27
A.Jenis dan Rancangan Penelitian
Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu suatu penelitian analitik dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko (sebab) dan variabel-variabel yang termasuk efek (akibat) yang terjadi pada objek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2005, p.148).
B.Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah desa Gembleng Mulyo Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang pada bulan Juni sampai Juli 2010.
C.Popolasi dan Sampel Penelitian
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2005, p.79).
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang mempunyai bayi umur 9-11 bulan di Desa Gembleng Mulyo Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 32 orang.
2 Sampel
Sampel adalah sebagian populasi yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005, p.79).
Dalam penelitian ini kriteria sampel yang ditetapkan adalah ibu yang mempunyai bayi berumur 9-11 bulan, bisa baca tulis, bertempat tinggal di Desa Gembleng Mulyo Pancur dan bersedia menjadi responden. Besar sampel dalam penelitian ini berdasarkan kriteria diatas yaitu 32 orang.
3 Teknik Sampling
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel (Notoatmodjo,2005, p.79). Pada penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh. Teknik Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel (Hidayat, 2007, p.74). Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 32 orang.
Dalam hal ini peneliti memilih teknik sampling diatas karena seluruh populasi dijadikan sebagai sampel. Sehingga sampelnya adalah seluruh populasi yang ada di Desa Gembleng Mulyo Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang.
D.Variabel dan Definisi Operasional
1. Variabel
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit dan sebagainya (Notoatmodjo, 2005, p.70).
Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu : a. Variabel bebas (variabel independen)
Variabel bebas yaitu merupakan variabel yang menentukan variabel lain (Notoatmodjo, 2005, p.70). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi campak.
b. Variabel terikat (variabel dependen)
Variabel terikat yaitu variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain (Notoatmodjo, 2002, p.70). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku ibu mengimunisasikan campak pada bayi.
2. Definisi Operasional
Tabel 3.1. Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operasional Instrumen Penelitian Kategori Skala Penelitia n 1. 2. Pengetahu an, ibu tentang imunisasi campak. Perilaku Kemampuan ibu dalam menjawab pertanyaan tentang imunisasi campak. Meliputi: a. Pengertian b. Indikasi c. Kontraindika si d. Cara pemberian e. Manfaat f. Efek samping g. Jadwal dan umur pemberian. Perilaku ibu mengimunisasika n campak pada bayi yang sudah
dicatat dalam buku KIA. Kuesioner Check list 1= Baik : Bila jawaban benar 76-100%. 2= Cukup : Bila jawaban benar 56-75%. 3= Kurang : Bila jawaban benar <56% (Arikunto, 2006, p.344).
1=Baik : jika anak diimunisasikan pada umur 9 dan mendapat skor perolehan 2. 2=Cukup baik : jika anak diimunisasikan pada umur >9-11 bulan dan mendapat skor perolehan 1. 3=Kurang baik : jika belum diimunisasikan dan mendapat skor perolehan 0. Ordinal Ordinal E.Prosedur Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini peneliti mendapat rekomendasi dari Universitas Muhammadiyah Semarang. Peneliti melakukan penelitian dengan menekankan pada etika penelitian meliputi :
1. Surat permohonan dan Persetujuan (Informed consent)
Responden mendapatkan informasi secara lengkap tentang judul dan tujuan penelitian, tindakan yang akan dilakukan atau prosedur, hak-hak responden. Responden yang telah mendapat informasi yang lengkap, diminta menandatangani lembar persetujuan.
2. Tanpa nama (Anonimity)
Untuk menjaga kerahasiaan informasi dari responden, maka peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberikan nomor kode yaitu pemberian angka pada masing-masing lembar tersebut.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden dijamin oleh peneliti, bahwa informasi tersebut hanya boleh diketahui oleh peneliti dan pembimbing serta hanya kelompok tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil penelitian. Selanjutnya lembar pengumpul data dimusnahkan oleh peneliti dengan cara dibakar setelah jangka waktu dua tahun (Hidayat, A, 2007, p.83).
F. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah proses pendekatan kepada subjek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam, 2003, p.115). Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan berasal dari :
1. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden yang mengisi kuesioner berisi daftar pertanyaan yang telah diberikan kepada responden (Saryono, 2008, p.77). Sebelum mengisi lembar kuesioner, responden menandatangi lembar persetujuan menjadi responden lalu diberi penjelasan tentang cara mengisi kuesioner yang diambil peneliti saat itu juga setelah responden selesai mengisi. Lembar kuesioner berisi pertanyaan tentang pengetahuan, dan perilaku ibu terhadap imunisasi campak.
2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subyek penelitiannya (Saryono, 2008, p.77). Dalam penelitian ini data sekunder yang diperoleh dari data jumlah balita di Desa Gembleng Mulyo Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang.
G.Instrumen Penelitian
1. Instrumen penelitian yang digunakan
Instrumen penelitian ini adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik sehingga lebih mudah diolah (Saryono, 2008, p.85). Instrumen yang digunakan dalam penelian ini adalah angket atau kuesioner, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2002, p.151). Kuesioner berisi daftar pernyataan yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang imunisasi
campak yang ditujukan pada responden dan daftar pertanyaan tentang perilaku ibu mengimunisasikan campak pada bayi.
Kuesioner berbentuk pilihan, dimana jawabannya telah disediakan (closed ended). Kuesioner diisi pada hari yang sama dan diambil pada hari yang sama pula serta pada waktu mengisi kuesioner responden didampingi oleh peneliti.
Alat ukur terdiri dari tiga bagian yaitu bagian pertama berisi identitas dan karakteristik responden meliputi nama ibu, pendidikan terakhir ibu, umur. Bagian kedua pengetahuan ibu tentang imunisasi campak, terdiri dari 30 pertanyaan meliputi pengertian, indikasi, kontraindikasi, Cara pemberian, manfaat, efek samping, jadwal dan umur pemberian. Pertanyaan tertutup dengan alternatif dua jawaban (benar/salah). Skala pengukuran pengetahuan adalah jika jawaban benar diberi nilai atau skor 1 dan bila salah diberi nilai 0. Bagian ketiga perilaku ibu mengimunisasikan campak, ada 2 pertanyaan. Skala pengukuran jika anak diimunisasi campak pada umur 9 bulan diberi nilai 2, bila anak diimunisasi pada umur >9-11 bulan dinilai 1, dan bila belum diimunisasi di nilai 0.
Kisi-Kisi Pertanyaan Kuesioner
Tabel 3.2. Kisi-kisi pertanyaan kuesioner
No Variabel Indikator Favourable Unfavourable ∑Item
1 Tingkat pengetahuan Pengertian Indikasi Kontraindikasi Cara pemberian Manfaat Efek samping Jadwal dan umur pemberian 1, 4, 5 6, 8, 9 11, 12 16, 17 19, 20, 21 24 26, 27 2, 3 7 10, 13 14, 15, 18 22,23,25 28 5 4 4 5 3 4 3 TOTAL 16 12 28
2. Uji coba instrumen
Sebelum instrumen digunakan, dilakukan uji coba terlebih dahulu kepada para ibu yang mempunyai balita umur 9-11 bulan yang tidak disertakan dalam penelitian sebenarnya. Kuesioner yang sudah disusun secara terstruktur dan dibuat sendiri oleh penelitian berdasarkan konsep teoritisnya dengan jumlah pertanyaan 20 pertanyaan untuk variabel pengetahuan ibu tentang imunisasi campak. Sebelum penelitian dilakukan, peneliti melakukan uji validitas dan uji reliabilitas.
a. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat- tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2006, p.168).
Teknik korelasi yang dipakai adalah teknik korelasi product
moment (Arikunto, 2006, p.170).
