• Tidak ada hasil yang ditemukan

Integral Kompleks (Bagian Kesatu)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Integral Kompleks (Bagian Kesatu)"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Integral Kompleks

(Bagian Kesatu)

Supama

Jurusan Matematika, FMIPA UGM Yogyakarta 55281, INDONESIA

Email:maspomo@yahoo.com, supama@ugm.ac.id

(2)

Outline

1 Fungsi Bernilai Kompleks

2 Lintasan atau Kontur

(3)

Terlebih dahulu akan diperkenalkan derivatif dan integral tertentu fungsi bernilai kompleks yang didefinisikan pada suatu daerah definisi di dalam sistem bilangan real <.

Diberikan fungsi bernilai kompleks w (t) = u(t) + iv (t) dengan t variabel real.

Turunan w , ditulis w0(t) atau dw (t)dt didefinisikan sebagai w0(t) = u0(t) + iv0(t)

(4)

Fungsi bernilai kompleks

Dari definisi tersebut, dapat diturunkan sifat-sifat derivatif fungsi bernilai kompleks. Theorem Jika dw1(t) dt dan dw2(t) dt ada, maka d (w1(t)+w2(t)) dt dan d (w1(t) + w2(t)) dt = dw1(t) dt + dw2(t) dt

(5)

Theorem

Diberikan fungsi bernilai kompleks w (t) = u(t) + iv (t). Jika w0(t) ada, maka untuk sebarang z0∈ C, d (z0dtw (t)) ada dan

d (z0w (t)) dt =z0 dw (t) dt . Theorem Untuk sebarang z0∈ C,d (e z0t) dt ada dan d (ez0t) dt =z0e z0t.

(6)

Fungsi bernilai kompleks

Perlu diperhatikan, meskipun turunan fungsi bernilai kompleks diturunkan dari definisi fungsi bernilai real, namun ternyata tidak semua sifat yang berlaku untuk turunan fungsi bernilai real bisa dibawa ke fungsi bernilai kompleks.

Sebagai contoh, diperhatikan fungsi

w (t) = eit, 0 ≤ t ≤ 2π (1) Fungsi tersebut kontinu pada [0, 2π], mempunyai turunan w0(t) = ieit pada (0, 2π), dan w (0) = w (2π). Akan tetapi w0(t) 6= 0 untuk semua 0 < t < 2π. Jadi, di sini tidak berlaku Teorema Nilai Rata-rata, khususnya Teorema Rolle.

(7)

Diberikan w (t) = u(t) + iv (t), t ∈ [a, b].

Integral tak tentu dari w (t) pada [a, b] adalah fungsi W (t) yang terdefinisi pada [a, b] sehingga W0(t) = w (t) untuk setiap t ∈ [a, b].

Mudah ditunjukkan bahwa apabila W (t) dan H(t) keduanya merupakan integral tak tentu dari w (t) pada [a, b], maka W (t) − H(t) merupakan fungsi konstan pada [a, b].

Jadi, sebagaimana berlaku pada fungsi bernilai real, jika U(t) dan V (t) masing-masing adalah suatu antiderivatif (integral tak tentu) dari u(t) dan v (t) pada [a, b], maka inetgral tak tentu dari w (t) pada [a, b] adalah

W (t) = Z

w (t) = U(t) + iV (t) + K , (2) dengan K sebarang konstanta kompleks.

(8)

Fungsi bernilai kompleks

Untuk sebarang fungsi w (t), t ∈ [ab], integral tertentu w pada [a, b] didefinisikan sebagai

Z b a w (t)dt = Z b a u(t)dt + i Z b a v (t)dt (3) asalkan integral di ruas kanan keduanya ada.

Jadi, Re{ Z b a w (t)dt} = Z b a Re(w (t))dt dan (4) Im{ Z b a w (t)dt} = Z b a Im(w (t))dt (5)

(9)

Selanjutnya mudah ditunjukkan sifat-sifat integral tertentu sebagaimana diberikan dalam teorema berikut.

Theorem

JikaRb

a w (t)dt dan

Rb

a h(t)dt keduanya ada dan c ∈ C sebarang

konstanta kompleks, maka (i) Rb a(w (t) + h(t))dt = Rb a w (t)dt + Rb a h(t)dt, (ii) Rb a cw (t)dt = c Rb a w (t)dt, dan (iii) Rabw (t)dt =Rc a w (t)dt + Rb c w (t)dt untuk setiap a < c < b.

