• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelompok 4 (Autosaved)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kelompok 4 (Autosaved)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Akidah Akhlak

Menjauhi Sikap Licik, Tamak, Zalim, dan Diskriminasi

D

I

S

U

S

U

N

O

L

E

H

Anggota Kelompok :

1. Ashila Salsabila Syarif 4. Andi Fiqru Rijal

2. Nur Indah Sari

5. Faizal Rezky Nugroho

3. Andi Salsabila

6. A. Muh. Ardin

KATA PENGANTAR

(2)

Makalah kami buat dengan maksud untuk menunaikan tugas kami mengenai menjauhi sikap Licik, Tamak,

Zalim dan Diskriminasi. Makalah ini mungkin bisa memberi banyak manfaat dan memperluas ilmu pengetahuan.

Semoga makalah ini mampu memberikan pengetahuan dan ilmu kepada para pembaca.

Apabila terdapat kekurangan dalam pembuatan makalah ini, kami meminta maaf yang sebesar-besarnya.

Sebab, kesalahan tersebut akibat kurangnya pengetahuan dan pengalaman kami dalam membuat makalah.

Akhirnya, hanya kepada Allah SWT kami mohon, semoga usaha ini merupakan usaha yang murni bagi-Nya

dan berguna bagi kita sekalian sampai hari kemudian.

Dan tak lain yang kami harapkan adalah syafaat, berkah darimu ya Muhammad. Semoga kita selalu dalam

lindungan Illahi Rabbil Izzati, dan mampu meneladani kemuliaan akhlaqmu yang teruntai di dalam

sunnah-nabawiyahmu. Aamiin Ya Rabbal Aalamiin.

i.

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi

... ii

PENDAHULUAN

(3)

A. LATAR BELAKANG

Mencelakakan orang lain adalah ciri perbuatan licikAda dua sifat yang dimiliki manusia sejak menginjak dewasa. Dua sifat ituadalah sifat terpuji dan tercela. jika ingin menjadi orang baik, sudah sepantasnya kitamemiliki sifat terpuji. Memiliki sifat terpuji akan disayang Allah Swt. dan menjadiahli surga. Sebaliknya, sifat tercela harus dijauhi karena dapat

menjerumuskan kitapada perbuatan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Dalam kehidupan sehari-hari manusia akan selalu berhubungan dengan manusia lainnya. Hal itu disebabkan

kedudukan manusia sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan. Dalam pergaulan, terdapat etika yang harus dipenuhi supaya pergaulan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya permasalahan. Agama Islam mengajarkan kepada manusia untuk bertata krama dan menjauhi sikap-sikap yang tercela. Apabila manusia dapat menjalankan tuntutan itu, niscaya kehidupan masyarakat akan berjalan dengan baik.

(4)

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, kita bisa merumuskan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini

nantinya. Adapun rumusan masalah yang akan kita bahas antara lain sebagai berikut ini :

1. Apa yang dimaksud dengan licik dan apa saja bahaya yang ditimbulkan oleh orang yang berbuat licik? 2. Apa yang menyebabkan sifat tamak bisa menjauhkan seseorang dari Allah swt.?

3. Bagaimana cara menjauhi sikap zalim?

1.

4. Apa yang dimaksud dengan diskriminasi dan apa saja jenis-jenis perbuatan yang termasuk diskriminasi? 5. Bagaimana cara agar kita terhindar dari sifat licik, tamak, zalim, dan diskriminasi?

C.TUJUAN

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:

1. Mengetahui pengertian licik, tamak, zalim, dan diskriminasi

2. Mengetahui bagaimana cara menghindari sifat licik, tamak, zalim, dan diskriminasi

(5)

A.Menjauhi Sikap Licik

Licik merupakan salah satu sifat negative yang harus dihindari karena sangat membahayakan bagi kehidpan pribadi ataupun kehidupan sosial dimasyarakat. Bagi kehidupan pribadi,sikap licik akan menyebabkan pelakunya hidup tidak tenang karena terus dihinggapi perasaan takut diketahui kelicikannya.

1.Pengertian Licik

Licik berarti banyak akal yang buruk,pandai menipu, culas, curang, dan licin. Sikap licik merupakan sikap yang didominasi oleh keinginan hawa nafsu untuk menguasai ataupun mencapai suatu maksud dan tujuan tertentu,tetapi tidak disertai dengan kesadaran diri akan kemampuan dan ilmu yang memadai.

