• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Banjarmasin, April Penulis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Banjarmasin, April Penulis"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang mana atas Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Penyusunan Makalah Kewirausahaan dengan judul “ Ide dan Peluang Dalam Kewirausahaan “.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat lebih memahami tentang kewirausahaan. Makalah ini disusun oleh saya dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri saya maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Tak lupa, saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Ali Sadikin, SE. MM ,dosen mata kuliah ini yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Saya menyadari bahwa “ tak ada gading yang tak retak “, makalah yang saya susun ini tak luput dari kekurang dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya,saya sebagai penyusun sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun oleh pembaca, terima kasih.

Banjarmasin, April 2012

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………..…………... 1

DAFTAR ISI ………...………... 2

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah .………..………... 3

Metode Pembahasan …...….………... 4

Batasan Masalah ……….…...………... 4

Tujuan ………..…….……… ... 4

BAB II ISI IDE DAN PELUANG DALAM KEWIRAUSAHAAN Pengertian Wirausaha ………...… 5

Unsur Wirausaha...……… ... 5

Sumber – Sumber Potensial Peluang………..……… .. 7

Ide Kewirausahaan ... 7

Bekal Pengetahuan Dan Kompetensi Kewirausahaan ... 9

Kriteria Berwirausaha ... 10

BAB III PENUTUP Kesimpulan ……….…….……… ... 12

Saran ……….………...… 12

Penutup ... 12

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Wirausaha merupakan suatu proses atau cara untuk melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang diharapkan dengan cara memproduksi, menjual atau menyewakan suatu produkk barang atau jasa.

Dalam menjalankan suatu usaha (wirausaha) seorang pelaku usaha harus memiliki :

1. Skill ( Kemampuan )

Seorang pelaku usaha harus memiliki skil (kemampuan) untuk berwirausaha karna tanpa skil (kemampuan) seorang pelaku usaha tidak akan mungkin bisa berwirausaha. Jadi skill (kemampuan) adalah modal utama yang harus dimiliki dalam berwirausaha.

2. Tekad (kemauan)

Apabilaseorang pelaku usaha telah mempunyai skill (kemampuan) tapi tanpa ada tekad (kemauan yang kuat) untuk berwirausaha maka skill (kemampuan) berwirausaha itu akan sia-sia karena tidak dapat tersalurkan. Jadi pada dasarnya skill dan tekad itu harus dimiliki oleh seorang pelaku wirausaha

3. Modal

Modal merupakan aspek yang sangat menunjag dalam hal memulai dan menjalankan suatu usaha disamping mempunyai skill dan tekad.

4. Target dan Tujuan

Seorang pelaku usaha apabila ingin menjalankan suatu usaha maka harus bisa menentukan targer dan tujuan pemasarannya. Karena apabila target dan tujuan tidak direncanakan maka usaha yang dijalankan tidak mungkin dapat bertahan lama.

5. Tempat

Tempat berwirausaha merupakan aspek yang harus dimiliki bila ingin menjalankan wirausaha. Karena tempat juga sangat menunjang dalam hal wirausaha dan bisa menjadikan suatu bahan pertimbangan oleh konsumen mengenai wirausaha yang sedang dijalankan.

(4)

B. METODE PEMBAHASAN

Dalam hal ini penulis menggunakan: a. Metode Naratif

Sebagaimana ditunjukan oleh judulnya, pembahasan ini bertujuan untuk memberikan suatu cerita dari narasumber tentang suatu usaha yang sedang dijalankan samapi mencapai kesuksesan.

b. Survey

Proses yang dilakukan melalui proses pengumpulan data-data dan keterangan dari buku-buku yang ada hubungannya dengan mata kuliah Kewwirausahaan.

C. BATASAN MASALAH

Agar masalah pembahasan tidak terlalu luas dan lebih terfokus pada masalah dan tujuan dalam hal ini pembuatan makalah ini, maka dengan ini saya membatasi masalah hanya pada isi saja.

