ALTERNATIF PERENCANAAN DINDING PENAHAN TANAH
STASIUN BAWAH TANAH DUKUH ATAS
DENGAN DIAPHRAGM WALL, SECANT PILE, DAN SOLDIER PILE
DI PROYEK PEMBANGUNAN MASS RAPID TRANSIT JAKARTA
Oleh : Muhammad Hadi Fadhillah
NRP : 3109100120
Dosen Pembimbing :
Ob
yek
Per
en
Ob
yek
Per
en
Ob
yek
Per
en
Latar Belakang
• Proyek Tertunda
• Kondisi Tanah
• Metode Konstruksi Sulit
• Mahal
Perumusan Masalah
Bagaimana merencanakan dimensi dinding penahan tanah yang efektif
dengan diaphragm wall?
Bagaimana merencanakan dimensi bore pile yang efektif dengan sistem
secant pile?
Bagaimana merencanakan dimensi profil baja yang efektif dengan
soldier pile?
Bagaimana analisa stabilitas ketiga alternatif perencanaan sebagai
dinding penahan tanah?
Bagaimana metode pengerjaan ketiga alternatif perencanaan yang
efektif dan efisien?
Bagaimana analisa estimasi biaya untuk ketiga alternatif perencanaan
dinding tanah tersebut dan manakah yang lebih ekonomis?
Tujuan Perencanaan
Kestabilan
Kekuatan
Metode &
Biaya
Deformasi
Data yang digunakan adalah data sekunder
Masalah yang ditinjau hanya perencanaan dinding penahan tanah pada stasiun bawah tanah
Dukuh Atas, Jakarta
Tidak merencanakan struktur rel kereta bawah
tanah Tidak merencakan struktur
sekunder dan arsitektur pada stasiun bawah tanah
Diagr
am
Ali
r
Per
en
canaan
Koreksi Data Tanah
N1 γsat γ' Po N2
from To Blows ( gr/cm3 ) ( gr/cm3 ) (ton/m2) Blows 0.00 0.00 0.00 1.00 1.00 2.00 2.00 3.00 3.00 4.00 4.00 4.50 UDS - - - -5.00 5.30 7 1.654 0.654 3.271 13.000 6.00 6.30 6 1.632 0.632 3.789 10.000 7.00 7.30 3 1.543 0.543 3.800 5.000 Lempung berlanau berpasir 8.00 8.50 UDS - - - -9.00 9.30 2 1.535 0.535 4.812 3.000 3.000 10.00 10.30 7 1.654 0.654 6.542 8.000 11.00 11.30 9 1.700 0.700 7.695 9.000 12.00 12.50 UDS - - - -13.00 13.30 10 1.722 0.722 9.388 10.000 14.00 14.30 13 1.790 0.790 11.062 12.000 15.00 15.30 15 1.835 0.835 12.532 14.000 16.00 16.50 UDS - - - -17.00 17.30 17 1.873 0.873 14.833 15.000 18.00 18.30 14 1.820 0.820 14.760 12.000 Lempung berlanau 8.500
Jenis Tanah Dominan Deep Surface (m) Rata -
rata NSPT Lempung berlanau 11.500 Lanau Berlempung 12.000 Pasir berlanau 13.500 5.000 N1 γsat γ' Po N2
from To Blows ( gr/cm3 ) ( gr/cm3 ) (ton/m2) Blows
Lanau berlempung 19.00 19.30 39 2.039 1.039 - 39.000