2. Ciri-Ciri Orang Licik

Berikut ini ciri ciri orang licik:

1.Tidak suka melihat orang lain bahagia. Orang seperti ini hatinya sedih dan gelisah kala melihat orang lain bahagia. Ketika ia melihat temannya sukses,ia merasa iri dan berkomentar negative. Bahkan ia berharap kebahagiaan yang diperoleh temannya itu bisa pindah kepada dirinya.

2. Bahagia melihat orang lain menderita. Orang yang licik akan merasa bahagia jika ada temannya mengalami musibah atau penderitaan. Rasa bahagianya tersebut diekspresikan dalam raut muka dan ucapan.

3. Berpikir untuk mencelakakan orang lain. Orang yang licik mempunyai rencana rencana negative untuk menghalang halangi agar orang lain gagal. Bahkan,lebih jauh dari itu,ia menghalalkan segala cara untuk membuat orang lain menderita.

4. Ingin serba jalan pintas. Orang yang licik kerap kali ketika menginginkan sesuatu,a tidak mau melalu sebuah proses. Keinginannya adalah tujuan yang ia inginkan secepatnya berhasil,tanpa menghiraukan apa yang ia lakukan,meskipun itu dilarang.

3. Bahaya Orang Licik Bagi Orang Lain

Bagaimana pun licik adalah sikap yang tidak disukai oleh manusia mana pun karena beberapa bahaya yang akan menimpa pelakunya sebagai berikut:

a. Licik membuat seseorang menjadi serakah. Orang yang licik nafsunya tidak pernah ada ujungnya. Ia berbuat seperti orang haus yang meminum air laut. Makin diminum,makin haus.

b. Orang yang licik inginnya menjadi nomor satu,tidak peduli dengan kemampuannya yang tidak seberapa. Ia akan berusaha menyingkirkan orang yang bisa menghalangi ambisinya.

c. Kurang iman. Sudah pasti orang yang licik imannya kurang,makanya ia berbuat curang. Orang yang berprilaku licik patut dikasihani karena kurang iman.Hatinya jauh dari mengingat Allah dan lupa kalau Allah selalu mengawasi perilaku hamba-Nya.

(6)

4. Bahaya Orang Licik Bagi Diri Sendiri

Orang yang licik biasanya memiliki suasana batin yang selalu resah dan gelisah. Hati orang yang licik biasanya selalu

bergejolak dan tidak akan tenang.Kehidupan orang yang licik biasanya jauh dari berkah. Jika orang yang licik menafkahi keluarga,biasanya hartanya berasal dari sumber tidak halal sehingga kehidupannya selalu dipenuhi fitanah dan ancaman. Orang yang licik hidupnya dipenuhi dengan cobaan hidup. Fitnah akan datang dikala orang melihat apa yang didapat tidak dengan cara yang wajar. Orang yang berbuat licik tidak akan diridhai oleh Alllah Swt.

B. Menghindari Tamak

1. Pengertian Tamak

Dalam bahasa Arab, serakah disebut tamak, artinya sikap tidak pernah merasa puas dengan yang sudah dicapai. Menurut istilah, tamak adalah cinta kepada dunia (harta) terlalu berlebihan tanpa memperhatikan hokum haram yang mengakibatkan adanya dosa besar. Untuk memenuhi kepuasannya, orang yang tamak akan menempuh segala cara. Tamak atau serakah adalah salah satu penyakit hati. Orang yang tamak selalu menginginkan lebih banyak, tidak peduli apakah cara yang ditempuh itu dibenarkan oleh syariat atau tidak. Padahal, sikap serakah itu dilarang oleh Allah swt.

2. Dalil Yang Menjelaskan Larangan Bersifat Tamak

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggatentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadihancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaanya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (Q.S al hadiid’57:20)

3. Ciri Ciri Dan Penyebab Sikap Tamak

Adapun ciri ciri orang yang tamak antara lain:

a. Terlalu mencintai harta yang dimiliki

b. Terlalu hemat dalam membelanjakan harta

c. Merasa hemat untuk mengeluarkan harta demi kepentingan agama dan sosial

d. Mendambakan kemewahan dunia

e. Tidak memikirkan kehidupan akhirat

f. Semua perbuatannya selalu bertendensi pada materi

Adapun penyebab dari seseorang terjangkit penyakit tamak sebagai berikut

a. Cinta dunia

b. Bodoh dalam memahami arti hidup bermasyarakat,yang didalamnya ia berkewajiban saling menolong,bukan saling iri hati dihati antara manusia