D. TUJUAN

a. Untuk memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca b. Untuk memenuhi tugas kedua mata kuliah Kewirausahaan

(5)

BAB II

ISI

IDE DAN PELUANG DALAM KEWIRAUSAHAAN

A. PENGERTIAN WIRAUSAHA

Istilah wirausaha berasal dari entrepreneur (Bahasa Perancis) yang diterjemahkan dalam bahasa inggris dengan arti Between taker atau go-between. Pengertian wirausaha menurut Joseph Schumpeter adalah entrepreneur as the person who destroys the exiting econimic order by introducing new products and services, by creating new forms of organization, or by exploiting new raw materials. Jadi menurut Joseph wirausaha adalah orang yang mendobrak system ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau pengahan bahan baku baru. Orang tersebut melakukan kegiatannya melalui organisasi bisnis yang baru atau bisa pula dilakukan dalam organisasi bisnis yang sudah ada.

B. UNSUR WIRAUSAHA

Unsur wirausaha mencakup beberapa unsur penting yang satu dengan yang lain saling terkait, bersinergis, dan tidak terlepas satu sama lain, yaitu:

(1) Unsur daya piker (kognitif),

(2) Unsur keterampilan (psikomotorik), (3) Unsur sikap mental (afektif), dan (4) Unsur kewaspadaan atau intuisi

Dengan membuka usaha atau berwirausaha, harga diri seseorang tidak turun tetapi sebaliknya meningkat, dari sisi penghasilan memiliki usaha sendiri jelas dapat memberikan penghasilan yang lebih baik dibandingkan menjadi pegawai.

Biasanya para wirausaha selalu memiliki ide yang begitu banyak untuk menjalankan kegiatan usahanya. Telinga, mulut, dan mata selalu meberikan inspirasi untuk menangkap setiap peluang yang ada, terpikir melihat atau mendengar sesuatu selalu menjadi ide untuk dijual. Motifasi untuk maju daN semakin besar akan selalu melekat dalam hati seorang pangusaha.

(6)

Menemukan ide bisnis merupakan anugrah yang tidak terhingga karena dalam realitasnya tidak gampang menemukan ide bisnis. Namun jika ide hanya sebatas bayang-bayang, maka tetap tidak akan bisa merealisasikannya dalam bisnis yang nyata. Terkadang ide yang tidak kita realisir justru sudah dicoba lebih dahulu oleh orang lain. Dalam konteks ini, sebenarnya untuk membuat bisnis atau usaha memang dibutuhkan ide, hanya saja karena kita kaya ide, namun miskin keberanian untuk mencobanya, maka yang berkembang adalah idenya, sedang bisnisnya nol. Itulah modal awal kita yaitu keberanian dalam memulai berwirausaha. Dengan keberanian kita dapat berpikir luas sehingga kalau sudah terpikir akan ada rintangan yang menghadang dengan keberaniaan itu rintangan tersebut akan dirubah menjadi suatu tantangan dalam berwirausaha dan akhirnya terbentuklah jiwa interpreneur .

Terwujudnya suatu ide agar terealisasi dibutuhkan suatu rencana. Karena dalam teorinya, bisnis sekecil apapun tetap memerlukan perencanaan untuk dapat merealisasikan ide bisnis yang lebih matang. Tujuan membuat rencana bisnis adalah untuk memastikan jalannya operasi bisnis yang tepat dan memberikan dorongan pada rencana-rencana departemen atau divisi.

Dalam perspektif Philip Kotler, ada bebera prosedur standar untuk dapat merealisasikan ide bisnis yang benar dalam bentuk rencana bisnis yaitu:

a. Pembangkitan gagasan b. Penyaringan

c. Pengembangan dan pengujian konsep d. Strategi pemasaran

e. Analisis bisnis atau usaha f. Pengembangan produk g. Pegujian pasar

h. Komersialisasi

Dengan kata lain, rencana bisnis untuk merealisasikan ide memang menjadi

hal yang sangat penting dalam bisnis. Karena titik awal keberhasilan seorang wirausahawan berawal dari penggalian ide bisnis.

