• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan penyerapan tenaga kerja di Indonesia serta memberikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan penyerapan tenaga kerja di Indonesia serta memberikan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan sebuah unit usaha yang masih tergolong kecil yang dikelola perorangan atau kelompok dan menjadi salah satu penggerak perekonomian bangsa karena memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan penyerapan tenaga kerja di Indonesia serta memberikan konstribusi yang sangat signifikan dalam perekonomian nasional. Banyak masyarakat yang mulai berani berinisiatif dalam memanfaatkan peluang di sekitar mereka untuk membangun usaha baik usaha mikro, kecil, maupun menengah. Oleh karena itu, UMKM harus didorong agar mampu menghasilkan profit yang lebih besar, dengan cara melakukan pelaporan keuangan yang sesuai standar dan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Di dalam praktiknya, masih banyak pelaku UMKM yang menerapkan sistem sederhana, salah satunya yaitu dalam proses pencatatan transaksi keuangan usahanya. Hal ini disebabkan karena banyak UMKM yang belum mengerti pentingnya sebuah laporan keuangan dan bagaimana proses pencatatan akuntansi yang baik dan benar. Bagi kebanyakan pemilik usaha kecil memiliki pola berfikir yang sederhana, yang terpenting adalah usaha mereka berjalan lancar dan mampu meningkatkan penjualannya dengan mencari laba sebesar-besarnya. Namun mereka tidak membuat laporan keuangan setiap periodik. Sebagian besar para pengusaha kecil memanglah bukan seorang yang berkecimpung di dunia akuntansi dan bukan seorang akuntan yang mengerti tentang pelaporan keuangan, akan tetapi setidaknya

(2)

mereka harus mengetahui tentang proses akuntansi secara umum termasuk laporan keuangan. Beberapa industri kecil mungkin tidak terlalu membutuhkan sebuah laporan keuangan formal seperti perusahaan-perusahaan besar lainnya, namun besar atau kecilnya usaha yang sedang dijalankan tetap membutuhkan laporan keuangan periodik.

Dalam mengatasi masalah pelaporan keuangan pada UMKM, DSAK IAI pada tahun 2016 telah menyusun dan mengesahkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM). SAK EMKM merupakan standar akuntansi keuangan terbaru yang disusun lebih sederhana dibandingkan dengan SAK ETAP, karena mengatur transaksi yang umum dilakukan oleh UMKM dan dirancang khusus untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah sesuai Undang Undang No. 20 Tahun 2008 yang berlaku aktif mulai 1 Januari 2018. Disusun berdasarkan asumsi dasar akrual dan kelangsungan usaha seperti entitas bisnis umumnya. Kebanyakan pelaku UMKM belum mengerti dan belum memahami betul tentang pembuatan laporan keuangan serta pentingnya sebuah laporan keuangan untuk usaha mereka. Oleh karena itu, IAI menyusun standar yang sesuai dengan para pelaku UMKM agar memudahkan mereka dalam penyusunan laporan keuangan.

Menurut standar yang ditetapkan oleh IAI, syarat penyajian Laporan Keuangan UMKM harus bersifat relevan, lengkap, bisa dipahami, dan komparatif. Sesuai dengan peraturan SAK EMKM, minimal UMKM harus membuat tiga jenis laporan keuangan, yaitu laporan posisi keuangan, laba rugi, dan CALK. Standar ini sesuai dengan ruang lingkup untuk digunakan oleh entitas yang tidak menerbitan laporan keuangan untuk tujuan umum. Fakta yang terjadi dilapangan, tingkat kebutuhan

(3)

SAK EMKM bagi UMKM masih tergolong rendah karena dirasa memberatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Masih banyak yang belum memahami dan mengerti tentang SAK EMKM serta banyaknya pemilik industri kecil yang memiliki pola berfikir tidak maju, mereka menganggap laporan keuangan bukanlah hal yang penting untuk usaha mereka, sehingga laporan keuangan pada keberhasilan usaha mereka terkesan apa adanya. Jika hal ini dibiarkan, maka akan berdampak pada keberhasilan pengelola usaha kecil menjadi berantakan dan mempersulit manajer dalam mengontrol tentang informasi keuangan dan dalam pengambilan keputusan. Hal inilah yang masih menjadi permasalahan besar dalam industri-industri kecil.

