• Tidak ada hasil yang ditemukan

EDITOR: I Nyoman Suartha I Nyoman Suarsana I Gede Rai Maya Temaja KONTRIBUTOR: LAY OUT ISI: Chonti. DESAIN SAMPUL: Gde Ngurah Aryawan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EDITOR: I Nyoman Suartha I Nyoman Suarsana I Gede Rai Maya Temaja KONTRIBUTOR: LAY OUT ISI: Chonti. DESAIN SAMPUL: Gde Ngurah Aryawan"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DI KABUPATEN BADUNG DENGAN PEMANFAATAN POTENSI DESA DAN KEARIFAN LOKAL MELALUI SENTUHAN

MAHASISWA KKN PPM UNIVERSITAS UDAYANA

EDITOR: I Nyoman Suartha I Nyoman Suarsana I Gede Rai Maya Temaja

KONTRIBUTOR: Ni Made Dwidiani, dkk

Ni Luh Putu Vidya Paramita dkk I Wayan Nico Fajar Gunawan, dkk Ni Nyoman Werdi Susari, dkk. I Putu Yudhi Arjentinia, dkk Lie Jasa, dkk.

I Nyoman Budiastra, dkk I Wayan Widhiada, dkk. Ketut Astawa, dkk

Ni Ketut Agusintadewi, dkk

Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, dkk I Ketut Suarsana, dkk.

Ida Bagus Gde Primayatna, dkk Nyoman Ari Mayadewi, dkk

Cok Istri Putri Kusuma Kencanawati, dkk Ni Made Ary Esta Dewi Wirastuti, dkk. I Gusti Agung Gede Arya Kadyanan, dkk. Ketut Anom Dada, dkk.

I Gusti Ngurah Sudisma, dkk. I Nyoman Suartha, dkk

LAY OUT ISI: Chonti DESAIN SAMPUL: Gde Ngurah Aryawan

PENERBIT: Swasta Nulus

Jl. Dewi Supraba 17 Denpasar swastanulus@yahoo.com

CETAKAN:

Pertama: 2018. 513 hlm, 21x29 cm Font: Times New Roman 11

ISBN: 978-602-5742-49-1

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA

(3)

ii KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sang Hyang Widi Wasa, atas limpahan rahmatnya sehingga pelaksanaan KKN PPM Periode XVII, Tahun 2018 dapat dilaksanakan dengan lancar, aman, sukses dan tepat waktu. KKN PPM XVII th 2018, mengambil tema: Pemberdayaan potensi masyarakat desa dalam pengelolaaan sumberdaya alam. Sedangkan MOTTO KKN PPM XVII adalah Sewaka Guna Pariposana (Mengabdikan Ilmu Memberi Solusi), yang secara arfiah bermakna KKN menyatu di dalam hati dan pikiran masyarakat untuk mengabdikan ilmu guna memberi dan mencari solusi penyelesaian masalah yang terbaik.

Universitas Udayana pada tahun 2018 melaksanakan KKN PPM di 170 desa lokasi dan tersebar di 8 kabupaten di Provinsi Bali dengan jumlah mahasiswa 3424 orang mahasiswa. Kabupaten Badung ada 20 desa KKN RM, di Kabupaten Gianyar ada 20 desa, di Kabupaten Bangli ada 30 desa, di Kabupaten Tabanan ada 20 desa, di Kabupaten Klungkung ada 20 desa, di Kabupaten Jembrana ada 20 desa, di Kabupaten Karangasem ada 20 desa, dan di Kabupaten Buleleng ada 20 desa. Pelaksanaan KKN PPM berlangsung selama 1 bulan dan 1 minggu (mulai 21 Juli-27 Agustus 2018).

Selama KKN mahasiswa mendapat kesempatan yang lebih luas untuk belajar menerapkan IPTEKS yang diporoleh di kampus, dan belajar lebih luas tentang masyarakat, belajar bermasyarakat dan belajar membagun desa. Mahasiswa juga telah melaksanakan dan membantu masyarakat melalui KK dampingan bagi masayarakat yang tergolong warga prasejahtera dan memecahkan masalah-masalah keluarga, memberi informasi, dan memberi motivasi. Hal yang juga penting adalah mahasiswa dapat belajar meningkatkan soft skill.

Secara umum pelaksanaan KKN PPM XIV Th. 2018, berjalan dengan baik hal ini karena telah dipersiapkan dengan perencanaan yang lama. Namun demikian masih terdapat beberapa hambatan yang diluar kemampuan panitia untuk memprediksinya. Kekurangan-kekurangan ini akan menjadi bahan intropeksi bagi pantia KKN sehingga pelaksanaan KKN dimasa mendatang menjadi lebih baik.

Pada kesempatan yang baik ini, kami ingin menyampaikan terimakasih banyak kepada Bapak Rektor dan Ketua LPPM Unud yang telah memfasilitasi kegiatan KKN PPM periode XVII, Dekan di lingkungan Unud, panitia pelaksana KKN PPM peride XVII, Koordinator kabupaten (Korkab), Dosen pembimbing lapangan (DPL), Seluruh perbekel dan desa yang menjadi lokasi KKN PPM periode XVII, yang telah berkerja keras, menerima dan membimbing mahasiswa sehingga pelaksanaan KKN PPM periode XVII berjalan dengan baik. Kami juga ingin menyampaikan permohonan maaf apabila selama penyelenggaraan KKN ada hal-hal yang kurang berkenaan.

Sekian dan terimakasih

Bukit Jimbaran, Desember 2018

Pelaksana KKN PPM Unud Periode XVII Ketua

(4)

iii PRAKATA

Dalam rangka pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, terutama bidang Pengabdian Kepada Masyarakat, kegiatan KKN di Unud adalah salah satu program wajib dalam setiap tahun akademik bagi para mahasiswa dan merupakan kegiatan intrakulikuler wajib yang memadukan pelaksanaan TRI DHARMA Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian serta wajib diikuti oleh seluruh Mahasiswa Unud, sebagai suatu syarat kelulusan mahasiswa sebelum mengakhiri studinya di Unud.

Kegiatan KKN PPM di Universitas Udayana dilaksanakan di desa selama 1 bulan dan 1 minggu atau dengan bobot 3 satuan kredit semester (SKS). Selama proses pelaksanakan KKN PPM, mahasiswa dalam satu kelompok desa KKN dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). DPL bertugas untuk memberi bimbingan mulai dari orientasi dan observasi ke lokasi lapangan, membantu melancarkan proses pendekatan sosial mahasiswa dengan masyarakat. Berfungsi memberi bimbingan selama di lapangan, menumbuhkan disipilin dan motivasi, serta mendampingi mahasiswa dalam melaksanakan program kerja KKN RM dan membantu memecahkan masalah yang dihadapi agar program-program KKN terlaksana dengan baik.

Berkaitan dengan KKN PPM, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Udayana akan terus berkontribusi dalam memberi pendampingan dan pemberdayaan kepada masyarakat di lokasi KKN untuk dapat meningkatkan daya dan potensi masyarakat perdesaan sehingga mampu memanfaatkan sumber daya alam untuk kesejahteraan.

Kami menyambut dengan baik dan senang hati atas telah terbitnya buku ini dan ini menunjukkan Lembaga Penelitian dan pengabdian Kepada Masyarakat telah ikut berperan aktif di dalam membangun masyarakat dari pinggiran, memberdayakan masyarakat sehingga apa yang telah dilakukan Universitas Udayana dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Semoga buku tentang pembedayaan dan pendampingan masyarakat oleh mahasiswa KKN Univeristas Udayana ini dapat dimanfaatkan sebesar-besar dan seluas-seluasnya untuk kepentingan desa, institusi dan pemerintah daerah maupun pusat.

Sekian dan Terimakasih

Bukit Jimbaran, Desember 2018 Ketua LPPM Universitas Udayana

(5)

iv DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ii PRAKATA iii DAFTAR ISI iv

BAGIAN 1 Meningkatkan Keharmonisan Kehidupan antara Manusia dengan Lingkungan sekitar di Desa Petang

Ni Made Dwidiani, dkk

1-18

BAGIAN 2 Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Potensi Alam sebagai Daya Tarik Wisata Desa Belok/Sidan,

Ni Luh Putu Vidya Paramita dkk.

19 – 37

BAGIAN 3 Mengembangkan Potensi Wisata Desa Carangsari Berlandaskan Pembangunan Berkelanjutan

I Wayan Nico Fajar Gunawan, dkk.

38 – 54

BAGIAN 4 Keselarasan Pemanfaatan Potensi Desa Dan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Desa Pangsan, Ni Nyoman Werdi Susari, dkk.

55 - 80

BAGIAN 5 Pengembangan Potensi Lokal Serta Peningkatan Kesehatan Lingkungan Desa Getasan, Oleh I Putu Yudi Arjentinia, dkk.

81 – 101

BAGIAN 6 Pengembangan Potensi Desa dan Peningkatan Kesehatan Lingkungan Dalam Mewujudkan Desa Ayunan Sebagai Desa Wisata yang Bersih dan Lestari

Lie Jasa, dkk.

102 - 117

BAGIAN 7 Optimalisasi Pelaksanaan serta Pengembangan Program Kerja Demi Terwujudnya Desa Blahkiuh yang ASIK

I Nyoman Budiastra, dkk.

118 - 139

BAGIAN 8 Pemberdayakan Masyarakat Untuk Desa Punggul Yang Ceria (Cerdas, Indah, Sehat)

I Wayan Widhiada, dkk.

140 -167

BAGIAN 9 Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat Usia Dini Demi Kemajuan Desa Sangeh di Masa Depan

Ketut Astawa, dkk.

168-195

BAGIAN 10 Kesehatan Masyarakat dan Kebersihan Lingkungan dalam Pengembangan Potensi Desa Abiansemal

Ni Ketut Agusintadewi, dkk.

(6)

v BAGIAN 11 Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendidikan, Kita Wujudkan Desa

Mambal Yang Bersih, Sehat, Dan Mandiri. Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, dkk.

222 - 240

BAGIAN 12 Pemberdayaan Siswa Sekolah Dalam Upaya Pelestarian Budaya Bali Di Desa Gulingan.

I Ketut Suarsana, dkk.

