LAPORAN TANGGAL APRIL 2021 KOMISI V DPR-RI JAKARTA, 2021

(1)

LAPORAN

KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR RI

MASA SIDANG IV TAHUN 2020 - 2021

DALAM RANGKA PENINJAUAN

INFRASTRUKTUR DAN TRANSPORTASI KOTA

MOJOKERTO, PROVINSI JAWA TIMUR

TANGGAL 03 - 05 APRIL 2021

KOMISI V DPR-RI

JAKARTA, 2021

(2)

Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Kota Mojokerto, Provinsi Jawa Timur, 2021 Hal 2

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN ……… 3

I.1. Dasar Hukum ……….. 3

I.2. Maksud dan Tujuan ……….………... 3

I.3. Lokasi dan Waktu ……….... 4

I.4. Agenda Kunjungan... 4

II. HASIL KUNJUNGAN LAPANGAN ……….... 4

II.1. Temuan dan Permasalahan di Lapangan ………..……….….….. 5

II.2. Kesimpulan/ Rekomendasi ………..…….……….….……...7

III. PENUTUP ………..……….…….….. 8

LAMPIRAN ……….…. 9

(3)

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI

DALAM RANGKA PENINJAUAN INFRASTRUKTUR DAN TRANSPORTASI KOTA MOJOKERTO, PROVINSI JAWA TIMUR

TANGGAL 03 - 05 April 2021 I. PENDAHULUAN

I.1. Dasar Hukum

1. Amandemen Undang-Undang Dasar 1945; pada perubahan Pertama Pasal 20, Perubahan Kedua Pasal 20 A, perubahan Ketiga Pasal 23;

2. Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2014 Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

3. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia;

4. Hasil keputusan rapat Intern Komisi V DPR RI tanggal 9 Maret 2021.

I.2. Maksud dan Tujuan

Maksud Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Kota Mojokerto, Provinsi Jawa Timur ini adalah dalam rangka peninjauan infrastruktur dan transportasi di Kota Mojokerto, Provinsi Jawa Timur, dan mendengar secara langsung permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Tujuan dilaksanakannya Kunjungan Kerja adalah dalam rangka melaksanakan Fungsi dan Tugas Dewan sesuai dengan Pasal 59, ayat (4), Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, yaitu:

butir a. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang, termasuk

APBN, serta peraturan pelaksanaannya yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya;

(4)

Selanjutnya Tata Tertib DPR RI Pasal 60 ayat (3) juga menyatakan bahwa: ”Dalam melaksanakan tugas komisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 ayat (4) dan tindak lanjut pengaduan masyarakat, komisi dapat:”

butir f. mengadakan kunjungan kerja dalam masa reses atau mengadakan kunjungan

kerja spesifik dalam masa sidang, yang hasilnya dilaporkan dalam rapat komisi untuk ditindaklanjuti.

I.3. Lokasi dan Waktu

Dalam Masa Sidang IV Tahun Sidang 2020 - 2021, Komisi V DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Spesifik ke Kota Mojokerto, Provinsi Jawa Timur, tanggal 3 – 5 April 2021, yang dipimpin oleh Anggota Komisi V DPR RI Ibu Dra. Sri Rahayu (A-217/F-PDIP/ Dapil Jawa Timur VI).

I.4. Agenda Kunjungan

Agenda Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Kota Mojokerto, Provinsi Jawa Timur adalah pertemuan dan peninjauan sarana prasarana Perkeretapaian yang didampingi beberapa pejabat Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. Pertemuan ini juga dihadiri oleh Walikota Mojokerto, Ibu Ika Puspitasari; pejabat Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan; pejabat PT. KAI; serta pejabat BMKG. Selain itu dilakukan peninjauan lapangan perkembangan peningkatan Jalur Rel Kereta Api, penerapan protokol kesehatan untuk penumpang kereta api, fasilitas pendukung di masa Pandemi CoVID-19, dan program padat karya tunai.

