• Tidak ada hasil yang ditemukan

PETUNJUK TEKNIS PENGADAAN BUKU KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BAHASA ARAB DI MADRASAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PETUNJUK TEKNIS PENGADAAN BUKU KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BAHASA ARAB DI MADRASAH"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

PETUNJUK TEKNIS

PENGADAAN BUKU KURIKULUM 2013

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BAHASA ARAB DI MADRASAH

DIREKTORAT PENDIDIKAN MADRASAH

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmatNya Direktorat Pendidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama dapat menyelesaikan Petunjuk Teknis Program Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 di Madrasah. Petunjuk Teknis ini diharapkan dapat menjadi pedoman pelaksanaan pendampingan implementasi Kurikulum 2013 di madrasah, agar pelaksanaan program pendampingan berjalan efektif dan efisien.

Implementasi kurikulum di madrasah sesuai dengan Permendikbud Nomor 160 Tahun 2014 Tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013, Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Menengah, Keputusan Menteri Agama Nomor 117 Tahun 2014 Tentang Implementasi Kurikulum Pada Madrasah. Selanjutnya Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melakukan pemetaan dan penetapan madrasah untuk melanjutkan implementasi Kurikulum 2013. Sedangkan madrasah lain kembali menerapkan kurikulum 2006, dengan substansi PAI dan Bahasa Arab tetap menggunakan kurikulum 2013 sesuai dengan Keputusan Menteri Agama Nomor 165 tahun 2014 tentang Implementasi Kurikulum Madrasah.

Implementasi Kurikulum 2013 di madrasah diterapkan secara bertahap mulai tahun pelajaran 2014-2015 diawali dengan dilaksanakannya pada kelas 1 dan 4 MI, kelas 7 MTs, dan kelas 10 MA. Untuk tahun 2016 ini adalah kelas III dan VI Madrasah Ibtidaiyah (MI), Kelas IX Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan kelas XII Madrasah Aliyah (MA). Implementasi Kurikulum 2013 menuntut kesiapan semua pihak, terutama dalam mencermati kebutuhan madrasah untuk berubah sehingga lebih terbuka terhadap usaha peningkatan pengetahuan dan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran yang lebih adaptif terhadap pembaharuan.

Kepala madrasah, pendidik dan pengawas madrasah merupakan garda terdepan penentu kemajuan madrasah, oleh karena itu peranannya dalam implementasi kurikulum menjadi sangat penting. Menjadi pendidik profesional memerlukan daya adaptasi terhadap perubahan agar kurikulum yang dikembangkan di madrasahnya sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan tuntutan kehidupan yang terus berubah.

Dengan terpenuhinya buku ajar Kurikulum 2013 di madrasah, diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dalam implementasi Kurikulum 2013 di madrasah.

Jakarta, September 2016 a.n. Direktur Jenderal

Direktur Pendidikan Madrasah,

ttd

(3)

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR 2 DAFTAR ISI 3 BAB I PENDAHULUAN 3 A. Latar belakang 3 B. Pengertian Umum 4 C. Tujuan 5 D. Sasaran 5 E. Sumber Dana 5 F. Dasar Hukum 5

BAB II KETENTUAN MADRASAH PENERIMA A. Penerima Buku 7 B. Ketentuan bagi Madrasah Penerima 7

BAB III MEKANISME PENGANGGARAN DAN PELAKSANAAN A. Mekanisme Penetapan Alokasi Buku 8

B. Mekanisme Alokasi Anggaran dan Laporan Keuangan 8

C. Mekanisme Penyaluran 8

D. Mekanisme Pengadaan dan Pengiriman Buku teks Kurikulum 2013 9

E. Teknis Pemesanan Buku melalui e-Katalog 10

F. Mekanisme Pengadaan Buku oleh Madrasah melalui Dana BOS 12

G. Serah Terima Buku Yang Dibeli Melalui Dana BOS 12

BAB IV MONITORING, PENGAWASAN, PELAPORAN DAN SANKSI A. Monitoring 15 B. Pengawasan 15 C. Pelaporan 15 D. Sanksi 15 BAB V PENUTUP 16 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (19) adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Keberhasilan implementasi kurikulum dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah ketersediaan sarana prasarana terutama buku. Faktor ini penting karena jika kurikulum mengalami perbaikan, maka buku juga harus mengalami perbaikan. Oleh karena itu, Kurikulum 2013 meniscayakan adanya buku teks Kurikulum 2013 bagi siswa dan guru.

Implementasi Kurikulum 2013 yang dilakukan secara bertahap juga berimplikasi pula pada Pengadaan buku teks Kurikulum 2013 yang bertahap pula. Pada Tahun Anggaran 2016, Kementerian Agama RI mengadakan buku pegangan siswa dan buku pedoman guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab untuk kelas III dan VI Madrasah Ibtidaiyah (MI), kelas IX Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan kelas XII Madrasah Aliyah (MA).

Kebutuhan buku yang berkualitas, dan murah bagi madrasah sangatlah diperlukan dalam upaya peningkatan sarana pembelajaran. Sehingga Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melalui Direktorat Pendidikan Madrasah mengalokasikan bagi madrasah untuk pembelian buku pegangan guru dan buku ajar siswa. Dalam upaya mewujudkan buku yang murah, maka mekanisme pembelian buku dilakukan dengan mencetak buku, dan mekanisme pembelian melalui e-purchasing.

B. Pengertian Umum

Dalam mekanisme mekanisme pengadaan barang secara elektronik, beberapa hal perlu diketahui adalah :

1) Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat yang bertanggungjawab atas pelaksanaan Pengadaan Barang;

2) Pejabat Pengadaan yang selanjutnya disebut PP adalah personil yang ditunjuk untuk melaksanakan e-purchasing;

3) Panitia Penerima Hasil Pekerjaan yang selanjutnya disebut PPHP adalah panitia yang ditetapkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran yang bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan.

4) Katalog elektronik adalah sistem informasi elektronik yang memuat daftar, jenis, spesifikasi teknis, dan harga barang tertentu dari berbagai penyedia barang;

5) Penyedia adalah Penyedia dalam Katalog Elektronik;

6) Pembeli adalah satuan kerja pada Kementerian/madrasah yang melakukan transaksi pembelian atas barang yang ditawarkan oleh penyedia melalui e-Purchasing;

7) Barang adalah buku yang ditawarkan oleh penyedia barang melalui Katalog Elektronik; 8) Admin Agency adalah pejabat yang berwenang sebagai admin dalam sistem

SPSE-LKPP yang ditunjuk oleh Pejabat yang berwenang. Pada kementerian Agama, pada tingkat provinsi hanya ada 1 (satu) orang yang diberi kewenangan untuk membuatkan User-ID khususnya bagi PPK dan PP;

9) E-purchasing adalah tatacara pembelian barang melalui sistem katalog elektronik. 10) Tanggal Pemesanan adalah tanggal PP/PPK/Pejabat yang ditetapkan oleh instansi

menyetujui pemesanan barang;

11) Tanggal transaksi adalah tanggal PPK/Pejabat yang ditetapkan oleh instansi menyetujui pemesanan bPPKarang;

(5)

12) Tanggal Penerimaan Barang adalah tanggal pihak pembeli menerima barang pesanan; 13) Pejabat yang ditetapkan oleh pimpinan Instansi adalah Pejabat pada Instansi/Institusi

yang memiliki tugas dan fungsi sebagai PP atau PPK;

14) User-ID adalah nama atau pengenal uniksebagai identitas diri dari pengguna yang digunakan untuk beroperasi didalam aplikasi SPSE.

