• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Kecanduan Facebook dengan Konseling Kelompok Behavioral pada Siswa Kelas 8E SMP N 10 Salatiga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Kecanduan Facebook dengan Konseling Kelompok Behavioral pada Siswa Kelas 8E SMP N 10 Salatiga"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda (X) pada kotak yang telah disediakan, berdasarkan kondisi atau keadaan yang anda alami saat ini.

Keterangan:

SS : Sangat Setuju

S :Setuju

TS :Tidak Setuju

ST :Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya merasa beban saya berkurang, bila menggunakan facebook tanpa ada yang menggangu.

2 Saya tetap merasa nyaman menggunakan facebook, walaupun menghabiskan waktu berjam-jam.

3 Saya lebih senang bergaul dengan teman-teman dari pada chating via facebook.

4 Saya lebih senang mengunjungi teman-teman dari pada online menggunakan facebook.

5 Waktu yang saya gunakan untuk menggunakan facebook, setiap waktu bertambah.

6 Saya perlu waktu lebih lama lagi untuk on line menggunakan facebook. 7 Permasalahan yang sedang saya hadapi, tidak mempengaruhi aktivitas

saya untuk menggunakan facebook.

8 Saya akan menghentikan kegiatan online facebook ketika memiliki beberapa masalah.

9 Saya telah melupakan hal penting karena kegiatan online facebook. 10 Saya sering menunda beberapa tugas untuk kegiatan online facebook. 11 Saya tidak memiliki masalah meski telah beberapa hari berhenti dari

kegiatan facebook.

(5)

13 Jika tidak mengunakan facebook sering kali saya merasa murung atau sedih. 14 Saya sering marah-marah yang berlebihan ketika tidak menggunakan facebook.

15 Saya membatasi waktu untuk online facebook.

16 Saya merasa bosan untuk online menggunakan facebook.

17 Saya kurang memperhatikan lingkungan ketika asyik dengan facebook.

18 Saya mampu menghabiskan seharian untuk online facebook.

19 Makin lama makin sebentar waktu yang saya gunakan untuk online facebook. 20 Saya telah banyak mengurangi waktu saya untuk online facebook. 21 Ketika mendapat masalah saya terhibur dengan online facebook. 22 Online dengan facebook dapat menghibur diri saya dari masalah yang ada. 23 Dibandingkan online facebook saya lebih senang menyelesaikan tugas-tugas yang

harus diselesaikan.

24 Saya lebih sering berinteraksi dengan teman-teman secara langsung dari pada chating via facebook.

25 Saya merasa kesulitan untuk berhenti menggunakan facebook.

25 Saya merasa sedih dan tidak nyaman ketika harus berhenti .menggunakan facebook.

(6)

UJI VALIDITAS

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 54.8667 160.051 .464 .918

VAR00002 54.3667 154.930 .643 .915

VAR00003 55.3000 164.355 .365 .919

VAR00004 55.0667 161.306 .448 .918

VAR00005 55.0333 164.447 .352 .920

VAR00006 55.0667 163.857 .585 .917

VAR00007 54.4667 158.326 .461 .919

VAR00008 54.8333 158.006 .503 .918

VAR00009 54.7000 155.803 .739 .914

VAR00010 54.3333 154.851 .707 .914

VAR00012 55.1000 158.231 .646 .915

VAR00013 55.0333 156.033 .714 .914

VAR00014 55.1667 161.040 .637 .916

VAR00015 55.2000 160.441 .532 .917

VAR00016 54.6667 152.023 .772 .912

VAR00017 54.6667 156.851 .718 .914

VAR00018 54.3667 156.792 .644 .915

VAR00019 54.7000 163.666 .353 .920

VAR00020 54.7333 159.030 .662 .915

VAR00022 54.5000 162.121 .357 .920

VAR00023 55.2667 159.720 .584 .916

VAR00024 55.1000 162.576 .380 .920

VAR00025 54.7667 163.633 .344 .920

VAR00026 54.8000 159.407 .524 .917

VAR00027 54.3333 160.575 .449 .918

(7)

UJI REALIBITAS

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.920 26

HASIL PRE-TES Mann-Whitney Test

Test Statisticsb

nilai

Mann-Whitney U 10.000

Wilcoxon W 25.000

Z -.525

Asymp. Sig. (2-tailed) .599

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .690a a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: siswa

Ranks

siswa N Mean Rank Sum of Ranks

nilai ikut layanan 5 6.00 30.00

tidak ikut layanan 5 5.00 25.00

(8)