II. HASIL PENINJAUAN LAPANGAN

Kunjungan kerja spesifik masa sidang IV Tahun Sidang 2020 – 2021 dalam rangka peninjauan infrastruktur dan transportasi di Kota Mojokerto, Provinsi Jawa Timur, untuk memastikan bahwa pembangunan infrastruktur dan transportasi bidang sarana prasarana perkeretaapian di Kota Mojokerto, Provinsi Jawa Timur yang bersumber dari APBN dapat dilakukan dan dilaksanakan sesuai dengan perencanaannya.

(5)

II.1. Hasil Pertemuan dan peninjauan di lapangan

Beberapa pembahasan yang diperoleh dari kunjungan kerja di Kota Mojokerto, Provinsi Jawa Timur, antara lain;

− Penerapan Protokol Kesehatan

• Sebagai dampak dari pandemi COVID-19, jumlah penumpang rata-rata Stasiun Mojokerto mengalami penurunan. Dalam kondisi normal, jumlah penumpang rata-rata di stasiun ini mencapai 1.300 orang/hari. Namun pada kondisi pandemi jumlah penumpang menurun hingga 50% dari kondisi normal, yaitu sebanyak 650 orang/hari. Untuk kapasitas ruang tunggu pada kondisi normal memuat 120 orang, namun pada kondisi pandemi menjadi 60 orang.

• Guna mencegah penyebaran COVID-19, setiap pelanggan Kereta Api (KA) wajib untuk mematuhi protokol kesehatan dan menerapkan 3M. PT KAI (Persero) berkomitmen menerapkan disiplin protokol kesehatan COVID-19 dengan ketat di stasiun maupun selama dalam perjalanan, serta mendukung upaya pemerintah dalam rangka memutus rantai penyebaran COVID-19 pada transportasi kereta api.

• Sesuai Surat Edaran Kementerian Perhubungan Nomor 20 Tahun 2021 tentang perpanjangan pemberlakuan petunjuk pelaksanaan perjalanan orang dengan transportasi perkeretaapian pada masa pandemi corona virus desease 2019 (covid-2019), pelanggan Kereta Api Jarak Jauh diwajibkan menunjukkan surat keterangan negatif GeNose C19 atau Rapid Test Antigen atau RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3x24 jam sebelum jam keberangkatan.

• Tertanggal 30 Maret 2021, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) menambah 21 stasiun yang melayani pemeriksaan GeNose C19. Sebelumnya, sudah terdapat 23 stasiun yang telah melayani pemeriksaan GeNose C19 sehingga kini ada total 44 stasiun yang melayani pemeriksaan GeNose C19, termasuk Stasiun Mojokerto.

• Protokol COVID-19 yang kini dilakukan di Stasiun Mojokerto antara lain: Tes GeNose C19, Hand Sanitizer, tempat cuci tangan, thermo gun, dan spanduk himbauan protokol COVID-19.

(6)

− Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api

• Setelah pembangunan jalur ganda KA lintas Utara Jawa selesai dan beroperasi penuh pada Tahun 2014, Kemenhub melalui Ditjen Perkeretaapian berupaya mempercepat penyelesaian jalur ganda KA lintas selatan Jawa sejak tahun 2015.

• Jalur ganda KA lintas selatan Jawa yang dibangun dengan menggunakan dana APBN sebesar Rp 10 Triliun ini memiliki panjang total sekitar +615 km yang terbentang mulai dari Cirebon – Prupuk – Purwokerto – Kroya – Gembong Kutoarjo – Yogyakarta – Solo – Kedung Banteng – Madiun – Jombang – Mojokerto – Wonokromo (Surabaya). Dengan selesainya Jalur Ganda KA lintas selatan Jawa nantinya akan menyambungkan 3 kota aglomerasi besar yaitu Jabodetabek – Joglosemar – Gerbangkertasusila.

• Kini sedang dilakukan pembangunan jalur ganda KA antara Wonokromo – Sepanjang – Mojokerto. Untuk Jalur Mojokerto Sepanjang, panjang jalur KA adalah 33 km spoor dan dialokasikan anggaran sebesar Rp 1,250 Triliun yang bersumber dari SBSN. Jalur ini ditargetkan beroperasi pada bulan September 2023.

