Disampaikan pada kegiatan “Bimbingan Teknis Kelembagaan untuk
Pemantapan Akreditasi PKBM” Semarang, Tanggal 4 Maret 2016
Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan:
diarahkan untuk memberikan kepastian memperoleh layanan pendidikan nonformal
bagi masyarakat yang membutuhkannya (khususnya pemuda dan orang dewasa)
1. Pendidikan Keaksaraan:
• Pendidikan Keaksaraan Dasar
• Pendidikan Keaksaraan Lanjutan (KUM) • Pengembangan Pendidikan Multikeaksaraan
2. Pengembangan Budaya Baca:
• Perluasan Akses Bahan Bacaan Masyarakat
• Penyediaan Taman Bacaan Masyarakat di Ruang Publik • Pengembangan Gerakan Indonesia Membaca
3. Pendidikan Kesetaraan (Paket A, B, dan C):
• Pengembangan Kurikulum berbasis Vokasional • Pengembangan Sarana dan Prasarana Pembelajaran • Pengembangan Metodologi Pembelajaran
4. Pendidikan Berkelanjutan:
• Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan • Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Marjinal
• Pengembangan Gerakan Pemberdayaan Perempuan Marginal
5. Kerjasama dan Kemitraan:
• Pengembangan Kerjasama dengan berbagai Lembaga/
Organisasi Mitra Penyelenggara Program
• Pengembangan Kemitraan dengan Pemangku
Kepentingan
6. Penguatan Sistem Pendataan dan Informasi:
• Pengembangan Aplikasi Dapodik Keaksaraan dan Kesetaraan • Pengembangan Layanan Informasi berbasis Website
7. Penataan Kelembagaan:
• Penataan Kelembagaan PKBM dan Satuan PNF lainnya • Revitalisasi SKB sebagai Satuan PNF
• Pengembangan Satuan PNF Unggulan/Rujukan
Setiap program Pendidikan Keaksaraan
dan Kesetaraan, harus:
• Jelas komponen dan standar
program
• Memiliki izin penyelenggaraan
program
• Melaksanakan SKL dan kurikulum
sesuai Permendikbud
• Memenuhi standar nasional
pendidikan
• Siap diakreditasi oleh BAN PNF
• Administrasi pengelolaan program
harus dilakukan secara tertib dan
teratur
Kebijakan Program Pendidikan Keaksaraan
• Setiap daerah diminta mengumpulkan data by
name by adress (melalui aplikasi data online)
• Pelatihan tutor (TOT) Keaksaraan Dasar
berbasis SKL di kab. terpadat tuna aksara
• Pelatihan tim penilai keaksaraan dasar
• Implementasi Permendikbud tentang
Keaksaraan Dasar dan Keaksaraan Lanjutan
• Afirmasi keaksaraan dasar ke daerah terpadat
angka tuna aksara, Papua dan daerah 3 T
• KUM diprioritaskan di daerah pasca
keaksaraan dasar sebagai tindaklanjut
program (memelihara melek aksara)
• Penyediaan bahan belajar keaksaraan
dasar, KUM, dan multi keaksaraan
Kebijakan Program Pengembangan Budaya Baca
• Perluasan akses bahan bacaan di daerah
lokasi kegiatan paska keaksaraan dasar
untuk kebertahanan tingkat literasi
• Penyediaan Taman Bacaan Masyarakat
(TBM) di ruang publik
• Pengembangan dan perluasan Gerakan
Indonesia Membaca (GIM)
• Perluasan kerjasama dengan penerbit dan
lembaga terkait dalam pengembangan
donasi buku kepada TBM
• Rintisan kampung literasi
• Kemitraan dengan para pegiat budaya
baca dan Forum TBM
Kebijakan Program Pendidikan Kesetaraan
• Pendataan warga belajar “by name by adress” untuk diberi NIS (Nomor Induk Siswa)
• Menyusun kurikulum berbasis vokasi (hanya memuat kompetensi akademik yang esensial saja)
• Pengembangan bahan belajar yang adaptif dengan sistem kredit per modul/buku paket mata pelajaran (tidak ada lagi raport)
• Pengembangan model pembelajaran dengan pendekatan orang dewasa
• Menyusun acuan pengelolaan program dan acuan pembelajaran
• Memperkuat kompetensi pendidik dan pengelola program • Pemetaan dan peningkatan kapasitas kelembagaan satuan
pendidikan sebagai penyelenggara program sesuai SPM • Seleksi ketat kelayakan satuan pendidikan sebagai
penyelenggaran program pendidikan kesetaraan • Penerapan sangsi berat bagi satuan pendidikan yang
melakukan kecurangan
• Penerapan “placement test” atau RPL (pengakuan belajar lampau) untuk menentukan pemeringkatan kelas
• Menyiapkan satuan pendidikan yang terakreditasi (berkinerja A dan B) sebagai “testing centre” (sebagai pengganti UN ?)
