• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KOTA MAGELANG RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MAGELANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH KOTA MAGELANG RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MAGELANG"

Copied!
291
0
0

Teks penuh

(1)

i

RENCANA STRATEGIS

DINAS KESEHATAN KOTA MAGELANG

2016 - 2021

(2)

ii

Pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan

kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya. Dalam rangka mencapai

tujuan tersebut, pembangunan kesehatan dilaksanakan secara sistematis dan

berkesinambungan. Dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Kota Magelang

Nomor. 1 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) tahun 2016 – 2021, dokumen tersebut sebagai acuan seluruh Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra). Pasal 25

ayat 1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah, menyebutkan bahwa setiap SKPD wajib menyusun Rencana

Strategis yang memuat Visi , Misi Walikota Magelang.

Tantangan pembangunan kesehatan dan permasalahan pembangunan

kesehatan makin bertambah berat dan kompleks serta terkadang tidak terduga.

Untuk itu peran aktif masyarakat dalam pembangunan kesehatan manjadi sangat

penting dalam mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi di Kota

Magelang. Pentingnya peran aktif masyarakat dalam pembangunan kesehatan

tercermin dalam strategi dan sasaran utama Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota

Magelang Tahun 2016–2021. Program-program pembangunan kesehatan yang akan

diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kota Magelang diarahkan untuk

pengembangan pemberdayaan masyarakat di semua Kelurahan. Upaya Kesehatan

Berbasis Masyarakat (UKBM) diharapkan mampu menanggulangi faktor risiko

masalah-masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat, sehingga diharapkan

seluruh jajaran kesehatan untuk saling bahu membahu dalam menyelenggarakan

pembangunan kesehatan guna mewujudkan dan mendukung Visi, Misi Walikota

Magelang.

Kami senantiasa mengharap saran dan masukan guna perbaikan Renstra ini,

sehingga bermanfaat tidak saja bagi Dinas Kesehatan Kota Magelang , Unit

Pelaksana Teknis (UPT), Fasilitas Pelayanan Kesehatan serta pemerhati kesehatan.

Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan

ucapan terima kasih kepada pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan

Renstra Dinas Kesehatan Kota Magelang tahun 2016 – 2021.

(3)

iii

Magelang mendapatkan rahmat,hidayah dan ridhoNya. Amien.

Magelang , 2016

Plt. Ka.Dinas Kesehatan

Kota Magelang

SEKRETARIS

dr. FATMA MURTININGSIH

NIP. 19600304 198703 2 003

(4)

iv

Halaman Judul

Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Tabel

BAB I PENDAHULUAN

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KOTA MAGELANG

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOM

POK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD MENGACU PADA TUJUAN DAN SASA

RAN RPJMD

BAB VII P E N U T U P

i

ii

iv

v

1

10

241

253

267

283

284

(5)

v

Tabel

U r a i a n

Hal

Tabel 2.1

Gambar Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Magelang

12

Tabel 2.2

Susunan Kepegawaian menurut Jabatan, Pendidikan dan Jenis Kelamin

30

Tabel 2.3

Susunan Kepegawaian menurut Golongan, Pendidikan, dan Jenis

Kelamin

31

Tabel 2.4

Jumlah PNS Dinas Kesehatan Kota Magelang yang Pensiun Dalam 5

Tahun ke Depan

32

Tabel 2.5

Sarana dan Prasarana Dinas Kesehatan

32

Tabel 2.6

Sarana dan Prasarana UPTD Farmasi

51

Tabel 2.7

Sarana dan Prasarana Laboratorium Kesehatan

55

Tabel 2.8

Sarana dan Prasarana UPTD RB Paten

60

Tabel 2.9

Sarana dan Prasarana Puskesmas Magelang Utara

65

Tabel 2.10 Sarana dan Prasarana Puskesmas Magelang Tengah

90

Tabel 2.11 Sarana dan Prasarana Puskesmas Magelang Selatan

105

Tabel 2.12 Sarana dan Prasarana Puskesmas Jurangombo

124

Tabel 2.13 Sarana dan Prasarana Puskesmas Kerkopan

146

Tabel 2.14 Rencana Kebutuhan Barang Modal Dinas Kesehatan

165

Tabel 2.15 Rencana Kebutuhan Barang Modal UPTD JPKM

166

Tabel 2.16 Rencana Kebutuhan Barang Modal UPTD Laboratorium Kesehatan

167

Tabel 2.17 Rencana Kebutuhan Barang Modal UPTD Instalasi Farmasi

170

Tabel 2.18 Rencana Kebutuhan Barang Modal Puskesmas Magelang Tengah

171

Tabel 2.19 Rencana Kebutuhan Barang Modal Puskesmas Magelang Selatan

213

Tabel 2.20 Rencana Kebutuhan Barang Modal Puskesmas Jurangombo

216

Tabel 2.21 Rencana Kebutuhan Barang Modal Puskesmas Kerkopan

219

Tabel 2.22 Perkembangan APBD Dinas Kesehatan Kota Magelang Tahun

2010-2015

224

Tabel 2.23 APBD Dinas Kesehatan Kota Magelang Tahun 2010-2015

224

Tabel 2.24 APBD EX BAU (Urusan Pilihan) Dinas Kesehatan Kota Magelang Tahun

2010-2015

225

Tabel 2.25 Review pencapaian kinerja pelayanan DINAS KESEHATAN KOTA

MAGELANG TAHUN 2011 – 2015

226

Tabel 3.1 Permasalahan Pelayanan Dinas Kesehatan Kota Magelang berdasarkan

Sasaran Renstra Kementerian Kesehatan beserta Faktor Penghambat

dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya

246

Tabel 3.2

Permasalahan Pelayanan Dinas Kesehatan Kota Magelang Berdasarkan

Sasaran Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah beserta Faktor

Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya

248

Tabel 4.1 Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Kesehatan

Kota Magelang Tahun 2016 – 2021

254

Tabel 5.1

Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan

(6)

1

1.2 Latar Belakang

Sistem perencanaan pembangunan nasional adalah satu kesatuan tata

cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana

pembangunan yang dilaksanakan oleh unsur-unsur penyelenggara negara

dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah. Sesuai jangka waktu

pelaksanaannya, rencana pembangunan terdiri dari rencana pembangunan

jangka panjang, rencana pembangunan jangka menengah dan rencana

pembangunan tahunan. Cakupan perencanaan pembangunan nasional terdiri

dari perencanaan pembangunan yang disusun secara terpadu oleh

kementrian/lembaga dan oleh pemerintah daerah sesuai kewenangannya.

Hal-hal tersebut diatas merupakan amanat Undang-Undang RI Nomor 25

Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

mengamanatkan bahwa pemerintah daerah sesuai kewenangannya wajib

menyusun perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam

sistem perencanaan pembangunan nasional.

