• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mari Bekerja untuk Mencari RidhoNya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mari Bekerja untuk Mencari RidhoNya"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Mari Bekerja untuk Mencari

RidhoNya

UNAIR NEWS – Bekerja merupakan bagian yang tak terpisahkan

dari kehidupan manusia. Melalui bekerja, manusia bisa mendapatkan hasil jerih payah berupah upah untuk memenuhi kebutuhan hidup. Namun, bekerja tidak hanya memenuhi kepuasan duniawi melainkan juga bekal hidup di akhirat. Hal itulah yang disampaikan dalam pengajian rutin sivitas akademika Universitas Airlangga pada Rabu (23/11).

Pengajian yang digelar di Ruang Adi Sukadana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNAIR kali ini, disampaikan oleh ustaz Prof.Dr. Abdullah Shahab, M.Sc. Dalam ceramahnya, ustaz Abdullah Shahab menyampaikan bahwa setiap manusia harus memiliki tujuan hidup.

“Tujuan hidup kita tak lain harus mencari Ridho Allah SWT. Maka dari itu kita bekerja tujuannya untuk mencari Ridho dari Allah SWT,” jelas Guru Besar ITS tersebut.

Ustaz Abdullah Shahab juga menyampaikan bahwa bekerja merupakan perintah Allah SWT. Dalam hal ini manusia diharuskan melakukan sebuah pekerjaan untuk mencari RidhoNya. “Memang sulit untuk bekerja dengan niat mencari Ridho Allah SWT. hampir sepenuhnya hati kita digelayuti oleh hal-hal yang berbau duniawi,” paparnya.

Uztaz Abdullah Sahab juga menambahkan bahwa bekerja secara ikhlas dengan mencari RidhoNya, maka dapat dipastikan dapat membawa kepuasaan bagi setiap diri manusia. “Kalau kita bekerja secara ikhlas mencari RidhoNya, kita bisa punya teman baik, kita bisa punya investasi untuk akhirat, dijauhkan dari sifat marah, dengki dan fitnah,” tambahnya.

Tidak hanya itu, ustaz Abdullah Shahab dalam ceramahnya juga mengatakan, sebagai manusia harus memiliki manfaat bagi orang

(2)

lain. Bekerja pun demikian, dengan bekerja diharapkan bisa meberikan kontribusi manfaat bagi sesama. (*)

Penulis : Faridah Hari Editor: Nuri Hermawan

Bantu Tekan Angka Penderita,

UNAIR Perpanjang Kerjasama

dengan

Yayasan

Kanker

Indonesia

UNAIR NEWS – Pengabdian masyarakat adalah salah satu wujud Tri

Dharma Perguruan Tinggi. Salah satu bentuk pengamalan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh sivitas akademika Universitas Airlangga adalah turut menanggulangi penyakit kanker di Indonesia, khususnya Jawa Timur.

Rektor UNAIR Prof. Dr. M. Nasih, S.E., M.T., Ak, bersama pengurus Yayasan Kanker Indonesia cabang Jatim yang diketuai Nina Soekarwo telah memperpanjang masa kerja sama dengan melakukan penandatanganan naskah kesepahaman (MoU) antara keduanya, Rabu (23/11). Masa kerja sama ini berlaku sampai tahun 2021, setelah sebelumnya dilaksanakan pada tahun 2011 hingga 2016.

Acara penandatanganan naskah kerja sama dilangsungkan di Aula Hayam Wuruk, Kantor Gubernur Jatim, Surabaya. Dalam rangkaian acara itu, dilantik pula pengurus baru YKI cabang Jatim. Beberapa tokoh penting yang turut hadir dalam acara itu antara lain Gubernur Jatim, Sekretaris Daerah Pemprov Jatim, serta Konsulat Jenderal Jepang dan Amerika.

(3)

Sebagai organisasi nirlaba, YKI telah memiliki 96 cabang dari Sabang hingga Merauke. YKI bekerjasama dengan beberapa pihak dalam melakukan tindakan penanganan terhadap penyakit kanker, yakni Pemprov Jatim, BPJS Kesehatan Divisi Regional, dan sivitas akademika UNAIR.

Dalam sambutannya, Nina mengatakan bahwa penyakit kanker bisa berdampak kurang baik pada penderita maupun keluarga. Dampak yang dimaksud adalah gangguan psikologis dan kecemasan yang dialami penderita maupun keluarga.

“Selama ini penanganan penyakit kanker terkenal dengan biaya yang mahal. Belum lagi dengan gangguan psikologis dan kecemasan yang dialami oleh penderita maupun keluarga. Oleh karena itu, YKI berpartisipasi agar masyarakat dapat melakukan pencegahan,” ujar Nina.

