PENGARUH KOMPOSISI Cu DAN VARIASI TEKANAN
KOMPAKSI TEHADAP DENSITAS DAN KEKERASAN PADA
KOMPOSIT W-Cu UNTUK PROYEKTIL PELURU DENGAN
PROSES METALURGI SERBUK
Oleh:
Gita Novian Hermana 2710100077
Jurusan Teknik Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Dosen Pembimbing:
Latar Belakang
Material
Metalurgi Serbuk Proyektil Timbal, Antimony
Aman bagi Lingkungan Material Pengganti W-Cu By Metalurgi Serbuk
Timbal (Pb)
Peluru
Menurut Glen E (2011)
Timbal telah menjadi bahan untuk peluru selama berabad-abad, dan di pilih untuk aplikasi
tersebut karena dense (rapat), mudah dibentuk, dan ketersediaan luas
Menurut Walter (2011)
Bahan proyektil : Timbal bisa dengan Cu, W, Sn, Bi, Ni
Tetapi penggunaan peluru sebagai timbal ini memiliki kerugian karena timbal bersifat racun.
Mnurut D.R. Corbin (1998)
W mulai digunakan untuk menggantikan posisi Pb.
• Proyektil Peluru adalah bagian yang bergerak menuju sasaran.
• Memiliki Momentum yang Besar
Densitas 11 – 18 g/cm3
Elongation 8-10 %
UTS 55 – 220 N/mm2
Lead Bullets
Full Metal
Jacket Bullets
Partially
Parameter Proses Metalurgi
Serbuk
Variabel
Proses
Distribusi Serbuk Tekanan Kompaksi Temperatur Sintering Lama Sintering Ukuran Butir KomposisiTujuan
Mengetahui
Komposisi Tembaga (20, 30, dan 40wt% Cu)
Tekanan kompaksi 200, 400, dan 600 MPa
Densitas dan Kekerasan yang dihasilkan
Manfaat
Menghasilkan material alternatif untuk proyektil
peluru dengan proses metalurgi serbuk
Referensi penelitian untuk material proyektil
pengganti timbal
Latar Belakang
Batasan Masalah
Lingkungan dianggap tidak
berpengaruh
Serbuk W, Cu merupakan serbuk
pro analisis
Pengotor diabaikan
Sintering dilakukan pada
temperatur dan waktu yang
konstan
Komposit
Dua material atau
lebih
Tinjauan Pustaka
Disatukan
Sifat mekanisnya merupakan
gabungan dari komponen
penyusunnya
Matriks W
Reinforcment Cu
Lambang : W Nomor Atom : 74 Densitas : 19,3 (g/cm3) Temp. Melting : 3380OC % Elongasi : 0,03 % Kond. Termal : 167 W/m K Lambang : Cu Nomor Atom : 29 Densitas : 8,9 (g/cm3) Temp. Melting : 1082OC % Elongasi : 15-20 % Kond. Termal : 393 W/m KTinjauan Pustaka
1. Persiapan serbuk
2. Mixing Pencampuran untuk
mendapatkan distribusi serbuk 3. Kompaksi Menempatkan serbuk
logam pada cetakan yang
kemudian di tekan sehingga serbuk akan terdeformasi dan membentuk sesuai cetakan
4. SinteringTerjadinya ikatan antar partikel menjadi susunan struktur yang kohern pada temperatur di bawah temperatur melting melalui transport massa
1.
2.
3.
1. Saat penekanan, serbuk mengalami
penyesuaian letak dan belum terjadi deformasi
2. Serbuk terdeformasi elastis. Ikatan timbul oleh gaya kohesi dari serbuk tanpa pengaruh panas 3. Serbuk terdeformasi plastik, terjadi mechanical interlocking dan penghancuran butir
Kompaksi
1.
3.
2.