15) Password sekumpulan karakter atau string yang digunakan oleh pengguna untuk memferifikasi User-ID kepada aplikasi SPSE.

16) Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang selanjutnya disebut APIP adalah aparat yang melakukan pengawasan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggara tugas dan fungsi organisasi.

C. Tujuan

Pengadaan Buku Teks Kurikulum 2013 bagi siswa dan guru ini bertujuan untuk: 1. Tersedianya buku teks kurikulum 2013 yang akan digunakan pada Tahun Pelajaran

2016/2017 untuk pegangan siswa dan pedoman guru;

2. Tercapainya tujuan Kurikulum 2013, yaitu untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

D. Sasaran

Sasaran Pengadaan Buku Teks Kurikulum 2013 bagi siswa dan guru Tahun Pelajaran 2016/2017 adalah MI, MTs, dan MA baik negeri maupun swasta di seluruh Indonesia. Khusus madrasah swasta, madrasah sasaran adalah madrasah yang sudah memiliki izin operasional.

E. Sumber Dana

Sumber dana untuk pengadaan buku teks Kurikulum 2013 Tahun Pelajaran 2016/2017 untuk buku pegangan siswa dan buku pedoman guru dari:

1. DIPA Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, DIPA Kementerian Agama Kab/Kota dan DIPA Madrasah Negeri;

2. Dana BOS yang diterima oleh madrasah pada tahun anggaran 2016.

F. Dasar Hukum

Landasan hukum dalam pelaksanaan program Pengadaan Buku Teks Kurikulum 2013 meliputi semua peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu:

1. Undang-Undang Dasar 1945;

2. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 4. Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

5. Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2003 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 146 Tahun2000 Tentang Impor dan atau Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu dan atau Penyerahan Jasa Kena Pajak Tertentu yang Dibebaskan dari Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

7. Peraturan Pemerintah No.48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan;

(6)

Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP);

9. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat atas Perpres No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

10. Peraturan Menteri Agama Nomor 75 Tahun 2013 Tentang Unit Layanan Pengadaan di Lingkungan Kementerian Agama.

11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 2 Tahun 2008 tentang Buku; 12. Peraturan Menteri Keuangan No. 154/PMK.03/2010 tentang Pemungutan Pajak

Penghasilan Pasal 22 Sehubungan dengan Pembayaran Atas Penyerahan Barang dan Kegiatan di Bidang Impor atau Kegiatan Usaha di Bidang Lain;

13. Peraturan Menteri Keuangan No.81/PMK.05/2012 tentang Belanja Bantuan Sosial pada Kementerian Negara/ Lembaga;

(7)

BAB II

KETENTUAN MADRASAH PENERIMA A. Penerima Buku

Madrasah yang berhak menerima Buku Teks Kurikulum 2013 adalah: 1. Seluruh MI/MTs/MA swasta yang sudah memiliki izin operasional.

2. Seluruh MI/MTs/MA negeri yang telah mendapatkan alokasi anggaran untuk pengadaan buku.

B. Ketentuan Bagi Madrasah Penerima

1. Buku pegangan siswa dan buku pedoman guru diberikan kepada madrasah, dan dicatat sebagai inventaris madrasah, untuk dipinjamkan kepada siswa dan guru, selanjutnya dikembalikan pada akhir semester atau akhir tahun pelajaran;

2. Buku Teks Kurikulum 2013 bagi siswa dan guru sebagai acuan wajib dalam proses pembelajaran selama 5 (lima) tahun, kecuali ada ketentuan baru dari Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

3. Madrasah dilarang memungut biaya kepada orang tua siswa dalam rangka pengadaan/perawatan Buku Teks Kurikulum 2013.

(8)

BAB III

MEKANISME PENGANGGARAN DAN PELAKSANAAN A. Mekanisme Penetapan Alokasi Buku

Alokasi dana Pengadaan Buku Teks Kurikulum 2013 ditetapkan untuk:

1. kelas I dan IV MI, kelas VII MTs, dan kelas X MA Tahun Pelajaran 2014/2015 pada Tahun Anggaran 2014.

2. kelas II dan V MI, kelas VIII MTs, dan kelas XI MA Tahun Pelajaran 2015/2016 pada Tahun Anggaran 2015.

3. kelas III dan VI MI, kelas IX MTs, dan kelas XII MA Tahun Pelajaran 2016/2017 pada Tahun Anggaran 2016.

Buku teks tersebut terdiri atas buku pegangan siswa dan buku pedoman guru, yaitu Al Qur’an Hadis, Akidah Akhlak, Fikih, Sejarah Kebudayaan Islam dan Bahasa Arab.

B. Mekanisme Alokasi Anggaran dan Laporan Keuangan

1. Pengadaan Buku Teks Kurikulum 2013 untuk madrasah swasta dialokasikan pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi pada Program Pendidikan Islam dengan Kode Akun 526311 (pengadaan barang yang dideliver kepada masyarakat), sesuai dengan kuota madrasah sasaran pada wilayahnya. Pengadaan tersebut dilaporkan dalam Sistem Akuntansi Instansi (SAI) sebagai barang persediaan secara in out;

2. Alokasi anggaran dalam RKA-KL diperinci berdasarkan jenis dan harga buku masing-masing sesuai dengan kuota dan total anggaran yang tersedia. Apabila alokasi anggaran yang telah tersedia dalam RKA-KL/DIPA Kanwil Kementerian Agama Provinsi dan/atau Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2016 masih tersisa setelah memenuhi kuota pengadaan, maka anggaran tersebut dapat dioptimalkan untuk pengadaan Buku Teks umum, pelaksanaan monev pengadaan dan pengiriman buku dimaksud;

3. Pengadaan Buku Teks Kurikulum 2013 untuk madrasah negeri ditempatkan pada Satuan Kerja Madrasah Negeri sesuai dengan kuota masing-masing dengan Kode Akun 536111 (Belanja Modal fisik lainnya) dan menjadi inventaris madrasah dan dilaporkan dalam SAI sebagai aset tetap lainnya pada satuan kerja tersebut;

4. Pengiriman buku teks oleh penyedia sampai di Kabupaten/Kota;

5. Seluruh Satuan kerja yang bertanggungjawab pengadaan buku, yang alokasi anggarannya belum dapat memenuhi ketentuan di atas dapat segera melakukan revisi anggaran sesuai ketentuan yang berlaku.

C. Mekanisme Penyaluran

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi menetapkan madrasah penerima Buku teks Kurikulum 2013 melalui Surat Keputusan yang ditandatangani oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dengan melampirkan daftar nama madrasah dan dokumen pendukungnya, sebagaimana terlampir format 01.

