• Tidak ada hasil yang ditemukan

PSAK 13 Properti Investasi 12012016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PSAK 13 Properti Investasi 12012016"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

PSAK 13

(2)

Agenda

Ruang Lingkup dan Definisi

1

Klasifikasi Properti investasi

2

Pengakuan dan Pengukuran

3

Perolehan dan Pelepasan

4

Pengungkapan

(3)

Perubahan 2011

PSAK 13 (revisi 2007)

diakui sebagai aset tetap sampai aset

tersebut selesai dibangun setelah itu aset tersebut direklasifikasi

menjadi properti investasi.

PSAK 13 (revisi 2011),

diakui sebagai properti investasi sejak

proses pembangunannya. Entitas memiliki pilihan menggunakan

nilai wajar sejak properti investasi tersebut dibangun apabila

memang nilai wajarnya dapat ditentukan secara andal.

Penerapan properti investasi dalam proses pembangunan secara

prospektif

.

(4)

PERIHAL PSAK 13 (revisi 2011) PSAK 13 (revisi 2007)

Definisi Tidak mengatur definisi tentang

penghentian pengakuan Mengatur definisi tentang penghentian pengakuan

properti investasi dalam proses pebangunan dan pengembangan

Diakui sebagai properti investasi Diakui sebagai aset tetap dan perlakuannya mengacu ke PSAK 16: Aset Tetap sampai properti investasi selesai dibangun.

(5)

Perubahan

PERIHAL PSAK 13

(revisi 2011) (revisi 2007)PSAK 13 Ketidakmampuan

menetapkan nilai wajar yang andal

Jika memilih menggunakan metode nilai wajar:

- Diukur pada harga perolehan sampai nilai wajarnya dapat ditentukan secara andal atau sampai proses pembangunan dan pengembangan selesai (mana yang lebih dahulu)

- Pada pengakuan awal langsung dapat diukur sebesar nilai wajarnya jika dapat ditentukan secara andal

(6)

Tujuan

Mengatur perlakuan akuntansi untuk properti

investasi dan pengungkapan yang terkait.

Diterapkan dalam pengakuan, pengukuran dan

(7)

Lingkup

PSAK ini tidak mencakup hal-hal yang diatur dalam PSAK 30 Sewa :

1. Klasifikasi sewa pembiayaan dan sewa operasi;

2. Pengakuan penghasilan sewa dari properti investasi;

3. Pengukuran hak atas sewa operasi dalam laporan keuangan lessee; 4. Pengukuran investasi neto atas sewa pembiayaan dalam laporan

keuangan lessor;

5. Akuntansi atas transaksi jual dan sewa-balik; dan 6. Pengungkapan sewa pembiayaan dan sewa operasi.

PSAK ini tidak berlaku untuk:

1. Aset biologis; and

(8)

Klasifikasi Properti Investasi

Properti Investasi adalah:

properti (tanah atau bangunan—atau bagian dari bangunan—

atau keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee

melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau

untuk kenaikan nilai, atau kedua-duanya, dan tidak untuk:

1. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau

jasa atau untuk tujuan administratif; atau

(9)

Klasifikasi Properti Investasi

Untuk dapat mengklasifikasikan suatu properti

sebagai properti investasi, harus memenuhi

kedua

kriteria berikut:

1. Tujuan penggunaan (rental dan/atau kenaikan nilai), dan

2. Jenis kepemilikan (dimiliki sendiri atau melalui sewa pembiayaan).

Mode of Usage

Mode of Usage

Mode of Ownership

(10)

Klasifikasi Properti Investasi

PSAK 13 membedakan antara properti investasi

dengan properti yang digunakan sendiri.

Properti yang digunakan sendiri mengacu pada

PSAK 16 Aset Tetap.

Properti yang digunakan sendiri adalah:

Properti yang dukuasai (oleh pemilik atau lessee

melalui sewa pembiayaan) untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk

(11)

Klasifikasi Properti Investasi

Untuk memenuhi kriteria properti investasi, properti

haruslah :

Dikuasai oleh pemilik, atau

Dikuasai oleh entitas dalam sewa

pembiayaan

Implikasinya, properti yang dikuasai lessee dalam sewa

operasi tidak dapat diklasifikasikan sebagai properti investasi.