Seperti halnya di dalam kalkulus, untuk integral fungsi bernilai kompleks juga berlaku teorema fundamental integral.

(10)

Contoh

Example

TentukanR1

0(2t − 3it 2)dt.

Penyelesaian: KarenaR (2t − 3it2)dt = t2− it3+K , maka

Z 1

0

(11)

Theorem

Jika w (t) terintegral pada [a, b], maka |w (t)| terintegral pada [a, b] dan | Z b a w (t)dt| ≤ Z b a |w (t)|dt (6)

Integral tak wajar fungsi bernilai kompleks didefinisikan sejalan dengan definisi integral tak wajar fungsi bernilai real

(12)

Lintasan atau Kontur

Seperti telah diketahui, integral fungsi bernilai real dengan variabel real didefinisikan pada suatu interval di mana fungsi tersebut terdefinisi.

Hal itu tak bisa dilakukan untuk fungsi bernilai kompleks dengan variabel kompleks, mengingat di dalam C tidak dikenal adanya urutan sebagaimana di R.

Mengingat hal itu, integral fungsi kompleks dengan variabel kompleks akan didefinisikan pada suatu kurva di dalam bidang datar.

Pada bagian ini, akan dibicarakan keluarga kurva-kurva di dalam bidang datar yang nantinya akan digunakan untuk mendefinisikan integral fungsi bernilai kompleks dengan variabel kompleks.

(13)

Diberikan fungsi-fungsi kontinu g dan h yang terdefinisi pada [a, b].

Himpunan semua titik z = (x , y ) di dalam bidang kompleks sehingga

x = g(t) dan y = h(t), t ∈ [a, b] disebut arc atau kurva.

Secara umum, suatu kurva atau arc C dapat pula dirumuskan sebagai

z = z(t) = x (t) + iy (t), a ≤ t ≤ b

(14)

Lintasan atau Kontur

Kurva C disebut kurva sederhana jika C tidak memotong dirinya sendiri, yaitu apabila z(t1) 6=z(t2)untuk setiap

t16= t2.

Jika kurva C sederhana kecuali pada kedua ujungnya (z(a) = z(b)), maka C dinamakan kurva tertutup sederhana atau kurva Jordan.

(15)

Example Poligonal z =    t ,0 ≤ t ≤ 1 1 + it ,0 ≤ t ≤ 1 adalah kurva sederhana.

Example

Lingkaran z = 2eit, 0 ≤ θ ≤ 2π adalah kurva tertutup sederhana.

(16)

Lintasan atau Kontur

Diberikan kurva z = x (t) + iy (t), a ≤ t ≤ b dengan x0(t) dan y0(t) keduanya ada pada [a, b].

Kurva z = x (t) + iy (t), a ≤ t ≤ b sehingga x0(t) dan y0(t) keduanya ada pada [a, b] disebut kurva diferensiabel. Turunan dari z(t) adalah

z0(t) = x0(t) + y0(t)

Selanjutnya, karena x0(t) dan y0(t) terintegral pada [a, b], maka demikian pula dengan |z0(t)| dan

Z b a |z0(t)|dt = Z b a q (x0(t))2+ (y0(t))2, (7)

(17)

Suatu kurva z = z(t), a ≤ t ≤ b, dikatakan mulus (smooth) jika z0(t) ada untuk setiap t ∈ [a, b] dan bernilai tidak nol pada (a, b).

Sejumlah berhingga kurva mulus sehingga ujung suatu kurva bertautan dengan ujung kurva berikutnya disebut kontur (contour).

Suatu kontur C disebut kontur tertutup sederhana jika titik awal dan titik akhir C sama atau berimpit.

(18)

Integral Kontur

Pada bagian ini akan dibicarakan integral fungsi bernilai kompleks yang terdefinisi untuk variabel kompleks.

Integral tersebut didefinisikan di sepanjang suatu kontur C, mulai dari z = z1sampai z = z2di bidang kompleks.

Jadi, integral yang dimaksud sesungguhnya merupakan integral garis. Nilai integral tergantung tidak hanya pada fungsi f , namun juga pada kontur C.

(19)

Diberikan fungsi kompleks f dan kontur C dari z1ke z2di

dalam bidang kompleks.

Integral lintasan f pada C ditulis dengan notasiR

Cf (z)dz.

Secara umum, nilai integral ini selain bergantung pada f juga bergantung pada lintasan C.

