• Tidak ada hasil yang ditemukan

guru kepada siswa yang berisikan informasi-informasi pendidikan. Unsur yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "guru kepada siswa yang berisikan informasi-informasi pendidikan. Unsur yang"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kreativitas Guru Ekonomi dan Fasilitas Belajar Ekonomi Siswa dengan Motivasi Belajar Ekonomi Siswa

Kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi Oleh: Dusepti Panggabean 1

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan dugaan adanya hubungan antara persepsi siswa tentang kreativitas guru ekonomi dan fasilitas belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi. Hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi siswa tentang kreativitas guru ekonomi dan fasilitas belajar ekonomi siswa secara bersama-sama memiliki hubungan signifikan dengan motivasi belajar ekonomi siswa. Fasilitas belajar ekonomi siswa lebih dominan memiliki hubungan dengan motivasi belajar ekonomi siswa dibandingkan persepsi siswa tentang kreativitas guru ekonomi.

Pendahuluan

Pembelajaran pada dasarnya merupakan proses komunikasi informasi dari guru kepada siswa yang berisikan informasi-informasi pendidikan. Unsur yang terlibat dalam proses ini adalah pendidik sebagai sumber informasi, media sebagai sarana penyajian ide, gagasan, dan materi pendidikan, serta siswa itu sendiri. Materi dan karakteristik siswa merupakan unsur yang dipertimbangkan dalam penyusunan media pembelajaran. Dalam hal ini keterampilan dan kreativitas guru sangat diperlukan. Tak terkecuali juga dalam pembelajaran ekonomi dibutuhkan guru yang terampil dan kreatif.

Berdasarkan pengertian, tujuan, dan karakteristik dari mata pelajaran Ekonomi, dibutuhkan suatu pola pembelajaran yang mampu menjembatani

1

(2)

tercapainya tujuan tersebut. Kemampuan dan keterampilan guru dalam memilih dan menggunakan berbagai model, metode dan strategi pembelajaran senantiasa terus ditingkatkan (Kosasih, 1994), agar pembelajaran Ekonomi benar-benar mampu mengondisikan upaya pembekalan kemampuan dan keterampilan dasar bagi peserta didik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan tidak terbatas.

Dengan demikian seorang guru ekonomi harus memiliki kreativitas yang tinggi dalam melaksanakan pembelajaran ekonomi di kelas, seperti menguasai materi pembelajaran ekonomi, menggunakan metode dan strategi pembelajaran yang bervariasi, menggunakan media pembelajaran yang sesuai, mampu menyajikan materi dengan baik serta mampu melaksanakan evaluasi pembelajaran ekonomi dengan baik pula. Hal ini sejalan dengan pendapat Sunaryo dalam Talajan (2012:53) menyatakan bahwa dalam pelaksanaannya, guru dituntut memiliki berbagai keterampilan atau kreativitas mengajar, strategi belajar mengajar yang tepat, dan kemampuan melaksanakan evaluasi yang baik.

Kreativitas guru merupakan stimulus yang akan menimbulkan respon siswa berupa persepsi atau penilaian terhadap performa/penampilan guru tersebut. Menurut Mahmud dalam Sari (2010:9) persepsi adalah menafsirkan stimulus yang telah ada di dalam otak meskipun alat untuk menerima stimulus itu serupa pada setiap individu, tetapi interpretasinya berbeda-beda. Persepsi siswa timbul karena adanya pengamatan dan penilaian siswa terhadap guru. Guru yang mempunyai kreativitas dalam proses belajar mengajar akan lebih handal dalam menyampaikan materi pelajaran yang diampunya dengan strategi menyampaikan materi pelajaran dan peserta didik akan lebih tertarik, merasa nyaman, penuh keakraban,

(3)

bersemangat dan senang mengikuti pelajaran, dan guru akan mendapat persepsi positif dari siswa. Persepsi yang baik terhadap kreativitas guru akan menjadikan siswa senang, lebih bergairah dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pendapat Talajan (2012:73) menyatakan bahwa kreativitas guru menjadikan kehadirannya amat dinantikan peserta didik dan menimbulkan sikap riang dan gairah dalam menerima pembelajaran.

Selain guru, fasilitas belajar juga memiliki peran yang cukup penting dalam memotivasi belajar siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Sujanto dalam Fitriani (2011:18) mengemukakan bahwa apabila kemampuan belajar didukung fasilitas belajar yang memadai, maka motivasi belajar siswa cenderung meningkat. Fasilitas yang baik dan lengkap membuat semangat belajar siswa tinggi.

Masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana persepsi siswa tentang kreativitas guru ekonomi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi?

2. Bagaimana fasilitas belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi?

3. Bagaimana motivasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi?

4. Adakah hubungan antara persepsi siswa tentang kreativitas guru ekonomi dengan motivasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi?