Laporan keuangan dijadikan sebagai tolak ukur bagi kesehatan suatu perusahaan. Para pemilik atau pemimpin perlu mengetahui posisi keuangan dan kinerja usaha yang telah dicapainya. Apabila pemilik industri kecil tetap tidak memperhatikan pencatatan akuntansi yang benar, hal ini akan berdampak pada informasi akhir yang dihasilkan tidak relevan. Pencatatan akuntansi yang benar akan menghasilkan keuangan yang nantinya akan memudahkan industri kecil untuk mengakses bantuan permodalan, selain itu para pemilik usaha dapat mengetahui keadaan dan kinerja keuangannya di tiap periodenya. Sedangkan pencatatan akuntansi yang kurang memadai akan mengakibatkan salahnya informasi keuangan yang dihasilkan sehingga keputusan yang diambil akan tidak tepat. UMKM menghadapi berbagai masalah atau kendala dalam praktik akuntansi yang disebabkan oleh faktor pendidikan ,ketrampilan, kesadaran, sarana dan fasilitas. Pendidikan dan ketrampilan yang didapatkan dari pemerintah masih belum

(4)

berpengaruh terhadap terlaksananya praktik akuntansi yang benar dan sesuai standar akuntansi berlaku umum. Serta kesadaran dari pemilik industri kecil yang merasa bahwasannya laporan keuangan tidak begitu penting (Istikasari et al., 2019). Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peluang untuk mendapatkan kredit sebagai suntikan modal usahanya. Banyak program pembiayaan bagi UMKM yang dikelola pemerintah maupun oleh perbankan. Salah satu program pemerintah Indonesia terkait pembiayaan UMKM adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR). Tujuan dari KUR yaitu, untuk menjadi solusi pembiayaan modal yang efektif bagi UMKM, sebab selama ini banyak UMKM yang terkendala untuk akses terhadap perbankan untuk mendapatkan bantuan pembiayaan. Menggunakan akuntansi yang memadai dapat menjadikan pengusaha UMKM dapat memenuhi persyaratan dalam pengajuan kredit berupa laporan keuangan, mengevaluasi kinerja, mengetahui posisi keuangan, menghitung pajak, dan manfaaat lainnya (Warsono, 2009) dalam Lutfiaazahra (2015).

Ismadewi et al. (2017), meneliti usaha ternak ayam boiler I Wayan Sudiarsa Desa Pajahan Kecamatan Pupuhan Kabupaten Tabanan menyatakan bahwa format laporan keuangan yang digunakan masih sederhana hanya sebatas pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas, sebab lingkup usahanya yang masih tergolong kecil membuat entitas hanya melaporkan keuangannya secara sederhana yang dirasa mampu untuk dipahami dan dimengerti oleh pihak internal. Sehingga, entitas belum memiliki laporan keuangan yang sesuai dengan SAK EMKM. Hal ini disebabkan oleh kurangnya SDM yang memang ahli dalam bidangnya serta tingkat kompetensi yang masih rendah. Ketidakpahaman pemilik terhadap pelaporan

(5)

keuangan yang sesuai dengan SAK EMKM karena kurangnya pengetahuan dan tidak pernah mengikuti pelatihan khusus mengenai penyusunan laporan keuangan. Ningtiyas (2017), meneliti UMKM Bintang Malam Pekalongan yang bergerak dalam bidang produksi dan distribusi malam (lilin) dan bahan baku pembuatan batik. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Perusahaan ini termasuk dalam kriteria menengah, yaitu memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000 sampai batas maksimal Rp 50.000.000.000. Namun, entitas belum memiliki laporan keuangan yang sesuai dengan standar yang berlaku, yaitu SAK EMKM yang memang dikhususkan bagi pelaku UMKM. Sejauh ini entitas membuat laporan keuangan dengan standar perusahaan sendiri, yang mana hanya pihak internal saja yang memahami. Hal ini karena keterbatasannya pengetahuan entitas terkait pelaporan keuangan yang sesuai dengan standar. Dalam penelitian ini, penulis menyusun laporan keuangan UMKM Bintang Malam berdasarkan SAK EMKM dengan beberapa tahapan yaitu, tahap pencatatan, tahap pengihtisaran dan tahap pelaporan keuangan yang sesuai dengan SAK-EMKM yang terdiri dari Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi, dan CALK.

Toko Bangunan Dhani Jaya merupakan usaha material bahan bangunan yang sudah berdiri sejak tahun 2007, yang berlokasi di Jalan Serunai Rambat No.32 Toyomarto Singosari. Berdasarkan hasil survey lapang, sistem pencatatan pada Toko Dhani Jaya ini masih sederhana hanya sebatas pencatatan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas. Piutang usahanya tidak dilaporkan secara jelas, hanya berupa nota-nota yang disimpan dan dicatat sebagai pendapatan atau penerimaan kas saat piutang tersebut telah dibayar. Tidak ada pencatatan yang

(6)

spesifik dan terstruktur sesuai dengan SAK EMKM. Hal ini dapat berpengaruh buruk kedepannya pada saat pengambilan keputusan strategis tidak didukung oleh data yang baik dalam merealisasikan tujuan perusahaan. Penelitian ini dilakukan karena pemilihan objek usaha dagang sebagai objek penelitian masih sedikit dan rata-rata usaha dagang memang belum memiliki laporan keuangan sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada UD Dhani yang memang belum memiliki laporan keuangan yang baik dan benar yang sesuai dengan SAK EMKM. Selain itu, UD Dhani Jaya merupakan toko bahan bangunan yang cukup lengkap dengan harga yang relatif murah dibandingkan dengan toko-toko lainnya di sekitar daerah tersebut sehingga memiliki beberapa kerjasama dengan para pemborong dan toko-toko lain di sekitar wilayah tersebut juga sering membeli barang untuk dijual kembali. Dalam hal ini UD Dhani Jaya memiliki potensi berkembang yang cukup besar kedepannya. Maka dari itu peneliti mengusulkan laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan entitas mikro, kecil, dan menengah.

