• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

41

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Proses penelitian

menggunakan pendekatan kualitatif bersifat

fenomenologis yaitu menyelidiki suatu fenomena sosial atau masalah manusia. Menurut Sugiyono (2009:1), penelitian kualitatif yaitu suatu metode yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), sifat analisis data dan hasil penelitian

kualitatif lebih menekankan makna daripada

generalisasi.

Peneliti mendeskripsikan sesuatu yang terjadi pada sasaran penelitian yang merupakan kata-kata, tingkah laku atau aktivitas dan realitas dari sumber penelitian. Oleh karena itu penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah bersifat penemuan sehingga peneliti merupakan instrument kunci. Peneliti bekal teori yang cukup dan wawasan yang luas sehingga bisa bertanya, menganalisa, dan mengkonstruksikan objek yang diteliti berhubungan dengan supervisi akademik

kunjungan kelas oleh Kepala Sekolah untuk

meningkatkan kinerja guru di SDN Langensari 04 Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.

Kehadiran peneliti dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengumpul data dan sebagai instrumen aktif dalam penelitian di lapangan. Karena itu sebagai instrumen penelitian pada penelitian ini

(2)

adalah peneliti itu sendiri. Kedudukan peneliti selain sebagai peneliti, merangkap sebagai perencana, pelaksana pengumpul data, analisis, penafsir data dan pada akhirnya menjadi pelopor hasil penelitiannya.

Menurut Nasution (dalam Sugiyono, 2009:60), dalam penelitian kualitatif tidak ada pilihan lain dari

pada menjadikan manusia sebagai instrumen

penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya.

3.2 Fokus Penelitian

Untuk mendiskripsikan penelitian ini lebih lanjut akan dilakukan pengukuran tentang, perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi supervisi akademik

kunjungan kelas oleh kepala sekolah di SDN Langensari 04 Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.

Untuk itu yang dimaksud penelitian ini adalah ingin mengetahui lebih lanjut akan dilakukan pengumpulan data tentang:

1. Dokumen perencanaan supervisi akademik 2. Dokumen pelaksanaan supervisi akademik 3. Dokumen laporan hasil supervisi akademik

Dari definisi operasional konsep penelitian ini sebagaimana tertulis pada judul adalah sebagai berikut:

(3)

3.2.1 Supervisi Akademik

Supervisi akademik merupakan usaha yang bersifat membantu atau membina para guru, melayani guru agar para guru dapat memperbaiki, mengembangkan serta meningkatkan kualitas proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi peserta didik mencapai hasil belajar yang optimal, dan dapat pula menyiapkan proses kegiatan belajar peserta didik yang efektif dan efisien.

Panelitian ini akan mengkaji tentang supervisi akademik dengan sasaran materi

administrasi manajerial/pembelajaran dan

supervisi akademik kunjungan kelas pada aspek

pelaksanaan pembelajaran ditinjau dari

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi oleh kepala sekolah.

3.2.2 Supervisi Akademik Kunjungan Kelas

Supervisi Akademik Kunjungan Kelas adalah

kegiatan kepala sekolah/pengawas sekolah

mengunjungi kelas tempat guru sedang

melaksanakan pembelajaran.

3.2.3 Kepala Sekolah

Kepala Sekolah adalah guru yang diberi tugas tambahan dengan tugas dan fungsinya yaitu

sebagai EMASLIM (Educator, Manager,

Administrator, Supervisor, Leader, Inovator,

Motivator). Tugas seorang kepala sekolah sebagai supervisor maka bertanggungjawab memantau, membina, memperbaiki, dan memotivasi guru dalam proses pembelajaran salah satu tugasnya adalah supervisi. Disamping itu kepala sekolah

(4)

juga bertanggungjawab terhadap peningkatan mutu pembelajaran yang dilaksanakan oleh para guru di sekolah yang dipimpinnya.