(9)

D. Mekanisme Pengadaan dan Pengiriman Buku teks Kurikulum 2013

1. Mekanisme pengadaan dilakukan secara e-purchasing.

2. Kantor Wilayah Kementerian Agama melaksanakan hal-hal sebagai berikut:

a. Menghitung jumlah kebutuhan buku teks di setiap mata pelajaran bagi siswa sesuai dengan data kebutuhan siswa dan buku pedoman bagi guru sesuai dengan data jumlah lembaga.

b. Memastikan seluruh dokumen anggaran sesuai dengan mekanisme Pengadaan melalui kontrak payung LKPP.

c. Menunjuk petugas pemesan buku, yang bertugas meneruskan pemesanan buku di wilayahnya ke penyedia buku yang telah ditetapkan oleh LKPP.

d. Melakukan koordinasi dan fasilitasi penyelesaian pembayaran pengadaan buku teks dari satuan kerja madrasah di wilayahnya kepada penyedia buku.

3. Ketentuan mengenai Pengadaan Buku Teks Kurikulum 2013 bagi siswa dan guru sebagai berikut:

a. Pengadaan buku oleh penyedia yang telah ditetapkan LKPP dalam e-katalog dilakukan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi atau Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota atau Madrasah Negeri sesuai dengan ketersediaan anggaran.

b. Pembelian buku kepada penyedia dilakukan melalui aplikasi e-purchasing di laman

https://e-katalog.lkpp.go.id/

c. Pengajuan pencairan anggaran pengadaan buku dilakukan sesuai dengan mekanisme yang berlaku.

d. Pengadaan buku tersebut dibebaskan dari pajak sesuai dengan:

1) Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2003 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 146 Tahun 2000 Tentang Impor dan atau Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu dan atau Penyerahan Jasa Kena Pajak Tertentu yang Dibebaskan dari Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai, atas pembelian buku teks pelajaran dan buku pegangan guru (yang termasuk dalam kelompok buku pelajaran umum, kitab suci dan buku pelajaran agama), PPN yang terutang dibebaskan.

2) Peraturan Menteri Keuangan No.154/PMK.03/2010 tanggal 31 Agustus 2010 tentang Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 Sehubungan dengan Pembayaran Atas Penyerahan Barang dan Kegiatan di Bidang Impor atau Kegiatan Usaha di Bidang Lain, pembelian Buku Teks dan buku pegangan guru (yang termasuk dalam kelompok buku pelajaran umum, kitab suci dan buku pelajaran agama) dikecualikan dari kewajiban pemungutan PPh Pasal 22.

e. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi atau Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota atau Madrasah Negeri (sesuai dengan ketersediaan anggaran) berkoordinasi dengan penyedia mengenai jadwal pengiriman buku, untuk kemudian menyampaikan informasi kepada madrasah sasaran penerima buku.

f. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi atau Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota atau Madrasah Negeri (sesuai dengan ketersediaan anggaran) yang menerima pengiriman buku, wajib melakukan pemeriksaan terhadap kesesuaian jumlah, jenis dan kualitas buku yang diterima. Serah terima buku dituangkan dalam bentuk Berita Acara Serah Terima (BAST) buku (format 02) yang ditandatangani oleh Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP).

g. Berita Acara Serah Terima (BAST) buku dibuat rangkap 3 (tiga): 1 (satu) rangkap untuk pihak pembeli, 1 (satu) rangkap untuk panitia pengadaan buku di Kanwil Kemenag Provinsi, dan 1 (satu) rangkap untuk Direktorat Pendidikan Madrasah. h. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi atau Kantor Wilayah Kementerian

(10)

Agama Kabupaten/Kota atau Madrasah Negeri (sesuai dengan ketersediaan anggaran) melakukan pembayaran secara langsung kepada penyedia buku setelah menerima bukti pesanan buku dalam bentuk BAST yang disediakan oleh penyedia, sesuai dengan jumlah dan harga pemesanan. Pembayaran dilakukan dengan menandatangani dokumen pencairan antara Kantor Wilayah Kementerian Agama atau Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota atau Madrasah Negeri dengan penyedia buku.

i. Untuk menjamin kualitas buku teks Kurikulum 2013 sampai di Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota sesuai dengan spesifikasi dan jadwal, dilakukan beberapa hal sebagai berikut:

1) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam akan membentuk Tim Pengendali pengadaan dan pengiriman buku teks Kurikulum 2013 yang mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Menyiapkan master buku untuk mata pelajaran PAI dan Bahasa Arab di semua jenjang satuan pendidikan madrasah.

b) Melakukan monitoring pengiriman buku sesuai jadwal dan spesifikasi yang ditetapkan.

c) Menjadi pusat help-desk nasional pengadaan dan pengiriman buku teks Kurikulum 2013.

d) Melakukan rapat koordinasi secara berkala dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama untuk memantau kemajuan pelaksanaan pengadaan dan pengiriman buku teks Kurikulum 2013, sekaligus menyelesaikan persoalan persoalan yang muncul dalam proses tersebut.

2) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dapat membentuk Tim Pengendali pengadaan dan pengiriman buku teks Kurikulum 2013, untuk membantu tugas tim pengendali pusat.

j. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi segera menyampaikan laporan tentang kemajuan dan permasalahan yang timbul kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Up. Subdit Kurikulum dan Evaluasi Direktorat Pendidikan Madrasah.

E. Teknis Pemesanan Buku melalui e-Katalog

Secara umum, alur kerja melalui e-Katalog adalah sebagai berikut: (a) Pra-Epurchasing

1) Pada satuan kerja Kantor Wilayah Kementerian Agama atau Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota atau Madrasah Negeri yang memiliki anggaran buku, PPK dan PP mulai mempelajari pelaksanaan purchasing dengan mekanisme e-katalog; 2) PPK mempersiapkan rencana pembelian buku sesuai dengan kebutuhan;

3) PPK dan Pejabat Pengadaan pada satker yang memiliki anggaran buku, mengajukan permintaan sebagai Pengguna SPSE kepada pengelola LPSE suatu paket pekerjaan tertentu, dengan melengkapi data dasar (Nama lengkap, NIP, Jabatan, email, satuan kerja, alamat satuan kerja dan nomor telepon/HP dan lainnya yang diperlukan); 4) Admin Agency selaku pengelola LPSE yang berada di Kanwil Kemenag Provinsi,

atas permintaan poin 3 tersebut, membuatkan ID-User kepada PPK dan PP.

5) Setelah mendapatkan ID-User dari Admin Agency, PP melakukan Login kedalam sistem SPSE, yakni memasukan paket pekerjaan ke dalam Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP), karena mekanisme e-katalog ini paket pekerjaan buku harus masuk terlebih dahulu kedalam SIRUP. Sebelumnya, PP harus memperhatikan secara cermat rincian anggaran yang ada di dalam DIPA satker.

