• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN (RKPM) MINGGU 5. A. TUJUAN AJAR: Dapat menjelaskan evolusi batas maritim nasional di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I. RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN (RKPM) MINGGU 5. A. TUJUAN AJAR: Dapat menjelaskan evolusi batas maritim nasional di Indonesia"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 I. RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN (RKPM) MINGGU 5 A. TUJUAN AJAR:

Dapat menjelaskan evolusi batas maritim nasional di Indonesia

B.POKOK BAHASAN/SUB POKOK BAHASAN:

Konsep Negara kepulauan

• Evolusi Klaim wilayah laut oleh Indonesia • Konsep Negara Kepulauan

• Garis pangkal kepulauan Indonesia dan Alur Laut Kepulauan Indonesia • Hukum laut domestik yang terkait batas maritim

C. MEDIA AJAR : Handout

D. METODE EVALUASI DAN PENILAIAN

a. Kuis

E. METODE AJAR:

STAR : SCL (Student Centered Learning) + TCL (Teacher Centered Learning) + F. AKTIVITAS MAHASISWA

a. Memperhatikan, mencatat, membaca modul b.Berdiskusi

c. Mengerjakan soal kuis

G. AKTIVITAS DOSEN DAN NAMA DOSEN a. Menjelaskan materi pokok bahasan

b. Membuat soal kuis c. Memandu diskusi

d. Nama Dosen : I Made Andi Arsana

II. BAHAN AJAR

1. Evolusi Klaim Wilayah Laut oleh Indonesia

Ketika 17 Agustus 1945 Indonesia diproklamasikan menjadi suatu negara merdeka, secara hukum internasional, wilayah Negara Indonesia adalah meliputi bekas jajahan Hindia Belanda yang mengikuti Ordonansi“Territoriale Zee En Maritieme Kringen Ordonantie 1939” Stbl.1939 No.442 Artikel 1 Ayat (1) bahwa batas teritorial Negara Indonesia adalah : 3 mil laut dari garis air rendah setiap pulau yang masuk Wilayah Indonesia. Dengan demikian setiap pulau mempunyai wilayah teritorial di laut sendiri-sendiri selebar 3 Mil dari garis pantai. Perairan yang terletak diantar pulau-pulau setelah 3 Mil adalah laut bebas atau laut internasional sehingga negara mana saja dapat melintas wilayah internasional tanpa harus minta izin kepada Indonesia. Dalam kondisi seperti itu, maka wilayah negara Indonesia tidak merupakan satu kesatuan wilayah yang utuh, namun merupakan wilayah yang terpisah-pisah anatar satu pulau dengan pulau lainnya, diantara pulau-pulau bagian wilayah Indonesia merupakan laut internasional. Laut diantara pulau-pulau bukan merupakan pemersatu, namun sebagai pemisah (lihat ilustrasi Gambar 1)

(2)

2

Kondisi wilayah negara yang seperti diuraikan di atas tentu sangat tidak menguntungkan bagi Indonesia sebagai suatu negara karena dengan demikian negara Indonesia tidak menjadi satu kesatuan wilayah, tidak merupakan satu kesatuan bangsa, tidak merupakan satu kesatuan budaya, satu kesatuan ekonomi. Dari segi geo-strategi perahanan dan kemanan kondisi tersebut juga sangat tidak menguntungkan karena wilayah negara Indonesia bukan merupakan satu kesatuan pertahanan keamanan.

2. Konsep Negara Kepulauan

Memperhatikan kondisi wilayah teritorial yang sangat tidak menguntugkan tersebut, pada tanggal 13 Desember 1957, Perdana Menteri Djuanda mengeluarkan peraturan pemerintah bahwa Indonesia yang menyatakan bahwa adalah negara Indonesia adalah negara kepulauan (archipelago state) . Peraturan Pemerintah ini sangat dikenal dengan Deklarasi Djuanda. Dalam Deklarasi Djuanda pada intinya menyatakan bahwa:

• Segala perairan di sekitar, di antara dan yang menghubungkan pulau-pulau yang termasuk Indonesia adalah wilayah kedaulatan mutlak NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)

• Batas teritorial ditetapkan 12 mil laut dari pulau terluar wilayah NKRI

• Prinsip: mempersatukan wilayah darat dan wilayah laut negara Indonesia menjadi satu kesatuan utuh NKRI meliputi: Satu kesatuan wilayah , Satu kesatuan bangsa, Satu kesatuan budaya, Satu kesatuan ekonomi dan Satu kesatuan pertahanan-kemanan. Kemudian konsep tersebut sekarang lebih dikenal dengan KONSEP

WAWASAN NUSANTARA .

