• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Jenis penelitian

Analitik eksperimen laboratoris 4.2 Populasi

Sampel yang dibuat sesuai kriteria 4.3 Sampel penelitian

a. Bentuk dan ukuran

Lempeng akrilik berbentuk persegi dengan ukuran (10x10x1) mm (Abbas, 2012).

b. Kriteria sampel

- Bentuk dan ukuran sesuai kriteria diatas - Sampel tidak dipoles

- Permukaan sampel datar dan rata - Tidak porus

c. Jumlah sampel

Sampel diperoleh dengan menggunakan rumus lemmeshow (Lemmeshow

et al, 1991).

Keterangan :

n = Jumlah sampel masing-masing kelompok σ = Standar deviasi dari respon kelompok acuan Zα = Harga standar normal (α =1.96 )

Zβ = Besarnya kekuatan penelitian yaitu ( β = 1,28)

µ1 - µ2 = Selisih rata-rata standar kelompok yang bermakna

2σ2(Z

1 -α + Z1 – β ) 2

n =

(2)

Maka :

Dari hasil perhitungan didapatkan n=6, tetapi untuk menghasilkan data yang lebih akurat maka dilakukan 7 buah sampel pada tiap-tiap kelompok perlakuan sehingga jumlah sampel keseluruhan adalah 28.

d. Metode sampling

Sampel sengaja dipilih menurut kriteria sampel, bila tidak sesuai pembuatan sampel diulang sampai memperoleh sampel yang sesuai dengan kriteria.

4.4 Definisi Operasional

a. Resin akrilik tipe heat cured adalah resin akrilik yang polimerisasinya memerlukan pemanasan dan penggodokan selama 90 menit pada suhu 70oC diikuti dengan suhu 100oC selama 30 menit dengan ukuran (10x10x1) mm untuk setiap sampel.

b. Jumlah candida albicans adalah jumlah koloni jamur pada media

Saboroud’s agar yang dihitung dalam satuan coloni forming unit (cfu/ml).

c. Perendaman adalah perlakuan untuk merendam lempeng akrilik pada air ozon dan larutan alkaline perborate selama 30 menit.

d. Air ozon adalah 150 ml aquades yang mendapat perlakuan ozonisasi menggunakan generator ozonizer. Konsentrasi air ozon tersebut dihitung dalam mg/h. Konsentrasi maksimal yang dihasilkan oleh alat tersebut selama 30 menit adalah 400 mg/h.

e. Denture cleanser (alkaline perborate) yang digunakan adalah dalam bentuk tablet yang dimasukkan ke dalam 150ml aquades.

2 .(15,57) .(1,96+1,28) n = = 6

(3)

4.5 Variabel penelitian

Variabel bebas : Air ozon dan larutan alkaline perborate Variabel terikat : Jumlah koloni Candida albicans Variabel terkendali : a. Resin akrilik tipe heat cured

b. Bentuk dan ukuran lempeng akrilik c. Sterilisasi alat dan bahan

d. Cara kerja

4.6 Lokasi penelitian dan waktu penelitian 4.6.1 Lokasi penelitian

a. Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga

b. Laboratorium bersama Universitas Airlangga 4.6.2 Waktu penelitian

September – Oktober 2012. 4.7 Alat dan bahan penelitian 4.7.1 Alat Penelitian

a. Pot porselen untuk mencampur akrilik.

b. Pinset, sonde, pisau malam, pisau model, pisau gipsum. c. Bowl dan spatula gips.

d. Press dan kuvet.

e. Hand piece low speed, mata bur bentuk disk, kerta gosok / amplas. f. Kertas selophan, kuas, gunting.

g. Kompor pemanas. h. Termometer ukur.

(4)

i. Botol kaca dengan penutup. j. Gelas ukur, tabung reaksi. k. Syringe injeksi 5 cc l. Spritus brander m. Spreader, petridish. n. syringe tuberculin 1 cc. o. Centrifuge p. Autoclave q. Vibrator r. Inkubator s. Stopwatch

t. Alat penghitung candida albicans mekanis u. Generator ozonizer merk Laisen tipe LS-F6

a. b.

c.

d.

e.

f.

g.

i.

j.

k L.

m.

n.

u.

