• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP MINAT PEMBELIAN PADA SMARTPHONE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP MINAT PEMBELIAN PADA SMARTPHONE"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

a

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP MINAT PEMBELIAN PADA SMARTPHONE ASUS

(Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta )

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

Basic Exwan Bharata B100120016

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

(2)
(3)
(4)
(5)

1

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP MINAT PEMBELIAN PADA SMARTPHONE ASUS

(Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ekuitas merek terhadap minat pembelian smartphone Asus di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode

simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden. Data

diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner. Metode analisis data menggunakan: (1) uji validitas dan reliabilitas. (2) Uji asumsi klasik: uji normalitas, multikolinearitas dan heteroskedastisitas. (3) Uji regresi linier berganda, dan (4) uji hipotesis: uji t, uji F dan uji R2. Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, loyalitas merek secara individual berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat pembelian. (2) kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat pembelian. (3) Hasil uji R2 pada penelitian ini diperoleh nilai R2 sebesar 80,9%, sedangkan sisanya sebesar 19,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini. Kata Kunci: Kesadaran Merek, Asosiasi Merek, Persepsi Kualitas, Loyalitas Merek, Minat Pembelian.

ABSTRACT

This study aims to examine: the effect of brand equity toward purchase intention of Asus smartphone in University of Muhammadiyah Surakarta. This study use students of the Faculty of Economics and Business University of Muhammadiyah Surakarta as sample. The sampling technique uses simple random sampling method with a sample size of 100 respondents . Data obtained from the results of the questionnaire. The data analysis method used : (1) The validity and reliability test. (2) The classical assumption test: normality, multicollinearity and heteroscedasticity test. (3) Multiple linear regression test, and (4) Hypothesis test: t test , F test and R2 test. Results of data analysis indicated that : (1) brand awareness, brand association, perceived quality, and brand loyalty individually had apositive and significant effect on the purchase intention. (2) brand awareness, brand association, perceived quality, and brand loyalty simultaneously had positive and significant effect on the purchase intention. (3) the test results in this study obtained R2 value of 80.9 %, while the remaining 19.1% is influenced by other factors not included in this research model.

Keywords : Brand Awareness, Brand Association, Perceived Quality, Brand Loyalty, Purchase Intention.

(6)

2 1. PENDAHULUAN

Dewasa ini perkembangan teknologi yang sudah semakin cepat dan tidak tertahan lagi, perkembangan ini bukan serta merta tanpa sebab. Perkembangan teknologi diakibatkan perkembangan dari setiap individu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Perkembangan teknologi sejalan dengan perkembangan zaman, turut berimbas pada kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Perkembangan merek-merek ponsel di Indonesia cukup memuaskan. Disisi lain, tingkat persaingan produk ponsel telah menyebabkan timbulnya beberapa fenomena yang cukup menarik. Salah satu fenomena yang menarik perhatian dunia adalah pertumbuhan telekomunikasi yang lebih canggih yaitu dengan munculnya produk ponsel pintar alias

smartphone.

Salah satu produk smartphone yang belakangan ini berhasil mencuri perhatian masyarakat adalah smartphone merek Asus yang diproduksi oleh perusahaan Asustek Computer Inc. yang merupakan industri teknologi informasi asal Taiwan. Berdasarkan data dari IDC (International Data

Corporation, Februari 2016), diketahui pangsa pasar smartphone Asus pada

tahun 2015 mengalami peningkatan yang paling signifikan dibandingkan dengan merek lain, jika pada tahun 2014 pangsa pasar Asus hanya sebesar 5.6% pada tahun berikutnya Asus mengungguli para pesaingnya dengan pangsa pasar sebesar 15.9%. Dari segi pengiriman produk smartphone, jumlah pengiriman smartphone Asus ke Indonesia pada tahun 2014 hanya sebesar 1.400.000 unit, namun pada tahun 2015 diketahui meningkat menjadi sebanyak 4.700.000. Hal ini menandakan permintaan konsumen akan produk

smartphone Asus di Indonesia sangat tinggi. Ekuitas Merek

Ekuitas merek adalah nilai tambah yang diberikan kepada produk sehingga dapat tercermin dari cara konsumen berpikir, merasa, dan bertindak dalam hubungannya dengan merek, harga, pangsa pasar, dan juga profitabilitas yang dapat diberikan merek terhadap perusahaan (Kotler & Keller, 2009). Dari sudut pemasar, ekuitas merek berhubungan dengan

(7)

3

keuntungan lebih besar, arus kas lebih besar dan pangsa pasar lebih besar. Sedang bagi konsumen, ekuitas merek berhubungan dengan sikap terhadap merek positif yang kuat berdasarkan pengertian dan kepercayaan mendukung yang dapat diakses melalui ingatan. Menurut Aaker (1991) dalam Jalilvand, dkk. (2011), ekuitas merek dapat dikelompokkan kedalam empat kategori, yaitu kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas dan loyalitas merek.

