BUPATI MOROWALI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN BUPATI MOROWALI
NoMoR
..!7..resuN
.3?!9 TENTANGKODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL
DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOROWALI,
bahwa dalam
rangka
meningkatkan kesadaran
PegawaiNegeri
Sipil
di
Lingkungan Kabupaten Morowali
agarmenjaga
integritas dalam
melaksanakan
tugas
danbertanggungiawab sebagai
pegawai
perlu
diatur
dengan kode etik Pegawai Negeri Sipil;bahwa
pengama-lankode
etik
Pegawai
Negeri
Sipildiharapkan
dapat
meningkatkan
kualitas
pelayalaankepada masyarakat;
bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor
42 Tahun
2OO4 tentang PembinaanJiwa
Korpsdan
KodeEtik
Pegawai NegeriSipil, perlu
ditetapkan peraturan yanglebih teknis
untuk
dijadikan pedoman dalam
mengaturpengamalan kode
etik
Pegawai NegeriSipil
di
LingkunganPemerintah Kabupaten Morowali;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam
huruf a, huruf
b
dan
huruf
c,
perlu
menetapkan Peraturan Bupati tentang KodeEtik
Pegawai Negeri Sipil;Undang-Undang
Nomor
51 Tahun 1999
tentangPembentukan Kabupaten
Buol,
KabupatenMorowali
dan Kabupaten Banggai Kepulauan(kmbaran
Negara Republik IndonesiaTahun
1999Nomor
179, TambahanIrmbaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3900) sebagaimana telah
diubah
dengan
Undang-UndangNomor
11 Tahun
2OO0Menimbang:
Mengingat
: a. b. c. d. 1..t
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 51 Tahun
1999 tentang
PembentukanKabupaten
Buol,
KabupatenMorowali
dan
Kabupaten
BanggaiKepulauan
(LembaranNegara
Republik
Indonesia
Tahun
2O0O
Nomor
7a,Tambahan Lembaran
NegaraRepublik Indonesia
Nomor 3966);2.
Undang-UndangNomor
5
Tahun 2014 tentang
AparaturSipil
Negara(kmbaran
Negara Republik Indonesia Tahun2014
Nomor
6,
Tambahan Lembaran Negara
RepublikIndonesia Nomor 5494);
3.
Undang-Undang
Nomor
30 Tahun 2Ol4
tentangAdministrasi
Pemerintah
(Lembaran
Negara
Republik IndonesiaTahun 2014
Nomor292,
Tambahanl€mbaran
Negara Republik Indonesia Nomor 56O1);
4.
Peraturan Pemerintah Nomor
42
Tahun
20O4
tentangPembinaan
Jiwa
Korps
(Lembaran
Negara
Republik IndonesiaTahun
2OO4Nomor
142, Tambahankmbaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4450);5.
Peraturan Pemerintah Nomor
53
Tahun 2010
tentangDisiplin Pegawai Negeri Sipil;
6.
Peraturan Pemerintah
Nomor
11
Tahun
2Ol7
tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL.BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal
I
Dalam peraturan Bupati Morowali
ini
yangdimalsud
dengan:1.
PegawaiNegeri
Sipil yang
selanjutnya
disingkat
PNSadalah warga
negErraIndonesia
yang
memenuhi
syarattertentu, diangkat
sebagai Pegawai ASN secaratetap
olehpemerintahan
yang
bekerja
di
Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Morowali.2.
Calon
PegawaiNegeri
Sipil
yang
selanjutnya
disingkatCPNS adalah
calon
pegawai negerisipil
pada pemerintah daerah.3.
KodeEtik
Pegawai NegeriSipil yang selanjutnya
disebutKode
Etik
adalah
pedoman
sikap, tingkah
1aku,
danperbuatan pegawai
negeri
sipil
pemerintah
kabupatenmorowali
didalam
melaksanakan tugasnyadan
pergaulanhidupnya sehari-hari.
4.
Majelis
Kehormatan KodeEtik
Pegawai NegeriSipil
yang selanjutnya disebut Majelis KodeEtik
adalah lembaga nonstruktural dibentuk
oleh Bupati yang bertugas melakukanpenegakan pelaksanaan serta menyelesaikan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh pegawai negeri sipil.
5.
Pelanggaran KodeEtik
adalahsikap, perilaku,
perbuatantulisan
dan ucapan Pegawai Negeri Sipil yang bertentangan denganbutir-butir
kode etik.6.
Diskriminatif adalah tindakan diskriminasi yang
berupapembatasan, pelecehan,
atau
pengucilan yang
langsungatau
tak
langsung didasarkan pada perbedaaan manusiaatas
dasar agarna,suku, ras, etnik,
kelompok, golongan,status
sosial,
status
ekonomi,
jenis
kelamin,
bahasa,keyakinan
politik, yang
berakibat
pengurangan,penyimpangan,
atau
penghapusan,
pengakuanpelaksanaan,
atau
penggunaanhak
asasi manusia
dankebebasan
dasar dalam
kehidupan
baik
individual
maupun kolektif dalam bidang
politik,
ekonomi,hukum,
sosial,
budaya, dan aspek kehidupan lainya.7.
Jiwa
Korps Pegawai Negeri Sipil adalah rasa kesatuan danpersatuan, kebersamaan, kerjasama, tanggung
jawab,dedikasi,
disiplin,
kreatifitas,
kebanggaandan
rasamemiliki
organisasi pegawai negeri
sipil
dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia.8.
Terlapor
adalah
pegawai
negeri
sipil
yang
didugamelakukan pelanggaran
disiplin
dan kode etik.9.
Pelaporadalah
seseorzrng karenahak
atau
kewajibannya-4-memberitahukan kepada pejabat yang berwenang tentang
telah
dan/atau
sedang
adanya peristiwa
pelanggarandisiplin
dan kode etik.10.
Pengadu adalah seseorang yang memberitahukan disertaipermintaan
kepada pejabat
yang
berwenang untuk
menindak pegawai
negeri
sipil
yang
telah
melakukanpelanggaran
disiplin
dan kode etik.11.
Saksi
adalah
seseorang
yang dapat
memberikanketerangan guna kepentingan pemeriksaan tentang suatu pelanggaran
kode
etik
yang
ia
dengar
sendiri,
ia
lihat
sendiri
dan/atau
ia alami sendiri.12. Laporan
adalah
pemberitahuan
seca-ratertulis
yangdisampaikan kepada pejabat
yang hrwenang
tentangsedang dan/
atau
telah terjadi
pelanggarandisiplin
dan kode etik.13.
Pengaduanadalah
pemberitahuan secaralisan
dan/ atautertulis yang
disertai
permintaan
oleh
pihak
yangberkepentingan kepada pejabat
yang
berwenanguntuk
dilakukan
pemeriksaan terhadap pegawai negeri sipil yangdiduga
telah
melakukan pelanggaral
disiplin
dan
kode etik.14.
Ucapan
adalah
setiap kata-kata
yang
diucapkan
ataudapat
didengar
oleh
orang
lain,
seperti dalam
rapat,ceramah,
diskusi,
melalui telepon, radio, televisi, rekaman atau alat komunikasi lainnya.15. Ttrlisan
adalah
pernyataan
pikiran dan/atau
perasaan secaratertulis baik
dalambentuk tulisan maupun
dalambentuk
gambar,
karikatur,
coretan
dan
lain-lain
yang serupa denganitu.
