan Amal Shalih.

Allah SWT sudah menjanjikan bagi orang yang beriman dan beramal shalih untuk mendapatkan kehidupan yang baik, di dunia dan di akhirat. Allah berfirman, “Barangsiapa mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun wanita dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan

sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl: 97) Dengan iman dan amal saleh, seseorang dapat

memperbaiki kondisi hatinnya, tingkah lakunya, urusan dunia dan akhiratnya. Dengan demikian orang yang telah beriman dan beramal saleh, mempunyai pondasi yang kuat untuk menghadapi segala kemungkinan di hadapannya, baik

kelapangan maupun kesulitan hidup.

2. Menuntut Ilmu yang Bermanfaat.

Menyibukkan diri dengan mempelajari ilmu yang bermanfaat, dapat mengalihkan perhatian hati seseorang dari seseuatu yang dapat

mengguncangkan hatinya. Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu masjid Allah, untuk membaca Al-Quran dan mempelajarinya di antara mereka, kecuali akan turun ketenangan, dilingkupi rahmat Allah, dikelilingi para malaikat, dan Allah memuji mereka di hadapan malaikat.” (HR. Muslim)

3. Dzikir.

Dzikir kepada Allah merupakan sebab yang besar diraihnya kelapangan dada, dan hilangnya kesedihan hati. Allah berfirman, “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tentram.” (QS Ar-Ra’du: 28)

Dengan berdzikir kepada Allah, seorang hamba tidak hanya mendapatkan ketenangan dan ketentraman hati saja namun juga seorang hamba akan mendapatkan pahala dan balasan dari Allah. Hakekat kebahagiaan adalah dengan tenangnya hati dan lapangnya dada, sedangkan ketenangan hati diperoleh dengan berdzikir kepada Allah.

4. Bersyukur Terhadap Nikmat Allah.

Dengan mengingat-ingat dan membicarakan nikmat Allah yang nampak atau pun yang tidak nampak, maka akan mendorong seseorang untuk bersyukur. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)

5. Doa.

Dengan berdoa kita bisa meminta kepada Allah, yang segala sesuatu ada di tanganNya. Doa untuk mendapatkan kebahagiaan telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, “Ya Allah, aku mengharapkan rahmat-Mu, maka janganlah Engkau pasrahkan (urusan) ku pada diriku sendiri walau hanya sekejap mata. Perbaikilah urusanku semuanya. Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau.” (HR. Abu Dawud)

6. Tawakal.

Jika hati bersandar kepada Allah, dan bertawakal kepadaNya, niscaya akan hilanglah perasaan sedih dan gundah gulana. Allah berfirman, “Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkannya.” (QS Ath-Thalaq: 3)

Kunci

Kebahagiaan

(25)

Dapur

Yatim Mandiri/Edisi Februari 2017

23

Bahan:

Ÿ 500 gr terigu berkualitas sedang Ÿ 600 ml air bersih/matang Ÿ 1 sdm margarin

Ÿ 2 btr telur Ÿ 125 gr gula pasir Ÿ 1/2 sdt ragi instant Ÿ 1 sdt baking powder Ÿ 1/4 sdt vanili Ÿ 1/2 sdt garam

Ÿ 35 gr bubuk red velvet / greentea (siap beli di

toko bahan kue)

Catatan : karna bubuk red velvet atau green tea

hanya tambahan, jadi jika menggunakannya maka otomatis tp terigu dikurangi timbangannya sesuai takarannya.

Martabak Manis

Bahan Penunjang Martabak Manis :

Ÿ

1 bungkus biskuit oreo

Ÿ

100 gr keju cheddar

Ÿ

60 ml susu kental manis putih

Cara Membuat Adonan Martabak Manis :

Ÿ

Pertama jerang air bersih di panci bersama

margarine, biarkan sampai margarine lumer dan air jangan sampai mendidih, tapi hangat saja suam2 kuku. (karna jika terlalu panas nantinya akan mematikan bakteri yang ada dalam ragi, sehingha adonan tidak akan bisa mengembang).

Ÿ

Campurkan gula pasir, ragi instan, baking

powder, tepung terigu, garam dan vanili aduk dan setelah tercampur masukkan telur dan kocok dengan menggunakan mixer

berkecepatan rendah. Lalu tuangkanlah campuran air tadi ke adonan kue martabak sambil terus dikocok dengan mixer hingga tercampur rata selama 5 menit.

