• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III ANALISIS KOMPOSISI"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

ANALISIS KOMPOSISI

Komposisi “Keep On Dreaming” terdiri dari tiga bagian yaitu “Life Is Simple”,

“Courage And Persistence”, dan “Dare To Dream Big. Komposisi ini dibuat untuk

ansambel musik yang terdiri dari fluit, trumpet, trombon, biola, biola alto, cello dan perkusi. Komposisi ini merupakan musik program sehingga bentuk yang digunakan adalah free form yang mengikuti alur cerita yang ada.

A. “Life Is Simple”

Bagian pertama dari komposisi ini menceritakan kelahiran Merry Riana, kehidupan masa kecil serta permasalahan ekonomi yang pernah dialami oleh keluarganya. Komposisi ini menggunakan dua tonalitas yaitu C mayor dan G mayor dengan tanda sukat utama 4/4 dan mengalami perpindahan tanda sukat ke 6/8. Tonalitas C mayor dipilih karena memiliki karakter yang murni dan sederhana. Kemurnian mengacu pada tokoh utama yaitu Merry Riana yang masih anak-anak dan kesederhanaan mengacu kepada kehidupan keluarganya. Tonalitas kedua yaitu G mayor memiliki karakter ramah, tegas dan penuh kedamaian yang sesuai dengan sosok ayah Merry Riana.1 Bentuk komposisi “Life is Simple” adalah introduksi – A – Pengembangan – B – Coda.

1 Rita Seblin. A History of Key Characteristics in the 18th and Early 19th Centuries,

(2)

Tabel 3. 1 Bentuk Komposisi “Life Is Simple”

1. Introduksi

Bagian introduksi menceritakan tentang kelahiran Merry Riana yang dinantikan oleh keluarganya. Dimulai dengan permainan cello dengan nada panjang menggambarkan ketegangan persalinan kemudian disusul dengan biola dua yang menambah sedikit ketegangan dengan menggunakan not seperdelapan. Pada birama 6, biola satu mulai masuk dengan nada yang tinggi untuk menggambarkan tangisan bayi yang baru lahir. Komposisi ini menggunakan tanda sukat 4/4 kemudian pada birama 11 berubah menjadi 6/8 dan kembali lagi ke 4/4 pada birama 18. Perubahan tanda sukat menjadi 6/8 untuk menggambarkan perasaan bahagia atas kehadiran seorang putri.

Gambar 3. 1 Introduksi Birama Keterangan 1 – 18 Introduksi 19 – 39 Bagian A 40 – 49 Bridge 50 – 89 Bagian B 90 – 94 Coda

(3)

Gambar 3. 2 Perubahan tanda sukat dan ritme 6/8

2. Bagian A

Pada komposisi bagian A muncul leitmotif dari Merry Riana yang dimainkan oleh fluit. Leitmotif tersebut terdapat pada birama 19-23. Fluit dipilih karena mampu menggambarkan karakter Merry Riana yang kecil dan lincah. Notasi dibuat melompat-lompat dan dimainkan dengan staccato. Diiringi dengan instrumen gesek yang dimainkan secara pizzicato untuk menambah kelincahan. Progresi akor yang digunakan adalah C – G – C – G – C untuk menunjukkan kesederhanaan seorang anak dan keluarga tersebut.

Gambar 3. 3 Leitmotif Merry Riana

Birama 28/4-34 adalah pengembangan yang terdiri dari dua kalimat yaitu tanya (antiseden) dan jawab (konsekuen) yang dimainkan oleh biola satu. Komposisi ini dimainkan dengan teknik arco untuk menggambarkan Merry Riana yang beranjak remaja.

(4)

Gambar 3. 4 Antiseden

Gambar 3. 5 Konsekuen

Birama 35-39 merupakan repetisi dari leitmotif Merry Riana dengan iringan arco untuk menggambarkan Merry Riana pada usia remaja.

3. Bridge

Komposisi pada bagian ini merupakan jembatan menuju tonalitas G Mayor. Menggunakan teknik komposisi sekuensi dengan progresi akor C-D-G.

(5)

4. Bagian B

Bagian B menggunakan tonalitas G mayor yang menggambarkan suasana perekonomian keluarga Merry Riana ketika mengalami kebangkrutan. Pada peristiwa ini, ayah sebagai kepala keluarga dan tulang punggung keluarga menjadi tokoh yang penting sehingga komposisi pada bagian ini diawali dengan leitmotif ayah yang dimainkan oleh biola alto. Instrumen biola alto dipilih karena memiliki karakter suara yang cukup berat untuk menggambarkan karakter ayah Merry Riana yang tenang dalam menghadapi persoalan keluarga.

