Mekanika Fluida 1
(Courtesy of Dr. Yogi Wibisono)
Manometer U: Dasar teori
p
adan
p
bdapat sebagai
tekanan fluida, atau
p
adapat sebagai tekanan
fluid dan
p
btekanan
atmosfer
Cairan
A
dan
B
tak
bercampur
3 1 2 3 4 5 Z R pa pb Fluida B rB Fluida A rAManometer U: Persamaan
g
R
p
p
p
p
g
R
g
Z
p
p
g
R
Z
p
p
b
a
b
a
a
b
b
b
a
r
r
r
r
r
3
2
3
2
4 1 2 3 4 5 Z R pa pb Fluida B rB Fluida A rAManometer U: Soal
Sebuah manometer U digunakan untuk mengukur
turun tekan suatu alat pengukur aliran. Fluida
yang lebih berat adalah air raksa (
r
m= 13,6 g/cm
3),
sedangkan fluida di atasnya adalah air (
r
a= 1
g/cm
3). Beda tinggi permukaan air raksa adalah 32
cm. Hitung beda tekan dalam N/m
2, atm, psi!
p
a-p
b= 3,95
10
4N/m
2= 0,39 atm = 5,73 psi
Pengukuran tekanan bejana
Manometer U-tube
digunakan untuk
mengukur tekanan pa di
dalam bejana yang mengandung cairan
dengan densitas rA.
Tentukan tekanan mutlak dan gauge bejana.
pa = patm + rBgh2 – rAgh1 1 2 h2 h1 patm Fluida B rB pa Fluida A rA 6
Dasar teori
Piranti yang sensitif. Persamaan [1]: A dan a masing-masing
adalah luas permukaan
reservoir besar dan kecil.
Ro = bacaan ketika pa=pb.
Persamaan [2]:
a/A biasanya diabaikan.
Ro = biasanya ditetapkan nol.
p p R
g g A a A a R R p p b a b a c b b a o b a r r r r r r . 2 . 1 TK-2205/YWB/2006 8 ra R rc pA pB rbDasar teori: Your opinion?
Kapan manometer pipa U dua fluida (two-fluid U
tube) digunakan?
Bagaimana nilai R jika
r
adan
r
bmempunyai harga
yang hampir sama?
Jawab:
Untuk mengukur beda tekan yang sangat kecil.
R bernilai sangat besar.
Pendahuluan
Pengukuran dan pengendalian jumlah material yang
masuk dan keluar dari peralatan proses sangat
penting.
Peralatan yang umum digunakan adalah pitot tube,
venturi meter, orifice meter, dan open-channel weirs.
Pitot tube
Pitot tube: mengukur
kecepatan lokal
pada suatu titik
tertentu dalam aliran dan
bukan merupakan
kecepatan rata-rata
dalam pipa atau saluran.
Salah satu tube yaitu
impact tube
bukaannya tegak
lurus dengan arah aliran dan bukaan
static tube
sejajar
dengan arah aliran.
Pitot tube: dasar kerja
Fluida mengalir melalui bukaan 2, tekanan mulai naik hingga mencapai suatu harga konstan yang terus dipertahankan pada titik ini, disebut titik stagnan. Perbedaan tekanan stagnan pada titik 2 dan tekaan stagnan yang diukur oleh static tube menunjukkan
kenaikan tekanan yang dihubungkan dengan penurunan kecepatan fluida.
Manometer mengukur kenaikan tekanan yang kecil ini. Jika fluida berupa fluida
incompressible, dapat diturunkan persamaan
Bernoulli antara titik 1 (dimana kecepatan v1 tak terdistribusi sebelum fluida mengalami penurunan kecepatan) dan titik 2 (dimana kecepatan v2 = 0). 13 . . 1 2 rA h Impact tube static tube h . . 1 2
Pitot tube: persamaan
g h p p p C v v v p v p m p r r r r r 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 0 2 2 v1 = kecepatan pada titik 1
p2 = tekanan stagnan
r = densitas fluida pada tekanan statik p1
Cp = koefisien tak berdimensi yang merupakan kostanta (0,98 – 1).
Untuk pemakaian yang akurat, koefisien Cp ditentukan dengan kalibrasi pitot tube.
Persamaan ini digunakan untuk fluida
incompressible, namun dapat digunakan
untuk memperkirakan aliran gas pada
kecepatan sedang dan perubahan tekanan ≤ 10 % dari tekanan total.
Untuk gas, perubahan tekanan biasanya rendah, oleh karena itu pengukuran kecepatan yang akurat sulit dilakukan.`
Soal latihan
Sebuah pitot tube digunakan untuk mengukur
aliran udara dalam pembuluh sirkular yang
berdiameter 60 mm. Temperatur aliran udara
adalah 65,6
oC. Sebuah pitot tube diletakkan di
pusat pembuluh dan pembacaan manometer
menunjukkan angka 10,77 mm air. Pengukuran
tekanan statik diperoleh pada posisi pitot tube 205
mm air diatas atmosfer. Koefisisen C
p= 0,98.
Hitung kecepatan pada bagian tengah pembuluh.
Jawab:
Pada 65,6oC sifat fisik udara:
m = 2,03x10-5 Pa.s;
r = 1,043 kg/m3.
Untuk menghitung tekanan statik absolut, pembacaan manometer h = 0,205 m air mengindikasikan tekanan di atas 1 atm absolut.
rair = 1000 kg/m3, dan asumsikan
rudara = 1,043 kg/m3.