Ÿ

Langkah terakhir diamkan adonan kue selama 60 menit dengan ditutup menggunakan serbet/kain yang dibasahi. Tunggu sampai adonan tadi resistensi dan mengembang.

Tata Cara Membuat Martabak Manis :

Ÿ Pertama panaskanlah wajan lalu olesi sedikit

saja minyak supaya tak lengket dengan kertas tissue

Ÿ Kemudian tuanglah adonan ke dalam pan rata

berdiameter +/- 22cm ratakan. Tunggulah sampai bergelembung di permukaan adonan beri gula lagi, lalu tutup.

Ÿ Selanjutnya tunggu sampai matang dan angkat. Ÿ Olesi permukaan martabak dengan margarin.

Ÿ Lalu tuangkan biskuit oreo yang dihancurkan

dan setelah itu keju cheddar parut dan susu kental

Ÿ Belahlah menjadi dua bagian dan lipat jadi

bentuk setengah lingkaran saja. Sudah. Akhirnya selesai juga martabak red velvet kita.

(Sumber: dapoernyamama.blogspot.co.id)

(26)

LAZNAS - YAYASAN YATIM MANDIRI

LAPORAN PENERIMAAN DAN PENYALURAN DANA

Kinerja

(Dalam Rupiah)

BULAN OKTOBER 2016

811,447,266 5,979,110,401

155,614,946

6,946,172,613

3,047,433,820

9,993,606,433

1,090,794,403

357,237,026 1,560,782,087

940,616,210 172,511,410 293,984,397 73,373,800 30,946,362 10,439,000 53,870,524 1,162,717,758 816,915,194 9,500,000 6,573,688,171 3,419,918,263

PENERIMAAN

1 Penerimaan Dana Zakat

2 Penerimaan Dana Infak Shodakoh 3 Penerimaan Dana Terikat

Total Penerimaan Surplus Bulan Lalu Dana Tersedia

PENYALURAN

1 Program Sekolah SMP-SMA ICMBS 2 Program Kuliah MEC

3 STAI AN NAJAH Indonesia Mandiri 4 Program Pendukung:

Program Beasiswa Ya m Mandiri Program DUTA GURU Al-Qur'an Program Sanggar Genius Program Kesehatan & Gizi

Program Pemberdayaan Bunda Ya m (BISA) Kemanusiaan

5 Klinik/Rumah Sehat Mandiri 6 Dakwah

7 Amil dan Admin 8 Inventaris

(27)

Solusi Sehat

Yatim Mandiri/Edisi Februari 2017

25

Oleh:

dr. Irmayanti Soeratmi

Dokter Klinik Rumah Sehat Mandiri

Assalammualaikum Wr. Wb.

Yang terhormat dr. Irma. Sejak 1 bulan yang lalu, perut saya merasakan sakit. Rasa sakit begitu terasa dibagian perut kanan bawah. Saat ke dokter umum dan dari hasil CT Scan, saya di diagnosis terkena

peradangan usus buntu dan harus dilakukan operasi.

Yang ingin saya tanyakan adalah:

1. Apa penyebab peradangan usus buntu? 2. Apakah pengobatan peradangan usus

buntu harus dilakukan operasi? 3. Apakah ada efek sampingnya setelah

dilakukan operasi pengangkatan usus buntu?

Demikian pertanyaan yang saya ajukan. Atas jawaban dan penjelasannya saya ucapkan terima kasih.(*)

Terima kasih atas pertanyaan bapak Budi. Dari sakit yang dialami, Anda menderita

appendisitis kronis. Dimana radang usus buntu ini berlangsung lama, dapat terjadi dalam hitungan minggu sampai tahunan. Menjawab pertanyaan Anda yang pertama, penyebab appendisitis kronis masih diperdebatkan. Beberapa studi mengaitkan ini dengan adanya sumbatan usus buntu

sebagian atau berulang. Sumbatan ini dapat disebabkan feses, benda asing, kanker, ataupun pembengkakan usus buntu akibat infeksi.