Kepala sekolah pada penelitian ini adalah Kepala Sekolah SDN Langensari 04 Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang

.

3.2.4 Perencanaan Supervisi Akademik

Perencanaan merupakan syarat bagi setiap organisasi atau lembaga dalam melakukan kegiatan, baik perorangan maupun kelompok.

Perencanaan merupakan keharusan untuk

melakukan kegiatan pelaksanaan.

Perencanaan pada penelitian ini adalah

tentang perencanaan supervisi akademik

kunjungan kelas oleh kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru.

3.2.5 Pelaksanaan Supervisi akademik

Pelaksanaan supervisi akademik kunjungan kelas merupakan pelaksanan dari perencanaan yang telah disusun kepala sekolah. Bagaimana dalam pelaksanaan supervisi akademik berjalan dengan baik, maka perlu cara atau teknik yang baik, sehingga para guru menjadi termotivasi selalu meningkatkan proses pembelajaran.

Pada penelitian ini fokus penelitian akan mengkaji tentang bagaimana kepala sekolah SDN

Langensari 04 Kecamatan Ungaran Barat

Kabupaten Semarang melaksanakan supervisi akademik ditinjau dari aspek penerapan prinsip-psinsip supervisi akademik, pendekatan, dan tehnik yang digunakan.

(5)

3.2.6 Evaluasi Supervisi Akademik

Evaluasi merupakan kegiatan terakhir dari supervisi akademik kunjungan kelas. Kegiatan ini

digunakan pertemuan umpan balik yang

dilakukan antara kepala sekolah dan guru setelah

melaksanakan supervisi akademik dan

memperoleh hasilnya.

Penelitian ini pada unsur evaluasi supervisi akademik akan mengupas sejauhmana kepala sekolah SDN Langensari 04 Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang melakukan kegiatan-kegiatan umpan balikan supervisi akademik.

3.3 Subyek penelitian

Narasumber dalam hal ini yaitu orang yang bisa memberikan informasi lisan tentang sesuatu yang ingin

kita ketahui. Seorang informan bisa saja

menyembunyikan informasi penting yang dimiliki oleh karena itu peneliti harus pandai-pandai menggali data dengan cara membangun kepercayaan, keakraban dan kerjasama dengan subjek yang diteliti di samping tetap kritis dan analitis. Peneliti harus mengenal lebih mendalam informannya, dan memilih informan yang benar-benar bisa diharapkan memberikan informasi yang akurat. Informan dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah dan Guru di SD N Langensari Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.

3.4 Teknik Pengumpul Data

Teknik pengumpul data merupakan langkah yang paling penting dalam penelitian. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai cara dan berbagai sumber. Sumber data dapat menggunakan sumber

(6)

primer, dan sumber data sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang diperoleh dari pihak yang

langsung berhubungan dengan permasalahan,

sedangkan data primer adalah sumber data dari pihak/sumber lain yang berfungsi untuk penguatan atau croschek. hal tersebut diperjelas dengan gambar 3.1.

Gambar 3.1 Triangulasi “Teknik” Pengumpulan Data Sugiyono (2009: 331).

Tehnik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tehnik observasi, studi dokumentasi,

dan wawancara. Observasi dilakukan untuk

memperoleh data dan kondisi supervisi akademik

kunjungan kelas oleh Kepala Sekolah untuk

meningkatkan Kinerja Guru di SD N Langensari 04 Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang dengan pengamatan langsung. Studi dokumentasi dimaksudkan untuk melihat dan memperoleh data otentik yang dapat digunakan sebagai croschek data

yang sama dengan tehnik lain. Wawancara

Wawancara Mendalam Dokumentasi

Sumber

Data Sama

Observasi Partisipatif

(7)

dimaksudkan untuk memperoleh informasi langsung dari sumber data. Wawancara dilakukan kepada kepala sekolah dan guru kelas sebanyak enam (6) orang.