Lempung berlanau 20.00 20.50 UDS - - -
-Lanau 21.00 21.20 50 2.039 1.039 - 50 22.00 22.12 50 2.039 1.039 - 50 23.00 23.11 50 2.039 1.039 - 50 24.00 24.18 50 2.039 1.039 - 50 25.00 25.21 50 2.039 1.039 - 50 26.00 26.50 UDS - - - -27.00 27.30 22 1.903 0.903 - 22 28.00 28.30 48 2.039 1.039 - 48 29.00 29.30 40 2.039 1.039 - 40 30.00 30.30 50 2.039 1.039 - 50 31.00 31.30 47 2.039 1.039 - 47 32.00 32.30 45 2.039 1.039 - 45 33.00 33.30 50 2.039 1.039 - 50 34.00 34.50 UDS - - - -35.00 35.30 30 2.039 1.039 - 30
Jenis Tanah Dominan Deep Surface (m) Rata -
rata NSPT Lanau berpasir Lanau Lempung berlanau 22 44.286 48.167
Data hasil tes SPT (Standard Penetration Test) dari lapangan tidak secara langsung dapat digunakan untuk perencanaan. Terlebih dahulu nilai SPT asli yang didapat dari lapangan dilakukan koreksi terhadap muka air tanah dan overburden
Konsistensi Lapisan Tanah
Nilai SPT yang telah dikoreksi dapat digunakan dalam menentukan lapisan-lapisan tanah sesuai konsistensinya
from To 0.00 0.00 0.00 1.00 1.00 2.00 2.00 3.00 3.00 4.00 4.00 4.50 5.00 5.30 6.00 6.30 7.00 7.30 Lempung berlanau berpasir 8.00 8.50 9.00 9.30 3.000 - - Very Soft 10.00 10.30 11.00 11.30 12.00 12.50 13.00 13.30 14.00 14.30 15.00 15.30 16.00 16.50 17.00 17.30 18.00 18.30
Lempung berlanau 8.500 0.707106781 8.318903308 Medium
Jenis Tanah Dominan Deep Surface (m) Rata -
rata NSPT (σ) CV Konsistensi
Lempung berlanau 11.500 2.121320344 18.44626386 Stiff
Soft
Lanau Berlempung 12.000 2 16.66666667 Stiff
Pasir berlanau 13.500 2.121320344 15.71348403 Medium Dense
5.000 - -from To Lanau berlempung 19.00 19.30 Lempung berlanau 20.00 20.50 Lanau 21.00 21.20 22.00 22.12 23.00 23.11 24.00 24.18 25.00 25.21 26.00 26.50 27.00 27.30 28.00 28.30 29.00 29.30 30.00 30.30 31.00 31.30 32.00 32.30 33.00 33.30 34.00 34.50 35.00 35.30
Jenis Tanah Dominan Deep Surface (m) Rata -
rata NSPT (σ) CV Konsistensi Lanau berpasir Lanau Lempung berlanau 22 - - Very Stiff 44.286 7.181324987 16.21589513 Hard 48.167 4.490731195 9.32331736 Hard
Parameter Tanah
Nilai SPT yang telah dikoreksi dan dibagi tiap lapisan sesuai konsitensinya, kemudian dicari parameter-parameter fisik tiap lapisan melalui pendekatan korelasi terhadap nilai SPT maupun konsistensi lapisan.