Pemerintah Kota Magelang melaksanakan amanat Undang-Undang RI

Nomor 25 Tahun 2004, dengan menyusun Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah (RPJP-D) Tahun 2005-2025 yang dipayungi dengan

Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2009. Guna mencapai visi jangka panjang

Kota Magelang, dalam dokumen rencana pembangunan jangka panjang

tersebut dibagi ke dalam 4 tahap pembangunan, dimana masing-masing

tahap telah dirumuskan tema pembangunan yang melandasi penyusunan

rencana pembangunan jangka menengah daerah sesuai waktu

pentahapannya. RPJMD 2010 yang merupakan tahap I RPJPD

2005-2025 dipayungi dengan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2005, RPJMD

2015 sebagai pelaksanaan Tahap-II RPJPD disusun pada tahun

2010-2011 dan dipayungi dengan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2010-2011.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang

memuat visi, misi Kepala Daerah, dalam proses penyusunannya secara umum

diawali dengan Penyusunan Rancangan Awal RPJMD untuk memberi arah

(7)

2

Renstra Perangkat Daerah kemudian dijadikan bahan dalam menyusun

Rancangan RPJMD. Musrenbang RPJMD dilaksanakan dengan menggunakan

materi Rancangan RPJMD untuk mendapatkan masukan dan penyempurnaan

dari pihak-pihak terkait.

Dalam Rancangan Awal RPJMD, visi dan misi Walikota Magelang

dijabarkan secara lebih operasional kedalam program-program yang terukur

melalui indikator kinerja. Untuk menjembatani dari misi ke program, maka

dari masing-masing misi dirumuskan tujuan, dan dari tujuan ditentukan

sasaran yang akan dicapai.

Sesuai ketentuan dalam Pasal 272 Undang-Undang RI Nomor 23

Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, setiap perangkat daerah

diwajibkan menyusun Renstra yang berpedoman pada RPJMD. Rencana

Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah merupakan salah satu dokumen

rencana resmi daerah pada level SKPD yang dipersyaratkan untuk

mengarahkan pelayanan SKPD khususnya dan pembangunan daerah pada

umumnya dalam jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan masa kepemimpinan

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih. Renstra SKPD menjawab 3

pertanyaan dasar; (1) kemana pelayanan SKPD akan diarahkan

pengembangannya dan apa yang hendak dicapai dalam 5 (lima) tahun

mendatang; (2) bagaimana mencapainya dan ; (3) langkah-langkah strategis

apa yang perlu dilakukan agar tujuan tercapai.

Dalam Renstra Perangkat Daerah juga dicantumkan Indikator Kinerja

Perangkat Daerah yang mengacu pada RPJMD. Hal itu sebagai bentuk

komitmen perangkat daerah dalam mendukung atau memberikan kontribusi

dalam pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

Dalam rangka penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) perlu berpedoman pada Permendagri Nomor 54 Tahun 2010

tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah, Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 4

Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah

dan Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor.1 Tahun 2016 Rencana

(8)

3

upaya dalam melaksanakan pokok – pokok pikiran visi dan misi

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Magelang, terutama misi 2 :

Mengembangkan dan mengelola sarana perkotaan dan sarana pelayanan

dasar di bidang pendidikan, kesehatan dan perdagangan yang lebih modern

serta ramah lingkungan dengan tujuan : 1) Meningkatkan kualitas sarana

pelayanan dasar bidang pendidikan, kesehatan dan perdagangan, 2)

Membangun sarana perkotaan yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat

secara adil dan merata.

Pemerintah Daerah memegang peranan penting dalam pembangunan

di wilayahnya termasuk bidang kesehatan dengan berbagai tantangan dan

peluang yang ada. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya

yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan

untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi

setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang

produktif secara sosial dan ekonomis. Keberhasilan pembangunan kesehatan

sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program dan sektor,

serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan oleh

periode sebelumnya.

Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana yang tertuang

dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28.h dan Undang-Undang nomor 36

tahun 2009 tentang Kesehatan. Hal ini menjadi unsur pokok pembangunan

dalam mencapai kesejahteraan masyarakat. Pembangunan kesehatan

merupakan bagian integral dari pembangunan Nasional yang bertujuan untuk

meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi - tingginya.

Pembangunan kesehatan tersebut merupakan upaya seluruh potensi bangsa

Indonesia, baik masyarakat, swasta maupun pemerintah, yang dimotori dan

dikoordinasikan oleh Pemerintah. Pemerintah telah menerbitkan

Undang-Undang nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional (RPJPN), yang menempatkan periode 2016 – 2021 sebagai

tahapan ke tiga untuk memantapkan pembangunan secara menyeluruh di

(9)

4

dan sumber daya manusia yang berkualitas serta kemampuan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang terus meningkat.

Sasaran pokok pembangunan bidang kesehatan adalah:

1.

Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak;

2.

Meningkatnya pengendalian penyakit;

3.

Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar.

4.

Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu

Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan Sistem Jaminan Sosial

Nasional (SJSN) Kesehatan;

5.

Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin; serta

6.

Meningkatkan responsivitas sistem kesehatan.

Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu

paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan

nasional.

a.

Pilar paradigma sehat di lakukan dengan strategi pengarusutamaan

kesehatan dalam pembangunan, penguatan promotif preventif dan

pemberdayaan masyarakat;

b.

Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan

akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan

peningkatan mutu pelayanan kesehatan, menggunakan pendekatan

continuum of care

dan intervensi berbasis risiko kesehatan;

c.

Sementara itu jaminan kesehatan nasional dilakukan dengan strategi

perluasan sasaran dan

benefit

serta kendali mutu dan kendali biaya.

Untuk mensinergikan pembangunan kesehatan Kota Magelang dengan

pembangunan Kesehatan Nasional maka perlu adanya penyelarasan. Oleh

karena itu penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Kota Magelang

mengacu pada Sistem Kesehatan Nasional yang tertuang dalam Peraturan

Presiden nomor 72 tahun 2012, Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

HK 02.02/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015–

2019 dan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2013–

2018.

(10)

5

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan rencana strategis Dinas Kesehatan Kota Magelang

tahun 2016–2021 untuk memberikan arah, pedoman dan penjelasan program

makro pembangunan kesehatan di Kota Magelang dalam rangka pencapaian

Visi – Misi Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Magelang Tahun

2016 – 2021.

Tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Magelang

tahun 2016–2021 adalah sebagai berikut :

1. Menjabarkan visi, misi dan program Dinas Kesehatan Kota Magelang ke

dalam kegiatan untuk jangka waktu lima tahun.

2. Sebagai pedoman dalam menyusun rencana kerja tahunan yang

dituangkan dalam rencana kerja Dinas Kesehatan Kota Magelang.

3. Sebagai pedoman dalam pelaksanaan, pengendalian, pengawasan dan

evaluasi pembangunan kesehatan.

1.3 Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan Dokumen Rencana Strategis

Dinas Kesehatan Kota Magelang Tahun 2016-2021 adalah sebagai

berikut :

a. Undang–Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi

Jawa Tengah,

b. Undang–Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional

c. Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

d. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN);

e. Undang–Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

f.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor

5587); sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

(11)

6

Daerah (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

g. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 72 tahun 2012 tentang

Sistem Kesehatan Nasional;

h. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);

i. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);

j. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah;

k. Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah

l. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 741 /PER/VII/2008 tentang SPM

Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota

m. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK 02.02/52/2015 tentang

Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015–2019

n. Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 050/28 Tahun 2014 tentang

Pengesahan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2013-2018

o. Peraturan Peraturan Daerah Kota Magelang No.4 Tahun 2008 tentang

SOTK Dinas Daerah Kota Magelang;

p. Peraturan Walikota Magelang No. 21 Tahun 2008, Tanggal 21 Juli

2008 Tentang Penjabaran Tugas Pokok,Fungsi dan Rincian Tugas

Jabatan Struktural;

q. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 4 Tahun 2009 tentang

“Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Magelang Tahun

2005-2025”.