(11)

(b) Proses e-Purchasing

1) Perlu ditekankan kembali, bahwa PPK dan PP pada satuan kerja yang memiliki anggaran buku harus memiliki User ID dan password, sebagai langkah awal untuk masuk kedalam sistem e-katalog LKPP;

2) Rincian pembelian buku yang telah dibuat oleh PPK menjadi dasar bagi PP untuk melakukan pemesanan. PP membuat paket pemesanan buku dalam e-Purchasing. PP memasukkan data yang diminta dalam e-Purchasing untuk pembuatan paket pemesanan buku. Satu paket pemesanan buku dapat terdiri dari beberapa jenis buku untuk komoditas yang sama. Artinya, satu satker bisa satu kali pesan, namun tidak bisa pemesanan digabung untuk beberapa satker;

3) Setelah Paket dibuat, PP mengirimkan data paket tersebut ke Penyedia;

4) Selambat-lambatnya 3 hari sejak pengiriman paket pemesanan buku, Penyedia memberikan konfirmasi kepada PP mengenai pemesanan paket tersebut;

5) PP menerima konfirmasi dari penyedia dan meneruskan paket pemesanan tersebut kepada PPK;

6) PPK menerima konfirmasi paket pemesanan dan menunggu konfirmasi pengiriman dari penyedia;

7) Penyedia memberikan konfirmasi pengiriman paket kepada PPK. Penyedia dapat memperbaharui status pengiriman paket pemesanan;

8) PPK menerima konfirmasi pengiriman paket pemesanan dari penyedia.

9) Dalam hal pengiriman paket, buku yang dikirim harus sampai pada tujuan pengiriman, dengan spesifikasi teknis dan jumlah yang sama dengan paket pemesanan. Penyedia bertanggungjawab atas keamanan, kualitas dan kuantitas barang yang telah disepakati berdasarkan transaksi e-Purchasing.

(c) Kontrak

Setelah data-data yang akan dibeli lengkap, PPK mengunduh format Kontrak dan melakukan kontrak dengan Penyedia yang telah ditunjuk. Kesepakatan yang sudah ada dalam contoh format kontrak (lampiran format 06) dapat ditambah maupun dikurangi sesuai dengan perjanjian yang disepakati antara PPK dengan Penyedia tersebut. Tanda bukti kontrak meliputi : (1) surat pesanan; (2) Kuitansi; dan (3) Surat Perintah Kerja atau Surat Perjanjian.

(d) Cetak Surat Pesanan

PP mengunduh format Surat Pesanan pada aplikasi e-Purchasing. Format Surat Pesanan dapat ditambah maupun dikurangi sesuai dengan kebutuhan. Setelah Surat Pesanan dicetak, PP dapat memberikan Surat Pesanan tersebut kepada Penyedia untuk ditandatangani oleh PPK dan Penyedia.

(e) Pemeriksa Pekerjaan oleh Panitia

Berita Acara Serah Terima Barang dilakukan oleh Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan (PPHP) yang dibentuk oleh Kepala Kanwil Kemenag Provinsi/Kepala Kemenag Kabupaten/kota/Kepala Madrasah. Panitia minimal terdiri dari 3 orang, yang bertugas memeriksa buku yang dikirim telah sesuai dengan jumlah spesifikasi yang dipesan, serta dalam keadaan baik/tidak rusak/cacat.

(f) Ketentuan dan Proses Pembayaran serta Serah Terima

Setelah Surat Pesanan disampaikan kepada penyedia, Penyedia akan mengirimkan tagihan pembayaran dan memasukkan status pengiriman paket dalam e-Purchasing. PPK memasukkan tanggal tagihan, tanggal pembayaran, dan tanggal buku diterima di dalam e-Purchasing Pemerintah. Pada prinsipnya, proses pembayaran dilakukan setelah PPHP menerima barang dan barang telah sesuai dengan spesifikasi barang yang dipesan. Mekanisme pembayaran sesuai dengan aturan yang berlaku.

(12)

F. Mekanisme Pengadaan Buku oleh Madrasah melalui Dana BOS

1. Kanwil Kemenag Provinsi atau Kantor Kemenag Kabupaten/Kota atau Madrasah Negeri menghitung kekurangan buku yang tidak dapat dipenuhi oleh DIPA.

2. Madrasah Negeri mengalokasikan anggaran pembelian buku yang tidak dapat dipenuhi oleh DIPA Satker.

3. Madrasah Swasta mengalokasikan anggaran pembelian buku yang tidak dapat dipenuhi oleh DIPA Kanwil Kemenag Provinsi atau Kemenag Kabupaten/Kota.

G. Serah Terima Buku Yang Dibeli Melalui Dana BOS

1. Madrasah yang menerima pengiriman buku, wajib melakukan pemeriksaan terhadap kesesuaian jumlah, jenis dan kualitas buku yang diterima. Serah terima buku dituangkan dalam bentuk Berita Acara Serah Terima (BAST) buku (format 02) yang ditandatangani oleh Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP).

2. Berita Acara Serah Terima (BAST) buku dibuat rangkap 3 (tiga): 1 (satu) rangkap untuk pihak pembeli, 1 (satu) rangkap untuk panitia pengadaan buku di Kanwil Kemenag Provinsi, dan 1 (satu) rangkap untuk Direktorat Pendidikan Madrasah.

(13)

Ilustrasi Skema Alur Kerja melalui e-Katalog PEJABAT PEMBUAT

KOMITMEN (PPK)

PEJABAT PENGADAAN PENYEDIA

Lihat e-Katalog

LOGIN pada Website LKPP

Buat Paket

Input dan Kirim Data Pembelian

Lihat Notifikasi email Permintaan Pembelian

LOGIN pada e-Katalog sebagai Penyedia

Lihat Permintaan Pembelian

Persetujuan Permintaan Pembelian

Persetujuan Permintaan Pembelian

LOGIN pada LPSE dimana PPK tsb terdaftar

Pilih Aplikasi e-Procurement Lainnya

LOGIN pada LPSE dimana PPK tsb terdaftar PERSETUJUAN Permintaan Pembelian DOWNLOAD Perjanjian Pembelian DOWNLOAD/CETAK Surat Pesanan

INPUT & Kirim Status Pengiriman INPUT Data Rwayat

Pembayaran INPUT & Kirim Status

Penerimaan SELESAI Membuat Rencana Pemesanan (offline)

Pilih Aplikasi e-Procurement Lainnya

Lihat Notifikasi email Permintaan Pembelian

LOGIN pada e-Katalog

(14)

Ilustrasi Bagan Kerja Pemesanan buku melalui e-Katalog

Untuk mempermudah dalam tataran teknis, berikut beberapa feferensi dari LKPP yang bisa didownload dan dijadikan sebagai bahan pengetahuan dalam hal purchasing Buku K13. Berikut alamat website dari LKPP dalam Mekanisme Pembelian dengan Sistem e-Katalog:

1. Syarat dan Ketentuan Penggunaan e-purchasing

Alamat : https://e-katalog.lkpp.go.id/backend/konten_statis/view/7 2. Petunjuk Penggunaan e-Katalog dari Website LKPP untuk PP

Alamat : https://e-katalog.lkpp.go.id/files/upload/konten/Panduan/USER%20GUIDE%20e-Purchasing%20Pejabat%20Pengadaan.pdf

3. Petunjuk Penggunaan e-Katalog dari Website LKPP untuk PPK

Alamat : https://e-katalog.lkpp.go.id/files/upload/konten/Panduan/USER%20GUIDE%20e-Purchasing%20pejabat%20pembuat%20komitmen.pdf Kanwil Provinsi MADRASAH (MIN, MTsN, MAN) Kankemenag Kab/Kota PENYEDIA e-KATALOG Alur Koordinasi Pemesanan e-purchasing

Tindak Lanjut Penyedia ke Pemesan Pengiriman Buku oleh Penyedia Keterangan :

(15)

BAB IV

MONITORING, PENGAWASAN, PELAPORAN DAN SANKSI A. Monitoring

Kegiatan monitoring dan supervisi pelaksanaan Pengadaan Buku Teks Kurikulum 2013 dilaksanakan secara terpadu oleh Direktorat Pendidikan Madrasah, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan lembaga lain yang terkait. Monitoring dan supervisi dimaksud, dilakukan dalam rangka Penyedia melaksanakan kewajiban sesuai dengan kontrak katalog;

B. Pengawasan

Pengawasan Kegiatan Pengadaan Buku Teks Kurikulum 2013 dilakukan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yaitu melakukan pengawasan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggara tugas dan fungsi organisasi meliputi pengawasan melekat dan pengawasan fungsional.