Rumus product moment yaitu sebagai berikut :
{
∑
∑
}{
∑
∑
}
∑
∑ ∑
− − − = 2 2 2 2 ) ( ) ( ) )( ( y y N x x N y x xy N rxy Keterangan : r = Koefisien korelasix = Skor objek pada item nomor 1 y = Skor total subyek
sN = Banyaknya subyek
Untuk mengetahui apakah nilai korelasi tiap-tiap pertanyaan itu signifikan, maka hasil korelasi tiap item dibandingkan dengan nilai taraf signifikan disesuaikan dengan jumlah responden, jika nilai relasi item tersebut memenuhi taraf signifikasi, maka item tersebut memiliki validitas, selanjutnya untuk memperoleh alat ukur yang valid maka perlu mengganti atau merevisi item yang tidak memenuhi taraf signifikan, hingga item tersebut memiliki validitas.
Keputusan Uji :
1. Bila r hitung (r pearson) > r tabel : maka Ho ditolak artinya pertanyaan valid
2. Bila r hitung (r pearson) < r tabel : maka Ho ditolak artinya pertanyaan tidak valid.
Uji validitas dilakukan di Desa Pandan Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang, dengan jumlah responden 20 ibu yang mempunyai balita umur 9-11 bulan yang kriterianya yang sama dengan kriteria sampel.
Untuk hasil uji validitas variabel pengetahuan ibu tentang imunisasi campak, 30 item pertanyaan, 28 item pertanyaan dikatakan valid karena nilai r hitung (0,556 – 0,964) > nilai r tabel (0,444) sehingga 28 pertanyaan dapat digunakan untuk penelitian. Pertanyaan perilaku tidak di uji validitas karena perilaku merupakan observasi dari buku KIA responden.
Dengan penjabaran tabel dibawah ini: Tabel 3.3. Validitas kuesioner
No Pertanyaan Pearson
Correlatio n
Hasil
1 Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan
penyakit pada anak.
0,574 Valid
2 Imunisasi adalah sejenis vitamin yang dimasukkan ke dalam tubuh
bayi.
0,967 Valid
3 Tujuan pemberian imunisasi campak adalah untuk menghilangkan
semua jenis penyakit.
0,650 Valid
4 Setelah diimunisasi anak akan kebal terhadap penyakit tertentu. 0,967 Valid
5 Penyakit campak disebabkan oleh virus campak. 0,650 Valid
6 Penyakit campak dapat menular melalui udara. 0,904 Valid
7 Gejala campak bercak-bercak dikulit tanpa disertai demam. 0,574 Valid
8 Sebelum bercak merah tampak biasanya anak batuk atau pilek
terlebih dahulu.
0,967 Valid
9 Penyakit campak dapat menyebabkan radang otak. 0,650 Valid
10 Sebelum anak terkena penyakit campak, anak sakit mata
(konjungtivitis).
0,430 Tidak
Valid
11 Pemberian imunisasi campak bisa biberikan kapan saja. 0,967 Valid
12 Bila sudah terkena campak anak tidak perlu diimunisasi lagi. 0,967 Valid
13 Imunisasi camapak tidak boleh diberikan pada anak yang sedang panas tinggi.
0,650 Valid
14 Anak yang mempunyai penyakit leukemia (kangker darah) bisa di
imunisasi campak.
0,967 Valid
15 Imunisasi campak dalam bentuk sirup. 0,967 Valid
16 Imunisasi campak bisa diminumkan pada anak. 0,574 Valid
17 Cara pemberian imunisasi campak adalah lewat suntikan. 0,967 Valid
18 Imunisasi campak disuntikan dilengan kiri anak. 0,967 Valid
19 Imunisasi campak diteteskan seperti imunisasi polio. 0,967 Valid
20 Orang tua akan lebih tenang bila anak sudah diimunisasi campak,
karena anak menjadi kebal terhadap penyakit campak.
0,430 Tidak
Valid
21 Imunisasi campak dapat dicegah dengan imunisasi. 0,904 Valid
22 Imunisasi dapat memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan
bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan negara.