Birama 50 – 57 berisi leitmotif dari ayah Merry Riana. Bagian ini merupakan perkenalan tokoh ayah dengan notasi yang mengalun dan tegas yang digambarkan oleh penggunaan not seperenambelas dan tenuto. Progresi akor yang digunakan yaitu G – D6

4 – D – G – D64 – G6– C – Am – D – G.

Penggunaan akor pokok tersebut untuk menggambarkan kesederhanaan keluarga Merry Riana. Bagian tersebut kemudian direpetisi pada birama 58 – 65 dan muncul leitmotif ibu Merry Riana yang dimainkan oleh biola satu.

Gambar 3. 7 Leitmotif ayah

Leitmotif dari ibu Merry Riana ini muncul ketika menghadapi permasalahan yang sedang terjadi yaitu masalah ekonomi. Ibu Merry Riana memberikan dukungan kepada suaminya digambarkan dengan leitmotif yang dimainkan bersama dan mengisi leitmotif ayah.

(6)

Birama 66 – 73 menceritakan masa kebangkrutan sang ayah. Suasana yang ada dalam bagian ini adalah sedih dan prihatin. Progesi akor minor yaitu Em – Gm(#5) – Em – Am7 – Em – C – F#o/B digunakan untuk mendukung suasana

tersebut. Pada bagian ini terdapat kalimat tanya jawab antara ayah dan Merry Riana. Dimainkan secara bergantian antara notasi biola alto dan fluit. Kalimat tanya jawab tersebut menggambarkan keingintahuan Merry Riana terhadap masalah yang sedang dialami.

(7)

Birama 74 – 81 merupakan usaha dari ibu untuk memberikan pengertian kepada putrinya. Usaha ibu ditunjukkan pada notasi yang dimainkan oleh biola satu. Notasi tersebut merupakan repetisi dari motif ayah dengan maksud bahwa antara ayah dan ibu memiliki kesatuan dalam mendidik anak. Pada birama 79 – 81 notasi dari fluit dan biola satu bermain bersama yang menandakan keberhasilan ibu untuk memberi pengertian terhadap masalah yang dialami.

(8)

Bagian selanjutnya yaitu birama 82-89 merupakan repetisi dari birama 58-65 dengan penambahan fluit. Fluit menggambarkan Merry Riana yang sudah menerima kondisi keluarganya saat itu. Leitmotif Merry Riana dimainkan bersama dengan leitmotif ayah dan ibu untuk menggambarkan keharmonisan keluarga.

5. Coda

Coda merupakan penutup dari komposisi “Life Is Simple” dengan melodi utama dimainkan oleh biola satu.

Gambar 3. 11 Melodi utama pada coda

(9)

B. “Courage And Persistence”

Bagian kedua dari komposisi ini adalah “Courage And Persistence” yang berarti keberanian dan kegigihan. Bagian ini menceritakan kerusuhan Mei 1998 yang membuat keluarga Merry Riana menjadi terpuruk. Tonalitas yang digunakan adalah F minor dengan tanda sukat 4/4, 6/8 dan 3/4. Bentuk dari komposisi ini adalah A – B – A’ – C. Tonalitas F minor dipilih karena memiliki karakter penderitaan dan rintihan.2

Tabel 3.2 Bentuk Komposisi “Courage And Persistence”

1. Bagian A

Komposisi bagian A menggambarkan awal mula terjadinya kerusuhan. Dimulai dengan solo perkusi pada bir 1-8 dengan dinamika yang perlahan naik dan ritmis yang semakin kompleks untuk menggambarkan munculnya desas-desus kerusuhan.

Gambar 3. 13 Solo perkusi

2 Rita Seblin. A History of Key Characteristics in the 18th and Early 19th Centuries,

http://www.wmich.edu/mus-theo/courses/keys.html, 11 Januari 2016. Birama Keterangan 1 – 35 Bagian A 36 – 46 Bagian B 47 – 73 Bagian A’ 74 – 89 Bagian C

(10)

Pada birama 9-16 instrumen cello mulai masuk yang disusul oleh biola alto dan biola dua. Teknik komposisi yang digunakan adalah repetisi pada oktaf yang lebih tinggi dengan dinamika yang semakin meningkat untuk menggambarkan desas-desus kerusuhan yang semakin meresahkan. Pada birama selanjutnya terjadi perubahan tanda sukat menjadi 6/8 untuk menggambarkan ketegangan yang mulai pecah.

Birama 17-20 adalah jembatan untuk masuk ke suasana yang semakin kacau dengan notasi yang unison dan staccato untuk menegaskan bahwa ketegangan mulai pecah.

