Penerapan Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment and Satisfaction) dalam Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi
Siswa Kelas VIII SMP N 27 Padang
Rini Suryani Sihombing1), Drs. Khairudin, M.Si2), Karmila Suryani, M.Kom3)
1)
Mahasiswa Program Studi PTIK FKIP Universitas Bung Hatta Padang
2)
Ketua Jurusan Program Studi PTIK FKIP Universitas Bung Hatta Padang
3)
Dosen Program Studi PTIK FKIP Universitas Bung Hatta Padang E-mail : [email protected]
Abstract
This research aims to know the application of models of learning TIK learning result against ARIAS grade VIII in SMP Negeri Padang 27. The method of research used experiment by using Pretest-Posttest design Control Group. This research was carried out in SMP N 27 Meadow on a grade VIII using random sampling techniques, acquired a number of VIII.8 class of 28 students as class experiments and class VIII.4 a number of 32 students as a class controls. The collection of data in this study using the test results of learning cognitive and psychomotor domain sheet. The cognitive domain test consists of 10-reserved descriptions, test given before students obtain treatment (pretest) and after the student is given the treatment (posttest). Data analysis technique used is the test of normality, test its homogeneity, and a test of the difference the average classroom experimentation and classroom control. The results showed that the model of learning ARIAS more effective compared to conventional learning model with average value of experimental class posttest is 81.25 and class control is 74.25. Based on the results of the calculation of the test t-independent retrieved tcount > ttable 3.704 1.671 then Ho denied. Because Ho denied that the
results obtained studying TIK students apply learning models ARIAS are better than the results of conventional learning with student learning. The results of the assessment of performance in both psychomotor domain class sample i.e. experimental class 91.29% (the predicate "very good") and grade control 87% (the predicate "very good"). There is an increasing influence of the TIK learning outcomes for grade VIII model through the application of learning hypothesis test is evidenced by the ARIAS gain (Independent Samples
Test) obtained Asymp. Sig (2-tailed) 0.005 < (Sig) 0.05.
Keywords: the learning model ARIAS, The Results of the Study, The Index Gain, TIK.
Pendahuluan
Dalam dunia pendidikan dan
pengajaran tidak dapat lepas dari proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pembelajaran
secara keseluruhan. Kualitas belajar
mengajar akan dapat mempengaruhi mutu pendidikan. Dalam meningkatkan kualitas
belajar mengajar ditentukan oleh guru dan siswa itu sendiri sebagai subjek atau pelaku dalam proses belajar mengajar. Pentingnya
kualitas belajar mengajar membawa
konsekuensi kepada guru untuk
meningkatkan peranan dan kompetensinya karena proses belajar mengajar dan hasil
2 belajar siswa sebagian besar ditentukan oleh
guru sebagai fasilitatornya.
Pendidik atau guru sebagai pengajar dituntut untuk mampu menyampaikan materi dengan baik dan mampu mengaktifkan proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar merupakan proses dua arah yang tidak dapat dipisahkan. Dalam proses tersebut, guru menyampaikan suatu materi
yang disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran dengan maksud
membelajarkan siswa. Dalam suatu proses belajar mengajar terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran. Faktor-faktor yang dimaksud antara lain minat siswa, media pembelajaran, pendekatan dalam mengajar, metode dalam mengajar dan sebagainya.
Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan pada tanggal 6 sampai dengan 7 Januari 2016 di kelas VIII SMP N 27
Padang, terlihat bahwa dalam proses
pembelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) siswa hanya
mendengarkan penjelasan dari guru,
sehingga guru menjadi pusat informasi atau teacher centered learning. Dalam hal ini fungsi dan peranan guru menjadi amat dominan yakni guru menjadi sangat aktif tetapi sebaliknya siswa menjadi pasif dan
tidak kreatif sehingga potensi serta
kemampuan siswa tidak dapat berkembang. Pada saat guru memberikan pertanyaan kepada siswa, hanya beberapa siswa yang
berusaha untuk menjawab. Siswa yang lain hanya diam, tidak berusaha untuk menjawab pertanyaan dari guru. Siswa kurang memiliki
rasa percaya diri, keberanian untuk
menjawab pertanyaan dan kurang memiliki
motivasi dalam mengikuti proses
pembelajaran TIK.
Selain observasi, penulis juga
melakukan wawancara dengan guru TIK kelas VIII ibu Imelda Rosa, S.Pd di SMP N 27 Padang dan beberapa siswa kelas VIII. Hasil wawancara dengan guru diperoleh informasi bahwa siswa masih malu bertanya dan mengemukakan pendapat secara terbuka di kelas. Kemudian hasil wawancara dengan siswa diperoleh informasi, bahwa ada siswa yang tidak mau bertanya secara langsung pada saat proses pembelajaran karena siswa
merasa takut salah untuk
mengungkapkannya.