Kesadaran Merek

Kesadaran merek adalah langkah pertama untuk menciptakan ekuitas merek. Menurut Aaker (1996) dalam Chi, Yeh, dan Yang (2009), kesadaran merek berarti kemampuan konsumen untuk dapat mengenali dan mengingat merek dalam situasi yang berbeda. Tidak mudah untuk memulai sebuah proses komunikasi tanpa kesadaran merek, karena kesadaran merek ini penting bagi seorang konsumen untuk mengenal suatu merek sebelum melakukan pembelian, sikap atau minat membeli konsumen tidak akan terbentuk kecuali telah dihasilkan kesadaran akan suatu merek.

Asosiasi Merek

Asosiasi merek adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan ingatan manusia pada suatu merek (Aaker, 1991) dalam Jalilvand, dkk. (2011), segala sesuatu tersebut diyakini sebagai arti sebuah merek bagi seorang konsumen.asosiasi merek dapat dilihat dalam berbagai bentuk dan mencerminkan fitur atau aspek dari produk itu sendiri.

Persepsi Kualitas

Menurut Aaker (1996) dalam Rangkuti (2004:41), persepsi kualitas adalah persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkenaan dengan maksud yang diharapkan konsumen. Persepsi kualitas penting dalam dimensi ekuitas merek, karena mempunyai atribut pokok yang dapat diaplikasikan dalam berbagai hal, misalnya: daya tahan, kekuatan, kehandalan, kemudahan dalam pengemasan dan reparasi produk.

(8)

4 Loyalitas Merek

Menurut Rangkuti (2004:60) loyalitas merek adalah “Ukuran dari kesetiaan konsumen terhadap sebuah merek”. Sedangkan Oliver (1997) dalam Jalilvand, dkk. (2011) mendefinisikan loyalitas merek sebagai komitmen yang dipegang untuk membeli kembali atau berlangganan sebuah produk atau layanan disukai secara konsisten di masa depan, meskipun pengaruh situasional dan upaya pemasaran memiliki potensi terjadinya perilaku beralih ke merek lain. Loyalitas merek sering ditandai dengan sikap yang baik terhadap merek dan mengulangi pembelian merek yang sama dari waktu ke waktu.

Minat Pembelian

Assael (2001) dalam Jushermi (2009) mendefinisikan minat beli sebagai kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian. Menurut Ferdinand (2002) terdapat beberapa indikator dalam minat beli yaitu:

a. Minat transaksional

Merupakan kecenderungan seseorang untuk membeli produk. b. Minat eksploratif

Menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya.

c. Minat preferensial

Merupakan minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut.

d. Minat referensial

Minat referensial adalah kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain.

2. METODE PENELITIAN

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi Product Moment. Instrumen dikatakan valid apabila rhitung (correlated item-total correlation)

(9)

5

lebih besar dari rtabel. Untuk menguji reliabilitas instrumen penelitian digunakan rumus Alpha Cronbach. Instrumen dapat dikatakan reliabel jika koefisien Alpha Cronbach lebih besar dari 0,60 (Nunnally dalam Ghozali, 2001).

Metode Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat (Ghozali, 2001). Adapun bentuk persamaan regresi berganda yangdigunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

Y= a + b1X1 + b2X2+ b3X3 +b4X4+ e Dimana :

Y = Minat Pembelian

a = Konstanta

b1,b2,b3,b4 = Besaran koefisien dari masing-masing variabel

X1 = Kesadaran Merek

X2 =Asosiasi Merek

X3 = Persepsi Kualitas

X4 = Loyalitas Merek

e = Standar Kesalahan

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik responden yang diamati dalam penelitian ini digolongkan berdasarkan atas jenis kelamin dan usia. Karakteristik responden berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa mayoritas berjenis kelamin laki-laki sebanyak 63% dan berusia antara 18-20 tahun sebanyak 58%.

