• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Om Swastyastu,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Om Swastyastu,"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,

Puji syukur dipanjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas anugrah-Nya, skripsi yang berjudul “Analisis Wacana Tutur Tingkah Dadi Wwang” dapat diselesaikan. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra di Program Studi Sastra Jawa Kuno Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana.

Banyaknya hambatan dan kesulitan yang ditemukan dalam penyusunan skripsi ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki, baik di bidang teori maupun kemampuan meneliti. Berkat dorongan dan petunjuk dari berbagai pihak, akhirnya hambatan dan kesulitan tersebut dapat dilewati.

Pada kesempatan ini, disampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya skripsi ini, diantaranya kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha, M. A., beserta staf, atas segala bantuan dan fasilitas yang diberikan selama menjadi mahasiswa maupun dalam penyelesaian skripsi;

2. Ketua Program Studi Sastra Jawa Kuno Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, Drs. A.A.Gd. Bawa,M.Hum., atas kesabaran dan segala bantuan dalam mendukung penyelesaian skripsi ini;

3. Sekretaris Jurusan Program Studi Sastra Jawa Kuno Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, Dr. Dra. Ni Ketut Ratna Erawati atas segala bantuan dan nasihat-nasihat yang diberikan;

4. Bapak Dr. I Nyoman Sukartha,M.Hum., selaku pembimbing I atas dukungan dan bimbingan militernya baik dari teori dan mental dalam membimbing dan mengarahkan, serta memberikan dorongan semangat sehingga skripsi ini dapat diselesaikan;

(2)

5. Bapak Prof.Dr. I Made Suastika,S.U., selaku pembimbing II dan yang memberikan dorongan semangat sehingga skripsi ini dapat diselesaikan;

6. Bapak Ibu Dosen Program Studi Sastra Jawa Kuno Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, atas segala saran dan petunjuknya baik pada waktu memberikan kuliah maupun di luar kuliah;

7. Seluruh Staf Perpustakaan Lontar, Made Reland Udayana Tangkas dan Putu Eka Gunayasa yang sangat membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, serta Pegawai Perpustakaan S1, Staf Perpustakaan S2, Staf Kemahasiswaan dan Akademik Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, Pusat Dokumentasi Provinsi Bali yang telah banyak memberikan bantuan informasi;

8. Bapak I Déwa Gde Catra, yang telah memberikan bantuan informasi dalam penelitian skripsi ini;

9. Kedua orang tuaku yang tercinta, I Wayan Suardana dan Ni Komang Gunasih, serta seluruh keluarga I Nengah Rani dan I Nyoman Mantra atas dukangan moril yang tak henti-hentinya memberikan motivasi. 10. Sahabat tercinta mahasiswa Prodi Sastra Jawa Kuno Fakultas Ilmu

Budaya Universitas Udayana angkatan 2011, Ayu Wini Antari, Paramasuta Wijaya, dan Dewa Sangkaryang yang saling memotivasi dalam menyelesaikan skripsi. Serta Aulia Sari Putri dari Kota Malang yang telah meluangkan waktu untuk memberikan dan mengirimkan buku untuk menyelesaikan skripsi ini.

11. Sahabat tercinta I Putu Agus Angga Pratama yang juga berjuang bersama mengerjakan skripsi di Universitas yang berbeda, saling memberikan motivasi, doa terbaik untuk mengerjakan skripsi dengan maksimal.

12. Sahabat Voice of Bali yang tidak kenal lelah memberikan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini

(3)

13. Beberapa pihak yang telah memberikan kontribusi, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Sebagai akhir kata, semoga skripsi yang sangat sederhana ini ada manfaatnya. Agar skripsi ini lebih baik lagi, saran dan kritik Bapak Ibu, dan Saudara pembaca sangat saya harapkan. Terima Kasih.