Available at http://madeandi.staff.ugm.ac.id

Territorial sea and Maritime Environment Ordnance 1939  3 M TS Evolusi Klaim wilayah laut oleh Indonesia

Hanya untuk ilustrasi

Gambar 1: Wilayah teritorial Indonesia mengikuti Ordonansi“Territoriale Zee En Maritieme Kringen Ordonantie 1939” Stbl.1939 No.442

(3)

3

Sehingga dengan Deklarasi Djuanda maka wilayah teritorial Indonesia menjadi seperti Gambar 2.

Available at http://madeandi.staff.ugm.ac.id

Deklarasi Djoeanda 1957 – Wawasan Nusantara (Law No. 4/Prp/1960)

Evolusi Klaim wilayah laut oleh Indonesia

Hanya untuk ilustrasi

Gambar 2: Wilayah Indonesia setelah Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957.

• Deklarasi yang merupakan pernyataan sepihak dikuatkan dengan UU. No.4/Prp.1960 yang merubah ordonansi 1939

• Dua hal penting yang perlu dicatat dari Deklarasi Djuanda bahwa: 1). garis pangkal normal menjadi garis pangkal lurus dan 2). lebar teritorial yang tadinya 3 mil dirubah menjadi 12 mil dari garis pantai (surut terendah).

• Akibat dari dua ketentuan tersebut maka luas wilayah teritorial NKRI berubah dari

2.027.087 km2 menjadi 5.193.025 km2

3. Perjuangan untuk mendapat pengakuan internasional terhadap Konsep Wawasan Nusantara

Periode 13 des 1957- 17 feb 1969 era awal perjuangan konsep Wawasan Nusantara (Negara Kepulauan) untuk mendapat pengakuan internasional melalui konvensi hukum laut (UNCLOS I) tahun 1958 dan UNCLOS II tahun 1960, hasilnya belum diakui. Konsep Wawasan Nusantara mendapat tentangan dari negara maju: Amerika Serikat, Australia, Belanda, Inggris dan Selandia Baru.Peserta konferensi menganggap konsep Archipelago State masih perlu dikaji. Namun ada 3 hal yang diakui : 1).penarikan garis pangkal lurus diakui sebagai metode penarikan garis pangkal laut teritorial disamping garis pangkal biasa

(4)

4

(normal base line= low water), 2).memberikan hak kepada negara pantai untuk melaksanakan hak berdaulatnya (sovereign right) pada zone tambahan (contigoues zone )

Pada UNCLOS III (1982) setelah mlalui perjuangan diplomasi yang gigih tanpa henti akhirnya konsep Negara Kepulauan diakui secara internasional, sehingga dengan demikian konsep Wawasan Nusantara diakui secara internasional. Konsep Negara Kepulauan menurut UNCLOS III adalah seperti dilustrasikan pada Gambar 3.

Available at http://madeandi.staff.ugm.ac.id Perairan kepulauan Perairan pedalaman Zona tambahan ZEE ZEE ZEE ZEE *LTE laut darat

Konsep Negara Kepulauan

Lihat:

UNCLOS (46 dan 47)

Gambar 3: Konsep Negara Kepulauan menurut UNCLOS III 1982

Segera setelah pengakuan tersebut Indonesia meratifikasi UNCLOS III pada tgl. 31 desember .1985 melalui UU No.17 tahun 1985. Sebagai tindak lanjut dari pengesahan UNCLOS 1982, Pemerintah Indonesia telah menerbitkan UU No. 6 tahun 1996 tentang Perairan Indonesia dan Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2002 tentang Daftar Koordinat Geografis Titik-Titik Garis Pangkal Kepulauan Indonesia.

4.Garis pangkal kepulauan Indonesia dan Alur Laut Kepulauan Indonesia

Dengan diakuinya konsep negara kepulauan, maka garis pangkal kepulauan Indonesia menjadi seperti Gambar 4.

(5)

5

Available at http://madeandi.staff.ugm.ac.id

Garis pangkal kepulauan Indonesia dan ALKI

Malaysia Malaysia Philippines Palau Australia India Thailand Perairan Kepulauan

Animation by I Made Andi Arsana (2012) Animation by I Made Andi Arsana (2012)

Soal ALKI

ALKI adalah ‘kompensasi’ karena pengakuan dunia atas staus negara kepulauan Indonesia baru menetapkan ALKI utara-selatan. Timur-barat masih dikaji

Garis pangkal kepulauan

Garis pangkal kepulauan

Gambar 3: Garis pangkal kepulauan Indonesia dan ALKI

Sesuai dengan ketetntua UNCLOS III, walaupun wilayah perairan diantara pulau-pulau milik Indonesia sudah menjadi wilayah teritorial, namun Indonesiah tetap harus memberi hak kepada negara lain untuk melintas secara damai di wilayah perairan kedaulatan Indonesia. Oleh sebab itu dibuatlah Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) sebagai alur bagi negara lain untuk melintas secara damai di wilayah kedaulatan Indonesia.