16.
Perbuatan adalah setiap tingkahlaku,
sikap atau tindakanyang dilakukan oleh
PNSatau
tidak
melakukan
sesuatuyang
seharusnyadilakukan sesuai ketentuan
peraturanperundang-undangan.
17.
Daerah adalah Kabupaten Morowali.18. Pemerintah
Daerah
adalah
Bupati
sebagai
unsur
penyelenggaraan
pemerintah Daerah
yang
memimpinpelaksanaan
urusan
pemerintah
yang
menjadi kewenangan Daerah Otonom.19.
Bupati adalah Bupati Morowali.20.
Perangkat Daerahyang
selanjutnyadisingkat PD
adalahunsur
pembantu
Bupati dan
Dewan
Perwakilan Ra}yatDaerah dalam penyelenggarazrn urusan pemerintahan yang
menjadi
kewenanganDaerah
di
Lingkungan
Kabupaten Morowali.21.
Badan
Kepegawaiandan
PengembanganSumber
DayaManusia
Daerah selanjutnyadisingkat
BKPSDMD adalah Organisasi Perangkat Daerah yang menpunyai tugas pokokdan
fungsi
di
bidang
kepegawaian
di
LingkunganPemerintah Kabupaten Morowali, Kepala Badan
adalahKepala
Badan
Organisasi
Perangkat
Daerah
yang mempunyai tugas pokok dan fungsi di bidang Kepegawaaindi Lingkungan Pemerintah Kabupaten Morowali.
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2
(1)
Ruang Lingkup PeraturanBupati
terdiri
atas:a.
kode etik PNS;b.
kewajiban dan Larangan; danc.
ketentuan LainJain;(21
Kodeetik
sebagaimanadimaksud pada
ayatjuga bagi calon PNS.
(1)
berlaku BABIII
KODE ETIK PNS Bagran Kesatu Umum Pasal 3Nilai-nilai dasar yang harus
dijunjung
tinCgr oleh PNS meliputi:a.
ketaqwaan kepada T\rhan Yang Maha Esa;b.
kesetiaandan
ketaatan kepada
Pancasiladan
Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945;c.
semangatnasionalisme;-6-d.
mengutamakan kepentingan negaradi
atas
kepentinganpribadi atau golongan;
e.
ketaatan
terhadap
hukum dan
peraturan
perundang-undangan;f.
penghormatan terhadap hak asasi manusia;g.
tidakdiskriminatif;
h.
profesionalisme, netralitas, dan bermoral tinggi; dani.
semangatjiwa
korps.Pasal 4
Setiap PNS
dalam
melaksanakan
tugas
kedinasan
dankehidupan sehari
hari
wajib bersikap dan
berpedoman pada etika, meliputi:a.
etika dalam bernegara;b.
etika dalam berorganisasi;c.
etika dalam bermasyarakat;d.
etika terhadapdiri
sendiri; dane.
etika terhadap sesama PNS.Pasal 5
Etika
bemegara sebagaimanadimalsud
dalam Pasal4 huruf
ameliputi:
a.
melaksanakan sepenuhnya
Pancasila
dan
Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945;b.
mengangkatharkat
dan martabat bangsa dan negara;c.
menjadi perekat
dan
pemersatu bangsa
dalam
NegaraKesatuan Republik Indonesia;
d.
menaati
semua
peraturan
perundang-undangan
dalam melaksanakan tugas;e.
akuntabel
dalam
melaksanakan
tugas
penyelenggaraarl pemerintahan yang bersih dan berwibawa;f.
tanggap, terbuka,
jujur
dan akurat,
serta
tepat
waktu
dalam
melaksanakan
setiap
kebijakan
dan
program pemerintah;g.
menggunakanatau
memanfaatkansemua sumber
daya Negara secara efisien dan efektif; danh.
tidak
memberikan kesaksianpalsu atau
keterangan yangPasal 6
Etika
dalam berorganisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasat 4huruf
b adalah:a.
menjunjung tinggiinstitusi
dan menempatkan kepentingan organisasi diatas kepentingan pribadi atau golongan;b.
mematuhi
jenjang
kewenangan,dan
bertindak
disiplin
berdasarkan aturan dan tata cara yang berlaku;
c.
setiap atasantidak
dibenarkan memberikan perintah yang bertentangan dengan norma yang berlaku;d.
dalam melaksanakan perintah kedinasantidak
melampauibatas
kewenangannya
dan wajib
menyampaikan pertanggung jawaban tugas kepada atas€urnya langsung;e.
setiap
PNS
harus
menampilkan
sikap
kepemimpinanmelalui keteladanan, keadilan, ketulusan dan kewibawaan
serta
melaksanakankeputusan pimpinan sesuai
aturanyang berlaku guna mewujudkan tercapainya organisasi;
f.
dalam
menjalankan
tugas
harus
senantiasa
menjagakehormatan instansi dengan memakai
seragam lengkap denganatributnya
yang berlakudi
lingkungan pemerintah Daerah;g.
tidak
menyampaikan
dan
menyebar
luaskan
informasiyang bersikap rahasia
negara kepadaorang
lain
sesuai dengan peraturan perundang-undangan;h.
tidak
memberikan fotokopi surat-surat keputusan
yang bersifat rahasia tanpa seizin pemimpin;i.
tidak melakukan
pemerasan, penggelapan,dan
penipuan yang dapat berpengaruh negatif terhadapharkat
martabatdan citra
institusi
Pemerintah Daerah;j.
bersikap rasional
dan
berkeadilan,
objektif
sertatransparan
dalam
menjalankan
tugas
penyelenggaraanurusan
Pemerintahan Daerah;k.
membangun
dan
mengembangkan
sikap
dan
toleran tanggungiawabdan
pengendaliandiri
dalam
menghadapiperbedaan pendapat
diantara
sesama PNS
dan
pihak
terkait
lainya;l.
menyimpanrahasia
Negaradan
rahasiajabatan
dengansebaik-baiknya serta
tidak
memanfaatkannya secaratidak
p
q
r
-8-m
melaporkan kepada
atasan
yang
berwenang
terhadapkemungkinan
atau
adanyatindakan
pembocoran rahasiaNegara
dan/atau
rahasia
jabatan
yang patut
diduga membahayakan atau merugikan Bangsa dan Negara;tidak
berkompromi
dengan
pihak
manapun
yangberpotensi
merusak nama
baik
dan
merugikan institusi
pemerintah daerah, bangsa dan negara;
tidak
melakukan perbuatan
yang
bersifat
melindungikegiatan
yang tidak
sesuai
ketentuan
peraturanperundang-undangan
khususnya di
bidang penyelenggaraan urusan Pemerintah Daerah;melakukan
ke{asama dan
koordinasi denganbaik
dalammelaksanakan
tugas
baik
di
Lingkungan
Pemerintah Daerah maupun dengan instansi yang terkait;menyampaikan
keluhan atau
pengaduan
yang berhubungan dengan pekerjaan secarahirarki;
menjaga
kebersihan,
keamanandan
kenyamananrrang
kerja.
