• Tidak ada hasil yang ditemukan

Properti Investasi Properti Investasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Properti Investasi Properti Investasi"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PSAK 13

Properti Investasi Properti Investasi

T fik Hid t SE Ak MM Taufik Hidayat,SE,Ak,MM

Universitas Indonesia

(2)

Agenda

1. Ruang Lingkup

2 Klasifikasi Properti Investasi 2. Klasifikasi Properti Investasi 3. Pengakuan

4. Pengukuran Awal

5. Pengukuran setelah Pengakuan Awal 6. Transfer

7 Pelepasan 7. Pelepasan

8. Pengungkapan

(3)

1. Lingkup

• Diterapkan juga untuk pengukuran :

1 H k t ti i t i d l

1. Hak atas properti investasi dalam sewa yang dicatat sebagai sewa pembiayaan dalam laporan keuangan lessee , dan

2 P ti i t i di hk k d l

2. Properti investasi yang diserahkan kepada lessee yang dicatat sebagai sewa operasi dalam laporan keuangan lessor.

(4)

1. Lingkup

• PSAK ini tidak mencakup hal-hal yang diatur dalam PSAK 30 Sewa :

30 Sewa :

1. Klasifikasi sewa pembiayaan dan sewa operasi;

2. Pengakuan penghasilan sewa dari properti investasi;

3. Pengukuran hak atas sewa operasi dalam laporan keuangan lessee;

4. Pengukuran investasi neto atas sewa pembiayaan dalam laporan keuangan lessor;

keuangan lessor;

5. Akuntansi atas transaksi jual dan sewa-balik; dan 6. Pengungkapan sewa pembiayaan dan sewa operasi.

PSAK i i id k b l k k

• PSAK ini tidak berlaku untuk:

1. Aset biologis; and

2. Hak penambangan dan reservasi tambang.

2. Hak penambangan dan reservasi tambang.

(5)

2. Klasifikasi Properti Investasi

• Properti Investasi adalah:

ti (t h t b t b i d i

– properti (tanah atau bangunan—atau bagian dari bangunan—atau keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewa pembiayaan) p y ) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai, atau kedua-duanya, dan tidak untuk:

1 Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang 1. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang

atau jasa atau untuk tujuan administratif; atau

2. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. j g

(6)

2. Klasifikasi Properti Investasi

• Untuk dapat mengklasifikasikan suatu properti sebagai properti investasi harus properti sebagai properti investasi, harus memenuhi kedua kriteria berikut:

1. Tujuan penggunaan (rental dan/atau kenaikan Mode of Usage nilai), dan

2. Jenis kepemilikan (dimiliki sendiri atau melalui sewa pembiayaan).

g

Mode of Ownershipp

(7)

2. Klasifikasi Properti Investasi

• PSAK 13 membedakan antara properti investasi dengan properti yang digunakan investasi dengan properti yang digunakan sendiri.

• Properti yang digunakan sendiri mengacu p y g g g pada PSAK 16 Aset Tetap.

• Properti yang digunakan sendiri adalah:

P ti d k i ( l h ilik t l

– Properti yang dukuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewa pembiayaan) untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif

Mode of Usage untuk tujuan administratif.

(8)

2. Klasifikasi Properti Investasi

• Untuk memenuhi kriteria properti investasi, properti haruslah :

p p

– Dikuasai oleh pemilik, atau

– Dikuasai oleh entitas dalam sewa pembiayaan

Implikasin a properti ang dik asai lessee

• Implikasinya, properti yang dikuasai lessee dalam sewa operasi tidak dapat diklasifikasikan sebagai properti investasi.

Mode of Ownership

• Amandemen IAS 40 Desember 2003

membolehkan properti yang dikuasai

lessee dalam sewa operasi sebagai

lessee dalam sewa operasi sebagai

properti investasi, jika dan hanya jika

memenuhi definisi properti investasi dan

lessee menggunakan model revaluasi,

bahkan untuk semua properti investasinya.

(9)

2. Klasifikasi Properti Investasi

C t h Contoh yang BUKAN properti investasi

Contoh

PSAK mana?

PSAK mana?

• Properti yang digunakan sendiri

• Properti (selesai / dalam pembangunan) yang diniatkan untuk dijual

PSAK mana?

PSAK mana?