C. Pelaporan

Pelaporan untuk pelaksanaan Pengadaan Buku Teks Kurikulum 2013 adalah bagian dari pelaporan pelaksanaan Program Implementasi Kurikulum 2013 dengan perincian sebagai berikut:

1. Format 03A, Format 03B, dan Format 03 C, dibuat oleh madrasah yang berisi daftar buku yang didistribusi dan dibeli oleh madrasah;

2. Format 04A, Format 04B dan Format 04C, dibuat oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota yang berisi rekapitulasi buku yang didistribusikan dan dibeli oleh madrasah;

3. Format 05A, Format 05B, dan Format 05C, dibuat oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi yang berisi rekapitulasi buku yang dibeli dan didistribusikan ke madrasah di masing-masing kabupaten/kota.

D. Sanksi

Penyalahgunaan wewenang yang berakibat pada kerugian negara dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

(16)

BAB V PENUTUP

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan ridha-Nya, Petunjuk Teknis Pengadaan Buku Kurikulum 2013 Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah Tahun 2016 pada Direktorat Pendidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam telah selesai disusun. Petunjuk Teknis ini disusun dalam rangka memberikan arah dan pedoman dalam melakukan proses, pengendalian, pelaporan dan evaluasi pelaksanaan pengadaan buku.

Apabila madrasah menemukan masalah atau hal-hal yang perlu diklarifikasi terkait pelaksanaan Pengadaan Buku Teks Kurikulum 2013 dapat menghubungi, helpdesk katalog buku yakni email

buku.k13.2016@gmail.com dan telepon 021-3520951 serta Helpdesk LKPP

Direktorat Pengembangan SPSE LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Jl. Epicentrum Tengah Lot 11B Jakarta Selatan 12940 Call Center (021) 50205577 atau helpdesk-lpse@lkpp.go.id.

Dengan adanya Petunjuk Teknis ini, diharapkan menjadi guide bagi pelaksana di pusat dan daerah. Hanya kepada Allah kita berserah diri dan hanya kepada-Nya pula kita bertawakkal. Semoga Bermanfaat. Amin.

(17)
(18)

Daftar Madrasah Penerima Buku Teks Kurikulum 2013

Tahun Pelajaran2016/2017 Buku Pegangan Siswa dan Buku Pedoman Guru MI

Kabupaten/Kota :

Provinsi :

No Nama Madrasah Desa/

Kecamatan NPSN Kamad Nama Telepon Rekening No. Bank Kelas III Jumlah Siswa Kelas VI

..., ...20....

(...) Nama Jelas dan Tanda Tangan

Format 01 A Dibuat oleh Kanwil/ Kankemenag/Madrasah

(19)

Daftar Madrasah Penerima Buku Teks Kurikulum 2013

Tahun Pelajaran2016/2017 Buku Pegangan Siswa dan Buku Pedoman Guru MTs

Kabupaten/Kota :

Provinsi :

No Nama Madrasah Desa/

Kecamatan NPSN Nama Kamad Telepon Rekening No. Bank Jumlah Siswa Kelas IX

..., ...20....

(...) Nama Jelas dan Tanda Tangan

Format 01 B Dibuat oleh Kanwil/ Kankemenag/Madrasah

(20)

Daftar Madrasah Penerima Buku Teks Kurikulum 2013

Tahun Pelajaran 2016/2017 Buku Pegangan Siswa dan Buku Pedoman Guru Tingkat MA

Kabupaten/Kota :

Provinsi :

No Nama Madrasah Desa/

Kecamatan NPSN Nama Kamad Telepon Rekening No. Bank Jumlah Siswa Kelas XII

..., ...20....

(...) Nama Jelas dan Tanda Tangan

Format 01 C Dibuat oleh Kanwil/ Kankemenag/Madrasah

(21)

Berita Acara Serah Terima

Buku teks Kurikulum 2013 MI/MTs/MA Nomor : ………

___________________________________________________________________________ Pada hari ini, ………. tanggal ………. bulan ……….. tahun dua ribu ..., yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama : Jabatan : Perusahaan : Alamat :

Selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA ---; 2. Nama : NIP : Jabatan : Kanwil/ Kankemenag/ Madrasah : Alamat :

Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA ---;

Selanjutnya berdasarkan Surat Pesanan Buku teks Kurikulum 2013 MI/MTs/MA Nomor ………. tanggal ………, PIHAK PERTAMA menyerahkan Buku teks Kurikulum 2013 MI/MTs/MA kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA telah menerima buku dimaksud sebagai berikut:

No Judul Buku Oplah yang harus

diterima Hasil Pemeriksaan dan Penerimaan Harga Total Baik Rusak Kurang

Jumlah

Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dalam 5 (lima) rangkap untuk dapat dipergunakan sebagaimana semestinya.

PIHAK KEDUA,

...

PIHAK PERTAMA,

(22)

Rekapitulasi Pembelian Buku teks Kurikulum 2013 Tahun Pelajaran 2016/2017 di Madrasah

Buku Pegangan Siswa dan Buku Pedoman Guru MI

Madrasah : Status : Negeri/Swasta Kab/Kota : Desa/Kecamatan : Kab/Kota : Provinsi :

No Tema Jumlah Buku Siswa Jumlah Dana Buku Pedoman

Guru Jumlah dana Total Kelas III Kelas VI

Total

..., ...20... Kepala Madrasah,

... (Nama Jelas dan Tanda Tangan)

Format 03 A Dibuat oleh Madrasah

Diserahkan ke Kankemenag

(23)

Rekapitulasi Pembelian Buku teks Kurikulum 2013 Tahun Pelajaran 2016/2017 di Madrasah

Buku Pegangan Siswa dan Buku Pedoman Guru MTs

Madrasah : Status : Negeri/Swasta Kab/Kota : Desa/Kecamatan : Kab/Kota : Provinsi :

No Tema Buku Pegangan

Siswa Kelas IX Jumlah Dana Buku Pedoman Guru Jumlah dana Total

Total

..., ...20... Kepala Madrasah,

... (Nama Jelas dan tanda tangan

Format 03B Dibuat oleh Madrasah

Diserahkan ke Kankemenag

(24)