(12)

7

s. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor. 1 Tahun 2016 tentang

“Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota

Magelang Tahun 2016-2021”.

1.4 Hubungan Renstra Dengan Dokumen Lainnya

Renstra Dinas Kesehatan Kota Magelang adalah dokumen perencanaan

Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode lima tahun. Renstra dibuat

sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya guna menjabarkan RPJMD Kota

Magelang yang memuat visi misi Walikota Magelang serta sebagai

pelaksanaan RPJPD Kota Magelang. Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan

juga berpedoman pada Renstra Kementerian Kesehatan dan Renstra Dinas

Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Untuk selanjutnya Renstra disusun sebagai

pedoman dalam penyusunan Rencana Pembangunan Tahunan yang disebut

Rencana Kerja (Renja) yang memuat kebijakan, program dan kegiatan

prioritas pembangunan untuk periode satu tahun.

(13)

8

Memuat secara ringkas tentang latar belakang, landasan hukum,

maksud dan tujuan penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kota

Magelang serta Sistematika Penulisan.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KOTA MAGELANG

Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan,

struktur organisasi serta uraian tugas dan fungsi Dinas Kesehatan

Kota Magelang; sumber daya yang dimiliki; tingkat pencapaian

kinerja; hasil analisis Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan

kesehatan lima tahun mendatang.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Memuat tentang identifikasi permasalahan tugas dan fungsi

pelayanan Dinas Kesehatan Kota Magelang; telaah visi, misi dan

program Pembangunan Jangka Menengah Daerah; telaah Renstra

Kementerian/ Lembaga dan Renstra Kabupaten/Kota; telaah Rencana

Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) dan KLHS serta penentuan isu-isu

strategis.

BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Memuat rumusan visi misi Walikota Magelang posisi Dinas Kesehatan

mendukung pada perwujudan unsur visi Masyarakat Sejahtera

melalui Misi 2, yaitu mengembangkan dan mengelola sarana

perkotaan dan sarana pelayanan dasar di bidang pendidikan,

kesehatan dan perdagangan yang lebih modern serta ramah

lingkungan. Dinas Kesehatan mendukung pada perwujudan tujuan

dan sasaran daerah Kota Magelang. Selanjutnya dikemukakan pula

nilai-nilai yang melandasi pernyataan misi dalam mencapai visi

tersebut, yang sekaligus sebagai pedoman moral dan etika bagi

setiap personil Dinas Kesehatan Kota Magelang dalam melaksanakan

tugas pengabdiannya.

(14)

9

SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Memuat tentang rencana program, kegiatan, indikator kinerja,

kelompok sasaran dan pendanaan indikatif dari prioritas program.

Pendanaan bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah

(APBD) dan sumber pendanaan lainnya yang sah dalam periode satu

tahun dan lima tahun. Indikator kinerja Dinas Kesehatan Kota

Magelang yang merupakan refleksi capaian prioritas program dan

kegiatan yang telah direncanakan dan terukur.

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN

RPJMD

Memuat tentang indikator kinerja Dinas Kesehatan Kota Magelang

yang merupakan bagian dari indikator RPJMD. Indikator ini bukan

hanya menjadi tanggungjawab sektor kesehatan saja namun

memerlukan dukungan sektor lain terkait. Indikator kinerja berupa

angka, persentase (%) dan penjelasan naratif.

BAB VII PENUTUP

Memuat kaidah pelaksanaan yang antara lain meliputi penjelasan

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Magelang merupakan

pedoman dalam penyusunan rencana kerja Dinas Kesehatan,

penguatan peran para stakeholders dalam pelaksanaan rencana kerja

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), dasar evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima tahunan serta catatan dan

harapan Dinas Kesehatan.

(15)

10

Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Kesehatan adalah melaksanakan urusan

dan kewenangan wajib otonomi daerah Pemerintah Kota Magelang dan Bidang

Kesehatan yang menjadi tanggung jawabnya dalam rangka pelaksanaan tugas

desentralisasi. Untuk menjalankan tugas pokok tersebut Dinas Kesehatan Kota

Magelang mempunyai fungsi :

a.

Perumusan kebijakan teknis dan perencanaan di bidang kesehatan;

b.

Pelaksanaan, pengaturan dan pengkoordinasian Sistem Kesehatan

Daerah;

c.

Pengawasan, pengendalian dan pembinaan perijinan bidang kesehatan,

institusi pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan;

d.

Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Publik melalui Unit Pelaksana Teknis

Dinas (UPTD) Kesehatan.

2.1 Susunan Organisasi Dan Tata Kerja.

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kota Magelang

berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2008, pada intinya adalah:

1.

Kepala Dinas

2.

Sekretariat membawahkan :

a. Kepala Sub Bagian Program

b. Kepala Sub Bagian Keuangan

c. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

3. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan membawahkan :

a. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan

b. Kepala Seksi Kesehatan Ibu Anak (KIA) dan Gizi

c. Kepala Seksi Kesehatan Remaja dan Lanjut Usia

4. Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Peyehatan Lingkungan

membawahkan

a. Kepala Seksi Pencegahan Penyakit dan Penanggulangan Kejadian

Luar Biasa

(16)

11

membawahkan

a. Kepala Seksi Pengembangan Promosi Kesehatan

b. Kepala Seksi Pemberdayaan dan Kemitraan Kesehatan Masyarakat

c. Kepala Seksi Pembiayaan Kesehatan

6. Kepala Bidang Pembinaan Sumber Daya Kesehatan membawahkan :

a. Kepala Seksi Farmasi, Makanan dan Minuman

b. Kepala Seksi Sertifikasi dan Perizinan

7.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat

Magelang Tengah

a. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Unit Pelayanan Teknis Dinas(UPTD)

Pusat Kesehatan Masyarakat Magelang Tengah

8. Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat Magelang

Selatan

a. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Unit Pelayanan Teknis Dinas(UPTD)

Pusat Kesehatan Masyarakat Magelang Selatan

9. Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat Magelang

Utara

a. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Unit Pelayanan Teknis Dinas(UPTD)

Pusat Kesehatan Masyarakat Magelang Utara

10. Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Laboratorium Kesehatan

a. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

Laboratorium Kesehatan

11. Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Instalsi Farmasi

a. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

Instalasi Farmasi

12. Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Jaminan Pelayanan Kesehatan

Masyarakat

a. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

Jaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

(17)

12

14. Kelompok Jabatan Fungsional

Tabel 2.1

Gambar Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Magelang

PLT. KEPALA DINAS KESEHATAN

SEKRETARIS

KA. SUB BAG PROGRAM

KA. SUB BAG KEUANGAN

KA. SUB BAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KA.BID. PELAYANAN KESEHATAN KA.BID. PENCEGAHAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KA.BID. PEMBERDAYAAN KEMITRAAN DAN PROMOSI KESEHATAN KA.BID. PEMBINAAN SUMBERDAYA KESEHATAN KA. SIE. PELAYANAN KESEHATAN DASAR DAN RUJUKAN KA.SIE. KIA DAN GIZI KA.SIE. KESEHATAN REMAJA DAN LANSIA KA.SIE. PENCEGAHAN PENYAKIT DAN PENANGGULANGAN KLB KA.SIE. SURVEILANS DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KA.SIE. PENYEHATAN LINGKUNGAN & TTU