(5)

4.7.2 Bahan Penelitian

a. Resin akrilik tipe heat cured.

b. Gips lunak tipe 2 dan gips keras tipe 3.

c. Vaselin dan bahan separasi / CMS (cold mould seal) d. Air ozon

e. Denture cleanser (polident) f. Aquades steril

g. Saliva steril

h. Suspensi candida albicans

i. Larutan phospate buffer saline (PBS)

j. Sabouroud’s Dextrose agar dan Sabouroud’s Broth

Gambar 4.2: Denture cleanser Polident

4.8 Cara kerja

4.8.1 Pembuatan lempeng uji resin akrilik

a. Persiapan mould untuk pembuatan spesimen (lempeng uji).

b. Menyediakan master model dari malam merah yang berbentuk persegi dengan ukuran (10x10x1)mm.

c. Membuat adonan gips lunak dengan perbandingan air : bubuk = 15ml : 50 gram (Anusavice, 2003), diaduk dengan spatula diatas vibrator selama 30

(6)

detik, kemudian adonan dimasukkan ke dalam kuvet bawah yang telah disiapkan diatas vibrator.

d. Setelah setting, gips keras dengan perbandingan air : bubuk = 30 ml : 100 gram diaduk diatas vibrator selama 30 detik, kemudian dimasukkan ke dalam kuvet yang tel ah disiapkan diatas vibrator. Master model dari malam merah diletakkan diatas permukaan gips keras, didiamkan sampai mengeras ( ±15 menit).

e. Setelah gips mengeras, permukaan gips diulasi bahan separasi (vaselin) dan kuvet bagian atas dipasang dan diisi adonan gips keras diatas vibrator. Setelah gips mengeras, master model diambil.

f. Pengisian resin akrilik heat cured, bubuk dan cairan resin akrilik diaduk dalam pot porselen dengan perbandingan 5,75 gram bubuk : 2,5 ml cairan, sesuai aturan pabrik dan diaduk pada suhu kamar.

g. Setelah 4 menit adonan mencapai dough stage (Anusavice, 2003), kemudian dimasukkan ke dalam mould pada kuvet yang permukaannya telah diulasi CMS (Could Mould Seal) kemudian ditutup dengan kertas selophan dan kuvet atas dipasang.

h. Kuvet ditutup dan dipres dengan press hidrolis perlahan-lahan. Kuvet dibuka, kelebihan akrilik dipotong, kuvet ditutup kembali lalu diproses ulang. Bila masih ada kelebihan, akrilik dipotong. Lalu kuvet dipindahkan kedalam spring clamp.

i. Kuvet yang telah terisi dengan resin akrilik heat cured dilakukan proses

(7)

temperatur dinaikkan sampai 100oc selama 30 menit kemudian dibiarkan hingga temperaturnya sama dengan suhu kamar (Combe, 1992).

j. Setelah dingin, kuvet dibuka, hasil akrilik diambil, kemudian dihaluskan dengan kertas gosok/ amplas no 00 waterproof dibawah air mengalir, lalu dikeringkan.

Gambar 4.3: Lempeng akrilik dengan ukuran (10x10x1) mm

4.8.2 Perhitungan Candida albicans

a. Sampel direndam selama 48 jam untuk mengurangi sisa monomer.

b. Pengumpulan saliva (unstimulate) dari satu orang, sebanyak ±15 cc. Saliva yang telah terkumpul dipusingkan (centrifuge) selama 15-20 menit dengan kecepatan 1000 rpm pada suhu 4oC, guna mendapatkan supernatant.

c. Setelah supernatant berada pada lapisan atas, kemudian disaring dengan filter dengan ukuran 0,2 mm (cellulose acetat membrane) untuk mendapatkan saliva yang steril.

d. Supernatant saliva dimasukkan kedalam tabung reaksi steril, untuk persiapan pembentukan pelikel pada lempeng resin akrilik heat cured. e. Sterilisasi lempeng resin akrilik heat cured dilakukan dengan

(8)

f. Lempeng resin akrilik heat cured dimasukkan kedalam saliva steril selama 1 jam dalam temperatur kamar guna pembentukan pelikel.

g. Lempeng resin akrilik heat cured diambil dan dibilas dengan larutan

phospat buffer saline (PBS) 2 kali untuk membersihkan kotoran yang ikut

menempel.

h. Lempeng akrilik dikontaminasikan dengan candida albicans dengan cara dimasukkan ke dalam tabung yang berisi suspense candida albicans (setelah inkubasi selama 24 jam) lalu diinkubasi lagi selama 24 jam pada suhu 37oC.

Gambar 4.4: Pembentukan pelikel pada lempeng akrilik

i. Sampel direndam dengan 150 ml air ozon, direndam di dalam 150 ml larutan alkaline perborate, dan direndam di dalam 150 ml aquades steril sebagai kontrol selama 30 menit pada botol kaca yang tertutup.

j. Sampel dibilas dengan PBS dua kali.

k. Sampel dimasukkan ke dalam Sabouroud’s Broth 10 ml, kemudian divibrasi dengan vibrator selama 30 detik untuk melepaskan Candida

albicans yang melekat pada sampel.

l. Selanjutnya diambil 0,1 ml suspensi Candida albicans (dari Sabouroud’s

(9)

Sabouroud’s Dextrose agar, dilakukan spreading dengan spreader,

kemudian diinkubasi selama 48 jam pada suhu 37oC.