(7)

4. Cara Menghindari Sifat Tamak

Hal yang dapat dilakukan untuk menghindari tamak sebagai berikut:

a. Berusaha dengan maksimal untuk mendapatkan segala yang dicita citakan

b. Menyakinkan diri bahwa berapa pun hasil yang didapat adalah pilihan Allah yang terbaik atas diri kita dan tidak ada kebatilan atau kekurangan sedikit pun, apalagi kerugian.

c. Tidak mempersoalkan segala sesuatu yang telah Allah pilihkan bagi orang lain

d. Memagari hati dengan tafwid menyerahkan sepenuhnya kepada Allah agar senantiasa memelihara diri kita dengan kemaslahatan dan keberkahan dari apa yang telah kita miliki.

5. Urgensi Menghindari Tamak

Manfaat menghindari tamak antara laindapat menumbuhkan sifat bersyukur, ikhlas, rendah hati, pemurah, dan jujur.

Dengan menghindari sifat tamak, akan tumbuh rasa syukur kepada Allah atas segala rezeki yang telah diberikan-Nya kepada kita, kita pun akan terhindar dari sifat egois, dan tumbuh sifat kedermawaan dalam diri kita. Sebab, pada hakikatnya harta yang diberikan Allah swt, kepada kita tidak lebih semata mata ujian dan cobaan dari-Nya.

C. Menjauhi Zalim

1. Zalim Sebagai Kemungkaran

Menurut ajaran islam, tindakan aniaya (zalim) merupakan perbuatan dosa yang harus ditinggalkan. Sebab, tindakan

aniaya akan dapat merusak kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat. Tindakan aniaya juga digolongkan sebagai perbuatan yang menyeengsarakan. Oleh karena itu, orang orang musyrik didalam Al-Qur’an dianggap telah melakukan kezaliman.

Ali bin Abi Thalib r.a. , khalifah keempat dan terakhir dari khulafaur Rasyidin menyatakan, “ketahuilah bahwa kezaliman itu ada tiga macam. Pertama, kezaliman yang tidak terampuni, yaitu kezaliman berupa menyekutukan Allah. Allah swt. Berfirman: ‘Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik).’ (Q.S. an-Nisa’/4:48) kedua, kezaliman yang terampuni dan tidak dituntut, yaitu kezaliman atas dirinya yang menyangkut dosa kecil. Ketiga, kezaliman yang tidak boleh diabaikan adalah kezaliman manusia kepada sesamanya.”

2. Kezaliman Terhadap Allah (Syirik)

Syirik merupakan pandangan dan kepercayaan yang mengingkari bahwa Tuhan adalah Maha Esa dan Mahakuasa. Jika

tidak Maha Esa berarti ada lebih dari satu tuhan. Jadi, harus ada tuhan selain Allah, Tuhan yang Maha Esa itu sendiri,

konsekuensinya, berarti Tuhan yang lain tentu berasal dari kalangan ciptaan Tuhan yang Maha Esa, termasuk sesama manusia. Akibatnya, manusia yang musyrik itu mengangkat dan mengagungkan sesame alam atau sesama manusia lebih dari

semestinya.

Apabila orang memandang tuhan tidak kuasa sehingga memerukan “pembantu pembantu” yang harus disembah dan yang akan menolong mendekat kepada-Nya, maka hal ini meupakan kezaliman. Sebab, praktik penyembahan yang tidak pada tempatnya, membuat orang secara apriori menempatkannya dibawah alam atau sesame manusia,maknanya telah kehilangan harkat dan martabatnya sendiri, serta menentang Tuhan yang baginya sebagai setinggi tingginya

(8)

3. Kezalimann Terhadap Diri Sendiri

Al-Qur’an banyak menggunakan kata zulmuntuk menunjuk perilaku “kejahatan” atau “dosa”. Adapun orang yang

berbuat kejahatan atau dosa disebut zalim (lalim). Dari sudut makna kebahasaan (etimologi), kata “zulm” artinya “gelap”. Memang setiap kejahatan itu menimbulkan kegelapan hati. Dengan demikian, kata “zalim” berarti “orang yang melakukan kegelapan”. Dalam hal ini, Rasulullah saw.telah memperingatkan lewat sabdanya,”Jauilah dosa karena dosa iu adalah kegelapan di Hari Kiamat”

