• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI UNIT PENJAMIN MUTU | Karya Tulis Ilmiah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI UNIT PENJAMIN MUTU | Karya Tulis Ilmiah"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI UNIT PENJAMIN MUTU

Yusniati

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Islam Sumatera Utara Jl. SM. Raja Teladan, Medan (20217)

Abstrak

Mutu didefenisikan sebagai “ Kemampuan untuk memenuhi persyaratan – persyaratan kebutuhan atau harapan yang ditetapkan secara langsung (eksplisit) atau tidak langsung (implisit) oleh organisasi atau perorangan yang menerima suatu produk (pelanggan) berdasarkan karakteristik yang dimiliki oleh suatu produk atau jasa. Jika mutu diterapkan pada Pendidikan Tinggi maka yang diterapkan adalah Kemampuan Pendidikan Tinggi untuk memenuhi persyaratan yang diminta oleh pelanggan yaitu: Mahasiswa, Orang tua mahasiswa, pengguna Lulusan (Steak Holder). Implementasi unit penjamin Mutu dalam manajemen pengelolaan administrasi sampai dengan sistem Pembelajaran merupakan suatu tindakan koreksi,evaluasi dan perbaikan secara terus menerus pada setiap elemen kerja hingga evaluasi keberhasilan. Struktur organisasi dari tingkat Universitas sampai ke prodi serta peran Staf Pengajar, sarana dan prasarana sangat menentukan untuk keberhasilan mutu.

Kata-kata Kunci: Unit penjamin mutu,Struktur organisasi, Staf pengajar, dan Mahasiswa .

Pendahuluan

Dalam penyelenggaraan suatu organisasi atau kegiatan yang terorganisasi,penetapan kualitas selalu merupakan upaya yang sangat penting, karena kualitas kinerja menentukan kelangsungan organisasi atau kegiatan yang bersangkutan. Suatu organisasi akan selalu tumbuh dan berkembang seperti suatu siklus kehidupan yang secara bertahap akan melewati fase-fase yaitu fase pembentukan, fase pertumbuhan, fase pematangan (kedewasaan), dan fase pemantapan. Pada fase pembentukan organisasi perlu memiliki basis pelanggan yang jelas, selalu resfonsif terhadap perkembangan dan tuntutan lingkungan, serta mengembangkan kewiraswastaan. Pada fase pertumbuhan organisasi diharapkan memiliki kekuatan untuk bertahan dan berkembang, mempunyai sistem managemen yang baik dan berorientasi pada kepentingan pelanggan. Fase pematangan (kedewasaan) adalah merupakan fase menemukan jati diri dan juga merupakan fase kedewasaan.Dengan demikian, dalam kondisi seperti ini suatu organisasi hanya sekedar bereaksi terhadap persitiwa-peristiwa eksternal. Ini berarti bahwa organisasi secara umum akan berhenti berinovasi, dan akan beroperasi sebagaimana adanya saja. Fase

terhadap pelanggan, mempertahankan dinamika dan jiwa kewiraswastaan, selalu menuju dua arah, yakni : pertumbuhan kembali atau revitalisasi dan penurunan yang akhirnya menuju suatu kehancuran. Proses penjaminan mutu merupakan salah satu prasarat yang penting bagi kesehatan organisasi. Dampak dari sistem penjaminan mutu yang baik akan menjadikan perguruan tinggi mampu melakukan pengembangan sains, tekhnologi, dan seni yang erat kaitannya dengan industri.

(2)

Seminar Sain dan Teknologi ISSN : 1693 – 6809 Penyelenggaraan pendidikan tinggi yang

bermutu dicirikan dengan kemampuannya yaitu menghasilkan SDM yang memiliki karakter dan jati diri bangsa yang berintegritas tinggi. Menghasilkan SDM yang bermutu tinggi untuk mengurangi secara berkelanjutan ketergantungan keahlian kepada tenaga asing disemua bidang. Meningkatkan kemampuan penelitian untuk melandasi pengusahaan optimal sumber daya fisik alami Indonesia yang amat kaya dan menciptakan tekhnologi optimal bagi industri lokal dan nasional yang berkelanjutan. Menghasilkan lulusan dan insan peneliti yang secara berkelanjutan, berhasil meningkatkan kesehatan masyarakat, kemakmuran, keamanan dan kesejahteraan umum. Mutu perguruan tinggi adalah tanggung jawab dari peguruan tinggi yang bersangkutan, oleh karena mutu suatu perguruan tinggi ditentukan oleh proses penjaminan mutu atas prakarsa perguruan tinggi sendiri. Penjaminan mutu yang lahir dari dalam dapat didasarkan pada kebutuhan dan keinginan institusi untuk terus meningkatkan kualitasnya, akan membentuk Perguruan Tinggi menjadi lembaga yang sehat dan disegani.

Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan sebagian tugas pokok dari fungsi Universitas yang dipimpin oleh Dekan yang bertanggung jawab langsung kepada Rektor.Dekan juga harus mempunya visi yang merupakan penjabaran dari visi Universitas dan harus mampu menjelaskan visi itu kepada Ketua jurusan/prodi, seluruh dosen, tenaga penunjang akademik, pegawai administrasi, mahasiswa dan masyarakat sehingga semua memahaminya dan dapat menjabarkannya menjadi program-program kerja. Fakultas adalah basis terpenting dalam hal panjaminian mutu.

