• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 44 Dianjurkan Seorang Alim Ketika Ditanya Siapa Manusia Yang Paling Berilmu Untuk Menyerahkan Ilmunya Kepada Allah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab 44 Dianjurkan Seorang Alim Ketika Ditanya Siapa Manusia Yang Paling Berilmu Untuk Menyerahkan Ilmunya Kepada Allah"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

44







  









!"#

 $

%&'(



)

*+

Bab 44 Dianjurkan Seorang Alim Ketika Ditanya Siapa Manusia Yang Paling Berilmu Untuk Menyerahkan Ilmunya

Kepada Allah 

Penjelasan :

Pada dasarnya Allah  adalah yang paling mengetahui siapa diantara hambanya yang paling bertakwa, siapa diantara hambanya yang mendapatkan petunjuk dari ilmu yang diperolehnya dan siapa diantara hambanya yang paling berilmu. Allah  berfirman :

+,

%&-.



/ #$

*+

%.0 1

+,

*+

2'$

2345

“Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal” (QS. Al Hujuraat (49) : 13).

Dalam ayat lain, Firman-Nya  :

(

67.81

%&%9 :

6;

 $

<=

)0"1

“maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa” (QS. An Najm (53) : 32).

Firman-Nya Azza wa Jalla :

+,

>"?

6;

 $

<=

+@

<$

*'4

6;A

 $

</ B=

“Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah Yang Paling Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya; dan Dia-lah Yang Paling Mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS. Al Qolam (68) : 7).

Sehingga ketika seorang alim ketika ditanya siapakah manusia yang lebih berilmu darinya, ia menyerahkan ilmunya kepada Allah  karena Dia-lah yang Maha Mengatahui siapa hambanya yang paling berilmu. Sesungguhnya Allah  telah memberitahukan kepada kita semua bahwa hambanya yang paling terbaik yang ada dimuka bumi ini adalah Nabi kita Muhammad  tuannya Bani Adam. Allah  berfirman :

)$

,

>C 4

> ?

D0

DE6= 

(2)

“mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji” (QS. Al Israa (17) : 79).

Ini adalah janji Allah  kepada Nabi Muhammad  dan Allah  telah mengangkat kedudukan Rasulullah  sebagai manusia yang paling terbaik dimuka bumi baik didunia maupun diakhirat. Allah  berfirman :

# (?A

>

F-.

“Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu” (QS. Alam Nasyrah (94) : 4).

Imam As-Sa’diy dalam Tafsirnya berkata :

#'$ GF?/H #IA > J#C <K GL MN O P *' /Q < GRS T( -.N U V -. * *6? )W U *'$ GA =. X Y65/ X GZT[ XA G,\ G]H[A G^SA 3_A > < ?6\ ` )$ U a -. *6? /=b )W U *'$ A . *A X 6H *  < ]4d YTI[A 'e A  f' /Q\ Gg3_ / U Gh1 g8i( U <$ *  j(  8I D'4: <$ *  .

“Kami tinggikan kedudukanmu, kami jadikan untukmu pujian yang sangat bagus dan tinggi yang tidak pernah dicapai oleh seorang makhluk pun. Tidaklah disebut nama Allah  kecuali disebutkan bersamanya nama Rasulullah , sebagaimana yang dilakukan oleh orang yang akan masuk Islam, dalam adzan, dalam iqomah, dalam kutbah dan perkara lainnya yangmana Allah  telah meninggikan penyebutan Rasul-Nya Muhammad . Beliau  meresap dihati umatnya kecintaan, pemuliaan dan pengagungan yang tidak diberikan seperti itu kepada selainnya setelah Allah , maka Allah  memberikan ganjaran yang paling utama kepada umatnya”.

Dalam hadits mutawatir tentang syafaat, maka ketika manusia mendatangi para Nabi  untuk memberikan syafaat, mereka menyerahkannya kepada Nabi Muhammad  karena Beliaulah  penghulunya Bani Adam.