Rekapitulasi Pembelian Buku teks Kurikulum 2013 Tahun Pelajaran 2016/2017 di Madrasah

Buku Pegangan Siswa dan Buku Pedoman Guru MA

Madrasah : Status : Negeri/Swasta Kab/Kota : Desa/Kecamatan : Kab/Kota : Provinsi :

No Tema Buku Pegangan

Siswa Kelas XII Jumlah Dana Buku Pedoman Guru Jumlah dana Total

Total

..., ...20... Kepala Madrasah,

... (Nama Jelas dan Tanda Tangan)

Format 03C Dibuat oleh Madrasah

Diserahkan ke Kankemenag

(25)

)

Rekapitulasi Pembelian Buku teks Kurikulum 2013 Tahun Pelajaran 2016/2017 di Madrasah

Buku Pegangan Siswa dan Buku Pedoman Guru MI

Madrasah : Status : Negeri/Swasta Kab/Kota : Desa/Kecamatan : Kab/Kota : Provinsi :

No Tema Jumlah Buku Jumlah Dana Buku Pedoman

Guru Jumlah dana Total Kelas III Kelas VI

Total

..., ...20... Kepala Kankemenag,

... (Nama Jelas dan Tanda Tangan)

Format 04 A Dibuat oleh Kankemenag

Diserahkan ke Kanwil Provinsi

(26)

Rekapitulasi Pembelian Buku teks Kurikulum 2013 Tahun Pelajaran 2016/2017 di Madrasah

Buku Pegangan Siswa dan Buku Pedoman Guru MTs

Madrasah : Status : Negeri/Swasta Kab/Kota : Desa/Kecamatan : Kab/Kota : Provinsi :

No Tema Buku Pegangan

Siswa Kelas VIII

Jumlah Dana Buku Pedoman

Guru

Jumlah dana Total

Total

..., ...20... Kepala Kankemenag,

... (Nama Jelas dan Tanda Tangan)

Format 04B Dibuat oleh Kankemenag

Diserahkan ke Kanwil Provinsi

(27)

Rekapitulasi Pembelian Buku teks Kurikulum 2013 Tahun Pelajaran 2016/2017 di Madrasah

Buku Pegangan Siswa dan Buku Pedoman Guru MA

Madrasah : Status : Negeri/Swasta Kab/Kota : Desa/Kecamatan : Kab/Kota : Provinsi :

No Tema Buku Pegangan

Siswa Kelas XI

Jumlah Dana Buku Pedoman

Guru

Jumlah dana Total

Total

..., ...20... Kepala Kankemenag,

... (Nama Jelas dan Tanda Tangan)

Format 04C Dibuat oleh Kankemenag

diserahkan ke Kanwil Provinsi

(28)

Rekapitulasi Pembelian Buku teks Kurikulum 2013 Tahun Pelajaran 2016/2017 di Madrasah

Buku Pegangan Siswa dan Buku Pedoman Guru MI

Madrasah : Status : Negeri/Swasta Kab/Kota : Desa/Kecamatan : Kab/Kota : Provinsi :

No Tema Jumlah Buku Jumlah Dana Buku Pedoman

Guru Jumlah dana Total Kelas III Kelas VI

Total

..., ...20... Kepala Kanwil Kemenag,

... (Nama Jelas dan Tanda Tangan)

Format 05A

Dibuat oleh Kanwil provinsi Diserahkan ke Kemenag

(29)

Rekapitulasi Pembelian Buku teks Kurikulum 2013 Tahun Pelajaran 2016/2017 di Madrasah

Buku Pegangan Siswa dan Buku Pedoman Guru MTs

Madrasah : Status : Negeri/Swasta Kab/Kota : Desa/Kecamatan : Kab/Kota : Provinsi :

No Tema Buku Pegangan

Siswa Kelas IX Jumlah Dana Buku Pedoman Guru Jumlah dana Total

Total

..., ...20... Kepala Kanwil Kemenag,

... (Nama Jelas dan Tanda Tangan)

Format 05B

Dibuat oleh Kanwil provinsi Diserahkan ke Kemenag

(30)

Rekapitulasi Pembelian Buku teks Kurikulum 2013 Tahun Pelajaran 2016/2017 di Madrasah

Buku Pegangan Siswa dan Buku Pedoman Guru MA :

Status : Negeri/Swasta Kab/Kota :

Desa/Kecamatan : Kab/Kota : Provinsi :

No Tema Buku Pegangan

Siswa Kelas XII Jumlah Dana Buku Pedoman Guru Jumlah dana Total

Total

..., ...20... Kepala Kanwil Kemenag,

... (Nama Jelas dan Tanda Tangan)

Format 05C

Dibuat oleh Kanwil provinsi Diserahkan ke Kemenag

(31)

Lampiran format 06

[kop surat K/L/D/I]

SURAT PESANAN

SURAT PESANAN (SP)

SATUAN KERJA PEJABAT PENANDATANGAN/PENGESAHAN TANDA BUKTI PERJANJIAN: ________________

NOMOR DAN TANGGAL SP _____________

Yang bertanda tangan di bawah ini:

__________[nama Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian*)] __________[jabatan Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian]

__________[alamat satuan kerja Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian] selanjutnya disebut sebagai Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian; __________[nama Penyedia]

__________[alamat Penyedia]

yang dalam hal ini diwakili oleh: __________ selanjutnya disebut sebagai Penyedia;

untuk mengirimkan barang dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut: RincianBarang

No. Jenis Barang Kuantitas Satuan Ukuran Harga satuan (Rp.) Total (Rp.) Jumlah PPN Nilai TERBILANG : ______________________________________________________ SYARAT DAN KETENTUAN:

1. Hak dan Kewajiban a. Penyedia

1) Penyedia memiliki hak menerima pembayaran atas pembelian barang sesuai dengan total harga dan waktu yang tercantum di dalam SP ini.

2) Penyedia memiliki kewajiban:

a) tidak membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau keterangan lain yang tidak benar untuk memenuhi persyaratan Katalog Elektronik;

b) tidak menjual barang melalui e-Purchasing lebih mahal dari harga barang yang dijual selain melalui e-Purchasing pada periode penjualan, jumlah, dan tempat serta spesifikasi teknis dan persyaratan yang sama;

(32)

(tanggal/bulan/tahun) sejak SP ini diterima oleh Penyedia;

d) bertanggungjawab atas keamanan, kualitas, dan kuantitas barang yang dipesan;

e) mengganti barang setelah Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian melalui Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) melakukan pemeriksaan barang dan menemukan bahwa:

d.1 barang rusak akibat cacat produksi;

d.2 barang rusak pada saat pengiriman barang hingga barang diterima oleh Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian; dan/atau

d.3 barang yang diterima tidak sesuai dengan spesifikasi barang sebagaimana tercantum pada SP ini.

f) memberikan layanan tambahan yang diperjanjikan seperti instalasi, testing, dan pelatihan (apabila ada);

g) memberikan layanan purnajual sesuai dengan ketentuan garansi masing-masing barang.

b. PEJABAT PENANDATANGAN/PENGESAHAN TANDA BUKTI PERJANJIAN 1) Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian memiliki hak:

a) menerima barang dari Penyedia sesuai dengan spesifikasi yang tercantum di dalam SP ini.

b) mendapatkan jaminan keamanan, kualitas, dan kuantitas barang yang dipesan; c) mendapatkan penggantian barang, dalam hal:

d.1 barang rusak akibat cacat produksi;

d.2 barang rusak pada saat pengiriman barang hingga barang diterima oleh Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian; dan/atau

d.3 barang yang diterima tidak sesuai dengan spesifikasi barang sebagaimana tercantum pada SP ini.

d) Mendapatkan layanan tambahan yang diperjanjikan seperti instalasi, testing, dan pelatihan (apabila ada);

e) Mendapatkan layanan purnajual sesuai dengan ketentuan garansi masing-masing barang.

2) Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian memiliki kewajiban: a) melakukan pembayaran sesuai dengan total harga yang tercantum di dalam SP

ini; dan

b) memeriksa kualitas dan kuantitas barang;

f) memastikan layanan tambahan telah dilaksanakan oleh penyedia seperti instalasi, testing, dan pelatihan (apabila ada).

2. Waktu Pengiriman Barang

Penyedia mengirimkan barang dan melaksanakan laysesuai spesifikasi dalam SP ini selambat-lambatnya pada (tanggal/bulan/tahun)sejak SP ini diterima oleh Penyedia. 3. Alamat Pengiriman Barang

Penyedia mengirimkan barang ke alamat sebagai berikut:

(33)

4. Tanggal Barang Diterima

Barang diterima pada (tanggal/bulan/tahun)____________________________________ 5. Penerimaan, Pemeriksaan, dan Retur Barang

a. Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian melalui PPHP menerima barang dan melakukan pemeriksaan barang berdasarkan ketentuan di dalam SP ini. b. Dalam hal pada saat pemeriksaan barang, Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda

Bukti Perjanjian menemukan bahwa: d.1 barang rusak akibat cacat produksi;

d.2 barang rusak pada saat pengiriman barang hingga barang diterima oleh Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian; dan/atau

d.3 barang yang diterima tidak sesuai dengan spesifikasi barang sebagaimana tercantum pada SP ini.

Maka Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian dapat menolak penerimaan barang dan menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Penyedia atas cacat mutu atau kerusakan barang tersebut.

c. Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian dapat meminta Tim Teknis untuk melakukan pemeriksaan atau uji mutu terhadap barang yang diterima.

d. Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian dapat memerintahkan Penyedia untuk menemukan dan mengungkapkan cacat mutu serta melakukan pengujian terhadap barang yang dianggap Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian mengandung cacat mutu atau kerusakan.

e. Penyedia bertanggungjawab atas cacat mutu atau kerusakan barang dengan memberikan penggantian barang selambat-lambatnya (....) hari kerja.

6. Harga

a. Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian membayar kepada Penyedia atas pelaksanaan pekerjaan sebesar harga yang tercantum pada SP ini. b. Harga SP telah memperhitungkan keuntungan, pajak, biaya overhead, biaya

pengiriman, biaya asuransi, biaya layanan tambahan (apabila ada) dan biaya layanan purna jual.

c. Rincian harga SP sesuai dengan rincian yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga.

7. Perpajakan

Penyedia berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang sah yang dibebankan oleh hukum yang berlaku atas pelaksanaan SP. Semua pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam harga SP.

8. Pengalihan dan/atau subkontrak

a. Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan dalam hal terdapat pergantian nama Penyedia, baik sebagai akibat peleburan (merger), konsolidasi, atau pemisahan.

b. Pengalihan sebagian pelaksanaan Kontrak dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Pengalihan sebagian pelaksanaan Kontrak untuk barang/jasa yang bersifat standar dilakukan untuk pekerjaan seperti pengiriman barang (distribusi barang) dari Penyedia kepada Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi; dan

(34)

2) Pengalihan sebagian pelaksanaan Kontrak dapat dilakukan untuk barang/jasa yang bersifat tidak standar misalnya untuk pekerjaan konstruksi (minor), pengadaan ambulans, ready mix, hot mix dan lain sebagainya.

9. Perubahan SP

a. SP hanya dapat diubah melalui adendum SP.

b. Perubahan SP dapat dilakukan apabila disetujui oleh para pihak dalam hal terjadi perubahan jadwal pengiriman barang atas permintaan Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian atau permohonan Penyedia yang disepakati oleh Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian.

10. Peristiwa Kompensasi

a. Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia dalam hal Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian terlambat melakukan pembayaran prestasi pekerjaan kepada Penyedia.

b. Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian dikenakan ganti rugi atas keterlambatan pembayaran sebesar [sesuai kesepakatan para pihak].

11. Hak Atas Kekayaan Intelektual

a. Penyedia berkewajiban untuk memastikan bahwa barang yang dikirimkan/dipasok tidak melanggar Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) pihak manapun dan dalam bentuk apapun.

b. Penyedia berkewajiban untuk menanggung Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian dari atau atas semua tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan terhadap Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian sehubungan dengan klaim atas pelanggaran HAKI, termasuk pelanggaran hak cipta, merek dagang, hak paten, dan bentuk HAKI lainnya yang dilakukan atau diduga dilakukan oleh Penyedia.

12. Jaminan Bebas Cacat Mutu/Garansi

a. Penyedia dengan jaminan pabrikan dari produsen pabrikan (jika ada) berkewajiban untuk menjamin bahwa selama penggunaan secara wajar oleh Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian, Barang tidak mengandung cacat mutu yang disebabkan oleh tindakan atau kelalaian Penyedia, atau cacat mutu akibat desain, bahan, dan cara kerja.

b. Jaminan bebas cacat mutu ini berlaku sampai dengan 12 (dua belas) bulan setelah serah terima Barang atau jangka waktu lain yang ditetapkan dalam SP ini.

c. Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian akan menyampaikan pemberitahuan cacat mutu kepada Penyedia segera setelah ditemukan cacat mutu tersebut selama Masa Layanan Purnajual.

d. Terhadap pemberitahuan cacat mutu oleh Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian, Penyedia berkewajiban untuk memperbaiki atau mengganti Barang dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam pemberitahuan tersebut.

e. Jika Penyedia tidak memperbaiki atau mengganti Barang akibat cacat mutu dalam jangka waktu yang ditentukan, maka Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian akan menghitung biaya perbaikan yang diperlukan dan Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian secara langsung atau melalui pihak ketiga yang ditunjuk oleh Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian akan melakukan perbaikan tersebut. Penyedia berkewajiban untuk membayar biaya perbaikan atau penggantian tersebut sesuai dengan klaim yang diajukan secara tertulis oleh Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian. Biaya tersebut dapat dipotong oleh Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian dari nilai tagihan Penyedia.

(35)

13. Pembayaran

a. pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian, dengan ketentuan:

1) penyedia telah mengajukan tagihan;

2) pembayaran dilakukan dengan [sistem bulanan/sistem termin/pembayaran secara sekaligus]; dan

3) pembayaran harus dipotong denda (apabila ada) dan pajak.

b. pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus) dan bukti penyerahan pekerjaan diterbitkan.

c. Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian melakukan proses pembayaran atas pembelian barang selambat-lambatnya (...) hari kerja setelah PPK menilai bahwa dokumen pembayaran lengkap dan sah.