¾PSAK 16

¾PSAK 14 j

• Properti yang dibangun atas nama pihak ketiga

• Properti yang diswakan pada pihak lain dalam sewa pembiayaan

¾PSAK 14

¾PSAK 34

¾PSAK 30 pembiayaan

• Properti dalam proses konstruksi / pengembangan

yang akan digunakan sebagai properti investasi ¾PSAK 16

• Properti yang sudah diklasifikasikan sebagai properti investasi namun dalam pengembangan

ih P ti I t i

p p p g g

ulang. masih Properti Investasi

(10)

2. Klasifikasi Properti Investasi

C t h Contoh

• PT A sedang menggunakan 3 gedung.

Gedung C dimiliki oleh PT A sedangkan 2 Gedung C dimiliki oleh PT A, sedangkan 2 gedung lainnya dimiliki dengan cara sewa operasi.

• Evaluasi implikasi akuntansinya

berdasarkan PSAK 13 terhadap aset gedung PT A

gedung PT A.

(11)

2. Klasifikasi Properti Investasi

C t h

• Gedung C memenuhi definisi Properti Investasi sesuai PSAK 13

Contoh

13.

• Gedung A dan B tidak memenuhi definisi Properti Investasi sesuai PSAK 13 karena tidak dimiliki atau disewa dengan sewa pembiayaan.

• Namun, PT A dapat mengakuinya sebagai Properti Investasi sesuai alternatif yang ada pada PSAK 13.

sesuai alternatif yang ada pada PSAK 13.

• Alternatif tersebut adalah:

• Gedung A dan B diakui sebagai Properti Investasi sesuai PSAK 13 , PT A diharuskan menggunakan fair value model sesuai PSAK 13 untuk semua diharuskan menggunakan fair value model sesuai PSAK 13 untuk semua properti investasinya, termasuk gedung C.

• Jika Gedung A dan B tidak diakui sebagai Properti Investasi , PT A harus mengakuinya sebagai sewa operasi sesuai PSAK 30 dan memilih mengakuinya sebagai sewa operasi sesuai PSAK 30 dan memilih menggunakan cost model atau fair value model sesuai PSAK 13 untuk Gedung C.

(12)

2. Klasifikasi Properti Investasi

• Dalam satu properti sebagian memenuhi kriteria properti investasi dan sebagian lain TIDAK meneuhi kriteria properti investasi dan sebagian lain TIDAK meneuhi kriteria properti investasi.

• Jika dua bagian tersebut:

Dapat dijual terpisah

Atau disewakan terpisah dalam sewa pembiayaan

⇒ Entitas mencatatnya secara terpisah

Tidak dapat dijual terpisah

⇒ Properti adalah properti investasi hanya jika bagian yang bukan properti investasi j l h tid k i ifik

j p

jumlahnya tidak signifikan

(13)

2. Klasifikasi Properti Investasi

Entitas memiliki properti yang disewakan kepada, dan digunakan oleh induk atau anak perusahaan lain digunakan oleh, induk atau anak perusahaan lain, maka :

⇒ properti bukan properti investasi dalam laporan

k k lid i k ti di iliki

Consolidated

keuangan konsolidasi, karena properti dimiliki sendiri dalam perspektif grup.

⇒ Namun, jika memenuhi kriteri properti investasi,

l k i b i i i i d l

Individual

lessor mengakui sebagai properti investasi dalam laporan keuangan individualnya.

Individual

(14)

3. Pengakuan

Kriteria Pengakuan

• Sama dengan PSAK 16

(15)

4. Pengukuran Awal

• Sama dengan PSAK 16

Bi l h l h k t ti

• Biaya perolehan awal hak atas properti yang dikuasai secara sewa dan dikelompokkan sebagai properti investasi mengacu pada PSAK sebagai properti investasi mengacu pada PSAK 30 Sewa, dimana aset diakui pada jumlah mana yang lebih rendah antara:

y g

– Nilai wajar properti, dan

– Nilai kini dari pembayaran sewa minimum.

(16)

5. Pengukuran setelah Pengakuan Awal

• Properti yang dikuasai dalam sewa operasi

yang diklasifikasikan sebagai properti Investasi

Tidak ada pilihan

yang diklasifikasikan sebagai properti Investasi

• Properti investasi yang menjadi agunan kewajiban

pilihan,

haya fair value model

yang menghasilkan imbalan yang terkait langsung dengan nilai wajar dari, atau imbalan dari, aset tertentu termasuk properti investasi

Pilih salah satu model untuk semua properti

• Properti investasi yang nilai wajarnya tidak dapat ditentukan secara andal atas dasar

semua properti Tidak ada pilihan, hanya cost model p

berkelanjutan hanya cost model

(17)

5. Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Properties held to earn rental or capital appreciation or both?