n
o
Pasal 7
Etika
dalam
bermasyarakat
sebagaimanadimaksud
dalam Pasal 4huruf
c meliputi:a.
mewujudkan polahidup
sederhala;b.
memberikan pelayanan dengan empati, hormat dan santuntanpa pamrih serta ta-npa
unsur
pemaksaan;c.
memberikan pelayanan secaracepat, tepat, terbuka
danadil serta
tidak diskriminatif;
d.
bersikap
terbuka
dan
responsif terhadap
kritik,
saran,keluhan, laporan
serta
pendapat
dari
lingkunganmasyarakat;
e.
berperan
aktif
dalam kegiatan sosial masyaralat
untuk
kepentingan masyarakat umum;f.
menunjukkan sikap
keteladanandan
kewibawaan dalamkehidupan bermasyarakat dengan menghindari
hal-halyang berhubungan dengan
tindak
pidana dan perdata; dang.
berorientasi
kepada
peningkatan
kesejahteraanPasal 8
Etika
terhadapdiri
sendiri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4huruf
d meliputi:a.
jujur
terhadapdiri
sendiri;b.
terbuka serta
tidak
memberikan informasi
yang
tidak
benar;
c.
bertindak dengan penuh kesungguhan dan ketulusan;d.
menghindari
konflik
kepentingan
pribadi,
kelompok,maupun golongan;
e.
berinisiatif
untuk
meningkatkan
kualitas
pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan sikap;f.
memiliki daya juang yang tinggqg.
memelihara kesehatan jasmani dan rohani;h.
menjaga keutuhan dan keharmonisan keluarga;i.
lancar
dalam membayar pinjaman keuangan
ke
pihak
bank, koperasi dan lembaga keuangan lainnya;j.
bertanggungiawabpenuh
untuk
memberikan
ganti
rugi
apabila
akibat
kelalaiannya
terjadi
kerugian
keuangan dan/ atau barangmilik
negara atau pemerintah;k. tidak
melakukan
perbuatan
perzinahan,
prostitusi, perjudian dan minuman yang memabukkan;1. tidak
menggunakan
dan/atau
mengedarkan
zatpsikotropika,
narkotika
dan/atau
sejenisnya
yangbertentangan
dengan ketentuan
peraturan
perundang-undangan;m.
berpenampilan sederhana, rapih, dan sopan; dann.
tidak
melakukan perkataan maupun perbuatan yang dapatmenurunkan
harkat
dan
martabat
sebagai
pribadi maupun PNS.Pasal 9
Etika
terhadap
sesamaPNS
sebagaimanadimaksud
dalam Pasal 4huruf
e meliputi:a.
menghormati
dan
menjunjung
tinggi
toleransi
antarsesama, suku dan umat
kragama/
kepercayaan;-10-c.
saling
menghormati
antara teman
sejawat
baik
secaravertikal
maupun
horisontal
dalam
suatu
unit
ke{a,
instansi, maupun antar instansi;d.
menghargai perbedaan pendapat;e.
menjunjung tinggiharkat
dan martabat PNS;f.
menjunjung tinggr kesetaraan gender;g.
menjagadan
menjalinkerja
sama yang kooperatif sesama PNS; danh.
berhimpun dalam
satu
wadah Korps
Pegawai RepublikIndonesia
yang
menjamin terwujudnya solidaritas
dansoliditas semua PNS dalam memperjuangkan hak-haknya.
Bagian Kedua
Tata Cara Penegakan Kode
Etik
Pasal 1O
(1)
Penanganan pelanggaran kode etikdimulai
dengan adanya laporandan/atau
pengaduan yangdiajukan
secara:a.
lisan
yang disertai dengan identitas yang
jelas
oleh pelapor/pengadu
dan
petugas penerima
laporan;dan/atau
b.
tertulis yang ditandatangani disertai
dengan identitasyang jelas oleh pelapor/ pengadu.
(2)
Penerima
laporan dan/atau
pengaduan
sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh semua PD.
(3)
laporan
dan/atau
pengaduan sebagaimala
dimaksud padaayat
(1) yang dapatditindaklanjuti harus didukung
dengan
bukti
yang diperlukan.(4)
Badan dapat
meminta
saran
hukum
kepada
BagranHukum
Sekretariat Daerah
atau
Instansi/PD
lain
yang dianggap be rkompeten.(5)
Dalam melaksanakan tugasnya, Mqielis Kode
Etik
dan Badan bekerja dengan prinsip pradugatidak
bersatah.(6)
Sidang Majelis KodeEtik
dilaksanakan secara cepat, danpaling lambat
2l
(dua
puluh
satu)
hari
ke{a
sejak laporan /pengaduan
diterima
Bupati harus
sudahBagtan Ketiga Majelis Kode
Etik
Paragraf 1
Pembentukan dan Susunan Keanggotaan
Pasal 11
(1)
Untuk
menegakkan kodeetik
PNSdibentuk
Majelis KodeEtik
dengan ketentuan sebagai berikut:a.
bagr
pelanggarankode
etik
oleh
pejabat struktural,
pejabat fungsional
tertentu
dan/atau
fungsionalumum
dengan
golongan
ruang paling rendah llllc
dilaksanakan oleh Mqjelis Kode
Etik;
danb. bagi
pelanggarankode
etik
oleh
pejabat
fungsionaltertentu
dan/atau
fungsional
umum
golonganrualg
III/b
ke bawah dilaksanakan oleh Majelis KodeEtik
PDdengan anggota berasal dari PD yang bersangkutan.
(2)
Da-lamhal
pelanggaran kodeetik
oleh Sekretaris Daerah, ketua Majelis KodeEtik ditunjuk
oleh PPK.(3)
PembentukanMajelis
KodeEtik
sebagaimana dimaksud padaayat
(1)huruf
a
dan ditetapkan
dengan KeputusanBupati.
(4)
Pembentukan
M4ielis
Kode
Etik PD
sebagaimanadimaksud
pada
ayat (1)
huruf
b
ditetapkan
dengan Keputusan Kepala PD.Pasal 12
(1)
Susunan Majelis KodeEtik
sebagaimana dimaksud dalamPasal 11 ayat
(1)huruf a
dan
huruf
b
berjumlah
ganjilterdiri
dari:a.
ketua merangkap anggota;b.
sekretaris merangkap angota; danc.
anggota.(21 Jumlah
anggota Majelis KodeEtik
sebagaimana dimaksudpada ayat (1)
terdiri
dari 3 (tiga) orang atau 5 (lima) orang.(3)
Apabilajumlah
anggotaMqlelis Kode
Etik
sebagaimanadimaksud
pada
ayat (2) terdiri
dari
5
(lima)
orang,komposisinya
ditambah
oleh
wakil
ketua
merangkap anggota.Pasal 13
Untuk
menunjang kelancaran
tugas,
Majelis Kode
Etik
sebagaimana
dimaksud dalam
Pasal12
ayat (1)huruf
a
danhuruf
b
dibantu
oleh Sekretariat Majelis Kode
Etik
denganketentuan sebagai berikut:
a.
sekretariat majelis
kode
etik
kabupaten
dibentuk
olehBupati dan berkedudukan di Badan.
b.
sekretariat mqlelis kodeetik
PDdibentuk
oleh kepala pDdan berkedudukan di PD tersebut.