Apabila nilai integral tidak bergantung pada C, maka dituliskan

Z z2 z1

(20)

Diberikan kontur C dengan representasi z = z(t), a ≤ t ≤ b

yang memanjang dari z1=z(a) sampai dengan z2=z(b).

Untuk sebarang fungsi f (z) yang kontinu

sepotong-sepotong pada C, yaitu apabila f (z) kontinu pada C kecuali di sebanyak berhingga titik pada C, integral kontur f sepanjang kontur C didefinisikan sebagai

Z C f (z)dz = Z b a f (z(t))z0(t)dt (8) Untuk sebarang kontur C dengan representasi

z = z(t), a ≤ t ≤ b

kontur −C didefinisikan sebagai suatu kontur yang

memuat titik sebagaimana titik-titik pada C namun dengan arah yang berlawanan, dari z2sampai z1.

(21)

Selanjutnya, dapat ditunjukkan beberapa teorema berikut.

Theorem

Diberikan kontur C dengan representasi z = z(t), a ≤ t ≤ b

yang memanjang dari z1=z(a) sampai dengan z2=z(b). Jika

f (z) sebarang fungsi yang kontinu sepotong-sepotong pada C, maka Z −C f (z)dz = − Z C f (z)dz

(22)

Integral Kontur

Theorem

Diberikan kontur C yang terdiri atas kontur C1dari z1sampai z2

dan kontur C2dari z2sampai z3. Kontur C yang demikian biasa

ditulis sebagai C = C1+C2. Jika f kontinu sepotong-sepotong

pada C, maka Z C f (z)dz = Z C1 f (z)dz + Z C2 f (z)dz

(23)

Theorem

Jika f dan g keduanya kontinu sepotong-sepotong pada suatu kontur C dan z0sebarang konstanta kompleks, maka

Z C (f (z) + g(z))dz = Z C f (z)dz + Z C g(z)dz dan Z C z0f (z)dz = z0 Z C f (z)dz

(24)

Contoh

Example

Jika C adalah kontur yang terdiri atas penggal garis C1dari

z = 0 sampai z = 1 dan penggal C2dari z = 1 sampai z = i,

maka hitunglah Z

C

(25)

Theorem

Diberikan fungsi kompleks f yang kontinu sepotong-sepotong pada suatu kontur C. Jika terdapat M > 0 sehingga |f (z)| ≤ M untuk setiap z ∈ C, maka

| Z

C

f (z)dz| ≤ ML

dengan L menyatakan panjang kontur atau lintasan C.

(26)

Integral Kontur Example

Jika C adalah kontur berbentuk setengah lingkaran z = 4eiθ dari z = 4 sampai z = −4, maka tunjukkan bahwa

| Z C z z + 1dz| ≤ 16π 3

Bukti: Mudah dimengerti bahwa panjang kontur C adalah L = 4π. Selanjutnya, karena untuk semua z ∈ C berlaku

| z z + 1| ≤ |z| |z| − 1 = 4 3, maka | Z C z z + 1dz| ≤ ( 4 3)(4π) = 16π 3 . 

Referensi

Dokumen terkait

 Pertama, jalur pada ALKI I yang difungsikan untuk pelayaran dari Laut Cina Selatan melintasi Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa, dan Selat Sunda ke Samudera Hindia,

Dalam tahap persiapan pembelajaran pada SBI, guru harus menyusun strategi pembelajaran, ialah mulai dari bagaimana mengorganisasi bahan ajar, memilih model/

meningkatkan asmorfir pendidikan yang sistematis dan komunikatif sehingga menjadi lingkungan yang sesuai dengan tipe kepribadian konvensional dan tipe kepribadian sosial

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis cuaca Jakarta berdasarkan data radiosonde, analisis data NWP-MOS dan analisis statistika.. Analisis

Ini dapat dipahami dari sudut pandang pendekatan Stufenbau des Recht yang diutarakan Hans Kelsen, bahwa hukum positif (peraturan) dikonstruksikan berjenjang dan

Kawasan RSUD dan Komplek Villa Gading II &amp; III Sungai sapih, kecamatan kuranji ini merupakan salah satu kawasan pemukiman penduduk di Kota Padang. Penyebab

Nilai Indeks Keanekaragaman jenis (H) pada komunitas tumbuhan tingkat pohon termasuk kategori tinggi hal ini dikarenakan jumlah jenis yang ditemukan sebagian besar

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-faktor yang melatarbelakangi Himpunan Mahasiswa Islam