Denpasar, Maret 2016

Ni Wayan Putri Kuna Winaya

(4)

ABSTRAK

ANALISIS WACANA TUTUR TINGKAH DADI WWANG

Penelitian ini mengkaji Tutur Tingkah Dadi Wwang yang sarat dengan ajaran bhakti. Penelitian ini mengajukan dua masalah yaitu (1) struktur wacana yang terdapat dalam naskah, dan (2) fungsi dan makna yang terkandung di dalamnya. Landasan teori yang digunakan untuk memecahkan kedua masalah tersebut yaitu wacana kritis, semiotik, dan teori fungsi. Pada tahap pengumpulan data digunakan metode pembacaan naskah dengan bantuan teknik catat. Dalam menganalisis data digunakan metode deskriptif analitik dengan teknik pemilihan seleksi yang diperoleh kemudian disesuaikan dengan objek kajian. Kemudian pada tahap penyajian hasil analisis digunakan metode formal dan informal, dilengkapi dengan teknik berpikir deduktif dan induktif. Penelitian ini berhasil mengungkapkan struktur wacana dari segi teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Wacana Tutur Tingkah Dadi Wwang tersebut memiliki fungsi dan makna bagi masyarakat Hindu dalam memahami ajaran bhakti terhadap tri guru, pengagungan dan pemuliaan kepada Tuhan (guru swadyaya), serta ajaran karmaphala.

Kata kunci: tutur, wacana, tingkah, wwang

(5)

ABSTRACT

ANALISIS WACANA TUTUR TINGKAH DADI WWANG

This research tells the story that contains the teaching of bhakti. This study posed two problems (1) the structure of discourse contained in the script, and (2) function and meaning contained it. The theoretical basis that isued to solve the problem used a theoretical basis, is critical discourse, semiotics, and the theory of functions. At the stage of data collection used method of reading the manuscript with the help of the techniques of note. Analyzing the data used descriptive analytic method with species selection techniques were then adapted to the object of study. Then at the stage of presentation of the resultof the analysis used formal and informal methods, are aquipped with deduktive and inductive thinking techniques.

Keywords: tutur, discourse, tingkah, wwang

(6)

DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN ... i

PRASYARATAN GELAR ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

PENETAPAN PANITIA UJIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... viii

ABSTACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR SINGKATAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan masalah... 5 1.3 Tujuan Penelitian ... 5 1.3.1 Tujuan Umum ... 6 1.3.2 Tujuan Khusus ... 6 1.4 Manfaat Penelitian ... 6 1.4.1 Manfaat Teoritis ... 6 1.4.2 Manfaat Praktis ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Kajian Pustaka ... 8 2.2 Konsep ... 10 2.3 Landasan Teori ... 19 2.3.1 Teori Wacana ... 20 2.3.2 Teori Semiotik ... 27 2.3.3 Teori Fungsi ... 28 x

(7)

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ... 30

3.1.1 Jenis Penelitian ... 30

3.1.2 Sumber Data ... 30

3.2 Metode dan Teknik Penelitian ... 32

3.2.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ... 32

3.2.2 Metode dan Teknik Analisis Data ... 33

3.2.3 Metode dan Teknik Penyajian Analisis Data ... 33

3.3 Jangkauan ... 34

BAB IV WACANA TUTUR TINGKAH DADI WWANG ... 36

4.1 Jenis Wacana ... 36

4.2 Wacana dilihat dari Analisis Teks ... 36

4.2.1 Struktur Makro ... 36

4.2.2 Superstruktur ... 39

4.2.3 Struktur Mikro ... 47

4.3 Kognisi Sosial ... 65

4.4 Konteks Sosial ... 68

BAB V FUNGSI DAN MAKNA WACANA TUTUR TINGKAH DADI WWANG ... 69

5.1 Fungsi ... 69

5.1.1 Fungsi Pendidikan ... 69

5.1.1.1 Ajaran Bhakti kepada Tri Guru ... 70

5.1.1.2 Ajaran Karmaphala ... 74

5.2 Makna ... 78

5.2.1 Pengagungan Kepada Tuhan ... 78

5.2.2 Pemuliaan Kepada Tuhan ... 80

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ... 83

4.1 Simpulan ... 83

4.2 Saran ... 84

DAFTAR PUSTAKA ... 86

(8)

