PSAK 13
Agenda
Ruang Lingkup dan Definisi
1
Klasifikasi Properti investasi
2
Pengakuan dan Pengukuran
3
Perolehan dan Pelepasan
4
Pengungkapan
Perubahan 2011
•
PSAK 13 (revisi 2007)
diakui sebagai aset tetap sampai aset
tersebut selesai dibangun setelah itu aset tersebut direklasifikasi
menjadi properti investasi.
•
PSAK 13 (revisi 2011),
diakui sebagai properti investasi sejak
proses pembangunannya. Entitas memiliki pilihan menggunakan
nilai wajar sejak properti investasi tersebut dibangun apabila
memang nilai wajarnya dapat ditentukan secara andal.
•
Penerapan properti investasi dalam proses pembangunan secara
prospektif
.
PERIHAL PSAK 13 (revisi 2011) PSAK 13 (revisi 2007)
Definisi Tidak mengatur definisi tentang
penghentian pengakuan Mengatur definisi tentang penghentian pengakuan
properti investasi dalam proses pebangunan dan pengembangan
Diakui sebagai properti investasi Diakui sebagai aset tetap dan perlakuannya mengacu ke PSAK 16: Aset Tetap sampai properti investasi selesai dibangun.
Perubahan
PERIHAL PSAK 13
(revisi 2011) (revisi 2007)PSAK 13 Ketidakmampuan
menetapkan nilai wajar yang andal
Jika memilih menggunakan metode nilai wajar:
- Diukur pada harga perolehan sampai nilai wajarnya dapat ditentukan secara andal atau sampai proses pembangunan dan pengembangan selesai (mana yang lebih dahulu)
- Pada pengakuan awal langsung dapat diukur sebesar nilai wajarnya jika dapat ditentukan secara andal
Tujuan
•
Mengatur perlakuan akuntansi untuk properti
investasi dan pengungkapan yang terkait.
•
Diterapkan dalam pengakuan, pengukuran dan
Lingkup
•
PSAK ini tidak mencakup hal-hal yang diatur dalam PSAK 30 Sewa :
1. Klasifikasi sewa pembiayaan dan sewa operasi;
2. Pengakuan penghasilan sewa dari properti investasi;
3. Pengukuran hak atas sewa operasi dalam laporan keuangan lessee; 4. Pengukuran investasi neto atas sewa pembiayaan dalam laporan
keuangan lessor;
5. Akuntansi atas transaksi jual dan sewa-balik; dan 6. Pengungkapan sewa pembiayaan dan sewa operasi.
•
PSAK ini tidak berlaku untuk:
1. Aset biologis; and
Klasifikasi Properti Investasi
•
Properti Investasi adalah:
–
properti (tanah atau bangunan—atau bagian dari bangunan—
atau keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee
melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau
untuk kenaikan nilai, atau kedua-duanya, dan tidak untuk:
1. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau
jasa atau untuk tujuan administratif; atau
Klasifikasi Properti Investasi
•
Untuk dapat mengklasifikasikan suatu properti
sebagai properti investasi, harus memenuhi
kedua
kriteria berikut:
1. Tujuan penggunaan (rental dan/atau kenaikan nilai), dan
2. Jenis kepemilikan (dimiliki sendiri atau melalui sewa pembiayaan).
Mode of Usage
Mode of Usage
Mode of Ownership
Klasifikasi Properti Investasi
•
PSAK 13 membedakan antara properti investasi
dengan properti yang digunakan sendiri.
•
Properti yang digunakan sendiri mengacu pada
PSAK 16 Aset Tetap.
•
Properti yang digunakan sendiri adalah:
– Properti yang dukuasai (oleh pemilik atau lessee
melalui sewa pembiayaan) untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk
Klasifikasi Properti Investasi
• Untuk memenuhi kriteria properti investasi, properti
haruslah :
–
Dikuasai oleh pemilik, atau
–
Dikuasai oleh entitas dalam sewa
pembiayaan
• Implikasinya, properti yang dikuasai lessee dalam sewa
operasi tidak dapat diklasifikasikan sebagai properti investasi.