(7)

C. IDE KEWIRAUSAHAAN

Menurut Zimmerer (1996) ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan riil di pasar. Ide-ide itu menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus menjadi peluang usaha.Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial (peluang usaha), wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua risiko yang mungkin terjadi. Ada tiga risiko yang dapat dievaluasi, yaitu ;

1. Risiko Pasar Atau Risiko Persaingan

Risiko pasar terjadi akibat adanya ketidakpastian pasar. 2. Risiko Finansial

Risiko finansial terjadi akibat rendahnya hasil penjual dan tingginya biaya. 3. Risiko Teknik

Risiko teknik terjadi akibat adanya kegagalan teknik.

Hasil dari ide-ide secara keseluruhan adalah perubahan dalam bentuk arahan atau petunjuk atau kreasi baru tentang barang yang dihasilkan. Banyak wirausaha yang bukan atas ide sendiri tetapi hasil pengamatan dan penerapan ide-ide orang lain dan bisa menjadi peluang.

D. SUMBER-SUMBER POTENSIAL PELUANG

Agar ide-ide yang masih potensial menjadi peluang bisnis yang riil,maka wirausaha harus bersedia melakukan evaluasi terhadap pelu-ang secara terus menerus. Proses penjaringan ide (skrining) merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk dan jasa riil. Adapun langkah dalam penjaringan ide dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

1) Menciptakan Produk Baru dan Berbeda

Ketika ide dimunculkan secara riil atau nyata, misalnya dalam bentuk barang dan jasa baru, maka produk dan jasa tersebut harus berbeda dengan produk dan jasa yang ada di pasar. Ada dua unsur pasar yang harus menjadi perhatian, yaitu ;

(8)

2) Mengamati Pintu Peluang

Wirausaha harus mengamti potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru,pengalaman keberhasilan dalam mengem-bangkan produk baru, dukungan keuangan, dan keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar.

3) Analisis Produk dan Proses Produksi

Analisis ini sangat penting untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas produk yang dihasilkan memadai atau tidak. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk tersebut ? Apakah biaya yang dikeluarkan lebih efisien daripada biaya yang dikeluarkan oleh pesaing ?

4) Menaksir Biaya Awal

Berapa biaya awal yang diperlukan oleh usaha baru, dari mana sumbernya, untuk apa digunakan, berapa biaya yang diperlukan untuk operasi, untuk perluasan, dan untuk biaya lainnya ?

5) Memperhitungkan Risiko

Memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi, baik risiko teknik, risiko finansial, dan risiko pesaing.

a. Risiko Pesaing

Kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisinya di pasar, risiko pesaing meliputi pertanyaan ;

1) Kemungkinan kesamaan dan keunggulan produk apa yang dikembangkan pesaing ?

2) Tingkat keberhasilan apa yang telah dicapai oleh pesaing dalam pengem-bangan produknya ?

3) Seberapa jauh dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk baru dan produk yang diperkenalkannya ?

4) Apakah perusahaan baru cukup kuat untuk mengatasi serangan-serangan pesaing ?

b. Risiko Teknik

Risiko teknik berhubungan dengan proses pengembangan produk yang cocok dengan yang diharapkan atau menyangkut suatu obyek penentu apakah ide secara aktual dapat ditransformasi menjadi produk yang siap dipasarkan dengan kapabilitas dan karakteristiknya.

(9)

c. Risiko Finansial

Risiko yang timbul sebagai akibat ketidakcukupan finansial baik dalam phase pengembangan produk baru maupun dalam menciptakan dan

mempertahankan perusahaan dalam memberikan dukungan biaya produk baru.

Analisis kelemahan, kekuatan, peluang, dan ancaman atau swot (strenght,weaks, opportunity, and threat) sangat penting dalam menciptakan keberhasilan perusahaan baru.

