Amobilisasi Kation Logam Berat Cr
3+
pada Geopolimer Berbahan Baku
Abu Layang PT. IPMOMI
Oleh : Anif Fatmawati
NRP : 1410 100 076
Pembimbing : Hamzah Fansuri, M.Si., Ph.D
Senin, 11 Agustus 2014
Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
GEOPOLIMER
(Davidovits, 1978) Bahan baku dari limbah Metakaolin (lebih reaktif)Abu layang, melimpah di Indonesia, limbah B3 Kandungan silika
alumina kristal dan amorf yang perlu diaktivasi
SIFAT dan KEGUNAAN
GEOPOLIMER
Material
Konstruksi
pengganti
semen
Amobilisasi
bahan
SiO
2/Al
2O
33,3-4,5
M
2O/SiO
20,2-0,48
M
2O/Al
2O
30,8-1,6
H
2O/M
2O 10-25
Dipengaruhi: -Rasio Si/Al -konsentrasi larutan alkali (MOH) -kandungan air Keunggulan dari semen portlandSetting time lebih cepat
Tahan panas >1400 º C (perera
dkk., 2006).
Tahan asam dan larutan garam (Frantisek dkk., 2005).
Kekuatan mekanik besar, kuat tekan >100 MPa (Alfiah, 2008
PEMANFAATAN
LOGAM BERAT
Limbah kromium
Cr(VI) toksik dan banyak
dilingkungan
Cr(III) tidak toksik dan jarang
dilingkungan, membentuk
endapan Cr(OH)3
yang tidak larut. Industri electroplating Penyamakan Pabrik inhibitor korosi, dll.
Sulit diamobilisasi karena menghambat geopolimer (Palomo dan palacio, 2003) Teramobilisasi dengan
baik (Zhang dkk., 2008)
Limbah logam berat
Amobilisasi Logam Berat Dalam
Geopolimer
Mekanisme
Mengikat logam berat dalam
matriks sehingga lebih stabil
(Zheng dkk., 2010)
Mempengaruhi :
mikrostruktur, kekuatan,
dan ketahanan Geopolimer
1. Masuk kedalam
struktur
2. Penyeimbang
muatan
3. Ter-enkapsulasi
secara fisik
Dipengaruhi :
-Konsentrasi MOH
-Ukuran dan valensi kation
-distribusi ukuran pori
geopolimer
Laju pelepasan (leaching rate) dialam
Penelitian Sebelumnya
Geopolimer dari Abu layang
Cilacap untuk amobilisasi Cd
2+dan Pb
2+Ion logam berat ter-enkapsulasi
Kekuatan amobilisasi Pb
2+>Cd
2+Kuat tekan geopolimer-Cd >
geopolimer-Pb yaitu 15 MPa
Geopolimer dengan variasi NaOH dari Abu layang IPMOMI untuk
mengamobilisasi Cd2+
(Warih, 2009)
(Stiasari, 2011)
Ion Cd2+ teramobilisasi dengan
kefektifan 79,09 - 96,25% Kekuatan 49,35 MPa
Komposisi optimal geopolimer dari abu
layang IPMOMI Efek penambahan Cr3+ berbagai konsentrasi Ketahanan leaching, kekuatan dan mikrostruktur geopolimer Amobilisasi Cr3+
TUJUAN
METODOLOGI
PENELITIAN
METODOLOGI
Pendahuluan
Amobilisasi Cr
3+Preparasi Bahan
-Pengayakan dan
pengeringan abu layang -Pembuatan larutan
pengaktif (NaOH dan Waterglass)
Optimasi kuat tekan geopolimer dengan variasi NaOH