Amandemen IAS 40 Desember 2003 membolehkan

properti yang dikuasai lessee dalam sewa operasi sebagai properti investasi, jika dan hanya jika

memenuhi definisi properti investasi dan lessee menggunakan model revaluasi, bahkan untuk semua

properti investasinya.

Mode of Ownership

(12)

Ruang Lingkup Properti Investasi ISAK 31

Bangunan sebagaimana dimaksud dalam definisi

(13)

Contoh yang BUKAN properti investasi

Properti yang digunakan sendiri

Properti (selesai / dalam pembangunan) yang diniatkan untuk dijual

Properti yang dibangun atas nama pihak ketiga

Properti yang diswakan pada pihak lain dalam sewa pembiayaan

Properti dalam proses konstruksi / pengembangan yang akan digunakan sebagai properti investasi

Klasifikasi Properti Investasi

ExampleExample

PSAK mana?

 PSAK 16  PSAK 14

PSAK 34PSAK 30

(14)

Klasifikasi Properti Investasi

Dalam satu properti sebagian memenuhi kriteria properti investasi dan

sebagian lain TIDAK meneuhi kriteria properti investasi.

Jika dua bagian tersebut:

Dapat dijual terpisah

Dapat dijual terpisah

Tidak dapat dijual terpisah

Tidak dapat dijual terpisah

Atau disewakan terpisah dalam sewa pembiayaan

 Entitas mencatatnya secara terpisah

(15)

Klasifikasi Properti Investasi

Entitas memiliki properti yang disewakan kepada, dan digunakan oleh, induk atau anak perusahaan lain, maka :

 properti bukan properti investasi dalam laporan keuangan

konsolidasi, karena properti dimiliki sendiri dalam perspektif grup.

 Namun, jika memenuhi kriteri properti investasi, lessor mengakui sebagai properti investasi dalam laporan keuangan individualnya.

Consolidated Consolidated

Individual

(16)

Properti Investasi

Tanah yang dikuasai dalam jangka panjang untuk kenaikan nilai dan bukan

untuk dijual jangka pendek dalam kegiatan usaha sehari-hari.

Tanah yang dikuasai saat ini yang penggunaannya di masa depan belum

ditentukan. (Apabila entitas belum menentukan penggunaan tanah sebagai properti yang digunakan sendiri atau akan dijual jangka pendek dalam

kegiatan usaha sehari-hari, maka tanah tersebut diakui sebagai tanah yang dimiliki dalam rangka kenaikan nilai.)

Bangunan yang dimiliki oleh entitas (atau dikuasai oleh entitas melalui

sewa pembiayaan) dan disewakan kepada pihak lain melalui satu atau lebih sewa operasi.

Bangunan yang belum terpakai tetapi tersedia untuk disewakan kepada

pihak lain melalui satu atau lebih sewa operasi

Properti dalam proses pembangunan atau pengembangan yang di masa

(17)

Contoh Bukan Properti Investasi

Properti yang dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan usaha-sehari-hari

atau sedang dalam proses pembangunan atau pengembang untuk dijual 

Persediaan Properti (lihat· PSAK 14)

Properti dalam proses pembangunan atau pengembangan atas nama pihak

ketiga  kontrak konstruksi

Properti yang digunakan sendiri , termasuk properti yang dikuasai untuk

digunakan di masa depan sebagai properti yang digunakan sendiri, properti yang dimilik untuk pengembangan di masa depan dan penggunaan

selanjutnya sebagai properti yang digunakan sendiri, properti yang digunakan oleh karyawan

Properti yang disewakan kepada entitas lain dengan cara sewa

(18)

Pengakuan

Kriteria Pengakuan sama dengan PSAK 16

Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan.

Biaya transaksi termasuk dalam pengukuran awal tersebut.