HASIL POS-TES Mann-Whitney Test

siswa N Mean Rank Sum of Ranks

nilai ikut layanan 5 3.60 18.00

tidak ikut layanan 5 7.40 37.00

Total 10

Test Statisticsb

nilai

Mann-Whitney U 3.000

Wilcoxon W 18.000

Z -2.009

Asymp. Sig. (2-tailed) .045

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .056a a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: siswa

(9)

Ranks

siswa N Mean Rank Sum of Ranks

nilai pre tes 5 7.20 36.00

pos tes 5 3.80 19.00

Total 10

Test Statisticsb

nilai

Mann-Whitney U 4.000

Wilcoxon W 19.000

Z -1.781

Asymp. Sig. (2-tailed) .075

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .095a a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: siswa

(10)

Satuan Layanan Bimbingan dan Konseling

1. Topik :”Kecanduan facebook.”

2. Bidang Bimbingan : Pribadi sosial

3. Jenis Layanan : Konseling kelompok

4 . Fungsi Bimbingan : Pengentasan dan Pemahaman

5. Tujuan layanan :

• Siswa dapat mengetahui dampak bahaya facebook.

• Siswa dapat mengurangi kecemasan saat tidak menggunakan

facebook

• Konseli bisa bersikap tegas dalam mengemukakan masalah yang

dihadapi dalam menggunakan facebook secara jujur.

• Siswa dapat membedakan sikap asertif non asertif dan agresif

• Siswa dapat menggunakan Facebook dengan aman .

6 . Sasaran Layanan : Siswa kelas 8e (yang berkarakteristik terkena kecanduan facebook)

7. Uraian Kegiatan :

1. Tahap Pembentukan

- Menerima secara terbuka dan mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan

(11)

- Berdoa secara bersama, sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

- Menjelaskan pengertian konseling kelompok (disesuaikan dengan kegiatan apa

yang direncanakan).

- Menjelaskan tujuan konseling kelompok.

- Menjelaskan cara pelaksanaan konseling kel Menjelaskan asas-asas bimbingan

dan konseling yaitu asas kerahasiaan, kesukarelaan, kegiatan, keterbukaan,

kenormatifan.

- Perkenalan dengan menyebutkan hobi pada setiap anggota kelompok.

2. Tahap peralihan

- Konselor mendorong dan memotivasi konseli untuk mengikuti kegiatan konseling

kelompok tersebut dengan baik, berupaya mengkondisikan situasi pelaksanaan

layanan supaya kondusif.

- Konselor memberikan kesempatan kepada anggota kelompok dengan melakukan

pembagian tugas dan kontrak terhadap layanan yang akan dilaksanakan, sehingga

peran masing anggota kelompok mengerti dengan tugasnya

masing-masing.

3. Tahap kegiatan

- Setiap anggota kelompok mengemukakan masalah pribadi yang perlu mendapat

bantuan kelompok untuk pengentasannya.

- Kelompok memilih masalah mana yang hendak dibahas dan dientaskan pertama,

(12)

- Klien (anggota kelompok yang masalahnya dibahas) memberikan gambaran yang

lebih rinci mengenai masalah yang dialaminya.

- Seluruh anggota kelompok aktif membahas masalah klien melalui berbagai cara,

seperti : bertanya, menjelaskan, mengkritisi, memberi contoh, mengemukakan

pengalaman pribadi, menyarankan.

- Klien setiap kali diberi kesempatan untuk merespon apa-apa yang ditampilkan

oleh rekan-rekan anggota kelompok.

4. Tahap pengakiran

- Mengemukakan bahwa kegiatan akan segera diakhiri

- Pemimpin kelompok dan anggota kelompok mengemukakan kesan dan hasil-hasil

kegiatan.

(13)

- Mengemukakan pesan dan harapan

- Doa penutup

5. Materi :“Bahaya penggunaan facebook“

6. Metode : Ceramah, sharing

7. Tempat : Ruang kelas VIII E

8. Waktu : 1X45 menit

9. Tanggal : 14 agustus 2011, 15 agustus 2011, 16 agustus 2011 ,

18&19 agustus 2011, 22 Desember 2011, 6 September 2011, 13 September 2011

10.Pihak yang disertakan :

11.Penyelenggara : Praktikan

12.Rencana penilaian :

Penilaian proses : Saat konseling berlangsung, anggota kelompok terlihat

mengemukakan masalah yang sebenarnya dan prosesnya berjalan lancer.

Penilaian hasil : Anggota kelompok dapat membantu masalah temannya

yang sedang dibahas dan bisa mecarikan jalan yang terbaik.