E. BEKAL PENGETAHUAN DAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN

Seperti dikemukakan dalam hasil survei yang dilakukan oleh Lambing (2000), kebanyakan responden menjadi wirausaha karena didasari oleh pengalaman sehingga ia memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jadi, untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dipengatruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman usaha. Karena wirausaha identik dengan pengusaha kecil yang berperan sebagai pemilik an manajer, maka wirausahalah yang memodali, mengatur, mengawasi, menikmati, dan menanggung risiko. Untuk menjadi wirausaha, hal yang harus dimiliki pertama kali adalah modal dasar berupa ide atau visi yang jelas, kemampuan dan komitmen yang kuat, kecukupan modal baik uang maupun waktu, dan kecukupan tenaga serta pikiran. Modal-modal tersebut sebenernya tidak cukup apabila tidak dilengkapi dengan kemampuan, menurut Casson (1982), yang di kutip oleh Yuyun Wirasasmita (1993:3), yaitu :

1. self knowledge, yaitu memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan dilakukan atau ditekuni.

2. Imagination, aitu memiliki imajinasi, ide, dan perspektif serta tidak mengandalkan kesuksesan masa lalu.

3. Practical knowledge, yaitu memiliki pengetahuan praktis, misalnya pengetahuan teknik, desain, pemrosesan, pembukuan, administrasi, dan

(10)

4. Search skill, yaitu kemampuan menemukan, berkreasi, dan berimajinasi. 5. Foresight, yaitu berpandangan jauh kedepan.

6. Computation skill, yaitu kemampuan berhitung dan memprediksi keadaan di masa yang akan datang.

7. Communication skill, yaitu kemampuan berkomunikasi, bergaul, dan berhubungan dengan orang lain.

F. KRITERIA BERWIRAUSAHA

Menurut Westy Soemanto (1989) bahwa manusia wirausaha adalah manusia berkepribadian kuat dan memiliki beberapa kriteria diantaranya ;

a. Memiliki moral tinggi, memiliki sikap mental wirausaha, memiliki kepekaan terhadap lingkungan dan memiliki ketrampilan berwirausaha. Pertama, memiliki moral tinggi. Dalam hal ini wirausahawan harus bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan memilki kemerdekaan batin sehingga tidak mengalami banyak gangguan, kehawatiran serta tekanan-tekanan di dalam jiwanya. Kemerdekaan batin ditandai oleh adanya keselarasan antara keinginan-keinginan dengan pandangan dalam diri seseorang atau adanya keselarasan antara kemauan dengan pengenalan diri. Tingkah laku seseorang yang merasakan kemerdekaan batin akan selaras dengan kemauan serta pengenalan diri sehingga akan tumbuh keberanian dan kemauan yang keras dalam dirinya untuk berbuat dan berusaha yang maju.

b. Memiliki sikap mental wirausaha. Seseorang yang memiliki sikap mental wirausaha yang tinggi mempunyai kemampuan keras untuk mencapai tujuan dan kebutuhan hidupnya. Untuk itu seorang wirausaha harus memiliki tujuan, visi dan misi yang jelas dalam operasional sehingga jalan yang ditempuhnya tercapai secara jelas. Kemampuan yang keras merupakan kunci dari keberhasilan seseorang untuk mencapai tujuan dalam berwirausaha. Hanya orang yang berkemauan keras bisa mencapai kesuksesan dalam hidup, sebaliknya orang yang kurang memiliki kemauan keras akan mudah menyerah Kepada keadaan yang menimpanya.