3.4.1 Triangulasi Sumber

Untuk mengetahui data tentang supervisi akademik kunjungan kelas oleh kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru di SD Negeri Langensari 04 Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang, dengan menggunakan teknik wawancara

mendalam dengan kepala sekolah, sebagai

pemimpin satuan pendidikan. Wawancara dengan guru sebagai informan, untuk mendapatkan informasi terkait dengan teknik supervisi akademik.

Gambar 3.2 Triangulasi “sumber” pengumpulan data (suatu teknik pengumpulan data pada bermacam-macam sumber data A, B, C)

3.4.2 Triangulasi Metode

Dalam pengumpulan data peneliti

menggunakan teknik observasi, wawancara

mendalam, dan dokumesntasi, sebagai sumber data.

Berdasarkan sifat penelitian kualitatif maka data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri

Wawancara mendalam

C

A

B

(8)

data primer dan data sekunder, dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara: a. Pengamatan (Observasi)

Observasi untuk mendapatkan informasi yang

nyata di sekolah. sehingga peneliti akan

memperoleh manfaat dan pandangan yang

menyeluruh, juga pengalaman langsung,

memperoleh kesan-kesan pribadi, dan merasakan suasana situasi sosial yang diteliti. Kegiatan pengamatan (observasi) dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan informasi tentang adanya faktor-faktor yang mempunyai peranan penting sebagai faktor mendukung maupun faktor yang

menghambat dalam pelaksanaan supervisi

akademik kunjungan kelas oleh kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru di SDN

Langensari 04 Kecamatan Ungaran Barat

Kabupaten Semarang. b. Wawancara

Wawancara merupakan percakapan yang dilakukan oleh peneliti dan infoman. Cakupan wawancara banyak sekali yang akan dibahas, namun peneliti menfokuskan tentang supervisi akademik kunjungan kelas. Wawancara yang

dilakukan peneliti akan digunakan untuk

memperoleh data yang berhubungan dengan supervisi akademik kunjungan kelas oleh kepala sekolah. Teknik wawancara yang dilakukan secara terbuka. Pelaksanaan wawancara sesuai dengan karakteristik penelitian kualitafif, yaitu peneliti sebagai alat pengumpul data, kepala sekolah dan

guru tempat penelitian mengisi pedoman

(9)

informasi yang nyata, riil sehingga mudah untuk menganalisis data.

Wawancara yang dilakukan baik secara langsung (face to face) antara peneliti dengan informan maupun menggunakan pesawat telepon, sehingga terjadi kontak pribadi. Oleh karena itu pewawancara perlu memahami situasi dan kondisi sehingga dapat menentukan waktu yang tepat kapan dan dimana harus melakukan wawancara. Kegiatan wawancara dalam penelitian ini dilakukan secara kekeluargaan yaitu menyampaikan secara langsung kepada kepala sekolah sebagai informan kunci dan guru sebagai informan pendukung. Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi yang diperlukan karena informan terlibat langsung

dengan pelaksanan penelitian. Pelaksanaan

wawancara ini dilakukan secara terbuka dan luwes tidak mengikat, dengan menggunakan pertanyaan awal yang ringan kemudian semakin memfokus sehingga informasi yang dikumpulkan dapat secara mendalam dan mencapai sasaran. Keluwesan ini diharapkan mampu mengorek kejujuran informan untuk memberikan informasi yang sebenarnya.

