• Tidak ada hasil yang ditemukan

KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE PROVINSI DKI JAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE PROVINSI DKI JAKARTA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 34/07/31/Th.XIX, 3 Juli 2017 1 Pariwisata DKI Jakarta

No. 34/07/31/Th.XIX, 3 Juli 2017

Lima Negara asal

terbanyak

mendatangkan

wisman ke Jakarta

adalah Tiongkok,

Malaysia, Jepang,

Singapura, dan

Korea Selatan

KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA

KE PROVINSI DKI JAKARTA

 Wisatawan asal Tiongkok (China) tetap merupakan wisatawan yang terbanyak masuk ke Jakarta. Sepanjang Januari – Mei 2017 pengunjung asal Tiongkok adalah terbanyak di antara wisman (wisatawan mancanegara) ke Jakarta, sekitar 13 -15 persen. Pada Januari 26.923 kunjungan (13,89 persen), ,Februari mencapai 26.579 kunjungan (14,03 persen), Maret mencapai 29.155 kunjungan (13,16 persen), April mencapai 30.904 kunjungan (14,26 persen) dan Mei mencapai 31.786 kunjungan (15.09 persen)

 Lima kebangsaan yang menjadi pengunjung terbanyak ke Kota Jakarta untuk bulan Mei 2017 adalah : Tiongkok sebanyak 31.786 kunjungan (15,09 persen), Malaysia sebanyak 27.195 kunjungan (12,91 persen), Jepang sebanyak 18.527 kunjungan (8,80 persen), Singapura sebanyak 17.064 kunjungan (8,10 persen), dan Korea Selatan sebanyak 10.698 kunjungan (5,08 persen).

 Jumlah kunjungan wisman ke Jakarta melalui 3 pintu masuk (Soekarno Hatta, Tanjung Priok, dan Halim Perdana Kusuma pada Mei 2017 mencapai 210.595 kunjungan, yang berarti mengalami penurunan sebesar 2,82 persen dibandingkan bulan April 2017 yang berjumlah 216.704 kunjungan. Namun jika dilihat secara tahunan, terjadi peningkatan kunjungan pada Mei 2017 terhadap bulan Mei 2016 sebesar 9,00 persen.

(2)

Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 34/07/31/Th.XIX, 3 Juli 2017 2 WISATAWAN MANCANEGARA

Wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke kota Jakarta melalui 3 pintu masuk untuk bulan Mei 2017 mengalami penurunan sebesar 2,82 persen dibandingkan kunjungan wisman bulan sebelumnya, atau dari 216.704 kunjungan pada bulan April 2017 menjadi 210.595 kunjungan pada bulan Mei 2017. Namun jika dibandingkan dengan kunjungan wisman bulan yang sama tahun sebelumnya, jumlah kunjungan wisman bulan Mei 2017 mengalami peningkatan sebesar 9,00 persen (Tabel 1).

Lima kebangsaan yang menjadi pengunjung terbanyak ke Kota Jakarta untuk bulan Mei 2017 adalah : Tiongkok sebanyak 31.786 kunjungan (15,09 persen), Malaysia sebanyak 27.195 kunjungan (12,91 persen), Jepang sebanyak 18.527 kunjungan (8,80 persen), Singapura sebanyak 17.064 kunjungan (8,10 persen), dan Korea Selatan sebanyak 10.698 kunjungan (5,08 persen). Secara total, kunjungan dari lima kebangsaan itu berjumlah 105.270 kunjungan, yang berarti mencapai 49,99 persen dari keseluruhan kunjungan ke kota Jakarta sepanjang bulan Mei 2017. Ini menunjukkan bahwa kelima negara itu sangat penting peranannya karena menjadi pasar utama kepariwisataan asing kota Jakarta.

Sepanjang Januari - Mei 2017 wisman Tiongkok mendominasi kunjungan ke Jakarta dengan kisaran 13 – 15 persen setiap bulan, bulan Januari mencapai 26.923 kunjungan (13,89 persen), bulan Februari mencapai 26.579 kunjungan (14,03 persen), bulan Maret mencapai 29.155 kunjungan (13,16 persen), bulan April mencapai 30.904 kunjungan (14,26 persen), dan bulan Mei mencapai 31.786 kunjungan (15,09). Secara kumulatif, dari 1.032.145 kunjungan wisman ke Jakarta pada bulan Januari – Mei 2017, 145.347 wisman atau 14,08 persen diantaranya adalah wisman Tiongkok.

Tabel 1.Wisatawan Mancanegara yang Mengunjungi DKI Jakarta

Menurut Pintu Masuk

Bulan-Tahun Pintu Masuk Jumlah Soekarno Hatta Tanjung Priok Halim PK (1) (2) (3) (4) (5) Kunjungan Mei 2017 204 723 5 508 364 210 595 April 2017 211 131 4 943 630 216 704 Mei 2016 187 545 5 205 458 193 208 Januari – Mei 2017 1 004 724 23 888 3 533 1 032 145 Januari – Mei 2016 896 403 27 385 2 369 926 157 Pertumbuhan (%)

Mei 2017 terhadap April 2017 -3,04 11,43 -42,22 -2,82

Mei 2017 terhadap Mei 2016 9,16 5,82 -20,52 9,00

Januari – Mei 2017 terhadap

(3)

Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 34/07/31/Th.XIX, 3 Juli 2017 3 Grafik 1. Perkembangan Jumlah Kunjungan Wisman ke DKI Jakarta

Mei 2015 sd Mei 2017 (ribuan kunjungan)

195.2 179.5 179.8 258.9 218.0 203.4 223.1 191.6 158.9 171.5 208.8 193.7 193.2 156.3 222.1 276.3 234.9 243.0 225.3 227.9 193.8 189.4 221.6 216.7 210.6 100.0 150.0 200.0 250.0 300.0

Grafik 2. Jumlah Kunjungan Wisman ke DKI Jakarta Bulan April dan Mei Dalam Empat Tahun Terakhir

Penurunan kunjungan wisman bulan Mei tahun 2017 yang mencapai 2,82 persen terhadap bulan sebelumnya, merupakan penurunan kunjungan wisman yang kedua kali selama empat tahun terakhir (tahun 2016 dan 2017). Sedangkan pada tahun 2014 dan 2015, terjadi peningkatan kunjungan wisman. Penurunan kunjungan wisman ke Jakarta bulan Mei 2017 sebesar 2,82 persen searah dengan kunjungan wisman ke Indonesia yang mengalami penurunan juga sebesar 4,44 persen.

Kunjungan wisman ke kota Jakarta periode Januari - Mei 2017 meningkat 11,44 persen dibandingkan periode sebelumnya, atau dari 926.157 kunjungan pada Januari - Mei 2016 menjadi 1.032.145 kunjungan pada Januari - Mei 2017.

(4)

Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 34/07/31/Th.XIX, 3 Juli 2017 4

TINGKAT PENGHUNIAN

KAMAR HOTEL

DI PROVINSI DKI JAKARTA

Tingkat

penghunian

kamar (TPK)

hotel

berbintang

pada Mei 2017

mencapai 65,30

persen

 Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang pada bulan Mei 2017 mencapai 65,30 persen, mengalami peningkatan TPK sebesar 6,13 poin dari TPK bulan April 2017 yang mencapai 59,17persen. Demikian pula jika dibandingkan dengan TPK bulan Mei 2016 yang mencapai 57,60 persen, TPK bulan Mei 2017 lebih tinggi 7,70 poin.

 Rata-rata lama menginap tamu (Asing dan Indonesia) pada hotel berbintang bulan Mei 2017 adalah selama 2,46 hari, mengalami peningkatan 0,50 hari jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap bulan April 2017 yang sebesar 1,96 hari.

 Rasio tamu Asing terhadap tamu Indonesia untuk hotel berbintang pada bulan Mei 2017 sebesar 0,14 yang berarti ada penurunan dibandingkan dengan rasio bulan April 2017 sebesar 0,03 poin. Demikian pula jika dibandingkan dengan rasio bulan Mei 2016, rasio tamu Asing terhadap tamu Indonesia bulan Mei 2017 turun sebesar 0,08 poin.

(5)

Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 34/07/31/Th.XIX, 3 Juli 2017 5 HOTEL

1. Tingkat Penghunian Kamar Hotel Berbintang

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang di Jakarta bulan Mei 2017 mencapai 65,30 persen meningkat sebesar 6,13 poin dari TPK bulan April 2017. Pada bulan Mei 2017, jika diamati menurut klasifikasi hotel berbintang, TPK hotel bintang satu merupakan yang tertinggi yaitu mencapai 71,68 persen. Sedangkan yang terendah adalah TPK hotel bintang tiga yang hanya mencapai 62,05 persen.

Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya tingkat hunian hotel berbintang bulan Mei 2017 yang dirinci menurut klasifikasi hotel, peningkatan TPK terjadi hampir pada semua klasifikasi hotel bintang yaitu hotel bintang lima,empat, dua dan satu, berturut-turut sebesar 21,28 poin; 9,01 poin; 5,75; dan 4,29 poin, sebaliknya hotel bintang tiga merupakan satu-satunya hotel yang mengalami penurunan yaitu sebesar 5,35 poin. Sementara jika dibandingkan dengan bulan Mei 2016, TPK gabungan semua hotel berbintang bulan Mei 2017 mengalami peningkatan sebesar 7,70 poin. Jika diamati menurut klasifikasi hotel bintang, peningkatan TPK terjadi di hampir semua klasifikasi hotel kecuali hotel bintang tiga mengalami penurunan sebesar 3,08 poin. (Tabel 2).

Tabel 2. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang Menurut Klasifikasi Hotel di DKI Jakarta Bulan Mei 2016, April 2017 dan Mei 2017

Klasifikasi Hotel Berbintang TPK (%) Perubahan (Poin) Mei 2016 April 2017 Mei 2017 Mei 2017 Terhadap Mei 2016 Mei 2017 Terhadap April 2017 (1) (2) (4) (4) (5) (6) Bintang 5 42,04 49,33 70,61 28,57 21,28 Bintang 4 63,41 57,03 66,04 2,63 9,01 Bintang 3 65,13 67,40 62,05 -3,08 -5,35 Bintang 2 61,47 56,56 62,31 0,84 5,75 Bintang 1 67,43 67,39 71,68 4,25 4,29 Rata-Rata 57,60 59,17 65,30 7,70 6,13

(6)

Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 34/07/31/Th.XIX, 3 Juli 2017 6 Grafik 3. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang Di DKI Jakarta

Bulan Mei 2016, April 2017 dan Mei 2017 (Persen)

57.6 59.17

65.3

Mei 2016 Ápril 2017 Mei 2017

2. Rata-Rata Lama Menginap Tamu Asing dan Tamu Indonesia di Hotel Berbintang

Secara agregat, rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia di hotel berbintang pada bulan Mei tahun 2017 mencapai 2,46 hari, mengalami peningkatan sebesar 0,50 hari jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia bulan April 2017 yang mencapai 1,96 hari.

Berdasarkan jenis tamu, untuk tamu asing rata-rata lama menginap pada bulan Mei 2017 adalah 3,38 hari, mengalami peningkatan sebesar 0,81 hari jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap bulan April 2017 yang mencapai 2,57 hari. Demikian juga untuk rata-rata lama menginap tamu Indonesia bulan Mei 2017 mengalami peningkatan sebesar 0,48 hari dari rata-rata lama menginap bulan April 2017 atau dari 1,85 hari pada bulan April 2017 menjadi 2,33 hari pada bulan Mei 2017 (tabel 3).

Rata-rata lama menginap tamu asing bulan Mei 2017 yang mencapai 3,38 hari, mengalami peningkatan 1,50 hari dari rata-rata lama menginap tamu asing bulan Mei 2016 yang mencapai 1,88 hari. Demikian pula rata-rata lama menginap tamu Indonesia bulan Mei 2017 mengalami peningkatan sebesar 0,38 hari jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu Indonesia bulan Mei 2016. Secara gabungan, rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia pada bulan Mei 2017 yang mencapai 2,46 hari mengalami peningkatan 0,52 hari jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 1,94 hari.

(7)

Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 34/07/31/Th.XIX, 3 Juli 2017 7 Tabel 3. Rata-Rata Lama Menginap Tamu Asing dan Tamu Indonesia Hotel Berbintang di DKI Jakarta

Menurut Klasifikasi Hotel, Bulan Mei 2016, Apri l 2017 dan Mei 2017 (Hari)

Jenis Tamu Bulan/Tahun Bintang Gabungan

1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Asing Mei 2017 2,75 2,20 4,67 2,73 3,09 3,38 April 2017 2,51 1,80 2,76 2,83 2,35 2,57 Mei 2016 3,50 1,37 4,44 2,19 1,44 1,88 Indonesia Mei 2017 1,47 1,93 2,93 2,05 2,96 2,33 April 2017 1,39 1,49 2,11 2,17 1,59 1,85 Mei 2016 1,89 1,14 3,09 1,83 1,86 1,95 Asing dan Indonesia Mei 2017 1,55 1,94 3,12 2,15 3,00 2,46 April 2017 1,43 1,50 2,19 2,28 1,94 1,96 Mei 2016 1,89 1,16 3,20 1,89 1,63 1,94

Grafik 4. Rata-Rata Lama Menginap Tamu Asing dan Tamu Indonesia Hotel Berbintang di DKI Jakarta, Bulan April 2017 dan Mei 2017 (Hari)