14. Sanksi

a. Penyedia dikenakan sanksi apabila:

1) Tidak menanggapi pesanan barang selambat-lambatnya (...) hari kerja;

2) Tidak dapat memenuhi pesanan sesuai dengan kesepakatan dalam transaksi melalui e-Purchasing dan SP ini tanpa disertai alasan yang dapat diterima; dan/atau

3) menjual barang melalui proses e-Purchasing dengan harga yang lebih mahal dari harga Barang/Jasa yang dijual selain melalui e-Purchasing pada periode penjualan, jumlah, dan tempat serta spesifikasi teknis dan persyaratan yang sama.

b. Penyedia yang melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dikenakan sanksi administratif berupa:

1) peringatan tertulis; 2) denda; dan

3) pelaporan kepada LKPP untuk dilakukan:

a) penghentian sementara dalam sistem transaksi e-Purchasing; atau b) penurunan pencantuman dari Katalog Elektronik (e-Catalogue). c. Tata Cara Pengenaan Sanksi

Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian mengenakan sanksi sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b berdasarkan ketentuan mengenai sanksi sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepala LKPP tentang e-Purchasing. 15. Penghentian dan Pemutusan SP

a. Penghentian SP dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai atau terjadi Keadaan Kahar.

b. Pemutusan SP oleh Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian

1) Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian dapat melakukan pemutusan SP apabila:

a) kebutuhan barang/jasa tidak dapat ditunda melebihi batas berakhirnya SP; b) berdasarkan penelitian Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti

Perjanjian, Penyedia tidak akan mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun diberikan kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan;

c) setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa tidak dapat menyelesaikan pekerjaan;

(36)

memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;

e) Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang berwenang; dan/atau f) pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau

pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang.

2) Pemutusan SP sebagaimana dimaksud pada angka 1) dilakukan selambat-lambatnya (...) kerja setelah Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian menyampaikan pemberitahuan rencana pemutusan SP secara tertulis kepada Penyedia.

c. Pemutusan SP oleh Penyedia

1) Penyedia dapat melakukan pemutusan Kontrak jika terjadi hal-hal sebagai berikut: a) akibat keadaan kahar sehingga Penyedia tidak dapat melaksanakan pekerjaan

sesuai ketentuan SP atau adendum SP;

b) Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian gagal mematuhi keputusan akhir penyelesaian perselisihan; atau

c) Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam SP atau Adendum SP.

2) Pemutusan SP sebagaimana dimaksud pada angka 1) dilakukan selambat-lambatnya (...) kerja setelah Penyedia menyampaikan pemberitahuan rencana pemutusan SP secara tertulis kepada Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian.

16. Denda Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan

Penyedia yang terlambat menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam SP ini karena kesalahan Penyedia, dikenakan denda keterlambatan sebesar 1/1000 (satu perseribu) dari total harga atau dari sebagian total harga sebagaimana tercantum dalam SP ini untuk setiap hari keterlambatan.

17. Keadaan Kahar

a. Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam SP menjadi tidak dapat dipenuhi.

b. Dalam hal terjadi Keadaan Kahar, Penyedia memberitahukan tentang terjadinya Keadaan Kahar kepada Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian secara tertulis dalam waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender sejak terjadinya Keadaan Kahar yang dikeluarkan oleh pihak/instansi yang berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

c. Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal merugikan yang disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian para pihak.

d. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh terjadinya Keadaan Kahar tidak dikenakan sanksi.

e. Setelah terjadinya Keadaan Kahar, para pihak dapat melakukan kesepakatan, yang dituangkan dalam perubahan SP.

18. Penyelesaian Perselisihan

Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian dan penyedia berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh menyelesaikan secara damai semua perselisihan yang timbul dari atau berhubungan dengan SP ini atau interpretasinya selama atau setelah pelaksanaan pekerjaan. Jika perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka perselisihan akan diselesaikan melalui arbitrase, mediasi, konsiliasi atau pengadilan negeri dalam wilayah hukum Republik Indonesia.

(37)

19. Larangan Pemberian Komisi

Penyedia menjamin bahwa tidak satu pun personil satuan kerja Pejabat

Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian telah atau akan menerima komisi dalam bentuk apapun (gratifikasi) atau keuntungan tidak sah lainnya baik langsung maupun tidak langsung dari SP ini. Penyedia menyetujui bahwa pelanggaran syarat ini merupakan pelanggaran yang mendasar terhadap SP ini.

20. Masa Berlaku SP

SP ini berlaku sejak tanggal SP ini ditandatangani oleh para pihak sampai dengan selesainya pelaksanaan pekerjaan.

Demikian SP ini dibuat dan ditandatangani dalam 2 (dua) rangkap bermaterai dan masing-masing memiliki kekuatan hukum yang sama.

Untuk dan atas nama __________ Pejabat Penandatangan/Pengesahan

Tanda Bukti Perjanjian [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk Penyedia maka rekatkan

materai Rp 6.000,- )] [nama lengkap]

[jabatan]

Untuk dan atas nama Penyedia/kemitraan (KSO) ________

[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk proyek/satuan kerja PPK maka rekatkan materai Rp

6.000,- )]

[nama lengkap] [jabatan]

Gambar

Ilustrasi Skema Alur Kerja melalui e-Katalog
Ilustrasi Bagan Kerja Pemesanan buku melalui e-Katalog

Referensi

Dokumen terkait

Pada penulisan ilmiah ini penulis mencoba membuat suatu aplikasi secara komputerisasi pada Toko Mega Cellular Bekasi yang digunakan dalam pencatatan penjualan. Penulis

Stimuli pemasaran yang terdiri dari produk, harga, lokasi/tempat/saluran distribusi, dan promosi merupakan strategi perusahaan.Strategi ini dilakukan perusahaan untuk

Perbedaan produktivitas dengan efektivitas dan efisiensi adalah bahwa produktivitas merupakan ukuran tingkat efisiensi dan efektivitas dari setiap sumber yang

Menimbang : bahwa untuk memberikan pedoman yang berlaku umum bagi fakultas/ departemen/program, dan sivitas akademika di lingkungan Universitas Indonesia, dalam

Dengan menggunakan metode Naive Bayes dan Logika Fuzzy dapat dihasilkan parameter pembentuk ekspresi wajah yang dipengaruhi oleh lebih dari satu

Gubernur dan Wakil Gubernur mahasiswa, ketua HMPS yang tidak menyampaikan laporan penyelenggaraan program kerja sebagaimana dimaksud dalam pasal 26 dikenakan

perizinan Pedagang Kaki Lima, dengan judul “ ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEDAGANG KAKI LIMA TIDAK MEMILIKI SURAT IZIN USAHA.. (STUDI DI PASAR

2012, ” Pengaruh Pemberian Yoghurt kedelai hitam (Black Yoghurt) terhadap Kadar Kolesterol Total dan Trigliserida pada laki-laki penderita Hiperkolesterolmia usia 40-50