Guru melakukan beberapa upaya dalam mengatasi permasalahan yang terjadi
saat pembelajaran dengan mengulang
kembali pelajaran serta pemberian tugas. Kurangnya aktivitas siswa dalam belajar mengakibatkan rendahnya pemahaman siswa dan masih banyak nilai siswa di bawah Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM).
Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan suatu model pembelajaran yang sederhana, sistematik, bermakna dan dapat digunakan oleh guru sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan
3 meningkatkan motivasi berprestasi dan hasil
belajar siswa. Salah satunya model
pembelajaran yang dapat diterapkan adalah dengan menerapkan model pembelajaran ARIAS.
Model pembelajaran ARIAS
(Assurance, Relevance, Interest, Assessment
and Satisfaction) merupakan kegiatan
pembelajaran: 1) untuk menanamkan rasa
yakin/percaya diri pada siswa, 2)
pembelajaran yang ada relevansinya dengan kehidupan siswa, 3) berusaha menarik dan
memelihara minat/perhatian siswa, 4)
evaluasi selama proses pembelajaran, 5) menumbuhkan rasa bangga pada siswa dengan memberikan penguatan. Model pembelajaran ARIAS dapat digunakan oleh guru sebagai dasar melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik, dan sebagai suatu alternatif dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan menerapkan model pembelajaran ARIAS diharapkan kegiatan
pembelajaran lebih efektif, sederhana,
sistematik dan bermakna sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Hasil pengamatan yang dilakukan penulis di SMP N 27 Padang setelah mencocokkan permasalahan dan solusinya
maka penulis memilih sebuah model
pembelajaran yaitu model pembelajaran ARIAS yang akan diterapkan di SMP N 27 Padang dalam proses pembelajaran, karena model pembelajaran ARIAS yang rasanya cocok dibandingkan model lain.
Menurut Rahman (2014:2) model pembelajaran ARIAS terdiri dari lima komponen, yaitu Assurance (Percaya diri),
Relevance (Relevansi atau sesuai dengan
kehidupan siswa), Interest (Minat dan
perhatian siswa), Assessment
(Penilaian/evaluasi), dan Satisfaction
(Penguatan).
Model pembelajaran ini merupakan alternatif bagi para guru untuk melaksanakan sebuah kegiatan pembelajaran yang baik karena dirancang atas dasar teori-teori belajar. Penggunaan berbagai media inovatif
dalam model pembelajaran ARIAS
dimaksudkan untuk menunjang aspek minat dan kesenangan siswa. Kolaborasi antara model dan media pembelajaran inilah yang membuat penerapan pembelajaran ARIAS di kelas menjadi sebuah pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, menyenangkan serta memuaskan siswa.
Komponen-komponen model
pembelajaran ARIAS menurut Rahman (2014:55) adalah sebagai berikut :
1. Assurance, yaitu berhubungan
dengan sikap percaya, yakin akan berhasil atau yang berhubungan dengan harapan untuk berhasil.
2. Relevance, yaitu berhubungan
dengan kehidupan siswa baik berupa pengalaman sekarang atau yang telah dimiliki maupun yang berhubungan dengan kebutuhan karir sekarang atau yang akan datang.
3. Interest, yaitu berhubungan dengan minat atau perhatian siswa.
4 4. Assesment, yaitu yang berhubungan
dengan evaluasi atau penilaian
terhadap siswa.
5. Satisfaction, yaitu yang berhubungan dengan rasa bangga, puas atas hasil yang dicapai.
Menurut Tryastuti (2012:22)
kelebihan model pembelajaran ARIAS
adalah (1) Siswa merasa kegiatan
pembelajaran yang mereka ikuti memiliki
nilai, bermanfaat dan berguna bagi
kehidupan mereka, (2) Siswa akan terdorong atau termotivasi mempelajari sesuatu yang akan dipelajari dan memiliki tujuan yang jelas, (3) Sesuatu yang memiliki arah tujuan, dan sasaran yang jelas serta ada manfaat mendorong individu untuk mencapai tujuan tersebut.
Penelitian ini bertujuan adalah untuk
mengungkapkan penerapan model
pembelajaran ARIAS terhadap hasil belajar dan peningkatan hasil belajar siswa kelas
VIII pada mata pelajaran Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK).
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2014:72) mengemukakan bahwa “Penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”. Dengan kata lain penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan
sebab akibat, caranya adalah dengan
membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan satu atau lebih kelompok pembanding yang tidak menerima perlakuan.
Penelitian ini dilakukan terhadap dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen merupakan kelas yang diberikan perlakuan dalam proses pembelajaran, yaitu dengan menerapkan model pembelajaran ARIAS sedangkan pada kelas kontrol menerapkan pembelajaran
konvensional. Desain penelitian yang
digunakan adalah Pretest-Posttest Control
Group Design.
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh kelas VIII SMP N 27 Padang. Cara pengambilan sampel adalah dengan teknik
random sampling, yaitu cara pengambilan
sampel secara acak dimana semua individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sampel penelitian ini adalah kelas VIII8
untuk kelas eksperimen dan kelas VIII4 untuk
kelas kontrol.
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data hasil belajar ranah kognitif dan psikomotor yang sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu untuk mengamati hasil belajar siswa dan peningkatan hasil belajar. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar untuk ranah kognitif, yang digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar TIK
5 siswa dan lembar unjuk kerja untuk ranah
psikomotor.
Untuk memperoleh data tentang hasil belajar TIK siswa yang diteliti, peneliti memberikan tes pada anggota sampel, yaitu berupa tes awal (pretest) dan tes akhir
(posttest). Hasil pretest digunakan untuk
mengetahui keadaan awal siswa sedangkan
posttest yang didapat digunakan untuk
melihat kemampuan siswa tentang
menggunakan perangkat lunak pengolah angka untuk menyajikan informasi setelah penelitian dilaksanakan. Soal-soal yang diberikan adalah soal berupa essay.
Analisis data hasil belajar ranah kognitif yang digunakan adalah perbedaan
rata-rata dengan menggunakan t-tes.
Langkah-langkah t-tes yaitu: 1) Uji
normalitas dengan menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov (K-S) 2) Uji
homogenitas dengan menggunakan One Way
ANOVA 3) Uji hipotesis (t-Independent),
terima H0 jika thitung < ttabel, dengan dk= n1 +
n2 – 2 selain itu H0 ditolak. Analisis data
peningkatan hasil belajar (indeks gain) dengan rumus :
= −
−
Dengan kriteria jika signifikansi < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Hasil dan Pembahasan
Hasil belajar TIK siswa pada kedua sampel diperoleh setelah diberikan tes akhir (Posttest). Tes akhir pada kedua kelas
sampel diikuti oleh 28 orang siswa pada kelas eksperimen dan 32 orang siswa pada kelas kontrol.
Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa
Kelas Jumlah Siswa Persentase Siswa Tuntas (≥75) Tidak Tuntas (<75) Eksperi men 28 25 (89,29%) 3 (10,71%) Kontrol 32 21 (65,63%) 11 (34,37%) Jumlah 60 46 (76,67%) 14 (23,33)
Data Nilai Unjuk Kerja Ranah Psikomotor
Kelas Jumlah Siswa Skor Min Rata-rata ( ) Eksperimen 28 75 91,07 Kontrol 32 63 87
Data hasil belajar dan analisis
datanya menggunakan t-tes sehingga
diperoleh = 3,704 dan =
1,671 pada taraf kepercayaan α = 0,05.
Dengan demikian H1 diterima dan H0 ditolak,
artinya hasil belajar TIK siswa yang
pembelajarannya menerapkan model
pembelajaran ARIAS lebih baik dari hasil belajar TIK siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional.
Model pembelajaran yang diterapkan telah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa dari yang sebelumnya. Ini berarti bahwa siswa lebih paham terhadap materi TIK yang mereka pelajari karena dalam
6 proses pembelajaran dengan menerapkan
model ARIAS.
Hasil penilaian unjuk kerja ranah psikomotor pada kedua kelas sampel yang diperoleh melalui penilaian keterampilan yang dimiliki siswa selama menghasilkan sebuah dokumen pengolah angka sederhana,
menunjukkan bahwa mereka mampu
menghasilkan sebuah karya yang baik dan
sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan. Ini dilihat dari rata-rata perolehan nilai siswa dari kedua kelas sampel yakni kelas eksperimen = 91,29% (dikategorikan “Sangat Baik”) dan kelas kontrol = 87% (dikategorikan “Baik”), dimana angka ini mengkategorikan siswa ke dalam tingkatan hasil belajar yang sangat baik untuk kelas eksperimen dan baik untuk kelas kontrol.
Dari hasil analisis data indeks gain
dengan menggunakan uji t sehingga
diperoleh Sig. (2-tailed) skor gain = 0,005 yang berarti nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Maka H1 diterima dan H0 tolak. Jadi
dapat disimpulkan bahwa peningkatan rata-rata skor gain hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran ARIAS lebih tinggi daripada peningkatan hasil
belajar siswa dengan pembelajaran
konvensional.