KA.SIE. PENGEMBANGAN PROMOSI KESEHATAN KA.SIE. PEMBIAYAAN KESEHATAN KA.SIE. PEMBERDAYAAN DAN KEMITRAAN KESEHATAN MASYARAKAT KA. SIE. FARMAMIN KA. SIE. SERTIFIKASI DAN PERIZINAN PLT. KA. UPTD.PUSK. MAGELANG SELATAN PLT.KA. UPTD.PUSK. MAGELANG TENGAH PLT.KA. UPTD.PUSK MAGELANG UTARA KA. UPTD. LABORAT. KESEHATAN KA. UPTD. INSTALASI FARMASI PLT.KA UPTD. JPKM PLT. KA. UPTD. RB PATEN KA.TU UPTD PUSK. MAGELANG SELATAN KA.TU UPTD PUSK. MAGELANG TENGAH KA.TU UPTD PUSK. MAGELANG UTARA KA.TU UPTD LABORAT. KESEHATAN KA. TU UPTD INSTALASI FARMASI KA.TU UPTD JPKM KA. TU UPTD. RB PATEN

(18)

13

NAMA JABATAN : KEPALA DINAS KESEHATAN

Tugas Pokok Dan Fungsi :

Kepala Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok membantu Walikota

dalam hal melaksanakan urusan bidang kesehatan.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala

Dinas Kesehatan mempunyai fungsi :

a. Perumusan rencana dan kebijakan teknis di bidang kesehatan.

b. Pengkoordinasian dan pengarahan dalam penyusunan program,

pengelolaan keuangan serta urusan umum dan kepegawaian dinas.

c.

Pelaksanaan tugas pokok sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

d. Pengendalian dan pembinaan terhadap pelaksanaan operasional di lingkup

tugasnya.

NAMA JABATAN : SEKRETARIS

Tugas Pokok Dan Fungsi :

Sekretaris mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Kesehatan

dalam penyusunan program, pengelolaan keuangan serta urusan umum dan

kepegawaian di lingkungan Dinas.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas,

Sekretaris Dinas Kesehatan mempunyai fungsi :

a. Pengkoordinasian bidang-bidang dalam rangka penyusunan rencana

strategis, program dan kegiatan serta penyusunan laporan tahunan dinas.

b. Perencanaan penyusunan program dan kegiatan di lingkungan sekretariat.

c.

Pelaksanaan pengelolaan urusan keuangan, umum dan kepegawaian

dinas.

d. Pelayanan administrasi kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan

dinas.

(19)

14

Kepala Sub Bagian Program mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris

dalam melaksanakan kegiatan penyusunan rencana program, evaluasi program

kerja dan pelaksanaannya.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala

Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai fungsi :

a.

Perencanaan penyusunan program dan kegiatan Sub Bagian Program.

b.

Pengkoordinasian penyusunan rencana program dan kegiatan dinas.

c.

Pengkoordinasian penyusunan laporan kinerja dinas.

d.

Pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Program.

NAMA JABATAN : KEPALA SUB BAGIAN KEUANGAN

Tugas Pokok Dan Fungsi :

Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok membantu

Sekretaris dalam melaksanakan urusan keuangan di lingkungan dinas sesuai

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala

Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi :

a.

Perencanaan penyusunan program dan kegiatan Sub Bagian Keuangan.

b.

Pelaksanaan administrasi keuangan dinas.

c.

Pengkoordinasian pelaksanaan pengelolaan keuangan dinas.

d.

Pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Keuangan.

NAMA JABATAN : KEPALA SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN

Tugas Pokok Dan Fungsi :

Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok

membantu Sekretaris dalam melaksanakan kegiatan surat menyurat, kearsipan,

rumah tangga, perlengkapan serta administrasi kepegawaian di lingkungan

dinas.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi :

a. Perencanaan penyusunan program dan kegiatan Sub Bagian Umum dan

Kepegawaian.

(20)

15

NAMA JABATAN : KEPALA BIDANG PELAYANAN KESEHATAN

Tugas Pokok Dan Fungsi :

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas pokok membantu

Kepala Dinas dalam melaksanakan pengembangan upaya pelayanan kesehatan

yang menjadi tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan

pembangunan kesehatan.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala

Bidang pelayanan Kesehatan mempunyai fungsi :

a.

Perencanaan penyusunan program dan kegiatan Bidang Pelayanan

Kesehatan.

b.

Pengkoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan bidang pelayanan

kesehatan.

c.

Pelaksanaan kegiatan bidang pelayanan kesehatan.

d.

Pembinaan dan pengendalian program dan kegiatan bidang pelayanan

kesehatan.

NAMA JABATAN : KEPALA SEKSI PELAYANAN KESEHATAN DASAR DAN

RUJUKAN

Tugas Pokok Dan Fungsi :

Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan mempunyai tugas

pokok membantu Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dalam melaksanakan

pengembangan upaya pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang menjadi

tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala

Seksi Kesehatan Dasar dan Rujukan mempunyai fungsi :

a. Perencanaan penyusunan program dan kegiatan Seksi Pelayanan

Kesehatan Dasar dan Rujukan.

b. Pengkoordinasian dalam penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan Seksi

Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan.

(21)

16

Kepala Seksi Kesehatan Ibu, Anak (KIA) dan Gizi mempunyai tugas pokok

membantu Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dalam melaksanakan

pengembangan upaya kesehatan ibu, anak dan gizi yang menjadi tanggung

jawabnya dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Untuk

menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Seksi

Kesehatan Ibu, Anak (KIA) dan Gizi mempunyai fungsi :

a. Perencanaan penyusunan program & kegiatan Seksi Kesehatan Ibu,Anak

dan Gizi.

b. Pengkoordinasian dalam penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan Seksi

Kesehatan Ibu, Anak dan Gizi.

c.

Pelaksanaan kegiatan Seksi Kesehatan Ibu, Anak dan Gizi.

NAMA JABATAN : KEPALA SEKSI KESEHATAN REMAJA DAN LANJUT USIA

Tugas Pokok Dan Fungsi :

Kepala Seksi Kesehatan Remaja dan Lanjut Usia mempunyai tugas pokok

membantu Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dalam melaksanakan

pengembangan upaya kesehatan remaja dan lanjut usia yang menjadi

tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala

Seksi Kesehatan Remaja dan Lansia mempunyai fungsi :

a. Perencanaan penyusunan program dan kegiatan Seksi Kesehatan Remaja

dan Lanjut Usia.

b. Pengkoordinasian dalam penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan Seksi

Kesehatan Remaja dan Lanjut Usia.

c.

Pelaksanaan kegiatan Seksi Kesehatan Remaja dan Lanjut Usia.

NAMA JABATAN : KEPALA BIDANG PENCEGAHAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN

LINGKUNGAN (P2PL).

