• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

45

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode tindakan karena penelitian ini berupaya menerapkan aktivitas ex-in supervision dalam upaya meningkatkan pengelolaan pembelajaran guru di Gugus Pergiwo. Penulis ingin mengetahui apakah ex-in supervision yang dilakukan kepala sekolah dapat meningkatkan pengelolaan pembelajaran guru.

3.2 Fokus Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Gugus Pergiwo, UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Temanggung dari bulan Januari sampai bulan Mei 2015. Gugus Pergiwo, UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Temanggung terdiri dari 7 sekolah dasar (SDN 1 Jampiroso, SDN 2 Jampiroso, SDN 3 Jampiroso, SDN 1 Jampirejo, SDN 2 Jampirejo, SD Kanisius, SD Shekinah).

Pembatasan penelitian yang dilakukan peneliti tertuju pada penerapan supervisi yang dilakukan kepala sekolah se-gugus Pergiwo dalam mengatasi permasalahan proses pembelajaran guru di kelas. Masalah guru terutama dalam proses pembelajaran sangat penting dan segera diatasi karena kalau tidak diatasi akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang akan menurun. Menurut Sugiyono (2007:34)

(2)

46

pembatasan masalah dan topik dalam penelitian kualitatif lebih didasarkan pada tingkat kepentingan, urgensi, dan feasibility masalah yang akan dipecahkan, selain juga faktor keterbatasan tenaga, dana, dan waktu.

3.3 Subyek Penelitian

Berkaitan dengan teknik pengambilan subyek

dalam penelitian ini, Arikunto (2005:120)

mengemukakan ”Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subyeknya besar, dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih”. Peneliti hanya mengambil 10% dari 111 guru atau sebanyak 11,60 = 12 responden.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam tahap pendahuluan untuk memperoleh informasi lisan dan keterangan tertulis penulis melakukan wawancara dengan ketua Gugus Pergiwo. dalam hal supervisi kepala sekolah dengan cara memberi seperangkat pertanyaan untuk menjawabnya, kemudian dilanjutkan kepala sekolah di Gugus Pergiwo untuk memperoleh data pokok permasalahan yang dihadapi kepala sekolah yang menyangkut masalah guru dalam pembelajaran di kelasnya. Setelah mengetahui pokok pemasalahan yang ada, maka penulis melanjutkan pada menganalisa permasalahan untuk menentukan inti pokok permasalahan di Gugus Pergiwo, maka penulis membuat hipotesa tindakan

(3)

47 dan rencana tindakan dengan menggunakan panduan program supervisi akademik model ex in supervision , kemudian setelah ada kesepakatan dari rencana yang dibuat dari kepala sekolah Gugus Pergiwo adalah

pelaksanaan tindakan dan mengamatinya dan

selanjutnya mengolah dan menafsirkan data tahap akhir melaporkan.

Teknik pengambilan data juga dilakukan melalui studi dokumen,yakni: 1) Program tahunan, 2) program semester, 3) silabus, 4) jurnal pembelajaran, 5) RPP, 6) daftar nilai, 7) daftar presensi siswa, 8) program

perbaikan dan pengayaan, foto-foto kegiatan

pembelajaran.

Hal ini merupakan pelengkap triangulasi data yakni studi dokumen, observasi dan wawancara. Sehingga hasil yang dicapai akan lebih kredibel (dapat dipercaya) bila di dukung dokumen yang ada dan sesuai.

3.5 Kerangka Dasar Penelitian Tindakan

Penelitian ini dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu persiapan, identifikasi ide awal, pencarian dan analisis fakta, pelaksanaan tindakan, serta mengolah data dan analisis data.

1. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan ini, peneliti melakukan beberapa hal seperti pengurusan izin dan pemilihan lokasi penelitian. Pengurusan izin penelitian dimulai dengan pengajuan permohonan izin penelitian kebagian

(4)

48

akademik program pascasarjana Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang kemudian diteruskan ke Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung. UPT Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung memberikan izin yang kemudian dikirim ke Ketua Gugus Pergiwo Kecamatan Temanggung.

2. Tahap Identifikasi Ide Awal

Untuk mengetahui kondisi proses pembelajaran yang berlangsung di Gugus Pergiwo, peneliti melakukan

fact finding dan analisis fakta. Hal ini dilakukan untuk

memudahkan dalam membuat perencanaan umum yang terdiri atas langkah-langkah tindakan, dan

mengimplementasi tindakan, mengawasi proses

implementasi dan dampak, menjelaskan kegagalan dan dampak untuk dilakukan pada perencanaan siklus.

3. Pencarian, dan Analisis Fakta

Pengumpulan data melalui fact finding technique (teknik menemukan fakta) dilakukan melalui dua pendekatan, yakni: (1) observasi terhadap pelaksanaan

ex-in supervasion dengan maksud mengamati secara

langsung fakta-fakta autentik yang terjadi dalam aktivitas proses pembelajaran; dan (2) wawancara untuk mengetahui persepsi guru tentang pengelolaan pembelajaran, aktivitas pembelajaran, dan beberapa masalah yang dihadapi dalam melaksanakan tugas sebagai guru dalam proses belajar mengajar.

Peneliti melibatkan kepala sekolah eksternal dalam melakukan observasi pada guru yang kemudian disebut observer. Untuk wawancara peneliti

(5)

49 melakukan sendiri dan yang diwawancarai ialah kepala sekolah dan guru (responden). Peneliti memutuskan untuk mewancarai enam kepala sekolah dengan instrumen yang telah disiapkan sebelumnya.

Hasil observasi dan wawancara tersebut

kemudian dianalisis secara deskriptif dengan terlebih dahulu melakukan pengurutan, pengklafikasian, dan

cross chek (pengecekan timbal balik). Hasil yang

diperoleh melalui observasi diurutkan dan

diklasifikasikan, sedangkan hasil dari wawancara diklasifikasi, kemudian dilakukan pengecekan secara timbal balik.

4. Tahap Implementasi Tindakan

Pelaksanaan implementasi tindakan terdiri atas siklus. Jumlah siklus yang dilakukan disesuaikan dengan pencapaian tujuan. Maksudnya, apabila tujuan telah tercapai setelah diberi perlakuan maka siklus dihentikan dan penelitian dianggap sudah selesai. Tujuan dianggap tercapai apabila terjadi peningkatan pengelolaan pembelajaran dilihat dari indikator peningkatan yang terdiri atas memenuhi standar dan tidak memenuhi standar. Masing-masing siklus yang dilakukan terdiri atas tahapan, yaitu: (a) tahap perencanaan; (b) tahap implementasi tindakan; (c) tahap monitoring implementasi dan efek; (d) tahap evaluasi dan refleksi penjelasan kegagalan.

Penelitian dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus, tiap siklus ada 4 tahap yaitu 1) perencanaan tindakan,

(6)

50

pengamatan, dilanjutkan analisis, dan 4) refleksi. Tindakan pertama yang digunakan untuk mengetahui kemampuan pengelolaan proses pembelajaran guru melalui studi pendahuluan. Hasil dalam studi pendahuluan akan menjadi pertimbangan dalam pelaksanaan siklus.

a. Siklus I 1) Perencanaan

Hasil studi pendahuluan menjadi dasar untuk perencanaan siklus I, yang dilaksanakan melalui diskusi seluruh kepala sekolah Gugus Pergiwo. Rencana mencakup butir-butir berikut

a) Membuat kesepakatan pelaksanaan supervisi kepala sekolah eksernal dengan guru yang akan disupervisi mengingat manajemen kelas masih merupakan problem besar yang disebabkan beberapa faktor, yaitu kurangnya saling menerima dan saling percaya antara guru dan kepala sekolah internal, persiapan pembelajaran belum terencana dengan baik,

pengelolaan kegiatan pembelajaran yang

kurang maksimal. Walaupun guru sudah berusaha untuk menampilkan pembelajaran yang terbaik.

b) Memberikan arahan secara teknis bahwa supervisi diberikan untuk memberi bantuan yang dibutuhkan guru mengatasi masalah dalam pembelajaran.