(11)

c. Memiliki kepekaan terhadap lingkungan. Kemampuan pengenalan terhadap lingkungan memungkinkan manusia dapat mendayagunakan sumberdaya alam secara efisien untuk kepentingan hidup. Lingkungan sebenarnya ikut mendukung usaha asalkan manusia mengenal dan mendayagunakan dengan tepat. Untuk mewujudkan manusia yang memiliki kepekaan lingkunagan, maka ia harus belajar untuk senantiasa mensyukuri segala hal yang diperoleh dan dimiliki.

d. Memiliki ketrampilan wirausaha. Seorang wirausahawan harus memiliki jiwa interpreneurship yang didukung oleh cara berpikir yang kreatif. Selain itu, wirausahaan dituntut untuk pandai dan cepat mengambil keputusan. Dalam kehidupan sehari-hari, wirausahawan harus pandai bergaul sehingga dapat mengenal pribadi orang lain. Ketrampilan manajerial juga merupakan faktor dari keberhasilakn berwirausaha karena wirausahawan tidak selamanya bekerja sendiri, ia sering berhadapan dengan orang lain dan material-material usaha. Ketrampilan manajerial mencakup terampil dalam perencanaan, mampu mampu mendirikan dorongan dan melihat kerja kepada mitranya

(12)

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Menggali ide bisnis bukanlah perkara yang gampang. Secara teoritis, ide bisnis bisa digali dari apa yang bisa dilihat, didengar dalam kehidupan kita sehari-hari. Ide bisnis bisa dipilih dari upaya pemenuhan kebutuhan manusia tersebut. Ide atau gagasan untuk memulai usaha terkadang sering datang tanpa disadari. Banyaknya fenomena kehidupan jika dicermati dapat menjadi peluang. Mengenai peluang usaha dinyatakan bahwa peluang sebenarnya ada di sekeliling kita, tapi hanya beberapa individu yang mampu melihat situasi sebagai peluang tersebut. Setelah kita mengenal peluang selanjutnya kita sesuaikan dengan dikombinasikan potensi diri yang dimiliki, apakah usaha yang akan kita mulai itu Sesuai dengan kemampuan kita.

B. SARAN

Untuk penyempurnaan pembuatan makalah kedepannya, saya mengharapkan adanya saran dari semua pihak baik dosen maupun seluruh mahasiswa yang membaca makalah kewirausahaan ini terhadap kekurangan yang terdapat pada makalah ini

C. PENUTUP

Demikianlah makalah ini kami buat dan kami yakin bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak sekali kekurangan karena mengingat keterbatasan pemikiran kami. Untuk itu saran dan kritik selalu kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Suryana Dr. 2003.Kewirausahaan, Pedoman Praktis Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta : Salemba Empat.

Candra, Purdi E., Menjadi Interpreneur Sukses, PT Grasindo, Jakarta, 2001

Hantoro, Sirod, Drs., MSIE, Kiat Sukses Berwirausaha, Adicita Karya Nusa, Yogyakarta, 2005

Hasan, Masud, Sukses Bisnis Modal Dengkul, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, Cet. IV, 2005 Kasmir, S. E, M. M, Kewirausahaan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006

http://infowirausaha.blogspot.com

Referensi

Dokumen terkait

dengan teknik HEM me nggunakan katalis Ni merupakan metode yang sangat efektif dan murah untuk mendapatkan struktur CNT. Struktur nanopartikel dengan luas permukaan grafit

1) Indeks Berita, berisi berita-berita umum terkini. 2) Pengumuman, berisi pengumuman-pengumuman terkini yang terkait dengan kegiatan perkuliahan. 3) Agenda STMIK-AMIK,

Variabel Market Value memiliki koefisien positif, ini berarti bila Market Value meningkat maka Holding Period juga positif atau makin panjang investor menahan

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanahu wata ‘ala yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

Pemisahan beban pembiayaan, dan potensi pendapatan, antara pemilik kendaraan dan pengemudi dimana pemilik mendapat bagian yang berjumlah tetap, dalam bentuk jumlah yang harus

Dokter akan menjadi lebih baik bila melakukan pelayanan yang paripurna, yaitu sebagai konsultan kesehatan individu dan keluarga, terapis, dan pelaku upaya pencegahan, dan

Eksternal Internal Threats (Ancaman) Kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa/kelurahan yang belum optimal Minimnya peran aktif lembaga kemasyarakatan