4. Zalim Terhadap Sesama Manusia

(zalim) Terhadap Sesama Manusia seperti ghibah (mengumpat), naminah (mengadu domba), fitnah, mencuri, merampok, melakukan penyiksaan dan melakukan pembunuhan, berbuat korupsi dan manipulasi. Allah SWT berfirman:

للول

Artinya : ’...Dan janganlah kamu berbuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan.” (QS. Hud : 85)

Rasulallah SAW dalam haditsnya bersabda

“Barang siapa yang merampas hak orang muslim lainnya, dengan sumpahnya Allah mewajibkan neraka dan mengharamkan surga baginya. Salah seorang sahabat bertanya, “Walaupun hanya merampas sesuatu yang sederhana, ya Rasulallah?” Nabi bersabda: “Walaupun hanya sepotong kayu urok.” (HR. Bukhari)

5. Zalim Terhadap Alam (lingkungan)

Berbuat zalim terhadap alam adalah merusak kelestarian alam, mencemari lingkungan, menebang pepohonan secara liar, menangkap dan membunuh binatang tanpa mengindahkan aturan, sehingga akibat dari perbuatan itu dapat mrugikan alam dan merugikan masyarakat. Allah SWT berfirman :

اذلإفول

Artinya : “Dan bila dikatakan kepada mereka: "Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan". (QS. Al-Baqarah :11)

Adapun bahaya dan keburukan sebagai dampak dari perbuatan zalim

1. Hidupnya tidak akan disenangi, melainkan dijauhi bahkan dibenci masyarakat. Allah SWT berfirman dalam Qs. Al-Mu’minun :18

2. Hidupnya tidak akan tenang, karena dibayangi rasa takut.

3. Mencemarkan nama baik dirinya, dan keluarganya

4. Mendapatkan huk uman yang setimpal dengan perbuatan aniaya yang dilakukannya.

5. Mendapat siksa dengan dicampakkan kedalam api neraka (lihat Qs. Al-Maidah, 5 : 39)

6. Dalam kehidupannya tidak akan mendapat pelindung atau penolong. Allah SWT dalam Qs. As-Syura ayat مب هسللاملنل ومسلفاظن لاول

Artinya : “Tiadalah bagi orang zalim itu pelindung atau penolong.” (QS. Asy-Syura : 8)

(9)

1. Pengertian Diskriminasi.

Secara bahasa diskriminasi berasal dari bahasa inggris “Discriminate” yang berarti membedakan. Dan dalam bahasa Arab istilah Diskriminasi di kenal dengan Al-Muhabbah ( ةاباحملا ) yang artinya membedakan kasih antara satu dengan yang lain atau pilih kasih. Kosa kata Discriminate ini kemudian diadopsi menjadi kosa kata bahasa Indonesia “Diskriminasi” yaitu suatu sikap yang membeda-bedakan orang lain berdasarkan suku, agama, ras, dan lain sebagainya.

Nabi Muhammad SAW bersabda : “Sesungguhnya Allah tidak pernah melihat kepada tubuh-mu, atau parasmu , akan tetapi Dia melihat kepada hatidan kelakuanmu.”

Diskriminasi merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam

masyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusian untuk membeda-bedakan yang lain. Ketika seseorang diperlakukan secara tidak adil karena karakteristik suku, antargolongan, kelamin, ras, agama dan kepercayaan, aliranpolitik, kondisi fisik atau karateristik lain yang diduga merupakan dasar dari tindakan diskriminasi.

2. Jenis perbuatan Diskriminasi

Munculnya perilaku Driskriminasi lebih disebabkan oleh adanya penyimpangan individual, penyimpangan ini

biasanya dilakukan oleh orang yang telah mengabaikan dan menolak norma-norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat. Orang seperti itu biasanya memiliki kelainan atau mempunyai penyakit mental sehingga tidak dapat mengendalikan dirinya.

Perilaku yang seperti inilah yang menjadikan factor munculnya sikap diskriminasi yang paling dominan dalam kehidupan bermasyarakat. Adapun bentuk penyimpangan perilaku individual menurut kadar penyimpangannya adalah sebagai berikut :

a. Penyimpangan tidak patuh pada nasehat orang tua agar mengubah pendiriannya yang tidak sesuai dengan nilai islam.

b. Penyimpangan karena tidak taat terhadap pimpinan yang disebut pembangkang.

c. Penyimpangan karena melanggar norma umum yang berlaku di sebut pelanggar.

d. Penyimpangan karena tidak menepati janji, berkata bohong, berkhianat, dan berlagak pembela. Disebut munafik.