Dan menjawab pertanyaan Anda yang kedua, appendisitis biasanya diatasi dengan

appendiktomi, prosedur operasi

pengangkatan usus buntu yang meradang. Tidak seperti pada apendisitis akut yang memerlukan operasi segera, operasi pada apendisitis kronis tidak bersifat darurat. Anda mungkin akan diberikan antibiotik dan obat anti nyeri. Dokter akan memutuskan jenis-jenis terapi tergantung dari kondisi Anda. Sedangkan untuk menjawab pertanyaan Anda yang ketiga mengenai efek samping operasi, sebenarnya usus buntu tidak memiliki fungsi yang penting bagi tubuh manusia dan pengangkatannya tidak akan menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang.

Namun, jika dibiarkan dan tidak dilakukan operasi, apendisitis kronis dapat mengalami bermacam-macam komplikasi, seperti

apendisitis akut, radang selaput perut (peritonitis), usus buntu pecah, atau infeksi sistemik berat (sepsis).

(28)

26

Fenomena

Sesungguhnya ketakutan yang dipelihara itu memblokir jalur-jalur cerdas di dalam otak. Dengan melaksanakan zakat, infak, dan sedekah, gerendel serta blokir-blokir mental itu akan terbuka.

”Maafkanlah kesalahan orang yang murah hati (dermawan). Sesungguhnya Allah menuntun tangannya jika dia terpeleset (jatuh). Seorang pemurah hati dekat kepada Allah, dekat kepada manusia, dan dekat kepada surga. Seorang yang bodoh tapi murah hati (dermawan) lebih disukai Allah daripada seorang alim (tekun beribadah) tetapi kikir.” (HR. Thabrani)

Apa yang paling dihindari manusia? Ada banyak jawaban untuk pertanyaan ini. Namun, semuanya bermuara pada satu hal, yaitu takut kehilangan. Setiap orang memiliki ketakutan hilangnya segala sesuatu yang dianggap miliknya.

Menjadi Sehat dan Bahagia

dengan Bersedekah

Karena takut dipecat, seorang karyawan bekerja dengan tekun dan taat aturan. Karena takut jatuh miskin, seseorang mempertahankan hartanya agar tidak menyusut, dan sebagainya.

Inilah yang disebut respons defensif yang bersifat antisipatif, yang setiap manusia memiliki kecenderungan mempertahankan hak miliknya tersebut. Apalagi jika yang dimilikinya itu dapat mendatangkan aneka kenyamanan dan

kesenangan, semacam harta, jabatan, ketenaran, dan sejenisnya.

Apabila ketakutan ini tidak dikelola dengan baik, otak akan memperkuat dan menyebarkannya sebagai pondasi dan sikap mental yang kurang baik. Seseorang cenderung egois, agresif, dan mudah curiga. Sifat utama yang dikedepankan adalah bagaimana agar keinginan dirinya dapat

(29)

Fenomena

Yatim Mandiri/Edisi Februari 2017

27

terpenuhi secara cepat dan mudah. Pertimbangan jangka panjang pun tidak masuk dalam proses pemikiran.

Konsep Berbagi

Allah Maha Tahu kalau manusia memiliki sifat demikian. Maka, Dia pun memberi mekanisme yang sangat cerdas untuk mengendalikannya, yaitu melalui konsep berbagi dalam bentuk zakat, infak, maupun sedekah. Peran zakat, infak, dan sedekah pada dasarnya adalah “mengingatkan” kembali bahwa setiap karunia yang didapatkan adalah amanah atau titipan yang bersifat sementara.

Kemampuan dan kemauan kita untuk melewati “mental barrier” alias hambatan mental

kepemilikan dan takut kehilangan akan membawa dampak yang sangat luar biasa. Salah satunya adalah terbukanya kesadaran yang mampu menjernihkan pikiran, sehingga kita menjadi gembira dan bahagia karena terlepas dari himpitan “ketakutan” rasa kehilangan.

Sesungguhnya ketakutan yang dipelihara itu memblokir jalur-jalur cerdas di dalam otak. Dengan melaksanakan zakat, infak, dan sedekah, gerendel serta blokir-blokir mental itu akan terbuka dan jalur berpikir cerdas siap menghadirkan berbagai solusi berbagai permasalahan.

