• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era perkembangan teknologi saat ini sangat diperlukan daya saing yang tinggi, bukan saja persaingan domestik akan tetapi juga persaingan internasional. Persaingan tersebut bukan hanya perlu satu bidang namun berbagai bidang lainnya baik itu dari segi kualitas produk, sumber daya manusia dan skill teknologi. Salah satu tolak ukur keberhasilan sebuah perusahaan bisa dilihat dari sejauh mana sumber daya yang ada dan mampu dikelola secara maksimal sehingga dapat dicapai sebuah tingkat produktivitas yang tinggi.

Manajemen sumber daya merupakan bagian dari ilmu manajemen yang memfokuskan perhatiannya pada pengaturan peranan sumber daya manusia dalam kegiatan organisasi. Hal ini dikarenakan dalam mencapai tujuannya, organisasi memerlukan sumber daya manusia sebagai pengelola sistemnya ,dan agar sistem ini berjalan dalam pengelolaannya diperlukan beberapa aspek penting seperti aspek pelatihan, pengembangan, motivasi , disiplin dan aspek lainnya hal inilah yang menjadikan manajemen sumber daya manusia sebagai salah satu indikator penting pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

PT. Akashi Wahana Indonesia adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi Komponen otomotif yaitu transmisi , berlokasi di Kawasan Industri surya cipta, Jl. Surya madya VI Kav.I-58AB, Desa Kutanegara, Kec Ciampel, Kabupaten Karawang, Jawa Barat 41363 . Penelitian ini difokuskan di wilayah Karawang karena pusat industri manufaktur banyak sekali berada disini salah satunya yakni PT. Akashi Wahana Indonesia yang mempunyai tujuan menjadi perusahaan manufaktur di bidang komponen otomotif yang terpercaya dan handal berkelas dunia.

Menurut Dr.Ir. Harsuko Riniawati (2016) bahwa produktivitas suatu organisasi atau perusahaan adalah hasil yang dicapai masing-masing orang dalam satuan unit per satuan waktu. Secara akumulasi , produktivitas individu-individu merupakan produktivitas lembaga atau organisasi. Oleh karena itu jika individu-individu yang bekerja dalam perusahaan merupakan sumber daya manusia yang

(2)

tepat maka akan dicapai produktivitas yang tinggi . Produktivitas juga dapat diukur dari jumlah output per tenagakerja.

Kerja karyawan dapat lebih diarahkan secara efektif dan efisien, terutama berkaitan dengan tujuan perusahaan. Faktor penting dalam keberhasilan produktivitas kerja karyawan suatu perusahaan adalah semangat kerja tinggi , kedisiplinan yang baik,serta kemampuan tenaga kerja terampil sehingga dapat diharapkan suatu hasil kerja yang memuaskan.

Berdasarkan Penelitian yang dilakukan di PT. Akashi Wahana Indonesia bawa dalam melaksanakan aktivitas kerja untuk peningkatan produktivitas terdapat banyak masalah yang di akibatkan oleh faktor human eror di karenakan kurangnya keinginan karyawan dalam melakukan pencapaian target dan prestasi kerja, kurangnya ketepatan waktu dan skill dalam melakukan penyelesaian pekerjaan sehingga berpengaruh terhadap produktivitas.

Berikut adalah data jumlah produksi PT. Akashi Wahana Indonesia tahun 2014 -2019

Gambar 1.1 Data jumlah produksi dari tahun 2014 -2019 Sumber : PT Akashi Wahana Indonesia

1 2 3 4 5 6 JENIS PRODUK 2014 2015 2016 2017 2018 2019 CTC 376.654 238.593 109.127 107.186 80.547 73.795 STEERING 0 0 80.789 121.190 240.495 274.775 PAN OIL 278.022 139.114 38.589 28.905 0 0 FF 80.004 68.402 126.530 138.165 145.351 133.925 FR 321.931 275.494 251.756 237.413 234.457 216.408 0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000

400000

DATA PRODUKSI PT AWI

(3)

Berdasarkan gambar diatas dihasilkan bahwa tingkat produksi yang dihasilkan setiap tahunnya mengalami kondisi yang tidak stabil. Menurut Sarton Sinambela (2019) melalui motivasi ,disiplin dan pelatihan akan berpengaruh pada peningkatan produktivitas kerja karyawan. Karyawan yang mempunyai semangat yang tinggi akan meningkatkan kehidupan organisasi atau perusahaan . loyalitas dan semangat kerja dapat dilihat dari semangat mereka yang merasakan senang dengan pekerjaannya.

Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu perusahaan adalah dengan memiliki karyawan yang berkompeten dan berkualitas, setiap perusahaan pasti menginginkan karyawanya yang berprestasi. Sehingga dapat memberikan kontribusi yang maksimal bagi perusahaan. Selain itu, perusahaan dapat meningkatkan kinerja perusahaanya karena seringkali perusahaan mengalami masalah mengenai sumberdaya manusianya.

Kurang tingginya motivasi dalam bekerja dan efektifitas dari pelatihan yang kurang serta kedisiplinan yang diterapkan mampu mempengaruhi tingkat produktivitas kerja karyawan.

Masalah yang sering dihadapi oleh seorang pemimpin perusahaan yaitu bagaimana mencari cara yang paling terbaik yang harus di tempuh agar dapat menggerak produktivitas kerja karyawan agar secara sadar dan bertanggung jawab dalam hal melaksanakan tugas sebaik baiknya, karena setiap karyawan memiliki keinginan yang berbeda-beda dan pemimpin harus mengerti dan memahami keinginan tersebut. Apabilakeinginan karyawannya terpenuhi mereka juga akan lebih bersemangat dalam bekerja,sehingga karyawan tersebut memiliki tanggung jawab atas tugas yang diberikan.

Mereka akan lebih fokus terhadap pekerjaan dan tanggung jawab yang harus mereka lakukan, sehingga pekerjaan yang dihasilkan akan meningkat, untuk itu di butuhkan suatu dorongan atau motivasi terhadap para karyawan di dalam menyelenggarakan suatu kegiatan di dalam perusahaan dorongan itulah yang disebut motivasi. Menurut Lifaldi Sumampo dan HP Sunardi (2015) tujuan pemberian motivasi adalah untuk menyesuaikan antara tujuan organisasi dengan

(4)

kinerja kerja karyawan, yaitu dengan cara melakukan tujuan organisasi secara efektif dan efisien serta didukung oleh skill para karyawan.

Pada dasarnya kemampuan atau semangat kerja dimiliki oleh setiap karyawan itu sendiri. peningkatan tersebut sangat berkaitan dengan adanya fasilitas karyawan dan suasana lingkungan perusahaan serta kepuasan-kepuasan kerja lainnya yang mampu mendorong semangat kerja karyawan. Dalam hal ini seorang pemimpin harus menciptakan suasana dan kondisi yang nyaman untuk para karyawan.

Menurut penelitian Denok Sunarsi (2018) Disiplin dapat dipengaruhi semangat kerja karyawan,tingkat kompensasi yang diberikan serta kepuasan kerja karyawan. Dimana karyawan dengan semangat kerja yang tinggi cenderung akan bekerja lebih baik. Kedisiplinan suatu perusahaan dikatakan baik, jika sebagian karyawan mentaati peraturan yang ada karena disiplin merupakan bentuk pengendalian diri untuk menunjukkan tingkat keseriusan seorang karyawan dalam bekerja. Dengan dilandasi aspek tersebut maka kedisiplinan akan berpengaruh besar terhadap produktivitas kerja karyawan .

Menurut Saprudin dan Glory Koeswardana (2018) semakin baiknya pelatihan yang diberikan oleh sebuah perusahaan maka akan semakin kuat pada dampaknya terhadap produktivitas kerja karyawan perusahaan tersebut. Untuk itu perusahaan harus memperhatikan pelatihan dengan baik, agar dapat membentuk pengetahuan, keterampilan dan kemampuan karyawan. dengan metode pelaksanaan pelatihan yang tepat dapat meningkatkan suatu efektivitas kerja karyawan dalam mencapai suatu hasil yang dikerjakan, akan tetapi kurangnya minat karyawan terhadap pelatihan sangat rendah untuk itu perusahaan harus memberikan banyak informasi dan memfasilitasi pelatihan dengan baik, agar semua aktivitas yang ada di dalam perusahaan dapat berjalan dengan baik. Sehingga produktivitas kerja karyawan meningkat.

Pencapaian produktivitas di PT. Akashi Wahana Indonesia masih belum mencapai target yang diinginkan. Sehingga perusahaan perlu memberikan motivasi dari atasannya, meningkatkan kedisiplinan dan mematuhi segala aturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan serta perusahaan harus melakukan program pelatihan

(5)

terkait dengan bidangnya masing- masing. Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka perlu melakukan penelitian yang berjudul.

“PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA DAN PELATIHAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI PT. AKASHI WAHANA INDONESIA”.