13.Tindak Lanjut : Observasi dan mengadakan layanan lanjutan apabila siswa

yang bersangkutan belum bisa berhasil menyelesaikan

(14)

Sesi 1 tanggal 14 agustus 2011 Tahap Pembentukan dan peralihan

Sesi 1 merupakan awal dari pertemuan konseling kelompok behavioral. Tahap ini

merupakan tahap pengenalan dan penjajakan, dimana para peserta diharapkan dapat lebih

terbuka menyampaikan harapan keinginan dan tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh

masing-masing anggota. Kegiatannya dirancang untuk membantu siswa lebih mengenal facebook dan

dampak positif maupun negatif dari facebook. Sebelum memulai kegiatan perkenalan dilakukan

peneliti melakukan Ice Breaking kepada konseli, yaitu mengenalkan diri dan teman di

sampingnya dengan menyebutkan hobi. Tujuan ice breaking ini, adalah untuk dapat mengenal

satu sama lain baik antara konseli yang menjadi subjek penelitian. Berikut perkenalan salah satu

konseli dan teman di sampingnya yang sebelumnya telah memperkenalkan diri: “Ini galang,

kalau saya anti yang punya hobi tidur siang”. Selanjutnya peneliti memberikan tujuan dari

kegiatan konseling kelompok bertujuan membahas masalah kecanduan facebook yang dialami

anggota kelompok. Melalui dinamika kelompok yang intensif, pembahasan topic-topik itu Mengetahui,

Dra. Melkianus D L Manutede

Salatiga,

Praktikan

(15)

mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan, dan sikap yang

menunjang diwujudkannya tingkah laku yang lebih efektif. Konseling kelompok akan membahas

kecanduan facebook dengan menggunakan teknik latihan asertif. Kegitanya berupa latihan

ketegasan mengajarkan perbedaan antara asertif, agresif, non agresif dan sopan. Membantu

individu mengidentifikasi dan menerima hak-hak pribadi dirinya dan orang lain. Mengurangi

hambatan kognitif dan afektif yang menghambat aktualisasi sikap asertif. Mengembangkan

ketrampilan perilaku asertif secara langsung melalui praktek-praktek di dalam pelatihan. Peneliti

juga menjelaskan asas-asas dalam konseling kelompok berupa:

1. Asas kesukarelaan, semua anggota dapat mengeluarkan pendapat dan tanggapannya

secara sukarela dan spontan tanpa adanya paksaan.

2. Asas keterbukaan, anggota kelompok dapat mengutarakan perasaan-perasaan, saran dan

pendapatnya secara terbuka.

3. Asas kenormatifan, ketika ada anggota yang sedang berbicara, anggota yang lain

mendengarkan.

4. Asas Kekinian, Adalah berita yang Uptudate yang sedang ramai diperbincangkan, serta

menjadi kepedulian kita dan kita wajib mengetahuinya.

Selanjutnya peneliti memperkenalkan diri dengan anggota kelompok, setelah itu masuk

pada tahap peralihan berupa pertanyaan kepada anggota tentang arti facebook menurut pendapat

masing-masing anggota. Kebanyakan anggota menjelaskan facebook sebagai alat komunikasi

untuk menambah pertemanan secara luas. Pada tahap selanjutnya peneliti menjelaskan tentang

sejarah facebook dan bahaya yang di timbulkannya(materi terlampir). Peneliti bersama siswa

mendiskusikan bahaya saat menggunakan facebook. Tujuannya untuk menekan para siswa

(16)

mempunyai acount facebook minimal 1 tahun sampai 5 tahun. Bahaya facebook harus

dimengerti oleh siswa supaya bisa mebatasi penggunaan dan tidak terpengaruh oleh temannya.

Rancangan membahas tentang bahaya dari penggunaan facebook. Pada pertemuan ini siswa

sudah bisa beradaptasi dengan anggota kelompok karena anggota kelompok adalah teman satu

kelas. Konselor memberikan pertanyaan tentang materi yang disampaiakan, hasil dari jawaban

siswa sudah menjelaskan bahwa mereka sudah mendapatkan pemahaman tentang dampak negatif

dari facebook. Selanjutnya siswa akan mengurangi intensitas penggunaan facebook.

Sesi 2 15 agustus 2011 Tahap Kegiatan

Pertemuan sesi 2 dirancang untuk melakukan relaksasi, tujuannya untuk mengurangi

kecemasan para anggota pada saat tidak menggunakan facebook. Perasaan yang dirasakan saat

tidak menggunakan facebook juga bermacam-macam, ada yang biasa saja, ada yang merasa

bosan ataupun suntuk. Relaksasi yang digunakan adalah meredakan kecemasan dengan relaksasi

otot, yaitu berupa peregangan otot-otot. Instruksinya sebagai berikut. “tutup mata anda dan

dengarkan apa yang akan saya katakan pada anda. Saya akan membuat anda menyadari

sensasi-sensasi tertentu pada badan anda, dan kemudian menunjukan pada anda bagaimana cara untuk

mengurangi sensasi-sensasi itu. Pertama arahkan perhatian tangan kiri anda. Gengamlah tangan

kiri dan buatlah satu kepalan. Buatlah kepalan tadi keras-keras dan rasakan ketegangan tersebut.