Tugas Pokok Dan Fungsi :

Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan

pengembangan upaya pencegahan penyakit dan penyehatan lingkungan yang

(22)

17

Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan mempunyai fungsi :

a. Perencanaan penyusunan program dan kegiatan Bidang Pencegahan

Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

b. Pengkoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan upaya pencegahan

penyakit dan penyehatan lingkungan.

c.

Pelaksanaan kegiatan upaya pencegahan penyakit dan penyehatan

lingkungan.

d. Pembinaan dan pengendalian program dan kegiatan Bidang Pencegahan

Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

NAMA JABATAN : KEPALA SEKSI PENCEGAHAN PENYAKIT DAN

PENANGGULANGAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)

Tugas Pokok Dan Fungsi :

Kepala Seksi Pencegahan Penyakit dan Penanggulangan Kejadian Luar

Biasa (KLB) mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Pencegahan

Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dalam melaksanakan pengembangan

upaya pencegahan penyakit dan penanggulangan kejadian luar biasa yang

menjadi tanggung jawabnya dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan

kesehatan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di

atas, Seksi Pencegahan Penyakit dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa

(KLB) mempunyai fungsi :

a. Perencanaan penyusunan program dan kegiatan Seksi Pencegahan

Penyakit dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB).

b. Pengkoordinasian dalam penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan Seksi

Pencegahan Penyakit dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB).

c.

Pelaksanaan kegiatan Seksi Pencegahan Penyakit dan Penanggulangan

Kejadian Luar Biasa (KLB).

NAMA JABATAN : KEPALA SEKSI SURVEILANS DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

Tugas Pokok Dan Fungsi :

Kepala Seksi Surveilans dan Pengendalian Penyakit mempunyai tugas

pokok membantu Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan

(23)

18

pencapaian tujuan pembangunan kesehatan. Untuk menyelenggarakan tugas

pokok sebagaimana dimaksud di atas, Seksi Surveilans dan Pengendalian

Penyakit mempunyai fungsi :

a. Perencanaan penyusunan program dan kegiatan Seksi Surveilans dan

Pengendalian Penyakit.

b. Pengkoordinasian dalam penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan Seksi

Surveilans dan Pengendalian Penyakit.

c.

Pelaksanaan kegiatan Seksi Surveilans dan Pengendalian Penyakit.

NAMA JABATAN : KEPALA SEKSI PENYEHATAN LINGKUNGAN DAN

TEMPAT-TEMPAT UMUM

Tugas Pokok Dan Fungsi :

Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan dan Tempat-Tempat Umum

mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan

Penyehatan Lingkungan dalam melaksanakan pengembangan upaya

penyehatan lingkungan dan tempat-tempat umum yang menjadi tanggung

jawabnya dalam rangka pencapaian tujuan pembangun kesehatan. Untuk

menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Seksi

Penyehatan Lingkungan dan Tempat-Tempat Umum mempunyai fungsi :

a. Perencanaan penyusunan program dan kegiatan Seksi Penyehatan

Lingkungan dan Tempat-Tempat Umum

b. Pengkoordinasian dalam penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan Seksi

Penyehatan Lingkungan dan Tempat-Tempat Umum

c.

Pelaksanaan kegiatan Seksi Penyehatan Lingkungan dan Tempat-Tempat

Umum

NAMA JABATAN : KEPALA BIDANG PEMBERDAYAAN, KEMITRAAN DAN

PROMOSI KESEHATAN

Tugas Pokok Dan Fungsi :

Kepala Bidang Pemberdayaan, Kemitraan dan Promosi Kesehatan

mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan

(24)

19

kesehatan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di

atas, Bidang Pemberdayaan, Kemitraan dan Promosi Kesehatan mempunyai

fungsi :

a. Perencanaan penyusunan program dan kegiatan Bidang Pemberdayaan,

Kemitraan dan Promosi Kesehatan.

b. Pengkoordinasian

pelaksanaan

program

dan

kegiatan

bidang

pemberdayaan, kemitraan dan promosi kesehatan.

c.

Pelaksanaan kegiatan bidang pemberdayaan, kemitraan dan promosi

kesehatan.

d. Pembinaan dan pengendalian program dan kegiatan Bidang

Pemberdayaan, Kemitraan dan Promosi Kesehatan.

NAMA JABATAN : KEPALA SEKSI PENGEMBANGAN PROMOSI KESEHATAN

Tugas Pokok Dan Fungsi :

Kepala Seksi Pengembangan Promosi Kesehatan mempunyai tugas pokok

membantu Kepala Bidang Pemberdayaan, Kemitraan dan Promosi Kesehatan

dalam melaksanakan pengembangan upaya promosi kesehatan yang menjadi

tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Seksi

Pengembangan Promosi Kesehatan mempunyai fungsi :

a. Perencanaan penyusunan program dan kegiatan Seksi Pengembangan

Promosi Kesehatan.

b. Pengkoordinasian dalam penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan Seksi

Pengembangan Promosi Kesehatan.

c.

Pelaksanaan kegiatan Seksi Pengembangan Promosi Kesehatan.

NAMA JABATAN : KEPALA SEKSI PEMBERDAYAAN DAN KEMITRAAN

KESEHATAN MASYARAKAT

Tugas Pokok Dan Fungsi :

Kepala Seksi Pemberdayaan dan Kemitraan Kesehatan Masyarakat

mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Pemberdayaan, Kemitraan

dan Promosi Kesehatan dalam melaksanakan pengembangan upaya

(25)

20

menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Seksi

Pemberdayaan dan Kemitraan Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi :

a. Perencanaan penyusunan program dan kegiatan Seksi Pemberdayaan dan

Kemitraan Kesehatan Masyarakat.

b. Pengkoordinasian dalam penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan Seksi

Pemberdayaan dan Kemitraan Kesehatan Masyarakat.

c.

Pelaksanaan kegiatan Seksi Pemberdayaan dan Kemitraan Kesehatan

Masyarakat.

NAMA JABATAN : KEPALA SEKSI PEMBIAYAAN KESEHATAN

Tugas Pokok Dan Fungsi :

Kepala Seksi Pembiayaan Kesehatan mempunyai tugas pokok membantu

Kepala Bidang Pemberdayaan, Kemitraan dan Promosi Kesehatan dalam

melaksanakan pengembangan upaya pembiayaan kesehatan yang menjadi

tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Seksi

Pembiayaan Kesehatan mempunyai fungsi :

a. Perencanaan penyusunan program dan kegiatan Seksi Pembiayaan

Kesehatan.

b. Pengkoordinasian dalam penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan Seksi

Pembiayaan Kesehatan.

c.

Pelaksanaan kegiatan Seksi Pembiayaan Kesehatan.

NAMA JABATAN : KEPALA BIDANG PEMBINAAN SUMBER DAYA KESEHATAN

Tugas Pokok Dan Fungsi :

Kepala Bidang Pembinaan Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas

pokok membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pengembangan upaya

pembinaan sumber daya kesehatan yang menjadi tanggung jawabnya dalam

rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Untuk menyelenggarakan

tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Bidang Pembinaan Sumber Daya

Kesehatan mempunyai fungsi :

(26)

21

b. Pengkoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan bidang pembinaan

sumber daya kesehatan.

c.

Pelaksanaan kegiatan bidang pembinaan sumber daya kesehatan.

d. Pembinaan dan pengendalian program dan kegiatan bidang pembinaan

sumber daya kesehatan.