1.2 Rumusan Masalah

Perumusan masalah ini dilakukan agar penulis tidak terperangkap dalam permasalah yang sangat luas dan menjadi jelas. Adapun perumusan masalah yang dapat penulis identifikasi yaitu :

1. Apakah terdapat pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Akashi Wahana Indonesia ?

2. Apakah terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Akashi Wahana Indonesia ?

3. Apakah terdapat pengaruh pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Akashi Wahana Indonesia?

4. Apakah terdapat pengaruh secara simultan antara motivasi, disiplin kerja dan pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Akashi Wahana Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis pengaruh antara motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Akashi Wahana Indonesia.

2. Untuk menganalisis pengaruh antara disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Akashi Wahana Indonesia.

3. Untuk menganalisis pengaruh antara pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Akashi Wahana Indonesia.

(6)

4. Untuk menganalisis pengaruh secara simultan antara motivasi, disiplin kerja dan pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Akashi wahana Indonesia

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian dari penelitian adalah sebagai berikut : a. Perusahaan

Diharapkan dapat memberi masukan kepada perusahaan untuk melaksanakan motivasi kerja karyawan, disiplin karyawan dan pelatihan sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Selain itu dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan dan mempertahankan para karyawan yang memiliki prestasi dan semangat kerja yang tinggi.

b. Pihak Terkait dan Pihak Lain

Diharapkan dapat menambah wawasan serta masukan, informasi mengenai motivasi, kedisiplinan, serta pelatihan dalam meningkatkan produktivitas atau semangat kerja karyawan.

c. Penulis

Menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai peran penting motivasi karyawan, disiplin karyawan dan pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan guna untuk meningkatkan kualitas kinerja karyawan yang tinggi. untuk membandingkan antara teori yang di dapat di bangku perkuliahan. dengan praktek atau yang terjadi di lapangan.

1.5 Sistematika Penulisan

Penelitian dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi dimana sistematika penulisan laporan penelitian adalah sebagai berikut :

Bab 1 merupakan pendahuluan yang membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

(7)

Bab II merupakan kajian pustaka yang membahas mengenai landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan hipotesa dimana landasan teori yang terkait dengan topik penelitian ini mencakup grand teori dan teori mengenai Motivasi, Disiplin, Pelatihan dan Produktivitas kerja.

Bab III merupakan bab yang membahas mengenai metodologi penelitian yang berisi antara lain jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, desain penelitian, operasionalisasi variabel, populasi dan sampel, metode sampling, metode pengumpulan data, dan metode analisis data.

Bab IV merupakan bab yang membahas mengenai gambaran umum ,obyek, penelitian dimana didalamnya dijelaskan mengenai sejarah obyek penelitian, struktur organsasi obyek penelitian dan kegiatan operasional obyek penelitian.

Bab V merupakan bab yang membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan dimana didalamnya dijelaskan mengenai karakteristik responden, pengujian data, deskripsi variabel penelitian, analisis data penelitian , pembahasan dan implikasi manajerial.

Bab VI merupakan bagian akhir sebagai penutup skripsi yang berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang dilakukan dan telah di bahas pada bab sebelumnya

Gambar

Gambar 1.1 Data jumlah produksi dari tahun 2014 -2019  Sumber : PT Akashi Wahana Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

obat solid merupakan permasalahan yang perlu diatasi karena sebagai proses kritis dan merupakan jenis obat yang paling kompleks prosesnya, paling sering terjadi

Konsekuensi yang diharapkan klien dapat memeriksa kembali tujuan yang diharapkan dengan melihat cara-cara penyelesaian masalah yang baru dan memulai cara baru untuk bergerak maju

Hasil uji Signifikansi Parsial (Uji-t) menunjukkan bahwa variabel Market Value Added (MVA) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel Pendapatan Saham,

Dalam uji coba produk bahan ajar Akidah Akhlak (bahan ajar komik) ini, yang menjadi subjek uji coba adalah siswa-siswa kelas V MIN Model Palangka Raya yang

Menurut studi yang dilakukan oleh Antariksa Budileksmana (2005: 491) menyatakan bahwa dengan periode pengamatan pada return pasar tahun 1999- 2004, pengujian membuktikan

Variabel adversity quotient, lingkungan keluarga, dan minat berwirausaha diukur dengan skala Likert, yaitu skala dipergunakan untuk mengetahui setuju atau tidak

Aktivitas guru dalam pembelajaran menggunakan media grafis bagan, Aktivitas siswa dan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan media grafis bagan dalam

Untuk menentukan adanya perbedaan antar perlakuan digunakan uji F, selanjutnya beda nyata antar sampel ditentukan dengan Duncan’s Multiples Range Test (DMRT).