Pa-rlagraf 2
Pelaksanaan Tugas Majelis Kode
Etik
PNSPasal 15
Majelis Kode
Etik
dalam melaksanakan tugas berwenang:a.
memanggil PNSuntuk
didengar
keterangannya sebagai pelapor;b.
menghadirkan saksiuntuk
didengar keterangannya guna kepentingan pemeriksaan ;c.
mengajukan pertanyaan secara langsung kepada pelaporatau
saksi
mengenai
sesuatu
yang
diperlukan
danberkaitan dengan
pelanggaran
yang dilakukan
oleh terlapor;d.
memutuskan /menetapkan
terlapor
terbukd
atau
tidak
terbukti
melakukan pelanggaran kode etik;e.
memutuskan/menetapkan
saksi
jika
terlapor
terbukti
melakukan pelanggaran kode etik; danf.
merekomendasikan
sanksi moral dan
tindakanadministratif
lainnya termasukhukuman
disiplin.-t2-Pasal 14 Majelis Kode
Etik
bertugas:a.
melakukan
persidangan
dan
menetapkan
jenis
pelanggaran kode etik;
b.
membuat
rekomendasi
pemberian
saksi moral
dantindakan
administratif
kepada pejabat yang berwenang;c.
menyampaikan keputusan sidang kepada Bupati.Pasal 16
(1)
Ketua Majelis KodeEtik
berkewajiban:a.
melaksanakan koordinasi dengan anggota M4ielis KodeEtik
mempersiapkan
pelaksanaan
sidang
denganmempelajari
dan
meneliti berkas
laporan/ pengaduan pelanggaran kode etik;b.
menentukan jadwal sidang;c. menentukan
saksisaksi
yang perlu
didengar keterangannya;d.
memimpinjalan
sidang;e.
menjelaskan alasan dantujuan
persidangan;f.
mempertimbangkan saran pendapatbaik dari
anggotamajelis
maupun saksi
untuk
merumuskan
putusansidang;
g.
menandatangani putusan sidang;h.
membacakan putusan sidang; dani.
menandatangani berita acara sidang.(21
Wakil Ketua Majelis KodeEtik
berkewajiban:a. membantu kelancaran
pelaksanaan
tugas
ketuamajelis;
b.
memimpin sidang apabila ketua majelis berhalangan;c.
mengkoordinasikan kegiatan dengan sekretaris majelis; dand.
menandatangani berita acara sidang.(3)
Sekretaris kode etik berkewajiban:a.
menyiapkan administrasi keperluan sidang;b. membuat
dan
mengirim
surat
panggilan
kepadaterlapor, pelapor/pengadu/saksi yang diperlukan;
c.
menyusun berita acara sidang;d.
menyiapkan keputusan sidang;e.
menyampaikan
surat
keputusan sidang
kepada terlapor;f.
membuat
dan
mengirim laporan
hasil
sidang
kepada atasan terlapor; dang.
menandatangani berita acara sidang.-14-a.
mengajukan pertanyaan kapadaterlapor, saksi
untuk
kepentingan sidang;b.
mengajukansaran
kepadaketua majelis baik diminta
maupun tidak;c.
mengikuti
seluruh
kegiatan
persidangan
termasuk melakukan peninjauan di lapangan; dand.
menandatangani berita acara sidang.Pasal 17
(1)
Majelis Kode
Etik
PNSmelakukakn
pemanggilan secaratertulis
kepada PNS yangdiduga melakukan
pelanggaran kode etikuntuk
dilakukan pemeriksaan.(21
Pemanggilan PNSyang
diduga melakukan
pelanggarankode
etik
dilakukan
paling lambat
7
(tujuh)
hari
kerjasebelum tanegal pemeriksaan.
(3)
Apabila
PNS sebagaimanadimalsud
pada ayat
(2)tidak
memenuhi panggilan, makadilakukan
pemanggilan kedua paling lambat 7 (tujuh)hari
kerja sejak tanggal seharusnyayang
bersangkutan
diperiksa
pada
p€manggilan
yang pertama.{41
Apabila pada tanggal pemeriksaan dalam panggilan keduasebagaimana
dimaksud
pada
ayat (3)
PNS
yangbersangkutan
tidak
memenuhi panggilan
tanpa
alasanyang sah, maka yang
bersangkutan dianggap melanggarkode
etik
dan
Majelis KodeEtik
merekomendasikan agarPNS
yang
bersangkutan
dikenakan
sanksi
moral berdasarkanalat
bukti
dan
keteranganyang ada
tanpa dilakukan pemeriksaan.(5)
Majelis Kode
Etik
PNSmengambil keputusan
terhadaphasil
pemeriksaan setelah PNSyang
bersangkutan diberikesempatan membela
diri.
(6)
Keputusan Majelis KodeEtik
PNS sebagaimana dimaksudpada ayat (5) diambil secara musyawarah mufakat.
(71
Dalam
hal
musyawarahmufakat
sebagaimana dimaksudpada ayat (6)
tidak
tercapai, keputusan
diambil
dengan suara terbanyak.(8)
Keputusan
Majelis Kode
Etik
PNS
bersifat
final
dan mengikat.Paragraf 3
Mekanisme Pemeriksaan Majelis Kode
Etik
PNSPasal 18
(l)
Mqielis KodeEtik
PNS memeriksa setiap laporan dan/ atau pengaduandari
masyarakatatau
PNS dan/atau
temuanatasannya terhadap dugaan
pelanggarankode
etik
PNSpaling lambat
(7)
hari
ke{a
sejak laporan
dan/ ataupengaduan dan/ atau temuan diterima.
(21
Pemeriksaan sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1)dilakukan
secaratertutup dan
dituangkan dalam
berita acara pemeriksaan,dibuat menurut contoh
sebagaimanatercantum dalam lampiran I yang merupakan bagian
tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.Pasal 19
(1)
Setiapatasan yang menerima laporan, aduan
dan/ atau mengetahuiadanya dugaan
pelanggarankode
etik
PNS,wajib meneliti dan
menjaga kerahasiaanidentitas
pelapor dan/ atau pengadu.(21 Dalam
melakukan penelitian
atas
dugaan
pelanggarankode
etik,
atasan
PNS secarahirarki
wajib
meneruskan kepada Pejabat yang berwenang membentuk Majelis KodeEtik.
(3)
Atasan PNS secarahirarki
yangtidak
memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dianggapmelakukan
pelanggaran kodeetik
dan dikenakan
sanksi moral.Pasal 2O
(1)
Dalam melaksanakan pemeriksaan sebagaimana dimaksuddalam pasal 19 :
a.
anggota majelis kodeetik
PNS memberikan tanggapan, pendapat, alasan dan argumentasi;-16-b.
sekretaris
majelis kode
etik
PNS
mencatat
danmengarsipkan
tanggapan,
pendapat,
alasan, argumentasi dan keputusan Majelis KodeEtik
PNS.(21
Tanggapal,
pendapat,
alasan, dan
argumentasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat rahasia.Pasal 21
(1)
Majelis Kode
Etik
PNS menyampaikankeputusan
hasilpemeriksaan kepada pejabat yang berwenang memberikan sanksi moral.