Nspt rata2 Cu γsat
from To Blows ( kN/m2 ) ( kN/m3 )
Lempung berlanau 0.00 7.00 12.00 56.388 0.000 17.222 0.30 11780.185 Stiff Lempung berlanau 7.00 9.00 5.00 24.517 0.000 17.000 0.30 4481.592 Soft Lempung berlanau 9.00 10.00 3.00 14.710 0.000 15.130 0.30 2688.955 Very Soft Lempung berlanau 10.00 13.00 8.50 41.678 0.000 16.556 0.30 8707.093 Medium Lanau berlempung 13.00 16.00 12.00 58.840 0.000 17.333 0.35 12292.367 Stiff
Pasir berlanau 16.00 19.00 14.00 0 31.050 17.762 0.30 13828.913 Medium Dense Lanau berlempung 19.00 26.00 48.00 196.133 0.000 20.000 0.34 95976.170 Hard Lempung berlanau 26.00 28.00 22.00 107.873 0.000 18.667 0.30 21033.606 Very Stiff Lempung berlanau 28.00 35.45 44.00 196.133 0.000 20.000 0.30 88243.044 Hard
Konsistensi
Data Spesifikasi Bahan
- Tulangan Ulir
Diameter tulangan terdapat
dalam tabel berikut dengan
mutu tulangan (fy) = 400
MPa
- Tulangan Polos
Mutu tulangan (fy) = 400 MPa
Diameter tulangan :
- Ø6
- Ø8
- Ø10
- Ø12
- Ø14
- Ø16
- Pengecoran
Mutu beton (fc) = 30 MPa
Tinggi slump = 7.5 cm
- Profil Baja
Jenis profil : Profil H
Produksi : PT Cigading Habeam
Center
Mutu baja BJ55
Fu = 550 MPa
Fy = 410 Mpa
Tekanan Tanah Lateral
Sebelum melakukan analisa stabilitas,
terlebih
dahulu
dibuat
pemodelan
interaksi tanah dan dinding pada satu sisi
seperti gambar. Melalui model tersebut
dapat dihitung terlebih dahulu tekanan
tanah aktif dan pasif serta tekanan air
tanah
yang
bekerja
pada
dinding
penahan tanah
q = 10.00 kN/m² 1 2 2 m Lempung berlanau 3 1 m Lempung berlanau 4 5 6 7Lowest level of struts
8 12 9 13 10 14 11 15 7 m Lempung berlanau 3 m Lempung berlanau 3.00 4.5 3 m Lanau berlempung 3 m Pasir berlanau 5 m Lanau berlempung 2 m 2 m Lempung berlanau Hp Lempung berlanau 21
Tekanan Tanah Lateral
Titik Jenis Gaya Jenis Tanah H γsat σv (kN/m2) u σ'v (kN/m2) C' cw/su Ø Ka/Kp σha / σhp
1 7 17.222 10.000 0.00 10.000 37.592 0.300 0 1 10.000 2 atas 7 17.222 130.556 24.50 106.056 37.592 0.300 0 1 20.332 2 bawah 0 17.000 130.556 24.50 106.056 16.344 0.300 0 1 68.785 3 atas 2 17.000 164.556 44.10 120.456 16.344 0.300 0 1 83.185 3 bawah 0 15.130 164.556 44.10 120.456 9.807 0.300 0 1 98.093 4 atas 1 15.130 179.685 53.90 125.785 9.807 0.300 0 1 103.423 4 bawah 0 16.556 179.685 53.90 125.785 27.786 0.300 0 1 62.425 5 atas 3 16.556 229.352 83.30 146.052 27.786 0.300 0 1 82.691 5 bawah 0 17.333 229.352 83.30 146.052 39.227 0.300 0 1 56.602 6 atas 3 17.333 281.352 