Dalam kesepakatan tersebut, ada empat poin yang tercantum dalam naskah kerja sama. Pertama, pemberdayaan dan peningkatan aktivitas jejaring penanganan kanker di Jatim. Kedua, pengembangan sumber daya manusia melalui kegiatan sosialisasi, pelatihan, dan magang di cabang-cabang YKI. Ketiga, mengembangkan sistem rujukan untuk pembuatan dan pengelolaan data pasien kanker di Jatim. Keempat, pengembangan penelitian kanker di Jatim.

Kiprah UNAIR dalam membantu penanggulangan penyakit kanker bersama YKI tak diragukan. Menurut Prof. Nasih, banyak akademisi dari UNAIR yang menjadi relawan, tenaga medis, tenaga sosial, maupun tenaga psikologis untuk membantu meringankan beban penderita. Melalui perpanjangan masa kerja sama, Rektor UNAIR berharap, keterlibatan UNAIR dalam kegiatan YKI mampu menekan angka penderita kanker di Indonesia, khususnya di Jatim.

“Harapannya, kita bisa berkontribusi lebih baik lagi sesuai bidang yang kita miliki. Kita memiliki ilmu, pengalaman, dan pengetahuan. Di sana, kita bisa mendarmabaktikan ke

(4)

masyarakat. Tentu itu adalah bagian kecil saja dari kebutuhan yang diperlukan YKI,” ujar Rektor.

Gubernur Jatim mengapresiasi atas dilantiknya pengurus baru serta perpanjangan kerjasama YKI dengan beberapa pihak. Mengingat, kesehatan adalah faktor penting dalam pembangunan peradaban bangsa.

“Kesejahteraan masyarakat bisa diukur kalau kesehatan dan pendidikannya baik. Pendidikan yang baik berbanding lurus dengan kesehatan yang sejahtera. Sehingga Jatim, menempatkan pendidikan dan kesehatan sebagai priotitas dalam pembangunan,” kata Soekarwo.

Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Rektor III UNAIR, Direktur Sarana dan Prasarana Lingkungan, Ketua I YKI, relawan YKI, dan pihak terkait. Acara dilanjutkan dengan seminar berkaitan dengan penanggulangan kanker. (*)

Penulis : Binti Q. Masruroh Editor: Defrina Sukma S

Kampus India Belajar Strategi

Bisnis di Magister Manajemen

FEB

UNAIR NEWS – Reputasi Universitas Airlangga (UNAIR) di level

internasional tidak diragukan lagi. Salah satu buktinya, pada Senin (21/11) hingga Jumat (25/11), sebanyak dua belas mahasiswa dan seorang dosen dari Doon Business School (DBS) India berkunjung ke Magister Manajemen (MM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Tujuan mereka adalah melakukan pengayaan di

(5)

bidang strategi dan manajemen bisnis lintas perspektif budaya. Kaprodi MM FEB Dr. Gancar Chandra Premananto SE, MSi., mengungkapkan, program ini bertajuk International Class

Program Strategic Journey. Kali ini, pihaknya sudah

menyiapkan program khusus bagi para pelajar asing tersebut. Ini juga merupakan program internasional perdana yang secara spesifik membahas tentang Manajemen Strategi. Kegiatan ini dilaksanakan atas dukungan penuh fakultas, Direktorat Pendidikan, dan International Office and Partnership (IOP). Harapannya, program dengan DBS ini menjadi embrio untuk ditawarkan kepada sekolah bisnis lain dari luar negeri. “Semoga semakin banyak mahasiswa ilmu bisnis asing yang datang ke MM FEB. Dengan demikian, reputasi internasional bisa makin tinggi. Terutama, dengan telah diakuinya MM oleh lembaga akreditasi internasional ABEST21,” kata Gancar.

Selain mendapat kuliah umum dari para pakar dari UNAIR, mahasiswa dan mahasiswi India itu juga melaksanakan city tour yang edukatif di sejumlah tempat. Antara lain, ke House of Sampoerna, Petrokimia Gresik, sentra belajar membatik Jemursari, Kenjeran, dan lain sebagainya. Pada hari terakhir, mereka diminta untuk melakukan presentasi kasus dan menikmati pertunjukkan seni.

Sementara itu, Navajyoti Singh Negi, PhD, dosen pendamping rombongan dari DBS mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan riset mendalam sebelum memilih UNAIR sebagai tujuan belajar. “Kami melihat UNAIR memiliki karakter dan potensi yang besar di bidang pengembangan ilmu manajemen strategi. Yang berkaitan dengan khazanah kebudayaan Indonesia,” kata dia saat ditemui Rabu pagi (23/11) di House of Sampoerna.