Terjadinya peningkatan nilai gain menunjukkan terjadinya peningkatan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol pada materi Microsoft Excel. Peningkatan ini terjadi karena pada kelas
eksperimen menggunakan model
pembelajaran ARIAS merupakan salah satu model pembelajaran yang diterapkan dalam mata pelajaran TIK dan model ini dapat membantu siswa untuk aktif serta dapat meningkatkan motivasi berprestasi dan meningkatkan hasil belajar siswa.
Simpulan
Hasil belajar ranah kognitif pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi siswa yang menerapkan model pembelajaran ARIAS lebih baik dari pada hasil belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi siswa yang menerapkan model pembelajaran konvensional siswa kelas VIII
SMP N 27 Padang yaitu = 3,704 >
= 1,671, maka hipotesis H1 diterima.
Penilaian unjuk kerja siswa ranah psikomotor diperoleh nilai rata-rata yaitu untuk kelas eksperimen 91,29% dengan predikat sangat baik serta untuk kelas kontrol 87% dengan predikat baik.
Terdapat peningkatan hasil belajar
siswa dengan menerapkan model
pembelajaran ARIAS lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional yaitu skor gain = 0,005 maka hipotesis H1 diterima. Hal ini
juga dapat dilihat dari hasil N-Gain. N-Gain pada kelas eksperimen yaitu sebesar 0,4650 dan kelas kontrol sebesar 0,3504 maka nilai tersebut termasuk dalam kategori sedang. Selain itu model ini juga dapat membantu
7 siswa untuk aktif serta meningkatkan
motivasi berprestasi dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar sehingga model ini efektif digunakan pada materi materi Ms. Excel pada siswa kelas VIII SMP N 27 Padang.
Daftar Pustaka
Afrilianto, M. 2012. Peningkatan
Pemahaman Konsep dan Kompetensi Strategis Matematis Siswa SMP Dengan Pendekatan Metaphorical
Thinking. Program Studi Matematika
STKIP Siliwangi Bandung. 1(2). 198-199.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar - Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Ferry Astrawan, I Komang. 2011. Pengaruh
Penerapan Model Pembelajaran
ARIAS (Assurance, Relevance,
Interest, Assessment And
Satisfaction) Terhadap Hasil Belajar
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 1 Sawan Tahun Ajaran 2010/2011. (online). Tersedia di:
https://www.scribd.com/doc/5 9031955/Proposal-Arias.
Diakses 22 November 2015. Homan, Hery Syaerul. 2013. Pengaruh
Media Monopoly Accounting Game Terhadap Tingkat Aktivitas Belajar
dan Karakter Jujur. Universitas
Pendidikan Indonesia. 74-75.
Khairudin. 2014. Modul Praktikum Statistika
Pendidikan. Padang: Pendidikan
Teknik Informatika dan Komputer Universitas Bung Hatta.
Rahman, dkk. 2014. Model Pembelajaran
ARIAS (Assurance, Relevance,
Interest, Assessment, And
Satisfaction) Terintegratif. Jakarta:
PT. Pestasi Pustakarya.
Rusman. 2011. Pembelajaran Berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Mengembangkan Profesionalitas
Guru. Jakarta: PT. Rajawali Grafindo Persada.
. 2013. Belajar dan Pembelajaran
Berbasis Komputer. Bandung:
Alfabeta.
Sa’adah. 2010. Penerapan Model ARIAS
(Assurance, Relevance, Interest,
Assessment And Satisfaction) Dalam
Pembelajaran TIK. Pendidikan
Teknologi Informasi Dan
Komunikasi (PTIK) UPI. 3(1). 23-25. Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Sarwono, Jonatan. 2012. Metode Riset
Skripsi Pendekatan Kuantitatif.
8
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Tim Penulis. 2015. Panduan Penulisan
Skripsi. Padang: PTIK-FKIP
Universitas Bung Hatta.
Tryastuti. 2012. Penerapan Model ARIAS
(Assurance, Relevance, Interest,
Assessment And Satisfaction) Pada
Materi Logika Matematika dapat Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Kelas X TEI-1 SMK
YPT 1 Purbalingga. Skripsi.
Purwokerto: Pendidikan Matematika
Universitas Muhammadiyah
Purwokerto (Tidak Dipublikasikan).
Wiratama, Yudi. 2014. Pembelajaran
Konvensional. (Online)
http://yudi-wiratama.blogspot.co.id/2014/01/pem belajarankonvensional.html Di akses
27 Desember 2015.
Yunistira, Niken. 2014. Penerapan Aplikasi
Netsupport School Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Keterampilan Komputer dan
Pengolahan Informasi (KKPI) Di SMK N 5 Padang. Skripsi. Padang: Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Universitas Bung Hatta (Tidak Dipublikasikan).