Any property held under operating lease?

Use PSAK 13 to account for one or more such properties?

Properties not under PSAK 13

Properties under PSAK 13

Not within PSAK 13 Fair value model under PSAK 13

Cost model under PSAK 13

(18)

5. Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Fair Value Model

• Nilai wajar properti investasi harus mencerminkan kondisi pasar pada tanggal neraca

Properti investasi dengan model nilai wajar tidak

• Properti investasi dengan model nilai wajar tidak disusutkan.

• Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai

• Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai

wajar atas properti investasi harus diakui dalam

laporan laba rugi p g pada periode terjadinya. p p j y

(19)

5. Pengukuran setelah Pengakuan Awal

E l

Fair value model (PSAK 13) Revaluation model (PSAK 16)

Example

• Menggunakan nilai wajar • Menggunakan nilai wajar

• Perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya

• Perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi atau ekuitas

periode terjadinya. ekuitas.

• Tidak ada penyusutan. • Penyusutan.

• Mencerminkan kondisi pasar pada tanggal neraca.

• Tidak spesifik, hanya

mengharuskan secara reguler.

gg g g

(20)

6. Transfer

• Transfer ke, atau dari properti invetasi dapat dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan:

a) Dimulainya penggunaan oleh ilik

Perubahan Penggunaan Transfer dari properti investasi

Properti yang di iliki di i

pemilik

b) Dimulainya pengembangan untuk dijual

P b h P T f k ti i t i

dimiliki sendiri Persediaan

Properti Investasi

a) Berakhirnya pemakaian oleh pemilik

b) Dimulainya sewa operasi ke

Perubahan Penggunaan Transfer ke properti investasi

Properti yang dimiliki sendiri

b) Dimulainya sewa operasi ke pihak lain

c) Berakhirnya pembangunan atau pengembangan

Properti Investasi Persediaan

Akhir masa konstruksi

Pengukuran saat transfer? Tergantung model yang digunakan ……

(21)

5. Transfer

• Ketika entitas menggunakan→

Cost Model

• Ketika entitas menggunakan→

– transfer TIDAK mengubah jumlah tercatat properti yang

Cost Model

transfer TIDAK mengubah jumlah tercatat properti yang ditransfer dan

– TIDAK mengubah biaya properti untuk tujuan

pengukuran dan pengungkapan.

(22)

5. Transfer

• Untuk transfer dari properti investasi yang dicatat dengan

menggunakan nilai wajar

Fair Value Model

menggunakan nilai wajar

Perubahan Penggunaan Transfer dari properti investasi

a) Dimulainya penggunaan oleh pemilik

b) Dimulainya pengembangan

Perubahan Penggunaan Transfer dari properti investasi

Properti yang dimiliki sendiri

P di

Properti Investasi

¾ Nilai properti untuk akuntansi berikutnya sesuai dengan

b) Dimulainya pengembangan untuk dijual

Persediaan

¾ Nilai properti untuk akuntansi berikutnya sesuai dengan

ketentuan dalam PSAK 16 dan 14 adalah nilai wajar pada

tanggal perubahan penggunaan.

(23)

6. Transfer

• Untuk transfer ke properti investasi yang dicatat dengan menggunakan nilai wajar

⇒ Revaluation reserve is

Properti Investasi Properti yang

dimiliki sendiri

Fair Value Model

¾ Terapkan PSAK 16 hingga tanggal perubahan nilai wajar

⇒ Revaluation reserve is

• frozen and

• accounted for in accordance with

¾ Terapkan PSAK 16 hingga tanggal perubahan

¾ Memperlakukan perbedaan antara

• Jumlah tercatat menurut PSAK 16, dan

• Nilai wajar

PSAK 16 subsequently a aja

dengan cara yang sama seperti revaluasi PSAK 16

¾ Perbedaan antara

P di ¾ Perbedaan antara

• Nilai wajar properti pada tanggal perubahan, dan

• Nilai tercatat

Persediaan

Properti Investasi Akhir masa

konstruksi

Nilai tercatat

diakui dalam laporn laba rugi

(24)

6. Transfer

C t h

• PT A sudah menerapkan PSAK13 dan

mencatat properti investasinya dengan fair

Contoh

mencatat properti investasinya dengan fair value model sekalipun untuk properti yang dimiliki dalam sewa operasi.