NAMA JABATAN : KEPALA SEKSI FARMASI, MAKANAN DAN MINUMAN

Tugas Pokok Dan Fungsi :

Kepala Seksi Farmasi, Makanan dan Minuman mempunyai tugas pokok

membantu Kepala Bidang Pembinaan Sumber Daya Kesehatan dalam

melaksanakan pengembangan upaya farmasi, makanan dan minuman yang

menjadi tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan pembangunan

kesehatan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di

atas, Seksi Farmasi, Makanan dan Minuman mempunyai fungsi :

a. Perencanaan penyusunan program dan kegiatan Seksi Farmasi, Makanan

dan Minuman.

b. Pengkoordinasian dalam penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan Seksi

Farmasi, Makanan dan Minuman.

c.

Pelaksanaan kegiatan Seksi Farmasi, Makanan dan Minuman.

NAMA JABATAN : KEPALA SEKSI SERTIFIKASI DAN PERIZINAN

Tugas Pokok Dan Fungsi :

Kepala Seksi Sertifikasi dan Perizinan mempunyai tugas pokok membantu

Kepala Bidang Pembinaan Sumber Daya Kesehatan dalam dalam melaksanakan

pengembangan upaya sertifikasi dan perizinan yang menjadi tanggung

jawabnya dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Untuk

menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud mempunyai fungsi :

a. Perencanaan penyusunan program dan kegiatan Seksi Sertifikasi dan

Perizinan.

b. Pengkoordinasian dalam penyiapan bahan pelaksanaan Seksi Sertifikasi

dan Perizinan.

(27)

22

Tugas Pokok Dan Fungsi :

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat

(Puskesmas) Magelang Tengah mempunyai tugas pokok membantu Kepala

Dinas Kesehatan dalam melaksanakan pelayanan, pengkoordinasian,

pembinaan, pengawasan, pengendalian dan pengembangan upaya kesehatan

kepada masyarakat di wilayah kerjanya. Untuk menyelenggarakan tugas pokok

sebagaimana dimaksud di atas, Kepala UPTD Puskesmas Magelang Tengah

mempunyai fungsi :

a. Perencanaan penyusunan program dan kegiatan UPTD Puskesmas.

b. Pengkoordinasian dalam penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan UPTD

Puskesmas.

c.

Pelaksanaan kegiatan kegiatan UPTD Puskesmas.

NAMA JABATAN : KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA UNIT PELAKSANA

TEKNIS DINAS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

MAGELANG TENGAH

Tugas Pokok Dan Fungsi :

Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPTD Puseksmas Magelang Tengah

mempunyai tugas pokok membantu Kepala UPTD Puseksmas Magelang Tengah

dalam melaksanakan urusan perencanaan, kepegawaian, keuangan dan umum

serta pengumpulan data dan penyusunan laporan. Untuk menyelenggarakan

tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Sub Bagian Tata Usaha

UPTD Puskesmas Magelang Tengah mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan koordinasi perencanaan program dan anggaran serta

pengelolaan keuangan.

b. Pelaksanaan pengelolaan urusan ketatausahaan dan kearsipan.

c.

Pelaksanaan pengelolaan urusan administrasi kepegawaian.

(28)

23

Tugas Pokok Dan Fungsi :

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat

(Puskesmas) Magelang Selatan mempunyai tugas pokok membantu Kepala

Dinas Kesehatan dalam melaksanakan pelayanan, pengkoordinasian,

pembinaan, pengawasan, pengendalian dan pengembangan upaya kesehatan

kepada masyarakat di wilayah kerjanya. Untuk menyelenggarakan tugas pokok

sebagaimana dimaksud di atas, Kepala UPTD Puskesmas Magelang Selatan

mempunyai fungsi :

a. Perencanaan penyusunan program dan kegiatan UPTD Puskesmas.

b. Pengkoordinasian dalam penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan UPTD

Puskesmas.

c.

Pelaksanaan kegiatan kegiatan UPTD Puskesmas.

NAMA JABATAN : KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA UNIT PELAKSANA

TEKNIS DINAS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

MAGELANG SELATAN

Tugas Pokok Dan Fungsi :

Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPTD Puseksmas Magelang Selatan

mempunyai tugas pokok membantu Kepala UPTD Puseksmas Magelang Selatan

dalam melaksanakan urusan perencanaan, kepegawaian, keuangan dan umum

serta pengumpulan data dan penyusunan laporan. Untuk menyelenggarakan

tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Sub Bagian Tata Usaha

UPTD Puskesmas Magelang Selatan mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan koordinasi perencanaan program dan anggaran serta

pengelolaan keuangan.

b. Pelaksanaan pengelolaan urusan ketatausahaan dan kearsipan.

c.

Pelaksanaan pengelolaan urusan administrasi kepegawaian.

(29)

24

Tugas Pokok Dan Fungsi :

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat

(Puskesmas) Magelang Utara mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas

Kesehatan dalam melaksanakan pelayanan, pengkoordinasian, pembinaan,

pengawasan, pengendalian dan pengembangan upaya kesehatan kepada

masyarakat di wilayah kerjanya. Untuk menyelenggarakan tugas pokok

sebagaimana dimaksud di atas, Kepala UPTD Puskesmas Magelang Utara

mempunyai fungsi :

a. Perencanaan penyusunan program dan kegiatan UPTD Puskesmas

b. Pengkoordinasian dalam penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan UPTD

Puskesmas.

c.

Pelaksanaan kegiatan kegiatan UPTD Puskesmas.

NAMA JABATAN : KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA UNIT PELAKSANA TEKNIS

DINAS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT MAGELANG UTARA

Tugas Pokok Dan Fungsi :

Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPTD Puseksmas Magelang Utara

mempunyai tugas pokok membantu Kepala UPTD Puseksmas Magelang Utara

dalam melaksanakan urusan perencanaan, kepegawaian, keuangan dan umum

serta pengumpulan data dan penyusunan laporan. Untuk menyelenggarakan

tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Sub Bagian Tata Usaha

UPTD Puskesmas Magelang Utara mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan koordinasi perencanaan program dan anggaran serta

pengelolaan keuangan.

b. Pelaksanaan pengelolaan urusan ketatausahaan dan kearsipan.

c.

Pelaksanaan pengelolaan urusan administrasi kepegawaian.

(30)

25

Tugas Pokok Dan Fungsi :

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Laboratorium Kesehatan

mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam merencanakan,

Mengkoordinasikan pelaksanaan pemeriksaan laboratorium kesehatan kepada

institusi pemerintah, swasta dan masyarakat serta melakukan upaya

pengembangan laboratorium. Untuk menyelenggarakan tugas pokok

sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas

Laboratorium Kesehatan mempunyai fungsi :

a.

Perencanaan penyusunan program dan kegiatan UPTD Laboratorium

Kesehatan.

b. Pengkoordinasian dalam penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan UPTD

Laboratorium Kesehatan.

c.

Pelaksanaan kegiatan UPTD Laboratorium Kesehatan.