5. Adakah hubungan antara fasilitas belajar ekonomi siswa dengan motivasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi?

6. Adakah hubungan antara persepsi siswa tentang kreativitas guru ekonomi dan fasilitas belajar ekonomi siswa dengan motivasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi?

(4)

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui persepsi siswa tentang kreativitas guru ekonomi.

2. Untuk mengetahui kelengkapan dan keadaan fasilitas belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi.

3. Untuk mengetahui motivasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi.

4. Untuk mengetahui hubungan antara persepsi siswa tentang kreativitas guru ekonomi dengan motivasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi.

5. Untuk mengetahui hubungan antara fasilitas belajar ekonomi siswa dengan motivasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi.

6. Untuk mengetahui hubungan antara persepsi siswa tentang kreativitas guru ekonomi dan fasilitas belajar ekonomi siswa dengan motivasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi.

Kajian Pustaka

Sunaryo dalam Talajan (2012:53) menyatakan bahwa dalam pelaksanaannya, guru dituntut memiliki berbagai keterampilan atau kreativitas mengajar, strategi belajar mengajar yang tepat, dan kemampuan melaksanakan evaluasi yang baik. Kreativitas guru merupakan stimulus yang akan menimbulkan respon siswa berupa persepsi atau penilaian terhadap performa/penampilan guru tersebut.

Menurut Mahmud dalam Sari (2010:9) persepsi adalah menafsirkan stimulus yang telah ada di dalam otak meskipun alat untuk menerima stimulus itu serupa pada setiap individu, tetapi interpretasinya berbeda-beda.

Persepsi siswa timbul karena adanya pengamatan dan penilaian siswa terhadap guru. Guru yang mempunyai kreativitas dalam proses belajar mengajar akan lebih handal dalam menyampaikan materi pelajaran yang diampunya dengan strategi menyampaikan materi pelajaran dan peserta didik akan lebih tertarik, merasa nyaman, penuh keakraban, bersemangat dan senang mengikuti pelajaran, dan guru akan mendapat persepsi positif dari siswa. Persepsi yang baik terhadap

(5)

kreativitas guru akan menjadikan siswa senang, lebih bergairah dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pendapat Talajan (2012:73) menyatakan bahwa kreativitas guru menjadikan kehadirannya amat dinantikan peserta didik dan menimbulkan sikap riang dan gairah dalam menerima pembelajaran.

Sebaliknya, guru yang hanya mengajar dengan cara/metode yang monoton, peserta didik yang bersikap pasif, kurang komunikatif, otoriter, kaku dan sebagainya, akan hanya membosankan dan menurunkan semangat belajar, sehingga persepsi siswa terhadap guru menjadi negatif. Persepsi yang kurang baik/negatif terhadap kreativitas guru menjadikan siswa memandang rendah, sehingga mereka akan bermalas-malasan, tidak bergairah dalam belajar, tidak mengikuti pembelajaran dengan serius dan motivasi belajarnya menjadi rendah. Penerimaan bahan ajar/materi pelajaran menjadi kurang menimbulkan perhatian dan kurang memotivasi peserta didik (Talajan, 2012:73).

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa tentang kreativitas guru ekonomi berhubungan dengan motivasi belajar ekonomi siswa. Semakin baik persepsi siswa terhadap kreativitas guru ekonomi, semakin tinggi motivasi belajar ekonomi siswa. Sebaliknya, persepsi siswa yang kurang baik terhadap kreativitas guru ekonomi dapat menurunkan motivasi belajar ekonomi siswa.

Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya dituntut untuk berpikir tetapi juga melakukan berbagai bentuk tindakan atau perbuatan sesuai tujuan dari pembelajaran sehingga dibutuhkan fasilitas belajar yang memadai. Dengan proses belajar mengajar yang ditunjang oleh fasilitas yang memadai, maka peserta didik akan lebih termotivasi untuk belajar. Meskipun fasilitas belajar hanya sebagian kecil dari faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, namun keberadaannya tidak bisa diabaikan begitu saja. Sebab, tanpa adanya fasilitas belajar kegiatan belajar mengajar (KBM) tidak akan dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Fasilitas belajar adalah semua kebutuhan yang diperlukan oleh peserta didik dalam rangka untuk mempermudah, memperlancar, dan menunjang dalam kegiatan belajar agar lebih efektif dan efesien yang nantinya peserta didik dapat belajar secara maksimal.