Biaya perolehan awal hak atas properti yang dikuasai dengan cara sewa dan

dikelompokkan sebagai properti investasi yang harus dicatat sebagai sewa

(19)

Pengukuran Awal

Sama dengan PSAK 16

Biaya perolehan awal hak atas properti yang

dikuasai secara sewa dan dikelompokkan sebagai

properti investasi mengacu pada PSAK 30 Sewa,

dimana aset diakui pada jumlah mana yang lebih

rendah antara:

Nilai wajar properti, dan

Nilai kini dari pembayaran sewa

(20)

Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Properti yang dikuasai dalam sewa operasi

yang diklasifikasikan sebagai properti Investasi

Properti investasi yang menjadi agunan kewajiban yang menghasilkan imbalan yang terkait langsung

dengan nilai wajar dari, atau imbalan dari, aset

tertentu termasuk properti investasi

Properti investasi yang nilai wajarnya tidak

dapat ditentukan secara andal atas dasar berkelanjutan

Tidak ada pilihan, hanya fair value model

Pilih salah satu

model untuk semua properti

(21)

Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Use PSAK 13 to account for one or more such properties?

Properties not

under PSAK 13 Properties under PSAK 13

Properties held to earn rental or capital appreciation or both?

Any property held under operating lease?

Not within PSAK 13 Fair value model

(22)

Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Fair Value Model

Fair Value Model

Nilai

wajar

properti

investasi

harus

mencerminkan

kondisi pasar pada tanggal neraca

Properti investasi tidak disusutkan.

(23)

Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Fair value model (PSAK

13

)

Menggunakan nilai wajar

Menggunakan nilai wajar Menggunakan nilai wajarMenggunakan nilai wajar

Revaluation model (PSAK 16)

Perubahan nilai wajar diakui dalam

laporan laba rugi pada periode terjadinya.

Perubahan nilai wajar diakui dalam

laporan laba rugi pada periode terjadinya.

Perubahan nilai wajar diakui dalam

laporan laba rugi (penurunan nilai) atau ekuitas (surplus)

.

Perubahan nilai wajar diakui dalam

laporan laba rugi (penurunan nilai) atau ekuitas (surplus)

.

Tidak ada penyusutan.

Tidak ada penyusutan. Penyusutan.Penyusutan.

Mencerminkan kondisi pasar pada

tanggal neraca.

Mencerminkan kondisi pasar pada

tanggal neraca. • Tidak spesifik, hanya mengharuskan secara reguler.

Tidak spesifik, hanya mengharuskan

secara reguler.

Example

(24)

Nilai wajar

Nilai wajar adalah nilai pada tanggal tertentu.

Karena kondisi pasar dapat berubah, jumlah yang dilaporkan

berdasarkan nilai wajar mungkin salah atau tidak tepat jika

diestimasi pada waktu yang berbeda.

Definisi nilai wajar mengasumsikan pertukaran dan

penyelesaian secara serempak dari kontrak penjualan tanpa

perbedaan harga juga dapat terjadi dalam suatu transaksi yang

wajar antara pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki

pengetahuan memadai seandainya pertukaran dan

(25)

Nilai wajar

Nilai wajar properti investasi mencerminkan, antara lain,

penghasilan rental dari sewa yang sedang berjalan dan

asumsi-asumsi yang layak dan rasional yang mencerminkan keyakinan

pihak-pihak yang berkeinginan bertransaksi dan memiliki

pengetahuan memadai mengenai asumsi tentang penghasilan

rental dari sewa di masa depan dengan mengingat kondisi

sekarang.

Dengan dasar pemikiran yang sama, nilai wajar juga

(26)

Nilai wajar

Pedoman nilai wajar terbaik mengacu pada harga kini dalam

pasar aktif untuk properti serupa dalam lokasi dan kondisi

yang sarna dan berdasarkan pada sewa dan kontrak lain yang

serupa.

Entitas harus memperhatikan adanya perbedaan dalam sifat,

lokasi,atau kondisi properti, atau ketentuan yang disepakati

dalam sewa dan kontrak lain yang berhubungan dengan

(27)

Nilai wajar

Tidak tersedianya harga kini dalam pasar aktif yang sejenis, suatu entitas

harus mempertimbangkan informasi dari berbagai sumber, termasuk:

Harga kini dalam pasar aktif untuk properti yang memiliki sifat, kondisi dan

lokasi berbeda (atau berdasarkan pada sewa ataukontrak.lain yang berbeda), disesuaikan untuk mencerrninkan perbedaan tersebut;

harga terakhir properti serupa dalam pasar yang kurang aktif, dengan

penyesuaian untuk mencerminkan adanya perubahan dalam kondisi ekonomi sejakt anggal transaksi terjadi pada hargat ersebut,dan

proyeksi arus kas diskontoan berdasarkan estimasi arus kas di masa depan

(28)

Nilai wajar

Dalam menentukan nilai wajar properti investasi, entitas tidak melakukan

penghitungan ganda atas aset atau kewajiban yang diakui sebagai aset atau kewajiban terpisah.