Dan sekarang lepaskan kepalan anda. Perhatikan antara ketegangan dan relaksasi(10 detik).

Sekarang lakukan hal yang sama pada tangan kanan anda. Selanjunnya tekuklah kedua lengan ke

belakang pada pergelangan tangan sehingga anda menegangkan otot-otot ditangan bagian

belakang dan lengan bawah. Jari-jari menunjuk ke langit-langit. Rasakan ketegangan itu dan

sekarang kendurkan. Sekarang genggam tangan anda menjadi kepalan dan bawalah keduanya ke

(17)

anda. Rasakan ketegangan otot-otot bisep. Dan sekarang rileks. Biarkan lengan anda

jatuh disisi anda lagi dan perhatikan perbedaan antara ketegangan pada otot bisep dan relaksasi

yang anda rasakan(10 detik). Derakan bahu, bawa keduanya sampai ke telinga, seakan-akan anda

ingin menyentuh telinga dengan dengan bahu anda. Sekarang rileks. Biarkan kedua bahu kembali

ke posisi istirahat. Lemaskan semua ketegangan, lebih lanjut, lebih lanjut. Sekali lagi rasakan

kontras antara ketegangan dan relaksasi di daerah baru(10 detik)

Sesi 3 16 agustus 2011 Tahap Kegiatan

Pertemuan sesi 3 dirancang untuk menerima mengemukakan fakta-fakta masalah yang

akan dihadapi. Tujuannya konseli bisa bersikap tegas dan mengekspresikan pikirannya secara

jujur. Mengembangkan hak-hak pribadi, hak untuk menolak ajakan yang bersifat negatif, hak

untuk memuji orang lain, hak untuk meminta sesuatu kepada orang lain Pada tahap awal berupa

salam dan berdoa yang dilakukan peneliti dan konseli. Apersepsinya siswa diajak untuk sedikit

membahas pada pertemuan pertama tentang dampak negatif yang ditimbulkan dari facebook.

Setelah itu peneliti menyuruh siswa unuk menuliskan prilaku negatif saat menggunakan

facebook. Tujuanya supaya siswa mampu mengungkapkan prilaku negatif nya saat

menggunakan facebook. Jawaban dari siswa kebanyakan melalaikan tugas sekolah maupun

sekolah, kemudian boros uang untuk pergi ke warnet, dan lupa waktu karena keasyikannya

dengan facebook.

Pada tahap inti, peneliti memberikan contoh modelling berupa film pendek yang

bertemakan facebook adicct. Cerita tentang siswi SMA yang diberi hadiah sebuah telepon

seluler, karena sering FB dan tidak pernah memperhatikan pelajaran maka telepon seluler

tersebut disita oleh gurunya. Siswi tersebut juga sering mengabaikan PR dan asyik dengan

(18)

Setelah film selesai, siswa menyimpulkan makna yang tampak dari adegan tersebut.

Peneliti memberikan contoh langkah yang tegas untuk mengambil keputusan tentang

penggunaan facebook. Contohnya: menyuruh saudara untuk mengganti pasword facebook

supaya tidak bisa menggunakan selama 1 minggu. Setelah 1 minggu baru memberi tahu pasword

facebook tersebut. Bisa juga memberi hukuman dengan perjanjian kepada temannya untuk

mentraktir makan jika menggunakan facebook lebih dari 1 jam. Kemudian siswa diberikan

materi tentang sikap asertif, sikap asertif merupakan sikap untuk mengekspresikan diri secara,

jujur, tegas, terbuka, dan tidak ada maksud untuk menyinggung perasaan orang lain. Sikap ini

bertujuan untuk menekan prilaku negatif saat mengeluarkan status di facebook. Sering siswa

lalai dalam mengekspresikan perasaanya berupa sindiran atau singgungan kepada orang lain.

Ketegasan masuk dalam kategori tujuan sikap asertif, supaya siswa mampu menolak ajakan

negatif teman dalam kegiatan menggunakan facebook.

Pada tahap penutup siswa diberikan pertanyaan berupa manfaat bersikap asertif,

evaluasinya siswa mampu mengungkapkan masalah secara jujur, bisa mengatasi masalah

tersebut, dan mencegah masalah muncul lagi. Siswa sudah menuliskan dan mengungkap

kegiatan negatif saat menggunakan facebook yang bisa menimbulkan masalah bagi mereka.