241 - 257

BAGIAN 13 Peningkatan Kualitas Multisektor dalam rangka Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa Tumbak Bayuh.

Ni Made Ary Esta Dewi Wirastuti, dkk.

258 - 295

BAGIAN 14 Pengembangan kualitas sumber daya manusia di Desa Baha. Ida Bagus Gde Primayatna, dkk

296 - 336

BAGIAN 15 Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Potensi Desa Cemagi menjadi Desa BERSERI (Bersih, Sehat, dan Lestari).

Nyoman Ari Mayadewi, dkk

337 - 361

BAGIAN 16 Pengembangan Potensi Lokal dalam Upaya Mewujudkan Desa Munggu yang Inovatif.

Cok Istri Putri Kusuma Kencanawati, dkk.

362 - 400

BAGIAN 17 Terwujudnya Sikap Melayani, Kehidupan yang Tertib, Lingkungan yang Bersih, Desa yang Mandiri dan Warga yang Bersatu di Desa Bongkasa.

I Gusti Agung Gede Arya Kadyanan, dkk.

401-443

BAGIAN 18 Terwujudnya Pelayanan Publik yang Baik di Lingkup Desa Selat, Oleh Ketut Anom Dada, dkk.

444 - 457

BAGIAN 19 Revolusi Mental Untuk Mewujudkan Desa Penarungan Yang Bermartabat.

I Gusti Ngurah Sudisma, dkk.

456-480

BAGIAN 20 Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Dan Potensi Desa Berbasis Revolusi Mental Menuju Desa Mengwitani BISA.

I Nyoman Suartha, dkk

(7)

481

Bagian

20

Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Dan Potensi Desa Berbasis

Revolusi Mental Menuju Desa Mengwitani BISA (Bersih, Inovatif,

Sehat dan Aktif)

(8)

482

PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN POTENSI DESA BERBASIS

REVOLUSI MENTAL MENUJU DESA MENGWITANI BISA

(BERSIH, INOVATIF, SEHAT, DAN AKTIF)

Oleh :

I Nyoman Suartha

Made Yoga Anandana

I Gusti Ngurah Bagus Surya S

I Putu Satrya Indrawangsa

AA Bagus Bramardipa

Putu Ayu Krisna Cahyaning P

Daniel Setiawan Lay

Ni Kadek Mira Wirayani

Moh Aziz Fikri Arridlwani

I Gede Pertama Mahapinitra

I Kadek Teo Prayoga K

I Made Aris Satya Widiatmika

I Made Dedek Permana P

Putu Rian Mahendra

I Dewa Gede Praditya C

I Putu Agus Andre Pratama

I Nyoman Fery Adnyana

Stefanie Nadya Stellanora S

I Putu Willigis Benito K

Ni Luh Nanik Marni W

I Putu Surya Permana

KULIAH KERJA NYATA TEMATIK REVOLUSI MENTAL

KERJASAMA

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS UDAYANA

DENGAN

KEMENTERIAN KOORDINATOR

BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

2018

(9)

483 BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi : Identifikasi Potensi Unggulan dan Masalah

Revolusi Mental merupakan suatu gerakan sosial yang secara masif dapat didorong melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi. KKN PPM merupakan salah satu kegiatan dalam pendidikan tinggi yang diselenggarakan berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi. Kegiatan KKN PPM memiliki value added yang strategis, hal tersebut dikarenakan mahasiswa dapat dinilai sebagai suatu kelompok intelektual yang masih didengar dan dipercaya oleh masyarakat.Melalui kegiatan KKN PPM Tematik Revolusi Mental ini, mahasiswa diharapkan mampu menjadi agent of change dengan mensosialisasikan dan mengajak masyarakat untuk melakukan perubahan sejalan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam revolusi mental. Kegiatan KKN PPM Tematik Revolusi Mental ini diharapkan dapat mewujudkan sikap melayani, lingkungan yang bersih, kehidupan yang tertib, kemandirian ekonomi kreatif, dan persatuan bangsa.

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Tematik Revolusi Mental telah dirancang oleh Universitas Udayana dalam upaya perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan sarana peningkatkan kepekaan sosial, sehingga mahasiswa dapat berkontribusi positif terhadap pembangunan daerahnya. Dengan dilaksanakannya KKN PPM Tematik Revolusi Mental, mahasiswa akan melatih diri dalam proses belajar secara sistematis agar dapat mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di lokasi KKN serta mampu memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh setiap desa untuk dikembangkan dalam bentuk program kerja strategis guna meningkatkan kualitas hidup dan perekonomian masyarakat. Salah satu daerah yang menjadi tujuan KKN PPM Revolusi Mental Periode XVII 2018 adalah Desa Mengwitani.

Desa Mengwitani merupakan “Gerbang” dari Kabupaten Badung. Istilah tersebut mampu mencerminkan desa Mengwitani, dikarenakan banyaknya para pendatang yang akan tiba di Bali. Desa Mengwitani berada di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, dengan luas wilayah sekitar 4,39 Km2. Secara administratif, desa Mengwitani terdiri dari 2 Desa Adat, 19 Banjar Adat dan 11 Banjar Dinas. Adapun 11 Banjar Dinas yang ada di Desa Mengwitani antara lain: Banjar Panca Warga, Banjar Pupuan, Banjar Pengadangan, Banjar Bringkit dangin pura, Banjar Bringkit dauh pura, Banjar Dajan Peken, Banjar Mengwitani, Banjar Lebah Gunung, Banjar Jumpayah, Banjar Sila Dharma, Banjar Nyuh Gading. Desa Mengwitani berada pada lokasi yang sangat strategis yaitu di pusat Kota Mangupura dan jalur utama Denpasar – Gilimanuk - Singaraja serta berjarak tidak lebih

(10)

484 dari 7 Km menuju pusat pemerintahan Kabupaten Badung. Adapun batas-batas wilayah Desa Mengwitani yaitu:

a) Sebelah utara : Desa Mengwi dan Desa Gulingan b) Sebelah timur : Kelurahan Kapal

c) Sebelah selatan : Desa Kekeran

d) Sebelah barat : Desa Dadakan, Tabanan.

Desa Mengwitani merupakan perangkat dari pemerintah kecamatan Mengwi dengan kondisi wilayah yang berada pada ketinggian 350 m di atas permukaan laut dan curah hujan mencapai 1571 mm per tahun, sehingga Desa Mengwitani bukan merupakan wilayah yang rawan bencana. Kehidupan masyarakat Desa Mengwitani didukung oleh sektor pertanian dan industri. Disamping sektor pertanian dan industri, sektor peternakan juga merupakan mata pencaharian tambahan bagi sebagian besar masyarakat Desa Mengwitani seperti ternak ayam, sapi, dan babi.

Terdapat berbagai fasilitas yang terdapat di Desa Mengwitani dan mampu menunjang kehidupan masyarakat, seperti fasilitas perekonomian. Untuk fasilitas pendidikan, Desa Mengwitani memiliki tiga taman kanak-kanak, lima Sekolah Dasar (SD), satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan satu Sekoah Menengah Kejuruan (SMK). Selain itu, berbagai perlengkapan pendukung pelayanan dan kemasyarakatan sudah memadai dan tersedia di Desa Mengwitani seperti gedung pelayanan atau pusat pemerintahan Desa Mengwitani yang beralamat di Jalan Pratu Rai Madra No 10 Br. Jumpayah Mengwitani. Desa Mengwitani juga memiliki fasilitas kesehatan berupa Puskesmas Mengwi I.

Potensi-potensi yang dimiliki oleh Desa Mengwitani sejauh ini berkembang cukup baik, namun perkembangan tersebut perlu didukung oleh aspek pelayanan, kebersihan, ketertiban, kemandirian ekonomi kreatif dan persatuan demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan potensi yang dimiliki Desa Mengwitani. Ditinjau dari aspek melayani, adanya peningkatan pelayanan dan pemahaman seluruh staf pegawai desa akan surat menyurat sangatlah perlu, maka program kerja penyuluhan Standar Operasional Prosedur (SOP) sangat diperlukan. Disisi lain, peningkatan pemahaman masyarakat akan pentingnya pemberian vaksin dan tata cara memperoleh vaksin juga diperlukan untuk menunjang kesehatan bayi bawah lima tahun di Desa Mengwitani.

Selain itu, program yang dibuat guna membentuk sikap dan karakter sadar akan pentingnya pola hidup sehat dan kebersihan lingkungan ialahmelalui sosialisasi kepada siswa siswi seluruh SD yang ada di Mengwitani mengenai tata cara dan manfaat dari mencuci tangan serta menggosok gigi yang baik dan benar. Selain itu, menjaga kebersihan lingkungan diaplikasikan melalui program pemilahan sampah organik dan anorganik serta pengolahannya menjadi barang yang lebih bermanfaat. Penyuluhan mengenai penyalahgunaan narkoba juga diperlukan mengingat dampak yang ditimbulkan dapat merusak generasi bangsa. Selain itu, melihat banyaknya siswa yang menggunakan kendaraan bermotor ke sekolah tanpa mematuhi aturan keselamatan berkendara, maka perlu mendapat

(11)

485 perhatian khusus untuk dilakukan sosialisasi mengenai tertib berlalu lintas yang harus dipatuhi selama berkendara demi keselamatan bersama.

Dalam meningkatkan kemandirian masyarakat desa, diwujudkan dengan adanya pelatihan pengolahan buah naga menjadi produk lebih ekonomis serta sosialisasi IUMK (Izin Usaha Mikro Kecil) kepada pelaku usaha kecil Desa Mengwitaniserta pemasarannya melalui media sosial, sehingga diharapkan potensi lingkungan yang ada mampu meningkatkan perekonomian warga desa. Untuk dapat meningkatkan rasa cinta tanah air dan persatuan bangsa maka, diadakan kegiatan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke- 73 di Desa Mengwitani serta melaksanakan royong bersama masyarakat desa.

Identifikasi Permasalahan dan Analisis Potensi Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka identifikasi masalah dalam kegiatan ini adalah: Tabel 1.1 Identifikasi Masalah

No Permasalahan Lokasi Sumber

(P/M/D) 1 Kurangnya pemahaman tentang tata cara surat

menyurat di kantor Desa Mengwitani.