(21
Apabila berdasarkanhasil
pemeriksaan Majelis KodeEtik,
PNS
yang
diduga
melakukan
pelanggaran
kode
etik
terbulrti
tidak
bersalah,
Majelis Kode
Etik
wajibmenyampaikan
surat
pemberitahuan
kepada
atasan langsung PNS yang bersangkutan palinglambat
14 (empat belas) hari kerja sejak tanggal keputusan majelis.Bagian Keempat
Sanksi Pelanggaran Kode
Etik
Pasal22
(1)
PNS
yang
melakukan
pelanggaran
kode
etik
PNSdikenakan sanksi mora].
(21 Sanksi
moral
sebagaimanadimaksud
dalam
ayat
(1)berupa:
a.
permohonan maaf secaraterhiis
dan/atau
pernyataanpenyesalan
secara
tertulis
yang
disampaikan
secaratertutup oleh
pegawai sebagaimanadimaksud ayat
(1)apabila
menurut hasil
pemeriksaanMajelis
KodeEtik
merupakan
pelangaran
kode
etik
p€rtama
kali
dilakukan;b.
permohonan
maaf
tertulis dan/atau
pernyataanpenyesalan
secara
tertulis
yang
disampaikan
secaraterbuka oleh
Pegawai sebagaimanadimaksud ayat
(1)apabila
menurut hasil
pemeriksaanMajelis
KodeEtik
yang dimaksud merupakan pelanggaran kode
etik
yangdirasakan berat
dan telah terjadi
pelangaran kodeetik
c.
pernyataan
sikap yang
bersedia
dijatuhi
hukumandisiplin
berdasarkanketentuan peraturan
perundang-undangan
apabila
tetap
melakukan
pengulangan pelanggaran kode etik yang sama atau yang lainnya.(3)
Pernyataan secaratertutup
sebagaimanadimaksud
padaayat
l2l
huruf
a
merupakan
penyampaian
sanksi pelanggaran kodeetik
dalam ruangantertutup
dan hanyadiketahui
oleh
PNS
yang
bersangkutan
dan
pejabat pemberi sanksi serta pejabat lain yang berkaitan.(4)
Pernyataan secaraterbuka
sebagaimanadimaksud
padaayat (2) huruf b
merupakan
penyampaian
sanksi pelanggaran kodeetik
berupa pengumuman melalui forumresmi
PNS upacara bendera,
media
massa,
dan/ atauforum
lainnya yang dipandang sesuai
surat
pernyataanyang dibuat
menurut contoh
sebagaimana tercantumdalam lampiran
II
yang
merupakan bagtan
yalg
tidak
terpisahkan dari peraturan Bupatiini.
Pasal 24
(1)
Selain penjatuhan sanksi moral
sebagaimana dimaksuddalam pasal
23
pejabat
yang
berwenang
dapatmenjatuhkan sanksi moral
tambahan yanglebih spesifft
terkait tugas
pokok,
fungsi
dan jabatan
PNS
yangdinyatakan melakukan pelangaran kode etik PNS.
Pasal 23
(1)
Sanksi moral sebagaimana dimaksud dalam pasal22
ayat(2) ditetapkan dengan keputusan pejabat yang berwenang
menjatuhkan sanksi.
(21
Sanksi moral sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dibuat
secara
tertulis
berupa
rekomendasi berdasarkan laporanhasil pemeriksaan pada sidang Majelis Kode
Etik
PNS.(3)
Sanksi moral berupa
rekomendasi dengan menyebutkanjenis
pelanggarankode
etik
yang dilakukan
oleh
PNSdibuat
menurut contoh
sebagaimanatercantum
dalamlampiran III
yang merupakan bagrantidak
terpisakan dari peraturan Bupati.-l8-(21
Contoh sanksi moral tambahan sebagaimana maksud ayat(l)
antaralain
:a.
seperti
tidak
boleh melakukan
pengawasan kegiatan pembangunan selama 1 (satu) tahun;b. tidak
ditugaskan kembali menjadi tenaga
pemungutpajak atau retribusi;
c.
dilakukan
evaluasi terhadap jabatannya
secara menyeluruh;d.
dialih
tugaskan
ke PD yang lain; dane.
sanksi moral tambahan lainnya yang sejenis.(3)
Bentuk
dan
jenis
sanksi
moral
tambahan
sebagaimanadimaksud
ayat
l2l
dicantumkan
dalam
keputusan penjatuhan sanksi moral oleh pejabat yang berwenang.Pasal 25
(1)
Selain
diberikan sanksi
moral
sebagaimana dimaksud dalam Pasal22
dan Pasal 24, terhadap PNS yangterbukti
melakukan
pelangaran
kode
etik
PNS, pejabat
yangberwenang
menjatuhkan
sanksi
dapat
melakukantindakan administratif sesuai ketentuan
peratur€rn perundang-undangan.(21
Tindakan administratif
sebagaimanadimaksud
pada ayat(1) diberikan
berdasarkankeputusan
hasil
pemeriksaanMajetis
Kode
Etik
PNS,
berupa
rekomendasi untuk
mendapatkan
safah
satu
hukuman
disiplin
sesuai perundang-undangan.Bagian Kelima
Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Sanksi Moral
Pasal 26
(U
Bupati selaku
PPK Kepegawaian menetapkan penjatuhan sanksi moral berdasarkan rekomendasi Majelis KodeEtik
daerah
kepada
pejabat
stn-rktural,
jabatan
fungsionaltertentu
dan/atau
funsiona-l
umum
dengan
golongan ruang yang paling rendahIII/c.
(2)
Kepala
PD
menetapkan
penjatuhan
sanksi
moral berdasarkan rekomendasiMajelis Kode
Etik
PD
kepadapejabat fungsional
tertentu dan/atau
fungsional
umumgolongan ruangan
III/b
ke bawah.(3)
Keputusan penjatuhan
sanksi
moral
sebagaimanadimaksud pada
ayat
(1)
dan
ayat
(21dibuat
menurut
contoh
sebagaimanatercantum dalam lampiran
IV
yangmerupakan bagran
tidak
terpisahkan
dari
peraturan Bupati ini.Bagian Keenam
Terlapor, Pelapor/ Pengadu dan Saksi
Pasal 27
(1)
Terlapor berhak:a.
mengetahui susunan
keanggotaanMajelis Kode Etik
sebelum pelaksanaan sidang;
b.
menerima
salinan berkas
laporan /pengaduan
baiksendiri maupun
bersama-samapaling lambat
3
(tiga)hari
kerja sebelum dilaksanakan sidang;c.
mengajukan pembelaan dalam proses persidangan;d.
mengajukan saksi dalam proses persidangan;e.
menerima salinan keputusan sidang paling lambat
3 (tiga) hari kerja setelah keputusan dibacakan; danf.
mendapatkan perlindungan administratif.(21
Terlapor berkewajiban:a.
memenuhi panggilan sidang;b.
menghadiri sidang;c.