Sesi 4-5 18&19 agustus 2011

Pada sesi 4 dan 5 kegiatan mengacu pada latihan untuk bersikap asertif sendiri. Teknik

yang digunakan berupa permainan peran yang dilakukan oleh para anggota. Tujuannya

Mengurangi hambatan kognitif dan afektif yang menghambat aktualisasi sikap asertif, misalnya

berfikir irasional, perasaan bersalah dan marah, kecemasan yang eksesif. Pada tahap awal

(19)

Pada tahap inti peneliti memberikan materi tentang prilaku asertif, non asertif dan agresif.

Selanjutnya para siswa melakukan kegiatan role play tentang sikap asertif, non asertif dan agresif

dengan skrip naskah berjudul “facebook bikin cenat-cenut. Ceritanya sebagai berikut :

Pada suatu hari diceritakan siswa sedang mengikuti ulangan Matematika.

X :”Brow aku pinjam jawabanmu dong!”

Y :”Bentar, aku takut ketahuan guru.”

X :”Sini, tak usah takut.” (sambil mengambil kertas jawaban Y)

Y :”Aduuhhhh,, kamu ini...(Pasrah dan tidak berani menolak)

Setelah ulangan selesai Y bertemu dengan M di kantin sekolah.

M :”eh, Y kenapa wajahmu kusut kaya pakaian belum disetrika?”

Y :”Iya, tadi aku kesel sama X, masa tiap ulangan dia nyontek saya melulu.”

M :”Kenapa tidak kamu tegur saja?”

Y :”Wah saya takut, dan sungkan nanti jadi ndak enak sama X.” Lebih baik menghibur diri

dulu ah, Fban. Heheheheh( sambil membawa telepon seluler)

M :”Hati-hati nanti kamu bisa kecanduan lo.”

X :”Sante aja lagi.”

Waktu pulang sekolah X yang sedang nongkrong bersama D

X :”Brow, liat status terbaru di FB ndak?”

D :”Emang ada apa dengan status terbaru?”

X :”Wah kelihatannya si X ngajak ribut nich ma aku?”

D :”Kok bisa?”

(20)

wah ini tidak bisa diterima, sudah melanggar aturan, udah kita labrak saja biar tahu

rasa tu orang.” Kamu harus ikut low!”

D :”(pasrah)”

Tiba-tiba datanglah Y dan M

X :”He.... Y kamu sini sebentar!”

Y : (sambil takut menuju X)

X :”Maksud kamu dalam FB apa? Kamu mau ajak ribut?”

Y :”Tidak ok X.”

X :”D kamu pegang kakinya, biar saya pukul kepalanya.”

M :”Stop kalian ini apa-apaan?” masih pake seragam mau berkelahi. Pengen jadi

Jagoan?”

X :”Ini temanmu masak nyindir saya distatus FBnya.”

M :”Tapi memang benar kenyataannya begitu kan?”

X :”Benar aku nyontek tapi jangan dipublikasikan.”

M :”Kamu juga, mengambil paksa jawaban dari Y. Kalau pengen dapat nilai bagus ya

usaha, belajar dengan usaha sendiri. Y juga kalo menggunakan FB sewajarnya saja, tidak usah

berlebihan, jika kamu dirugikan Y lebih baik kamu bilang langsung.

X : (Menuju arah Y) “Maafkan aku ya Y, nanti status saya di FB akan saya hapus.”

Y :”Saya juga minta maaf, besok-besok waktu ulanagan saya akan belajar sendiri.”

M :”Nah kalo begini kan enak, tidak ada pertengkaran diantara kita. Mari kita pulang,

(21)

Pada tahap akhir, peneliti dan siswa menyimpulkan dari permaian peran tadi. Dapat

ditunjukan sikap dari masing masing tokoh. Kegiatan selanjutnya diteruskan dengan penutupan

pertemuan dan melakukan kontrak waktu untuk menghadiri pada pertemuan ke 5. Pada

pertemuan ke 5 mengulang naskah cerita dan bermain peran serta memberikan materi tentang

sikap asertif non asertif dan agresif. Siswa disuruh memberikan contoh lain tentang sikap asertif,

non asertif dan agresif. Beberapa siswa menjelaskan sikap non asertif: ketika diajak main tetapi

tidak berani menolak padahal baru capek, sedangkan sikap asertifnya berupa berani membuat

alasan tanpa menyinggung perasaan temannya dengan menolak secara halus. Sikap agresif;

memaksa orang lain untuk tetap bermain. Kerjasama antar anggota sangat bagus, sehingga dalam

bermain peran terjadi komunikasi yang baik.