Sintering
1. Perpindahan atom melalui kontak partikel yang bersentuhan
2. Pertumbuhan leher tersebut terjadi karena adanya perpindahan massa pada proses sinter tersebut 3. Pertumbuhan butir yang terjadi akan menghasilkan porositas yang mengecil sebanding dengan
perbesaran butir
4. Pengkasaran pori terjadi karena bersatunya lubang-lubang kecil dari pori sisa , menjadi besar dan kasar.
Peralatan
Ayakan
Mesin Kompaksi
Horizontal Furnace
Neraca Analitik
Dies Kompaksi
Beaker Glass
Masker dan Sarung
Tangan
Hot plate dan Magnetic
Sirrer
Combustion boat
Jangka Sorong
Alat Uji Tekan
Alat Uji Hardness
Mesin XRD
Bahan
Serbuk W
Serbuk Cu
Road Map
Material
Peluru
Berbasis
W
W-Sn, Al, Zn, Cu (Lowden,1998)W-Ni, Cu, Ag, Fe,
Co, Mo, Re
(Kock, 1985)
W-Cu W-20%, 25%, dan 30% Cu (Medhat, 2012) 20%Cu dan W-30%Cu (A.Ibrahim, 2008) W-20%, 30%, dan 40%Cu (M. Ardestani, 2009) Kompaksi Sintering 300, 600, 900 MPa (A. Ibrahim, 2008) 245, 491, 663 MPa (A. Ghaderi Hamadi,
2011) W-20, 30, 40%Cu 200, 400, dan 600 MPa (Gita Novian H, 2013) 900oC (Syed Alam , 2004) 1000-1200oC (M. Ardestani, 2009) 700-900oC (M. Safrudin Yafie, 2013)
Karakterisasi Serbuk W
Analisa SEM
Analisa XRD
Distribusi Ukuran
Serbuk W
Karakterisasi Serbuk Cu
Analisa SEM
Analisa XRD
8 10 12 14 16 0 10 20 30 40 50 60 Pre se n ta se (% )
Distribusi Ukuran
Serbuk Cu
Pengaruh Variasi Komposisi Cu dan Tekanan
Kompaksi W-Cu terhadap
Pengaruh Variasi Komposisi Cu dan Tekanan
Kompaksi W-Cu terhadap Densitas
Green density (g/cm3) Sinter density (g/cm3)
Komposisi Cu (wt%)
Tekanan Kompaksi (Mpa)
200 400 600 20 10,82 11,45 12,09 30 9,92 10,44 10,09 40 9,48 9,93 10,56 Komposisi Cu (wt%)
Tekanan Kompaksi (Mpa)
200 400 600 20 11,39 13,34 14,14 30 10,84 11,89 12,59 40 10,11 10,59 11,59 20 30 40 9 9.5 10 10.5 11 11.5 12 12.5 200 400 600 20 30 40 G ree n D en si ty ( g /c m 3) 20 30 40 9 10 11 12 13 14 15 200 400 600 20 30 40 S in te r D en si ty ( g /c m 3)
Analisa XRD
30 60 90 0 7000 14000 Cu Cu Cu Cu Cu Cu Cu Cu Cu W W W W W W W W W W W W In te n si ta s Sudut (2 theta) W-40% Cu 200 MPa W-30% Cu 200 MPa W-20% Cu 200 MPa 30 60 90 0 6000 12000 Cu Cu Cu Cu Cu Cu Cu Cu W W W W W W W W W W W W In te nsi ta s Sudut (2 theta) W-40% Cu 400 MPa W-30% Cu 400 MPa W-20% Cu 400 MPaAnalisa XRD
30 60 90 0 3000 6000 Cu Cu Cu Cu Cu Cu Cu Cu W W W W W W W W W W W W In te n si ta s Sudut (2 theta) W-40% Cu 600 MPa W-30% Cu 600 MPa W-20% Cu 600 MPaVariasi Cu –Tekanan Kompaksi 40%wt Cu
Analisa Interface
Interface W-WPengaruh Variasi Komposisi Cu dan Tekanan Kompaksi
W-Cu terhadap Porositas
Tekanan kompaksi yang lebih tinggi menyebabkan