0,967 Valid
23 Imunisasi campak dapat mencegah cacat atau kematian yang
diakibatkan penyakit campak.
0,574 Valid
24 Imunisasi campak tidak ada efek sampingnya. 0,967 Valid
25 Setelah diberikan imunisasi campak anak menjadi diare. 0,967 Valid
26 Efek samping imunisasi campak anak dapat menjadi demam
ringan.
0,650 Valid
27 Imunisasi campak dapat menyebabkan kematian. 0,967 Valid
28 Imunisasi campak hanya diberikan satu kali. 0,967 Valid
29 Imunisasi campak diberikan pada umur 9-11 bulan. 0,574 Valid
b. Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu instrument yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrument tersebut sudah baik (Arikunto, 2002).
Untuk menguji reliabilitas dapat dilakukan dengan cronbach alfa dengan rumus sebagai berikut:
r = ∑ − 2 1 2 6 1 1
α
α
K K Keterangan: R : Reliabilitas instrument K : Banyaknya butir pertanyaan ∑ 26
α : Jumlah variabel butir
2 6
α : Variabel total
Harga r11 kemudian dikonfirmasikan dengan t label product
moment dengan taraf signifikan 1% dan 5%. Jika r11 hitung > r tabel
dapat dinyatakan reliable artinya perangkat test tersebut memenuhi syarat sebagai alat pengumpulan data.
Uji reliabilitas dilakukan di Desa Pandan Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang, dengan jumlah responden 20 ibu yang mempunyai balita umur 9-11 bulan yang kriterianya yang sama dengan kriteria sampel.
Item pertanyaan variabel pengetahuan ibu tentang imunisasi campak berjumlah 30 pertanyaan, 28 pertanyaan dinyatakan valid, uji reliabilitas didapatkan nilai α cronbach sebesar 0,985 (>0,60). Nilai tersebut mendekati 1 sehingga kuesioner reliabel dapat digunakan untuk pengambilan data.
H.Analisis Data
1. Metode Pengolahan Data
Pada penelitian ini data yang sudah dikumpulkan kemudian diolah sedemikian rupa sesuai dengan tujuan penelitian. Pengolahan dilakukan dengan menggunakan program komputer tertentu.
Adapun langkah-langkah pengolahan data adalah sebagai berikut : a. Editing
Adalah proses memeriksa data yang telah dikumpulkan apakah telah sesuai dengan tujuan penelitian. Peneliti melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan dan kejelasan jawaban dari responden.
b. Scoring
Merupakan kegiatan menghitung score atau nilai dari masing-masing variabel setelah semua jawaban terisi. Peneliti menentukan scoring pada jawaban variabel pengetahuan dan variabel perilaku. Peneliti memberi score pada masing-masing pertanyaan pengetahuan. Jawaban benar diberi skor 1, jawaban salah diberi skor 0 untuk pertanyaan positif dan untuk pertanyaan negatif jawaban benar diberi skor 0, jawaban salah diberi skor 1. Dan memberi skor untuk
pertanyaan perilaku 2 bila anak diimunisasi campak pada umur 9 bulan, 1 bila anak diimunisasi campak pada umur >9-11 bulan, dan 0 bila anak belum diimunisasi campak.
c. Coding
Coding atau mengode data bertujuan untuk membedakan antar
karakter, mempelajari jawaban responden, memutuskan perlu tidaknya jawaban. Jawaban tersebut dikategorikan terlebih dahulu serta jawaban yang diperoleh diberi tanda atau kode untuk mempermudah penyusunan tabel. Coding dilakukan dengan cara memberi tanda pada masing-masing jawaban dengan kode berupa angka.