(8)

Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 34/07/31/Th.XIX, 3 Juli 2017 8 3. Rasio Tamu Asing Terhadap Tamu Indonesia Untuk Hotel Berbintang

Tamu yang menginap di hotel berbintang pada bulan Mei 2017, sebagian besar adalah tamu Indonesia. Hal ini ditunjukkan oleh rasio tamu asing terhadap tamu Indonesia yang seluruhnya dibawah satu. Rasio pada tabel 4 memberikan informasi bahwa industri perhotelan di Jakarta secara dominan ditunjang oleh wisatawan nusantara/wisnus. Selain itu, data pada tabel 4 menunjukkan bahwa rasio tamu asing terhadap tamu Indonesia mempunyai korelasi positif, searah dengan meningkatnya klasifikasi bintang dari kelompok hotel. Artinya, proporsi tamu asing yang menginap pada hotel berbintang, kecenderungannya semakin tinggi searah dengan peningkatan dari bintang kelompok hotel bersangkutan.

Tabel 4: Rasio Tamu Asing Terhadap Tamu Indonesia Untuk Hotel Berbintang di DKI Jakarta bulan Mei 2016, April 2017 dan Mei 2017

Bulan/Tahun Bintang Gabungan

1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Mei 2017 0,07 0,04 0,12 0,17 0,54 0,14

April 2017 0,04 0,04 0,14 0,20 0,85 0,17

(9)

Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 34/07/31/Th.XIX, 3 Juli 2017 9

PENJELASAN TEKNIS

Wisatawan Mancanegara

sesuai dengan rekomendasi United Nation

World Tourism Organization (UNWTO) adalah setiap orang yang mengunjungi suatu negara

di luar tempat tinggalnya, didorong oleh satu atau beberapa keperluan tanpa bermaksud memperoleh penghasilan di tempat yang dikunjungi dan lamanya kunjungan tersebut tidak lebih dari 12 (dua belas) bulan.

Sumber Data Wisman : Hasil Survei Inbond dan Outbond Tourism (VIOT) dari Ditjen Imigrasi secara bulanan.

Hotel dan Akomodasi

: Data primer berdasarkan hasil survei yang

diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dengan menggunakan kuesioner VHT-S secara bulanan

Malam Kamar Terjual

Penghitungan TPK : --- X 100 % Malam Kamar Tersedia

Banyaknya Malam Tamu

Rata-rata Lama Menginap : --- Tamu yang Datang & Menginap Banyaknya Tamu Asing Rasio Tamu Asing Terhadap Tamu Indonesia : ---

(10)

Gambar

Tabel 1.Wisatawan Mancanegara yang Mengunjungi  DKI Jakarta  Menurut Pintu Masuk
Grafik 2.  Jumlah Kunjungan Wisman ke DKI Jakarta Bulan April dan Mei  Dalam Empat Tahun Terakhir
Tabel 2.  Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang Menurut Klasifikasi  Hotel  di DKI Jakarta Bulan Mei 2016, April 2017 dan Mei 2017
Grafik 4.  Rata-Rata Lama Menginap Tamu Asing dan Tamu Indonesia Hotel Berbintang  di DKI Jakarta, Bulan April 2017 dan Mei 2017 (Hari)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap; (1) perbedaan hasil belajar Ekonomi siswa yang menggunakan model pembelajaran mind mapping dengan siswa yang menggunakan model

Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri dengan judul : “Tata Cara Pengihitungan

Perdagangan lada putih di daerah produksi utama telah membentuk struktur pasar oligopolistik di tingkat Pedagang Pengumpul, di mana beberapa Pedagang Pengumpul menghadapi

Pembayaran penjualan kembali Unit Penyertaan dilakukan sesegera mungkin tidak lebih dari 7 (tujuh) hari Bursa sejak permohonan penjualan kembali Unit Penyertaan SAM DANA

Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem pembiayaan mikro (dana bergulir) bagi mahasiswa di Perguruan Tinggi yang diharapkan mampu meningkatkan jiwa kewirausahaan

Uji Efektivitas Ekstrak Daun Mimba (Azadirachta indica) dan Bunga Melati (Jasminum sambac) Sebagai Biolarvasida Nyamuk Aedes aegypti Sebagai Sumber Belajar Biologi..

Dari uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa Ilmu Budaya Dasar merupakan ilmu yang mempelajari tentang hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia beserta

Pengendalian persediaan (inventory) merupakan pengumpulan atau penyimpanan komoditas yang akan digunakan untuk memenuhi permintaan dari waktu ke waktu. Bentuk