Karakterisasi SEM dan XRD pada geopolimer variasi NaOH Penambahan ion Cr3+ berbagai konsentrasi dalam campuran geopolimer
Uji kuat tekan Uji leaching Cr3+ pada geopolimer Karakterisasi SEM-EDX 6,5 jam dalam larutan asam asetat 0,1M Mendapatkan Na2O/SiO2 dan Na2O/Al2O3 teroptimal
Peralatan
Bahan
•
Peralatan dari plastik
(gelas, pengaduk, pipet,
sendok)
•
Mixer, ayakan 120mesh,
neraca analitik, cetakan
PVC silinder
(2,7cm:5,4cm)
•
Alat uji kuat tekan
(Universal testing
machine), XRD, ICP-OES,
SEM-EDX
•
Abu layang IPMOMI
•
Aqua DM
•
NaOH
•
Waterglass
•
Al(OH)
3•
Cr(NO
3)
3.9H
2O
•
Asam asetat glasial
Pada pH tinggi silika pada peralatan gelas
Pembuatan Geopolimer
Larutan Pengaktif Larutan NaOH Waterglass Abu layang-dicampur menggunakan
mixer 30 detik
-ditambahkan larutan
Al(OH)
3- diaduk kembali 2 ,5
menit
- dicetak
- didiamkan 24 jam
- di panaskan 55ºC 24
jam
Ditambahk an larutan Cr(NO3)3 Diaduk kembali 1-2 menit Didiamkan 20 menitVARIASI KOMPOSISI GEOPOLIMER
Geopolimer variasi NaOHNama Sampel (g) Abu layang (g) Water glass (g) NaOH (g) Al(OH)(g) 3 Aqua DM (g) Na-10 260 80 20 3,4 77,6 Na-12 260 80 24 3,4 78,6 Na-14 260 80 28 3,4 80,0 Na-16 260 80 32 3,4 81,0 Na-18 260 80 36 3,4 82,0 Penambahan kation Cr3+ Sampel ppm Cr (mg Cr/Kg abu layang) Berat Cr(NO3)3 9H2O (g) Cr-857,5 857,5 1.7 Cr-1715 1715 3.4 Cr-2000 2000 4,0 Cr-3430 3430 6.9 Cr-6860 6860 13.7 Cr-13720 13720 27.4 Cr-16000 16000 32,0
HASIL DAN
1. Hasil Analisa Uji Kuat tekan
Geopolimer variasi NaOH
Nama
sampel SiONa22O/
Na2O/
Al2O3
Kuat tekan (MPa)
7 hari 28 hari Na-10 0,69 4,44 24,44 31,42 Na-12 0,63 4,05 24,44 38,41 Na-14 0,65 4,18 33,17 48,88 Na-16 0,67 4,31 19,20 28,80 Na-18 0,71 4,58 9,89 30,55 0 10 20 30 40 50 60 0.62 0.64 0.66 0.68 0.7 0.72 K ua t T ek an (MP a) Rasio Na2O/SiO2 28 hari 7 hari Kristal Na2CO3 Kristal Na2CO3
Sebagian NaOH berlebih keluar dari sistem Semakin tinggi NaOH, semakin tinggi kuat tekan sampai batas kadar tertentu
Geopolimerisasi terus berjalan sehingga kuat tekan
2. Hasil analisa XRD
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 2θ (o) In ten sitas cps Na-12 Abu layang Na-18 Na-14Hump Abu layang
-gundukan (hump) pada 2θ=26º sampai 38º.
- quartz/kuarsa 2θ= 26,67º; 20,89 º; 34,49 º; 42,96 º; 50,12 º.
-mullite 2θ=33,40 º dan 35,45 º. Geopolimer
-Peningkatan hump pada 2θ=26º sampai 38º.
- penurunan intensitas mullite 35,45º dan 42,89º Q Q Q Q M M
Sumber radiasi CuKα
Terjadi pelarutan silika alumina amorf dan kristal mullite
membentuk fasa geopolimer yang amorf.