• Amandemen IAS 40 Desember 2003 membolehkan
properti yang dikuasai lessee dalam sewa operasi sebagai properti investasi, jika dan hanya jika
memenuhi definisi properti investasi dan lessee menggunakan model revaluasi, bahkan untuk semua
properti investasinya.
Mode of Ownership
Ruang Lingkup Properti Investasi ISAK 31
•
Bangunan sebagaimana dimaksud dalam definisi
Contoh yang BUKAN properti investasi
Properti yang digunakan sendiri
Properti (selesai / dalam pembangunan) yang diniatkan untuk dijual
Properti yang dibangun atas nama pihak ketiga
Properti yang diswakan pada pihak lain dalam sewa pembiayaan
Properti dalam proses konstruksi / pengembangan yang akan digunakan sebagai properti investasi
Klasifikasi Properti Investasi
ExampleExample PSAK mana?
PSAK 16 PSAK 14
PSAK 34 PSAK 30
Klasifikasi Properti Investasi
• Dalam satu properti sebagian memenuhi kriteria properti investasi dan
sebagian lain TIDAK meneuhi kriteria properti investasi.
• Jika dua bagian tersebut:
Dapat dijual terpisah
Dapat dijual terpisah
Tidak dapat dijual terpisah
Tidak dapat dijual terpisah
Atau disewakan terpisah dalam sewa pembiayaan
Entitas mencatatnya secara terpisah
Klasifikasi Properti Investasi
Entitas memiliki properti yang disewakan kepada, dan digunakan oleh, induk atau anak perusahaan lain, maka :
properti bukan properti investasi dalam laporan keuangan
konsolidasi, karena properti dimiliki sendiri dalam perspektif grup.
Namun, jika memenuhi kriteri properti investasi, lessor mengakui sebagai properti investasi dalam laporan keuangan individualnya.
Consolidated Consolidated
Individual
Properti Investasi
• Tanah yang dikuasai dalam jangka panjang untuk kenaikan nilai dan bukan
untuk dijual jangka pendek dalam kegiatan usaha sehari-hari.
• Tanah yang dikuasai saat ini yang penggunaannya di masa depan belum
ditentukan. (Apabila entitas belum menentukan penggunaan tanah sebagai properti yang digunakan sendiri atau akan dijual jangka pendek dalam
kegiatan usaha sehari-hari, maka tanah tersebut diakui sebagai tanah yang dimiliki dalam rangka kenaikan nilai.)
• Bangunan yang dimiliki oleh entitas (atau dikuasai oleh entitas melalui
sewa pembiayaan) dan disewakan kepada pihak lain melalui satu atau lebih sewa operasi.
• Bangunan yang belum terpakai tetapi tersedia untuk disewakan kepada
pihak lain melalui satu atau lebih sewa operasi
• Properti dalam proses pembangunan atau pengembangan yang di masa
Contoh Bukan Properti Investasi
• Properti yang dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan usaha-sehari-hari
atau sedang dalam proses pembangunan atau pengembang untuk dijual
Persediaan Properti (lihat· PSAK 14)
• Properti dalam proses pembangunan atau pengembangan atas nama pihak
ketiga kontrak konstruksi
• Properti yang digunakan sendiri , termasuk properti yang dikuasai untuk
digunakan di masa depan sebagai properti yang digunakan sendiri, properti yang dimilik untuk pengembangan di masa depan dan penggunaan
selanjutnya sebagai properti yang digunakan sendiri, properti yang digunakan oleh karyawan
• Properti yang disewakan kepada entitas lain dengan cara sewa
Pengakuan
• Kriteria Pengakuan sama dengan PSAK 16
• Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan.
Biaya transaksi termasuk dalam pengukuran awal tersebut.