112.70 168.652 39.227 0.300 0 1 79.202 6 bawah 0 17.762 281.352 112.70 168.652 0.000 - 31.05 0.3194 53.875 7 atas 3 17.762 334.639 142.10 192.539 0.000 - 31.05 0.3194 61.506 7 bawah 0 20.000 334.639 142.10 192.539 130.755 0.300 0 1 -105.629 2 20.000 374.639 161.70 212.939 130.755 0.300 0 1 -85.229 3 20.000 434.639 171.50 263.139 130.755 0.300 0 1 -35.029 9 atas 2 20.000 474.639 191.10 283.539 130.755 0.300 0 1 -14.629 9 bawah 0 18.667 474.639 191.10 283.539 71.915 0.300 0 1 119.547 10 atas 2 18.667 511.972 210.70 301.272 71.915 0.300 0 1 137.280
10 bawah Lempung berlanau 0 20.000 511.972 210.70 301.272 130.755 0.300 0 1 3.104
12 2 20.00 0.000 0.00 0.000 130.755 0.300 0 1 298.168
13 atas 2 20.00 40.000 19.6 20.400 130.755 0.300 0 1 318.568
13 bawah 0 18.67 40.000 19.6 20.400 71.915 0.300 0 1 184.392
14 atas 2 18.67 77.333 39.2 38.133 71.915 0.300 0 1 202.126
14 bawah Lempung berlanau 0 20.00 77.333 39.2 38.133 130.755 0.300 0 1 336.301 Lempung berlanau 8 Pasir berlanau Lanau berlempung Lanau berlempung Lempung berlanau Lempung berlanau Aktif Pasif Lempung berlanau Lempung berlanau Lempung berlanau Lanau berlempung
Titik Jenis Gaya γsat cw/su Ø Cu Ka/Kp
σv (kN/m2) 511.97 + 20 Hp u 210.70 + 9.8 Hp σ'v (kN/m2) 301.27 + 10.2 Hp σh (kN/m2) 3.104 + 4.406017 Hp σv (kN/m2) 38.13 + 20 Hp u 39.20 + 9.8 Hp σ'v (kN/m2) 38.13 + 10.2 Hp σh (kN/m2) 336.301 + 15.99398 Hp Tegangan 11 Aktif 20.000 0.3 0 130.755 1 15 Pasif 20.000 0.3 0 130.755 1
- Tekanan Tanah Aktif σa= σvKa − 2cKac
Kac= Ka(1+cwc ) - Tekanan Tanah Pasif
σp= σvKp + 2cKpc Kpc= Kp(1+cwc )
- Adhesi Dinding dengan Tanah cw = αsu
Diagram Tekanan
Aktif Pasif
Lempung berlanau Lempung berlanau
Lowest level of struts
Aktif Pasif
Lempung berlanau Lempung berlanau
Lowest level of struts
TEKANAN TANAH AKTIF/PASIF
3.00
Lempung berlanau Lempung berlanau
Lempung berlanau 4.5
TEKANAN AIR AKTIF/PASIF
Lanau berlempung Lanau berlempung 3 m Lempung berlanau Lempung berlanau Lanau berlempung Pasir berlanau Lempung berlanau Lempung berlanau Lempung berlanau Lanau berlempung Pasir berlanau 21 1 21 m 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 2 m 2 m Hp 2 m 2 m Hp Aktif Pasif Lempung berlanau Lempung berlanau
Lowest level of struts
Aktif Pasif
Lempung berlanau Lempung berlanau
Lowest level of struts
TEKANAN TANAH AKTIF/PASIF
3.00
Lempung berlanau Lempung berlanau
Lempung berlanau 4.5
TEKANAN AIR AKTIF/PASIF