– peralatan seperti lift atau pendingin ruangan sering kali menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari bangunan dan biasanya dimasukkan dalam nilai wajar properti investasi, dari pada diakui secara terpisah sebagai peralatan (aset tetap);

– jika kantor disewakan termasuk dengan fumiturnya, nilai wajar kantor umumnya

memasukan nilai wajar furnitur, karena penghasilan rental jugaterkait dengan fumitur yang digunakan. Apabila fumitur termasuk dalam nilai wajar properti investasi, entitas tidak mengakui furnitur tersebut sebagai aset terpisah;

– nilai wajar properti investasi tidak termasuk biaya dibayar di muka atau penghasilan sewa operasi akruan (accrued operating lease income), karenaentitas mengakui hal

tersebut secar aterpisah sebagai aset atau kewajiban;

(29)

Transfer

Transfer ke, atau dari properti invetasi dapat dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan:

a) Dimulainya penggunaan oleh pemilik

b) Dimulainya pengembangan untuk dijual

Perubahan Penggunaan Transfer dari properti investasi

a) Berakhirnya pemakaian oleh pemilik

b) Dimulainya sewa operasi ke pihak lain

c) Berakhirnya pembangunan atau pengembangan

Perubahan Penggunaan Transfer ke properti investasi

Properti yang dimiliki sendiri

Properti yang dimiliki sendiri

Persediaan

Persediaan Properti InvestasiProperti Investasi

Properti Investasi

Properti Investasi

Properti yang dimiliki sendiri

Properti yang dimiliki sendiri

Persediaan

Persediaan

Akhir masa konstruksi

(30)

Transfer

Ketika entitas menggunakan 

transfer TIDAK mengubah jumlah tercatat properti yang

ditransfer dan

TIDAK mengubah biaya properti untuk tujuan pengukuran dan

pengungkapan.

Cost Model

(31)

Fair Value Model

Fair Value Model

Transfer

Untuk

transfer dari properti investasi

yang dicatat dengan

menggunakan

nilai wajar

Nilai properti untuk akuntansi berikutnya sesuai dengan ketentuan dalam PSAK 16 dan 14 adalah nilai wajar pada tanggal perubahan penggunaan. a) Dimulainya penggunaan oleh

pemilik

b) Dimulainya pengembangan untuk dijual

Perubahan PenggunaanTransfer dari properti investasi

Properti yang dimiliki sendiri

Properti yang dimiliki sendiri

Persediaan

(32)

 Revaluation reserve is

frozen and accounted for in accordance with

IAS 16 subsequently

Properti Investasi Properti Investasi Properti yang dimiliki sendiri Properti yang dimiliki sendiri

Fair Value Model

Fair Value Model

Transfer

Terapkan PSAK 16 hingga tanggal perubahanMemperlakukan perbedaan antara

Jumlah tercatat menurut PSAK 16, danNilai wajar

dengan cara yang sama seperti revaluasi PSAK 16

Perbedaan antara

Nilai wajar properti pada tanggal perubahan, dan

Persediaan

Persediaan

Properti Investasi

Properti Investasi

(33)

Transfer

PT. Intan pada 2008 mengadopsi PSAK 13 untuk

mencatat investasi properti dan menggunakan nilai wajar.

Pada 31 Des 2014 asset tetap berbentuk investasi

memiliki nilai wajar Rp 1 milyar dan saldo surplus revaluasi sebesar Rp 300juta.

Properti tersebut mulai 30 Desember disewakan

untuk memperoleh pendapatan sewa.

Nilai property investasi pada tanggal penyewaan

sebesar Rp 1,2miliar.

Bagaimana implikasi Akuntansi dari kebijakan

tersebut?

Example

(34)

Transfer

Properti tersebut harus direklasifikasi sebagai Properti Investasi.