(a) (b)

Gambar 4.5: (a) Suspensi candida albicans diteteskan pada Sabouroud’s Dextrose agar, (b) Spreading pada Sabouroud’s Dextrose agar

m. Dilakukan perhitungan koloni Candida albicans dengan menggunkan alat hitung counter. Hasil perhitungan dinyatakan dengan satuan Colony

Forming Unit (CFU/ml).

4.8.3 Pembuatan larutan pembersih 4.8.3.1 Air Ozon

a. Generator diletakkan di tempat yang rata.

b. Selang untuk mengaliri gas ozon ke dalam air dipasang pada generator ozonizer.

c. Selang diletakkan di dalam botol kaca yang berisi 150 ml aquades.

d. Tombol pengatur waktu ditekan sesuai dengan waktu yang dibutuhkan. Besar konsentrasi gas ozon yang dikeluarkan selama 30 menit adalah 400 mg/h.

(10)

(a) (b)

Gambar 4.6 : (a) Proses ozonisasi air, (b) Perendaman lempeng akrilik pada air ozon. 4.8.3.2 Larutan Alkaline Perborate

a. Tablet denture cleanser dengan merk polident dimasukkan ke dalam botol kaca yang berisi 150 ml air.

b. Lempeng akrilik dimasukkan ke dalam botol kaca tersebut.

(11)

4.9 Alur penelitian

Lempeng resin akrilik 10x10x1 mm

Sterilisasi resin akrilik 121oC selama 18 menit menit

Perendaman pada saliva steril, 1 jam

Pembilasan dengan larutan PBS (Phospate Buffer Saline)

Perendaman ke dalam tabung reaksi berisi suspense

candida albicans, inkubasi 37oC selama 24 jam

Aquades steril sebagai kontrol Air ozon 400 mg/h Larutan alkaline perborate

Masing-masing sampel dibilas larutan PBS 2x

Lempeng resin akrilik dimasukkan ke dalam media

Sabouroud’s broth 10 ml, divibrasi 30 detik

Penanaman dalam Sabouroud’s Dextrose agar, inkubasi 37oC selama 48 jam

Perendaman selama 30 menit Air ozon 200 mg/h

(12)

4.9 Pengolahan dan Analisis data

Hasil yang diperoleh dimasukkan dalam tabulasi data, dilakukan analisa tes distribusi normal dengan Kolmogorov-Smirnov. Karena terdapat data yang tidak homogen, analisa data dilanjutkan dengan menggunakan Kruskal-wallis test untuk mengetahui signifikansi seluruh kelompok penelitian dan dilanjutkan dengan Mann-Whitney test untuk membandingkan signifikansi masing-masing 2 kelompok penelitian.

Gambar

Gambar 4.1 : Alat Penelitian
Gambar 4.2: Denture cleanser Polident
Gambar 4.3: Lempeng akrilik dengan ukuran (10x10x1) mm
Gambar 4.4: Pembentukan pelikel pada lempeng akrilik
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hasil setelah dianalisis dengan sidik ragam menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara perlakuan tinggi genangan air pada saluran dengan lebar parit terhadap jumlah

belajar visual akan memiliki kemampuan spasial yang lebih baik dalam. menyelesaikan masalah geometri dibandingkan dengan siswa

Penelitian yang akan dilakukan ini merupakan tindak lanjut dari penelitian sebelumnya, yaitu melalui isolasi senyawa antioksidan pada daun mangga gedong dengan

Penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, dalam hal ini adalah meningkatkan kemampuan mengendalikan emosi anak melalui pelatihan

• Hasil Pembinaan Ketahanan Keluarga melalui Kelompok BKL bulan Juni 2009 : jumlah poktan yang melapor, keluarga yang jadi anggota, keluarga hadir dalam pertemuan, rata-rata

Data yang digunakan dalam menentukan pemetaan penelitian mahasiswa diperoleh dengan melakukan Focus Group Discussion (FGD) dan teknik dokumentasi. Melalui teknik FGD,

Variasi parameter proses yang paling optimal pada material HDPE murni terdapat pada percobaan ke 2 dikarenakan dengan melakukan pengukuran dari semua produk pada

sebuah input masukan data yang berisi kata kunci dari informasi yang akan dicari dan dengan langkah – langkah tertentu algoritma ini akan mencari data yang relevan dari