Lanau berlempung Lanau berlempung 3 m Lempung berlanau Lempung berlanau Lanau berlempung Pasir berlanau Lempung berlanau Lempung berlanau Lempung berlanau Lanau berlempung Pasir berlanau 21 1 21 m 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 2 m 2 m Hp 2 m 2 m Hp
Diagram Push-In
Tekanan Tanah Tekanan Air
Aktif Pasif
Lowest level strut
298.168 Kn/m2 119.547 kN/m2 137.280 kN/m2 524.585 + 15.994 Hp 3.00 Lanau berlempung Lempung berlanau Lempung berlanau 318.568 kN/m2 64.720 + 4.40602 Hp 336.301 kN/m2 1 3 4 5 6 7 8 9 10 8 9 10 11 15 12 13 14 2 3.104 kN/m2 202.126 kN/m2 184.392 kN/m2 2 m 2 m Hp Aktif Pasif 191.1
Lowest level strut
191.1 + 9.8 Hp 9.8 Hp Lempung berlanau Lanau berlempung Lempung berlanau 3.00 Pwa2 Pwa1 Pwp 8 9 10 11 12 13 14 15 2 m 2 m Hp
Analisa Push-In
Gaya P1 1434.558 P2 112.311 P3 7.00 + 0.50 Hp 21.730 Hp + 1.55 Hp2 P4 Hp 7.00 + 0.33 Hp 15.42 Hp2 + 0.734 Hp3 P5 2385.34 P6 88.40 P7 2212.71 P8 100.49 P9 7.00 + 0.50 Hp 2354.11 Hp + 168.15 Hp2 P10 Hp 7.00 + 0.67 Hp 55.979 Hp2 + 5.331 Hp3 Pwa1 7.0 + Hp 1337.7 + 191.10 Hp 3.50 + 0.50 Hp 4681.950 + 1337.700 Hp + 95.55 Hp2 Pwa2 7.0 + Hp Hp 34.30 Hp + 4.9 Hp2 4.67 + 0.67 Hp 160.067 Hp + 45.73 Hp2 + 3.267 Hp3 Pwp 4.0 + Hp Hp 19.60 Hp + 4.9 Hp2 2.67 + 0.67 Hp 52.27 Hp + 26.13 Hp2 + 3.267 Hp3 6228.819 + 1519.496 Hp + 158.26 Hp2 + 4.001 Hp3 4786.94 + 2406.38 Hp + 250.26 Hp2 + 8.598 Hp3Momen Aktif terhadap Strut Momen Pasif terhadap Strut
2 H Lengan ke Strut Hp TOTAL 2 6 2 6.33 4.00 2 4.33 Hp Hp 2 2 5.67 Hp 6.00 20.40 368.78 17.73 15.994 191.100 9.8 9.8 336.30 Hp Hp2 8.0 σ'ha / σ'hp 119.547 17.733 3.104 298.168 20.400 184.392 17.733 336.301 P (kN) 239.093 17.73 3.10 Hp 2.2 Hp2 596.34 4.406 9343.23 + 2279.24 Hp + 237.38 Hp2 + 6.002 Hp3 4786.94 + 2406.38 Hp + 250.26 Hp2 + 8.598 Hp3 -4556.29 + 127.13 Hp + 12.88 Hp2 + 2.60 Hp3 Fb TOTAL 1.5 Mr Md Hp 9.462776376 7474.58 + 1823.40 Hp + 189.91 Hp2 + 4.801 Hp3 4786.94 + 2406.38 Hp + 250.26 Hp2 + 8.598 Hp3 -2687.64 + 582.98 Hp + 60.36 Hp2 + 3.80 Hp3 Hp 3.272877621 Fb 1.2 Md Mr TOTAL 6228.82 + 1519.50 Hp + 158.26 Hp2 + 4.001 Hp3 4786.94 + 2406.38 Hp + 250.26 Hp2 + 8.598 Hp3 -1441.88 + 886.88 Hp + 92.01 Hp2 + 4.60 Hp3 Hp 1.406226122 TOTAL Mr Md Fb 1
Kedalaman Penetrasi Dinding
Dari
hasil
perhitungan
sebelumnya,
didapatkan kedalaman penetrasi dinding
adalah sebesar 2 + 2 + 3.3 = 7.3 meter
dengan nilai Fb = 1.2 seperti yang
disyaratkan. Pemodelan dinding penahan
tanah
dapat
diilustrasikan
seperti
gambar.