Gambar 3. 14 Notasi unison dan staccato

Biola satu mulai masuk pada birama 21-26 dengan nada kromatis. Pada birama 27-32 instrumen tiup mulai masuk yang dimulai dari trombon dengan dinamika mezzoforte yang semakin naik hingga fortissimo. Notasi dan ritmis yang dimainkan berbeda dengan biola satu untuk menggambarkan semakin terjadinya kekacauan. Teknik komposisi yang digunakan adalah repetisi pada oktaf yang lebih tinggi yang dimainkan oleh instrumen lain yang sesuai dengan range-nya. Pada instrumen gesek dan perkusi terdapat dinamika

(11)

Gambar 3. 15 Notasi kromatis pada biola satu

Penutup pada bagian ini terdapat pada birama 33-35 dengan dinamika

fortissimo untuk semua instrumen dan unison untuk menggambarkan

kerusuhan yang sudah benar-benar terjadi. 2. Bagian B

Komposisi pada bagian B menggambarkan keluarga Merry Riana dalam masa kerusuhan. Keluarga Merry Riana yang merupakan keturunan Tionghoa digambarkan dengan menggunakan tangga nada pentatonis Cina yang terdiri dari lima nada yaitu do-re-mi-sol-la atau tuts hitam pada piano. Tangga nada pentatonis Cina yang digunakan yaitu F minor yang memiliki karakter feminin yang sesuai dengan tokoh utama wanita.3 Pada bagian ini juga terjadi perubahan tempo menjadi lambat untuk menunjukkan kesedihan yang dialami Merry Riana.

Instrumen fluit pada birama 37-45 memainkan melodi utama. Pada bagian ini, perkusi dimaksudkan untuk menggambarkan suasana kacau yang terjadi di luar rumah sehingga dimainkan dengan dinamika lembut agar tidak menutupi motif utama.

Gambar 3. 16 Melodi utama dengan tangga nada pentatonis Cina

3 Arthur Prichard Moor, “Oriental Music”, The Milton Cross New Encyclopedia of The Great

Composers and Their Music. Milton Cross dan David Ewen, ed. (New York: Doubleday Company Inc, 1962), II, 1541.

(12)

Gambar 3. 17 Perkusi pada bagian B

3. Bagian A’

Bagian A’ merupakan repetisi dari bagian A. Bagian ini menceritakan suasana kerusuhan yang semakin kacau dengan permainan ritmis perkusi yang semakin kompleks. Selain perkusi, pada birama 59-70 instrumen gesek memainkan notasi yang berbeda-beda. Biola alto memainkan not dengan

tremolo untuk menggambarkan ketakutan. Biola dua dengan not

seperenambelas untuk menggambarkan orang-orang yang berlarian.

Gambar 3. 18 Notasi yang menggambarkan ketakutan dan orang berlarian

Birama 71-73 adalah penutup yang menandakan berakhirnya kerusuhan. Semua instrumen bermain unison dan dinamika fortisissimo agar dapat menunjukkan suasana yang kacau karena terjadi kerusuhan.

(13)

4. Bagian C

Bagian C adalah bagian penutup dari komposisi ini. Terjadi perubahan tanda sukat menjadi 3/4 dan tempo menjadi Andante. Tanda sukat 3/4 yang memiliki karakter untuk terus bergerak dan tanda tempo Andante yang berarti seperti orang berjalan dipilih untuk menggambarkan kegigihan Merry Riana dalam meraih masa depannya.

Gambar 3. 19 Perubahan tanda sukat dan tempo

(14)

C. “Dare to Dream Big”

Komposisi penutup ini memliki arti tantangan untuk bermimpi besar. Dalam komposisi ini menceritakan kehidupan Merry Riana pasca kerusuhan 1998. Tonalitas yang digunakan adalah A minor, A mayor dan Bb mayor. Tanda sukat yang digunakan yaitu 3/4 dan 4/4. Bentuk dari komposisi ini adalah A – B – C – D – E.

Tabel 3.3 Bentuk Komposisi “Dare To Dream Big”

1. Bagian A

Bagian A menggunakan tonalitas A minor dengan tanda sukat 3/4. Tonalitas ini dipilih karena memiliki karakter berjuang.4 Perjuangan Merry Riana dimulai dengan berkuliah di Singapura. Komposisi pada bagian ini menggambarkan kesedihan Merry Riana untuk meninggalkan keluarganya. Tanda sukat 3/4 dipilih karena memiliki karakter untuk terus melangkah sehingga dapat menggambarkan kehidupan Merry Riana yang tetap harus berjalan apapun masalahnya.

Gambar 3. 21 Melodi utama bagian A

4 Rita Seblin. A History of Key Characteristics in the 18th and Early 19th Centuries,

Birama Keterangan 1 – 9 Bagian A 10 – 25 Bagian B 26 – 31 Bagian C 32 – 39 Bagian D 40 – 57 Bagian E

(15)

Pada akhir bagian A terdapat perpindahan tonalitas menjadi A mayor. Perpindahan tonalitas dari minor menjadi mayor digunakan untuk menandakan kehadiran Alva dalam kehidupan Merry Riana.