Sesi ke 6 22 Desember 2011

Pada sesi ke 6 siswa di ajarkan untuk mengembangkan sikap asertif dalam situasi

sebenarnya. Tujuannya adalah Membangun komitmen dalam mengunakan facebook dengan

tanggung jawab. Siswa dihadapkan pada situasi pro dan kontra penggunaan facebook, agar para

siswa bisa mempertahankan hak dalam menyampaikan pendapat secara asertif. Tahap

pembukaan diawali dengan salam dan permainan berupa sambung kata pada akhiran terakhir.

Contoh: Kambing

Bingung

Ngungsi

(22)

Tahap isi, para siswa dibagi menjadi 2 kelompok untuk saling berdebat antara pro dan

kontra penggunaan facebook. Setelah semunya berkumpul peneliti memulai acara dengan

(23)

• Facebook sangat membantu untuk

menambaha teman.

• Asalkan bisa memilah teman yang

baik dan berani menolak kegiatan

yang negatif maka terhindar dari

penculikan.

• Ambil sisi positifnya saja,

berhubungan dengan teman yang

mempunyai persamaan pikiran, jika

ada yang ingin memanfaatkan atau

menipu, tinggal remove saja.

• Menggunakan facebook sewajarnya,

tidak lebih dari satu jam ataupun

menggunakan seperlunya saja.

• Menggunakannya untuk keperluan

positif saja, misalnya : tempat

kreatifitas; sinta dan jojo saja bisa

terkenal lewat vidio lipsing dari

facebook.

• Kebanyakan teman nanti bisa terjadi

penculikan.

• Bisa saja dalam facebook menipu,

karena nama, usia, tempat lahir,

ataupun lainnya bisa dibuat

seolah-olah baik.

• Rawan akan kecanduan, karena

keasyikan menjadikan lalai segalanya.

• Sama saja, lama-kelamaan nanti tetap

ketagihan. Boros uang ataupun bisa

depresi.

• Rawan akan pencemaran nama baik

dan pornografi

(24)

Tahap penutup adalah menyimpulkan hasil dari perdebatan pro dan kontra dari

pengguaan facebook sendiri. Peneliti dan siswa menjabarkan pada kelompok pro: hak untuk

menggunakan facebook itu boleh saja. Karena remaja juga membutuhkan orang lain terutama

teman sebaya untuk bersosial. Akan tetapi penggunaannya harus seimbang dengan tugas

utamanya yaitu belajar. Sedangkan kelompok kontra menarik kesimpulan: hak untuk

mengatakan tidak menggunakan facebook kepada teman boleh-boleh saja, karena banyak kasus

dan dampak negatif akibat penggunaan facebook. Komunikasi dan interaksi lebih nyaman secara

face to face supanya bisa lebih kongkret melihat orang lain.

Sesi ke 7 6 September 2011

Pada pertemuan ini, siswa kembali mengulang kegiatan relaksasi yaitu penambahan

kegiatan relaksasi secara lengkap. Tujuannya supaya siswa tidak lupa dan mempelajari lagi

kegiatan relaksasi. Instruksinya sebagai berikut Anda dapat belajar melemaskan lebih komplit

berbagai otot wajah. Jadi sekarang yang anda lakukan adalah mengerutkan dahi dan alis.

Kerutkan keduanya sampai anda merasa dahi anda sangat berkerut, otot-ototnya tegang dan

kulitnya keriput. Dan sekarang rileks. Licinkan dahi anda, biarkan otot-otot tadi menjadi lemas

(10 detik). Sekarang tutup mata anda keras-keras. Anda akan mendapat ketegangan di sekitar

mata dan otot-otot yang mengendalikan gerakan mata(5 detik). Sekarang rileks. Biarkan mata

anda terpejam dengan nyaman(10 detik)

Sekarang katupkan rahang anda. Gigit gigi anda. Perhatikan ketegangan di sekitar rahang

(5 detik). Lemaskan rahang anda sekarang. Biarkan bibir anda terbuka sedikit. Dan perhatikan

(25)

Sekarang moncongkan kedua bibir bersama-sama, tekan kedua bibir dengan kencang dan

rasakan ketegangan disekitar bibir. Sekarang rileks, lemaskan otot-otot disekitar mulut, biarkan

pipi anda istirahat dengan nyaman.

Sekarang perhatian kita tunjukan pada bagian leher. Tekan kepala anda pada permukaan

dimana anda dapat beristirahat, tekan kebelakang sehingga anda dapat ketegangan dibagian

belakang leher dan punggung atas. Tekankan dan perhatikan. Sekarang lepaskan. Biarkan kepala

anda beristirahat secara nyaman. Nikmati kontras antara ketegangan dan relaksasi yang anda

rasakan sekarang. Selanjutnya saya ingin membawa kepala anda ke muka, dan sekarang coba

benamkan ke dagu anda. Rasakan ketegangan terutama di leher muka (10 detik) setelah itu

lepaskan.

Selanjutnya perhatian kita tujukan pada otot-otot punggung anda. Lengkungkan punggu

anda. Busungkan dada dan perut, sehingga anda merasakan ketegangan di punggung anda

terutama dipunggung atas. Perhatikan ketegangan dan sekarang rileks. Biarkan badan anda

beristirahat lagi di kursi. Perhatikan perbedaan antara ketegangan dan relaksasi. Biarkan otot-otot

tersebut menjadi lemas. Sekarang ambil nafas panjang. Isi paru-paru anda. Tahan, tahan dan

perhatikan ketegangan di bagian dada dan turun ke perut. Perhatikan ketegangan tadi dan

sekarang rileks. Lepaskan, keluarkan nafas dan lanjutkan bernafas seperti biasa. Perhatikan

sekali lagi perbedaan antara ketegangan dan relaksasi ( 10 detik). Keraskan otot-otot perut ,

perhatikan ketegangan (5detik) dan sekarang rileks, hilangkan ketegangan dan perhatikan

kontras antara ketegangnan dan relaksasi.

Sekarang kencangkan otot-otot perut anda, tarik perut ke dalam. Tegangkan otot-otot

(26)

otot-otot tadi menjadi lemas. Lemaskan dan rileks(10 detik). Saya ingin anda sekarang

meluruskan kedua belah telapak kaki. Luruskan sehingga anda dapat merasakan ketegangan dip

aha. Luruskan lebih lanjut ( 5 detik). Sekarang rileks, biarkan kaki anda rileks dan perhatikan

beda antara ketegangan di otot paha dan relaksasi seperti yang anda rasakan sekarang ( 10 detik)

tekuklah kaki anda di bagian pergelangan kaki. Jari-jari menghadap ke kepala. Perhatikan

ketegangannya. Tahan . dan sekarang lepaskan. Lemaskan otot-otot lebih lanjut, lebih lanjut dan

lagi rileks. Setelah melakukan relaksasi secara lengkap selanjutnya peneliti memberikan materi

tentang Manfaat relaksasi terlampir

Manfaat relaksasi

1. Relaksasi akan membuat individu lebih mampu menghindari reaksi yang berlebihan

karena adanya stress

2. Masalah-masalah yang berhubungan dengan stress seperti hipertensi, sakit kepala,

insomnia dapat dikurangi dengan relaksasi

3. Mengurangi kecemasan

4. Meningkatkan penampilan kerja, social, dan ketrampilan fisik

5. Kelelahan, aktivitas mental yang tertunda dapat diatasi lebih cepat dengan menggunakan

ketrampilan relaksasi

6. Menigkatkan hubungan interpersonal. Orang yang rileks dalam situasi interpersonal yang

sulit akan lebih berfikir rasional

Tahap pengakhiran berupa kesan dan perasaan siswa setelah melakukan relaksasi.

Kebanyakan siswa bisa merasakan perbedaan ketegangan otot, akan tetapi ada 2 siswa yang

kesulitan berkonsentrasi karena suasana sedikit gaduh.

(27)

Pada sesi 8 adalah tahap akhir dari pertemuan yang dilakukan. Peneliti memberikan

perintah bahwa kegiatan akan segera diakhiri. Pertemuan ini dirancang untuk mencegah siswa

mengunakan facebook secara tidak aman. materi yang diberikan berupa tips-tips menggunakan

facebook dengan aman. Misalnya tidak menulis nomer handpone dan alamat lengkap, karena

bisa saja diteror dan dikerjain lewat sms maupun telpon dan rawan akan penipuan. Mengunggah

poto anak dibawah umur, karena bisa menimbulkan penculikan. Selanjutnya memilih teman

dengan selektif, bukan berati membedakan-bedakan. Akan tetapi apabila ada teman yang

mencurigakan dan sudah membahas hal-hal yang negatif, sebaiknya diremove saja. Siswa sangat

antuisias dalam mengikuti layanan, karena kebayakan mereka sering mencantumkan alamat

lengkap dan no hp, alasannya biar terkenal. Tapi setelah mendapatkan materi, mereka bisa

menggunkan jalan lain, apabila ingin berkenalan bisa melalui fitur mesagge yang lebih aman dan

tidak terpublikasikan. Peneliti hanya membahas tentang kesimpulan dari 8 kali pertemuan untuk

mengetahui perkembangan siswa setelah diberikan tretmen, memberikan feedback tentang proses

treatmen, beserta melakukan post-tes. Peneliti berharap tindak lanjut siswa untuk

mengembangkan sikap asertif berupa ketegasan, mampu jujur, mengendalikan pikiran yang

dapat menyinggung perasaan orang lain dalam menggunakan facebook.