(6)

Motivasi belajar siswa akan rendah jika alat-alat belajar yang digunakan tidak memadai sehingga dapat menyebabkan keadaan di mana siswa akan menjadi malas dalam belajar dan menghalanginya untuk belajar lebih baik. Selain itu, peserta didik tidak akan belajar dengan sungguh-sungguh jika penyediaan buku-buku yang diperlukan tidak lengkap. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto (2010:66) bahwa anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya misalnya makanan, pakaian, perlindungan kesehatan dan lain-lain juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, alat tulis menulis, buku dan lain-lain. Fasilitas belajar yang cukup memungkinkan memberikan kesempatan luas bagi siswa untuk melakukan kegiatan yang teratur dan akan menimbulkan suasana yang menyenangkan dan menggairahkan bagi siswa yang sedang belajar. Jadi kelengkapan fasilitas belajar siswa baik di sekolah maupun di rumah sangat dibutuhkan dalam menciptakan dan meningkatkan motivasi belajar siswa.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fasilitas belajar ekonomi merupakan salah satu faktor yang penting dalam proses belajar untuk meningkatkan motivasi belajar ekonomi. Semakin memadai/lengkap fasilitas belajar ekonomi yang dimiliki oleh siswa maka akan semakin meningkat pula motivasi belajar ekonomi siswa. Sebaliknya, fasilitas belajar ekonomi yang kurang memadai/lengkap dapat menurunkan motivasi belajar ekonomi siswa.

Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional. Deskriptif korelasional adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau lebih variable (Arikunto, 2010:247). Adapun variabel dalam penelitian ini adalah persepsi siswa tentang kreativitas guru ekonomi (X1), fasilitas belajar ekonomi siswa (X2) dan motivasi belajar ekonomi siswa (Y). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi sebanyak 65 siswa.

Menurut Sugiyono (2012:148) Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Adapun instrumen penelitian yang digunakan adalah angket dan dokumentasi. Valid berarti instrument tersebut

(7)

dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2012:172). Untuk pengujian validitas instrumen dilakukan dengan cara menyebar angket kepada 30 orang siswa. Berdasarkan hasil uji coba angket yang dianalisis dengan bantuan program Microsoft Office EXEL 2007 maka dari 30 butir soal mengenai persepsi siswa tentang kreativitas guru ekonomi diperoleh sebanyak 26 butir angket yang dinyatakan valid. Sementara untuk angket fasilitas belajar ekonomi siswa yang berjumlah 15 butir angket dinyatakan valid semua dan untuk angket motivasi belajar ekonomi siswa yang berjumlah 40 butir angket diperoleh 38 butir angket yang dinyatakan valid. Adapun untuk angket yang tidak valid berdasarkan hasil konsultasi dengan tim TPSM maka soal tersebut dihilangkan dan tidak digunakan lagi karena masih ada soal yang valid yang dapat digunakan untuk mengukur indikator yang sama dengan butir angket yang tidak valid tersebut.

Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan, suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap, maka pengertian reliabilitas tes menurut Arikunto (2012:100) berhubungan dengan masalah ketepatan hasil tes. Berdasarkan uji reliabilitas menggunakan rumus alpha diperoleh koefisien reliabilitas persepsi siswa tentang kreativitas guru ekonomi sebesar 0,89, fasilitas belajar ekonomi siswa sebesar 0,77 dan motivasi belajar ekonomi siswa sebesar 0,95 pada taraf 0,5 dengan n = 30 dengan rkritis sebesar 0,30. Karena koefisien reliabilitas tersebut lebih besar dari nilai rkritis, maka dapat dinyatakan bahwa angket tersebut reliabel dan dapat digunakan untuk pengambilan data penelitian.

Uji normalitas yaitu uji yang digunakan untuk menguji sekelompok data yang berasal dari populasi yang berada di bawah frekuensi normal atau tidak. Menurut Sugiyono (2010:107) untuk melakukan uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus dengan taraf kesalahan 5%.

Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah kedua sampel mempunyai varian yang homogeny atau tidak. Mencari varian masing-masing data kemudian dihitung nilai F, jika Harga F sudah ditetapkan maka harga tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga F yang terdapat dalam distribusi

(8)

F dengan taraf kepercayaan 95%, jika harga Fhitung < Ftabel, maka kedua kelompok

data varians yang homogen dan sebaliknya.

Data yang telah terkumpul selanjutnya dilakukan analisis baik secara deskriptif maupun secara korelasional untuk menjawab permasalahan yang diajukan sebelumnya. Uji hipotesis berdasarkan rumusan masalah penelitian yang telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dalam proses pengolahan data dilakukan dengan manual, dimana untuk mencari nilai r digunakan rumus Korelasi Rank Spearman, selanjutnya digunakan rumus Korelasi Parsial untuk mencari hubungan antar variabel jika salah satu variabel bebas dianggap sama dan kemudian untuk mencari hubungan antara kedua variabel bebas secara bersama-sama dengan variabel terikat digunakan rumus Korelasi Berganda.