Tujuan utama dari wawancara mendalam ini untuk mengetahui tentang bagaimana pelaksanaan supervisi akademik kunjungan kelas oleh kepala

sekolah dan faktor-faktor yang dapat

mempengaruhinya serta tingkat ketercapaian

pelaksanaan supervisi akademik kunjungan kelas oleh kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru di SD Negeri Langensari 04 Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Daftar pertanyaan sifatnya hanya sebagai pedoman atau

(10)

acuan dalam melakukan wawancara agar peneliti tetap berada pada jalur penelitian dan tidak keluar dari substansi penelitian.

c. Dokumentasi dan Arsip

Dokumentasi dilakukan dengan cara

menelusuri literatur-literatur ilmiah dari buku-buku jurnal ilmiah, surat kabar data statistik, dan karya ilmiah. Sumber data dari dokumentasi merupakan sumber data kedua (data sekunder). Pada penelitian ini peneliti mengamati dan mencatat arsip/dokumen yang berisi tentang

pelaksanaan kegiatan supervisi akademik

kunjungan kelas seperti program supervisi kepala sekolah, hasil penilaian supervisi oleh kepala sekolah, dan hasil yang diperoleh selama kegiatan

penelitian berlangsung. Studi dokumentasi

merupakan pelengkap dari penggunaan metode

observasi dan wawancara dalam penelitian

kualitatif.

3.5 Teknik Analisis Data

Setelah diperoleh data, maka data dianalisisis. Pada penelitian ini analisis data menggunakan model interaktif, yaitu mengumpulkan data dengan model analisis interaktif ada tiga komponen utama analisis, yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan atau verifikasi. Dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga data yang diperoleh sampai titik jenuh. Untuk memperjelas model analisis interaktif dapat digambarkan dengan skema sebagai berikut:

(11)

Gambar 3.3 Skema Model Analisis Interaktif Sumber: Sutopo (2006: 120)

Dari gambar di atas maka dapat dijelaskan reduksi data, penyajian data dan penarikan simpulan/ verifikasi sebagai suatu jalinan pada saat sebelumnya, selama dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar, untuk membangun wawasan umum yang disebut analisis. Masing-masing kegiatan dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengumpul Data

Data yang sudah terkumpul secara keseluruhan dari banyak sumber yaitu wawancara, pengamatan (observasi), dokumentasi resmi, gambar, foto, serta data-data lain yang mendukung.

2. Reduksi Data

Reduksi data berjalan secara berkelanjutan selama penelitian berlangsung. Sesudah data terkumpul mulai membaca catatan, memahami

(12)

ringkasan. Membuat tabel tentang uraian hasil penelitian, dari catatan dilapangan serta jawaban terhadap masalah yang diteliti.

3.Penyajian Data

Data yang diperoleh peneliti nanti berupa kalimat-kalimat, maka dari itu data tersebut akan disajikan berbentuk teks atau uraian deskriptif.

4. Penarikan Simpulan

Dalam kegiatan penarikan simpulan /verifikasi menunjukan hal yang penting karena dari mulai pengumpulan data, mencatat, mengalisis data yang diperoleh dalam penelitian.

3.6 Kerangka Dasar Penelitian

Kerangka dasar penelitian merupakan suatu proses tahapan atau langkah-langkah penelitian,

sehingga hasil penelitian ini dapat

dipertanggungjawabkan. Alur penelitian ini

mengungkap tentang supervisi akademik di SDN

Pongangan. Sistematika pengelolaan supervisi

akademik di SDN Pongangan seperti pada gambar 3.4.

3.7

3.8

Kepala Sekolah Perencanaan supervisi akademik kunjungan kelas Pelaksanaan Supervisi Akademik kunjungan kelas

Evaluasi dan tindak lanjut supervisi akademik kunjungan kelas Menerapkan prinsip supervisi Menyiapkan instrumen Melakukan evaluasi dengan guru Membicarakan dng para guru

(13)

Gambar 3.4 Alur Pengelolaan Supervisi Akademik

Menurut Sutopo (2006), triangulasi merupakan cara yang paling umum digunakan bagi peningkatan validitas data dalam penelitian kualitatif. Dalam kaitannya dengan hal ini yang digunakan adalah trianggulasi sumber dan metode.