Pengukuran tekanan statik
ab-solut, yaitu pada h = 0,205 m
P = (1000-1,043) x 9,8 x 0,205 P = 2008 Pa
Tekanan statik absolut = 1,01325x105
+ 2008 = 1,0333x105 Pa
Koreksi densitas udara:
Pada p = 1,01325x105, r = 1,043
Pada p = 1,0333x105 , r = 1,063
= (negligible)
Jawab:
Pengukuran beda tekan pitot
tube, yaitu pada h = 0,0107
m. Kecepatan maksimum: Bilangan Reynolds: vav/vmax = 0,85 (Fig 2.10-2 Geankoplis) vav = 11,70 m/s Debit: 17
m/s 76 , 13 063 , 1 8 , 104 2 98 , 0 Pa 8 , 104 0107 , 0 8 . 9 063 , 1 1000 max x v p h g p rA r 5 5 Re 4,323 10 10 03 , 2 063 , 1 76 , 13 6 , 0 N s Q 0,6 11,70 3,31m / 4 3 2 Venturi meter
Venturi meter: diselipkan langsung ke dalam pipa.
Manometer: dihubungkan dengan dua pressure tap yang
mengukur beda tekan p1-p2 antara titik 1 dan 2.
Kecepatan rata-rata pada titik 1 yang berdiameter D1 adalah
v1, dan pada titik 2 yang berdiameter D2 adalah v2.
Karena penyempitan dari D1 ke D2 dan ekspansi dari D2
kembali ke D1 , maka terjadi sedikit kehilangan energi.
p1
1 2
.
.
p2
Venturi meter: persamaan
Asumsi: friksi diabaikan, pipa horisontal, aliran turbulen.
Persamaan kontinyuitas
Untuk menghitung rugi gesek yang kecil diperkenalkan Cv:
Untuk NRe > 104 pada titik 1, C
v
kira-kira bernilai 0,98 untuk pipa
dengan diameter < 0,2 m dan 0,99 untuk pipa dengan diameter lebih besar.
Bagaimanapun juga, Cv bervariasi dan diperlukan kalibrasi sendiri jika tidak tersedia kalibrasi dari
produsen. r r r r 2 1 4 1 2 2 2 1 4 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 4 4 2 2 p p D D C v p p D D v v D v D v p v p v 19
Venturi meter: persamaan
Laju alir volumetrik titik 2:
Untuk pengukuran aliran
gas kompresibel, ekspansi
adiabatik dari p1 ke p2
harus dimasukkan ke dalam persamaan.
Persamaan dan koefisien yang digunakan sama, dengan penambahan
faktor koreksi ekspansi tak berdimensi Y:
1 2 1 4 1 2 2 2 2 2 2 1 4r
p p D D Y A C m v D Q v 20 Beda tekan p1-p2 terjadi karena terjadi peningkatan tekanan
dari v1 ke v2 (akhirnya kembali ke v1).
Karena adanya friction loss, beda tekan p1-p2 tidak
di-recovery sepenuhnya.
Pada desain venturi meter yang tepat, friction loss yang
terjadi bernilai sekitar 10% dari beda tekan. Hal ini menggambarkan jumlah energi yang hilang.
Venturi meter sering digunakan untuk mengukur aliran
besar, misalnya pada sistem perairan kota.
Orifice meter
Kelemahan venturi meter: membutuhkan tempat yang luas, mahal, dan diameter kerongkongannya tertentu, sehingga jika laju alir sangat berubah, pengukuran beda tekannya tidak akurat.
Orifice meter mampu mengatasi masalah-masalah tersebut, namun
kehilangan energinya besar.
Sharp-edged orifice: suatu piringan dilubangi dengan diameter Do
ditempelkan diantara dua flange dalam pipa berdiameter D1. Posisi tap sekitar 1 diameter pipa di hulu dan 0,3-0,8 diameter pipa di hilir.
Fluida mengalir membentuk
vena contracta
atau aliran pancaran bebas.
22
.1 . .2
0
Orifice meter: persamaan
r r 2 1 4 1 2 1 4 1 2 1 2 1 p p D D Y A C m p p D D C v o o o o o o C
o= koefisien tak
berdimensi orifice. Pada
N
Re,orifice> 20.000 dan
D
o/D
1< 0,5; Co
0,61.
N
Re,orifice< 20.000, C
onaik tajam dan
kemudian turun.
Hilang energi pada orifice jauh lebih besar
daripada venturi karena terbentukya eddy ketika
pancaran meluas di bawah vena contacta.
Kehilangan ini bergantung pada D
o/D
1:
Q
loss
73% (p
1-p
2) jika D
o/D
1= 0,50
Q
loss
56% (p
1-p
2) jika D
o/D
1= 0,65
Q
loss
38% (p
1-p
2) jika D
o/D
1= 0,80
Open-channel weirs
Dalam banyak hal di teknik proses dan pertanian,
cairan mengalir dalam kanal terbuka. Untuk
mengukur laju alir, digunakan open-channel weir.
Weir adalah sebuah dam tempat fluida mengalir.
Bentuk umum adalah segiempat dan segitiga (tampak
depan)
Open-channel weirs
Cairan mengalir melewati weir
Ketinggian h
o(weir head) diukur di atas landasan
datar.
Head tsb. Diukur pada jarak 3h
odi bagian hulu dengan
sebuah ‘level’ atau ‘float gage’
Open-channel weirs: persamaan
Laju alir untuk tipe
segiempat:
Laju alir untuk tipe
segietiga: L = lebar weir ho = weir head