Desa Mengwitani

M/D/P 2 Kurangnya pemahaman mengenai pentingnya

pemberian vaksin dan tata cara mendapat vaksin pada BALITA.

Desa Mengwitani

M/D

3 Kurangnya pemahaman mengenai perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah.

Desa Mengwitani

M 4 Kurangnya edukasi dalam pemilahan sampah

organik dan non organik di tingkat sekolah dasar Desa Mengwitani.

Desa Mengwitani

M

5 Kurangnya pemahaman mengenai cara pengolahan barang bekas menjadi keterampilan yang bernilai jual.

Desa Mengwitani

M

6 Rentannya lingkungan masyarakat Desa Mengwitani akan bahaya narkoba.

Desa Mengwitani

M/D 7 Banyaknya siswa yang menggunakan

kendaraan bermotor ke sekolah tanpa mematuhi aturan keselamatan berkendara, maka perlu mendapat perhatian khusus untuk mengurangi angka kecelakaan berlalu lintas.

Desa Mengwitani

M/D

8 Kurangnya pengetahuan masyarakat (Kelompok Wnita Tani) tentang pemanfaatan sumber daya alam untuk meningkatkan kualitas produk pertaninan.

Desa Mengwitani

M

9 Rendahnya pengetahuan pelaku usaha mikro kecil akan pentingnya memiliki Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK) serta pemasaran produk melalui sosial media.

Desa Mengwitani

M

10 Kurangnya rasa persatuan, kesatuan serta kecintaan terhadap tanah air.

Desa Mengwitani

M/D

(12)

486 Mengwitani untuk membersihkan dan menjaga

lingkungan.

Mengwitani

Keterangan: P= Perangkat Desa, M = Mahasiswa, D = Dinas Instansi Vertikal/ Stakeholder

Analisis Potensi

Berdasarkan uraian identifikasi masalah pada tabel diatas, maka kelompok KKN Tematik Revolusi Mental Desa Mengwitani memilih potensi yang dapat dilakukan analisis KUWAT (Kesempatan, Uang, Waktu, Alat, dan Tenaga), disertai dengan uraian alasan pemilahan yang akan dijelaskan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 1.2 Analisis Potensi Permasalahan

No Permasalahan Alasan Pemilihan Permasalahan 1 Kurangnya pemahaman

tentang tata cara surat menyurat di kantor Desa Mengwitani

Pemilihan ini berdasarkan analisis KUWAT, memungkinkan dijadikan program KKN PPM karena kurangnya pemahaman tentang tata cara surat menyurat (administrasi desa) sehingga perlu dilakukan sosialisasi mengenai hal tersebut. Sehingga nantinya diharapkan dapat mempermudah warga dalam melakukan administrasi desa.

2 Kurangnya pemahaman mengenai pentingnya pemberian vaksin dan tata cara mendapat vaksin pada BALITA

Pemilihan ini berdasarkan analisis KUWAT, memungkinkan dijadikan program KKN PPM karena pentingnya pemberian vaksin lengkap pada BALITA serta rendahya tingkat pengetahuan orangtua mengenai alur memperoleh vaksin untuk bayi mereka.

3 Kurangnya pemahaman mengenai perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah.

Pemilihan ini berdasarkan analisis KUWAT,

memungkinkan dijadikan program KKN PPM karena pentingnya peningkatan kesadaran akan pola hidup bersih dan menjaga kesehatan gigi sehingga dapat meningkatkan sanitasi siswa SD Desa Mengwitani.

4 Kurangnya edukasi dalam pemilahan sampah organik dan non organik di tingkat sekolah dasar Desa Mengwitani.

Pemilihan ini berdasarkan analisis KUWAT, memungkinkan dijadikan program KKN PPM karena pentingnya pemberian edukasi dini mengenai pemilahan sampah organik dan non organik bagi siswa SD Desa Mengwitani sehingga diharapkan mampu siswa mampu untuk memilah sampah organik dan anorganik.

5 Kurangnya pemahaman mengenai cara pengolahan barang bekas menjadi keterampilan yang bernilai jual.

Pemilihan ini berdasarkan analisis KUWAT, memungkinkan dijadikan program KKN PPM karena pentingnya edukasi sejak dini mengenai cara pengolahan barang bekas yang ada untuk dijadikan suatu barang yang lebih bermanfaat, sehingga diharapkan mampu mengurangi jumlah sampah yang ada.

6 Rentannya lingkungan masyarakat Desa Mengwitani akan bahaya narkoba.

Pemilihan ini berdasarkan analisis KUWAT yang telah dilakukan, memungkinkan dijadikan program KKN PPM karena tingginya angka pengguna narkoba di kalangan remaja yang dapat merusak generasi penerus bangsa. Dengan diadakannya sosialisasi mengenai bahaya narkoba, diharapkan para remaja mengerti akan bahaya narkoba dan dapat terhindar dari narkoba.

7 Banyaknya siswa yang menggunakan kendaraan

Pemilihan ini berdasarkan analisis KUWAT, memungkinkan dijadikan program KKN PPM karena

(13)

487 bermotor ke sekolah tanpa

mematuhi aturan

keselamatan berkendara, maka perlu mendapat perhatian khusus untuk

mengurangi angka

kecelakaan berlalu lintas.

tingginya angka kecelakaan berlalu lintas sehingga penting bagi siswa untuk mendapat arahan mengenai aturan keselamatan berkendara.

8 Kurangnya pengetahuan masyarakat (Kelompok Wnita Tani) tentang pemanfaatan sumber daya alam untuk meningkatkan kualitas produk pertaninan.

Pemilihan ini berdasarkan analisis KUWAT, memungkinkan dijadikan program KKN PPM karena perekonomian di Desa Mengwitani didukung oleh sektor pertanian, maka penting bagi masyarakat Mengwitani untuk mendapat sosialisasi mengenai pengolahan sumber daya alam yang ada untuk dijadikan produk olahan dengan harga ekonomis. Selain itu, kegiatan ini juga dapat meningkatkan perekonomian dari warga desa Mengwitani. 9 Rendahnya pengetahuan

pelaku usaha mikro kecil akan pentingnya memiliki Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK) serta pemasaran produk melalui sosial media.

Pemilihan ini berdasarkan analisis KUWAT, memungkinkan dijadikan program KKN PPM karena penting bagi para pelaku usaha mikro kecil untuk memiliki Izin usaha, sehingga nantinya pendataan mengenai pelaku usaha dapat tercatat dengan baik. Serta pentingnya pemasaran produk hasil olahan melalui sosial media yang diharapkan mampu diketahui oleh masyarakat luas.

10 Kurangnya rasa persatuan, kesatuan serta kecintaan terhadap tanah air.

Pemilihan ini berdasarkan analisis KUWAT,

memungkinkan dijadikan program KKN PPM karena pentingnya memupuk rasa persatuan dan kebersamaan antar masyarakat di Desa Mengwitani melalui kegiatan hut 17 Agustus yang dilaksanakan di Lapangan Pratu Rai Mandra Mengwitani.

11 Kurangnya minat masyarakat Desa Mengwitani untuk membersihkan dan menjaga lingkungan.

Pemilihan ini berdasarkan analisis KUWAT, memungkinkan dijadikan program KKN PPM karena pentingnya mengubah perilaku masyarakat untuk dapat menjaga lingkungan serta menjalin nilai gotong royong dalam menjaga kebersihan lingkungan.

1.2 Usulan Penyelesaian Masalah Tema Program dan Program Kegiatan

Adapun tema umum kegiatan dari program Revolusi Mental adalah Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih, Gerakan Indonesia tertib, Gerakan Indonesia Mandiri dan Gerakan Indonesia Bersatu. Berdasarkan tema tersebut, maka tema KKN Desa Mengwitaniadalah “Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Potensi Desa Mengwitani Berbasis Revolusi Mental melalui Program Melayani, Bersih, Tertib, Mandiri dan Bersatu menuju Desa Mengwitani BISA (Bersih, Inovatif, Sehat, dan Aktif)”.

Program Pokok

1) Indonesia Melayani

a) Sosialisasi Penyuluhan Vaksin MR dan Pemaparan Jenis – Jenis Vaksin Balita serta Pemberian Makanan Bayi Gratis

(14)

488 Salah satu program kerja dari Bidang Indonesia Melayani KKN PPMT ematik Revolusi Mental Universitas Udayana Periode XVII tahun 2018 di Desa Mengwitani adalah Penyuluhan Vaksin Measles Rubella (MR) dan Jenis-Jenis Vaksin Balita serta Pembagian Makanan Bayi Gratis. Dasar pemikiran dari program kerja ini adalah adanya pencanangan dari pemerintah mengenai vaksinasi MR (Measles dan Rubella) kepada anak-anak SD. Disisi lain, adanya kontra terhadap program vaksinasi ini masih banyak orang yang termakan hoax anti-vaksin, padahal vaksinasi merupakan suatu hal yang sangat penting karena dapat melindungi seseorang dari berbagai penyakit.

Realisasi penyelesaian dilakukannya program kerja ini adalah untuk memberikan wawasan terhadap masyarakat mengenai pentingnya vaksinasi kepada anak, khususnya Measles dan Rubella yang di berikan oleh Puskesmas di setiap SD Mengwitani. Selain itu juga disisipkan materi mengenai jenis, waktu vaksinasi balita dan alur untuk vaksin tersebut.

Program ini bekerjasama dengan Puskesmas Mengwi 1 yang telah terlaksana kegiatan Posyandu di salah satu banjar di desa Mengwitani, dengan pembicara dokter Surya Dewa Mahardika dan sasaran pemberian materi adalah masyarakat di banjar Desa Mengwitani.

b) Penyuluhan Standard Operational Procedure (SOP) Pengurusan Surat Menyurat di Kantor Desa Mengwitani

Surat Menyurat merupakan suatu hal yang sangat penting dan sering terjadi di kantor desa. Dimana setiap kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan administrasi di desa pasti memerlukan pengiriman surat ke kantor Desa. Berangkat dari pola pikir ini, melakukan Penyuluhan Standard Operational Procedure (SOP) mengenai pengurusan surat menyurat merupakan hal yang bermanfaat, karena dengan memberikan materi ini kepada seluruh staf dan pegawai, akan tercapai suatu pemikiran yang sama dengan pegawai kantor desa sehingga akan meningkatkan kualitas kinerja pegawai kantor desa dalam melayani masyarakat. Selain itu dengan pembuatan SOP ini dan di pajang di kantor desa, maka akan memudahkan masyarakat dalam mengetahui alur pengurusan surat sehingga dapat memudahkan masyarakat.