Dengan zakat, infak, dan sedekah kinerja kognisi dan fungsi luhur di kulit otak dan otak bagian depan mendapat peluang teroptimasi fungsi dan perannya. Dengan teroptimasinya fungsi cerdas otak, akan ada banyak permasalahan yang bisa kita tempatkan secara proporsional dan dapat kita selesaikan dengan lebih mudah.

Dengan demikian, zakat, infak, dan sedekah tidak sekadar melipatgandakan rezeki,

menyehatkan jiwa, tetapi juga mampu

menyehatkan badan dan mempertajam pikiran.

Dermawan Itu Enak

Itulah mengapa, Jonah Lehler dalam bukunya

How We Decided (2010:241) mengatakan bersikap dermawan (altruistik) itu terasa enak. Mengapa demikian? Sesungguhnya, Allah SWT merancang otak manusia sedemikian rupa sehingga yang namanya berbagi, memberi, dan bersikap dermawan itu menyenangkan. Bersikap baik kepada orang lain, dengan demikian, akan membuat kita lebih aman dan nyaman daripada

berlaku kikir.

Penelitian membuktikan kalau otak orang-orang yang memilih menyedekahkan uangnya, ternyata lebih aktif dibandingkan otak orang-orang yang sekadar menabung atau membelanjakan uangnya untuk kepentingan sendiri. Orang yang memilih menyedekahkan uangnya terlihat lebih senang dan lebih puas atas kedermawanan yang dilakukannya.

Kebahagiaan mereka saat memberi pun jauh lebih tinggi daripada saat menerima uang. Dengan demikian, memberi itu lebih baik daripada

menerima; tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.

Dalam perspektif yang lebih luas, memberi pun dapat menyambungkan hubungan yang terputus, mengeratkan tali persaudaraan, mengikis permusuhan, melahirkan kasih sayang, dan bisa menyembuhkan aneka macam penyakit fisik dan psikologis. Rasulullah SAW bersabda, ”Kemurahan hati adalah dari (harta) kemurahan hati dan pemberian Allah. Maka, bermurah hatilah niscaya Allah bermurah hati kepadamu.” (HR. Thabrani)

”Maafkanlah kesalahan

orang yang murah hati

(dermawan). Sesungguhnya

Allah menuntun tangannya

jika dia terpeleset (jatuh).

Seorang pemurah hati dekat

kepada Allah, dekat kepada

manusia, dan dekat kepada

surga. Seorang yang bodoh

tapi murah hati (dermawan)

lebih disukai Allah daripada

seorang alim (tekun

beribadah) tetapi kikir.”

(30)

S

ebagai muslim, merupakan sebuah kewajiban untuk ikut peduli dan menyantuni anak yatim dhuafa dengan berbagi kebahagian melalui sedekah. Karena didalam sedekah terdapat segala macam manfaat yang membuat segala aspek kehidupan kita menjadi berkah.

Alasan itulah yang membuat hati Sri Mulyanto tergerak untuk berbagi rezekinya untuk anak-anak yatim melalui LAZNAS Yatim Mandiri Semarang. Pria kelahiran Solo, 26 Juli 1969, mengenal lembaga ini melalui Majalah LAZNAS Yatim Mandiri. Setelah ia membaca, rasa ketertarikannya pun muncul. “Saat itu saya ingin sekali

membantu anak yatim untuk mandiri,”

kenangnya.

28

Yatim Mandiri/Edisi Februari 2017

Pintu Rezeki

Kemudian ia langsung menghubungi Kantor Layanan LAZNAS Yatim Mandiri Semarang untuk bersedekah. Sri Mulyanto kala itu, bersedekah dengan tujuan agar usaha yang akan dirintisnya diberikan kemudahan. “Kebetulan sekali, saat itu saya juga mau merintis usaha kontruksi baja ringan bersama teman saya,” kata bapak 3 anak ini.

Merintis Bisnis

Baginya, bertemu dengan LAZNAS Yatim Mandiri merupakan anugerah yang diberikan Allah kepada keluarganya. Karena semenjak itu,

kehidupan Sri Mulyanto pun sedikit demi sedikit mulai mengalami perubahan. “Saya dulunya adalah

seorang pegawai. Karena ada mutasi penempatan kerja, saya

lalu memilih untuk keluar dari tempat kerja, dan bertekad mendirikan sebu

ah usaha

Bisnis Sukses

Berkat Sedekah

Sri Mulyanto

(31)

29

Pintu Rezeki

Yatim Mandiri/Edisi Februari 2017

mandiri,” jelasnya.