menjawab semua pertanyaan yangdiajukan
oleh ketuadan angota Majelis Kode Etik;
d.
memberikan keterangan
untuk
memperlancar jalan
sidang
Majelis Kode Etik;e. menaati semua
ketentuan
yang
dikeluarkan
oleh Majelis KodeEtik;
danf.
berlaku bersikap sopan.Pasal 28
(1)
Pelapor/Pengadu berhak:a.
mengetahui
tindak
lanjut
laporan/pengaduan
yang disampaikan;-20
-b.
mengajukan saksi dalam proses persidangan;c.
mendapatkan perlindungan;d.
mendapatkan salinan berita acara pemeriksaan; dane.
mendapatkan perlindungan admimi stratif.(21
Pelapor/pengadu berkewajiban:a.
memberikan
laporan /pengaduan
yang
dapatdipertanggungi awabkan ;
b.
menjaga
kerahasiaan
laporan/pengaduan
yangdisampaikan Bupati;
c.
memenuhi semua panggilan;d.
memberikan keteranganuntuk
memperlancarjalannya
sidang Majelis KodeEtik;
e.
memberikan identitas secara jelas; danf.
menaati
semua ketentuan
yang
dikeluarkan
oleh Majelis Kode Etik.Pasal 29
(1)
Saksi berhak
mendapatkan perlindungan administratif
terhadap keterangan yang diberikan.
(21
Saksi berkewajiban:a.
memenuhi semua panggilan;b.
menghadiri sidang, menjawab semua pertanyaan yangdiajukan oleh Majelis Kode
Etik;
c.
memberikan keterangan yang benar sesuai dengan yangdiketahui tanpa dikurangi maupun ditambah;
d. menaati
semua ketentuan
yang
dikeluarkan
oleh Majelis Kode Etik;e.
berlaku/bersikap
sopan.Pasal 30
Dalam
hal tidak terbukti
adanya pelanggaran Majelis KodeEtik
dapat
merekomendasikan
sanksi
moral
bagl
pelapor/Bagian Ketujuh
Penyusuna dan Penetapan Kode
Etik
PNS PDPasal 31
(1)
Kepala
PD menetapkan kode
etik
PNSpada PD
paling lambat 6 (enam) bulan setelah peraturanini
diundangkan.{21
Kodeetik
sebagaimana dimaksud pada ayat(1)
ditetapkanberdasarkan tugas pokok fungsinya dan
karakteristik
padaPD
serta
mempertimbangkan
kode
etik
profesi
seperti dokter, guru, bidan dan yang sejenisnya.(3)
Kodeetik
sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) dalam penetapan maupun pelaksanaantidak
boleh bertentangandengan kode
etik
sebagaimanadiatur
dalam
PeraturanBupati
ini.
BAB IV
KEWAJIBAN DAN LARANGAN Bagian Kesatu
Kewajiban
Pasal 32 Setiap PNS wajib:
a.
mengucapkansumpah/janji
PNS;b.
mengucapkan sumpah/janji
jabatan;c.
setia
dan
taat
sepenuhnyakepada
Pancasila,Undang-Undang Dasar
NegaraRepublik Indonesia
tahun
1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pemerintah;d.
mentaati
segala ketentuan peraturan
perundang-undangan;e.
melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh Pengabdian, kesadaran,dan
tanggung jawab;f.
menjunjung tinggi kehormatan
Negara, Pemerintah, danmartabat PNS;
g.
mengutamakan kepentingan Negaradari
pada kepentingansendiri, seseorang, dan/ atau golongan;
h.
memegangrahasia jabatan yang
menurut
sifatnya
atau menurut perintah harus dirahasiakan;i.
bekerja dengan
jujur,
tertib,
cermat
dan
bersemangatuntuk
kepentingan Negara;j.
melaporkan dengan segera kepada atasannya
apabilamengetahui
ada
hal
yang
dapat
membahayakan
ataumerugikan
Negaraatau
Pemerintahterutama
di
bidang keamanan, keuangan dan materil;k.
masuk kerja dan menaati ketentuanjam
kerja;1.
mencapai sasaranke{a
Pegawai yang ditetapkan;m.
menggunakan
dan
memelihara
barang-barang milik
Negara dan sebaik-baiknya;
n.
memberikan
pelayanan
sebaik-baiknya
kepadamasyarakat;
o.
membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;p.
memberi
kesempatan
kepada
bawahan
untuk
mengembangkan
karir;
danq.
mentaati peraturan
kedinasan
yang
ditetapkan
oleh pejabat yang berwenang.$agian Kedua Larangan
Pasal 34 Setiap PNS dilarang:
a.
menyalahgunakanwewenang;b.
menjadi
perantara
untuk
mendapatkan
keuntunganpribadi dan/atau orang
lain
dengan
menggunakan kewenangan orang lain;c.
tanpa'win Pemerintah menjadi pegawai atau bekerjauntuk
Negara
lain
dan/atau
lembaga
atau
organisasiinternasional;
d.
bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing,
ataulembaga swadaya masYarakat asing;
e.
memiliki menjual
membeli
menggadaikan menyewakanatau
meminjamkan barang-barang
baik
bergerak
atautidak
bergerak dokumenatau surat
berhargamilik
negara secaratidak
sah;f.
melakukan kegiatan bersama dengan
atasan
teman sejawat bawahan atau oranglain
di dalam maupundi luar
lingkungan
ke{anya
dengan
tujuan
untuk
kepentinganpribadi atau pihak
lain
yang
secara langsungatau tidak
langsung merugikan Negara;
g.
memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepadasiapapun
baik
secara langsungatau
tidak
langsung dan dengan dalih apapununtuk
diangkat dalam jabatan;h.
menerimahadiah
atau
sesuatu pemberianapa
sajadari
siapapun
juga
yang
berhubungan
dengan
jabatandan/atau
peke{aannya;i.
bertindak
sewenang-wenangterhadap
bawahannya baiksecara verbal maupun non verbal;
j.
melakukan
suatu tindakan atau
tidak
melakukan
suatutindakan
yang dapat menghalangiatau
mempersulit salahsatu
pihak yang
dilayani
sehingga
mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani;k.
menghalangi berjalannya tugas kedinasan;L
memberi dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden,Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Daerah,atau
Dewan PerwakilanRakyat
Daerah(meliputi
Daerah Propinsi dan Daerah Kabupaten/ Kota) dengan cara:1)
ikut
serta sebagai pelaksana kampanye;2)
menjadi
peserta
kampanye
dengan
menggunakanatribut
partai atauatribut
PNS;3)
sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNSlain dan/ atau; dan
4) sebagai
peserta
kampanye
dengan
menggunakanfasilitas negara.
m.