Hasil Penelitian

Paparan berikut tentang hasil penelitian yang disajikan secara deskriptif dan uji statitik untuk menjawab permasalahan yang diajukan.

1. Deskripsi Data Persepsi Siswa Tentang Kreativitas Guru Ekonomi (X1) Persepsi siswa tentang kreativitas guru ekonomi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penilaian siswa terhadap kreativitas guru ekonomi yang diukur melalui angket dengan empat (4) indikator, yaitu: (1) Kreativitas Guru Ekonomi dalam Manajemen/Mengelola Kelas, seperti pengelolaan tempat belajar atau mengatur tempat duduk siswa sebelum memulai pembelajaran, pengelolaan peserta didik secara personal dan kelompok, mengaktifkan peserta didik; (2) Kreativitas Guru Ekonomi dalam Pemanfaatan Media Belajar, seperti pemilihan media/alat bantu pembelajaran, menciptakan media atau alat peraga yang sesuai dan menarik perhatian siswa, menggunakan media teknologi internet, penggunaan video dan infocuss dalam menyajikan materi pelajaran; (3) Kreativitas Guru Ekonomi dalam Memilih Metode dan Strategi Mengajar, seperti memilih metode dan strategi mengajar yang sesuai dengan materi pelajaran dan kondisi siswa, metode mengajar yang bervariasi, memiliki banyak strategi dalam pembelajaran; (4) Kreativitas Guru Ekonomi dalam Melaksanakan Evaluasi, seperti memilih alat dan bentuk evaluasi, melaksanakan pre-test dan post-test, melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar secara berkesinambungan, memberi penilaian terhadap

(9)

ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.Angket untuk penelitian persepsi siswa tentang kreativitas guru ekonomi berjumlah 26 butir pertanyaan.

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Tentang Kreativitas Guru Ekonomi (X1)

No Interval Frekuensi Persentase % Kategori

1 105 - 130 8 12,31 Sangat Baik 2 79–104 52 80 Baik 3 53 – 78 5 7,69 Cukup 4 27– 52 0 0,00 Kurang Baik 5 1 – 26 0 0,00 Tidak Baik Jumlah 65 100

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa persepsi siswa pada kategori sangat baik sebanyak 8 orang siswa (12,31%), pada kategori baik sebanyak 52 siswa (80%), dan pada kategori cukup baik sebanyak 5 siswa (7,69%). Tingginya kreativitas guru ekonomi dapat diketahui dari persepsi siswa tentang kreativitas guru ekonomi dalam mengelola kelas selama pembelajaran, pemanfaatan media belajar, memilih metode dan strategi mengajar, serta mengadakan evaluasi. Jadi sebagian besar responden (siswa) kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi yaitu 52 siswa dari 65 siswa (80%) memiliki persepsi yang baik terhadap kreativitas guru ekonomi dalam mengelola/manajemen kelas, memanfaatkan media belajar, memilih metode dan strategi mengajar, serta melaksanakan evaluasi.

2. Deskripsi Data Fasilitas Belajar (X2)

Fasilitas Belajar yang dimaksuddalam penelitian ini adalah fasilitas belajar ekonomi yang dimiliki siswa yang diukur menggunakan angket dengan tiga (3) indikator, yaitu: (1) Tersedianya ruang dan tempat belajar, seperti ruang belajar ekonomi memadai dan nyaman, penerangan yang cukup, kursi dan meja yang layak pakai ; (2) Tersedianya media dan alat bantu pembelajaran, seperti adanya

(10)

alat bantu/peraga, alat tulis, buku tulis, dan kalkulator, tersedianya media teknologi belajar (komputer/laptop dan internet); (3) Tersedianya sumber belajar, seperti memiliki literatur atau buku Ekonomi wajib dan memiliki buku bacaan ekonomi sumber lain.Angket untuk penelitian fasilitas belajar ekonomi siswa sebanyak 15 butir pertanyaan.

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Fasilitas Belajar Ekonomi Siswa (X2)

No Interval Frekuensi Persentase % Kategori

1 61 - 75 31 47,69 Sangat Lengkap 2 46 - 60 34 52,31 Lengkap 3 31 - 45 0 0,00 Cukup 4 16 - 30 0 0,00 Kurang Lengkap 5 1– 15 0 0,00 Tidak Lengkap Jumlah 65 100

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang paling banyak terdapat pada kategori Lengkap sebanyak 34 orang atau dengan persentase 52,31%. Dan pada kategori sangat lengkap ada 31 siswa dengan persentase 47,69%.Dari data tersebut diketahui bahwa sebagian besar siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi memiliki fasilitas belajar ekonomi yang lengkap, memadai dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik saat belajar ekonomi.