Dalam penelitian supervisi akademik kunjungan kelas oleh kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru di SD Negeri Langensari 04 Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang menggunakan Triangulasi sumber yaitu peneliti mengecek data atau informasi yang diperoleh melalui metode wawancara kemudian data tersebut dicek kembali dengan metode observasi atau dokumentasi begitu pula sebaliknya. Triangulasi sumber data adalah menggali kebenaran informai tertentu melalui berbagai metode dan sumber perolehan data. Misalnya, selain melalui wawancara dan observasi, peneliti bisa menggunakan observasi terlibat (participant obervation), dokumen tertulis, arsif, dokumen sejarah, catatan resmi, catatan atau tulisan pribadi dan gambar atau foto. Tentu masing-masing cara itu akan menghasilkan bukti atau data yang berbeda, yang selanjutnya akan memberikan pandangan (insights) yang berbeda pula mengenai fenomena yang diteliti. Berbagai pandangan itu akan melahirkan keluasan pengetahuan untuk memperoleh kebenaran handal. Sedangkan triangulasi metode dilakukan dengan cara membandingkan informasi atau data dengan cara yang berdeda. Sebagaimana dikenal, dalam penelitian kualitatif peneliti menggunakan metode wawancara, obervasi, dan survei. Untuk memperoleh kebenaran informasi yang handal dan gambaran yang utuh mengenai informasi tertentu,

(14)

peneliti bisa menggunakan metode wawancara bebas

dan wawancara terstruktur. Atau peneliti

menggunakan wawancara dan obervasi atau

pengamatan untuk mengecek kebenarannya. Selain itu, peneliti juga bisa menggunakan informan yang berbeda untuk mengecek kebenaran informasi tersebut. Melalui berbagai perspektif atau pandangan diharapkan diperoleh hasil yang mendekati kebenaran. Karena itu, triangulasi tahap ini dilakukan jika data atau informasi yang diperoleh dari subjek atau informan penelitian diragukan kebenarannya. Dengan demikian, jika data itu sudah jelas, misalnya berupa teks atau

naskah/transkrip film, novel dan sejenisnya,

triangulasi tidak perlu dilakukan. Namun demikian, triangulasi aspek lainnya tetap dilakukan.

Gambar

Gambar 3.1 Triangulasi “Teknik” Pengumpulan Data   Sugiyono (2009: 331).
Gambar 3.2 Triangulasi “sumber” pengumpulan data (suatu  teknik  pengumpulan  data  pada   bermacam-macam sumber data A, B, C)
Gambar  3.3  Skema  Model  Analisis  Interaktif  Sumber:  Sutopo  (2006: 120)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, proses pengeboran pada sumur FZH- 10 trayek 12¼” menggunakan sistem sirkulasi lumpur Kla Shield (HPWBM) yang terdapat Ultrahib

Apabila pindah sekolah, buku Laporan Hasil Belajar Peserta Didik ini dibawa oleh Peserta Didik yang bersangkutan untuk dipergunakan di sekolah baru

Dalam beradaptasi dengan lingkungan, berkomunikasi secara efektif, dan empatik, santun berkomunikasi beliau cukup baik hal ini terbukti ketika peneliti meminta izin untuk

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI SOSIALUNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI EMOSIONAL SOSIAL PESERTA DIDIK BERBAKAT.. Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu

Abstrak— Limbah cair yang dihasilkan dari proses pemasakan di industri kacang bawang memiliki kadar garam (NaCl) cukup tinggi sekitar 28,9% dengan derajat boume sekitar

Berdasarkan hasil penelitian dan yang telah diuraikan di atas, maka dapat diuraikan beberapa kesimpulan sebagai berikut, hasil belajar siswa dengan menggunakan Media

Buchimgae atau Jeon adalah jenis kudapan yang dibuat dari kimchi atau makanan laut yang dicampur dengan adonan tepung dan digoreng menjadi seperti

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam lingkungan Perusahaan Jasa X Surabaya khususnya mengenai komitmen pada kualitas masih belum tercapai dengan optimal