3. Hasil Analisa SEM Geopolimer
variasi NaOH
Na-10 Na-12 Na-14
Semakin banyak NaOH, semakin banyak (granule) abu layang terlarut,
struktur semakin kompak
Komposisi optimal geopolimer dari abu
layang IPMOMI untuk mengamobilisasi
ion Cr
3+(yaitu Na-14):
Na
2O/SiO
2=
0,65
Na
2O/Al
2O
3=
4,85
SiO
2/Al
2O
3=6,46
4. Hasil Uji Kuat Tekan
Geopolimer-Cr
3+
Nama
Sampel
mg Cr/Kg
abu layang
Kuat tekan
7 hari
(MPa)
Na-14
0
33,17
Cr-857,5
857,5
28.95
Cr-1715
1715
28.95
Cr-2000
2000
28.95
Cr-3430
3430
32.90
Cr-6860
6860
47.38
Cr-13720
13720
5.26
Cr-16000
16000
4,39
Hambatan setting geopolimer
akibat ion NO
3-Enkapsulasi ion Cr3+ yang
berfungsi sebagai filler
pengentalan pasta geopolimer, mobilitas ion berkurang
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 0 5000 10000 15000 20000
6. Perubahan Mikrostruktur
Geopolimer-Cr
3+
Na-14 Cr-857,5 Cr-3430 Cr-13720Ion Cr3+ mengisi pori
akibat proses enkapsulasi , meningkatkan kekompakan matriks
(Cr-3430)
Abu layang yang tidak bereaksi lebih banyak
(Cr-857,5)
Akibat mengentalnya pasta geopolimer, abu
layang banyak yang tidak terlarut,
mengurangi
kekompakan matriks (Cr-13720)
5. Hasil analisa ICP-OES pada
kandungan Cr
3+
dalam larutan hasil
leaching
Nama Sampel Mg Cr/ Kg abu layang Mol Cr/Kg geopolimer (10-4) Cr terleaching (ppm) % terleaching Cr-857,5 857,5 4,92 - 0 Cr-3430 3430 19,46 - 0 Cr-6860 6860 38,35 - 0 Cr-13720 13720 74,50 - 0 Dalam asam asetat 0,1M selama 6,5 jam.Tidak ada ion Cr3+ terleaching
ion Cr3+ terikat kuat dalam matriks
8. Hasil Analisa Sebaran Cr
3+
dalam Geopolimer
Cr-857,5 Cr-3430
Tepi Tengah Tepi Tengah
Sebelum leaching Setelah leaching
Distribusi ion Cr3+ dalam
geopolimer sebelum dan setelah leaching tetap
9. Hasil Analisa Sebaran Cr
3+
dalam
Geopolimer
Foto SEM-EDX Geopolimer Cr-13720 Sebelum leaching
Setelah leaching
7. Hasil analisis Distribusi Cr
3+dalam
Geopolimer
Spektrum EDX Sampel Geopolimer-Cr3+
Sebelum leaching
Setelah leaching
KESIMPULAN
Geopolimer abu layang
IPMOMI dapat
mengamobilisasi ion Cr
3+ Komposisi Geopolimer varasi NaOHoptimal Na2O/SiO2 0,65 Na2O/Al2O3 4,18kuat tekan Max. 33,17 MPa (7 hari) 48,88 Mpa (28 hari) Melalui penambahan larutan Cr3+ ke dalam pasta geopolimer sebelum dicetak. Terjadi peningkatan Kuat tekan sampai
pada kadar ion Cr3+
6860 mg/Kg abu layang
Tidak ada ion Cr3+
terleaching pada kadar
penambahan Cr3+ yang
dipelajari.
(kemampuan
amobilisasi Cr3+ baik) Ion Cr3+ ter-enkapsulasi
dalam matriks dan menjadi filler sehingga
struktur semakin kompak
Perbedaan reaksi semen
dan geopolimer
Kegunaan geopolimer
berdasar rasio Si/Al
Geopolimerisasi
Pembentukan monomer Polikondensasi menjadi O- O- O- O- O- O | | | | | | -O—Si—O—Si—O—Si—O—Al—O—Si—O—Al—O | | | | | | O- O- O- O- O- O-Komponen Massa(%) Komponen Massa(%) Al2O3 7 NiO 0,04 SiO2 14 CuO 0,13 SiO3 1,0 ZnO 0,13 K2O 1,72 Br 0,00 CaO 26,6 Rb2O 0,045 TiO2 1,6 SrO 0,29 V2O5 0,04 ZrO2 0,11 Cr2O3 0,04 BaO 0,55 MnO 0,47 HgO 0,06 Fe2O3 44,75 - -