Meskipun awalnya sempat kebingungan, akhirnya ia mendapatkan sebuah ide untuk memulai aktivitas usaha. Dirinya terinspirasi sebuah bangunan perumahan saat melintas di proyek pembangunan perumahan. Ia melihat kerangka kontruksi tidak memakai kayu, tapi memakai baja ringan. Dari situlah dirinya mendapat ide usaha. Selain itu, kompetitornya juga masih belum banyak untuk wilayah Semarang.

Dan pada tahun 2010, Sri Mulyanto mulai merintis usaha kontruksi baja ringan. Awalnya, ia mendirikan usaha tersebut bersama temannya. Karena hal ini adalah pertama kalinya Sri Mulyanto mulai berbisnis di bidang usaha yang belum ia mengerti sama sekali. Lalu bersama temannya, ia belajar tentang ilmu kontruksi. “Saya beli buku-buku kontruksi baja ringan dan mengikuti seminar bisnis untuk mengembangkan usaha saya,” ungkapnya.

Kini bisnisnya mulai berkembang dan memiliki nama CV. Arka Truss yang berkantor di Jalan Rogojembangan Timur IV No.6, Kota Semarang.

Meraih Berkah Sedekah

Sri Mulyanto kini telah sukses menjalankan bisnis kontruksi baja ringan. Dirinya membuktikan sebuah ungkapan, bahwa jika memiliki keinginan, insyaAllah akan diwujudkan oleh Allah SWT.

Menurut Sri Mulyanto, ada tiga kunci kesuksesan dalam menjalankan bisnis atau usaha apapun. “Yang pertama, yakni kita harus memiliki tekad yang kuat untuk merubah diri kita sendiri. Kedua, adalah doa yang kita panjatkan kepada Allah. Dan yang ketiga, saling membantu terhadap sesama yang kita rasa sedang membutuhkan bantuan kita. InsyaAllah, ketiga hal tersebut bisa memberikan manfaat yang tak terduga,” jelasnya.

Selain itu, yang tak kalah pentingnya adalah bersedekah. Karena dengan sedekah, Allah akan memberikan segala kemudahan bagi hambanya. “Alhamdulillah, saya merasakan sejak keluar dari perusahaan hingga saat ini, Allah memberikan saya ketentraman hati, urusan usaha saya juga berjalan lancar, dan nuansa Islami di keluarga begitu terasa,” tuturnya.

Bagi dirinya, keberkahan terbesar yang datang disaat yang tepat adalah ketika ia dipertemukan dengan LAZNAS Yatim Mandiri. Sebab, dari lembaga inilah ia dan keluarga mulai memahami arti kehidupan sesungguhnya.

Bahkan Sri Mulyanto bersama keluarga secara rutin menghadiri kegiatan ODOJ (One Day One Juz) untuk belajar Al-Quran. Selain itu, ia juga mengajari ketiga buah hatinya untuk bersedekah. “Bagi saya Yatim Mandiri telah memfasilitasi untuk bekal dunia maupun akhirat,” ujarnya mengakhiri.(*)

Bagi saya Yatim Mandiri telah memfasilitasi

untuk bekal dunia maupun akhirat,

(32)

Pukesmas Kec. Simbang, Maros

ekompakan dan kebersamaan dalam

K

membantu anak yatim dhuafa para

karyawan PT. Prima Sentosa, Sidoarjo ini patut untuk diteladani. Sudah lebih dari 6 tahun, mereka dengan tulus ikhlas menyisihkan sebagian rezekinya untuk kemandirian anak yatim dhuafa melalui LAZNAS Yatim Mandiri.

rutin menyisihkan sebagian penghasilannya untuk didonasikan untuk anak yatim melalui LAZNAS Yatim Mandiri Ponorogo.

Seperti yang diungkapkan Gandes Widya Hendrawati, kordinator donatur LAZNAS Yatim Mandiri di Akper Pemkab Ponorogo, ia mengaku bersedekah melalui lembaga ini sangatlah mudah. “Donasinya selalu diambil tepat waktu,” katanya.

