• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 108 AKUNTANSI PENYELESAIAN UTANG PIUTANG MURABAHAH BERMASALAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 108 AKUNTANSI PENYELESAIAN UTANG PIUTANG MURABAHAH BERMASALAH"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 108 AKUNTANSI PENYELESAIAN UTANG PIUTANG

MURABAHAH BERMASALAH

Paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring adalah paragraf standar. Paragraf Standar harus dibaca dalam kaitannya dengan paragraf penjelasan yang dicetak dengan huruf tegak (biasa). Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material (immaterial items).

PENDAHULUAN Tujuan

01. Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan transaksi penyelesaian utang piutang murabahah bermasalah.

Ruang Lingkup

02. Pernyataan ini diterapkan untuk entitas yang melakukan penyelesaian atas utang piutang murabahah bermasalah.

03. Pernyataan ini mengatur perlakuan akuntansi keuangan dan pelaporan penyelesaian utang piutang murabahah bermasalah, baik bagi kreditur (penjual) maupun debitur (pembeli). Pernyataan ini tidak mencakup akuntansi untuk penyisihan piutang tidak tertagih dan tidak mengatur metode estimasi piutang tidak tertagih.

Definisi

04. Berikut ini adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini:

(2)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

Harga pasar adalah jumlah yang dapat diperoleh dari kredituran suatu aset dalam pasar yang aktif.

Jumlah tercatat adalah nilai buku, yaitu biaya perolehan suatu aset setelah dikurangi akumulasi penyusutan/ amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai.

Nilai wajar adalah suatu jumlah yang dapat digunakan sebagai dasar pertukaran aset atau penyelesaian kewajiban antara pihak yang paham dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar.

Karakteristik

05. Penyelesaian piutang murabahah melalui restrukturisasi piutang murabahah dapat dilakukan terhadap debitur yang mengalami penurunan kemampuan dalam membayar angsuran atau tagihan murabahah.

06. Kreditur yang melakukan restrukturisasi atas piutang

murabahah-nya yang bermasalah akibat penurunan

kemampuan pembayaran dari debitur dapat dilakukan dengan cara, satu atau lebih kombinasi berikut:

(a) memberi potongan tagihan murabahah;

(b) melakukan penjadualan kembali tagihan murabahah; (c) melakukan konversi akad murabahah.

07. Pemberian potongan tagihan murabahah dilakukan terhadap debitur yang mengalami penurunan kemampuan pembayaran yang bersifat permanen sehingga debitur hanya mampu membayar lebih kecil daripada utang murabahah-nya. 08. Penjadualan kembali pembayaran angsuran

murabahah dilakukan terhadap debitur yang mengalami

penurunan kemampuan pembayaran sehingga tidak mampu membayar angsuran sesuai jumlah dan waktu dalam akad

murabahah. Namun, debitur tersebut masih mampu membayar

(3)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

09. Konversi akad murabahah dengan membuat akad dilakukan terhadap debitur yang mengalami penurunan kemampuan pembayaran atas angsuran murabahah-nya, namun debitur tersebut masih prospektif. Konversi akad

murabahah dilakukan dengan menghentikan akad murabahah

dan membuat akad baru dengan skema ijarah muntahiyah

bittamlik, mudharabah atau musyarakah.

10. Sedangkan bagi debitur yang tidak mampu membayar tagihan murabahah dapat diselesaikan melalui penjualan obyek

murabahah dan atau jaminan lainnya sesuai prinsip syariah.

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN AKUNTANSI KREDITUR

Potongan Tagihan Murabahah

11. Potongan yang diberikan dalam rangka restrukturisasi piutang murabahah diakui sebagai pengurang jumlah tercatat marjin murabahah tangguhan sampai habis sebelum pada akhirnya menggurangi biaya perolehan aset murabahah yang tersisa dalam piutang

murabahah yang direstrukturisasi.

12. Jika jumlah potongan yang diberikan melebihi saldo margin keuntungan murabahah tangguhan, maka selisih tersebut diakui sebagai kerugian.

Penjadualan Kembali Tagihan Murabahah

13. Penjadualan kembali tagihan murabahah, dalam rangka restrukturisasi, diberikan kepada debitur yang tidak bisa melunasi utangnya sesuai jumlah dan waktu yang telah disepakati. Penjadualan kembali tagihan murabahah dilakukan dengan ketentuan:

(4)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

(b) pembebanan biaya dalam proses penjadualan kembali adalah biaya riil; dan

(c) perpanjangan masa pembayaran harus berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.

14. Biaya riil yang terkait dengan proses penjadualan kembali tagihan murabahah yang dibebankan kepada debitur diakui sebagai pendapatan.

15. Biaya riil dalam proses penjadualan kembali piutang

murabahah adalah biaya langsung (direct cost) dari aktivitas

kreditur dalam melakukan penjadualan kembali tersebut.

Konversi Akad Murabahah

16. Konversi akad murabahah menjadi akad lainnya bagi debitur yang tidak bisa menyelesaikan utang murabahah sesuai dengan jumlah dan waktu yang telah disepakati, tetapi debitur tersebut masih prospektif dimungkinkan dengan ketentuan: (a) akad murabahah dihentikan dengan cara:

(i) obyek murabahah dijual oleh debitur kepada kreditur dengan harga pasar;

(ii) debitur melunasi sisa utangnya kepada kreditur dari hasil penjualan dengan ketentuan sebagai berikut: (1) jika hasil penjualan melebihi sisa utang, maka

kelebihan itu dapat dijadikan uang muka ijarah

muntahiyah bittamlik, bagian modal mudharabah musytarakah, atau bagian modal musyarakah;

(2) jika hasil kredituran lebih kecil dari sisa utang maka utang yang penjualan setelah hasil kredituran tetap menjadi utang debitur yang cara pelunasannya disepakati antara kreditur dan debitur;

(b) para pihak di atas (kreditur dan debitur) selanjutnya dapat membuat akad baru dengan akad:

(i) ijarah muntahiyah bittamlik; (ii) mudharabah; atau

(5)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

17. Kelebihan sisa hasil penjualan, jika ada, diakui sebagai uang muka ijarah muntahiyah bittamlik, bagian modal mudharabah musytarakah atau bagian modal

musyarakah, sesuai dengan akad baru yang disepakati.

Perlakuan akuntansi untuk akad baru sesuai dengan PSAK terkait.

Debitur Tidak Mampu Bayar

18. Debitur yang tidak mampu melunasi utang murabahah sesuai jumlah dan waktu yang telah disepakati dapat melakukan restrukturisasi utangnya sesuai kesepakatan dengan kreditur dengan cara sebagai berikut:

(a) debitur menjual obyek murabahah dan atau jaminan lainnya kepada atau melalui kreditur dengan harga pasar; (b) debitur selanjutnya melunasi sisa utangnya kepada kreditur

dari hasil penjualan dengan ketentuan sebagai berikut: (i) jika hasil penjualan lebih besar daripada sisa utang,

maka sisa penjualan adalah hak debitur;

(ii) jika hasil penjualan lebih kecil daripada sisa utang, maka selisihnya tetap menjadi utang debitur, atau kreditur dapat membebaskannya jika debitur tidak mampu membayar sisa utangnya.

19. Pembebasan kewajiban debitur (debitur) untuk membayar sisa utangnya diakui sebagai kerugian.

Penyajian

20. Kerugian yang timbul, jika ada, atas restrukturisasi piutang murabahah disajikan secara terpisah dalam laporan laba rugi.

AKUNTANSI DEBITUR

21. Perlakuan akuntansi untuk restrukturisasi utang

murabahah melalui konversi akad dilakukan sesuai dengan

(6)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

22. Keuntungan neto atas restrukturisasi utang murabahah setelah pajak, jika ada, diakui dalam laporan

laba rugi dalam periode terjadinya dan disajikan tersendiri sebagai bagian pendapatan nonusaha.

23. Keuntungan neto yang timbul dari restrukturisasi utang

murabahah sebesar selisih utang murabahah tercatat

dikurangi jumlah yang harus diselesaikan, atau selisih hasil kredituran dengan nilai aset termasuk biaya-biaya yang terkait langsung dengan restrukturisasi utang murabahah tersebut. PENGUNGKAPAN

24. Kreditur mengungkapkan informasi yang berkaitan dengan restrukturisasi piutang murabahah bermasalah meliputi tetapi tidak terbatas pada, nama debitur, jumlah piutang yang direstrukturisasi, alasan, dan metode restrukturisasi yang digunakan.

25. Kreditur juga mengungkapkan keberadaan hubungan istimewa dengan debitur yang direstrukturisasi, jika ada.

26. Debitur mengungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan informasi yang terkait dengan restrukturisasi utang murabahah meliputi tetapi tidak terbatas pada, nama kreditur, jumlah utang yang direstrukturisasi, alasan, dan metode restrukturisasi yang digunakan.

TANGGAL EFEKTIF

27. Pernyataan ini berlaku untuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009. Penerapan lebih dini dianjurkan. Jika entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode yang dimulai sebelum 1 Januari 2009, fakta tersebut harus diungkapkan.

(7)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

(8)

EXPOSURE DRAFT

IKATAN AKUNTAN INDONESIA

E

XPOSURE

D

RAFT

P

ERNYATAAN

S

TANDAR

A

KUNTANSI

K

EUANGAN

A

KUNTANSI

P

ENYELESAIAN

U

TANG

P

IUTANG

M

URABAHAH

B

ERMASALAH

Exposure draft ini diterbitkan oleh

Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Tanggapan atas exposure draft ini diharapkan dapat diterima paling lambat tanggal 7 Mei 2008 oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan

(9)

ED No.

108

Hak cipta © 2008, Ikatan Akuntan Indonesia

EXPOSURE DRAFT

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

AK

AK

AK

AK

AKUNT

UNT

UNT

UNT

UNTANSI

ANSI

ANSI

ANSI

ANSI

PENYELESAIAN UT

PENYELESAIAN UT

PENYELESAIAN UT

PENYELESAIAN UT

PENYELESAIAN UTANG

ANG

ANG

ANG

ANG

PIUT

PIUT

PIUT

PIUT

PIUTANG

ANG

ANG

ANG

ANG

MURABAHAH

MURABAHAH

MURABAHAH

MURABAHAH

MURABAHAH

BERMASALAH

BERMASALAH

BERMASALAH

BERMASALAH

BERMASALAH

Diterbitkan oleh

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Jl. Sindanglaya No. 1 Menteng, Jakarta Pusat 10310

Telp. (021) 319 04232 Fax. (021) 724 5078

Homepage: www.iaiglobal.or.id Email: iai-info@iaiglobal.or.id

(10)

Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi

Keuangan hanya untuk ditanggapi dan dikomentari. Saran -saran dan masukkan untuk menyempurnakan draft ini masih dimungkinkan sebelum diterbitkannya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

Tanggapan tertulis atas draft ini paling lambat diterima pada 7 Mei 2008. Tanggapan dikirimkan ke:

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia

Jl. Sindanglaya No.1, Menteng,

Jakarta 10310 Fax: 62-21 724-5078

E-mail: iai-info@iaiglobal.or.id

Hak Cipta © 2008 Ikatan Akuntan Indonesia

Exposure Draft (ED) ini dibuat dengan tujuan untuk penyiapan tanggapan dan komentar yang akan dikirimkan ke Dewan Standar Akuntansi Keuangan. Penggandaan ED ini oleh individu/organisasi/lembaga dianjurkan dan diizinkan untuk penggunaan di atas dan tidak untuk diperjualbelikan.

Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntan Indonesia, Jl Sindanglaya No.1, Menteng, Jakarta 10310. Tel. 62-21 3190-4232, Fax: 62-21 724-5078

(11)

DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN ... 01 - 09 Tujuan ... 0 1 Ruang Lingkup ... 02 - 03 Definisi ... 0 4 Karakteristik ... 05 - 10 PENGAKUAN DAN PENGUKURAN ... 11 - 23 Akuntansi Kreditur ... 11 - 20 Akuntansi Debitur ... 21 - 23 PENGUNGKAPAN ... 24 - 26 TANGGAL EFEKTIF ... 2 7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan kejadian tersebut, Kreditur beritikad baik untuk melakukan penundaan lelang agar debitur dapat melunasi kredit gadai atau memperpanjang waktu kredit gadai,

Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit hanya diakui bila nilai tunai penerimaan kas masa depan yang telah

b) janji pemesanan dalam murabahah berdasarkan pesanan sebagai kewajiban atau.. bukan; dan c) pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK 101: Penyajian Laporan

waktu yang telah disepakati atau dengan kata lain anggota tidak bisa1. melunasi pembayarannya ketika jatuh tempo yang disebut

Dengan kejadian tersebut, Kreditur beritikad baik untuk melakukan penundaan lelang agar debitur dapat melunasi kredit gadai atau memperpanjang waktu kredit

21 Sebagai informasi tambahan atas laporan keuangan perlu disajikan antara lain portofolio investasi, rincian biaya yang merupakan beban Dana Pensiun selama satu periode sesuai

Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (PSAK), yang merupakan pedoman dalam melakukan transaksi akuntansi baik dalam praktik maupun teori juga menjelaskan bahwa murabahah

16. Laporan keuangan periode yang diperbandingkan yang tidak menggunakan mata uang fungsional, harus diukur dan disajikan kembali sesuai dengan cara yang dijelaskan pada paragraf