Kebijakan Program Pendidikan Berkelanjutan
• Penyusunan grand disain pendidikan
berkelanjutan
• Pengembangan pendidikan
kecakapan hidup perempuan
• Pengembangan pendidikan
pemberdayaan perempuan dengan
fokus keberpihakan pada perempuan
marginal dan etnik minoritas
• Pengembangan Gerakan
Pemberdayaan Perempuan Marginal
(GPPM)
• Pengembangan pendidikan
pencegahan tindak pidana
perdagangan orang (PTPPO)
Setiap satuan PNF sebagai
penyelenggara program harus:
• Jelas komponen standar
satuan pendidikannya
• Memiliki izin pendirian
• Memiliki nomor induk
lembaga
• Memenuhi standar minimal
nasional
• Siap diakreditasi oleh BAN PNF
• Siap dinilai kinerjanya
• Siap menerima konsekuensi
apabila melanggar aturan
Kebijakan Revitalisasi Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)
•
Penguatan kapasitas kelembagaan SKB
menjadi satuan pendidikan nonformal
•
Pengembangan sarana dan prasarana
pembelajaran
•
Penyiapan SKB sebagai “testing centre”
pendidikan kesetaraan (ujian per
modul/mata pelajaran berbasis
komputer)
•
Memperoleh dana bantuan
penyelenggaraan program PAUD dan
Dikmas
•
Peningkatan kompetensi pamong belajar
•
Akreditasi program dan lembaga sebagai
pengakuan kualitas pembelajaran
•
Masuk dalam Dapodik (data pokok
Pendidikan - NPSN)
•
Warga belajar pendidikan kesetaraan
memperoleh NISN
•
Menjadi satuan pendidikan nonformal
unggulan atau rujukan
POSTUR ANGGARAN
DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DAN KESETARAAN TAHUN 2016
No SatuanKerja/ Unit Kerja
Belanja Bantuan Sosial (ma. 57)
Belanja Barang Lainnya diserahkan Masy/Pemda
(ma. 52) Pegawai/BaBelanja
rang/Modal Jumlah Sasaran Jumlah Sasaran Jumlah
DIT.BINDIKTARA 18 paket 1.800.000 35 komunitas 51 desa 422.170 orang 762 lembaga 151 paket 605.026.800 112.243.200 717.270.000
1. Subdit Program dan
Evaluasi 18 paket 1.800.000 46 lembaga 35 komunitas 51 desa 14.545.000 16.005.461 30.550.461 2. Subdit Keaksaraan
dan Budaya Baca - -
172.870 orang 31 paket 108.197.000 31.470.804 139.667.804 3. Subdit Kesetaraan dan Diklanjut - - 249.300 orang 20 paket 376.534.800 22.642.750 399.177.550 4. Subdit
Kelemba-gaan dan Kemitraan - -
716 lembaga 100 paket
105.750.000 20.682.652 126.432.652
5. Subag Tata Usaha - - - - 21.441.533 21.441.533
(dalam ribuan rupiah)
JENIS BANTUAN PENYELENGGARAAN PROGRAM
DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DAN KESETARAAN TAHUN 2016
No
Jenis Bantuan Program
Volume
Unit Cost
Jumlah (Rp)
1. BOP Pendidikan Keaksaraan Dasar (daerah terpadat
tuna aksara) 64.500 org 450.000 29.025.000.000
2. BOP Pendidikan Keaksaraan Dasar Papua dan 3 T 30.000 org 750.000 22.500.000.000
3. BOP Pendidikan Keaksaraan Dasar Komunitas Adat
Terpencil (KAT) 1.000 org 2.500.000 2.500.000.000
4. BOP Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) 77.370 org 600.000 46.422.000.000
5. BOP Pendidikan Kesetaraan Paket A 12.640 org 970.000 12.260.800.000
6. BOP Pendidikan Kesetaraan Paket B 123.160 org 1.400.000 172.424.000.000
7. BOP Pendidikan Kesetaraan Paket C 92.500 org 1.700.000 157.250.000.000
8. BOP Pendidikan Kesetaraan Paket C Vokasional 11.000 org 2.000.000 22.000.000.000
9. Bantuan Penyelenggaraan PKH Perempuan Marjinal 10.000 org 1.000.000 10.000.000.000
10. Bantuan Pencanangan Gerakan Pendidikan
Pemberdayaan Perempuan Marginal (GPPM) 20 pkt 130.000.000 2.600.000.000
11. Bantuan Pencanangan Gerakan Indonesia Membaca
No
Jenis Bantuan Program
Volume
Unit Cost
Jumlah (Rp)
12. Bantuan Penguatan Kapasitas Kelembagaan
Organisasi Mitra 51 lbg 50.000.000 2.550.000.000
13. Bantuan Penataan Kelembagaan Satuan PNF (PKBM
dan Rumpin) 470 lbg 85.000.000 39.950.000.000
14. Bantuan Sarana bagi TBM 155 lbg 50.000.000 7.750.000.000
15. Bantuan TBM di SKB 40 lbg 50.000.000 2.000.000.000
16. Bantuan Sarana bagi SKB 100 pkt 100.000.000 10.000.000.000
17. Bantuan Pembangunan (Revitalisasi) SKB 20 lbg 2.175.000.000 43.500.000.000
18. Bantuan POKJA PUG 20 lbg 50.000.000 1.000.000.000
19. Bantuan PTPPO 26 lbg 60.000.000 1.560.000.000
20. Bantuan Pendampingan Komunitas Rumah Belajar
(homeschooling) 35 kom 35.000.000 1.225.000.000
21. Bantuan Pemberdayaan Desa Vokasi 20 desa 200.000.000 4.000.000.000
22. Bantuan Pemberdayaan Kampung Literasi 31 desa 160.000.000 4.960.000.000
23. Bantuan Tanggap Darurat Bencana 18 paket 100.000.000 1.800.000.000