DAFTAR SINGKATAN

TTDW : Tutur Tingkah Dadi Wwang LPA : Lembaga Pertolongan Anak KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia DISBUD : Dinas Kebudayaan

PAUD : Pendidikan Anak Usia Dini

SD/MI : Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah SMA/MA : Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah Kemdiknas : Kementerian Pendidikan Nasional

(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berbahasa adalah menyampaikan suatu ide atau pikiran kepada orang lain. Manusia menggunakan bahasa dalam wujud kalimat yang saling berkaitan. Moeliono (1988: 34) mengatakan bahwa rentetan kalimat yang saling berkaitan akan membentuk makna yang serasi di antara kalimat itu; atau rentetan kalimat yang menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi yang lain membentuk satu kesatuan dinamakan wacana.

Wacana berkembang di berbagai aspek kehidupan dan melalui berbagai media dengan berbagai maksud dan tujuan.Wimarta dalam Djaja Sudarma (1994: 2) berpendapat bahwa wacana dapat dipahami sebagai perkataan, ucapan, tutur, yang merupakan satu kesatuan, keseluruhan tutur. Kedudukan wacana dalam satuan kebahasaan atau hirarki kebahasaan berada di posisi paling besar dan paling tinggi (Kridalaksana dalam Mulyana, 2005: 6). Tiap kajian wacana selalu mengaitkan unsur-unsur satuan kebahasaan yang ada di bawahnya, seperti fonem, morfem, frasa, klausa, atau kalimat serta menganalisis makna dan konteks pemakaiannya. Salah satu jenis wacana yang berkembang dalam masyarakat adalah jenis wacana sastra. Begitu banyaknya karya sastra yang terdapat di Indonesia dalam bentuk prosa maupun puisi cukup menarik untuk dikaji dari segi kewacanaan.

(10)

Bali merupakan salah satu dari ribuan pulau di Indonesia yang turut menjaga kekayaan nusantara berupa karya sastra yang hingga saat ini masih terpelihara dengan baik. Naskah-naskah berbahasa Jawa Kuno yang ditulis pada daun lontar memiliki tempat istimewa di Bali. Naskah yang ditulis pada daun lontar ada yang berbentuk puisi dan ada yang berbentuk prosa. Jenis naskah berupa puisi diklasifikasikan sebagai jenis naskah yang bertembang diantaranya; kidung, kakawin, geguritan. Adapun karya sastra yang berbentuk prosa diantaranya; babad, parwa, wariga, kanda, usada, dan tutur. Wellek dalam Wibowo mengatakan bahwa sastra adiluhung ini tak pernah lapuk dimakan usia, sarat sejumlah nilai simbolis, dan dikenang sepanjang masa lantaran sifat dulce et utilenya (2013:103).

Tutur merupakan salah satu jenis karya sastra yang mengandung nilai filsafat, agama, dan nilai kehidupan. Masyarakat Bali yang mayoritas beragama Hindu menjadikan tutur tersebut sebagai panutan hidup. Tutur banyak mengandung nilai-nilai luhur yang sangat erat kaitannya dengan adat istiadat, hukum adat, upacara keagamaan, pesan moral, dan kehidupan sosial lainnya. Dalam Ajaran Hindu memiliki tiga kerangka dasar yaitu: etika, filsafat, dan ritual yang banyak di paparkan dalam karya sastra berbahasa Jawa Kuno. Pentingnya kehadiran karya sastra jenis tutur sebagai karya sastra yang menuangkan nilai-nilai luhur tersebut, perlu dilakukan penelitian secara ilmiah dan mendalam terhadap naskah jenis tutur lebih lanjut.