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dapat disusun suatu bentuk sebagai berikut :

(10)

6

Pengaruh Kesadaran Merek terhadap Minat Pembelian pada Smartphone Asus

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kesadaran merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat pembelian pada

smartphone Asus. Hal ini dibuktikan dengan hasil statistik uji t untuk variabel

kesadaran merek diperoleh nilai thitung sebesar 4,268 yang lebih besar dari ttabel 1,985 (df= 0,025; 95) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil 0,05 dan koefisien regresi mempunyai nilai sebesar 0,229.

Asus adalah smartphone dengan merek yang terkenal, sehingga dengan tingkat kesadaran merek yang tinggi dapat menyebabkan konsumen memiliki keyakinan yang kuat untuk melakukan pembelian. Semakin tinggi tingkat kesadaran konsumen pada smartphone Asus, maka akan semakin kuat mempengaruhi minat pembelian konsumen terhadap smartphone Asus tersebut.

Pengaruh Asosiasi Merek terhadap Minat Pembelian pada Smartphone Asus

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel asosiasi merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat pembelian pada

smartphone Asus. Hal ini dibuktikan dengan hasil statistik uji t untuk variabel

asosiasi merek diperoleh nilai thitung sebesar 2,389 yang lebih besar dari ttabel 1,985 (df= 0,025; 95) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,019 yang lebih kecil 0,05 dan koefisien regresi mempunyai nilai sebesar 0,164.

Asosiasi merek yang positif pada smartphone Asus telah menciptakan kredibilitas merek yang baik dibenak konsumen. Hal itu akan menimbulkan keyakinan pada seseorang yang sebelumnya tidak berminat menjadi berminat untuk melakukan pembelian, karena asosiasi-asosiasi yang ada pada

smartphone Asus seperti desain dan fitur yang bagus mampu memberikan

(11)

7

Pengaruh Persepsi Kualitas terhadap Minat Pembelian pada Smartphone Asus

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel persepsi kualitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat pembelian pada smartphone Asus. Hal ini dibuktikan dengan hasil statistik uji t untuk variabel persepsi kualitas diperoleh nilai thitung sebesar 3,781 yang lebih besar dari ttabel 1,985 (df= 0,025; 95) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil 0,05 dan koefisien regresi mempunyai nilai sebesar 0,252.

Persepsi kualitas dapat mempengaruhi minat pembelian konsumen melalui keseluruhan atribut yang dimiliki smartphone Asus, seperti kualitasnya yang baik, fitur canggih yang dapat diandalkan, kemudahan dalam penggunaan, dan keunggulan desain dan fitur dibandingkan

smartphone merek lain, sehingga konsumen akan lebih tertarik yang pada

akhirnya akan membeli smartphone Asus tersebut.

Pengaruh Loyalitas Merek terhadap Minat Pembelian pada Smartphone Asus

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel loyalitas merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat pembelian pada

smartphone Asus. Hal ini dibuktikan dengan hasil statistik uji t untuk variabel

loyalitas merek diperoleh nilai thitung sebesar 5,745 yang lebih besar dari ttabel 1,985 (df= 0,025; 95) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil 0,05 dan koefisien regresi mempunyai nilai sebesar 0,377.

Kepuasan yang dirasakan konsumen terhadap smartphone Asus dapat menciptakan perilaku pembelian ulang konsumen. Hal ini disebabkan karena konsumen merasa puas selama menggunakan smartphone Asus pada waktu sebelumnya, sehingga akan terbentuk suatu ikatan yang kuat antara konsumen dengan smartphone Asus. Ikatan tersebut berupa komitmen yang dipegang konsumen untuk membeli kembali atau berlangganan smartphone Asus secara konsisten di masa depan, meskipun pengaruh situasional dan pesaing memiliki potensi terjadinya perilaku beralih ke merek lain.

(12)

8

Pengaruh Kesadaran Merek, Asosiasi Merek, Persepsi Kualitas, dan Loyalitas Merek terhadap Minat Pembelian pada Smartphone Asus

Hasil uji F menunjukkan bahwa variabel kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat pembelian pada

smartphone Asus. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang

dilakukan oleh Agusli dan Kunto (2013), Kurnianto dan Astuti (2013), Artaji (2014), dan Santoso dan Najib (2015) yang menyatakan bahwa kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek secara bersama-sama berpengaruh terhadap minat pembelian. Hasil penelitian ini berbeda dengan temuan Sumahajaya (2011), pada penelitian tersebut menyatakan bahwa ekuitas merek tidak berpengaruh terhadap minat beli konsumen.

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai R2 sebesar 0,809. Hal ini menunjukkan bahwa minat pembelian dipengaruhi oleh kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek sebesar 80,9%, sedangkan sisanya sebesar 19,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini.

4. PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek secara individual terhadap minat pembelian pada smartphone Asus.

2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek secara bersama-sama terhadap minat pembelian pada smartphone Asus.

3. Variabel loyalitas merek adalah variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi minat pembelian dengan nilai Beta sebesar 0,385.

(13)

9

Daftar Pustaka

Agusli, Devonalita dan Yohanes Sondang Kunto. 2013. Analisa Pengaruh Dimensi Ekuitas Merek Terhadap Minat Beli Konsumen Midtown Hotel Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran Petra. Vol. 1, No. 2, hal. 1-8. Artaji. 2014. Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Minat Pembelian Notebook

Merek Acer (Studi Pada Pengguna Forum Kaskus). Jurnal Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Yogyakarta.Hal.1-8.

Chi, HK., HR Yeh, & YT Yang. 2009. The Impact of Brand Awareness on Consumer Purchase Intention: The Mediating Effect of Perceived Quality and Brand Loyalty. The Journal of International Management Studies. Vol. 4, No. 1, pp. 135-144.

Ferdinand, Augusty. 2002. Pengembangan Minat Beli Merek Ekstensi. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

IDC. 2016. Indonesia Smartphone Market Ends the Year on a High Note in

2015Q4, says IDC Indonesia.

https://www.idc.com/getdoc.jsp?containerId=prAP41041116. [ 10 Maret 2016 ].

Jalilvand, M.R., N Samiei, & SH Mahdavinia. 2011. The Effect of Brand Equity Components on Purchase Intention: An Application of Aaker’s Model in the Automobile Industry. International Journal of Business and Management. Vol. 2, No. 2, pp. 149-158.

Jushermi.2009. Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Minat Beli Telkomnet instan Pada PT.Telkom Cabang Pekanbaru. Jurnal Ekonomi. Vol. 17, No. 3, halaman 55-65.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13 Jilid 1. Jakarta. Erlangga.

Kurnianto, Eko Nurdin dan Budi Astuti. 2013. Analisis Pengaruh Komponen Pembentuk Ekuitas Merek Terhadap Minat Beli. Proceeding Seminar

Nasional Dan Call For Papers Sancall. ISBN: 978‐979‐636‐147‐2. Halaman

458-466.

Lee, G.C., & Leh, F.C.Y., 2011.Dimensions of Customer-Based Brand Equity: A Study on Malaysian Brands. Journal of Marketing Research and Case

Studies. Vol. (2011). Pp. 1-10.

Rangkuti, Freddy. 2004. The Power of Brand; Teknik Mengelola Brand Equity

dan Strategi Pengembangan Merek. Jakarta. PT. Gramedia PustakaUtama.

Santoso, Dharmawan dan M Najib. 2015. Brand Equity Susu Cair UHT Dan Pengaruhnya Pada Purchase Intention. Jurnal Manajemen & Agribisnis. Vol.

(14)

10

12, No. 1, halaman 46-56.

Sumahajaya, Putu Agus. 2011. Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Minat Beli Mobil Honda Jazz Di Surabaya. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Pembangunan Nasional `Veteran`. Jawa Timur.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengamatan sementara peneliti, pada bulan Agustus dan September tahun 2008 diperoleh bahwa masyarakat kelurahan Sidiangkat ketika mengalami sakit mereka menggunakan

pada tingkat pertama terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh anggota IAI, Kompertemen Akuntan Publik.. Dewan Pertimbangan Profesi. • Dewan ini berfungsi sebagai

Peneliti selanjutnya juga dapat membandingkan kualitas kehidupan kerja antara buruh tetap dan buruh kontrak pada masing-masing Departemen atau pada satu Perusahaan. Memperluas

Suatu analisa yang menggunakan lebih dari satu kasus yang dapat dilakukan secara statistik maupun secara kualitatif, akan tetapi tidak semua analisa statistik dan analisa

Pengaruh Kepemimpinan Instruksional ( Instructional Leadership ) Kepala Sekolah dan Komitmen Guru terhadap Mutu Kinerja Mengajar Guru………... Skala Nilai dan Persentase

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya merupakan dokumen perencanaan dan pemrograman pembangunan infrastruktur

Kusnanto, S.Kp., M.Kes selaku Wakil Dekan I Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya sekaligus selaku pembimbing I yang telah memberikan saran dan masukan yang

Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa praktik pengelolaan keuangan desa yang dimulai dari prosedur perencaanaan, penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,