interaksi gesekan antar partikel lebih tinggi sehingga mengurangi porositas (Abdoli,2008). 20 30 40 0 5 10 15 20 25 200 400 600 20 30 40
Pengaruh Variasi Komposisi Cu dan Tekanan Kompaksi
W-Cu terhadap Kekerasan
Komposisi Cu (wt%)
Tekanan Kompaksi (Mpa)
200 400 600 20 20 20,5 32 30 19,5 20 25 40 12 14 15.5 Kekerasan meningkat dengan meningkatnya komposisi W karena kekerasan dari W lebih
besar daripada Cu. (A. Abu-Oqail, 2012) 20 30 40 10 15 20 25 30 35 40 200 400 600 20 30 40 HR B
Pengaruh Variasi Komposisi Cu dan Tekanan Kompaksi
W-Cu terhadap Compressive Strength
Tabel Compressive Strength Komposit W-Cu (MPa)
Porositas Turun Compressive Strength
20 30 40 50 100 150 200 250 200 400 600 20 30 40
Pengaruh Variasi Komposisi Cu dan Tekanan Kompaksi
W-Cu terhadap Modulus Elastisitas
Dipengaruhi Oleh :
Kerapatan
Porositas
┴
20 30 40 30 35 40 45 50 55 60 200 400 600 20 30 401. Green density dan sinter density paling tinggi pada W-20wt% Cu dengan
tekanan kompaksi 600 MPa sebesar 12,09 g/cm3 dan 14,14 g/cm3.
2
.
Kekerasan semakin meningkat dengan semakin kecil komposisi Cudan tekanan kompaksi. Kekerasan paling tinggi 32 HRB3. Berdasarkan hasil uji tekan didapatkan Compressive strength dan Modulus Elastisitas tertinggi pada W-20wt% Cu , tekanan kompaksi 600 MPa yaitu 220,89 MPa dan 55,68 GPa
Kesimpulan
Green dan Sinter Density >>
Tekanan Kompaksi >> Komposisi Cu<<
SEKIAN
TERIMA KASIH
Peneliti Metode Hasil Yutaka Hiraoka (2005) Mencampur Cu untuk
proses infiltrasi sebesar 19,
27, 355, dan 48%.
Sedangkan untuk proses
sintering sebesar 20, 40, 60, 80 %Cu.
Kekuatan patah pada Temperatur rendah dan keuletan dengan metode sintering lebih rendah daripada metode infiltrasi.
Presentase Cu yang dapat menyebabkan transisi dari ulet ke getas adalah 40-48%.
A. Ibrahim (2009) Presentase Cu yang digunakan adalah 20 dan
30% dengan tekanan
kompaksi 300, 600, dan 900 MPa. Setelah itu dilakukan sintering pada temperatur
1250 dan 1400oC dengan
laju pemanasan 10oC/menit
dan waktu tahan selama satu jam.
Densifikasi terbesar setelah sintering pada
temperatur 1250 dan 1400oC didapatkan pada
tekanan 600 MPa. Sementara kekerasan meningkat dengan berkurangnya Cu, sedangkan kekuatan
kompresi meningkat dengan semakin
bertambahnya Cu.
M. Ardestani (2009) Komposisi Cu 20, 30, dan 40 % dengan tekanan kompaksi 200 MPa dan sintering pada temperatur 1000-1200oC
dengan atmosfer hidrogen selama 1,5 jam.
Densitas relatif yang didapatkan adalah semakin meningkat dengan meningkatnya temperatur. Densitas terbesar didapatkan pda temperatur 1200 oC yaitu sekitar 98,85% hingga
99%. Kekerasan maksimum dicapai pada W-20% dengan temperatur sintering 1200oC.