Lempung berlanau Lempung berlanau Lempung berlanau 7.3 m Lanau berlempung Lempung berlanau Pasir berlanau Lempung berlanau 4.5 Lempung berlanau Lanau berlempung 24 mPemodelan Dinding Penahan Tanah
Dinding Penahan Tanah B1FL Struts q = 10 kN/m2 Temporary Plate Top Plate B2FL B3FL
Kondisi Galian Dinding Penahan Tanah
Kondisi B
Kondisi A Kondisi C
Kondisi D Kondisi E
Momen Diaphragm Wall
Ketebalan dinding diaphragm wall dapat diasumsikan sebesar 5% dari kedalaman galian, sehingga dapat direncanakan setebal 1.2 meter dari kedalaman galian = 24 meter. Kedalaman dinding direncanakan sedalam He + Hp = 24 + 7.3 = 31.3 meter. Desain kemudian dianalisa dengan program bantu Plaxis V8.2
A 860.024 B 1458.846 C 1620.489 D 1613.908 E 2016.657 Kondisi Momen Maksimum (kNm)
Deformasi Diaphragm Wall
Kondisi A Kondisi B Kondisi C Kondisi D Kondisi E
A 0.006565 B 0.015680 C 0.019290 D 0.026140 E 0.026113 Kondisi Defleksi Maksimum (m)
Penulangan Diaphragm Wall
60 150 1200 Ø 19 Ø 19 D 32 D 22 1200 90 150 Ø 19 D 32 D 22 Ø 19Kontrol Uplift dan Penurunan Tanah
Wtimb = 13433.33 kN Wstruktur= 33749.3 kN Qs = 3975.094 kN Fb= 𝟏. 𝟑𝟐𝟕𝟔𝟕𝟕 ≥ 1.2 …OK! Fu = 9.8 x 19.25 x 195 Fu = 36813.03 kN Wtanah = 82804.6 kN Wtanah > Wtotal…OK!Perencanaan Strut
700 800 500 2800 2000 fa = 28704.56 kN/m2 fb = 39506.43 kN/m2 Fb = 120000 kN/m2 Strut Horisontal Fa= 104990.5 kN/m2 maka 0.554932 ≤ 1.0 …OK Pengaku Ujung Pengaku Sudut fa = 6312.119 kN/m2 fb = 39506.43 kN/m2 Fa = 104990.5 kN/m2 Fb = 120000 kN/m2 maka 0.329821 ≤ 1.0 …OK fa = 21250.8 kN/m2 fb = 39506.43 k N m2 Fa = 104990.5 kN/m2 Fb = 120000 kN/m2 maka 0.331244 ≤ 1.0 …OKMomen Secant Pile
Kondisi A Kondisi B Kondisi C Kondisi D Kondisi E
A 867.646 B 1202.774 C 1325.227 D 1456.393 E 1936.215 Kondisi Momen Maksimum (kNm)
Diameter secant pile dapat dihitung dengan rumus Ds = 2.257 Qw
fc′ , sehingga dapat direncanakan sebesar 0.5 meter. Berat struktur dinding penahan tanah dengan secant pile berdiameter 0.5 meter adalah sebesar = Aboredpile x hdinding x γbeton = 3.927 x 31.3 x 23.54 = 2893.414 kN yang ternyata lebih kecil daripada berat diaphragm wall sehingga kemungkinan terjadinya uplift lebih besar, maka dari itu diameter secant pile diperbesar untuk perencanaan dinding penahan tanah menjadi 1.2 meter.
Deformasi Secant Pile
Kondisi A Kondisi B Kondisi C Kondisi D Kondisi E
A 0.007948 B 0.019490 C 0.023488 D 0.028982 E 0.028934 Kondisi Defleksi Maksimum (m)
Penulangan Secant Pile
16 D 32 Ø1616 D 32
Ø16 - 300
1. Tulangan vertikal direncanakan menggunakan diameter tulangan D25 dengan As = 490.87 mm2 yang
dipasang sebanyak 8 buah secara melingkar. P ( k N ) M x ( k N m) 2 5 0 0 0 -5 0 0 0 3 5 0 0 -3 5 0 0 (P ma x) (P ma x) (P min ) (P min ) fs=0 .5 fy fs=0 fs=0 .5 fy fs=0 1
2. Tulangan vertikal direncanakan menggunakan diameter tulangan D32 dengan As = 804.25 mm2 yang