Program ini terlaksana di kantor desa Mengwitani, dengan sasaran para pegawai staf kantor Desa Mengwitani dan beberapa warga. Materi mengenai SOP ini telah diberikan oleh salah satu pengurus kantor desa yang berpengalaman dan telah dibuatkan flow chart untuk dipajang. 2) Indonesia Bersih

a) Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Sehat di SD Mengwitani

Salah satu program dari Bidang Bersih KKN PPM Tematik Revolusi Mental Universitas Udayana Periode XVII tahun 2018 di Desa Mengwitani adalah Penyuluhan mengenai Perilaku Hidup Bersih Sehat. Dasar pemikiran dari program ini adalah masih rendahnya tingkat kesadaran dari warga mengenai kebersihan diri dan lingkungan. Hal ini dapat dilihat dari hal-hal kecil

(15)

489 seperti contohnya mencuci tangan dan sikat gigi. Kami membuat program ini dengan target sasaran yaitu anak Sekolah Dasar, karena berdasarkan informasi dilihat masih banyak anak-anak SD yang belum mengetahui bagaimana cara cuci tangan dan cara sikat gigi yang masih seadanya. Mencuci tangan dan sikat gigi merupakan 2 hal penting yang termasuk dalam kebersihan diri, dimana kebersihan diri menjadi tolak ukur juga terhadap mutu kesehatan seseorang. Maka dari itu kami berusaha melakukan revolusi mental terhadap pola pikir seseorang mulai dari sejak din yaitu usia anak-anak Sekolah Dasar. Solusi dari program kerja ini adalah untuk menambah wawasan serta melakukan penanaman karakter tentang perilaku hidup bersih kepada anak-anak sekolah dasar di Desa Mengwitani sehingga dapat dipraktikan di lapangan. Harapan kedepannya anak-anak yang diberikan penyuluhan mampu untuk mempraktikan materi yang diberikan dalam kehidupan sehari-hari dan dapat menyebarluaskan informasi yang diberikan kepada orang-orang di sekitar mereka.

b) Penyuluhan Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik di SD Mengwitani

Program lain dari bidang bersih adalah Penyuluhan mengenai Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik. Dasar pemikiran dari program ini adalah masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat desa mengenai kebersihan lingkungan terutama mengenai praktek membuang sampah pada tempatnya serta melakukan pemilahan terhadap sampah organik dan anorganik. Kami mahasiswa KKN memilih anak-anak sekolah dasar di Desa Mengwitani untuk dijadikan sasaran program kegiatan karena kami berpikir penting untuk menanamkan pola pikir tersebut mulai sejak kecil yakni pada usia sekolah dasar. Realisasi penyelesaian dari program kerja ini adalah agar anak-anak sekolah dasar di Desa Mengwitani bertambah wawasannya mengenai sampah organik dan anorganik, mampu mempraktikannya di lapangan dan mampu untuk menyebarluaskan informasi tersebut ke orang-orang di sekitarnya. Harapannya kedepannya agar anak-anak tersebut mampu untuk mengerti materi yang diberikan mampu merealisasikannya seperti dapat membuang sampah pada tempatnya, mampu memilah sampah organik dan anorganik, mampu mendaur ulang sampah organik menjadi pupuk kompos dan mendaur ulang sampah anorganik menjadi barang-barang yang lebih berguna dalam kehidupan.

c) Penyuluhan Pembuatan Keterampilan dari Sampah Organik dan Anorganik

Program dari bidang bersih yang lain yakni Penyuluhan Pembuatan Keterampilan dari Sampah Organik dan Anorganik. Masih kurangnya informasi untuk anak-anak sekolah dasar dalam memanfaatkan sampah yang mereka buang selama ini sebagai benda yang lebih berguna menjadikan dasar kami untuk melaksanakan program kerja ini. Selain penyuluhan tentang pemilahan jenis sampah ada pentingnya juga kami untuk memberikan informasi ini dalam menyukseskan program kerja bersih kami. Realisasi penyelesaian dari program ini adalah anak-anak mampu berinovasi dan punya pemikiran dasar bahwa sampah tidak selamanya tidak

(16)

490 berguna, tetapi apabila diolah, sampah mampu menjadi barang yang berguna juga bagi kehidupan. Tujuan lainnya adalah untuk mengurangi jumlah sampah yang dibuang selama ini di Desa sehingga tidak hanya memberikan dampak positif untuk anak-anak tetapi juga untuk Desa secara keseluruhan.

3) Indonesia Tertib

a) Sosialisasi Bahaya Narkoba di Kalangan Remaja

Salah satu program kerja dari Bidang Indonesia Tertib KKN Revolusi Mental KKN-PPM Universitas Udayanan tahun 2018 di Desa Mengwitani adalah Sosialisasi Bahaya Narkoba di Kalangan Remaja. Maraknya penyalahgunaan narkoba saat ini menjadi hal yang menakutkan di berbagai kalangan, baik dari kalangan dewasa, remaja maupun anak-anak. Remaja sangatlah rentan dengan isu tersebut karena pada masa inilah pencarian jati diri dilakukan.

Oleh karena itu, realisasi persiapan program kerja ini adalah untuk memberikan wawasan terhadap remaja bahwa penggunaan narkoba sangat berbahaya. Program ini juga menekankan para remaja untuk tidak pernah menyentuh barang terlarang tersebut karena dapat berdampak buruk bagi kehidupan sehari-hari dan lingkungan sekitarnya.

Program ini dilaksanakan dengan sasaran siswa-siswi di SMK TI dan Pariwisata Mengwitani pada hari Kamis, 9 Agustus 2018. Bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional Kabupaten Badung dengan pembicara langsung dari Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat.

b) Sosialisasi Tertib Berlalu Lintas

Sosialisasi Tertib Berlalu Lintas juga merupakan program kerja dari Bidang Indonesia Tertib. Kecelakaan dalam berkendara sangat sering terjadi karena kurang tertibnya pengendara dalam berlalu lintas. Seperti tidak menggunakan helm saat berkendara, pelanggaran rambu-rambu lalu lintas dan mungkin yang terparah adalah tidak pahamnya aturan tertib berlalu lintas karena belum memiliki SIM yang rata-rata masih belum mencukupi umur.

Hasil realisasi dari program sosialisasi ini menekankan kepada para remaja khususnya, agar selalu tertib berlalu lintas demi keselamatan dan kenyamanan dalam berkendara. Program ini dilaksanakan pada hari Kamis, 9 Agustus 2018 dengan sasaran siswa-siswi SMK TI dan Pariwisata Mengwitani dengan mengundang pembicara dari Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Badung.

4) Indonesia Mandiri

a) Pelatihan Pengolahan Buah Naga Menjadi Produk Lebih Ekonomis

Program kerja mandiri KKN Revolusi Mental KKN PPM Universitas Udayana tahun 2018 di Desa Mengwitani yang pertama adalah Pelatihan Pengolahan Buah Naga Menjadi Produk

(17)

491 Lebih Ekonomis. Dasar pemikiran program kerja ini adalah adanya kebun buah naga seluas 86 are terletak di Banjar Batur Sari, Desa Mengwitani, yang masa panennya bisa menghasilkan sampai dengan 70 ton per tahun, hanya dijual dalam bentuk buah segar saja. Ketika musim panen tiba, harga buah naga akan jatuh karena adanya kiriman dari luar Bali seperti pulau Jawa. Harga buah naga segar yang biasanya dijual berkisar Rp 15.000 per 2 ½ kg bisa turun menjadi berkisar Rp 5.000 per 1 kg. Hal ini tentu akan merugikan pelaku usaha. Di sisi lain, rata-rata di setiap rumah di Desa Mengwitani juga memiliki tumbuhan buah naga yang dapat dimanfaaatkan buahnya selain hanya dengan dikonsumsi langsung. Pelatihan ini bertujuan untuk membuat produk olahan buah naga menjadi sirop dan selai untuk menambah daya jual dan dapat dijual dalam jangka waktu yang lebih lama sehinga pelaku usaha mendapatkan nilai tambah dari usaha ini. Program kerja ini mempunyai sasaran untuk kelompok wanita tani (KWT) Putri Sukma dan pengusaha buah naga Desa Mengwitani.

Program kerja ini diharapkan dapat menjadi potensi bagi desa Mengwitani dan menciptakan usaha baru untuk KWT Putri Sukma pengusaha buah naga Desa Mengwitani. Setelah terealisasi pelatihan ini juga akan menambah wawasan bagi peserta pelatihan karena akan dijelaskan mengenai pelabelan produk, apa saja yang harus terdaftar dalam label produk; nama produk, nama produsen, komposisi, waktu kadaluarsa, kode produksi, berat bersih, dan petunjuk penyimpanan. Selain itu, peserta juga akan dijelaskan mengenai teknik pengemasan yaitu teknik pengemasan primer; dikemas hanya dalam botol produk dan sekunder; dikemas lagi dalam tas kemasan khusus setelah dikemas dalam botol produk untuk menambah daya tarik produk. Kemudian akan dijelaskan juga mengenai izin PIRT (produk industri rumah tangga) secara umum dan juga rumah produksi sehingga terdapat gambaran umum kepada peserta ketika akan membuat produk tersebut. Narasumber sekaligus praktisi dari pelatihan ini adalah dari dosen Fakultas Teknologi Pangan UNUD, A.A.Istri Sri Wiadnyani, S.TP.,M.Sc. Pelatihan ini dilaksanakan pada Senin , 13 Agustus 2018 pada pukul 09.00 WITA sampai pukul 12.00 WITA di Banjar Jumpayah, Desa Mengwitani.

b) Sosialisasi IUMK (Izin Usaha Mikro Kecil) Kepada Pelaku Usaha Kecil Desa Mengwitani dan Pemasaran Produk Melalui Media Sosial