• Biaya perolehan awal hak atas properti yang dikuasai dengan cara sewa dan
dikelompokkan sebagai properti investasi yang harus dicatat sebagai sewa
Pengukuran Awal
•
Sama dengan PSAK 16
•
Biaya perolehan awal hak atas properti yang
dikuasai secara sewa dan dikelompokkan sebagai
properti investasi mengacu pada PSAK 30 Sewa,
dimana aset diakui pada jumlah mana yang lebih
rendah antara:
–
Nilai wajar properti, dan
–
Nilai kini dari pembayaran sewa
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Properti yang dikuasai dalam sewa operasi
yang diklasifikasikan sebagai properti Investasi
Properti investasi yang menjadi agunan kewajiban yang menghasilkan imbalan yang terkait langsung
dengan nilai wajar dari, atau imbalan dari, aset
tertentu termasuk properti investasi
Properti investasi yang nilai wajarnya tidak
dapat ditentukan secara andal atas dasar berkelanjutan
Tidak ada pilihan, hanya fair value model
Pilih salah satu
model untuk semua properti
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Use PSAK 13 to account for one or more such properties?
Properties not
under PSAK 13 Properties under PSAK 13
Properties held to earn rental or capital appreciation or both?
Any property held under operating lease?
Not within PSAK 13 Fair value model
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Fair Value Model
Fair Value Model
Nilai
wajar
properti
investasi
harus
mencerminkan
kondisi pasar pada tanggal neraca
Properti investasi tidak disusutkan.
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Fair value model (PSAK
13
)• Menggunakan nilai wajar
• Menggunakan nilai wajar •• Menggunakan nilai wajarMenggunakan nilai wajar
Revaluation model (PSAK 16)
• Perubahan nilai wajar diakui dalam
laporan laba rugi pada periode terjadinya.
• Perubahan nilai wajar diakui dalam
laporan laba rugi pada periode terjadinya.
• Perubahan nilai wajar diakui dalam
laporan laba rugi (penurunan nilai) atau ekuitas (surplus)
• .
• Perubahan nilai wajar diakui dalam
laporan laba rugi (penurunan nilai) atau ekuitas (surplus)
• .
• Tidak ada penyusutan.
• Tidak ada penyusutan. •• Penyusutan.Penyusutan.
• Mencerminkan kondisi pasar pada
tanggal neraca.
• Mencerminkan kondisi pasar pada
tanggal neraca. • Tidak spesifik, hanya mengharuskan secara reguler.
• Tidak spesifik, hanya mengharuskan
secara reguler.
Example
Nilai wajar
•
Nilai wajar adalah nilai pada tanggal tertentu.
•
Karena kondisi pasar dapat berubah, jumlah yang dilaporkan
berdasarkan nilai wajar mungkin salah atau tidak tepat jika
diestimasi pada waktu yang berbeda.
•
Definisi nilai wajar mengasumsikan pertukaran dan
penyelesaian secara serempak dari kontrak penjualan tanpa
perbedaan harga juga dapat terjadi dalam suatu transaksi yang
wajar antara pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki
pengetahuan memadai seandainya pertukaran dan
Nilai wajar
•
Nilai wajar properti investasi mencerminkan, antara lain,
penghasilan rental dari sewa yang sedang berjalan dan
asumsi-asumsi yang layak dan rasional yang mencerminkan keyakinan
pihak-pihak yang berkeinginan bertransaksi dan memiliki
pengetahuan memadai mengenai asumsi tentang penghasilan
rental dari sewa di masa depan dengan mengingat kondisi
sekarang.
•
Dengan dasar pemikiran yang sama, nilai wajar juga
Nilai wajar
•
Pedoman nilai wajar terbaik mengacu pada harga kini dalam
pasar aktif untuk properti serupa dalam lokasi dan kondisi
yang sarna dan berdasarkan pada sewa dan kontrak lain yang
serupa.