memberikan
dukungan kepada
calon
Presiden/WakilPresiden dengan cara:
1)
membuat keputusan
dan/atau
tindakan
yangmenguntungkan
atau merugikan salah satu
pasangancalon selama kamPanYe; dan/ atau;
2)
mengadakan
kegiatan
yang
mengarah
kepadakeberpihakan
terhadap
pasangancalon yang
menjadipeserta pemilu sebelum,
selama,dan
sesudah
masakampanye
meliputi
pertemuan,
ajakan,
himbauan,o
-24
-n
lingkungan
unit
kedanya,
anggota keluarga,
dan masyarakat;memberikan
dukungan
kepada
calon
anggota
DewanPerwakilan
Daerah
atau
calon
Kepala
Daerah/WakilKepala
Daerah (meliputi daerah
Provinsi
dan
daerah Kabupaten /Kota)
dengan
cara
memberikan
suratdukungan disertai fotokopi Kartu Tanda Penduduk
atauSurat
Keterangan
Tanda Penduduk sesuai
peraturanperundang-undangan; dan
memberi
dukungan kepada calon kepala
Daerah/WakilKepala
Daerah (meliputi Daerah Provinsi
dan
Daerah Kabupaten/ Kota) dengan cara:1)
terlibat dalam kegiatan
kampanyeuntuk
mendukungcalon Kepala Daerah;
2) menggunalan
fasilitas yang
terkait
dengan
jabatandalam kegiatan kampanye;
3)
membuat keputusan
dan/atau
tindakan
yangmenguntungkan
atau merugikan
salahsatu
pasangan calon selama kampanye; dan4)
mengadakan
kegiatan
yarrg
mengarah
kepadakeberpihakan
terhadap
pasangancalon yang
menjadipeserta
pemilu
sebelum, selama
dan
sesudah
masakampanye
meliputi
pertemuan,
ajakan,
himbauan,seruan
atau
pemberian
barang kepada
dalamlingkungan
unit
kerjanya,
anggota
keluarga
dan masyarakat.BAB V
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 35
(1)
Setiap PNS yang mengetahui adanya pelanggaran kodeetik
yang dilakukan
PNSlainnya,
melaporkan kepada atasanlangsung dan/
atau
kepala PDdari
PNS yang melakukanpelanggaran kode etik.
(21
Atasan langsung
dan/atau
kapala
PD yang
terbukti
mengetahui adanya pelanggaran kode etik yang
dilakukan
oleh
PNSdi
lingkungan dan
tidak
memeriksa kepala PDtersebut dikenakan sanksi yang sama sebagaimana sanksi
yang
seharusnya dikenakan kepada PNS yang melanggar kode etik tersebut.(3)
Kepada PNS
yang
melanggar
kode
etik
sebagaimanadimaksud dalam ayat (2) tetap dikenai sanksi sebagaimana
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP Pasal 36
Peraturan Bupati
ini
mulai berlaku pada tanggal diundangkan.Agar setiap orang
mengetahuinya,
memerintahkan pengundanganperaturan
Bupati
ini
dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Morowali.Ditetapkan di Bungku
pada
tanggal
2
MQi 2Dq BUPATI MOROWALI,ttd
TASLIM
Diundangkan di Bungku
pada
tanggal
3
U?i
2DtgSEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MOROWALI,
ttd
MOH. JAFAR HAMID
BERITA DAERAH KABUPATEN MOROWALI TAHUN 2019 NOMOR
ot,
Sa-linan sesuai dengan aslinYaKEPALA BAGIAN HUKUM
SEKRE"TARIAT DAERAH KABUPATEN MOROWALI,
BAHDIN BAID S.H M.H
Pembina,IV/a
LAMPIRAN
I
NOMOR TANGGAL TENTANG
: PERATURAN BUPATI MOROWALI
:
tt
lAF(LeN 2Dlqi 4
l\,lei pL9: KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL
CONTOH BERITA ACARA PEMERIKSAAN
RAHASIA
BEzuTA ACARA PEMERIKSAAN
Nomor:
862l
/TP arn bertempat dikami:
1.
Nama
NIP
Pangkat/Gol.ruang Jabatan2.
Nama
NIP
Pangkat/Gol.Ruang Jabatan3.
Dst...Berdasarkan wewenang
yang
ada
pada
Surat
Perintah/ KeputusanPembentukan Majelis Kode
Etik
PNS Nomor telah melakukan permintaan keterangan /pemeriksaan *) terhadap :Nama
NIP
Tempat,tgl.lahir
Pangkat/Gol.Ruang Jabatan/PekerjaanUnit
KerjaKarena
yang
bersangkutandiduga melakukan
pelanggarandisiplin/kode
etik
terhadap ketentuan Pasal. ... angka.... Huruf ....
PP Nomor 53 Tahun2010
tentang
Disiplin PNS/
karena
yang
bersangkutan
diperlukan keterangannyaterkait
dugaan pelanggarandisiplin
PNS/
KodeEtik
PNSAtas
pertanyaan-pertanyaanyang
diajukan
oleh
kami,
ia
memberikanjawaban/keterangan sebagai
berikut
:1.
Pertanyaan :1.
Jawaban :LAMPIRAN II
NOMOR TANGGAL TENTANG
PERATURAN BUPATI MOROWALI
l5
fAHUN
2otg7
tVu
z-ogKODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL
CONTOH PENGUMUMAN SANKSI MORAL SECARA TERBUKA
KOP BUPATI/KEPALA SKPD PENGUMUMAN
Nomor
Berdasarkan Keputusan
Bupati
Morowali/Kepala
...
(nama
OPD)Nomor tanggal tentang Penjatuhan Sanksi Moral Atas
Pelanggaran
Kode
Etik
PNS
a.n. Sdr
...
dan
...
*)
dengan
ini
diumumkan bahwa
Sdr. ...
Jabatan/Unit
Kerjaterbukti
telahmelakukan pelanggaran kode
etik
berupa...
karena telah melanggar pasal...
huruf
...
PeraturanBupati Morowali
Nomor... Tahun
...
tentangPedoman
Teknis
Pelaksanaan PenegakanDisiplin dan
Kode
Etik
PNS danPasal ...
huruf
... Peraturan Kepala...
(Nama OPD) tentang KodeEtik
PNSdi
Lingkungan
...
(Nama OPD)**),
menyatakanyang bersangkutan
telahdijatuhi
sanksi moral berupa ... ***)Demikian pengumuman
ini
dibuat agar diketahui khalayak umum.BUNGKU,
BUPATI MOROWALI/KEPALA
...
(Nama OPD)*l
Diisi dengan jenis sanksi moral yang telah dtatuhkan, misal : Surat Pernyataan Permohonan Maaf*t)
Dicantumkan bagi OPD yang telah menetapkan Kode Etik PNS di lingkungan unit kerjanya "*;) Sebutkan jenis sanksi moral yang telah dijatuhkan termasuk sarlksi moral tambahanNOMOR i
tE
IAH(1r(
2o\gTANGGAL
:b
Muzolg
TENTANG
: KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPILCONTOH LAPORAN HASIL PEMEzuKSAAN PADA SIDANG MAJELIS KODE ETIKATAS DUGAAN PELANGGARAN KODE ETIK
RAHASIA
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN PADA SIDANG MAJELIS KODE ETIK ATAS DUGAAN PELANGGARAN KODE ETIK a.n. SDR
Nomor
A.
Identitas yang diperiksa :Nama/Nip
Pangkat/Gol.Ruang
Jabatan/Unit
KerjaB.