Program kerja mandiri KKN Revolusi Mental KKN PPM Universitas Udayana tahun 2018 di Desa Mengwitani yang kedua adalah Sosialisasi IUMK (Izin Usaha Mikro Kecil) Kepada Pelaku Usaha Kecil Desa Mengwitani dan Pemasaran Produk Lewat Media Sosial. Program kerja ini dilakukan karena Desa Mengwitani adalah desa yang letaknya sangat strategis dimana berada di pusat Kota Mangupura dan jalur utama Denpasar-Gilimanuk-Singaraja. Jarak menuju pusat pemerintahan kecamatan hanya berjarak tidak lebih dari 3 km dan 7 km ke Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung. Kemudian Berdasarkan data industri kecil dan menengah tahun 2017 yang didapat dari kantor kepala Desa Mengwitani, secara keseluruhan terdapat 187 industri kecil dan

(18)

492 menengah yang terdaftar sampai tahun 2017. Dengan banyaknya industri yang telah terdaftar sampai tahun 2017, diperlukan izin usaha mikro dan kecil (IUMK) untuk membuktikan legatitas dari usaha yang dijalankan, khususnya di bidang makanan dan minuman. Realisasi penyelesaian dari pelaksanaan IUMK adalah untuk memberikan kepastian hukum dan sarana pemberdayaan bagi Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) dalam mengembangkan usahanya. Adapun manfaat dari IUMK adalah:

a. Mendapatkan kepastian dan perlindungan dalam berusaha dilokasi yang telah ditetapkan; b. Mendapatkan pendampingan untuk pengembangan usaha;

c. Mendapatkan kemudahan dalam akses pembiayaan ke lembaga keuangan bank dan non-bank; d. Mendapatkan kemudahan dalam pemberdayaan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah dan

atau lembaga lainnya.

Pemasaran ini dapat dapat dilakukan melalui media sosial diharapkan dapat meningkatkan produksi dan pendapatan bagi pelaku usaha mikro kecil (PUMK) karena pemasaran yang dilakukan lebih mudah, praktis dan juga gratis. Program kerja ini dilaksanakan Pada tanggal 14 Agustus 2018 diadakan kegiatan sosialisasi IUMK (Izin Usaha Mikro Kecil) kepada pelaku usaha kecil Desa Mengwitani dan pemasaran produk lewat media sosial. Kegiatan ini dilakukan secara door to door (dari warung ke warung pelaku usaha kecil Desa Mengwitani) oleh mahasiswa KKN RM PPM UNUD Desa Mengwitani. Kemudian SOP IUMK yang telah dibuat oleh mahasiswa di pasang di Kantor Perbekel Desa Mengwitani untuk membantu PUMK ketika ingin mengurus IUMK.

5) Indonesia Bersatu

a) Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke – 73

Salah satu program dari program bidang Indonesia bersatu adalah Kegiatan Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke – 73, bentuk dari kegiatan ini adalah mengikuti kegiatan jalan santai dalam rangka memeriahkan HUT RI ke 73 di desa Mengwitani, dan membantu dalam persiapan kegiatan Penutupan Porseni Desa Mengwitani berupa kegiatan Parade Baleganjur yang dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2018. Program ini dilatarbelakangi olehadanya rasa cinta tanah air dan kesatuan serta persatuan bangsa, sehingga diharapkan dapat memupuk rasa kebersamaan dan juga rasa cinta akan kebudayaan lokal. Bentuk persiapan dari kegiatan ini adalah dengan berkordinasi dengan panitia penutupan dan Parade Baleganjur, Kegiatan persiapan Penutupan porseni desa dilakukan pada pukul 13:00 WITA hingga pukul 16:00 WITA kegiatan ini berupa mempersiapkan properti panggung dan menata piala pemenang kegiatan Porseni Desa. Kegiatan yang selanjutnya adalah ikut serta dalam memeriahkan Parade Baleganjur desa Mengwitani yang dilaksanakan dilapangan Pratu Rai Madra Mengwitani pada pukul 17:00 WITA hingga pukul 22:30 WITA.

(19)

493 b) Kegiatan Gotong - Royong bersama Warga

Salah satu program dari program bidang Indonesia bersatu adalah gotong-royong di banjar Sila Dharma desa Mengwitani. Program ini dilatarbelakangi oleh adanya keinginan untuk meningkatkan kebersihan di banjar Sila Dharma,sehingga dapat meciptakan lingkungan banjar Sila Dharma lebih bersih dan sehat. Bentuk persiapan dari kegiatan ini adalah melakukan kordinasi dengan Kelian Adat banjar Sila Dahma mengenai waktu pelaksanaan kegiatan gotong royong banjar Sila Dharma pada tanggal 2 Agustus 2018, setelah itu Kegiatan selanjutnya adalah mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk hari H adalah mempersiapkan perlatan gotong royong, Kegiatan yang dilakukan selanjutnya adalah gotong royong banjar Sila Dharma yang dilakukan pada tanggal 5 Agustus 2018 pada pukul 06:30 WITA sampai pukul 10:00 WITA.

Program Bantu

1) Berpartisipasi dalam Kegiatan Musyawarah Desa

Menurut pengertiannya, musyawarah desa merupakan proses musyawarah antara Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh BPD untuk menyepakati hal yang bersifat strategis. Musyawarah desa juga merupakan ajang warga desa untuk menyuarakan aspirasi kepada pemerintah desa. Kegiatan rutin ini berlangsung secara rutin khususnya di Desa Mengwitani.

Adapun realisasi penyelesaian dari program ini adalah Mahasiswa KKN UNUD Desa Mengwitani berpartisipasi dalam kegiatan musyawarah desa dengan tujuan mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di Desa Mengwitani. Sehingga, mahasiswa KKN UNUD dapat membuat dan menjalankan program kerja sesuai dengan permasalahan yang terjadi di Desa Mengwitani.

2) Ngayah Pura Pesiraman Mengwitani

Pura Pesiraman Mengwitani merupakan salah satu tempat persembahyangan untuk umat Hindu di Desa Mengwitani. Sebagai tempat suci, sudah seharusnya dijaga kebersihan dan keindahannya. Pura Pesiraman perlu dijaga untuk menjaga rasa nyaman dan tenang dalam bersembahyang. Dengan dasar pemikiran ini, mahasiswa KKN UNUD Desa Mengwitani melaksanakan program pembersihan di Pura Pesiraman Mengwitani. Adapun realisasi penyelesaian dari program ini adalah untuk menjaga kebersihan dan keindahan pura yang ada di Desa Mengwitani.

3) Ngayahdan Sembahyang Bersama di SD No.3 Mengwitani dalam Rangka Hari Raya Purnama

Hari Raya Purnama merupakan hari raya yang dilaksanakan setiap sebulan sekali ketika bulan purnama tiba. Pada hari tersebut, warga Desa Mengwitani melakukan persembahyangan rutin di pura sekitar. Sebagai bentuk pendekatan dan perkenalan dengan warga Desa Mengwitani, mahasiswa KKN UNUD mengikuti sembahyang bersama dan ngayah di SD No.3

(20)

494 Mengwitani. Adapun realisasi penyelesaian dari program ini adalah adanya kerukunan dan persatuan antar umat beragama di Desa Mengwitani dapat terjalin dari masa ke masa.

4) Pemberian Bimbingan Belajar di Banjar Jumpayah dan Posko KKN Mengwitani (Mengwitani Learning Center) bagi Siswa-Siswi SD dan SMP

Kegiatan belajar di Desa Mengwitani sering dilakukan di sekolah. Namun, belajar di sekolah saja tidak cukup. Masih ada siswa-siswi mengaku kurang mengerti dengan pembelajaran di sekolah. Dengan dasar itu, program bimbingan belajar untuk siswa-siswi SD dan SMP Desa Mengwitani diadakan. Program ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan keterampilan siswa-siswi SD dan SMP Desa Mengwitani selain pembelajaran yang didapatkan di sekolah. Sehingga, semangat belajar siswa tinggi dan membangun insan cerdas untuk pembangunan Desa Mengwitani di masa depan.

5) Sosialisasi Rabies di Kalangan Remaja

Salah Satu program bantu KKN PPM Tematik RM Universitas Udayana adalah Penyuluhan dan Sosialisasi Rabies di Kalangan Remaja. Dasar pemikiran program ini adalah banyaknya hewan-hewan yang berpotensi menularkan rabies yang sering kita jumpai di jalanan. Terlebih lagi bahwa Bali termasuk provinsi yang tidak bebas rabies. Sehingga di lakukannya kegiatan sosialisasi rabies ini diharapkan mampu menambah wawasan dari sasaran kegiatan ini mengenai penyakit Rabies. Adapun keuntungan dari kegiatan ini adalah: menambah pemahaman remaja akan penyakit Rabies dan meningkatkan kewaspadaan remaja terhadap anjing liar yang ada. Terlebih lagi mengingat sikap remaja yang terkadang jahil jika melihat anjing liar yang berkeliaran di jalan. Harapann sosialisasi ini untuk ke depannya yaitu dapat meningkatkan pemahaman, wawasan dan kewaspadaan remaja akan penyakit rabies, sehingga diharapkan kasus rabies dapat berkurang di Desa Mengwitani.

6) Partisipasi Memanen Bunga Gemitir Desa Mengwitani yang akan Dijual ke Pasar Mengwi Pertanian merupakan salah satu sektor perekonomian di Desa Mengwitani. Luasnya lahan pertanian di Desa Mengwitani, dimanfaatkan warga Desa Mengwitani untuk bercocok tanam. Salah satunya adalah bunga gemitir. Bunga gemitir merupakan bunga yang digunakan untuk persembahyangan dan kesenian. Seperti perkebunan bunga gemitir milik Ibu Dek Parwati. Setiap musim panen, Ibu Dek Parwati menjualkan bunga gemitir ke pasar-pasar sekitar Desa Mengwitani. Adapun realisasi dari program ini adalah mahasiswa KKN UNUD dapat meringankan pekerjaan Ibu Dek Parwati dengan ikut membantu Ibu Dek Parwati memanen bunga gemitir untuk dijual ke pasar. Kegiatan ini sebagai bentuk program bantu mahasiswa KKN UNUD untuk Desa Mengwitani.