(11)

Istilah tutur memiliki pengertian yang sangat luas, Kamus Jawa Kuna – Indonesia dijelaskan bahwa kata tutur berarti „daya, ingatan, kenang-kenangan, kesadaran‟ (Zoetmulder, 2011: 1307).tuturberarti nasihat atau cerita (Warna dkk, 1991:757). Salah satu dari sekian naskah jenis tutur yang akan dijadikan bahan kajian dalam penelitian ini berjudul Tutur Tingkah Dadi Wwang. Naskah Tutur Tingkah Dadi Wwang belum ada yang meneliti baik dari segi kesusastraanmaupun linguistik. Meskipun tutur tersebut tidak begitu dikenal dan diteliti, apabila dibaca dengan baik dandilihat dari segi kandungan isi yang terdapat di dalamnya banyak mengandung amanat yang sangat bermanfaat.

Teks Tutur Tingkah Dadi Wwang adalah tuturan berbentuk monolog, dan tidak memiliki struktur naratif. Monolog merupakan salah satu bentuk wacana. Berdasarkan pemaparan isi dan sifatnya, Tutur Tingkah Dadi Wwang merupakan wacana hortatorik. Wacana hortatorik ini merupakan rangkaian tuturan yang isinya bersifat ajakan atau nasihat (Dharma, 2014: 40). Teks Tutur Tingkah Dadi Wwang berbentuk prosa, berbahasa Jawa Kuno berisikan tentang ajaran agama yang berkaitan dengan etika dalam berpikir, bertutur kata, dan berprilaku untuk menjadi manusia yang berbudi pekerti luhur.

Etika diartikan sebagai (1)‟ilmu tentang apa yang baik dan buruk‟ (2)‟kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak‟(3)‟nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan masyarakat‟ (Moeliono, 1988: 237). Etika yang terdapat pada Tutur Tingkah Dadi Wwang memaparkan bagaimana manusia agar mampu mengamalkan ajaran bhakti terhadap Tri Guru yang harus dihormati untuk mewujudkan keserasian, keselarasan dalam mencari kesucian

(12)

serta keutamaan hidup. Tri Guru terdiri dari Guru Rupaka (bhakti kepada orang tua), Guru Pangajian (bhakti kepada guru pengajar), dan Guru Wiśéśa (bhakti kepada pemerintah). Pengarang tidak menyebutkan Catur Gurukarena dari sudut pandang pengarang, dijelaskan bahwa Guru Swadyaya (bhakti kepada Tuhan)memiliki tempat yang lebih tinggi dari Tri Guru.

Jika dihubungkan dengan generasi muda di jaman globalisasi ini, sangat banyak terjadinya penyimpangan yang signifikan. Seperti kasus pemerkosaan, aborsi, pembunuhan, korupsi, dan lain sebagainya. Dilansir dari bali.tribunnews.com, (Selasa, 20/01/2015) pada kasus kriminal yang melibatkan anak sebagai korban sekaligus pelaku di tahun 2014, diketahui sebanyak 182 kasus. Kasus ini didominasi kasus kriminalitas serta kasus kekerasan seks.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Bali, Nyoman Masni mengatakan bahwa setiap bulannya selama tahun 2014, kecenderungannya selalu ada peningkatan. Nyoman Masni mengungkapkan tidak hanya faktor teknologi saja yang dapat merusak generasi penerus bangsa. Karena kurangnya pengawasan maupun perhatian orang tua terhadap anak-anak,sangat berpengaruh pada pembentukan karakter anak sejak dini. Segala aktifitas yang begitu cepat dan instan, menyebabkan masuknya budaya luar yang tidak hanya memberikan dampak positif. Apabila arus globalisasi tidak dapat di filter dengan baik dan benar, hal ini akan menyebabkan terjadinya degradasi moral yang merusak generasi muda.