Dampak dari penyewaan properti tersebut, Perusahaan mereklasifikasi asset tetap

menjadi properti investasi. Dilakukan pengukuran nilai asset tetap sampai dengan tanggal reklasifikasi

Dilakukan tambahan revaluasi asset tetap

Total revaluasi surplus 200juta + 300 juta = 500 juta dihapuskan ke saldo labaProperti investasi akan diakui

Dr Property, plant and equipment 200 Cr Revaluation reserves 200 Dr Revaluation reserves 500

Retained Earning 500 Dr Investment property 1,200

Cr Property, plant and equipment 1,200

Properti tersebut harus direklasifikasi sebagai Properti Investasi.

Dampak dari penyewaan properti tersebut, Perusahaan mereklasifikasi asset tetap

menjadi properti investasi. Dilakukan pengukuran nilai asset tetap sampai dengan tanggal reklasifikasi

Dilakukan tambahan revaluasi asset tetap

Total revaluasi surplus 200juta + 300 juta = 500 juta dihapuskan ke saldo labaProperti investasi akan diakui

Dr Property, plant and equipment 200 Cr Revaluation reserves 200 Dr Revaluation reserves 500

Retained Earning 500 Dr Investment property 1,200

Cr Property, plant and equipment 1,200

Example

(35)

Pelepasan

Properti investasi harus

dihentikan pengakuannya

(dikeluarkan dari neraca) pada saat:

1. Pelepasan atau

2. Ketika properti investasi tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat

diharapkan pada saat pelepasan.

Laba atau rugi

yang timbul dari penghentian atau pelepasan

properti investasi ditentukan dari selisih antara:

1. Hasil neto dari pelepasan dan 2. Jumlah tercatat aset,

(36)

Penurunan nilai

Penurunan nilai atau rugi, pembayaran kompensasi,

pembelian adalah peristiwa ekonomi terpisah dan dicatat

secara terpisah:

penurunan nilai properti investasi diakui sesuai PSAK 48

penghentian atau pelepasan properti investasi diakui sebagai

pelepasan menurut PSAK ini

kompensasi dari pihak ketiga atas penurunan nilai, hilang atau diserah

diakui dalam laporan laba rugi ketika kompensasi tersebut telah menjadi piutang; dan

biaya dari aset yang direnovasi, dibeli atau dibangun sebagai

(37)

Pengungkapan

apakah entitas tersebut menerapkan model nilai wajar atau model biaya;Jika menerapkan nilai wajar, apakah, dan dalam keadaan bagaimana, hak

atas properti yang dikuasai dengan cara sewa operasi diklasifikasikan dan-dicatat sebagai propertiinvestasi;

apabila pengklasifikasian ini sulit dilakukan kriteria yang digunakan untuk

membedakan properti investasi dengan properti yang digunakan sendiri dan dengan properti yang dimiliki untuk dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari;

metode dan asumsi signifikan yang diterapkan dalam menentukan nilai

wajar dari properti investasi,

Sejauh mana penentuan nilai wajar properti investasi didasarkan atas

penilaian oleh penilai independen yang diakui dan memiliki kualifikasi

(38)

Pengungkapan

jumlah yang diakui dalam Iaporan laba rugi untuk:

penghasilan rental dari properti investasi;

beban operasi langsung yang timbul dari properti investasi yang menghasilkan

rental

beban operasi Iangsung investasi yang tidak menghasilkan pendapatan rental

selama periode tersebut; dan

perubahan kumulatif dalam nilai wajar yang diakui dalam laporan laba rugi

atas penjualan properti investasi

eksistensi dan jumlah pembatasan atas realisasi dari properti

investasi atau pembayaran penghasilan dan hasil pelepasan;

kewajiban kontraktual untuk membeli, membangun atau

(39)

Pengungkapan

Mengungkapkan rekonsiliasi antara jumlah tercatat properti investasi pada awal dan akhir periode, yang menunjukkan hal-hal berlkut:

penambahan, pengungkapan terpisah untuk penambahan yang dihasilkan dari

akuisisi dan penambahan yang dihasilkan dari pengeluaran setelah perolehan yang diakui dalam jumlah tercatat aset;

penambahan yang dihasilkan dari akuisisi melalui penggabungan usaha; aset yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual atau masuk dalam

kelompok aset yang akan dilepaskan yang diklasifikasikan sebagai dimlliki untuk dijual dan pelepasan lain;

laba atau rugi neto dari penyesuaian terhadap nilai wajar; perbedaan nilai tukar neto yang timbul pada

penjabaran laporan keuangan dari mata uang fungsional

transfer ke dan dari persediaan dan properti yang digunakan sendiri; danperubahan lain.