Berdasarkan hasil persentase skor jawaban, pengetahuan dikategorikan menurut Arikunto (2006, p. 344), yaitu sebagai berikut :
1) Baik, apabila 76 - 100 % pernyataan dijawab benar dengan kode 1 2) Cukup, apabila 56 – 75 % pernyataan dijawab benar dengan
kode 2
3) Kurang, apabila < 56 % pernyataan dijawab benar dengan kode 3 Berdasarkan hasil penilaian, perilaku dapat di beri kode sebagai berikut :
1) Baik, jika anak diimunisasi campak pada umur 9 bulan, diberi kode 1.
2) Cukup, jika anak diimunisasi campak pada umur >9-11 bulan, diberi kode 2.
d. Tabulating
Dari data mentah dilakukan penyesuaian data yang merupakan pengorganisasian data sedemikian rupa agar dengan mudah dapat dijumlah, disusun dan ditata untuk disajikan dan dianalisis (Budiarto, 2001: 29-30).
2. Analisa Data
a. Analisis Univariate
Analisa univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dalam tiap variabel (Notoatmodjo, 2005, p.188).
Dalam penelitian ini analisis univariate dilakukan untuk menganalisa variabel pengetahuan ibu tentang imunisasi campak dan variabel perilaku ibu mengimunisasikan campak pada bayi. Yang disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi.
Adapun rumus distribusi frekuensi menurut Budiarto (2002, p.71) dalam prosentase yaitu sebagai berikut :
x = n x f
∑
Keterangan : x = Rata-rata f = frekuensi x = hasil pengamatan n = jumlah pengamatanb. Analisis Bivariate
Analisa bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2005, p.188). Dalam penelitian ini analisa bivariate dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang imunisasi campak dengan perilaku ibu mengimunisasikan campak pada bayi. Uji statistik yang digunakan pada adalah chi square. Uji chi square digunakan untuk menganalisa hubungan variabel kategorik dengan kategorik. Pada penelitian ini variabel pengetahuan dan perilaku, peneliti tentukan sebagai variabel kategorik. Pembuktian uji chi square menurut Riyanto (2009, p.75) dapat menggunakan formula:
χ2 =Σ (fo-fe)2 fe df = (k – 1) (b – 1) Keterangan : χ2 : Nilae chi-kuadrat
fo : Frekuensi yang diobservasi
fe : Frekuensi yang diharapan k : Jumlah kolom
Prosedur pengujian chi square menurut Riyanto,A (2009, p.75) sebagai berikut :
1) Memformulasikan hipotesisnya (Ho dan Ha)
2) Memasukkan frekuensi observasi (fo) dalam tabel silang 3) Menghitung frekuensi harapan (fe) dalam masing-masing sel 4) Menghitung χ2 sesuai aturan yang berlaku:
(a) Bila tabel lebih dari 2x2 menggunakan Person Chi Square tanpa koreksi (uncorrected)
(b) Bila tabelnya 2x2 dan tidak ada nilai fe<5, menggunakan
Countinity Correction
(c) Bila tabelnya 2x2 dan ada nilai fe<5, maka menggunakan
Fisher Exact.
5) Menghitung ρ value dengan membandingkan alpha (a) 6) Membuat keputusan :
(a) Bila ρ value ≤ α, Ha diterima, berarti data sampel mendukung adanya perbedaan yang signifikan. Berarti ada hubungan yang bermakna (signifikan) antara pengetahuan ibu tentang imunisasi dengan perilaku ibu mengimunisasikan campak pada bayi.
(b) Bila ρ value > α, Ha di tolak, berarti data sampel tidak mendukung adanya perbedaan yang signifikan. Berarti tidak ada hubungan yang bermakna (signifikan) antara
pengetahuan ibu tentang imunisasi campak dengan perilaku ibu mengimunisasikan campak pada bayi.
Penentuan nilai α (alpha) tergantung dari tujuan dan kondisi penelitian. Untuk bidang kesehatan masyarakat biasanya digunakan nilai α (alpha) sebesar 5%. Oleh karena itu peneliti dalam penelitian ini menggunakan level of significance (α= alpha) sebesar 5% (0,05) (Rianto,A, 2009, p.75).