Dasar Pemeriksaanl-. Keputusar Bupati
Morowali/Kepa1a... (nama OPD*) Nomor: Tanggal tentang Pembentukan Majelis Kode EtiK PNS.2.
Komposisi dan Persona-lia Majelis KodeEtik:
Ketua Majelis
Wakil Kehra Majelis Sekertaris Majelis Anggota Majelis a b c d e.dst... . . ....
C.
Wa-ktr.r dan Tempat Pemeriksaan/ Sidang MajelisWaktu
Tempat
KOP
MAJELIS KODE ETIK KABUPATEN/OPD *)-2-Berdasarkan laporan/pengaduan
dari
...
Tangga1...
bahwadiduga/indikasi
adanya pelangaran kodeetik
pNS yangdilakukan
olehSdr...Pangkat...Jabatan/UnitKerja
berupa...
E.
PertimbanganHukum
1.
Hasil pemeriksaan awal2.
Dokumen/
Bukti
pendukung3.
DasarHukum
Pelanggaran4.
AnalisisF.
Hal-hal yang Meringankan dan Memberatkan1.
Hal-hal yang Meringankan2.
Hal-hal yang MemberatkanG,
KesimpulanRekomendasi
Berdasarkan
hasil kajian dan
setelah mempertimbangkanhal-hal
yangmeringankan dan memberatkan
kami
merekomendasikal Sdr.untuk dijatuhi
sanksi moral berupa :dan/
atauPenutup
Demikian Laporan Hasil
Pemeriksaanpada Sidang M4jelis
KodeEtik
kami
sampaikan sebagai bahan masukan bagi pejabat yang berwenangdalam
mengambil keputusan.Morowali MAJELIS KODE E?IK PNS
SEKERTARIS KETUA NIP H
I
2I
*) Coret
yalg
tidak
PerluNOMOR : tV
TANGGAL
;4 W
/at9TENTANG
: KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPILCONTOH KEPUTUSAN PENJATUHAN SAKSI MORAL OLEH PF^IABAT YANG BERWENANG
KOP SURAT RAHASIA
KEPUTUSAN BUPATI MOROWALI / KEPALA... (Nama OPD) .)
TENTANG
PENJATUHAN SANKSI MORAL ATAS PELANGARAN KODE ETIK PNS Sdr. ...
BUPATI MOROWALI / KEPALA (Nama OPD)
Membaca
a.
laporan/pengaduandari
... tanggal ... perihaladanya dugaan pelanggaran kode
etik
PNS a.n.sdr. ...Jabatan
/Unit
kerja berupa...b.
laporan hasil pemeriksaan pada sidang Majelis KodeEtik
Nomor tanggalMenimbang
a.
bahwa sesuai
Laporan
Hasil
Pemeriksaan
TimPemeriksa
tersebut,
Sdr
telah
melakukal
perbuatal
berupadan terbukti
melakukan pelangarankode
etik
PNSterhadap ketentuan
pasal...
angka
...
huruf
Peraturan Bupati
Morowali Nomor Tahun
b.
bahwa
untuk
menegakan
kode
etik
PNS,
perlumenjatuhkan
sanksi moral yang
setimpal
dengan pelanggaran kode etk yang telah dilakukan;c.
bahwa
berdasarkan pertimbangan
sebgaimanadimaksud dalam
huruf
a
dan
b,
untuk
menjaminkepastial hukum
Penjahrhan
Sanksi
Mora-l
atas Pelangaran KodeEtik
PNSSdr. ... perlu
ditetapkan1
Mengingat
1.
Undang-Undang Nomor
29
Tahun
1959
tentangPembentukan
Daerah
Tingkat
II di
Sulawesi(Lembaran Negara
Republik Indonesia
Tahun
1959Nomor
74,
Tambahan Lembaran Negara
RepublikIndonesia Nomor 1822);
2.
Undang-Undang
Nomor
5
Tahun
2Ol4
tentangAparatur
Sipil
Negara (Lembaran Negara
RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
3.
Undang-Undang
Nomor
23
Tahun
2Ol4
tentangPemerintahan
Daerah
(Lembaran Negara
RepublikIndonesia
Tahun
2Ol4
Nomor
244,
Tambahankmbaran
NegaraRepublik Indonesia Nomor
5587)sebagaimana
telah
diubah
beberapa
kali
terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua
Atas
Undang-UndangNomor
23Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
4.
Undang-Undang
Nomor
30
Tahun
2Ol4
tentangAdministrasi
Pemerintah (Lembaran Negara RepublikIndonesia
Tahun
2Ol4
Nomor
292,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601);5.
Peratural
Pemerintah Nomor 42Tahun
2004 tentang PembinaanJiwa
Korpsdal
KodeEtik
Pegawai NegriSipil
(kmbaran
Negara Republik Indonesia
Tahun2OO4
Nomor
142,
Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4450);6.
Peraturan Pemerintah Nomor 11Tahun
2Ol7 tentang
Manajemen Pegawai Negeri SiPil;
7.
PeraturanBupati
Nomor... Tahun
'.'...
tentangKode
Etik
Pegawai Negeri Sipil Tahun 2018 Nomor...;8.
Peraturan Kepala (Nama OPD) *) Nomor...Tahun... tentang
Kode
Etik
PNS
di
LingkunganMenetapkan KESATU KEDUA KETIGA KEEMPAT KELIMA Diterima Tanggal :. ... . Pasal...Angka...
Morowali
Nomor. MEMUTUSKAN:Menjatuhkan
sanksi moral
berupa permohonan
maafsecara
tertulis dan/atau
pernyataan sikap) *"*) kepada: NamaNip
Pangkat/Gol.Ruang
Jabatan
Unit
Kerjakarena
yang
bersangkutan
telah
terbukti
melakukanperbuatan
yang
melanggar
ketentuanH Peraturan
Bupati
Tahun...
berupa...
.../
Peraturan
Kepala (nama
OPD) Nomor...Tahun...
n)Sanksi
moral
sebagaimana
tersebut
dalam
Diktum
KESATU, selanjutnya disampaikan
secaraterfutup/
terbuka)
dan
dilaksanakan
paling lambat
3 (tiga)hari
sejak diterimanya keputusanini.
Selain dijatuhkan sanksi moral
sebagaimana dimaksuddalam
Diktum
KESATU
kepada
yang
bersangkutandijatuhkan
sanksi moral tambahan berupa...***)Keputusan
ini mulai
berlaku pada tanggal ditetapkan.Keputusan
ini
disampaikan
kepadayang
bersangkutanuntuk
diindahkan
dan
dilaksanakan
sebagaimana mestinya.BUPATI MOROWALI/KEPALA ....(nama OPD) *)
Ditetapkan di
Bungku
-4-Tembusan:
1
2. pejabat lain yang dianggap perlu.
Coret yang
tidak
perlu.Dicantumkan
untuk
keputusan sanksi moral yang ditetapkan
olehKepala
OPDyang telah
menetapkanperaturan tentang
KodeEtik
di Lingkunganunit
kerj anya.Trrlis salah satu atau lebih
jenis
sanksi moral.Hanya dicantumkan apabila ada
rekomendasidari
Majelis
KodeEtik
perlunya sanksi moral tambahan.*) **)
***) ****)