Berkata Imam Bukhori :

122



#m"/Q

/ 4$

*+

< 

n/"= 

YH

#m"/Q

%,'9

YH

#m"/Q

A2- =$

YH

):-4 5

/'

< 

o- '4I

YH

p%H

< V

o!"4$

+,

q( 6:

")&4

$ 8

+,

)6

f '

)6=

)#

'r- 

G

=":

6;

)6

-5s

.

Y0(

N.

A/$

*+

G

#m"/Q

)%

< 

o .

<$

t)4"#



)W

U

*'$

A



YH

»

ZH

)6

)4"#

D4'^5

)(

)#

'r- 

G

(



!"#

 $

Y0(

:

 $

.

 (

*+

* '$

G





"E-



* '

G

)Q Av(

*+

* '

+,

D/ 4$

<

E4$

w= i=

< - 4

6;

 $

> #

.

YH



t?

x '.A

*

'0(

*

= Q

D16Q

)(

o &

y(

*1 /0(

6 B(

"m

G

R^ :(

R^ :A

g 9

wz6

< 

n,6:

G

T=QA

D16Q

)(

o &

G

)" Q

:.

/ #$

{- |"P

@A

(3)

=BA}J?

:A

+ :(

~6 

<

 &=

N|"1(

*'4

)(

- 4

D-

G

,.A

)6=

g (A

D4i$

G

0^ :(

]"'0

=B  '

=B 6A

"=(

4 W

YH

)6

g 9

#1s

:€J/_

G

/0

#'0

<

:-9

N;

D4P:

G

A



/i

)6



<

P"#

)" Q

‚AI

,&=

N+

-%

*

.

Y0(

*

g (

p  ?



# A

)

{- |"P

)t:y(

p'ƒ:

~6 

G

YH

)6

>



"#%.

)„ 4:

G

"/1 ?(

)$

=;?ms

DPPH

G

"=(

'B :

)

{- |"P



…I?

)i

o 6C



A

YH

)"i1

* 6C



+(

)6

.

Y0(

-j|

)": A

>@ ?v

ZT"

Y0(

:

)6

.

Y0(

)6

)#

'r- 

YH

:

.

YH

;

>4"1

)$

,

)#=†1

"=

p =†$

D/z?

YH

>":

<

w'^ 1

)

D- 4W

G



)6

)t:

)$

o$

<

$

*+

*'#=+$

V

*= 1

p :

G

p : A

)$

o$

*&=+$

V

*= $

.

YH

):/i 

,

€Jz

*+

D-W

G

VA

)P $

>

D- 

G

0^ :(

,'‡ =

)$

Q

- 4

f '

=B

…]#'9

G

~"-=(

=B

…]#'9

G

;6=+&(

,

=;6%= 

G

ˆ-(

-j|

G

=;6%= (

- '„

oY 6:

G

€Ji(

2?6%9 P$

wH6(

)$

ˆ -Q

]#'9"

G

-0#(

q{-0:

A

< '1-0:

)(

- 4

.

Y0(

-j|



)6

G



‰0:

)=$

>=$A

<

$

*+

+V

{-0#.

N;

?6%9 P

)(

- 4

.

/=(

-j|

)

oŠ 6

<

Š6

]#'9"

*$8#(

.

Y0(

)6

2Z 6H

:6%=Q

- '„

oY 6:

G

~ /=$

)

B #'9

B H-|(

‹- „ 

B ;

YH



%H

>":

<

w'^ 1

)

D- 4W

YH

V

):N5Œ1

=

p'ƒ:

.

p:&(

)A}\

<

)6

D:' :

.

0^ :(

y(

2ZT%_



w

,=„

G

N5v(

-j|

* -

<

gT $

w H(

* ?

g/'

.