(21)

495 Kegiatan administrasi di kantor Desa Mengwitani dapat dikategorikan cukup sibuk. Untuk meringankan pekerjaan, mahasiswa KKN UNUD membantu administrasi di kantor Desa Mengwitani. Kegiatan ini sebagai bentuk program bantu mahasiswa KKN UNUD untuk Desa Mengwitani. Adapun realisasi penyelesaian dari program ini adalah terbantunya administrasi di kantor desa. Kegiatan ini turut membantu mahasiswa KKN UNUD mengetahui kondisi warga Desa Mengwitani.

8) Pengecatan Ulang Plang Taman Kembang di Desa Mengwitani

Pelang Taman Kembang merupakan penanda identitas Taman Kembang, Desa Mengwitani. Identitas ini sebagai petunjuk kepada pengunjung mengenai keberadaan Taman Kembang. Kondisi pelang Taman Kembang saat ini sudah tidak layak. Bahkan tulisan identitas sudah mulai menghilang. Hal ini menggerakkan mahasiswa KKN UNUD untuk melakukan pengecatan ulang pelang Taman Kembang Desa Mengwitani. Adapun realisasi penyelesaian dari program ini adalah diperbaikinya sarana dan prasarana fisik yang ada di Desa Mengwitani. Kegiatan ini sebagai bentuk program bantu mahasiswa KKN UNUD untuk Desa Mengwitani.

9) Partisipasi Menghias Kantor Desa Mengwitani dalam Rangka HUT RI Ke-73

Hari Ulang Tahun Republik Indonesia adalah saat dimana rakyat Indonesia merayakan kemerdekaan Indonesia. Adapun realisasi penyelesaian program ini dengan menghias lingkungan dengan ornamen kemerdekaan dan perlombaan HUT Republik Indonesia. Seperti di Kantor Desa Mengwitani. Untuk menyambut kemerdekaan Indonesia, Kantor Desa Mengwitani turut menghias dengan ornament kemerdekaan. Untuk meringankan pekerjaan, mahasiswa KKN UNUD membantu menghias di Kantor Desa Mengwitani. Kegiatan ini sebagai bentuk program bantu mahasiswa KKN UNUD untuk Desa Mengwitani.

10) Pengadaan Bantuan di Posyandu Desa Mengwitani

Posyandu Desa Mengwitani merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan di Desa Mengwitani. Sasarannya terutama bayi, balita dan lansia. Fasilitas yang disediakan Posyandu sudah cukup baik. Adapun realisasi dari program bantu ini adalah adanya kontribusi dari mahasiswa KKN UNUD dalam memberikan bantuan berupa makanan bayi, pengecekan tensi, dan penimbangan berat badan anak. Dengan bantuan ini, diharapkan kesehatan masyarakat tetap baik dan terjaga.

1.3 Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan dilaksanakannya KKN PPM Tematik Revolusi Mental Universitas Udayana periode XVII 2018 yang berlokasi di Desa Mengwitani :

(22)

496 1) Mampu Mengembangkan dan memberdayakan kesadaran masyarakat desa akan potensi yang

dimiliki oleh Desa Mengwitani.

2) Melatih dan menanamkan nilai-nilai keperibadian dalam hal: Nasionalisme dan jiwa Pancasila, keuletan, etos kerja dan tanggungjawab, kemandirian dan kepemimpinan, meningkatkan kerja sama dan gotong royong, serta meningkatkan daya saing nasional serta mendorong learning community dan learning society.

3) Mengubah cara pandang, pola piker, sikap, perilaku dan cara kerja yang lebih baik bagi mahasiswa maupun masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat. 4) Membangkitkan kesadaran dan membangun sikap optimistik.

5) Mewujudkan Indonesia yang berdaulat, berdikari, dan berkepribadian.

6) Meningkatkan peran dan fungsi stakeholder terkait dalam program revolusi mental. BAB 2.

TARGET DAN LUARAN 2.1 Sasaran Kegiatan

Adapun sasaran dari KKN PPM Tematik Revolusi Mental ialah masyarakat umum yang berada dan tinggal di Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung mulai dari pranata sosial yang kecil (RT, RW, Lingkungan, desa/kelurahan, dan seterusnya).

2.2 Target Luaran

KKN PPM Tematik Revolusi Mental Universitas Udayana periode XVII 2018 yang berlokasi di Desa Mengwitani target luaran sebagai berikut:

a) Peningkatan integritas, etos kerja serta gotong royong aparat pemerintah Desa.

b) Peningkatan pengetahuan cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan, merumuskan dan melaksanakan pembangunan.

c) Peningkatan potensi swadaya masyarakat sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan sehingga tercipta sikap atau perilaku melayani, bersih, tertib, mandiri dan bersatu.

d) Terbentuknya generasi penerus pembangunan yang mempunyai sikap integritas, etos kerja yang tinggi, dan tumbuhnya sifat-sifat kegotongroyongan di dalam masyarakat sehingga terjamin upaya kelanjutan pembangunan.

(23)

497 BAB 3

PELAKSANAAN DAN HASIL LUARAN

Gerakan Indonesia Melayani

1) Penyuluhan Vaksin Measles-Rubella (MR) dan Jenis Vaksin Balita Serta Pembagian Makanan Balita Gratis

a) Pelaksanaan

Program ini berlangsung pada hari Senin, 6 Agustus 2018 bertempat di Balai Banjar Selat, Desa Mengwitani dengan menarget kepada warga Banjar Selat yang menghadiri Posyandu, dimana Posyandu di Banjar Selat berlangsung pada tanggal 6 Agustus juga. Adapun pihak yang terlibat dari program Kepala Desa Mengwitani, Klian Dinas Banjar Selat Desa Mengwitani, Pengurus Posyandu dari Puskesmas Mengwi 1, Ketua PKK Banjar Selat, Kader Posyandu Banjar Selat, Mahasiswa KKN UNUD Desa Mengwitani, Warga Banjar Selat.

Bentuk persiapan dari kegiatan ini adalah melakukan kordinasi dengan petugas Puskesmas Mengwi 1 mengenai materi yang akan di berikan, alur mekanisme mendapatkan vaksin dan jenis vaksin balita, serta pemateri. Setelah dilakukan kordinasi dengan Puskesmas, di dapatkan tanggal Posyandu yang memiliki cukup banyak kepala keluarga untuk di berikan sosialisasi nantinya. Setelah tanggal dan materi telah ditentukan, kegiatan selanjutnya adalah menghubungi pembicara yaitu dokter I Dewa Gede Surya M.B, S.Ked. Setelah tanggal, mekanisme, materi dan pemateri telah ditentukan, selanjutnya adalah kordinasi dengan kader Posyandu, ketua PKK dan kelian Banjar Selat. Pembuatan dan pengiriman surat undangan kepada Kepala Desa Mengwitani, Kelian Adat Banjar Selat, Ketua PKK dan Kader Posyandu langsung dilaksanakan setelah melakukan semua kordinasi sebelumnya. Kegiatan selanjutnya adalah mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk hari H. Pada tanggal 6 Agustus 2018 Penyuluhan dilaksanakan pada pukul 09.00 WITA dan berakhir pada pukul 11.00 WITA, selama pelaksanaan, pemberian materi dan pemberian makanan gratis berjalan dengan kondusif dengan jumlah warga yang hadir adalah 31 orang dan 19 mahasiswa KKN yang didampingioleh petugas puskesmas. Sehingga JOK dari program ini adalah 40 orang dikali dua jam yaitu 80.

b) Keberhasilan Program

Adapun keberhasilan dari program ini adalah bertambahnya wawasan warga banjar Selat mengenai vaksinasi utamanya manfaat vaksin MR pada anak serta bagaimana alur mendapatkan vaksin tersebut yang di lihat melalui hasil pre-test dan post-test dengan kuisioner sederhana. Secara kualitatif, program ini dapat dikatakan berhasil ditinjau dari hasil kuantitatif. Hasil dari kuisioner menunjukan sebesar 87% warga yang mengalami peningkatan wawasan dilihat dari hasil post-test.

(24)

498 2) Sosialisasi Standard Operational Procedure (SOP) Alur Surat Menyurat Kantor Desa

Mengwitani a) Pelaksanaan

Program ini berlangsung pada hari Kamis, 9 Agustus 2018 yang berlokasi di Kantor Desa Mengwitani dengan sasaran dari program ini adalah para pegawai dan Staf Kantor Desa Mengwitani juga beberapa warga Desa Mengwitani. Adapun pihak yang terlibat adalah Sekretaris Desa Mengwitani, Kaur Umum Kantor Desa Mengwitani, Pegawai dan Staf Kantor Desa Mengwitani, Mahasiswa KKN UNUD Desa Mengwitani.

Bentuk persiapan dari kegiatan ini adalah melakukan kordinasi dengan kaur umum mengenai alur administrasi yang perlu di jelaskan dan dibuatkan flowchart yang berguna. Setelah dilakukan kordinasi dengan kaur umum, di dapatkan bahwa alur mekanisme surat menyurat masih perlu dijelaskan dan dibuatkan flowchart. Setelah materi telah ditentukan, selanjutnya adalah menentukan tanggal kegiatan menyesuaikan tanggal kantor desa, didapatkan tanggal 9 Agustus 2018. Setelah tanggal, mekanisme, materi dan pemateri yaitu sekretaris desa dan kaur umum kantor desa Mengwitani telah ditentukan, selanjutnya adalah pembuatan desain flowchart dan dilanjutkan proses pencetakan dan pembingkaian flowchart. Kegiatan selanjutnya adalah mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk hari H. Pada tanggal 9 Agustus 2018 Penyuluhan dilaksanakan pada pukul 11.30 WITA dan berakhir pada pukul 13.00 WITA, selama pelaksanaan, pemberian materi dan pemberian makanan gratis berjalan dengan kondusif dengan peserta sebanyak 30 orang sehingga JOK adalah 30 orang dikali 1,5 jam yaitu 45.

b) Keberhasilan Program

Adapun keberhasilan dari program ini adalah bertambahnya pengertian dan pemahaman pegawai maupun warga Desa Mengwitani mengenai alur pengurusan surat di kantor desa. Secara kualitatif, program ini dapat dikatakan berhasil karena program berjalan kondusif dan diikuti dengan antusias. Secara kuantitatif, acara ini dihadiri oleh seluruh staf kantor desa.