3. Deskripsi Data Motivasi Belajar Ekonomi Siswa (Y)

Motivasi belajar ekonomi siswa yang dimaksud adalah motivasi belajar ekonomi siswa dari motivasi intrinsik yang diukur menggunakan angket dengan delapan (8) indikator yaitu: (1) Tekun menghadapi tugas; (2) Ulet menghadapi kesulitan; (3) Menunjukkan minat; (4) Lebih senang bekerja mandiri; (5) Cepat bosan pada tugas-tugas rutin; (6) Senang, rajin, dan penuh semangat dalam belajar; (7) Dapat mempertahankan pendapatnya; (8) Senang mencari dan memecahkan soal-soal. Angket untuk penelitian motivasi belajar ekonomi siswa berjumlah 38 butir pernyataan. Data Motivasi belajar ekonomi siswaditunjukkan pada tabel sebagai berikut:

(11)

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Ekonomi Siswa (Y)

No Interval Frekuensi Persentase % Kategori

1 153 – 190 9 13,85 Sangat Tinggi 2 115 – 152 46 70,77 Tinggi 3 77 – 114 9 13,85 Cukup 4 39 – 76 1 1,54 Rendah 5 1 -38 0 0 Sangat Rendah Jumlah 65 100

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa motivasi belajar siswa pada kategori sangat tinggi sebanyak 9 siswa (13,85%), pada kategori tinggi sebanyak 46 siswa (70,77%), pada kategori cukup ada 9 siswa (13,85%) dan pada kategori rendah ada 1 orang siswa (1,54%). Jumlah siswa paling banyak terdapat pada kategori tinggi yaitu sebanyak 46 dari 65 siswa(70,77%). Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi memiliki motivasi belajar ekonomi yang tinggi.

4. Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Kreativitas Guru Ekonomi (X1) dengan Motivasi Belajar Ekonomi Siswa (Y)

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik Korelasi Parsial. Korelasi Parsial digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel dimana variabel lainnya yang dianggap berpengaruh dikendalikan atau dibuat tetap. Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah hipotesis nol yang berbunyi tidak terdapat hubungan positif yang signifikan antara persepsi siswa tentang kreativitas guru ekonomi (X1)dengan motivasi belajar ekonomi siswa (Y) pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi, apabila fasilitas belajar ekonomi pada semua siswa (X2) dianggap sama.

(12)

Berdasarkan perhitungan, koefisien korelasi parsial didapatkan nilai r hitung sebesar 0,352 sedangkan nilai r tabel 0,244. Hal ini berarti bahwa r hitung ≥ r tabel (0,352 ≥ 0,244). Hasil ini kemudian dikonsultasikan ke dalam tabel interpretasi koefisien korelasi. Berdasarkan tabel interpretasi koefisien korelasi, maka persepsi siswa tentang kreativitas guru ekonomi (X1) dengan motivasi belajar ekonomi siswa (Y) pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi apabila fasilitas belajar ekonomi pada semua siswa (X2) dianggap sama memiliki hubungan. Karena data diambil dari sampel maka perlu dilakukan uji signifikansi agar dapat digeneralisasikan ke dalam populasi, yaitu dengan menggunakan uji t.

Nilai t hitung pada hubungan persepsi siswa tentang kreativitas guru ekonomi (X1) dengan motivasi belajar ekonomi siswa (Y) pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi apabila fasilitas belajar ekonomi pada semua siswa (X2) dianggap sama, yaitu sebesar 2,9596, sedangkan nilai t tabel pada taraf signifikansi α = 0,05 dan dk = n – 1 = 65 – 1 = 64, sebesar 1,997730. Nilai t hitung ≥ t tabel (2,9596 ≥ 1,997730), yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Jadi kesimpulannya, data dan koefisien yang diperoleh dalam sampel tersebut dapat digeneralisasikan ke dalam populasi dimana sampel diambil atau dengan kata lain data tersebut mencerminkan keadaan populasi (semua siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi).

5. Hubungan Antara Fasilitas Belajar Ekonomi Siswa (X2) dengan Motivasi Belajar Ekonomi Siswa (Y)

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik Korelasi Parsial. Korelasi Parsial digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel dimana variabel lainnya yang dianggap berpengaruh dikendalikan atau dibuat tetap. Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah hipotesis nol yang berbunyi tidak terdapat hubungan positif yang signifikan antara fasilitas belajar ekonomi siswa (X2) dengan motivasi belajar ekonomi siswa (Y) pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi apabila persepsi semua siswa tentang kreativitas guru ekonomi (X1) dianggap sama.