dipasang sebanyak 16 buah secara melingkar. P ( k N ) M x ( k N m) 3 0 0 0 0 -5 0 0 0 4 5 0 0 -4 5 0 0 (P ma x) (P ma x) (P min ) (P min ) fs=0 .5 fy fs=0 fs=0 .5 fy fs=0 1
Kontrol Uplift dan Penurunan Tanah
Wtimb = 13433.33 kN Wstruktur= 32732.12 kN Qs = 4051.756 kN Fb= 1.29074 ≥ 1.2 …OK! Fu = 9.8 x 19.25 x 195 Fu = 36813.03 kN Wtanah = 82804.6 kN Wtanah > Wtotal…OK!Perencanaan Strut
fa = 29853.67 kN/m2 fb = 43926.47 kN/m2 Fb = 120000 kN/m2 Strut Horisontal Fa= 104990.5 kN/m2 maka 0.597451 ≤ 1.0 …OK Pengaku Ujung Pengaku Sudut fa = 6312.119 kN/m2 fb = 43926.47 kN/m2 Fa = 104990.5 kN/m2 Fb = 120000 kN/m2 maka 0.366655 ≤ 1.0 …OK fa = 21250.8 kN/m2 fb = 43926.47 k N m2 Fa = 104990.5 kN/m2 Fb = 120000 kN/m2 maka 0.368087 ≤ 1.0 …OK 700 800 500 280 0 2000Momen Soldier Pile
Kondisi A Kondisi B Kondisi C Kondisi D Kondisi E
A 867.646 B 1202.774 C 1325.227 D 1456.393 E 1936.215 Kondisi Momen Maksimum (kNm)
Dengan momen maksimal yang didapat dari hasil analisa diaphragm wall = 2016.657 kNm dan tegangan ijin baja sebesar 410 MPa, maka nilai Sx dapat dicari S = Mmax∅σa = 5465.196 cm3. Direncanakan profil baja untuk soldier pile menggunakan profil H-beam
Deformasi Soldier Pile
Kondisi A Kondisi B Kondisi C Kondisi D Kondisi E
A 0.008841 B 0.022788 C 0.026919 D 0.029329 E 0.029275 Kondisi Defleksi Maksimum (m)
Kontrol Profil Baja
- Kontrol pada prifl baja H-beam diasumsikan sebagai struktur lentur balok yang menerima beban tegak lurus sumbu memanjang batang.
- Kontrol lendutan dilakukan pada profil yang menerima momen terbesar. Hal ini terjadi di kondisi E pada profil dinding lantai 1 sepanjang L = 650 cm dengan hasil Ma = -180784.83 kgm, Mb = 84370.71 kgm, dan Ms = 8413.78 kgm dari program bantu Plaxis V8.2.
- Hasil analisa Plaxis V8.2 terhadap gaya geser mengahsilkan gaya geser maksimal Vu sebesar 80830.25 kg
fijin fmax Status Mu φMn Status Vu φVn Status
0.04 1.806 OK 180784.8 661875.3 OK 80830.255 186624 OK
Kontrol Uplift dan Penurunan Tanah
Wtimb = 13433.33 kN Wstruktur= 31574.63 kN Qs = 3704.38 kN Fb= 1.256152 ≥ 1.2 …OK! Fu = 9.8 x 19.25 x 195 Fu = 36813.03 kN Wtanah = 82804.6 kN Wtanah > Wtotal…OK!Perencanaan Strut
fa = 30590.2 kN/m2 fb = 49601.95 kN/m2 Fb = 120000 kN/m2 Strut Horisontal Fa= 104990.5 kN/m2 maka 0.644976 ≤ 1.0 …OK Pengaku Ujung Pengaku Sudut fa = 6312.119 kN/m2 fb =49601.95 kN/m2 Fa = 104990.5 kN/m2 Fb = 120000 kN/m2 maka 0.413951 ≤ 1.0 …OK fa = 21250.8 kN/m2 fb = 49601.95 kN/m2 Fa = 104990.5 kN/m2 Fb = 120000 kN/m2 maka 0.415374 ≤ 1.0 …OK 700 800 500 280 0 2000Estimasi Biaya dan Karakteristik
Estimasi Biaya
Diaphragm Wall Secant Pile Soldier Pile
Keterangan : Cukup Buruk
Kedalaman Waktu
Pelaksanaan Biaya
Baik
Gangguan Bawah Tanah
Soft Clay Sand
Tipe Tanah Kondisi Konstruksi
Kekakuan
Tipe Konstruksi Gravel Kerapatan
Soil Suara dan Getaran Penanganan Lumpur Penurunan Permukaan
Karakteristik Alternatif
