MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/KEPMEN-KP/2016
TENTANG
PELEPASAN IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) NIRWANA III DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa guna lebih memperkaya jenis dan varietas Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) yang beredar di masyarakat, telah dihasilkan Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Nirwana III yang merupakan hasil seleksi famili yang dilakukan oleh Balai Pengembangan Budidaya Ikan Nila dan Mas, Wanayasa, Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Jawa Barat;
b. bahwa dalam rangka memperkenalkan Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Nirwana III sebagai komoditas unggul baru dalam perikanan budidaya guna menunjang peningkatan produksi Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Nirwana III, pendapatan, dan kesejahteraan pembudidaya ikan, perlu melepas Ikan Nila Nirwana III; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Pelepasan Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Nirwana III; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang
Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073);
2. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
3. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 111); 4. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG PELEPASAN IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) NIRWANA III.
KESATU : Melepas varietas Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Nirwana III dengan deskripsi dan gambar sebagaimana tersebut dalam Lampiran I dan Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
KEDUA : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 13 Juni 2016
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
SUSI PUDJIASTUTI
5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 25/PERMEN-KP/2014 tentang Jenis Ikan Baru Yang Akan Dibudidayakan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 816);
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 28/KEPMEN-KP/2016
TENTANG
PELEPASAN IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS)
NIRWANA III
DESKRIPSI
IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) NIRWANA III
NO. DESKRIPSI KETERANGAN/NILAI
1. Silsilah Induk ikan
Waktu Awal 2012
Daerah Asal Wanayasa, Purwakarta
Keunggulan jenis Pertumbuhan
2. Metode Seleksi
Metoda Seleksi Famili
Protokol P.02
Lokasi Pelaksanaan BPBINM Wanayasa
Waktu Pelaksanaan 2012 – 2015
3. Klasifikasi
a. Famili
b. Nama Latin Oreochromis niloticus
c. Nama Dagang Nila Nirwana III
d. Nama Indonesia Ikan Nila
4. Uji Fenotipe
a. Morfometrik
Panjang Total (cm) a. Rataan Jantan b. Rataan Betina
26,56 ± 1,53 24,17 ± 1,82 Panjang Standar (cm)
a. Rataan Jantan b. Rataan Betina
22,18 ± 1,31 19,62 ± 1,23 Panjang Kepala(cm)
a. Rataan Jantan b. Rataan Betina
6,09 ± 0,67 5,42 ± 0,67 Tinggi Badan (cm)
a. Rataan Jantan b. Rataan Betina
8,95 ± 0,62 8,12 ± 0,88 Tebal Badan (cm)
a. Rataan Jantan b. Rataan Betina
3,37 ± 0,37 3,40 ± 0,28 Tinggi Kepala (cm)
a. Rataan Jantan b. Rataan Betina
7,75 ± 0,61 6,90 ± 0,71 Rasio panjang baku
dan tinggi badan (PB/TB)
a. Rataan Jantan b. Rataan Betina
2,48 ± 0,15 2,43 ± 0,15 Rasio panjang baku
dan panjang kepala
a. Rataan Jantan b. Rataan Betina
3,65 ± 0,31 b. Meristik
Jumlah jari-jari sirip punggung (D)
D XVI-XVII : 12-13 Jumlah jari-jari sirip
dada (P)
P 12 – 13 Jumlah jari-jari sirip
perut (V)
V I : 5 Jumlah jari-jari sirip
anal (A)
A III : 9 – 10 Jumlah jari-jari sirip
ekor (C)
C II : 16 – 18 Jumlah sisik pada
gurat sisi (linea lateralis)
Atas = 24 – 27 Bawah = 12 - 15
c. Warna Abu-abu (moss grey)
d. Pertumbuhan Uji Multisistem
1) Komparasi antara Nirwana III dan Nirwana II
Pemeliharaan di Kolam Air Tenang
Pertambahan bobot: 23.41%
Kelangsungan hidup: 8.99%
Biomassa: 32.51%
SGR : 6.0%
Konversi pakan: -27.66% ( nilai minus menunjukkan penggunaan pakan lebih efisien )
2) Komparasi antara Nirwana III dan Nirwana II
Pemeliharaan di Kolam Jaring Apung