Beberapa perjanjian dengan negara tetangga yang sudah menjadi hukum nasioanal:

No Negara Zona Maritim Tanggal Perjanjian

1

Malaysia

continental shelf 27 Oct 1969

2 territorial seas 17 Mar 1970

3

Australia

continental shelf 18 May 1971

4 continental shelf 9 Oct 1972

5 certain boundaries 12 Feb 1973

6 exclusive economic

zone and continental

(6)

6

shelf

7

India

continental shelf 8 Aug 1974

8 continental shelf 14 Jan 1977

9 Papua New

Guinea

Maritime Boundary 13 Dec 1980

10

Singapore

territorial sea 25 May 1973

11 territorial sea 10 March 2009

12

Thailand

continental shelf 17 Dec 1971

13 continental shelf 11 Dec 1975

14 India and Thailand tri-junction point of continental shelf 22 Jun 1978 15 Malaysia and Thailand

continental Shelf 21 Dec 1971

16 Vietnam continental shelf 26 Jun 2003

III. EVALUASI

1) Bagaimana wilayah teritorial Indonesia setelah Indonesia merdeka, jelaskan 2) Jelaskan konsep Negara Kepulauan dan Konsep Wawasan Nusantara

3) Ada 3 hal penting tentang konsep negara Kepulauan yang diajukan Indonesia, jelaskan 4) Apa akibatnya terhadap wilayah teritorial Indonesia dengan diakuinya konsep negara

kepulauan oleh dunia internasional

5) Apakah negara-negara lain boleh melintas di perairan wilayah kedaulatan Indonesia, jelaskan

6) Apakah konsep negara kepulauan diakui dengan mudah oleh dunia internasional, jelaskan

7) Jelaskan tentang ALKI dan mengapa Indonesia perlu menetapkan ALKI, jelaskan. 8) Jelaskan beberapa perjanjian internasional yang sudah menjadi hukum laut nasional.

(7)

7 DAFTAR BACAAN (REFERENSI):

1. Anonim, 1982, United Nations Convention on the Law of the Sea, United Nations Organisation, New York.

2. Anonim, 2000, Handbook on the Delimitation of Maritime Boundaries, United Nations Organisation, New York.

3. Anonim, 2006, A Manual On Technical Aspects Of The United Nations Convention On The Law Of The Sea – 1982, Special Publication No. 51, 4th Edition - March 2006, Published by the International Hydrographic Bureau, MONACO 4. Churchill, R. and Lowe, A. (1999). The Law of the Sea, Manchester University Press

Cole, George. M. (1997). Water Boundaries

5. Evans, Malcolm D. (1988). Relevant Circumstances and Maritime Delimitation,

Clarendon Press – Oxford

6. Sutisna, S., 2004, Pandang Wilayah Perbatasan Indonesia, Pusat Pemetaan Batas Wilayah, Bakosurtanal

Gambar

Gambar 2: Wilayah Indonesia setelah Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957.
Gambar 3: Konsep Negara Kepulauan menurut UNCLOS III 1982
Gambar 3: Garis pangkal kepulauan Indonesia dan ALKI

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan merupakan suatu proses awal dari sebuah kegiatan, sehingga perencanaan pembangunan yang merupakan awal dari kegiatan pembangunan yang berorientasi terhadap

Hal ini dapat dilihat dari jumlah keseluruhan ketuntasan klasikal pada siklus I diperoleh data siswa yang tuntas pada muatan pembelajaran maupun ranah masih di bawah

Dari hasil uji akurasi kVp telah diperoleh grafik output (uGy/mAs) vs kVp yang dapat digunakan untuk mengetahui berapa besar dosis radiasi yang diterima udara, kerma

Permasalahan yang terjadi adalah perusahaan ini berencana untuk mengganti peralatan yang digunakan tersebut, karena dinilai kinerja alat-alat tersebut sudah menurun, namun

Lalu presentase responden 23 responden (28,8%) menjawab sangat setuju dengan mengetahui tentang urutan adegan pada iklan KakaoTalk di Televisi, presentase yang

Tahap kerahsiaan dalam mentadbirkan sesuatu kes tatatertib sememangnya penting temtamanya dalam menjaga pe rjalanan dan integriti individu serta kes yang diumskan. Sebanyak

Menurut Urban dalam Sobur (2013;222), menyatakan bahwa mitos adalah cara utama yang unik untuk memahami realitas. Peneliti ingin mengetahui tanda-tanda denotasi, konotasi hingga

Studi kali ini akan mempelajari karakterisasi reservoir batupasir Duri “B2” di lapangan RantauBais bagian utara, yang meliputi studi tentang fasies pengendapan, stratigrafi