Salah satu mahasiswa dari DBS bernama Sameer Chhetry mengapresiasi semua rangkaian kegiatan yang sudah ditata pihak MM FEB. “Kami bisa menerima banyak gambaran tentang bisnis dan manajemen strategi dengan baik,” urai dia.

(6)

Sehari sebelumnya, atau pada Selasa (22/11), para mahasiswa India dan mahasiswa FEB UNAIR mengikuti sesi kuliah umum. Secara berurutan, pematerinya adalah Prof. Bambang Tjahyadi, menyampaikan tentang “Strategic Thinking for Non Profit Organization”, disambung oleh Dr. Gancar C. Premananto tentang “5 C’s in the mind of Strategist”.

Juga, materi ” Strategy for Change Managemen” dari Dian Ekowati, PhD dan “Big Data Analysis for Strategic Purpose” oleh Dr. Ing. Hendro Wicaksono. Dari India, Navajyoti Singh Negi, PhD, menutup dengan “Cross Cultural in Strategy Setting”. (*)

Penulis: Rio F. Rachman Editor : Dilan Salsabila

Mahasiswa Pascasarjana Pun

Bisa Berprestasi di UKM

Kampus

UNAIR NEWS – Ada yang menarik dalam gelaran Student Week yang

dihelat oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tenis Meja pada 12 November lalu. Seorang mahasiswi Sekolah Pascasarjana mengikuti pertandingan tenis meja “Rektor Cup” di kategori tunggal putri. Perempuan bernama Septin Mauludiyana itu pun berhasil meraih peringkat ketiga. Mahasiswi Prodi Imunologi itu membuktikan, para mahasiswa UNAIR dari berbagai jenjang bisa ikut dalam kegiatan UKM kampus dan berprestasi.

“Sejak kecil, saya memang suka tenis meja. Meski masih dalam tahap amatir. Beberapa waktu lalu, adik saya yang lagi kuliah di Fakultas Kedokteran memberi info tentang Student Week ini.

(7)

Alhamdulillah, bisa ikut dan berprestasi,” ungkap dia.

Dia sendiri memiliki minat untuk ikut UKM Tenis Meja. Namun, selama ini dia berdomisili di Malang. Maka itu, keinginan untuk bergabung di UKM secara aktif itu masih menjadi pertimbangan baginya. Meski demikian, dia memastikan, jika pertandingan serupa dilaksanakan kembali, alumnus Fakultas K e d o k t e r a n H e w a n U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a i n i b a k a l berpartisipasi kembali.

Di tempat terpisah, Wakil Direktur I Sekolah Pascasarjana UNAIR Prof. Dr. Anwar Ma’ruf, M.Kes, drh mengungkapkan, mahasiswa Pascasarjana memang selalu diberi ruang berkegiatan di kampus. Yang secara esensi, tidak berbeda dengan mahasiswa S1 kebanyakan. “Kampus tidak mengkotak-kotakan. Apa yang diraih Septin adalah buktinya,” papar dia. (*)

Penulis: Rio F. Rachman Editor : Dilan Salsabila

Referensi

Dokumen terkait

biasanya tidak berdiri sendiri sehingga gejala dan tanda post partum blues sebenarnya adalah suatu mekanisme multifaktoral seperti kesiapan melahirkan bayi dan

Memberikan kesaksian sebagai berikut : “ Pada sekitar jam 20.00 (ba’da Isya) Hartanto, Masudi dan Ahmad Abdul Rochman datang menemui saya di Polres Jepara,

Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh terapi musik klasik Mozart terhadap kualitas tidur pada pasien stroke di Rumah Sakit Pantiwilasa Citarum Semarang dengan

Kondisi ini menggambarkan bahwa telah terjadi komodifikasi nilai spiritual Buddha pada kawasan Candi Borobudur sebagai wisata kapitalis, diantaranya masyarakat

Untuk menjaga sekuriti sistem, konstrain yang digunakan dalam OPF akan membatasi kuadrat aliran daya pada transformator atau saluran transmisi. Inisialisasi

Dalam implementasi Program Jakarta Sehat (KJS) sumber daya ang- garan sangat berpengaruh dalam pelak- sanaan KJS. Apabila tidak terdapat sum- ber daya anggaran,

Kedua, norma dapat menjadi pengendali sosial antar pedagang dalam berperilaku dan dapat menjadi solusi dalam menyelesaikan masalah atau konflik yang muncul antar

Kepentingan Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan atas Rencana Tata Ruang Wilayah dan prioritas pembangunan yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka