• Tidak ada hasil yang ditemukan

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PADA DINAS CATATAN SIPIL KABUPATEN MINAHASA SELATAN | POLI | JURNAL EKSEKUTIF 2495 4556 1 SM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PADA DINAS CATATAN SIPIL KABUPATEN MINAHASA SELATAN | POLI | JURNAL EKSEKUTIF 2495 4556 1 SM"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PADA DINAS CATATAN SIPIL KABUPATEN MINAHASA SELATAN

Oleh

CHRISTIAN POLI NIM. 080813080

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Mengacu pada fungsi pelayanan, Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan sebagai salah satu pemerintah daerah di Indonesia wajib untuk memberikan pelayanan publik yang maksimal kepada masyarakat Minahasa Selatan. Pelayanan publik yang diberikan Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan harus secara menyeluruh pada struktur pemerintahan baik di dinas, badan, maupun kantor.

Sebagai salah satu Dinas di Kabupaten Minahasa Selatan, Dinas Catatan Sipil berkewajiban untuk memberikan pelayanan publik yang maksimal, apalagi perannya yang mengurusi bidang kemasyarakatan dan pencatatan maka pelayanan public yang diberikan berhubungan langsung kepada masyarakat. Dengan memberikan pelayanan publik yang baik maka akan berimbas pada penilaian dan persepsi publik terhadap kinerja Pemerintahan Kabupaten Minahasa Selatan secara keseluruhan.

Kualitas pelayanan publik pada Dinas Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan sendiri masih belum diketahui. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian untuk membahas persepsi masyarakat terhadap kualitas pelayanan publik pada Dinas tersebut, dan juga mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendukung kualitas pelayanan publik tersebut. Dengan diidentifikasinya faktor-faktor yang mendukung kualitas pelayanan publik tersebut maka pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan dapat berbenah diri untuk memberikan pelayanan publik lebih baik lagi dan maksimal.

B. Perumusan Masalah

1. Bagaimana kualitas pelayanan publik pada Dinas Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan?

(2)

2 II. METODOLOGI PENELITIAN

Metode yang dilakukan untuk mengolah dan menganalisis penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan terhadap masyarakat pengguna pelayanan untuk menilai bagaimana kualitas pelayanan publik pada Dinas Catatan Sipil Kabupaten Minahasa Selatan dan faktor-faktor apa saja yang mendukung kualitas pelayanan publik tersebut. Kualitas pelayanan dapat dilihat berdasarkan persepsi masyarakat pengguna pelayanan pada Dinas Catatan Sipil Kabupaten Minahasa Selatan. Dari persepsi tersebut akan diambil kesimpulan mengenai faktor-faktor apa saja yang mendukung kualitas pelayanan publik tersebut.

Informan dalam penelitian ini adalah masyarakat pengguna layanan di Dinas Catatan Sipil. Para informan ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai kualitas pelayanan publik, karena mereka merasakan langsung bagaimana pelayanan publik di Dinas Catatan Sipil Kabupaten Minahasa Selatan.

.Dalam penelitian ini penulis mengutamakan teknik penelitian lapangan dengan menggunakan instrumen berupa: 1. Observasi, 2. Wawancara dan 3. Dokumentasi.

III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kepuasan dan kenyamanan atas sebuah layanan publik tentunya tidak mutlak hanya dapat dimiliki oleh segelintir orang saja. Penyelenggaraan pelayanan publik yang berkeadilan sudah menjadi dambaan dan harapan atas penantian warga masyarakat sebagai pengguna layanan. Sudah menjadi sebuah keharusan bagi para elit birokrasi dan aparatur pemerintah untuk terus menapaki proses belajar sosial yang mengarah pada kualitas layanan publik sesuai dengan apa yang telah diamanatkan dalam UU No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik.

(3)

3 1. Kesederhanaan

a. Prosedur Berbelit-belit.

Pada umumnya masyarakat pengguna pelayanan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan yang berpendapat prosedur berbelit-belit berpendapat bahwa sebenarnya prosedurnya sudah jelas dan dapat dimengerti, akan tetapi ada kesan bahwa pegawai yang bertugas agak mempersulit prosedur seperti menambah syarat administrasi yang ada seperti harus ada surat pengantar, ataupun dengan alasan harus melalui beberapa meja dulu baru bisa dilaksanakan.

b. Prosedur Mudah Dipahami dan Mudah Dilaksanakan.

Masyarakat pengguna pelayanan sebagian besar sudah mengetahui prosedur yang ada, dikarenakan mereka sudah pernah ke kantor tersebut lebih dari satu kali dengan berbagai tujuan. Mereka sudah mengetahui prosedur yang akan dijalani jika akan meminta bantuan seperti penyediaan syarat dan administrasi, surat, proposal, dan persyaratan teknis lainnya. Banyak dari peminta pelayanan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan merupakan ‘orang lama’ yang meminta bantuan, walaupun bantuan tersebut ada yang diberikan atau bahkan tidak diterima tetapi mereka terus datang sampai bantuannya diterima.

2. Kejelasan

a. Persyaratan Teknis dan Administratif

Persepsi informan terhadap penyelenggaraaan pelayanan publik pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan mengenai persyaratan teknis dan administratif, pada umumnya menyatakan persyaratan teknis dan administratif kurang jelas, kemudian masih ada juga informan lainnya yang menyatakan tidak mengerti tentang persyaratan teknis dan administratif.

b. Mengetahui Bagian yang Akan Mengurusi Pelayanan

(4)

4

c. Pegawai Berkompeten Terhadap Tugas dan Fungsinya

Pengguna pelayanan berpendapat bahwa pegawai pegawai pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan umumnya berkompeten terhadap tugas dan fungsinya. Mereka berpendapat kalau pegawai sudah mengetahui apa peran, tugas, dan fungsinya masing-masing serta petugas dapat membantu pengguna jikalau ada yang rancu dalam proses pelayanan.

d. Pegawai Mudah Ditemui

Masyarakat pengguna pelayanan berpendapat kalau pegawai pada kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan pada umumnya dapat ditemui ditempat ataupun kalau tidak ada dapat dihubungi melalui telepon, dikarenakan pegawai biasanya selalu memberikan contactperson-nya.

Akan tetapi, pengguna juga melihat kalau sudah melewati jam makan siang biasanya pegawai yang berada di kantor biasanya sudah banyak yang tidak ada di tempat lagi, jadi pengguna pelayanan biasanya sudah tahu kalau mau untuk ke kantor biasanya harus pada pagi hari sampai menjelang siang. Kalau sudah sore pegawai sudah susah untuk ditemui.

e. Transparansi Biaya yang Dikeluarkan

Pengguna pelayanan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan berpendapat bahwa masalah transparansi biaya merupakan hal yang rumit dikarenakan mereka melihat kalau mau untuk bantuannya diberikan kepada mereka maka akan dilakukan pemotongan terhadap biaya bantuannya tersebut oleh beberapa oknum. Akan tetapi, bukti tanda terima biasanya ada pada saat bantuan akan diterima.

3. Kepastian Waktu

(5)

5 4. Akurasi

Penyelenggaraan pelayanan publik pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan belum memenuhi prinsip akurasi yakni urusan diselesaikan sesuai dengan yang dikehendaki oleh masyarakat pengguna pelayanan publik.

5. Keamanan

Penyelenggaraan pelayanan publik pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan harus memenuhi prinsip keamanan yakni adanya tanda bukti tanda terima yang diberikan sebagai jaminan keamanan. Persepsi informan terhadap penyelenggaraaan pelayanan publik pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan mengenai bukti tanda terima diberikan, didapatkan pada umumnya informan menyatakan bukti tanda terima diberikan, sedangkan hanya sedikit informan yang menyatakan bukti tanda terima tidak diberikan.

6. Tanggung Jawab

Penyelenggaraan pelayanan publik pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan harus memenuhi prinsip tanggung jawab. Tanggung jawab diartikan dengan pegawai bertanggung jawab terhadap penyelesaian urusan dan penyelesaian keluhan/persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik.

a. Pegawai Bertanggung Jawab Terhadap Penyelesaian Urusan

Masyarakat pengguna pelayanan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan berpendapat bahwa pegawai bertanggung jawab terhadap penyelesaiaan urusan. Pengguna pelayanan menyatakan kalau urusan pasti selesai, akan tetapi waktu untuk penyelesaiaan urusan biasanya melewati waktu yang disepakati pegawai dengan pengguna pelayanan.

b. Penyelesaian Keluhan/Persoalan Dalam Pelaksanaan Pelayanan Publik

(6)

6

berusaha untuk memperbaikinya sehingga tidak akan ada persoalan lebih lanjut di waktu yang akan datang dalam pertanggung jawaban laporan.

7. Kelengkapan sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja dan pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan informatika (teletematika).

Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis terlihat bahwa sarana dan prasarana pendukung kantor sudah cukup tersedia. Ketersediaan sarana dan prasarana seperti alat tulis kantor, meja, kursi, telepon, komputer, dan printer yang berada pada kantor dirasakan sudah cukup untuk membantu penyelesaiaan pekerjaan sehingga tidak ada pekerjaan yang terbengkalai akibat tidak adanya peralatan yang dibutuhkan segera. 8. Kemudahan Akses

a. Ketersediaan Angkutan Umum Menuju Lokasi Kantor

Pengguna pelayanan umumnya mengatakan ketersediaan angkutan umum sudah cukup, dikarenakan untuk perjalanan dari tempat tinggalnya umumnya sudah ada. Akan tetapi, ada permasalahan dalam lokasi perkantoran yang tidak berada pada koridor jalan utama sehingga pengguna pelayanan umumnya menggunakan moda angkutan lain seperti ojek.

b. Kondisi Jalan Menuju Kantor

Masyarakat pengguna pelayanan menyatakan bahwa kondisi jalan menuju kantor sudah cukup baik, walaupun pada beberapa koridor jalan masih ada jalan yang rusak. Namun perbaikan jalan menuju lokasi banyak dijalankan seperti penambalan lubang, penambahan lebar jalan, atau pengaspalan walaupun belum menjangkau seluruh koridor jalan yang ada. Hal ini juga sesuai dengan hasil observasi yang penulis lakukan. 9. Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan

a. Penampilan Pegawai Kantor Bersih dan Rapih

Pengguna pelayanan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan berpendapat bahwa penampilan pegawai kantor bersih dan rapih.

b. Perilaku Pegawai Ramah dan Sopan

(7)

7

oknum pegawai yang kurang bersikap ramah jikalau ditanya mengenai prosedur dan kelengkapan administrasi.

10. Kenyamanan

a. Kondisi Kantor Seperti Kebersihan dan Keindahan

Pengguna pelayanan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan menyatakan bahwa kondisi kantor seperti kebersihan dan keindahan, secara keseluruhan sudah baik, hal ini dikarenakan kondisi bangunan kantor yang masih baru dibangun dan digunakan. Akan tetapi, pemeliharaan kondisi kantor sangat diperlukan lebih lanjut dikarenakan pada kantor sudah mulai terlihat kotoran tinta dan kertas, dinding sudah mulai ada yang retak, dan kaca yang berdebu.

b. Ketersediaan Fasilitas Pendukung Seperti Ruang Tunggu, Parkir, Toilet.

Pelayanan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan beranggapan bahwa ketersediaan fasilitas pendukung seperti ruang tunggu, parkir, toilet, dan tempat ibadah dirasakan oleh pengguna sudah cukup. Akan tetapi, pengguna banyak yang complain/mengeluh terhadap ruang tunggu yang minim atau tempat duduk yang dirasakan masih kurang banyak untuk memfasilitasi pengguna pelayanan yang datang.

Persepsi masyarakat pengguna pelayanan publik pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan bahwa secara umum kualitas sumber daya manusia penyelenggaraan pelayanan publik telah baik. Walaupun memang masih terdapat ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja dari penyelenggara pelayanan dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan. Untuk itu maka perlu ditetapkan arah kebijakan pelayanan publik yang berorientasi untuk memuaskan masyarakat, dan dilakukan melalui upaya memperbaiki dan meningkatkan kinerja manajemen pemerintahan daerah.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

(8)

8

dalam hal penyelenggaraan pelayanan publik yakni dari aspek kesederhanaan, kejelasan, kepastian waktu, dan kemudahan akses.

2. Penilaian masyarakat terhadap kualitas penyelenggaraan pelayanan publik yang menyatakan baik dikarenakan berbagai faktor yakni prosedur mudah dipahami dan dilaksanakan, pengetahuan terhadap bagian yang akan mengurusi, pegawai berkompeten terhadap tugas dan fungsinya, pegawai mudah ditemui, urusan sesuai dengan yang dikehendaki, adanya bukti tanda terima yang diberikan, pegawai bertanggung jawab terhadap penyelesaiaan urusan, keluhan mengenai proses pelaksanaan urusan diterima dan diproses lebih lanjut, ketersediaan sarana dan prasarana pendukung kantor yang cukup, ketersediaan angkutan umum menuju lokasi kantor cukup, kondisi jalan menuju lokasi kantor cukup, penampilan pegawai kantor bersih dan rapih, perilaku pegawai ramah dan sopan, kondisi kantor seperti kebersihan, keindahan, dan kenyamanan yang baik, dan ketersediaan fasilitas pendukung yang cukup. Penilaian masyarakat terhadap kualitas pelayanan publik yang menilai rendah dikarenakan beberapa faktor yakni prosedur berbelit-belit, persyaratan teknis dan administratif kurang jelas, waktu untuk menyelesaikan urusan melewati waktu yang dijanjikan, kurangnya transparansi biaya yang dikeluarkan, dan jarak lokasi kantor dengan tempat tinggal jauh.

B. Saran

1. Perlu adanya kejelasan prosedur pelayanan publik sehingga tidak ada kesan kalau pegawai berusaha untuk mempersulit prosedur pelayanan.

2. Adanya transparansi biaya yang dikeluarkan sehingga pada akhir pelayanan tidak ada pungutan liar yang tidak sesuai dengan kesepakatan yang telah disetujui sebelumnya.

3. Adanya kepastian waktu penyelesaiaan urusan sesuai waktu yang telah dijanjikan jangan melewati waktu yang dijanjikan atau bahkan lebih cepat dari waktu yang dijanjikan.

4. Adanya kejelasan dalam hal persyaratan teknis dan administratif yang diberikan oleh pegawai sehingga masyarakat pengguna menjadi jelas dan mengerti.

(9)

9

6. Perlu adanya bukti tanda terima yang jelas dan terikat pada penyelesaiaan urusan sehingga aspek keamanan dan kepastian hukum menjadi jelas.

7. Dalam meningkatkan kinerja pemerintah daerah khususnya dalam memberikan pelayanan publik juga diperlukan adanya aturan perundang-undangan mengenai standar minimal pelayanan publik terutama dalam bentuk Undang-Undang Pelayanan Publik sehingga dapat memberikan kepastian hukum yang jelas dan mengikat terhadap pelayanan publik yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V. Jakarta: Penerbit PT Rineka Cipta.

Barata, Atep Adya. 2003. Dasar-dasar Pelayanan Prima. Jakarta: Gramedia.

Kartasasmita, Ginanjar. 1997. Administrasi Pembangunan. Jakarta: LP3ES.

Lembaga Administrasi Negara. 2007. Modul 1. Paradigma Kebijakan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah. Diklat Teknis Pelayanan Publik, Akuntanbilitas, dan Pengelolaan Mutu (Public Service Dilivery, Acountability, and Quality Management) Eselon 4. Jakarta: LAN.

Lembaga Administrasi Negara. 2003. Penyusunan Standar Pelayanan Publik. Jakarta: LAN.

Lembaga Adminisrasi Negara. 2006. Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Jakarta: LAN.

Muhadjir, Darwin. 2001. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Hanindita Graha Widia.

Nasir, Moh.. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Santoso, Singgih. 2002. SPSS Statistik Multivariat. Jakarta: Elek Media Komputindo.

Schein, Edgar H.. 1979. Organizational Psychology. New Delhi: Prentice Hall.

Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business. Jakarta: Salemba Empat. Sudjana. 1988. Disain dan Analisis Eksperimen. Bandung: Tarsito.

(10)

10 Peraturan Perundang-undangan:

Keputusan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor

63/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik.

Keputusan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor

26/KEP/M.PAN/2/2004 Tentang Petunjuk Teknis Transparansi dan

Akuntabilitas Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik.

Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2005 mengenai Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal.

Referensi

Dokumen terkait

Model Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) adalah salah satu model deret waktu yang dapat digunakan untuk memodelkan harga saham.. Persamaan pada model ARIMA

[r]

Salah satu upaya yang harus dilakukan oleh Pemerintah Daerah untuk menekan bahkan menurunkan tingkat resistensi vektor adalah mengganti jenis larvasida yang digunakan

Pelayanan Pencegahan dan Penaggulangan Narkotika, Psikotropika dan Zat Aditif lainnya yang berbasis

Akan tetapi Riau Vaper Community tidak mengajak atau menganjurkan kepada mereka yang menjadi perokok aktif untuk beralih menggunakan rokok elektrik, Riau Vaper

Berdasarkan fenomena-fenomena tersebut, maka yang diteliti dalam penelitian ini adalah profesionalitas dan akuntabilitas Komisi Pemilihan Umum dalam menyelenggarakan

Lipid dapat larut dalam pelarut organik nonpolar dan pelarut polar yang dipanaskan pada bahan atau sampel. Sedangkan uji ketidak jenuhan merupakan, uji yang

It gave a little metal gasp as it opened up for her, and Shev slipped her tongue and her picks away, eased the knob around – though she was a lot less interested