Y0(

)6

p H

D9:

q]"'.‚

- '„

of9:

YH



%H

>

>":

<

w'^ 1

)

D- 4W



YH

< 

]# ''$

N;A

/. A



0^ :(

)" Q



'1

 ;

n] -H

=^ 

B ;

G

 6v(

,

=;6%9t'j

G

/I6(

B'(

D?/I

/-

,

"0 #

*Hv(

.

YH

-j|

g/'

*Hv(

.

Y0(

*

)6

6

pz

~N|"1V

* '$

D- I

.

YH

N;

‹-(

)# '

># 'A

«

.

YH

)4"#



)W

U

*'$

A



»

Q -

*+

)6

G

: EE6

6

-4W

)" Q

"‰0

# '$

<

=;- 

«

64 6464

64). Hadits). Hadits). Hadits). Hadits nonono. . . . 122no 122122122

“Haddatsanaa Abdullah bin Muhammad ia berkata, haddatsanaa Sufyan ia berkata, haddatsanaa ‘Amr ia berkata, akhbaronii Sa’id bin Jubair ia berkata, aku berkata kepada Ibnu Abbas  bahwa Naufa Al Bikaaliy menduga bahwa Musa disni bukan Musanya Bani Isroil, melainkan ia adalah Musa yang lain. Ibnu Abbas  berkata : ‘dusta musuh Allah, haddatsanaa Ubay bin Ka’ab dari Nabi sw bahwa beliau  bercerita : “Nabi Musa  berdiri berkutbah dikalangan Bani Isroil, lalu ditanya siapakah manusia yang paling berilmu?

(4)

Beliau  menjawab : ‘saya orang yang paling berilmu’, maka Allah  menegurnya, ketika Beliau  tidak menyandarkan pengetahuan tersebut kepada Allah . Lalu Allah  mewahyukan kepada Nabi Musa  bahwa ada seorang hamba Allah  yang berada dipertemuan dua laut yang lebih berilmu darinya. Nabi Musa  berkata : ‘wahai Rabbku bagaimana cara menempuh jalan kesana?’. Maka dikatakan kepadanya ikutilah ikan dilautan maka jika ia menghilang maka tempatnya disana. Lalu Nabi Musa  pun pergi kesana bersama dengan muridnya yang bernama Yusya’ bin Nuun, keduanya mengikuti jejak ikan dilautan, sehingga ketika mereka sampai di sebuah batu mereka meletakkan kepalanya di batu tersebut dan tertidur, Ikannya tadi sudah menghilang dari lautan dengan menempuh suatu jalan tertentu yang membuat Nabi Musa  dan muridnya merasa takjub. Mereka menempuh perjalananya lagi malam dan siang, maka ketika keesokan harinya, Nabi Musa  berkata kepada muridnya : ‘kita akan menempuh perjalan besok lagi’. Muridnya berkata kepada Nabi Musa  : ‘Tahukah engkau tatkala kita mencari tempat berlindung di batu tadi, maka sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu’. Nabi Musa  berkata : ‘Itulah (tempat) yang kita cari." Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula. Maka ketika mereka sampai di batu tersebut, keduanya bertemu dengan seorang yang tertutup bajunya atau bajunya menutupinya, maka Nabi Musa  pun menyalaminya. Khidhir berkata : ‘salam juga dari mana engkau?’ Nabi Musa  menjawab : ‘aku Musa’, Khidhir bertanya lagi : ‘Musa dari Bani Isroil?’, jawab Nabi Musa  : ‘iya’, Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?, Khidhir menjawab: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersama aku, wahai Musa aku memiliki ilmu yang telah Allah  ajarkan kepadaku yang engkau belum mengetahuinya dan engkau juga memiliki ilmu yang Allah  ajarkan kepadamu yang aku tidak mengetahuinya. Nabi Musa  menjawab : ‘Insya Allah, engkau akan mendapatkan aku bersabar’, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusanpun. Lalu keduanya berjalan di bibir pantai yang tidak terdapat sebuah kapal pun, ketika mereka melewati sebuah kapal, mereka berdua meminta kepada pemilik kapal untuk ikut naik, maka mereka tahu bahwa itu adalah Khidhir, maka pemilik kapal mempersilakan mereka berdua naik kapal tanpa dipungut biaya. (pada saat mereka berlayar) datanglah seekor burung yang hinggap diujung perahu, kemudia ia meneguk sekali atau dua kali teguk air laut, Khidhir berkata : ‘wahai Musa, tidaklah ilmuku dan ilmumu dibanding ilmu Allah  kecuali seperti seteguk air burung ini. Kemudian Khidhir sengaja melubangi perahu tersebut, lalu meninggalkannya. Nabi Musa  berkata : ‘ia adalah milik kaum yang membawa kita tanpa upah, lalu engkau sengaja melubangi perahu tersebut yang dapat menenggelamkan pemilknya’. Khidhir berkata :