Koefisien korelasi parsial berdasarkan perhitungan didapatkan nilai r hitung sebesar 0,5185 sedangkan nilai r tabel 0,244. Hal ini berarti bahwa r hitung ≥ r tabel (0,5185 ≥ 0,244). Hasil ini kemudian dikonsultasikan ke dalam tabel

(13)

interpretasi koefisien korelasi. Berdasarkan tabel interpretasi koefisien korelasi, maka fasilitas belajar ekonomi siswa (X2) dengan motivasi belajar ekonomi siswa(Y) pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi apabila persepsi semua siswa tentang kreativitas guru ekonomi (X1)dianggap sama memiliki hubungan. Karena data diambil dari sampel maka perlu dilakukan uji signifikansi agar dapat digeneralisasikan ke dalam populasi, yaitu dengan menggunakan uji t.

Nilai t hitung pada hubungan fasilitas belajar ekonomi siswa (X2) dengan motivasi belajar ekonomi siswa (Y) pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi apabila persepsi semua siswa tentang kreativitas guru ekonomi (X1) dianggap sama, yaitu 4,7721, sedangkan nilai ttabel pada taraf signifikansi α = 0,05 dan dk = n – 1 = 65 – 1 = 64, sebesar 1,997730. Nilai t hitung ≥ t tabel (4,7721 ≥ 1,997730), yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Jadi kesimpulannya, data dan koefisien yang diperoleh dalam sampel tersebut dapat digeneralisasikan ke dalam populasi dimana sampel diambil atau dengan kata lain data tersebut mencerminkan keadaan populasi (semua siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi).

6. Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Kreativitas Guru Ekonomi (X1) dan Fasilitas Belajar Ekonomi Siswa (X2) secara Bersama-sama dengan Motivasi Belajar Ekonomi Siswa (Y)

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi ganda. Korelasi Ganda digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel independen (variabel bebas) secara bersama-sama dengan satu variabel dependen (variabel terikat).Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah hipotesis nol yang berbunyi tidak terdapat hubungan positif yang signifikan antara persepsi siswa tentang kreativitas guru ekonomi (X1)dan fasilitas belajar ekonomi siswa (X2) secara bersama-sama dengan motivasi belajar ekonomi siswa (Y) pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi.

Setelah diketahui hubungan antar tiap variabel maka akan dapat diketahui hubungan antara persepsi siswa tentang kreativitas guru ekonomi (X1) dan fasilitas belajar ekonomi siswa (X2) secara bersama-sama dengan motivasi belajar ekonomi siswa (Y).

Koefisien korelasi berganda berdasarkan perhitungan didapatkan nilai rhitung sebesar 0,78 sedangkan nilai rtabel 0,244. Hal ini berarti bahwa rhitung ≥

(14)

rtabel (0,78 ≥ 0,244). Hasil ini kemudian dikonsultasikan ke dalam tabel interpretasi koefisien korelasi. Berdasarkan tabel interpretasi koefisien korelasi, maka persepsi siswa tentang kreativitas guru ekonomi dan fasilitas belajar ekonomi siswa dengan motivasi belajar ekonomi siswa secara bersama-sama memiliki hubungan. Karena data diambil dari sampel maka perlu dilakukan uji signifikansi agar dapat digeneralisasikan ke dalam populasi, yaitu dengan menggunakan uji t.

Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan nilai F hitung sebesar 48,2857, sedangkan nilai F tabel dengan dk pembilang = k = 2, dan dk penyebut = n – k – 1 = 65 – 2 – 1 = 62 yaitu sebesar 3,145258. Hal ini berarti bahwa F hitung lebih besar dari F tabel (48,2857 ≥ 3,145258), artinya H0 ditolak dan Ha diterima, dengan demikian hasil penelitian ini membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa tentang kreativitas guru ekonomi dan fasilitas belajar ekonomi siswadengan motivasi belajar ekonomi siswa secara bersama-sama. Jadi kesimpulannya, data dan koefisien yang diperoleh dalam sampel tersebut dapat digeneralisasikan ke dalam populasi dimana sampel diambil atau dengan kata lain data tersebut mencerminkan keadaan populasi (semua siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi).

Pembahasan

Hubungan persepsi siswa tentang kreativitas guru ekonomi dan fasilitas belajar ekonomi siswa dengan motivasi belajar ekonomi siswa pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi, dalam penelitian ini terdapat enam (6) rumusan masalah yaitu :

1. Bagaimana persepsi siswa tentang kreativitas guru ekonomi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi?

Dari hasil perhitungan, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi, yaitu sebanyak (80%) memiliki persepsi yang baik terhadap kreativitas guru ekonomi. Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi memiliki persepsi yang baik terhadap kreativitas guru ekonomi dalam mengelola/manajemen kelas, memanfaatkan

(15)

media belajar, memilih metode dan strategi mengajar, serta persepsi yang baik terhadap kreativitas guru ekonomi dalam melaksanakan evaluasi.

2. Bagaimana fasilitas belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi?

Dari hasil perhitungan, dapat diketahui bahwa sebagian besar, yaitu 52,31% siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi memiliki fasilitas belajar ekonomi yang lengkap dan memadai. Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi memiliki fasilitas belajar ekonomi berupa ruang dan tempat belajar ekonomi yang memadai dan layak pakai, media dan alat bantu pembelajaran ekonomi yang lengkap dan sumber belajar ekonomi yang lengkap selama mengikuti pembelajaran ekonomi.

3. Bagaimana motivasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi?

Dari hasil perhitungan, dapat diketahui bahwa sebagian besar, yaitu 70,77% siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi memiliki motivasi belajar ekonomi yang tinggi. Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar ekonomi, yang ditunjukkan melalui sikap tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukkan minat terhadap pelajaran ekonomi, lebih senang bekerja mandiri, cepat bosan pada tugas-tugas rutin, senang, rajin, dan penuh semangat dalam belajar, dapat mempertahankan pendapatnya, serta senang mencari dan memecahkan soal-soal ekonomi.

4. Adakah hubungan antara persepsi siswa tentang kreativitas guru ekonomi dengan motivasi belajar ekonomi siswa pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi?

Terdapat hubungan antara persepsi siswa tentang kreativitas guru ekonomi dengan motivasi belajar ekonomi siswa pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi, yaitu sebesar r hitung 0,352. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin baik persepsi siswa tentang kreativitas guru ekonomi, maka semakin tinggi motivasi belajar ekonomi siswa.

5. Adakah hubungan antara fasilitas belajar ekonomi siswa dengan motivasi belajar ekonomi siswa pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi?

(16)

Terdapat hubungan antara fasilitas belajar ekonomi siswa dengan motivasi belajar ekonomi siswa pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi, yaitu sebesar r hitung 0,5185. Jadi dapat dikatakan, semakin lengkap/memadai fasilitas belajar ekonomi siswa, maka semakin tinggi motivasi belajar ekonomi siswa.

6. Adakah hubungan antara persepsi siswa tentang kreativitas guru ekonomi dan fasilitas belajar ekonomi siswa dengan motivasi belajar ekonomi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi?

Terdapat hubungan antara persepsi siswa tentang kreativitas guru ekonomi dan fasilitas belajar ekonomi siswa dengan motivasi belajar ekonomi siswa pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi, yaitu sebesar r hitung0,78, sehingga dapat dikatakan bahwa semakin baik persepsi siswa tentang kreativitas guru ekonomi dan didukung dengan fasilitas belajar ekonomi siswa yang lengkap dan memadai, maka akan semakin tinggi motivasi belajar ekonomi siswa.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa:

1. Dari hasil perhitungan, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi, yaitu sebanyak (80%) memiliki persepsi yang baik terhadap kreativitas guru ekonomi. Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi memiliki persepsi yang baik terhadap kreativitas guru ekonomi dalam mengelola/manajemen kelas, memanfaatkan media belajar, memilih metode dan strategi mengajar, serta persepsi yang baik terhadap kreativitas guru ekonomi dalam melaksanakan evaluasi.

2. Dari hasil perhitungan, dapat diketahui bahwa sebagian besar, yaitu 52,31% siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi memiliki fasilitas belajar ekonomi yang lengkap dan memadai. Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi memiliki fasilitas belajar ekonomi berupa ruang dan tempat belajar ekonomi yang memadai dan layak pakai, media dan alat bantu pembelajaran ekonomi yang lengkap dan sumber belajar ekonomi yang lengkap selama mengikuti pembelajaran ekonomi.

(17)

3. Dari hasil perhitungan, dapat diketahui bahwa sebagian besar, yaitu 70,77% siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi memiliki motivasi belajar ekonomi yang tinggi. Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar ekonomi, yang ditunjukkan melalui sikap tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukkan minat terhadap pelajaran ekonomi, lebih senang bekerja mandiri, cepat bosan pada tugas-tugas rutin, senang, rajin, dan penuh semangat dalam belajar, dapat mempertahankan pendapatnya, serta senang mencari dan memecahkan soal-soal ekonomi.

4. Terdapat hubungan antara persepsi siswa tentang kreativitas guru ekonomi dengan motivasi belajar ekonomi siswa pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi, yaitu sebesar r hitung 0,352. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin baik persepsi siswa tentang kreativitas guru ekonomi, maka semakin tinggi motivasi belajar ekonomi siswa.

5. Terdapat hubungan antara fasilitas belajar ekonomi siswa dengan motivasi belajar ekonomi siswa pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi, yaitu sebesar r hitung 0,5185. Jadi dapat dikatakan, semakin lengkap/memadai fasilitas belajar ekonomi siswa, maka semakin tinggi motivasi belajar ekonomi siswa.

6. Terdapat hubungan antara persepsi siswa tentang kreativitas guru ekonomi dan fasilitas belajar ekonomi siswa dengan motivasi belajar ekonomi siswa pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi, yaitu sebesar r hitung0,78, sehingga dapat dikatakan bahwa semakin baik persepsi siswa tentang kreativitas guru ekonomi dan didukung dengan fasilitas belajar ekonomi siswa yang lengkap dan memadai, maka akan semakin tinggi motivasi belajar ekonomi siswa.

Saran

1. Bagi guru, diharapkan dapat digunakan sebagai informasi untuk lebih meningkatkan kreativitas dalam mengajar dan sebagai bahan acuan dalam melakukan kontrol terhadap proses belajar mengajar serta penemuan cara belajar yang tepat bagi peserta didik.

(18)

2. Bagi siswa, sebaiknya dapat digunakan sebagai acuan untuk lebih meningkatkan keinginan atau motivasi untuk belajar Ekonomi dan memanfaatkan buku-buku referensi yang berhubungan dengan mata pelajaran Ekonomi demi peningkatan hasil belajar.

3. Bagi orang tua, hendaknya dapat digunakan sebagai informasi untuk lebih memperhatikan kelengkapan dan menyediakan fasilitas belajar yang memadai bagi siswa.

4. Bagi peneliti lain, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor lain yang mempengaruhi motivasi belajar ekonomi siswa.

Daftar Pustaka

Ahmadi, Abu, 2003. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Ahmadi, Abu dkk. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Ashar, R. 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Pers

A, Kosasih dan R, Angkowo. 2006. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta: Grasindo.

Dalyono. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung: Rama Widya

Depdiknas. 2004. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Grafindo.

Dimyanti dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineke Cipta Djamarah dan Aswan. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah dan Zain, A. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo. Fitriani, Vivie. 2011. Hubungan Motivasi Berprestasi dan Fasilitas Belajar

dengan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Muara Jambi. Skripsi PIPS FKIP UNJA

Hadi, Sutrisno. 2001. Statistik Jilid II. Yogyakarta: Andi

Hamalik, Oemar. 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara

Hasan, Iqbal. 2009. Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif). Jakarta: Bumi Aksara

(19)

Kock, Heinzk. 1995. Saya Guru yang Baik. Yogyakarta: Kanisius Nasution, S. 2003. Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara

Purwanto, M. 2000. Ilmu Pendidikan: Teoritis dan Praktis. Bandung: Remaja Rosda Karya

Putra, Juma de. 2013. Inspirasi Mengajar ala Harvard University. Yogyakarta: DIVA Press

Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta.: Raja Grafindo

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta.: Raja Grafindo

Sari, Puspita. 2010. Pengaruh Fasilitas Belajar terhadap Hasil Belajar. Skripsi Jurusan Ekonomi Universitas Negeri Semarang

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada Sudjana. 2009. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algensindo

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan-Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta: ANDI OFFSET

Suryabrata, Sumadi. 2004. Psikologi Pendidikan, Suatu Pengajaran Secara Operasional. Yogyakarta: Rake Press

Suryana, Asep. 2006. Modul: Manajemen Kelas. Universitas Pendidikan Indonesia

Talajan, Guntur. 2012. Menumbuhkan Kreativitas & Prestasi Guru. Yogyakarta: LaksBang PRESSindo

Uno, H. 2009. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Rineka Cipta.

Wardhani. 2005. Peran Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar. Bandung: UNPAD

Zuriah, Nurul. 2009. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan kendala atau masalah tersebut harus sistem yang terkomputerisasi agar dapat mengoptimalkan proses transaksi penjualan maupun dalam penyajian informasi

Data yang diperoleh dengan wawancara kepada 1 wanita pengusaha pemilik Bandeng Presto “Citra Rasa” Semarang, suami wanita pengusaha, dan 3 orang karyawan yang

[r]

10 Kecepatan rata-rata untuk daya mesin dan ukuran baling-baling pada kapal yang menggunakan tanpa semang dengan poros baling-baling panjang dan pendek

[r]

PROGRAM DIPLOMA TIGA TEKNIK MESIN. JURUSAN TEKNIK MESIN

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mencari kondisi PCR yang optimal untuk mengamplifikasi gen gyrA dengan menggunakan primer gyrA-FWD dan gyrA-REV agar dapat

1) Kepemimpinan transformasional berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT.BPR Kita Centradana Kuta, Badung.. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol.