• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 108 AKUNTANSI PENYELESAIAN UTANG PIUTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 108 AKUNTANSI PENYELESAIAN UTANG PIUTANG"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 108

AKUNTANSI PENYELESAIAN UTANG PIUTANG

MURABAHAH BERMASALAH

Paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring adalah paragraf standar. Paragraf Standar harus dibaca dalam kaitannya dengan paragraf penjelasan yang dicetak dengan huruf tegak (biasa). Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material (immaterial items).

PENDAHULUAN

Tujuan

01. Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan transaksi

penyelesaian utang piutang murabahah bermasalah.

Ruang Lingkup

02. Pernyataan ini diterapkan untuk entitas yang melakukan penyelesaian atas utang piutang murabahah

bermasalah.

03. Pernyataan ini mengatur perlakuan akuntansi keuangan

dan pelaporan penyelesaian utang piutang murabahah

bermasalah, baik bagi kreditur (penjual) maupun debitur (pembeli). Pernyataan ini tidak mencakup akuntansi untuk penyisihan piutang tidak tertagih dan tidak mengatur metode estimasi piutang tidak tertagih.

Definisi

(2)

1

Harga pasar adalah jumlah yang dapat diperoleh dari kredituran suatu aset dalam pasar yang aktif.

Jumlah tercatat adalah nilai buku, yaitu biaya perolehan suatu aset setelah dikurangi akumulasi penyusutan/ amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai.

Nilai wajar adalah suatu jumlah yang dapat digunakan sebagai dasar pertukaran aset atau penyelesaian kewajiban antara pihak yang paham dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar.

Karakteristik

05. Penyelesaian piutang murabahah melalui

restrukturisasi piutang murabahah dapat dilakukan terhadap debitur yang mengalami penurunan kemampuan dalam

membayar angsuran atau tagihan murabahah.

06. Kreditur yang melakukan restrukturisasi atas piutang

murabahah-nya yang bermasalah akibat penurunan kemampuan pembayaran dari debitur dapat dilakukan dengan cara, satu atau lebih kombinasi berikut:

(a) memberi potongan tagihan murabahah;

(b) melakukan penjadualan kembali tagihan murabahah;

(c) melakukan konversi akad murabahah.

07. Pemberian potongan tagihan murabahah dilakukan

terhadap debitur yang mengalami penurunan kemampuan pembayaran yang bersifat permanen sehingga debitur hanya mampu membayar lebih kecil daripada utang murabahah-nya. 08. Penjadualan kembali pembayaran angsuran

murabahah dilakukan terhadap debitur yang mengalami penurunan kemampuan pembayaran sehingga tidak mampu membayar angsuran sesuai jumlah dan waktu dalam akad

(3)

1

09. Konversi akad murabahah dengan membuat akad

dilakukan terhadap debitur yang mengalami penurunan

kemampuan pembayaran atas angsuran murabahah-nya,

namun debitur tersebut masih prospektif. Konversi akad

murabahah dilakukan dengan menghentikan akad murabahah

dan membuat akad baru dengan skema ijarah muntahiyah

bittamlik, mudharabah atau musyarakah.

10. Sedangkan bagi debitur yang tidak mampu membayar tagihan murabahah dapat diselesaikan melalui penjualan obyek

murabahah dan atau jaminan lainnya sesuai prinsip syariah.

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

AKUNTANSI KREDITUR

Potongan Tagihan Murabahah

11. Potongan yang diberikan dalam rangka restrukturisasi piutang murabahah diakui sebagai pengurang jumlah tercatat marjin murabahah tangguhan sampai habis sebelum pada akhirnya menggurangi biaya perolehan aset murabahah yang tersisa dalam piutang

murabahah yang direstrukturisasi.

12. Jika jumlah potongan yang diberikan melebihi saldo margin keuntungan murabahah tangguhan, maka selisih tersebut diakui sebagai kerugian.

Penjadualan Kembali Tagihan Murabahah

13. Penjadualan kembali tagihan murabahah, dalam

rangka restrukturisasi, diberikan kepada debitur yang tidak bisa melunasi utangnya sesuai jumlah dan waktu yang telah disepakati. Penjadualan kembali tagihan murabahah dilakukan dengan ketentuan:

(4)

1

(b) pembebanan biaya dalam proses penjadualan kembali adalah biaya riil; dan

(c) perpanjangan masa pembayaran harus berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.

14. Biaya riil yang terkait dengan proses penjadualan kembali tagihan murabahah yang dibebankan kepada debitur diakui sebagai pendapatan.

15. Biaya riil dalam proses penjadualan kembali piutang

murabahah adalah biaya langsung (direct cost) dari aktivitas kreditur dalam melakukan penjadualan kembali tersebut.

Konversi Akad Murabahah

16. Konversi akad murabahah menjadi akad lainnya bagi

debitur yang tidak bisa menyelesaikan utang murabahah sesuai dengan jumlah dan waktu yang telah disepakati, tetapi debitur tersebut masih prospektif dimungkinkan dengan ketentuan:

(a) akad murabahah dihentikan dengan cara:

(i) obyek murabahah dijual oleh debitur kepada kreditur dengan harga pasar;

(ii) debitur melunasi sisa utangnya kepada kreditur dari hasil penjualan dengan ketentuan sebagai berikut: (1) jika hasil penjualan melebihi sisa utang, maka

kelebihan itu dapat dijadikan uang muka ijarah muntahiyah bittamlik, bagian modal

mudharabah musytarakah, atau bagian modal

musyarakah;

(2) jika hasil kredituran lebih kecil dari sisa utang maka utang yang penjualan setelah hasil kredituran tetap menjadi utang debitur yang cara pelunasannya disepakati antara kreditur dan debitur;

(b) para pihak di atas (kreditur dan debitur) selanjutnya dapat membuat akad baru dengan akad:

(i) ijarah muntahiyah bittamlik;

(ii) mudharabah; atau

(5)

1

17. Kelebihan sisa hasil penjualan, jika ada, diakui sebagai uang muka ijarah muntahiyah bittamlik, bagian modal mudharabah musytarakah atau bagian modal

musyarakah, sesuai dengan akad baru yang disepakati. Perlakuan akuntansi untuk akad baru sesuai dengan PSAK terkait.

Debitur Tidak Mampu Bayar

18. Debitur yang tidak mampu melunasi utang murabahah

sesuai jumlah dan waktu yang telah disepakati dapat melakukan restrukturisasi utangnya sesuai kesepakatan dengan kreditur dengan cara sebagai berikut:

(a) debitur menjual obyek murabahah dan atau jaminan

lainnya kepada atau melalui kreditur dengan harga pasar; (b) debitur selanjutnya melunasi sisa utangnya kepada kreditur

dari hasil penjualan dengan ketentuan sebagai berikut: (i) jika hasil penjualan lebih besar daripada sisa utang,

maka sisa penjualan adalah hak debitur;

(ii) jika hasil penjualan lebih kecil daripada sisa utang, maka selisihnya tetap menjadi utang debitur, atau kreditur dapat membebaskannya jika debitur tidak mampu membayar sisa utangnya.

19. Pembebasan kewajiban debitur (debitur) untuk membayar sisa utangnya diakui sebagai kerugian.

Penyajian

20. Kerugian yang timbul, jika ada, atas restrukturisasi piutang murabahah disajikan secara terpisah dalam laporan laba rugi.

AKUNTANSI DEBITUR

21. Perlakuan akuntansi untuk restrukturisasi utang

(6)

1

22. Keuntungan neto atas restrukturisasi utang

murabahah setelah pajak, jika ada, diakui dalam laporan laba rugi dalam periode terjadinya dan disajikan tersendiri sebagai bagian pendapatan nonusaha.

23. Keuntungan neto yang timbul dari restrukturisasi utang

murabahah sebesar selisih utang murabahah tercatat dikurangi jumlah yang harus diselesaikan, atau selisih hasil kredituran dengan nilai aset termasuk biaya-biaya yang terkait langsung dengan restrukturisasi utang murabahah tersebut. PENGUNGKAPAN

24. Kreditur mengungkapkan informasi yang berkaitan dengan restrukturisasi piutang murabahah

bermasalah meliputi tetapi tidak terbatas pada, nama debitur, jumlah piutang yang direstrukturisasi, alasan, dan metode restrukturisasi yang digunakan.

25. Kreditur juga mengungkapkan keberadaan hubungan istimewa dengan debitur yang direstrukturisasi, jika ada.

26. Debitur mengungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan informasi yang terkait dengan restrukturisasi utang murabahah meliputi tetapi tidak terbatas pada, nama kreditur, jumlah utang yang direstrukturisasi, alasan, dan metode restrukturisasi yang digunakan.

TANGGAL EFEKTIF

(7)
(8)

EXPOSURE DRAFT

IKATAN AKUNTAN INDONESIA

E

XPOSURE

D

RAFT

P

ERNYATAAN

S

TANDAR

A

KUNTANSI

K

EUANGAN

A

KUNTANSI

P

ENYELESAIAN

U

TANG

P

IUTANG

M

URABAHAH

B

ERMASALAH

Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan

(9)

ED No.

108

Hak cipta © 2008, Ikatan Akuntan Indonesia

EXPOSURE DRAFT

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

AK

AK

AK

AK

AKUNT

UNT

UNT

UNT

UNTANSI

ANSI

ANSI

ANSI

ANSI

PENYELESAIAN UT

PENYELESAIAN UT

PENYELESAIAN UT

PENYELESAIAN UT

PENYELESAIAN UTANG

ANG

ANG

ANG

ANG

PIUT

PIUT

PIUT

PIUT

PIUTANG

ANG

ANG

ANG

ANG

MURABAHAH

MURABAHAH

MURABAHAH

MURABAHAH

MURABAHAH

BERMASALAH

BERMASALAH

BERMASALAH

BERMASALAH

BERMASALAH

Diterbitkan oleh

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Jl. Sindanglaya No. 1 Menteng, Jakarta Pusat 10310

Telp. (021) 319 04232 Fax. (021) 724 5078

Homepage: www.iaiglobal.or.id Email: iai-info@iaiglobal.or.id

(10)

Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan hanya untuk ditanggapi dan dikomentari. Saran -saran dan masukkan untuk menyempurnakan draft ini masih dimungkinkan sebelum diterbitkannya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

Tanggapan tertulis atas draft ini paling lambat diterima pada 7 Mei 2008. Tanggapan dikirimkan ke:

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia

Jl. Sindanglaya No.1, Menteng,

Jakarta 10310 Fax: 62-21 724-5078

E-mail: iai-info@iaiglobal.or.id

Hak Cipta © 2008 Ikatan Akuntan Indonesia

Exposure Draft (ED) ini dibuat dengan tujuan untuk penyiapan tanggapan dan komentar yang akan dikirimkan ke Dewan Standar Akuntansi Keuangan. Penggandaan ED ini oleh individu/organisasi/lembaga dianjurkan dan diizinkan untuk penggunaan di atas dan tidak untuk diperjualbelikan.

Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntan Indonesia, Jl Sindanglaya No.1, Menteng, Jakarta 10310. Tel. 62-21 3190-4232, Fax: 62-21 724-5078

(11)

DAFTAR ISI

Paragraf PENDAHULUAN ... 01 - 09 Tujuan ... 0 1 Ruang Lingkup ... 02 - 03 Definisi ... 0 4 Karakteristik ... 05 - 10

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN ... 11 - 23 Akuntansi Kreditur ... 11 - 20 Akuntansi Debitur ... 21 - 23

PENGUNGKAPAN ... 24 - 26

Referensi

Dokumen terkait

1) Pada siswa berkemampuan tinggi, rata-rata nilai kemampuan komunikasi matematis yang diberi model pembelajaran berdasarkan masalah 13,83 terlihat lebih tinggi

Model penanganan kemanan yang dilakukan pada peangkat komunikasi yang menggunakan frekewensi diatas semestinya mengacu pada standar yang dikeluarkan IEEE yang

Lokasi untuk gedog gallery restaurant ini berada dikawasan sentra tenun gedog, sehingga dapat saling menunjang baik para pengusaha batik maupun dengan masyarakat dan para

[r]

Sejarah arsitektur cina boleh jadi mengikuti asalnya pada ribuan tahun yang lalu, lebih dari berabad-abad yang silam, melalui waktu yang panjang dan juga banyak proyek-proyek

Kabupaten Kebumen adalah penyedia barang/jasa yang telah ditetapkan oleh pejabat pengadaan melalui proses pengadaan langsung berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun

Motif ragam hias yang digunakan pada bangunan Keraton Surakarta yaitu kaligrafi, motif tumbuhan / sulur (pola lengkung-lengkung tanaman, batang, daun dan buah) dan geometri

 Ke arah mana Edo harus melangkah untuk mendapatkan air minum di dalam galon yang berada di kelas 5.  Ke arah mana Edo harus melangkah untuk mendapatkan air minum yang berada