NAMA JABATAN : KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA UNIT PELAKSANA

TEKNIS DINAS LABORATORIUM KESEHATAN

Tugas Pokok Dan Fungsi :

Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPTD Laboratorium Kesehatan

mempunyai tugas pokok membantu Kepala UPTD Laboratorium Kesehatan

dalam melaksanakan urusan perencanaan, kepegawaian, keuangan dan umum

serta pengumpulan data dan penyusunan laporan. Untuk menyelenggarakan

tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Sub Bagian Tata Usaha

UPTD Laboratorium Kesehatan mempunyai fungsi :

a.

Pelaksanaan koordinasi perencanaan program dan anggaran serta

pengelolaan keuangan.

b.

Pelaksanaan pengelolaan urusan ketatausahaan dan kearsipan.

c.

Pelaksanaan pengelolaan urusan administrasi kepegawaian.

(31)

26

Tugas Pokok Dan Fungsi :

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Instalasi Farmasi mempunyai

tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam perencanan, pengadaan,

pengelolaan, penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian, monitoring dan

evaluasi perbekalan farmasi dan peralatan kesehatan yang diperlukan dalam

rangka pelayanan kesehatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit. Untuk

menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Unit

Pelaksana Teknis Dinas Instalasi Farmasi mempunyai fungsi :

a. Perencanaan penyusunan program dan kegiatan UPTD Instalasi Farmasi.

b. Pengkoordinasian dalam penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan UPTD

Instalasi Farmasi.

c.

Pelaksanaan kegiatan UPTD Instalasi Farmasi.

NAMA JABATAN : KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA UNIT PELAKSANA

TEKNIS DINAS (UPTD) INSTALASI FARMASI

Tugas Pokok Dan Fungsi :

Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPTD Instalasi Farmasi mempunyai tugas

pokok membantu Kepala UPTD Instalasi Farmasi dalam melaksanakan urusan

perencanaan, kepegawaian, keuangan dan umum serta pengumpulan data dan

penyusunan laporan.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas,

Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPTD Instalasi Farmasi mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan koordinasi perencanaan program dan anggaran serta

pengelolaan keuangan.

b. Pelaksanaan pengelolaan urusan ketatausahaan dan kearsipan.

c. Pelaksanaan pengelolaan urusan administrasi kepegawaian.

(32)

27

PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT

Tugas Pokok Dan Fungsi :

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Jaminan Pelayanan Kesehatan

Masyarakat mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam

melaksanakan pelayanan dan pengembangan jaminan pelayanan kesehatan

kepada masyarakat. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana

dimaksud di atas, Kepala UPTD Pelaksana Jaminan Pelayanan Kesehatan

Masyarakat mempunyai fungsi :

a. Perencanaan penyusunan program dan kegiatan UPTD Jaminan Kesehatan

Masyarakat.

b. Pengkoordinasian dalam penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan UPTD

Jaminan Kesehatan Masyarakat.

c.

Pelaksanaan kegiatan UPTD Jaminan Kesehatan Masyarakat.

NAMA JABATAN : KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA UNIT PELAKSANA

TEKNIS DINAS JAMINAN PELAYANAN KESEHATAN

MASYARAKAT

Tugas Pokok Dan Fungsi :

Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPTD Jaminan Pelayanan Kesehatan

Masyarakat mempunyai tugas pokok membantu Kepala UPTD Jaminan

Pelayanan Kesehatan Masyarakat dalam melaksanakan urusan perencanaan,

kepegawaian, keuangan dan umum serta pengumpulan data dan penyusunan

laporan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas,

Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPTD Jaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan koordinasi perencanaan program dan anggaran serta

pengelolaan keuangan.

b. Pelaksanaan pengelolaan urusan ketatausahaan dan kearsipan.

c.

Pelaksanaan pengelolaan urusan administrasi kepegawaian.

(33)

28

Tugas Pokok Dan Fungsi :

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Rumah Bersalin mempunyai

tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pelayanan dan

pengembangan upaya kesehatan kepada masyarakat. Untuk menyelenggarakan

tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala UPTD Rumah Bersalin

mempunyai fungsi :

a. Perencanaan penyusunan program dan kegiatan UPTD Rumah Bersalin

Paten.

b. Pengkoordinasian dalam penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan UPTD

Rumah Bersalin Paten.

c.

Pelaksanaan kegiatan UPTD Rumah Bersalin Paten.

NAMA JABATAN : KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA UNIT PELAKSANA TEKNIS

DINAS (UPTD) RUMAH BERSALIN PATEN

Tugas Pokok Dan Fungsi :

Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPTD Rumah Bersalin Paten mempunyai

tugas pokok membantu Kepala UPTD Rumah Bersalin Paten dalam

melaksanakan urusan perencanaan, kepegawaian, keuangan dan umum serta

pengumpulan data dan penyusunan laporan. Untuk menyelenggarakan tugas

pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPTD

Rumah Bersalin Paten mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan koordinasi perencanaan program dan anggaran serta

pengelolaan keuangan.

b. Pelaksanaan pengelolaan urusan ketatausahaan dan kearsipan.

c.

Pelaksanaan pengelolaan urusan administrasi kepegawaian.

d. Pelaksanaan pengelolaan urusan perlengkapan dan rumah tangga.

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL.

Kelompok Jabtan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

yang menun jang pelaksanaan tugas Dinas Kesehatan sesuai dengan keahlian

(34)

29

yang paling senior. Jumlah jabatan fungsional ditentukan berdasarkan

sifat,jenis dan beban kerja. Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilakukan

sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(35)

30

S

u

sunan Kepe

gawa

ian

dan S

ar

ana Pras

ar

ana Per

ang

k

at

Da

er

ah

Sus

un

an

Ke

pega

wa

ia

n

Pe

ga

wa

i

Di

na

s

Ke

se

ha

ta

n

po

sis

i

Mei

ta

hu

n

20

16

berjumla

h

27

6

ora

ng,

te

rdiri

da

ri

la

ki

-la

ki

58

ora

ng

dan

n

218

ora

ng.

Tabe

l 2.

2

S

us

unan Kepe

gawa

ian m

enur

ut

Jabat

an,

P

endidik

an

dan

J

enis

K

elam

in

POSISI J U M L A H TOTA L S3 S2 S1 D4 D3 D2 D1 SMA SMP SD L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P II/ a 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 III/ a 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 III/ b 0 0 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 4 IV /a 0 0 1 1 1 8 0 0 1 2 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3 12 15 IV /b 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 5 0 0 0 0 4 5 9 al r 0 0 0 0 1 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 16 17 r gig i 0 0 1 1 1 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 11 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 30 30 0 0 0 2 3 4 1 0 2 24 0 0 0 0 1 11 0 0 0 0 7 41 48 0 0 0 0 0 0 0 0 1 10 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 13 14 iolog 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 4 0 4 ria n 0 0 1 0 0 1 0 0 0 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 7 8 on is 0 0 0 1 0 2 0 1 0 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 10 t 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2 0 0 0 0 0 11 0 0 0 0 0 14 14 ta la b 0 0 0 0 2 1 2 0 3 10 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 9 11 20 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 e la ksa na 0 0 0 2 3 4 0 0 4 16 0 0 0 0 9 21 3 1 4 1 23 45 68 T A L 0 0 5 8 13 49 4 1 12 101 0 0 0 5 17 52 3 1 4 1 58 218 276

(36)

31

Tabe

l 2.