3. Dampak Negatif Diskriminasi

Sikap driskiminasi sangat bertentangan dengan ajaran islam, karena sikap Diskriminasi menunjukkan martabat yang rendah bagi pelakunya dan akan memicu munculnya perilaku buruk lainnya yang dilarang, akibat buruk dari sikap diskriminasi

diantaranya adalah :

a. Memicu munculnya sektarianisme, agama islam melarang umatnya hanya mementingkan kesukuan atau kelompoknya.

b. Memunculkan permusuhan antar kelompok, perasaan melebihkan kelompok sendiri, dan merendahkan kelompok yang lain menjadi pemicu perseturuan antar kelompok.

c. Mengundang masalah social yang baru, karena secara social seseorang tidak disikapi secara wajar, maka sikap diskriminasi dapat memancing munculnya masalah social yang bertentangan dengan ajaran islam.

d. Menciptakan penindasan dan otoritarianisme dalam kehidupan, karena adanya perasaan lebih dan sentimen terhadap kelompok, sehingga hak-hak kelompok lain diabaikan.

(10)

f. Menghalangi tegaknya keadilan, jika sikap diskriminasi dominan, maka keadilan sulit ditegakkan, karena dalam mengambil keputusan suatu masalah, selalu didasarkan pada pertimbangan subyektif diri atau kelompok yang dibelanya.

g. Menjadi pintu kehancuran masyarakat, jika dibiarkan sikap diskriminasi akan dapat menghancurkan sendi-sendi kehidupan social.

h. Mempersulit penyelesaian masalah, persoalan yang dihadapi mestinya segera diselesaikan secara baik, namun karena adanya sikap diskriminasi menjadi berlarut-larut.

4. Cara Menghindari Diskriminasi.

Untuk menghindari sikap diskriminasi, maka setiap muslim harus mengedepankan sikap musawah. Sikap ini cukup urgen dalam kehidupan modern, sikap ini bertujuan untuk menciptakan rasa kesejajaran, persamaan, dan kebersamaan serta penghargaan setiap manusia sebagai makluk Allah SWT. Pengakuan terhadap persamaan harkat, martabat, derajat

kemanusiaan merupakan perwujudan keimanan (tauhid) seseorang dan akan membawa pada tingkat ketaqwaan yang tinggi.

Demikian pula di tegaskan Allah SWT, dalam Al-Qur’an :

“Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa, dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya Allah yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha mengenal. ( Q.S. Al-Hujarat/49 :13 )”

Di samping persamaan, untuk menghindari sikap diskriminasi, maka harus di tonjolkan persaudaraan sesame orang beriman dan bahkan kepada sesame manusia. Sejarah telah mencatat dengan tinta emas betapa indah dan tulusnya persaudaraan antara kaum pendatang dari mekah dengan kaum penolong dari madinah. Mereka mau berbagu apa saja untuk saudaranya seiman. Demikianlah persaudaraan Islam betul-betul merupakan nikmat Allah yang perlu disyukuri dan dipelihara,

sebagaimana firman Allah SWT :

Dan berpeganglah kalian semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah bercerai-berai. Dan ingatlah akan nikmat Allah kepada kalian ketika kalian dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hati kalian, lalu jadilah kalian karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara. Dan kalian telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kalian daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kalian, agar kalian mendapat petunjuk. (Ali Imran: 103)

Supaya Persaudaraan yang dijalin dapat tegak dengan kokoh, maka diperlukan empat tiang penyangga utamanya :

1. Ta’aruf adalah saling kenal mengenal dan tidak hanya bersifat fisik atau biodata ringkas saja, tapi lebih jauh lagi menyangkut latar belakang pendidikan, ide-ide, cita-cita, serta problematika kehidupan yang dihadapi.

2. Tafahum adalah saling memahami kelebihan dan kekurangan, kekuatan dan kelemahan masing-masing.

3. Ta’awun adalah saling tolong-menolong, dimana yang kuat menolongyang lebih, dan yang memiliki kelebihan menolong yang kekurangan.

4. Takaful adalah saling memberikan jaminan, sehingga menimbulkan rasa aman, tidak ada rasa kekhawatiran dan kecemasan menghadapi hidup ini.

(11)

Tentu kalian semua telah tau, bahkan mungkin telah hafal dengan lirik lagu yang di nyanyikan oleh Girl Band “LOLIPOP” yang berjudul “KAMSEUPAY”. Di dalam lirik lagu yang dinyanyikan oleh Girl Band ini menceritakan perbedaan kasta, atau biasa di sebut jabatan, mereka mengira mereka yang paling kaya, maka dari pada itu mereka mendiskriminasi orang yang

kekayaannya di bawah mereka. Dan sering mengolok-olok dan menghina orang miskin, dan tidak mau berteman ( mendiskriminasikan ) orang-orang miskin tersebut.

Di dalam lirik lagunya pun mereka membanggakan diri mereka sendiri, seakan mereka merasa paling kaya diantara semuanya, hal ini tidak di perbolehkan dalam agam Islam, karena hal tersebut termasuk perbuatan Riya’. Diskriminasi yang ada di dalam lagu Lolipop itulah yang sangat di benci oleh Allah SWT.

6. Hikmah Menghindari Sikap Diskriminasi.

1

. Mengutamakan orang lain ; seorang muslim yang menghindari sikap diskriminasi cenderung lebih mengutamakan orang lain daripada dirinya sendiri, meskipun dia miskin, karena Islam mengajarkan kepada para pengikutnya untuk melakukan hal demikian.

2. Meringankan Beban orang lain ; setiap muslim yang menghindari sikap Diskriminasi adalah seorang toleran, sabar, dan memperlakukan orang lain dengan baik.Dia berusaha meringankan beban orang yang berhutang sebagaimana di firmankan Allah SWT :

3. Tidak menjadi beban orang lain; seorang muslim yang menghindari sikap diskriminasi memiliki jiwa mandiri dan independen, tidak berfikiran untuk meminta-minta. Jika kesulitan menimpanya, dia menghadapinya dengan sabar dan berusaha lebih keras. Karena Rosullullah SAW memperingatkan umat islam bahwa “Tangan yang diatas lebih baik daripada tangan dibawah. Tangan yang di atas adalah orang yang memberi, sedangkan tangan yang di bawah adalah orang yang meminta.

4. Ramah Tamah terhadap sesama manusia ; seseorang yang benar-benar memahami ajaran agama senantiasa ramah, bersahabat, dan menyenangkan. Dia bergaul dengan orang lain dan bersahabat dengan mereka.

5. Berperilaku sesuai ajaran islam ;salah satu karakteristik terpenting seorang muslim yang menghindari sikap diskriminasi adalah dia mengukur setiap tradisi masyarakatnya yang telah cukup dikenal berdasarkan standar-standar islam.

6. Wajar dan realistis ; Allah melalui Rosul-Nya telah mengajarkan manusia bahwa tujuan hidup sebenarnya adalah agar dapat menghambakan diri kepada Allah, sehingga tercapai derajat taqwa yang prima.

Kesimpulan

Sikap licik sikap yang didominasi oleh keinginan nafsu untuk menguasai atau mencapai suatu maksud tertentu,tetapi tidak disertai dengan kesadaran diri akan kemampuan dan ilmu yang memadai. Bagi kehidupan pribadi,sikap licik akan

menyebabkan pelakunya hidup tidak tenang karena terus dihinggapi perasaan takut diketahui kelicikannya. Munculnya sikap diskiriminasi disebabkan oleh adanya penyimpangan individual yang dilakukan oleh orang yang telah mengabaikan dan menolak norma norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat.

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Kita harus menanamkan kesadaran pada diri kita untuk selalu berperilaku jujur, baik kepada Allah Swt., orang lain, maupun diri sendiri.. Jika kita sudah bisa membiasakan

Dalam ayat dan hadits diatas menjelaskan bahwa mencuri merupakan perbuatan tercela yang dapat merugikan baik diri sendiri maupun orang lain. Namun kita harus dapat membedakan

Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan Negara atau perekonomian

Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan yang memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau

Perbuatan yang memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu perusahaan yang dilakukan secara tidak sah sehingga dapat merugikan keuangan Negara disebut

Mandatu (Mudana, 2014 : 3) mengemukakan bahwa “kesadaran diri adalah keadaan dimana kita bisa memahami diri kita sendiri dengan setepat-tepatnya. Disebut memiliki kesadaran

Dalam ayat dan hadits diatas menjelaskan bahwa mencuri merupakan perbuatan tercela yang dapat merugikan baik diri sendiri maupun orang lain. Namun kita harus dapat membedakan

Barang siapa dengan melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu badan yang secara langsung atau tidak langsung merugikan