Pertambahan bobot: 30.05%
Kelangsungan hidup: 13.58%
Biomassa: 44.69%
SGR : 8.1%
Konversi pakan: -35.18% ( nilai minus menunjukkan penggunaan pakan lebih efisien )
3) Komparasi antara Nirwana III dan Nirwana II
Pemeliharaan di Kolam Air Deras
Pertambahan bobot: 26.62% Kelangsungan hidup: 3.67% Biomassa: 28.90%
SGR : 8.4%
Konversi pakan: -25.77% ( nilai minus menunjukkan penggunaan pakan lebih efisien )
4) Komparasi antara Nirwana III dan Nirwana II
Pemeliharaan di Tambak
Pertambahan bobot: 28.10% Kelangsungan hidup: 4.25% Biomassa: 30.45%
SGR : 8.6%
Konversi pakan: -27.77% ( nilai minus menunjukkan penggunaan pakan lebih efisien)
Uji Multilokasi
1) Komparasi antara Nirwana III dan
Nirwana II
Pemeliharaan di Kolam Air Tenang
Biomassa: 22.66% SGR : 3.2%
Konversi pakan: -21.26 % ( nilai minus menunjukkan penggunaan pakan lebih efisien )
2) Komparasi antara Nirwana III dan Nirwana II
Pemeliharaan di Kolam Jaring Apung
Pertambahan bobot: 12.20 % Kelangsungan hidup: 1.05% Biomassa: 17.03%
SGR : 9.2%
Konversi pakan: -20.85% ( nilai minus menunjukkan penggunaan pakan lebih efisien )
3) Komparasi antara Nirwana III dan Nirwana II
Pemeliharaan di Kolam Air Deras
Pertambahan bobot: 13.46% Kelangsungan hidup: 1.53% Biomassa: 27.08%
SGR : 10.6%
Konversi pakan: -25.12% ( nilai minus menunjukkan penggunaan pakan lebih efisien )
4) Komparasi antara Nirwana III dan Nirwana II
Pemeliharaan di Tambak
Pertambahan bobot: 6.08% Kelangsungan hidup: 16.00% Biomassa: 41.28%
SGR : 8.2 %
Konversi pakan: -32.08% ( nilai minus menunjukkan penggunaan pakan lebih efisien ) e.
Nilai Toleransi lingkungan
Salinitas (ppt) 5 – 20
Suhu air (ºC) 20 – 32
pH 5,1 – 8,3
DO (ppm) 3,2 – 6,7
NH3 (mg/l) <0,01
f.
Kualitas Daging (bobot kering)
BETN 6,67
Protein 85,72
Lemak 2,52
Abu 5,09
Fillet 39,64
g.
Jenis pakan dan kebiasaan
Kebiasan makan: siang hari, pada semua ruang air wadah budidaya
Omnivora h. Reproduksi
Kriteria Jenis Kelamin
Jantan Betina
Umur pertama matang kelamin (bulan)
Panjang standar (cm) 22.18 19.62 Bobot pertama matang
gonad (g/ekor)
200 250
Fekunditas (butir/kg) - 3.187
Diameter telur (mm) - 2.5 - 3.0
i. Ketahanan Penyakit Streptococcus agalactiae : Kelangsungan Hidup ikan Nila Nirwana 30,00 - 37,50% j. Peningkatan kualitas genetic berdasarkan karakter yang diseleksi
Seleksi Famili Antar Generasi
Jenis Kelamin
Jantan Betina
1) Respon Seleksi (%) a) F7 : F6
b) F8 : F7 c) F9 : F8
d) Total Respon Seleksi
-35,96 64,06
3,95 32,06
-36,93 65,18
4,00 32,26 2) Nilai Heritabilitas (g)
a) F7 b) F8 c) F9
0,24 0,52 0,19
0,37 0,68 0,24
Genetic Gain Generasi
F6 F9
3) Sintasan (%) 83,08 86,67
4) Bobot Panen (g) 81,51 107,84
5) SGR (%) 4,39 4,65
6) Peningkatan Sintasan (%)
4,31 7) Peningkatan Bobot
(g)
26,33 8) Peningkatan Bobot
(%)
32,30 9) Peningkatan SGR
(%)
5,82
5.
Keragaman
Genetik/Keragaman Haplotipe
Generasi
F6 F9
84,2% 81,0%
Perbedaan keragaman haplotipe pada F6 dan F9 diduga akibat adanya
penambahan strain baru
6. Ketersediaan Induk
3– 5 cm 50.000
8 – 12 cm 50.000 Calon
Induk (50 – 100 gram)
35.000
7. Manfaat
b. Aspek Ekonomi Ikan Nila Nirwana III memiliki biomassa tinggi dan konversi pakan lebih rendah. Hal ini berpotensi meningkatkan produksi dan pendapatan pembudidaya Ikan Nila.
c. Aspek Sosial Penggunaan induk unggul Ikan Nila Nirwana III berpotensi meningkatkan aktivitas budidaya sehingga dapat memberikan dampak sosial yang luas bagi masyarakat pembudidaya.
d. Aspek Lingkungan Penggunaan Ikan Nila Nirwana III berpotensi mengurangi penggunaan obat-obatan
MENTERI KELAUTAN DAN
PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 28/KEPMEN-KP/2016
TENTANG
PELEPASAN IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS)
NIRWANA III
GAMBAR
IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) NIRWANA III
IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) NIRWANA III JANTAN
IKAN NILA NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) NIRWANA III BETINA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.