A. Ghaderi Hamadi (2011)
Komposit tersebut dibuat dengan memvariasikan tekanan kompaksi yaitu sebesar 245, 491, dan 663 MPa. Temperatur sintering dibuat kontsan pada 1550oC
dengan atmosfer hidrogen.
Dengan tekanan kompaksi 663 MPa didapatkan kekuatan tarik 605 MPa dan densitas sebesar 17.2 gr/cm3. Fracture
terlihat pada spesimen dengan tekanan kompaksi 663 MPa. Namun tekanan kompaksi yang digunakan tidak cukup besar untuk menyebabkan deformasi plastis atau fracture pada seluruh partikel tungsten (W).
A Abu Oqail (2012) Memvariasikan komposisi Cu yaitu sekitar 20, 25, 30% dan tekanan kompaksi sekitar 300, 600, 900, dan 1200 M{a
Densitas paling tinggi didapatkan saat tekanan kompaksi sebesar 1200 MPa dengan waktu sintering 1400oC dan holding selama 2 jam
dengan presentase Cu sebesar 30%. Sedangkan nilai kekerasan yang diukur dengan menggunakan Vickers Microhardness dapat disimpulkan bahwa semakin berkurangnya presentase Cu dan meningkatnya waktu tahan sintering maka kekerasannya akan meningkat.
Komposisi Fraksi (%) Tekanan Proses (Mpa) Densitas (g/cm3) % Densitas dari Pb Compressiv e Strength (MPa) Pb 100 na 11,36 100 Pb-Sn 95/5 na 11,00 PbSn 80/20 na 10,20 W-Sn 70/30 140 10,17 89,2 70 210 10,88 95,8 95 280 11,34 99,9 127 350 11,49 101,2 137 W-Sn W-Al II W-Zn Bi-W W-Cu 58/42 95/5 60/4 70/30 80/20 140 210 280 140 210 280 350 350 350 350 9,76 10,20 10,49 9,35 10,06 10,62 10,91 10,85 10,88 10,99 85,9 89,8 92,3 82,3 88,6 93,5 96,0 95,5 95,8 96,8 84 95 106 57 101 157 200 145 Tidak di Tes 220
Young-Sam Kwon and Seong-Taek Chung
(2007)
Memvariasikan komposisi Cu yaitu sekitar 30 dan 35% dan tekanan kompaksi sekitar 150 MPa.
A. A. Bothate (2010)
Xianqiang Yin (2010)
Liquid Phase Sintering
• Partikel yang tidak mencair akan
mengalami proses solid-state sintering selama pemanasan. Pada kondisi umumnya bagian yang mencair akan membasahi bagian yang padat. Pada kasus ini, cairan yang baru terbentuk menembus diantara butiran padat, memecah ikatan sinter, dan memicu penataan ulang butiran. Bagian yang cair tersebut nantinya akan
mempengaruhi peningkatan kekasaran butiran dan densifikasi (Randal M.
German, Pavan Suri, dan Seong Jin Park, 2008).
Komposisi Fraksi (%) Tekanan Proses (Mpa) Densitas (g/cm3) % Densitas dari Pb Compressive Strength (MPa) Pb 100 na 11,36 100 Pb-Sn 95/5 na 11,00 PbSn 80/20 na 10,20 W-Sn 70/30 140 10,17 89,2 70 210 10,88 95,8 95 280 11,34 99,9 127 350 11,49 101,2 137 W-Sn W-Al II W-Zn Bi-W W-Cu 58/42 95/5 60/4 70/30 80/20 140 210 280 140 210 280 350 350 350 350 9,76 10,20 10,49 9,35 10,06 10,62 10,91 10,85 10,88 10,99 85,9 89,8 92,3 82,3 88,6 93,5 96,0 95,5 95,8 96,8 84 95 106 57 101 157 200 145 Tidak di Tes 220