• Sedangkan jalur ganda KA Wonokromo – Sepanjang dibangun dengan anggaran Rp 350 Miliar dengan sumber dana SBSN dan ditargetkan akan beroperasi pada tahun 2023.

− Program Padat Karya Tunai

• Guna meningkatkan produktivitas dan membantu perekonomian masyarakat terutama yang terkena dampak pandemi COVID-19, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Pekeretaapian menggelar program padat karya di berbagai wilayah kerja Balai Teknik Perkeretaapian yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi.

• Kementerian Perhubungan pada APBN 2021 menganggarkan RP 5,9 Triliun dengan jumlah tenaga kerja 31.810 orang dengan total biaya upah Rp 153,7 Miliar. Dengan anggaran dan penyerapan tenaga kerja sebesar ini, kami berharap agar terserap dengan baik dan menciptakan peluang kerja baru bagi masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19 sehingga memacu meningkatnya perekonomian daerah dan nasional.

(7)

• Jenis pekerjaan padat karya ini merupakan pekerjaan non skill yang pelaksanaannya bisa dikerjakan oleh masyarakat disekitar proyek pembangunan, misalnya pekerjaan pembersihan lahan/stripping, security/safetyman/penjaga malam/penjaga semboyan/keamanan lokasi kerja, gorek ballas kricak, pekerjaan sementara baik bangun/bongkar direksi keet/bedeng, gudang, jalan akses, pekerjaan perbaikan/normalisasi saluran dan pembuatan saluran atau pekerjaan dinding penahan tanah (pasangan batu).

II.2. Kesimpulan dan Rekomendasi

Beberapa kesimpulan/rekomendasi yang diperoleh dari kunjungan kerja spesifik Komisi V DPR RI masa sidang IV tahun sidang 2020-2021 ke Kota Mojokerto, Provinsi Jawa Timur ini antara lain:

1. Komisi V DPR RI meminta Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perkeretaapian untuk selalu melaksanakan protokol kesehatan dalam sarana transportasi kereta api sehingga upaya peningkatan aspek keselamatan, keamanan, dan pelayanan serta pencegahan meningkatnya pandemi dapat tercapai secara optimal.

2. Komisi V DPR RI mendukung Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan menyelesaikan proyek peningkatan jalur ganda kereta api sesuai dengan target waktu yang telah direncanakan dan nantinya dapat dimanfaatkan secara optimal.

3. Komisi V DPR RI meminta seluruh Mitra Kerja Komisi V DPR RI agar proyek yang dikerjakan betul-betul sesuai dengan kebutuhan mendesak untuk peningkatan pelayanan masyarakat, terutama proyek yang dibiayai oleh pinjaman karena adanya hutang yang harus dibayarkan.

4. Komisi V DPR RI meminta Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan untuk memastikan anggaran dan tenaga kerja pada program Padat Karya Tunai dapat terserap dengan baik. Selanjutnya, Komisi V DPR RI meminta Ditjen Perkeretaapian selalu melibatkan masyarakat di sekitar proyek peningkatan jalur ganda KA Mojokerto-Sepanjang dalam program Padat Karya Tunai tersebut.

(8)

5. Komisi V DPR RI meminta Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan untuk terus berkoordinasi dengan Kementerian PUPR, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan seluruh stakeholder terkait dalam pembangunan infrastruktur sehingga target yang telah ditetapkan dapat tercapai sesuai dengan perencanaan.

III. PENUTUP

Demikian Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR-RI masa sidang IV Tahun Sidang 2020 – 2021 ke Kota Mojokerto, Provinsi Jawa Timur yang dilaksanakan pada tanggal 3 - 5 April 2021. Laporan ini menjadi masukan bagi Komisi V DPR-RI dan agar dapat ditindaklanjuti Pemerintah untuk melakukan perbaikan dan pembangunan infrastruktur yang saat ini sangat dibutuhkan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Ketua Tim,

Dra. SRI RAHAYU A – 217

(9)

LAMPIRAN

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

(15)

(16)