Implementasi Unit Penjamin Mutu

Penjaminan mutu secara umum adalah proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan secara konsisten dan berkelanjutan sehingga konsumuen, produsen dan pihak lain yang berkepentingan memperoleh kepuasaan. Tujuan penjaminan mutu untuk memelihara dan meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara berkelanjutan yang dijalankan oleh

suatu perguruan tinggi secara internal untuk mewujudkan visi dan misinya, serta untuk memenuhi kebutuhan stakeholder melalui penyelengaraan Tri Darma Perguruan Tinggi. Dampak dari sistem pemjaminan mutu yang baik akan menjadikan perguruan tinggi mampu melakukan pengembangan sains, teknologi, dan seni yang erat kaitannya dengan industri. Dalam pelaksanaan penjaminan mutu ada beberapa prasarat yang harus dilakukan yaitu komitmen, perubahan paradigma, sikap mental, perorganisasian dan kiat. penunjang), mahasiswa, proses pembelajaran, sarana dan prasarana, suasana akademik, keuangan, penelitan dan publikasi, manajemen lembaga, sistem informasi serta kerja sama dalam dan luar negeri.

Dalam proses penjaminan mutu di Perguruan Tinggi dijalankan melalui tahap-tahap yang dirangkai dalam suatu proses adalah:

1. Perguruan tinggi menetapkan visi dan misi Perguruan Tinggi yang bersangkutan.

2. Berdasarkan visi dan misi Perguruan Tinggi tersebut, setiap program studi menetapkan visi dan misi program studinya.

3. Visi setiap program studi kemudian dijabarkan oleh Program Studi terkait menjadi serangkaian standard mutu pada setiap butir mutu sebagaimana disebutkan di atas.

4. Standard mutu dirumuskan dan ditetapkan dengan meramu visi perguruan tinggi (secara deduktif) dan kebutuhan stakeholders (induktif)

5. Perguruan Tinggi menetapkan organisasi dan mekanisme kerja penjamin mutu.

6. Perguruan Tinggi melaksanakan penjaminan mutu dengan menerapkan manajemen kendali mutu.

(3)

UNIVERSITAS Diketuai Penanggung Jawab Mutu UniversitasKJM (Kantor Jaminan Mutu )

Manager Program Audit Mutu Akademik Internal

Unit Audit Mutu Akademik Internal

Komisi Koordinasi Kegiatan Mutu Akademik Gugus Jaminan Mutu

Diketuai Penanggung Jawab Mutu Fakultas

FAKULTAS

Manager Program Audit Mutu Akademik Internal

PLA (Pool of Internal Auditors )

JURUSAN/ PROGRAM STUDI

Team Koordinasi Kegiatan Akademik Program Studi Team Koordinasi Semester

Seminar Sain dan Teknologi ISSN : 1693 – 6809

Struktur Dan Tugas Penjaminan Mutu

a. Struktur Organisasi Penjaminan Mutu

(4)

Seminar Sain dan Teknologi ISSN : 1693 – 6809

b. Acuan Tugas

a. Tingkat Universitas - Kebijakan Akademik - Peraturan Akademik

- Standar Akademik (butir-butir mutu) - Manual Mutu akademik

- Manual Prosedur Akademik - Dokumen Pendukung - Evaluasi fakultas

b. Tingkat Fakultas

- Kebijakan akademik Fakultas - Standar Akademik Fakultas - Peraturan akademis Fakultas - Manual Mutu Akademik Fakultas - Manual prosedur Akademik Fakultas - Dokumen pendukung

- Evaluasi Jurusan

c. Tingkat Jurusan/Program studi - Spesifikasi Program studi - Kompetensi kelulusan - Manual prosuder - Instruksi kerja - Dokumen pendukung - Evaluasi kinerja

Kesimpulan

Dalam proses penerapan unit penjamin mutu di Perguruan Tinggi dijalankan melalui tahapan–tahapan yang dirangkai suatu proses.perguruan tinggi menetapkan visi dan misi,dilanjutkan visi dan misi Fakultas seterusnya sampai visi dan misi Prodi, visi setiap prodi dijabarkan menjadi serangkaian standard mutu yang dirumuskan dan ditetapkan dengan meramu visi perguruan tinggi dan kebutuhan stakeholders.

Daftar Pustaka

Hanafiah Yusuf M, dkk., 1994,

Pengelolaan Mutu Total

Pendidikan Tinggi Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Wilayah Indonesia Barat. Depdikbud RI dan HEDS USAID-DIKTI-JICA Medan.

Brutopuspito Sri Kirbani, Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. Rakerwil Kopertis Wilayah I, II dan X.Medan.

Hasan Luthfi. 2003. Qualility Assurance In Higher Educations. Workshop Managemen mutu.UISU Medan.

(5)
(6)
(7)

Gambar

Gambar 1.  Struktur Organisasi Penjaminan Mutu

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 111 Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 64 Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun

Berdasarkan pembelahan awal mulai dari mikrospora, ada empat model lintasan androgenesis yang menghasilkan embrio atau tanaman secara in vitro yaitu: (1)

Konvensi ASEAN Tentang Pemberantasan Terorisme diunduh dari.. 23 Maret 2016 pukul

Website Yayasan Perguruan Djoebleg Ranoeatmadja ini menggunakan Macromedia Dreamweaver MX karena terdapat tooltool bantu untuk mempermudah dalam pembuatan halaman website, selain

Reksa Dana sebenarnya memiliki konsep yang tidak jauh berbeda dengan prinsip di atas, hanya bedanya adalah orang-orang yang ingin berinvestasi ini (investor) menitipkan dana

Penyediaan / pemeliharaan sarana pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang terkena pen 2.000.000.000,00... Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan

Berdasarkan pengolahan Peta digital Kabupaten Pasuruan dan data persebaran permasalahan pertanahan Kabupaten Pasuruan didapatkan jumlah sebanyak 26 kasus berada

Penulisan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat akademis guna memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi dan