•
Entitas harus memperhatikan adanya perbedaan dalam sifat,
lokasi,atau kondisi properti, atau ketentuan yang disepakati
dalam sewa dan kontrak lain yang berhubungan dengan
Nilai wajar
• Tidak tersedianya harga kini dalam pasar aktif yang sejenis, suatu entitas
harus mempertimbangkan informasi dari berbagai sumber, termasuk:
– Harga kini dalam pasar aktif untuk properti yang memiliki sifat, kondisi dan
lokasi berbeda (atau berdasarkan pada sewa ataukontrak.lain yang berbeda), disesuaikan untuk mencerrninkan perbedaan tersebut;
– harga terakhir properti serupa dalam pasar yang kurang aktif, dengan
penyesuaian untuk mencerminkan adanya perubahan dalam kondisi ekonomi sejakt anggal transaksi terjadi pada hargat ersebut,dan
– proyeksi arus kas diskontoan berdasarkan estimasi arus kas di masa depan
Nilai wajar
• Dalam menentukan nilai wajar properti investasi, entitas tidak melakukan
penghitungan ganda atas aset atau kewajiban yang diakui sebagai aset atau kewajiban terpisah.
– peralatan seperti lift atau pendingin ruangan sering kali menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari bangunan dan biasanya dimasukkan dalam nilai wajar properti investasi, dari pada diakui secara terpisah sebagai peralatan (aset tetap);
– jika kantor disewakan termasuk dengan fumiturnya, nilai wajar kantor umumnya
memasukan nilai wajar furnitur, karena penghasilan rental jugaterkait dengan fumitur yang digunakan. Apabila fumitur termasuk dalam nilai wajar properti investasi, entitas tidak mengakui furnitur tersebut sebagai aset terpisah;
– nilai wajar properti investasi tidak termasuk biaya dibayar di muka atau penghasilan sewa operasi akruan (accrued operating lease income), karenaentitas mengakui hal
tersebut secar aterpisah sebagai aset atau kewajiban;
Transfer
Transfer ke, atau dari properti invetasi dapat dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan:
a) Dimulainya penggunaan oleh pemilik
b) Dimulainya pengembangan untuk dijual
Perubahan Penggunaan Transfer dari properti investasi
a) Berakhirnya pemakaian oleh pemilik
b) Dimulainya sewa operasi ke pihak lain
c) Berakhirnya pembangunan atau pengembangan
Perubahan Penggunaan Transfer ke properti investasi
Properti yang dimiliki sendiri
Properti yang dimiliki sendiri
Persediaan
Persediaan Properti InvestasiProperti Investasi
Properti Investasi
Properti Investasi
Properti yang dimiliki sendiri
Properti yang dimiliki sendiri
Persediaan
Persediaan
Akhir masa konstruksi
Transfer
•
Ketika entitas menggunakan
–
transfer TIDAK mengubah jumlah tercatat properti yang
ditransfer dan
–
TIDAK mengubah biaya properti untuk tujuan pengukuran dan
pengungkapan.
Cost Model
Fair Value Model
Fair Value Model
Transfer
•
Untuk
transfer dari properti investasi
yang dicatat dengan
menggunakan
nilai wajar
Nilai properti untuk akuntansi berikutnya sesuai dengan ketentuan dalam PSAK 16 dan 14 adalah nilai wajar pada tanggal perubahan penggunaan. a) Dimulainya penggunaan oleh
pemilik
b) Dimulainya pengembangan untuk dijual
Perubahan PenggunaanTransfer dari properti investasi
Properti yang dimiliki sendiri
Properti yang dimiliki sendiri
Persediaan
Revaluation reserve is
frozen and accounted for in accordance with
IAS 16 subsequently
Properti Investasi Properti Investasi Properti yang dimiliki sendiri Properti yang dimiliki sendiri
Fair Value Model
Fair Value Model
Transfer
Terapkan PSAK 16 hingga tanggal perubahan Memperlakukan perbedaan antara
• Jumlah tercatat menurut PSAK 16, dan • Nilai wajar
dengan cara yang sama seperti revaluasi PSAK 16
Perbedaan antara
Nilai wajar properti pada tanggal perubahan, dan
Persediaan
Persediaan
Properti Investasi
Properti Investasi
Transfer
• PT. Intan pada 2008 mengadopsi PSAK 13 untuk
mencatat investasi properti dan menggunakan nilai wajar.