Gerakan Indonesia Bersih

1) Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat a) Pelaksanaan

Program ini berlangsung pada hari Sabtu, 28 Juli 2018 di SD No. 1 Mengwitani, Sabtu, 4 Agustus 2018 di SD No. 2 Mengwitani, Rabu, 8 Agustus 2018 di SD No. 3 Mengwitani, Kamis, 16 Agustus 2018 di SD No. 4 Mengwitani dan SD No. 5 Mengwitani. Target sasaran dari program ini adalah Siswa-siswi kelas 1 sampai kelas 6 di SD No. 1 Mengwitani, SD No. 2 Mengwitani , SD No. 3 Mengwitani, SD No. 4 Mengwitani , SD No. 5 Mengwitani. Adapun pihak yang terlibat dalam program ini antara lain Perbekel Desa Mengwitani, Kepala dan guru-guru SD No. 1 Mengwitani, Kepala dan guru-guru-guru-guru SD No. 2 Mengwitani , Kepala dan guru-guru-guru-guru SD No. 3 Mengwitani, Kepala dan guru-guru SD No. 4 Mengwitani , Kepala dan guru-guru SD

(25)

499 No. 5 Mengwitani, siswa siswi SD No. 1 Mengwitani, siswa siswi SD No. 2 Mengwitani, siswa siswi SD No. 3 Mengwitani, siswa siswi SD No. 4 Mengwitani, siswa siswi SD No. 5 Mengwitani, Mahasiswa KKN UNUD Desa Mengwitani.

Bentuk persiapan dari kegiatan ini adalah melakukan koordinasi dengan masing-masing Kepala Sekolah Dasar di Desa Mengwitani mengenai tujuan kegiatan, materi yang akan di berikan, rancangan kegiatan, susunan acara kegiatan, pemateri, serta tanggal kegiatan. Setelah dilakukan kordinasi dengan pihak sekolah, maka dapat dilanjutkan dengan penentuan tanggal acara yang tepat dengan kelima Sekolah Dasar di Desa Mengwitani. Setelah tanggal kegiatan sudah ditentukan maka dilanjutkan dengan pembuatan dan pengiriman surat ke masing-masing sekolah dasar di Desa Mengwitani. Kegiatan selanjutnya adalah mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk hari H. Kegiatan ini dilakukan secara bergiliran di 5 Sekolah Dasar di Desa Mengwitani yaitu pada tanggal 28 Juli 2018 dilaksanakan di SD No.1 Mengwitanipada tanggal 4 Agustus dilakukan penyuluhan di SD No. 2 Mengwitani, tanggal 8 Agustus dilakukan di SD No. 3 Mengwitani, sedangkan di SD No. 4 dan SD No. 5 Mengwitani dilakukan di hari yang sama yakni pada tanggal 16 Agustus 2018. Penyuluhan ini dilakukan dengan cara memberikan materi mengenai cara sikat gigi dan mencuci tangan yang benar terlebih dahulu ke masing-masing kelas. Setelah melakukan pemberian materi maka dilanjutkan dengan praktek sikat gigi di halaman sekolah diiringi dengan lagu sikat gigi yang sudah disiapkan panitia. Penyuluhan dan praktek yang dilakukan di kelima SD ini dilaksanakan masing-masing pada tanggal tersebut pada pukul 07.00 WITA dan berakhir pada pukul 10.00 WITA.Penyuluhan di SD No. 5 dilaksanakan pada pukul 11.00 dan berakhir pada pukul 13.00. Pelaksanaan, pemberian materi dan praktek mengenai sikat gigi juga mencuci tangan secara garis besar berjalan dengan baik dan lancar. Kegiatan di masing-masing SD rata-rata berlangsung selama 4 jam. Untuk di SD No.1 Mengwitani kegiatan selama 4 jam dengan jumlah peserta sekitar 230 peserta sehingga JOK yang diperoleh yaitu 920. SD No.2 Mengwitani kegiatan berlangsung selama 2 jam dengan jumlah peserta sebanyak 170 maka JOK yang diperoleh yaitu 340, untuk SD No.3 Mengwitani jumlah peserta sebanyak 100 orang dengan lama kegiatan 4 jam sehingga JOK yang diperoleh yaitu 400. Selama 4 jam melakukan kegiatan di SD No.4 Mengwitani dengan jumlah peserta sebanyak 126 maka JOK yang didapat sebesar 504. Kegiatan yang dilakukan di SD No.5 Mengwitani selama 2 jam dengan jumlah peserta 145 maka JOK yang diperoleh yaitu 290. b) Keberhasilan Program

Adapun keberhasilan dari program ini adalah bertambahnya wawasan siswa-siswi SD No. 1 Mengwitani, SD No. 2 Mengwitani, SD No. 3 Mengwitani, SD No. 4 Mengwitani, dan SD No. 5 Mengwitani mengenai perilaku hidup bersih sehat, cara menyikat gigi dan mencuci tangan yang benar. Hal ini dapat dilihat dari hasil pemeriksaan kuisioner yang dibagikan ke anak-anak SD tersebut, rata-rata mengalami peningkatan yang signifikan. Hasil pretest di SD No. 1 Mengwitani dengan rata-rata seluruh siswa berhasil menjawab dengan benar 65% dan

(26)

500 mengalami peningkatan menjadi 95% berhasil menjawab benar post test yang diberikan. SD No. 2 Mengwitani menjawab pretest dengan hasil 60% benar dan mengalami peningkatan menjadi 90% benar pada post testnya, untuk SD No. 3 Mengwitani 70% menjawab benar pretest dan meningkat menjadi 98% menjawab benar post test, persentase menjawab benar pretest di SD No. 4 Mengwitani yaitu 65 % dan mengalami peningkatan pada post test menjadi 95 %, dan SD No. 5 Mengwitani sebesar 60% berhasil menjawab benar pada pretest dan mengalami peningkatan pada post test menjadi 95%.

2) Penyuluhan Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik

a)

Pelaksanaan

Program ini berlangsung pada hari Sabtu, 28 Juli 2018 di SD No. 1 Mengwitani, Sabtu, 4 Agustus 2018 di SD No. 2 Mengwitani, Rabu, 8 Agustus 2018 di SD No. 3 Mengwitani, Kamis, 16 Agustus 2018 di SD No. 4 Mengwitani dan SD No. 5 Mengwitani. Target sasaran dari program ini adalah Siswa-siswi kelas 1 sampai kelas 6 di SD No. 1 Mengwitani, SD No. 2 Mengwitani , SD No. 3 Mengwitani, SD No. 4 Mengwitani , SD No. 5 Mengwitani. Adapun pihak yang terlibat dalam program ini antara lain Perbekel Desa Mengwitani, Kepala dan guru-guru SD No. 1 Mengwitani, Kepala dan guru-guru-guru-guru SD No. 2 Mengwitani , Kepala dan guru-guru-guru-guru SD No. 3 Mengwitani, Kepala dan guru-guru SD No. 4 Mengwitani , Kepala dan guru-guru SD No. 5 Mengwitani, siswa siswi SD No. 1 Mengwitani, siswa siswi SD No. 2 Mengwitani, siswa siswi SD No. 3 Mengwitani, siswa siswi SD No. 4 Mengwitani, siswa siswi SD No. 5 Mengwitani, Mahasiswa KKN UNUD Desa Mengwitani.

Bentuk persiapan dari kegiatan ini adalah melakukan kordinasi dengan masing-masing Kepala Sekolah Dasar di Desa Mengwitani mengenai tujuan kegiatan, materi yang akan di berikan, rancangan kegiatan, susunan acara kegiatan, pemateri, serta tanggal kegiatan. Setelah dilakukan kordinasi dengan pihak sekolah, maka dapat dilanjutkan dengan penentuan tanggal acara yang tepat dengan kelima Sekolah Dasar di Desa Mengwitani. Setelah tanggal kegiatan sudah ditentukan maka dilanjutkan dengan pembuatan dan pengiriman surat ke masing-masing sekolah dasar di Desa Mengwitani. Kegiatan selanjutnya adalah mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk hari H terutama poster dan kuisioner. Kegiatan ini dilakukan serangkaian dengan sosialisasi PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan bergiliran di 5 Sekolah Dasar di Desa Mengwitani yaitu pada tanggal 28 Juli 2018 dilaksanakan di SD No.1 Mengwitanipada tanggal 4 Agustus dilakukan penyuluhan di SD No. 2 Mengwitani , tanggal 8 Agustus dilakukan di SD No. 3 Mengwitani, sedangkan di SD No. 4 dan SD No. 5 Mengwitani dilakukan di hari yang sama yakni pada tanggal 16 Agustus 2018. Penyuluhan yang dilakukan di kelima SD ini dilaksanakan masing-masing pada tanggal tersebut seusai melakukan kegiatan sosialisasi PHBS yaitu dimulai pada pukul 10.00 WITA dan berakhir pada pukul 11.00 WITA.Penyuluhan di SD No. 5 dilaksanakan pada pukul 12.00 dan berakhir pada pukul 13.00. Kegiatan ini dimulai

(27)

501 dengan pembagian kuisioner mengenai sampah organik dan anorganik untuk melihat seberapa jauh wawasan siswa-siswi mengenai materi yang akan diberikan. Selanjutnya dilakukan dengan pemberian materi, sesi tanya jawab, dan pemberian hadiah bagi siswa yang berani menjawab pertanyaan. Pelaksanaan, pemberian materi dan tanya jawab berjalan dengan baik dan lancar. Kegiatan di masing-masing SD rata-rata berlangsung selama 1 jam. Untuk di SD No.1 Mengwitani kegiatan selama 1 jam dengan jumlah peserta sekitar 230 peserta sehingga JOK yang diperoleh yaitu 230. SD No.2 Mengwitani kegiatan berlangsung selama 1 jam dengan jumlah peserta sebanyak 170 maka JOK yang diperoleh yaitu 170, untuk SD No.3 Mengwitani jumlah peserta sebanyak 100 orang dengan lama kegiatan 1 jam sehingga JOK yang diperoleh yaitu 100. Selama 1 jam melakukan kegiatan di SD No.4 Mengwitani dengan jumlah peserta sebanyak 126 maka JOK yang didapat sebesar 126. Kegiatan yang dilakukan di SD No.5 Mengwitani selama 1 jam dengan jumlah peserta 145 maka JOK yang diperoleh yaitu 145.