Nilai Wajar

(40)

Pengungkapan

Ketika suatu penilaian terhadap properti investasi disesuaikan secara signifkan

untuk tujuan pelaporan keuangan, maka entitas tersebut mengungkapkan

rekonsiliasi antara penilaian tersebut dan penilaian yang telah disesuaikan yang dilaporkan dalam laporan keuangan, dengan menunjukkan seeara terpisah jumlah agregat dari pengakuan kewajibansewayang telah ditambahkan kembali, dan penyesuaian signijikan lain.

Pengungkapan tambahan :

uraian mengenai properti investasi tersebut;

penjelasan mengapan nilai wajar tidak dapat ditentukan secaraandal;

apabila mungkin, kisaranestimasidi mananilai wajar kemungkinan besar berada danuntuk pelepasan properti .investasiyang tidak dicatat dengan nilai wajar:

fakta bahwa entitas tersebut telah melepaskan properti investasiyang tidakdicatat

dengan nilai wajar;

jumlah tercatatproperti investasipada saat dijual; dan

jum/ah .Iaba ataurugi yang dlakui:

Nilai Wajar

(41)

Pengungkapan

Metode penyusutan yang digunakan;

masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;

Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan (agregat dengan

akumulasi rugi penurunan nilai) pada awal danakhir.periode;

Rekonsiliasi jumlah tercatat properti investasi pada awal dan. akhir

periode, yang menunjukkan:

Penambahan

Penambahan dari akuisisi dan penggabungan usahaAset diklasifikasikan untuk dijual

PenyusutanPenurunan nilai

Transfer ke klasifikasi lain

Nilai wajar properti investasi dalam kasus dikecualikan

Nilai Biaya

(42)

Ilustrasi - Investasi Properti

Entitas memiliki gedung 20 lantai. 10 lantai

digunakan untuk kegiatan entitas, sedangkan sisanya

disewakan. Aktivitas utama entitas bukan

menyewakan gedung.

Bagian gedung yang digunakan sebagai aset tetap,

bagian gedung yang disewakan disajikan sebagai

properti investasi

(43)

Ilustrasi - Investasi Properti

PT, Melati membeli tanah dan bangunan pada 1 Januari 2012 senilai 4.500juta.

Berdasarkan informasi, harga beli tanah saja 2.000 dan bangunan saja 3.000. Perusahaan menggunakan metode fair value untuk penilaian properti investasi tersebut. Nilai wajar tanah dan bangunan dapat dilihat dalam tabel berikut:

Properti Investasi 4.500

Kas 4.500

Properti Investasi 500

Keuntungan peningkatan nilai 500

Kerugian penurunan nilai 100

Properti investasi 100

(44)

TERIMA KASIH

Profesi untuk

Mengabdi pada

Negeri

Dwi Martani 081318227080

Dwi Martani 081318227080

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian untuk mengetahui tentang pengaruh pelatihan dan gaya kepemimpinan situasional terhadap kinerja karyawan PT.ISS indonesia Facility service RS.Awal

Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa dari 60 sopir perokok yang mengkonsumsi minuman beralkohol didapatkan 80% mengalami disfungsi ereksi dengan derajat disfungsi paling

6) Dari data awal diatas lalu masukkan ke dalam SPT Tahunan PPh Badan 7) Waktu yang dialokasikan untuk tugas ini adalah 90 menit (1,5 jam) 8) Kerjakan dengan teliti, cepat dan rapi..

mengajar, melaksanakan kegiatan remedial kepada peserta didik yang lemah dalam menerima materi pelajaran, melaksanakan tugas tambahan sebagai guru piket, dan kegiatan yang

Jadi Metode Pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik

Sumber motif adalah ransangan (stimulasi), sehingga terjadi perubahan tersebut pada perbedaan afektif saat munculnya motif dalam pencapaian yang diharapkan. Dengan demikian,

silaturahim dan menikmati hidangan yang telah disediakan yang mana nantinya tamu yang datang diwajibkan untuk makan sebelum mereka pulang. Selanjutnya beliau menuturkan

(5) Besaran Retribusi Kebersihan Pedagang Kaki Lima adalah sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2012 tentang Retribusi