• Pada 31 Des 2014 asset tetap berbentuk investasi
memiliki nilai wajar Rp 1 milyar dan saldo surplus revaluasi sebesar Rp 300juta.
• Properti tersebut mulai 30 Desember disewakan
untuk memperoleh pendapatan sewa.
• Nilai property investasi pada tanggal penyewaan
sebesar Rp 1,2miliar.
• Bagaimana implikasi Akuntansi dari kebijakan
tersebut?
Example
Transfer
• Properti tersebut harus direklasifikasi sebagai Properti Investasi.
• Dampak dari penyewaan properti tersebut, Perusahaan mereklasifikasi asset tetap
menjadi properti investasi. Dilakukan pengukuran nilai asset tetap sampai dengan tanggal reklasifikasi
• Dilakukan tambahan revaluasi asset tetap
• Total revaluasi surplus 200juta + 300 juta = 500 juta dihapuskan ke saldo laba • Properti investasi akan diakui
Dr Property, plant and equipment 200 Cr Revaluation reserves 200 Dr Revaluation reserves 500
Retained Earning 500 Dr Investment property 1,200
Cr Property, plant and equipment 1,200
• Properti tersebut harus direklasifikasi sebagai Properti Investasi.
• Dampak dari penyewaan properti tersebut, Perusahaan mereklasifikasi asset tetap
menjadi properti investasi. Dilakukan pengukuran nilai asset tetap sampai dengan tanggal reklasifikasi
• Dilakukan tambahan revaluasi asset tetap
• Total revaluasi surplus 200juta + 300 juta = 500 juta dihapuskan ke saldo laba • Properti investasi akan diakui
Dr Property, plant and equipment 200 Cr Revaluation reserves 200 Dr Revaluation reserves 500
Retained Earning 500 Dr Investment property 1,200
Cr Property, plant and equipment 1,200
Example
Pelepasan
•
Properti investasi harus
dihentikan pengakuannya
(dikeluarkan dari neraca) pada saat:
1. Pelepasan atau
2. Ketika properti investasi tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat
diharapkan pada saat pelepasan.
•
Laba atau rugi
yang timbul dari penghentian atau pelepasan
properti investasi ditentukan dari selisih antara:
1. Hasil neto dari pelepasan dan 2. Jumlah tercatat aset,
Penurunan nilai
•
Penurunan nilai atau rugi, pembayaran kompensasi,
pembelian adalah peristiwa ekonomi terpisah dan dicatat
secara terpisah:
– penurunan nilai properti investasi diakui sesuai PSAK 48
– penghentian atau pelepasan properti investasi diakui sebagai
pelepasan menurut PSAK ini
– kompensasi dari pihak ketiga atas penurunan nilai, hilang atau diserah
diakui dalam laporan laba rugi ketika kompensasi tersebut telah menjadi piutang; dan
– biaya dari aset yang direnovasi, dibeli atau dibangun sebagai
Pengungkapan
• apakah entitas tersebut menerapkan model nilai wajar atau model biaya; • Jika menerapkan nilai wajar, apakah, dan dalam keadaan bagaimana, hak
atas properti yang dikuasai dengan cara sewa operasi diklasifikasikan dan-dicatat sebagai propertiinvestasi;
• apabila pengklasifikasian ini sulit dilakukan kriteria yang digunakan untuk
membedakan properti investasi dengan properti yang digunakan sendiri dan dengan properti yang dimiliki untuk dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari;
• metode dan asumsi signifikan yang diterapkan dalam menentukan nilai
wajar dari properti investasi,
• Sejauh mana penentuan nilai wajar properti investasi didasarkan atas
penilaian oleh penilai independen yang diakui dan memiliki kualifikasi
Pengungkapan
•
jumlah yang diakui dalam Iaporan laba rugi untuk:
– penghasilan rental dari properti investasi;
– beban operasi langsung yang timbul dari properti investasi yang menghasilkan
rental
– beban operasi Iangsung investasi yang tidak menghasilkan pendapatan rental
selama periode tersebut; dan
– perubahan kumulatif dalam nilai wajar yang diakui dalam laporan laba rugi
atas penjualan properti investasi
•
eksistensi dan jumlah pembatasan atas realisasi dari properti
investasi atau pembayaran penghasilan dan hasil pelepasan;
•
kewajiban kontraktual untuk membeli, membangun atau
Pengungkapan
Mengungkapkan rekonsiliasi antara jumlah tercatat properti investasi pada awal dan akhir periode, yang menunjukkan hal-hal berlkut:
– penambahan, pengungkapan terpisah untuk penambahan yang dihasilkan dari
akuisisi dan penambahan yang dihasilkan dari pengeluaran setelah perolehan yang diakui dalam jumlah tercatat aset;
– penambahan yang dihasilkan dari akuisisi melalui penggabungan usaha; – aset yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual atau masuk dalam
kelompok aset yang akan dilepaskan yang diklasifikasikan sebagai dimlliki untuk dijual dan pelepasan lain;
– laba atau rugi neto dari penyesuaian terhadap nilai wajar; – perbedaan nilai tukar neto yang timbul pada
– penjabaran laporan keuangan dari mata uang fungsional
– transfer ke dan dari persediaan dan properti yang digunakan sendiri; dan – perubahan lain.