2. Bagian B

Bagian B dimulai dengan perkenalan tokoh baru yaitu Alva. Terdapat leitmotif Alva pada birama 10-17 yang dimainkan oleh cello. Karakter Alva yang tenang sesuai dengan karakter suara yang dihasilkan oleh cello.

Gambar 3. 22 Leitmotif Alva Tjenderasa

Pada birama 17(3)-21 muncul leitmotif Merry Riana. Bagian ini menggambarkan pertemuannya dengan Alva.

Gambar 3. 23 Leitmotif Merry Riana

Pada birama 22-25 kedua leitmotif dimainkan secara bersamaan untuk menggambarkan hubungan mereka yang semakin dekat. Pada akhir bagian ini terdapat akor C#dim7. Akor tersebut sebagai jembatan untuk kisah hidup Merry Riana berikutnya.

3. Bagian C

Bagian ini menceritakan kehidupan Merry Riana yang tidak berjalan lancar sesuai dengan harapannya. Selama masa kuliah Merry Riana harus bekerja paruh waktu untuk membiayai kehidupannya namun ia pernah tertipu dan harus bekerja lebih giat lagi. Jatuh bangun kehidupan Merry Riana ini

(16)

digambarkan dengan trombon. Trombon yang memiliki karakter berat digunakan untuk menunjukkan perjuangan yang harus dilewati. Teknik permainan yang digunakan adalah glissando untuk menggambarkan jatuh bangunnya.

Gambar 3.24 Notasi glissando pada trombon

Pada birama 30-31 terdapat accelerando untuk menggambarkan kondisi yang semakin membaik. Progresi akor yang sebelumnya adalah minor mulai bergerak menjadi mayor untuk menggambarkan suasana bahagia.

Gambar 3. 25 Notasi yang menggambarkan kondisi kehidupan Merry Riana yang semakin membaik

(17)

4. Bagian D

Bagian D merupakan perayaan kelulusan bagi Merry Riana. Kebahagiaan tersebut digambarkan dengan permainan trumpet dengan nada tegas. Tidak lama setelah lulus, Merry Riana dan Alva memilih untuk menikah. Pada birama 36-37 terdapat motif yang terinspirasi dari lagu “Wedding March” karya Mendelssohn. Motif tersebut merupakan jembatan untuk modulasi ke Bb mayor dengan teknik komposisi sekuensi.

Gambar 3. 26 Jembatan menuju Bb mayor 5. Bagian E

Bagian terakhir pada komposisi ini menceritakan kehidupan berkarir dari Merry Riana. Pada komposisi ini kembali menonjolkan karakteristik Merry Riana yang lincah dan sederhana. Untuk mendukung hal tersebut, pada perkusi digunakan instrumen triangle dan tamborin dengan ritmis yang sederhana.

(18)

Gambar 3.27 Notasi perkusi

Birama 49-57 merupakan penutup dari keseluruhan komposisi. Bagian ini menggambarkan kesuksesan Merry Riana dengan melodi yang terus naik.

Gambar

Tabel 3. 1 Bentuk Komposisi “Life Is Simple”
Gambar 3. 2 Perubahan tanda sukat dan ritme 6/8
Gambar 3. 4 Antiseden
Gambar 3. 7 Leitmotif ayah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan hal tersebut maka timbul permasalahan bagaimana prinsip dan alasan yang menjadi dasar bagi bank sebelum melakukan perikatan dengan asuransi, bagaimana

Setiap kelompok boleh mengambil 1 paket gambar / alat peredaran darah yang akan diberi nama pada organ peredaran darah dan diberi tanda panah yang menunjukkan

Ini merujuk pada pandangan Unaradjan (2003) bahwa faktor internal dari karakter disiplin adalah kondisi fisik, apabila anak memiliki kondisi fisik yang sehat ia mampu

Berdasarkan Tabel 1.1 diatas dapat diketahui bahwa konsentrasi gas formaldehid dan nitrogen dioksida di udara ruang masih dibawah nilai ambang batas tetapi keberadaan

Aturan-aturan telah menjadi landasan bagi KJRI Davao City dalam mengeluarkan kebijakan dan upaya-upaya untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat keturunan Indonesia di

Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini, penulis mencoba untuk mengkaji Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : Skep

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) hubungan status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi (2) hubungan

Pada tanggal pelaporan yang memiliki kualitas data cukup baik, model Nelson-Siegel dapat menghampiri data dengan lebih baik walaupun taksiran variansi biasanya berbeda tipis