(7)

51

c) Mempersiapkan instrumen yang akan

digunakan dalam kegiatan supervisi eksternal. Dengan menggunakan instrumen penelitian Standar proses dan standar pengelolaan

d) Catatan khusus dibuat oleh kepala sekolah pada saat ex-in supervisi bila di ada temuan yang berhubungan dengan guru dalam pengelolaan pembelajaran.

e) Guru menerima hasil penilaian kemudian mendiskusikan bagian-bagian pelaksanaan proses pembelajaran yang masih dianggap kurang.

f) Mengadakan tindakan balikan. g) Mengadakan tindak lanjut.

2) Pelaksanaan Tindakan (Implementasi)

Kegiatan yang dilaksankan dalam siklus ini adalah sebagai berikut:

a. Kepala sekolah eksternal menilai guru yang sedang melaksanakan proses pembelajaran dengan mengunakan instrumen standar proses dan standar pengelolaan

b. Guru menerima hasil penilaian dari kepala sekolah, kemudian guru mendiskusikan bagian bagian pelaksanaan proses pembelajaran yang masih dianggap kurang.

c. Mengadakan tindakan balikan. d. Mengadakan tindak lanjut. 3) Pengamatan / Observasi

(8)

52

Dalam observasi peneliti minta bantuan ketua

gugus sebagai observer untuk melakukan

pengamatan, pengamatan diarahkan untuk

a. Memeriksa administrasi guru yang meliputi: 1) Program tahunan, 2) program semester, 3) silabus, 4) jurnal pembelajaran, 5) RPP, 6) daftar nilai, 7) daftar presensi siswa, 8) program perbaikan dan pengayaan.

b. Pelaksanaan proses pembelajaran yang

meliputi: 1) penguasaan materi pembelajaran, 2) pendekatan atau strategi pembelajaran, 3) pemanfataan sumber atau media pembelajaran, 4) pembelajaran yang memicu keterlibatan siswa, 5) penilaiaan proses dan hasil belajar.

4) Refleksi

Pada kegiatan tindakan balikan, peneliti

mengikutsertakan semua guru kelas dengan maksud sebagai pembinaan khusus menyusun RPP. Setiap guru memiliki kesempatan untuk

mengungkapkan gagasan, pendapat, dan

perasaannya, dan membagi pengalamannya.

Dalam tindakan balikan memaparkan

pengalamannya, yaitu membandingkan antara proses pembelajaran yang dilaksanakan sebelum dilibatkan penelitian tindakan sekolah dengan yang dilaksanakan setelah dilibatkan penelitian tindakan sekolah.

(9)

53 Siklus II

Pelaksanaan siklus II dilaksanakan dengan menyempurnaan proses pembelajaran sesuai dengan hasil refleksi siklus I

3.6 Analisis Data

Data yang diperoleh melalui wawancara

terstruktur dan tidak terstruktur, serta melalui observasi dianalissis secara kualitatif dengan model interaktif yang dikembangkan Miles dan Huberman, sebagai berikut:

a. Reduksi data

Dilaksanakan dengan menyortir data yang sama yang diperoleh dari sumber yang berbeda, menyingkirkan data yang dianggap tidak penting atau yang digunakan pada analisis berikut, juga dilakukan menyeleksi, memusatkan perhatian data yang meragukan dengan melakukan

pengecekan kembali, menyederhanakan,

mengatur, membuat penajaman,

mengklasifikasikan dan membuat ringkasan. Reduksi data dilakukan secara terus menerus selama penelitian dilaksanakan.

b. Penyajian Data

Mengambil dari data yang telah direduksi dan menyajikan dengan cara yang terorganisasi dan dikompres, sehingga kesimpulan akan lebih

mudah ditarik. Data ini kemudian

(10)

54

agar dapat memberikan gambaran yang jelas sesuai dengan fokus penelitian.

c. Penarikan kesimpulan dan verivikasi

Merupakan upaya peneliti untuk mencari dan mengungkapkan makna dari komponen data yang disajikan dengan mengkaji pola, perbedaan dan persamaan penjelasan, hubungan sebab akibat dan proposisi. Sebelum dilakukan penarikan kesimpulan dan verivikasi dilakukan peninjauan terhadap penyajian data dan catatan di lapangan, baik melalui diskusi dengan koloborator dan juga responden.