(13)

Naskah Tutur Tingkah Dadi Wang adalah salah satu alat atau pedoman hidup khususnya bagi masyarakat Hindu agar dapat dijadikan pegangan atau nasihat dalam berpikir, berkata, maupun bertindak. Menurut Nurhayanti dalam Wibowo, pengajaran sastra memiliki pertautan erat dengan pendidikan karakter, karena pengajaran sastra pada umumnya, secara hakiki membicarakan nilai hidup dan kehidupan – yang mau tidak mau berkaitan langsung dengan pembentukan karakter manusia. Penelitian ini mengkaji struktur kewacanaan menurut teori Teun A. Van Dijk serta mengungkap fungsi dan makna dalam masyarakat berdasarkan konteks sosial dan budaya. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran pentingnya teks Tutur Tingkah Dadi Wwangkepada masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Bagaimanakah struktur wacana yang membangun teks Tutur Tutur Tingkah Dadi Wwang?

2. Fungsi dan maknaapa saja yang terdapat di dalam Tutur Tutur Tingkah Dadi Wwang?

1.3 Tujuan Penelitian

Setiap penelitian tentunya mempunyai suatu tujuan atau maksud tertentu sehingga nantinya dapat diketahui apa yang hendak dicapai dari sebuah penelitian.

(14)

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperkenalkan, menggali, melestarikan, mengembangkan salah satu kazanah budaya. Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional. Selain itu penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu sastra dalam upaya melestarikan karya sastra klasik yang semakin langka.

1.3.2 Tujuan Khusus

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dengan jelas wacana yang terkandung dalam naskah Tutur Tutur Tingkah Dadi Wwang dan sebagai salah satu penyelesaian studi di Program Studi Sastra Jawa Kuno. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui fungsi dan makna yang terdapat dalam Tutur Tutur Tingkah Dadi Wwang.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu: 1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran terutama studi tentang analisis wacana, dengan fokus pada analisis wacana karya sastra yang dapat dijadikan rujukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan pada sastra umumnya dan ilmu sastra pada khususnya.

1.4.2 Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini bermanfaat bagi pembaca dalam memperdalam pengetahuan mengenai karya sastra tutur. Penelitian ini juga

(15)

diharapkan bermanfaat untuk memperkaya, memperdalam, serta menjadi bahan apresiasi bagi pencinta sastra dan menambah khazanah kebudayaan daerah dan nasional. Penelitian ini juga dapat bermanfaat bagi peneliti lain yang sejenis. Selain itu hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu referensi demi ketuntasan penelitian selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Layanan bimbingan dan konseling merupakan salah satu program yang bertujuan membantu dan memberikan layanan kepada peserta didik baik individu maupun kelompok

Adapun salah satu tujuannya adalah untuk mengetahui karakteristik bahasa yang digunakan dalam wacana persuasi dan isi pesan yang terkandung dalam wacana persuasi pada buku

Penelitian ini membahas tentang tindak tutur yang digunakan dalam Wacana Merbayo pada upacara perkawinan Batak Pakpak, bertujuan untuk mengetahui apa saja jenis

Berbagai analisis tersebut di atas selain untuk mengetahui dengan jelas faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan sebuah perusahaan perawatan wajah, juga bertujuan

a) Asumsi khusus harus dinyatakan secara jelas. b) Asumsi khusus dibuat apabila terdapat ketidak pastian informasi yang antara lain berkaitan dengan karakteristik fisik, legal

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karatekristik pasien, angka kejadian, derajat keparahan dan penatalaksanaan toksisitas serta faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya

Salah satu teknologi untuk meningkatkan produksi cabai yaitu Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Cabai. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui tingkat

Dalam penelitian ini, penulis menerapkan pembelajaran dengan menggunakan modul kimia inovatif berbasis model pembelajaran Problem Based Learning bertujuan untuk