Tujuan penelitian ini agar UD Dhani Jaya dapat menerapkan dan membuat laporan keuangan usahanya serta memahami konsep penyusunan akuntansi yang baik dan benar yang sesuai SAK EMKM. Dengan begitu, entitas dapat mengetahui kinerja usahanya dan dapat menjadi acuan dalam mendukung aspek perencanaan bisnis di masa akan datang. Laporan keuangan yang akurat dapat digunakan untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan yang sebenarnya, dapat dijadikan sebagai alat pengambilan keputusan, dan syarat mengajukan bantuan permodalan ke bank. Selain itu, juga digunakan sebagai alat untuk mengurus perpajakannya sendiri.

(7)

Berdasarkan hal tersebut, maka menarik untuk dilakukan penelitian untuk melihat bagaimana pencatatan dan pelaporan keuangan UMKM yang sesuai dengan SAK EMKM terkait perbaikan kualitas laporan keuangan yang didasarkan pada pemahaman para pelaku atau pemilik UMKM terkait SAK EMKM tersebut. Karena tujuan diterbitkannya SAK EMKM ini adalah agar para pengusaha mikro, kecil, dan menengah ini dapat menerapkan pencatatan laporan keuangan yang baik dan benar sehingga menghasilkan laporan keuangan yang akurat.

Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk mengambil penelitian terkait UMKM dengan judul “Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM) Studi Kasus pada UD. Dhani Jaya Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan oleh peneliti maka rumusan masalah pada penelitian ini yaitu, bagaimana penyusunan laporan keuangan berdasarkan standar akuntansi keuangan entitas mikro, kecil, dan menengah (SAK EMKM) pada UD Dhani Jaya ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka tujuan dari dilakukannya penelitian ini yaitu, untuk menganalisis data dan menerapkan SAK-EMKM dalam menyusun laporan keuangan pada UD. Dhani Jaya.

(8)

2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis

1) Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai Akuntansi, khususnya dalam kajian tentang pelaporan keuangan pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)

2) Penelitian ini diharapkan menjadi salah satu acuan dalam praktik penerapan SAK EMKM dalam penyusunan laporan keuangan untuk UMKM khususnya UMKM yang bergerak pada bidang perdagangan. b. Manfaat Praktis

1) Bagi Pemilik UMKM (UD Dhani Jaya)

Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi terkait kondisi keuangan, serta menjadi bahan pertimbangan mengenai penerapan SAK EMKM yang memang dikhususkan bagi pelaku UMKM. Pihak UMKM dapat mengetahui pentingnya penyusunan sebuah laporan keuangan periodik dan cara pengaplikasiannya pada usaha mereka, serta memudahkan dalam permintaan bantuan permodalan kredit kepada pihak bank, sehingga dapat membantu dalam perkembangan usahanya.

2) Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya di bidang akuntansi tertutama bagi yang tertarik dengan studi kasus pada UMKM, dan dalam mengimplementasikan SAK EMKM.

Referensi

Dokumen terkait

Cadangan penurunan nilai diakui ketika ada bukti objektif (seperti kesulitan keuangan signifikan pada pihak lawan atau gagal bayar atau penundaan pembayaran signifikan)

Perputaran Kas, Perputaran Piutang Dan Menggunakan Rasio ROA Pada Perusahaan Telekomunikasi di BEI Tahun 2012 - 2017.. Dari data diatas dapat dilihat bahwa nilai perputaran

Puji syukur dari hati yang paling dalam diucapkan kepada Allah S.W.T karena hanya dengan bimbingan-Nya maka penyusunan laporan hasil monitoring mutu

Pada kegiatan pembelajaran, termasuk pembelajaran matematika, jika guru dapat mengatikan antara materi yang dibahas dengan kondisi siswa, baik hobi atau kebutuhan siswa,

Upload pada cuaca mendung dan cerah Berdasarkan data Laju Transfer Rata-rata Upload pada cuaca mendung dan cerah pada tabel 2 dan tabel 4, dibuatlah grafik 4 untuk menganalisa

Analisa hujan-limpasan Sub DAS Lesti menggunakan model jaringan saraf tiruan dengan data input berupa curah hujan, evapotranspirasi, koefisien aliran dan debit stasiun

Kajian pragmatik sangat menarik untuk dikaji dengan secara mendalam. Hal ini kerana pragmatik adalah kajian yang mana melibatkan analisis ujaran-ujaran yang terdapat dalam

Cahaya yang dapat dilihat oleh matamanusia adalah cahaya dengan panjang gelombang 400-800 nm dan memiliki energi sebesar 299–149 kJ/mol.Elektron pada keadaan