b)

Keberhasilan Program

Adapun keberhasilan dari program ini adalah bertambahnya wawasan siswa-siswi SD No. 1 Mengwitani, SD No. 2 Mengwitani, SD No. 3 Mengwitani, SD No. 4 Mengwitani, dan SD No. 5 Mengwitani mengenai pentingnya melakukan pemilahan terhadap sampah organik dan anorganik. Hal ini dapat dilihat dari hasil pemeriksaan kuisioner yang dibagikan ke anak-anak SD tersebut, rata-rata mengalami peningkatan yang signifikan. Hasil pretest di SD No. 1 Mengwitani dengan rata-rata seluruh siswa berhasil menjawab dengan benar 75% dan mengalami peningkatan menjadi 98% berhasil menjawab benar post test yang diberikan. SD No. 2 Mengwitani menjawab pretest dengan hasil 70% benar dan mengalami peningkatan menjadi 90% benar pada post testnya, untuk SD No. 3 Mengwitani 78% menjawab benar pretest dan meningkat menjadi 98% menjawab benar post test, persentase menjawab benar pretest di SD No. 4 Mengwitani yaitu 80 % dan mengalami peningkatan pada post test menjadi 98 %, dan SD No. 5 Mengwitani sebesar 70 % berhasil menjawab benar pada pretest dan mengalami peningkatan pada post test menjadi 98 %.

3) Penyuluhan Pembuatan Keterampilan dari Sampah Organik dan Anorganik a) Pelaksanaan

Program ini berlangsung pada hari Selasa, 7 Agustus 2018 di SD No. 5 Mengwitani. Target sasaran dari program ini adalah siswa-siswi kelas 4 sampai kelas 6 di SD No. 5 Mengwitani. Adapun pihak yang terlibat dalam program ini antara lain Perbekel Desa Mengwitani, Kepala dan guru-guru SD No. 5 Mengwitani, siswa siswi SD No. 5 Mengwitani, Mahasiswa KKN UNUD Desa Mengwitani.

Bentuk persiapan dari kegiatan ini adalah melakukan kordinasi dengan Kepala Sekolah Dasar no. 5 di Desa Mengwitani mengenai tujuan kegiatan, materi yang akan di berikan, rancangan kegiatan, susunan acara kegiatan, pemateri, serta tanggal kegiatan. Setelah dilakukan

(28)

502 kordinasi dengan pihak sekolah, maka dapat dilanjutkan dengan penentuan tanggal acara yang tepat dengan kelima Sekolah Dasar di Desa Mengwitani. Setelah tanggal kegiatan sudah ditentukan maka dilanjutkan dengan pembuatan dan pengiriman surat ke sekolah dasar di Desa Mengwitani. Kegiatan selanjutnya adalah mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk hari H terutama lem untuk membuat keterampilan, Koran dan kertas bekas, sampah botol plastik, kardus bekas, dan triplek bekas. Kegiatan ini dimulai pada pukul 09.00 WITA dan berakhir pada pukul 14.00 WITA. Kegiatan ini dimulai dengan pemberian materi mengenai langkah-langkah dalam membuat keterampilan tersebut yaitu kelas 4 membuat vas bunga dari sampah botol plastik, kelas 5 membuat bingkai dari kardus bekas dan kelas 6 membuat peta timbul dari sampah kertas dan triplek bekas, kemudian dilanjutkan dengan .praktek di masing-masing kelas. Kegiatan ini berlangsung selama 5 jam dengan jumlah peserta 60 orang sehingga JOK yang diperoleh 300.

b)

Keberhasilan Program

Adapun keberhasilan dari program ini adalah bertambahnya wawasan siswa-siswi SD No. 5 Mengwitani mengenai pemanfaatan dari sampah organik dan anorganik. Hal ini dapat dilihat dari yang awalnya secara keseluruhan 70% anak-anak yang tidak tahu cara mengolah sampah menjadi hal yang lebih berguna, menjadi tahu bagaimana cara mengolah sampah tersebut menjadi keterampilan dan 100% keterampilan yang mereka kerjakan saat kegiatan berhasil diselesaikan selama sekitar 4 jam.

Gerakan Indonesia Tertib

1) Sosialisasi Bahaya Narkoba di Kalangan Remaja a) Pelaksanaan

Program ini berlangsung pada hari Kamis, 9 Agustus 2018 bertempat di SMK TI dan Pariwisata Mengwitani dengan menargetkan kepada pelajar SMK TI dan Pariwisata. Adapun pihak yang terlibat di program ini yaitu dari KASI P2M Badan Narkotika Nasional Kabupaten Badung, Kepala Sekolah SMK TI dan Pariwisata Mengwitani, Guru-guru Pendamping SMK TI dan Pariwisata Mengwitani, Mahasiswa KKN Universitas Udayana, serta SMK TI dan Pariwisata Mengwitani.

Bentuk persiapan dari kegiatan ini adalah melakukan kordinasi dengan SMK TI dan Pariwisata mengenai acara yang akan dilaksanakan di sekolah tersebut. Setelah disetujui, dilanjutkan berkordinasi dengan Badan Narkotika Nasional Kabupaten Badung serta menentukan waktu dilaksanakannya kegiatan tersebut. Setelah didapatkan waktu yang tepat yaitu kamis tanggal 9 Agustus 2018. Kegiatan selanjutnya adalah mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk hari H. Pada tanggal 9 Agustus 2018 sosialisasi dilaksanakan pada pukul 08.30 WITA dan berakhir pada pukul 11.30 WITA. Selama pelaksanaan acara berjalan lancar dan kondusif. JOK

(29)

503 dari program kerja ini adalah 120 orang yang terlibat dikali 3 jam 30 menit pelaksanaan yaitu 420.

b)

Keberhasilan Program

Adapun keberhasilan dari program ini adalah bertambahnya wawasan siswa-siswi SMK TI dan Pariwisata mengenai bahaya narkoba khususnya di kalangan remaja. Berdasarkan kuisioner yang dibagikan sebelum pemaparan materi dengan hasil 75% dan setelah pemaparan materi dengan hasil 90%, maka terdapat peningkatan pengetahuan terhadap materi yang disampaikan sebanyak 15%. Hal ini menandakan bahwa program ini berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

2) Sosialisasi Tertib Berlalu Lintas a) Pelaksanaan

Program ini berlangsung pada hari Kamis, 9 Agustus 2018 bertempat di SMK TI dan Pariwisata Mengwitani dengan menargetkan kepada pelajar SMK TI dan Pariwisata. Adapun pihak yang terlibat di program ini yaitu dari KASI P2M Badan Narkotika Nasional Kabupaten Badung, Kepala Sekolah SMK TI dan Pariwisata Mengwitani, Guru-guru Pendamping SMK TI dan Pariwisata Mengwitani, Mahasiswa KKN Universitas Udayana, serta SMK TI dan Pariwisata Mengwitani.

Bentuk persiapan dari kegiatan ini adalah melakukan kordinasi dengan SMK TI dan Pariwisata mengenai acara yang akan dilaksanakan di sekolah tersebut. Setelah disetujui, dilanjutkan berkordinasi dengan KASAT LANTAS POLRES Badung serta menentukan waktu dilaksanakannya kegiatan tersebut. Setelah didapatkan waktu yang tepat yaitu kamis tanggal 9 Agustus 2018, dilanjutkan dengan pengiriman surat ke POLRES Badung yang nantinya diteruskan ke KASAT LANTAS POLRES Badung. Kegiatan selanjutnya adalah mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk hari H. Pada tanggal 9 Agustus 2018 sosialisasi dilaksanakan pada pukul 08.30 WITA dan berakhir pada pukul 11.30 WITA. Selama pelaksanaan acara berjalan lancar dan kondusif. JOK dari program kerja ini adalah 120 orang yang terlibat dikali 3 jam 30 menit pelaksanaan yaitu 420.

b)

Keberhasilan Program

Adapun keberhasilan dari program ini adalah bertambahnya wawasan siswa-siswi SMK TI dan Pariwisata tentang tertib berlalu lintas. Berdasarkan kuisioner yang dibagikan sebelum pemaparan materi dengan hasil 78% dan setelah pemaparan materi dengan hasil 92%, maka terdapat peningkatan pengetahuan terhadap materi yang disampaikan sebanyak 14%. Hal ini menandakan bahwa program ini berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Gambar

Tabel 1.1 Identifikasi Masalah
Tabel 1.2 Analisis Potensi Permasalahan
Gambar  1.  Pembukaan  acara  oleh  bapak  kelian banjar Selat
Gambar  1.  Produk  selai
+3

Referensi

Dokumen terkait

Bagi guru Bimbingan Konseling dapat memberi informasi tentang persepsi siswa tentang Bimbingan Konseling sehingga dapat melakukan kegiatan evaluasi sehingga dapat mencari

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian mengenai korelasi lama bekerja dengan kapasitas vital paru pekerja SPBU Sampangan Semarang menggunakan pengujian

Pada penelitian tentang penentuan guru berprestasi pada SMK Hutama Bekasi ini, penulis menggunakan metode FIS Mamdani (Fuzzy Inference System), karena FIS Mamdani

Evaluasi promosi yang dilakukan oleh Sales Marketing & Customer Service Departement bertujuan agar promosi yang dilakukan secara efektif dan tepat sasaran, sehingga

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa harga minyak dunia memiliki dampak yang signifikan terhadap nilai tukar namun tidak berpengaruh pada IHSG, harga emas dunia tidak berpengar uh

Dalam pernapasan perut, otot yang terlibat adalah otot diafragma. Saat inspirasi, otot diafragma berkontraksi → diafragma menjadi datar → rongga dada membesar →

SPP Tambahan Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat SPP-TU adalah dokumen yang diajukan oleh bendahara pengeluaran atau bendahara pengeluaran pembantu

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem yang ada secara keseluruhan di mana alat yang dibuat dapat memberikan keluaran berupa suara yang berisi