• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. jawaban atau hipotesa yang digunakan dalam penelitian ini. Hipotesa yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. jawaban atau hipotesa yang digunakan dalam penelitian ini. Hipotesa yang"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

Penyajian dan analisis data bertujuan untuk menyajikan seluruh data-data yang diperoleh dari penelitian, kemudian menganalisisnya untuk mendapatkan jawaban atau hipotesa yang digunakan dalam penelitian ini. Hipotesa yang digunakan akan terlihat dapat diterima atau tidak.

A. Analisis Tabel Frekuensi

Analisis Tabel Frekuensi merupakan analisis yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian kedalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Analisis tabel tunggal dimaksudkan untuk melihat distribusi jawaban responden dari setiap variabel penelitian. Data yang dibahas dalam tabel tunggal terdiri dari karakteristik responden, membaca Harian New Tapanuli (X) dan Pengetahuan Politik (Y). Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 269 orang yang tersebar dalam 22 desa/kelurahan di Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, dengan pembagian proporsional seperti yang diuraikan pada BAB 1 dalam penelitian ini.

(2)

A.1 Karakteristik Responden

Apabila responden dalam penelitian ini dikategorikan berdasarkan usia dan pendidikan terakhir. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka identitas responden dapat diuraikan sebagai berikut:

A.1.1 Karakteristik Berdasarkan Usia

Apabila responden dalam penelitian ini dikategorikan berdasarkan usia, maka akan terlihat seperti dalam tabel 3.1 berikut :

Tabel 3.1

Karakteristik Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah (Jiwa) Persentasi

1 17-25 tahun 43 16%

2 26-35 tahun 91 34%

3 36-45 tahun 87 32%

4 Diatas 45 tahun 48 18%

Total 269 100%

Sumber: Penelitian Tahun 2017

Dari tabel 3.1 dapat dilhat bahwa jumlah responden berdasarkan usia mayoritas berada pada umur 26-35 tahun yakni 91 orang, selanjutnya terlihat bahwa jumlah responden terbanyak kedua berada pada usia 36-45 tahun yakni sebanyak 87 orang, diikuti dengan usia diatas 45 tahun terdapat 48 orang dan yang terakhir usia 17-35 tahun sebanyak 48 orang.

(3)

A. 1.2 Karateristik Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Apabila responden dalam penelitian ini dikategorikan berdasarkan pendidikan terakhir maka akan terlihat lima klasifikasi pendidikan sebagaimana pada tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Terakhir Jumlah(Jiwa) Persentase

1 SD - - 2 SMP 27 10% 3 SMA 124 46% 4 Diploma 24 9% 5 Sarjana 94 35% Total 269 100%

Sumber : Penelitian Tahun 2017

Dari tabel 3.2 dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan pendidikan terakhir mayoritas berasal dari SMA sebesar 124 orang, kemudian Sarjana sebanyak 94 orang, diikuti lulusan SMP sebanyak 27 orang dan yang terakhir tamatan Diploma sebanyak 24 orang. Maka, dari seluruh jumlah responden hampir setengah dari seluruhnya berasal dari tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA).

(4)

B. Analisis Tabel Silang

B.1 Peran Media Massa (Variabel x)

Untuk melihat kuatnya peran media massa Harian New Tapanuli maka peneliti mengajukan beberapa pertanyaan mengenai Harian New Tapanuli. Pada bagian pertanyaan mengenai media massa, peneliti mengajukan pertanyaan dengan 4 jawaban yang dapat dipilih oleh responden. Yang menjawab pilihan A diberi nilai 4, pilihan B bernilai 3, pilihan C bernilai 2 dan pilihan D diberi nilai 1. Untuk melihat intensitas responden membaca harian New Tapanuli dalam seminggu, maka peneliti mengajukan pertanyaan sebagai berikut:

Tabel 3.4

Jawaban responden mengenai intensitas membaca harian New Tapanuli dalam seminggu

Jawaban Frekuensi (orang) Persentase (%)

5-7 kali 68 25,28 %

3-4 kali 122 45,35 %

1-2 kali 79 29,37 %

Tidak pernah - -

Total 269 100 %

Sumber : Penelitian Tahun 2017

Tabel 3.4 menggambarkan bahwa mayoritas jumlah responden menjawab 3-4 kali membaca Harian New Tapanuli yaitu 122 orang, diikuti 1-2kali membaca Harian New Tapanuli yaitu sejumlah 79 orang, dan yang terakhir terdapat 68 responden yang membaca 5-7 kali harian New Tapanuli dalam seminggu. Dari

(5)

intensitas membaca harian New Tapanuli responden baik. Dalam membaca Harian New Tapanuli responden ada yang berlangganan, atau membaca di Warung Kopi yang menyediakan fasilitas untuk pembeli membaca koran.