T l 1 M 2008 P ti B iliki il i

• Tgl 1 Mar. 2008, Properti B yang memiliki nilai revaluasi $1 juta (awalnya digunakan sebagai kantor sendiri) disewakan untuk menghasilkan

d

pendapatan sewa.

• Surplus revaluasi yang sebelumnya sudah diakui untuk properti B sebesar $300,000, p p , , sedangkan nilai wajarnya saat ini adalah

$1,200,000.

• Apa implikasi akuntansi atas keputusan di

• Apa implikasi akuntansi atas keputusan di

atas?

(25)

6. Transfer

C t h

• Properti B harus direklasifikasi menjadi Properti Investasi

• Sesuai dengan PSAK 13, PT A harus menerapkan PSAK 16 atas

Contoh

Sesuai dengan PSAK 13, PT A harus menerapkan PSAK 16 atas properti B mulai perubahan penggunaannya dan menerapkan

perbedaan antara nilai tercatat sesuai PSAK 16 dan nilai wajar seperti surplus revaluation pada PSAK 16.

• Sehingga, surplus revaluasi senilai $200,000 harus diakui.

• Jumlah surplus revaluasimenjadi $500,000 ($200,000 + $300,000)

• Surplus revalasi senilai $500 000 tersebut harus dibekukan danSurplus revalasi senilai $500,000 tersebut harus dibekukan dan selanjutnya dicatat sesuai denganPSAK16.

Dr Aset Tetap $200,000

Cr Surplus Revaluasi $200 000

Cr Surplus Revaluasi $200,000

Mengakui tambahan surplus revaluasi.

Dr Properti Investasi $1,200,000

Cr Aset Tetap $1,200,000

Mereklasifikasi aset tetap menjadi properti investasi.

(26)

7. Pelepasan

• Properti investasi harus dihentikan pengakuannya (dikeluarkan dari neraca) pada saat:

neraca) pada saat:

1. Pelepasan atau

2. Ketika properti investasi tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat

tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasan.

• Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi ditentukan dari selisih antara:

investasi ditentukan dari selisih antara:

1. Hasil neto dari pelepasan dan 2. Jumlah tercatat aset,

dan diakui dalam laporan laba rugi (kecuali sale and leaseback) dalam priode terjadinya.

(27)

8. Pengungkapan

Baca PSAK 13

(28)

PSAK 13

Properti Investasi Properti Investasi

Selesai Selesai

T fik Hid t SE Ak MM Taufik Hidayat,SE,Ak,MM

Universitas Indonesia

(29)

References

• Ikatan Akuntan Indonesia, Pernyataan Standar Ak t i K N 13 (R i i 2007)

Akuntansi Keuangan No. 13 (Revisi 2007), Penerbit Salemba Empat, 2007.

L N l & L P t I t di t Fi i l

• Lam,Nelson & Lau, Peter, Intermediate Financial Accounting: an IFRS Perspective, McGraw-Hill, 2009

2009

• Mirza, Abbas Ali, Graham J. Holt dan Magnus Orrell, IFRS Workbook & Guide, John Wiley &

Orrell, IFRS Workbook & Guide, John Wiley &

Son, 2007.

Referensi

Dokumen terkait

Apalagi, dalam strategi RPJM telah dicantumkan hal yang strategis yang dapat menyuplai kinerja Dinas Pendidikan seperti: (a) Meningkatkan otonomi dan desentralisasi

Hasil citra migrasi anistropi beda hingga (Finite difference anisotropi) untuk reflektor lapisan pertama yang mengandung nilai anistropi sebesar 25% (η = 0,25) beresolusi

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “ Upaya Meningkatkan

Kegiatan PPL merupakan kegiatan mengajar di tempat latihan yang dalam hal ini adalah lembaga pendidikan MTs Negeri Brangsong Kendal, kaitan dalam program ini

Pembelajaran creative problem solving memiliki pengaruh yang lebih baik terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa dibanding dengan pembelajaran

menentukan laju reaksi. Molekularita : jumlah molekul yang terlibat dalam reaksi elementer • Orde 0-1-2 dan cara menentukan orde reaksi • Kondisi Penyimpanan : Pengaruh suhu

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan proses pembelajaran drum pada siswa autis; (2) mengetahui perkembangan perilaku dan keterampilan siswa autis dalam