• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN DIRJEN BEA DAN CUKAI NOMOR KEP-51/BC/2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEPUTUSAN DIRJEN BEA DAN CUKAI NOMOR KEP-51/BC/2011"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

‐1‐ 

 

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI

NOMOR KEP- 51/BC/2011

TENTANG

PELIMPAHAN WEWENANG KEPADA DIREKTUR TEKNIS KEPABEANAN, DIREKTUR FASILITAS KEPABEANAN, DIREKTUR PENERIMAAN DAN PERATURAN KEPABEANAN DAN

CUKAI, KEPALA KANTOR PELAYANAN UTAMA BEA DAN CUKAI, DAN KEPALA KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI, UNTUK DAN ATAS NAMA MENTERI

MEMBUAT DAN MENANDATANGANI KEPUTUSAN TENTANG PEMBERIAN IZIN PENGGUNAAN JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

184/PMK.01/2010 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, menyebutkan bahwa Direktorat Teknis Kepabeanan menyelenggarakan fungsi penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang teknis kepabeanan;

b. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

184/PMK.01/2010 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, menyebutkan bahwa Direktorat Fasilitas Kepabeanan menyelenggarakan fungsi penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitas kepabeanan;

c. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

184/PMK.01/2010 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, menyebutkan bahwa Direktorat Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai menyelenggarakan fungsi penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penerimaan dan peraturan kepabeanan dan cukai;

d. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 74/PMK.01/2009

tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2010, menyebutkan bahwa Kantor Pelayanan Utama menyelenggarakan fungsi pelaksanaan pelayanan perijinan dan fasilitas di bidang kepabeanan dan cukai;

e. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 74/PMK.01/2009

tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2010, menyebutkan bahwa Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai menyelenggarakan fungsi pelaksanaan pemberian perijinan dan fasilitas di bidang kepabeanan dan cukai;

f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b,

(2)

‐2‐ 

 

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4661);

2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2006 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Di Lingkungan Departemen Keuangan sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2007;

3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 tentang Organisasi

Dan Tata Kerja Kementerian Keuangan;

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 74/PMK.01/2009 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2010;

5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 259/PMK.04/2010 tentang Jaminan

Dalam Rangka Kepabeanan;

6. Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor PER- 2/BC/2011 tentang

Pengelolaan Jaminan Dalam Rangka Kepabeanan;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG

PELIMPAHAN WEWENANG KEPADA DIREKTUR TEKNIS KEPABEANAN, DIREKTUR FASILITAS KEPABEANAN, DIREKTUR PENERIMAAN DAN PERATURAN KEPABEANAN DAN CUKAI, KEPALA KANTOR PELAYANAN UTAMA BEA DAN CUKAI, DAN KEPALA KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI, UNTUK DAN ATAS NAMA MENTERI MEMBUAT DAN MENANDATANGANI KEPUTUSAN TENTANG PEMBERIAN IZIN PENGGUNAAN JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN.

PERTAMA : Memberikan pelimpahan wewenang kepada:

a. Direktur Teknis Kepabeanan, dalam hal persetujuan penggunaan Jaminan

Perusahaan (Corporate Guarantee) kepada pengusaha yang mendapat fasilitas yang diterbitkan oleh Direktorat Teknis Kepabeanan karena telah memenuhi persyaratan yang ditentukan untuk mendapatkan pelayanan khusus di bidang kepabeanan;

b. Direktur Fasilitas Kepabeanan, dalam hal persetujuan penggunaan Jaminan

Perusahaan (Corporate Guarantee) kepada pengusaha yang mendapat fasilitas yang diterbitkan oleh Direktorat Fasilitas Kepabeanan karena telah memenuhi persyaratan yang ditentukan untuk mendapatkan pelayanan khusus di bidang kepabeanan;

c. Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai, dalam hal

persetujuan penggunaan Jaminan Perusahaan (Corporate Guarantee) kepada pengusaha yang mendapat fasilitas yang diterbitkan oleh Direktorat Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai karena telah memenuhi persyaratan yang ditentukan untuk mendapatkan pelayanan khusus di bidang kepabeanan;

d. Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai, dalam hal pemberian izin

(3)

‐3‐ 

 

e. Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai, dalam hal

pemberian izin penggunaan Jaminan tertulis di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai,

untuk dan atas nama Menteri membuat dan menandatangani Keputusan tentang pemberian izin penggunaan Jaminan dalam rangka kepabeanan.

KEDUA : Direktur Teknis Kepabeanan, Direktur Fasilitas Kepabeanan, Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai, Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai, dan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai wajib menyampaikan laporan pelaksanaan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA secara periodik kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai.

KETIGA : Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

KEEMPAT : Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Salinan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini disampaikan kepada:

1. Sekretaris Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, para Direktur, Kepala Pusat

Kepatuhan Internal, dan para Tenaga Pengkaji, di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;

2. Para Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; dan

3. Para Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai dan para Kepala Kantor

Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 10 Maret 2011

DIREKTUR JENDERAL,

ttd,-

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-40/BC/2008 tentang Tata Laksana Kepabeanan Di Bidang Ekspor sebagaimana telah diubah beberapa kali

Pada saat Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini mulai berlaku, Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-33/BC/2008 tentang Desain Pita Cukai Hasil Tembakau dan

Pelayanan kepabeanan yang belum dapat diselesaikan oleh pejabat/pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai pada hari dan jam kerja, di luar hari dan jam kerja, atau pada hari libur

Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor Kep-07/BC/2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tatalaksana Kepabeanan di Bidang Impor sebagaimana telah diubah beberapa kali

Pada saat Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini mulai berlaku, Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-68/BC/1997 tentang Label Tanda Pengawasan Cukai untuk

dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai tentang Perubahan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-05/BC/2006 Tentang Petunjuk

Keberatan diajukan secara tertulis kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai melalui Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe B sesuai format sebagaimana ditetapkan dalam

(3) Pelaksanaan Patroli Bea dan Cukai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) dan Pasal 6 huruf e berdasarkan Surat Perintah yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal atau