Nilai Wajar
Pengungkapan
• Ketika suatu penilaian terhadap properti investasi disesuaikan secara signifkan
untuk tujuan pelaporan keuangan, maka entitas tersebut mengungkapkan
rekonsiliasi antara penilaian tersebut dan penilaian yang telah disesuaikan yang dilaporkan dalam laporan keuangan, dengan menunjukkan seeara terpisah jumlah agregat dari pengakuan kewajibansewayang telah ditambahkan kembali, dan penyesuaian signijikan lain.
• Pengungkapan tambahan :
– uraian mengenai properti investasi tersebut;
– penjelasan mengapan nilai wajar tidak dapat ditentukan secaraandal;
– apabila mungkin, kisaranestimasidi mananilai wajar kemungkinan besar berada dan – untuk pelepasan properti .investasiyang tidak dicatat dengan nilai wajar:
• fakta bahwa entitas tersebut telah melepaskan properti investasiyang tidakdicatat
dengan nilai wajar;
• jumlah tercatatproperti investasipada saat dijual; dan
• jum/ah .Iaba ataurugi yang dlakui:
Nilai Wajar
Pengungkapan
• Metode penyusutan yang digunakan;
• masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;
• Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan (agregat dengan
akumulasi rugi penurunan nilai) pada awal danakhir.periode;
• Rekonsiliasi jumlah tercatat properti investasi pada awal dan. akhir
periode, yang menunjukkan:
– Penambahan
– Penambahan dari akuisisi dan penggabungan usaha – Aset diklasifikasikan untuk dijual
– Penyusutan – Penurunan nilai
– Transfer ke klasifikasi lain
•
Nilai wajar properti investasi dalam kasus dikecualikan
Nilai Biaya
Ilustrasi - Investasi Properti
•
Entitas memiliki gedung 20 lantai. 10 lantai
digunakan untuk kegiatan entitas, sedangkan sisanya
disewakan. Aktivitas utama entitas bukan
menyewakan gedung.
•
Bagian gedung yang digunakan sebagai aset tetap,
bagian gedung yang disewakan disajikan sebagai
properti investasi
Ilustrasi - Investasi Properti
• PT, Melati membeli tanah dan bangunan pada 1 Januari 2012 senilai 4.500juta.
Berdasarkan informasi, harga beli tanah saja 2.000 dan bangunan saja 3.000. Perusahaan menggunakan metode fair value untuk penilaian properti investasi tersebut. Nilai wajar tanah dan bangunan dapat dilihat dalam tabel berikut:
• Properti Investasi 4.500
Kas 4.500
• Properti Investasi 500
Keuntungan peningkatan nilai 500
• Kerugian penurunan nilai 100
Properti investasi 100
TERIMA KASIH
Profesi untuk
Mengabdi pada
Negeri
Dwi Martani 081318227080
Dwi Martani 081318227080