(5)

‘bukankah aku sudah bilang bahwa engkau tidak akan mampu bersabar denganku’. Nabi Musa  berkata : ‘janganlah engkau menghukumku dengan sesuatu yang aku lupa’. Ini adalah pertamakali Nabi Musa  lupa. Kemudian keduanya berjalan, ketika berjumpa dengan seorang anak yang sedang bermain bersama dengan dua temannya, lalu Khidihir memegang kepalanya dari bagian atasnya, lalu mencabutnya. Maka Nabi Musa  berkata : ‘engkau membunuh seorang anak yang masih bersih tanpa melakukan kesalahan?’. Khidhir berkata : ‘bukankah aku sudah bilang bahwa engkau tidak akan sabar bersamaku. Ibnu Uyyainah berkata : ‘ini atau atas demikian’. Lalu keduanya berjalan lagi hingga bertemu dengan penduduk kampung, mereka berdua minta dijamu makananan, namun para penduduknya enggan untuk menjamu keduanya, lalu keduanya mendapati sebuah tembok yang hampir rubuh, lalu khidhir pun membetulkannya, Khidhir berkata : ‘dengan tanganku, aku akan memperbaikinya’. Nabi Musa  berkata kepadanya : ‘kalau engkau mau, engkau dapat mengambil upah atas pekerjaanmu ini. Khidhir berkata : ‘ini adalah pemisah antaraku denganmu’. Nabi  bersabda : ‘Semoga Allah  merahmati Musa , kami berharap, seandainya Musa  bersabar, hingga diceritakan kepada kita seluruh perkara mereka berdua”.

Muslim pada 2340.

Penjelasan biografi perowi hadits :

Para perowinya telah berlalu keterangannya Penjelasan Hadits :

Referensi

Dokumen terkait

sekolah sebagai wadah pembiasaan untuk proses internalisasi nilai-nilai PAI kepada para siswa, yang mana kemudian budaya religius sekolah tersebut berisiskan tradisi

Dengan demikian dibutuhkan perancangan ulang (re- design) tata letak pada departemen yang berkaitan dengan proses produksi teh celup walini hitam tersebut dengan menggunakan

Non Aplicable PT Truslove Young Building Products Indonesia tidak menerima bahan baku kayu bekas/hasil bongkaran, seluruh bahan baku yang diterima berupa kayu bulat hutan hak

Keterampilan menulis sebagai salah satu dari empat keterampilan berbahasa, Dengan memiliki keterampilan menulis seseorang dapat mengungkapkan buah dari pikiran

Adalah ialah peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, dimana hasil konsepsi masih dalam uterus, dan tanpa adanya dilatasi

Koefisien ini signifikan pada taraf signifikansi 5% dan lebih besar daripada total efek langsung hubungan kedua variabel itu yang hanya 0,035 sehingga terdapat hubungan tidak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) terhadap kemampuan menyusun kalimat Bahasa Indonesia siswa