Adapun data tentang jumlah responden yang berada pada tingkatan tertentu berdasarkan kriteria penilaian yang mencakup tidak memenuhi standar, dibawah standar, memenuhi standar, dan diatas standar dihitung dengan menggunakan analisis kuantitatif, baik untuk mencari skor rata-rata (mean) maupun untuk menhitung skor persentase responden yang mendapat skor tertentu. Untuk menghitung skor rata-rata dengan menggunakan rumus:

di mana:

X = Σx X = mean

N Σx = jumlah data

(11)

55 Mean diperoleh dengan cara menjumlahkan semua data kemudian dibagi dengan banyak data (Santoso, 2008:7). Selain itu untuk memudahkan peneliti melihat kecenderungan peningkatan pengelolaan pembelajaran guru dan persentasenya setelah dterapkan ex-in

supervision, digunakan pula perhitungan persentase,

yaitu jumlah yang menjawab dibagi dengan jumlah responden dikalikan dengan seratus persen.

3.7 Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitian tindakan yang dilakukan peneliti dengan kredibilitas (credibility) data. Dalam hal ini peneliti akan memberikan data yang telah ditranskripkan untuk dibaca ulang oleh partisipan caranya peneliti kembali ke lapangan melakukan pengamatan dan wawancara dengan sumber data yang pernah ditemui maupun sumber data yang baru.

Uji validitas atau uji kepercayaan dan kebenaran dalam penelitian tindakan ini juga menggunakan triangulasi teknik pengumpulan data dengan mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik berbeda. Untuk studi dokumentasi kegiatan ini dilakukan diluar kegiatan wawancara dan saat subyek melakukan kegiatan. Dokumen-dokumen yang dipelajari oleh peneliti antara lain adalah program tahunan, program semester, RPP, buku daftar kelas, buku daftar nilai, jurnal pembelajaran, buku analisis, daftar nilai,

(12)

56

program bimbingan dan pengayaan, dan foto-foto kegiatan pembelajaran.

3.8 Indikator Kriteria Keberhasilan Tindakan

Keberhasilan dalam penelitian tindakan ini apabila terjadi pemahaman yang mendalam tentang pengelolaan pembelajaran kemudian didesain dan

diterapkan dalam pembelajaran yang ditandai

meningkatnya kemampuan pengelolaan pembelajaran guru berdasarkan indikator “memenuhi standar atau di atas standar.” Artinya, apabila terdapat 11 responden dari 12 responden atau mencapai 91,67% dari perolehan responden mencapai “memenuhi standar atau di atas standar”, maka peningkatan pengelolaan pembelajaran dianggap berhasil setelah diterapkan supervisi akademik model ex-in supervision dan siklus tindakan dihentikan.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan nilai indeks penyakit tungro dan kriteria ketahanan (Tabel 3), lima varietas (Cigelis, Cilamaya Muncul, Inpari 13, Juita, Situbagendit) dari tujuh varietas

Penutupan ruangan akibat premature loss gigi sulung ini dapat terjadi selama 6 bulan setelahnya, tetapi dapat juga terjadi dalam hitungan minggu; (2) Apabila gigi anterior

Menurut Porter (1996) hakikat persaingan suatu industri dapat dilihat sebagai kombinasi atas lima kekuatan yaitu persaingan antar perusahaan sejenis, kemungkinan

Metode penelitian yang dipilih peneliti didasarkan pada tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan locus of control dengan performa atlet pada

Ali Afandi mengatakan bahwa hukum keluarga diartikan sebagai “Keseluruhan ketentuan yang mengatur hubungan hukum yang bersangkutan dengan kekeluargaan

Data kondisi sosial ekonomi akan dianalisa untuk menetapkan status sosial ekonomi rumah tangga yang bersangkutan PROSES RESERTIFIKASI.. HASIL

Oleh sebab itu studi aliran daya sangat diperlukan dalam perencanaan serta pengembangan sistem di masa-masa yang akan datang karena operasi yang memuaskan pada

Menurut Nurul Fatia Muhlisa ed (2013:10) Total biaya untuk biaya yang berdasarkan volume mempunyai hubungan yang tidak linier dengan penggerak biaya yang berdasarkan