Selain itu, ia dan kelima rekannya yang menjadi donatur mengaku percaya kepada LAZNAS Yatim Mandiri karena semua program-programnya sangat jelas untuk memandirikan anak-anak yatim. “Penyaluran program tidak hanya untuk pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, namun juga

memperhatikan akhlaq Islam setiap anak yatim dhuafa binaannya,” sambung wanita kelahiran Trenggalek, 9 Agustus 1983.

Kedepannya, Gandes dan donatur lainnya berharap LAZNAS Yatim Mandiri bisa memfasilitasi anak yatim dhuafa dibidang pendidikan untuk meraih cita-cita mereka. “Semoga mereka bisa menuntut ilmu hingga ke jenjang perkuliahan. Aamiin,” harapnya.(*)

ujud kepedulian terhadap

W

kemandirian anak-anak yatim dhuafa ditunjukkan oleh para pegawai Akper Pemkab Ponorogo. Mereka setiap bulannya secara

30

Silaturahim

Yatim Mandiri/Edisi Februari 2017

PT. Prima Sentosa, Sidoarjo

Penyalurannya

Transparan

Akper Pemkab Ponorogo

Percaya Karena

Programnya Jelas

Seperti yang diungkapkan oleh Anita Diana, koordinator donatur di PT. Prima Sentosa, bahwa ia mengenal Yatim Mandiri pada 2013 dari koordinator sebelumnya. “Saat itu dikasih tahu sama Pak Basuki koordinator sebelum saya. Dia mengajak bersedekah untuk anak yatim dan di kasih majalah. Nah dari situ saya mulai bersedekah dan jadi koordinator

donatur,” ungkap wanita kelahiran Sidoarjo, 20 Agustus 1983.

Menurut Anita Diana dan 15 karyawan yang menjadi donatur, mereka tertarik kepada LAZNAS Yatim Mandiri karena penyaluran dana infaq dan sedekahnya yang transparan. Selain itu hasil dari programnya juga terlihat jelas. “Kami senang Yatim Mandiri bisa mendirikan sekolah ICMBS untuk anak yatim dhuafa,” katanya.

Selain itu, banyak berkah yang didapat setelah rutin bersedekah untuk anak-anak yatim. Salah satunya pada tahun 2013 silam, saat PT. Prima Sentosa mengalami musibah kebakaran, dan sebagian karyawan terkena PHK karena kejadian tersebut. “Alhamdulillah semua rekan yang jadi donatur di Yatim Mandiri tidak terkena PHK,” pungkasnya.(*)

Referensi

Dokumen terkait

Maka dalam sanksi perdata ini notaris F bersalah karena telah melanggar pasal melanggar ketentuan pasal 52 ayat (1) UUJN, yaitu membuat akta untuk diri sendiri, istri/suami

Yamaha M otor Kencana Indonesia yakni senantiasa berusaha unggul dalam kompetisi produk, kualitas, layanan, serta layanan pasca penjualan untuk menjadi “Selalu Terdepan” dalam

Berdasarkan pemaparan di atas dapat diketahui bahwa adanya tujuan yang jelas dan spesifik akan memudahkan siswa untuk merancang strategi pencapaian tujuan salah

Tanah vertisol dan mineral zeolit yang memiliki kelengasan sesuai dengan ekologi nematoda entomopatogen Steinernema carpocapsae sehingga dapat hidup pada jangka

Jual beli ‚Mahar‛ benda pusaka merupakan sesuatu yang harus dibayar oleh pembeli kepada penjual, bisa berupa uang, amalan-amalan khusus, atau sesuai kehendak si penjual

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik pasien Acute Decompensated Heart Failure Denovo (ADHF) meliputi usia, jenis kelamin, dan nilai tekanan arteri

Jika pendapat ulama’ LDII tentang poligami tanpa meminta persetujuan dari isteri pertama di kaikan dengan peraturan undang- undang, maka sangatlah bertentangan,

Jurnal Ilmiah Nasional terakreditasi A dari Kemristekdikti yang diterbitkan dalam salah satu bahasa PBB, terindeks di DOAJ dengan indikator green thick (centang dalam