3

S

us

unan Kepe

gawa

ian m

enur

ut

G

o

longa

n,

P

endidik

an,

dan

Je

nis

K

elam

in

J U M L A H TOT AL S3 S2 S1 D4 D3 D2 D1 SMA SMP SD L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P 0 0 2 3 1 10 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 14 17 0 0 3 6 12 37 3 0 8 68 0 0 0 3 15 39 0 0 0 0 41 153 194 0 0 0 0 0 0 0 0 4 37 0 0 0 1 3 11 2 0 0 0 9 49 58 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 4 1 5 2 7 A L 0 0 5 9 13 47 3 1 12 105 0 0 0 4 18 50 3 1 4 1 58 218 276

i

de

nga

n

tuga

s

da

n

fu

ngs

i

Di

na

s

Ke

se

ha

ta

n

me

me

rluk

an

pe

ga

wa

i

denga

n

komp

ete

ns

i

te

rt

entu

:

Te

na

ga

a

hli

pere

nca

na

,

ana

lis

aka

n,

an

alis

hu

ku

m

, statis

tik

, Ap

ot

eke

r,R

eka

m

Medik

.

(37)

32

No

Th

Pensiun

Gol Jumlah

Pendidikan

Keterangan

1

2016

IV

1

5

Dokter (1)

III

4

SLTA (3)Perawat (1)

2

2017

IV

1

4

Dokter Gigi

III

2

SLTA (1)Perawat (1)

II

1

SLTP (1)

3

2018

III

9 10

SLTA (4) Perawat Gigi (1) S1 (2) D3

Kebidanan (2)

II

1

SLTP (1)

4

2019

IV

3

6

Dokter Gigi (1) S2 (1) S1 (1)

III

3

S1 (2) SLTA (1)

5

2020

IV

3

9

Dokter Gigi (2) Perawat(1)

III

6

SLTA (6)

6

2021

IV

2

11

Dokter Gigi (1) S2 (1)

III

9

Perawat (1) D3 (1) SLTA (3) SD (1) S1

(1) Bidan (2)

jumlah

45

Tabel 2.5

Sarana dan Prasarana Dinas Kesehatan

No Nama / Jenis Barang Merk / Type

Tahun Beli / Peroleh an Keadaan Barang (B/KB/RB) Jml Unit Harga 1 2 3 4 5 6 7 TANAH

1 Puskesmas/Rumdin Jl. Beringin III Tidar 1976 B 1 141.075.000

2 Rumah Bersalin Jl. Singosari 41 1976 B 1 49.500.000

3 Pustu / Rumdin Jl. Sunan Gunungjati 1985 B 1 111.000.000

4 Pustu Jl. Kahendran 1989 B 1 66.300.000

5 Pustu / Rumdin Komplek Termyn Bis 1990 B 1 127.500.000

6 Pustu / Rumdin Nambangan Rejowinangun 1991 B 1 61.500.000

7 Puskesmas Gang Margoharjo 2001 B 1 45.000.000

8 Puskesmas Jl. Sutopo No 4 2001 B 1 75.000.000

9 Puskesmas/Rumdin Jl. A Yani 2001 B 1 500.000.000

10 Pustu Kewayuhan Kel gelangan 2001 B 1 1.500.000

11 Pustu Dumpoh 2001 B 1 165.000.000

(38)

33

13 Pustu Jl. Cempaka 5 2001 B 1 30.000.000

14 Pustu Bogeman RW II 2001 B 1 45.000.000

15 Pustu Kewayuhan Kel gelangan 2001 B 1 45.000.000

16 Rumdin Gang Margoharjo 2001 B 1 18.000.000

17 Rumdin Kewayuhan Kel gelangan 2001 B 1 12.000.000

18 Puskesmas Jl. Sunan Kalijogo 2004 B 1 58.800.000

19 Poliklinik Utama Labkes Jl. Jeruk Raya Kel Kramat

Selatan 2007 B 1 160.000.000 JUMLAH 19 1.745.175.000 ALAT-ALAT BESAR 1 Incenerator (Tempat Pembakaran Limbah Kesehatan) Pustu Terminal (Jl. Sukarno Hatta) 2007 B 1 17.566.000

2 Burner (Mesin Incenerator) - 2010 B 1 6.300.000

3 Glass Crusher (Mesin

Incenerator) - 2010 KB 1 10.800.000

4 Needle Smelter (Mesin

Incenerator) - 2010 B 1 9.350.000

5 Air compressor - 2012 B 1 3.412.612

6 Genset Portabel Firman 2011 B 1 1.377.927

7 Genset - 2015 B 1 67.973.000

JUMLAH 7 116.779.539 ALAT-ALAT ANGKUTAN

1 Mobil Toyota Vios sedan 2009 B 1 199.413.400

2 Mobil Isuzu Panther TBR 54 SE 1997 RR 1 49.115.600

3 Mobil Dinas Operasional Daihatsu Xenia

F651RV-GMDFJS 2012 B 1 170.165.000

4 Mobil Operasional Toyota New Avanza 1.3 G

M/T 2014 B 1 175.055.900

5 Mobil Isuzu P4 1996 B 1 39.000.000

6 Mobil Pick Up double cabin Mitsubishi L200 GLX 2014 B 1 319.445.150

7 Mobil / Puskesling Toyota Kijang KF 50 1991 RR 1 47.115.600

8 Mobil / Puskesling Toyota Kijang 1995 RR 1 60.115.600

9 Mobil / Puskesling Isuzu Elf 2004 B 1 750.000.000

10 Mobil Puskesling Toyota Inova E 2008 B 1 225.763.500

11 Mobil Pusling Mitsubishi Maven GLX 2009 B 1 166.522.000

12 Sepeda Motor Yamaha V 110 1994 RB 1 2.800.000

Referensi

Dokumen terkait

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi jenis pesawat sederhana yang digunakan dalam tayangan slide tersebut2. Guru memberikan kesempatan untuk

supriyac@bom5.vsnl.net.in Shri Satish Waman Wagh surabhi_int@yahoo.co.in Shri Madhu V A Nair surajairflow@hotmail.com Shri Prakash Sekhani harishlakhiani@gmail.com Shri Harish

Unruk menentukan konsentrasi atau bobot contoh optimum yang diekstraksi maka dilakukan ekstraksi dengan membedakan bobot contoh seperti 0.25 : 0.5 : 0.75 dan 1 .00 gram dengan

Sistem yang sedang berjalan pada Showroom Palembang ini terdapat beberapa kekurangan diantaranya dalam pengolahan data penjualan masih dilakukan secara

Misalnya, penelitian dengan desain deskriptif atau eksplanatif, masing-masing memiliki unsur minimal yang harus ada, perbedaan tersebut tentunya akan membedakan unsur yang ada pada

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah gendar nasi, gendar kering, gendar yang digoreng dengan minyak goreng baru dan gendar yang digoreng dengan

Dalam rangka mendukung pelaksanaan pengawasan terhadap Kawasan Tanpa Rokok yang dilakukan oleh Kepala Satuan Kerja Pe'angkat Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal

Jadi, kegiatan pengajaran mengikut konteks dapat mengarahkan siswa untuk dapat mengaplikasikan teori matematika dengan lebih efektif (Pearson, 2003).Target khusus