m m kg kg kg kg m3 Diaphragm Wall 1.2 31.3 653.804 1580.861 83.597 - 37.265 1.000 Secant Pile 1.2 31.3 - 1778.469 49.402 - 31.742 0.789 Soldier Pile 1 31.3 - - - 12097.137 29.759 5.148 Tipe Konstruksi Diameter/ Ketebalan/ Penampang Kedalaman DindingPerkiraan Material Dinding per 1 m' Penulangan Horisontal Penulangan Vertikal Penulangan Geser Profil Baja H-beam Volume Bersih Semen Biaya Konstruksi Relatif
Kesimpulan
1. Dinding penahan tanah dengan diaphragm wall direncanakan setebal 1.2 meter dan kedalaman 31.3 meter dari permukaan tanah, sedangkan untuk secant pile direncanakan dengan diameter bore pile 1.2 meter dan kedalaman 31.3 meter dari permukaan tanah, serta untuk soldier pile direncanakan dengan profil baja H-beam 1000 x 450 x 16 x 38 BJ55 dan dinding lagging cor di tempat 100 x 100 x 3130 cm3 dan kedalaman 31.3 meter dari permukaan tanah.
2. Hasil analisa diaphragm wall, secant pile, dan soldier pile dapat dilihat pada tabel berikut.
A 0.006565 860.024 B 0.015680 1458.846 C 0.019290 1620.489 D 0.026140 1613.908 E 0.026113 2016.657 Kondisi Defleksi Maksimum (m) Momen Maksimum (kNm) A 0.007948 867.646 B 0.019490 1202.774 C 0.023488 1325.227 D 0.028982 1456.393 E 0.028934 1936.215 Kondisi Defleksi Maksimum (m) Momen Maksimum (kNm) A 0.008841 845.290 B 0.022788 1069.915 C 0.026919 1080.035 D 0.029329 1193.174 E 0.029275 1772.894 Kondisi Defleksi Maksimum (m) Momen Maksimum (kNm)
Kesimpulan
4. Penulangan pada diaphragm wall dan secant pile, serta kontrol profil soldier pile dapat dilihat pada tabel berikut.
horisontal vertikal geser
Diaphragm Wall D32 D22 Ø19
Secant Pile - 12D32 Ø16
Alternatif Tulangan
fijin fmax Status Mu φMn Status Vu φVn Status
0.04 1.806 OK 180784.8 661875.3 OK 80830.255 186624 OK
Lendutan Lateral Buckling Kuat Geser
5. Kontrol uplift pada setiap alternatif perencanaan telah memenuhi syarat seperti pada tabel berikut.
Berat Struktur Berat Timbunan Skin Friction Gaya Uplift
kN kN kN kN
Diaphragm Wall 33749.298 13433.333 3975.094 36813.026 1.318
Secant Pile 32732.119 13433.333 4051.756 36813.026 1.291
Soldier Pile 31574.631 13433.333 3704.380 36813.026 1.256
Alternatif Fs
6. Kontrol penurunan tanah pada setiap alternatif perencanaan telah memenuhi syarat seperti pada tabel berikut.
Berat Struktur Berat Timbunan Berat Total Berat Tanah
kN kN kN kN
Diaphragm Wall 33749.298 13433.333 47182.631 82804.592 OK
Secant Pile 32732.119 13433.333 46165.452 82804.592 OK
Soldier Pile 31574.631 13433.333 45007.964 82804.592 OK
Saran
1. Perencanaan dinding penahan tanah yang dipilih adalah menggunakan secant pile dengan pertimbangan defleksi, metode, dan biaya yang lebih efektif dan efisien daripada alternatif lainnya. 2. Disarankan alternatif perencanaan yang digunakan direncanakan
ulang lebih rinci dan teliti dikarenakan dalam tugas akhir ini terdapat beberapa keterbatasan yang mengakibatkan kurang sempurnanya perencanaan.