Pada akhir kegiatan peneliti memberikan Post-tes tentang skala penilaian kecenderungan

kecanduan facebook. Siswa disuruh duduk dan mengerjakan sendiri. Peneliti menyuruh untuk

menuliskan nama dan kelas supaya jelas. Setelah selesai, peneliti meminta lembar skala penilain

dan menutup sesi ke-8. Selanjutnya peneliti mengucapkan terimakasih kepada semua siswa dan

(28)

LAPORAN PELAKSANAAN EVALUASI dan TINDAK LANJUT

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN dan KONSELING

A. Topik Permasalahan : Kecanduan Facebook

B. Spesifikasi Kegiatan

• Bidang Bimbingan : Pribadi – Sosial

• Jenis Layanan : Konseling Kelompok

• Fungsi Layanan : Pemahaman dan Pengentasan

• Sasaran Layanan : Siswa kelas 8e yang bercirikan kecanduan facebook

C. Pelaksanaan Layanan

• Tanggal : 14 agustus 2011, 15 agustus 2011, 16 agustus 2011 , 18&19

agustus 2011, 22 Desember 2011, 6 September 2011, 13 September 2011

• Tempat : Dalam Kelas

• Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan layanan

Konseling kelompok behavioral berlangsung selama 8 sesi pertemuan.

Pelaksanaan intervensi dalam penelitian pada umumnya berjalan dengan lancar,

yang ditandai dengan partisipan mudah untuk dihubungi, partisipan

memperhatikan materi dan mempraktekkan kegiatan intervensi dengan baik, dan

guru pamong yang selalu memberi pengarahan bagi peneliti. Setiap sesi dalam

pelaksanaan intervensi partisipan mendapatkan materi sesuai dengan kebutuhan

(29)

berkesinambungan yang ditandai dengan pemberian intervensi diberikan secara

berurut dari mulai sesi 1 sampai sesi 8

D. Evaluasi

• Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan

Peneliti diterima dengan baik oleh para angota kelompok, mereka dapat mengikuti ,

mengungkapkan pendapat dan masalah yang dihadapi ketika menngunakan facebook. Anggota

kelompok dapat menjelaskan tentang bahaya facebook . Kemudian ingin mengurangi intensitas

penggunaannya. Pada kondisi tidak menggunakan facebook, anggota mengalami perasaan yang

berbeda saat menggunakan facebook. Selanjutnya latihan relaksasi digunakan untuk mengurangi

kecemasan saat tidak mengunakan facebook. Anggota kelompok mempraktekan dan sebagian

bisa konsentrasi dan santai saat relaksasi. Dalam mengungkapkan masalah, anggota kelompok

dapat jujur dan terbuka ketika menggunakan facebook. Masing-masing anggota memberikan

masukan supaya dapat menyelesaikan masalah setiap individu. Kerjasama saling anggota terlihat

pada bermain peran, semua mempraktekan tanpa ada rasa canggung.

Mengetahui, Salatiga, 13 September 2011

(30)

= = = = E

Interval Frekuensi

104 – 88 sangat tinggi 0

87 – 71 tinggi 5

70 – 54 cukup 20

53 – 37 rendah 3

(31)

@ ! !

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan angka 1 s.d 7 diatas, Pokja Jasa Konsultansi dan Jasa Lainnya pada ULP Kabupaten Bengkulu Utara mengumumkan pemenang seleksi umum paket pekerjaan

− Prototipe sistem SDR skala lab dengan frekuensi maksimal RF 50 MHz dengan daya RF kurang dari 1 mW menggunakan daughterboard Basic Tx-Rx dapat dikembangkan untuk sebuah

Konseling adalah percakapan tatap muka dua arah antara peserta KB dengan petugas konseling (konselor) yang bertujuan untuk memberikan bantuan kepada peserta KB

Pada hari ini Jum’at tanggal Empat bulan Mei tahun Dua ribu dua belas, kami yang bertanda tangan dibawah ini Panitia Pengadaan barang dan jasa Program Pengadaan, Peningkatan

[r]

Jenis keterampilan yang akan diberikan adalah pembuatan media power point Materi pembelajaran yang akan diberikan dalam program pengabdian pada masyarakat ini adalah:..

Untuk selanjutnya sepada para peserta yang tidak dapat menerima penetapan hasil pelelangan tersebut, dapat mengajukan sanggahan secara tertulis kepada Pokja

Analisis Perbedaan Pendapatan Dan Efisiensi Usaha Tani Te mbakau Pola Kemitraan Dengan Usaha Tani Tembakau Pola Mandiri Di Kecamatan Mayang Kabupaten Jember; Yudha