Selanjutnya untuk melihat keaktualan dan keakuratan berita/informasi yang disampaikan oleh Harian New Tapanuli. Maka penulis mengajukan pertanyaan dengan jawaban sebagai berikut :

Tabel 3.5

Jawaban responden mengenai keakuratan dan keaktualan berita/informasi yang disampaikan Harian New Tapanuli

Jawaban Frekuensi (orang) Presentase (%) Sangat aktual dan sangat

akurat

72 26,77 %

Aktual dan akurat 99 36,80 %

Cukup aktual dan cukup akurat

77 28,62 %

Tidak aktual dan tidak akurat

21 7,81 %

Jumlah 269 100%

Sumber : Penelitian tahun 2017

Tabel 3.5 diatas menggambarkan bahwa 99 responden mengatakan bahwa Harian New Tapanuli aktual dan akurat dalam menyampaikan berita/informasi, diikuti dengan cukup aktual dan cukup akurat terdapat 77 responden, selanjutnya sangat aktual dan sangat akurat 72 responden, dan yang terakhir terdapat 21 responden mengatakan bahwa Harian New Tapanuli tidak aktual dan tidak akurat dalam menyampaikan berita/informasi.

(6)

Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa informasi/berita yang disampaikan oleh harian New Tapanuli dapat dimengerti dan dipahami oleh responden karena informasi/berita yang aktual dan akurat tersebut. Ketertarikan untuk membaca sebuah media massa dapat didorong juga dengan penggunaan bahasa yang mudah dimengerti, aktual dan akurat.

Selanjutnya untuk melihat seberapa besar intensitas responden dalam membaca berita/informasi mengenai politik dalam Harian New Tapanuli dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 3.6

Jawaban responden mengenai seberapa sering responden membaca berita/informasi topik politik dalam Harian New Tapanuli

Jawaban Frekuensi (Orang) Presentase (%)

Ya, Sangat Sering 54 20,07 %

Ya, Sering 127 47,21 %

Ya, cukup sering 67 24,91 %

Tidak, Tidak Pernah 21 7,81 %

Jumlah 269 100 %

Sumber : Penelitian Tahun 2017

Tabel 3.6 menggambarkan bahwa 127 responden mengatakan sering membaca informasi/berita topik mengenai politik. Diikuti oleh cukup sering yaitu terdapat 67 responden, selanjutnya mengatakan sangat sering yaitu 54 responden dan yang terakhir terdapat 21 responden mengatakan tidak pernah membaca berita/informasi mengenai topik politik.

(7)

Dari hasil penelitian tersebut dapat kita lihat bahwa hanya 21 responden yang tidak membaca berita/informasi mengenai politik. Sisanya terdapat 248 responden yang memilih untuk membaca informasi/berita mengenai topik politik. Dapat disimpulkan bahwa masyarakat Kecamatan Pandan yang diwakilkan oleh responden tersebut memiliki antusias dan rasa ingin tahu mengenai perkembangan politik lokal maupun nasional terlebih yang akan dilaksanakannya pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2017.

Selanjutnya untuk melihat jawaban responden apakah Harian New Tapanuli menambah pengetahuan politik mengenai Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2017 mereka dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 3.7

Jawaban responden apakah Harian New Tapanuli menambah pengetahuan politik mengenai Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017

Jawaban Frekuensi (orang) Presentase

Sangat Menambah 42 15,61 %

Menambah 136 50,56 %

Cukup Menambah 75 27,88 %

Tidak Menambah 16 5,95 %

Jumlah 269 100%

Sumber : Penelitian Tahun 2017

Tabel 3.7 menggambarkan bahwa 136 responden mengatakan bahwa Harian New Tapanuli menambah pengetahuan politik mereka menjelang

(8)

Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017. Diikuti dengan 75 responden mengatakan Harian New Tapanuli cukup menambah pengetahuan politik mereka, selanjutnya terdapat 42 responden mengatakan Harian New Tapanuli sangat menambah pengetahuan politik mereka, dan yang terakhir terdapat 16 responden mengatakan bahwa Harian New Tapanuli tidak menambah pengetahuan politik mereka.

Seperti yang sudah dijelaskan pada BAB I bahwa media massa akan memberitakan hal-hal yang sedang berkembang di masyarakat. Begitu juga dengan Harian New Tapanuli yang selalu memberikan informasi-informasi mengenai hal-hal yang berkembang untuk diberitakan kepada masyarakat termasuk mengenai perkembangan politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2017. Dengan diberikannya informasi kepada masyarakat mengenai perkembangan politik dalam Harian New Tapanuli, maka masyarakat yang membaca Harian New Tapanuli akan semakin mengetahui setiap hal yang berkembang yang diberitakan dalam Harian New Tapanuli.

(9)

B.2 Pengetahuan Politik

Untuk melihat pengetahuan politik responden, maka peneliti mengajukan beberapa pertanyaan mengenai politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2017. Pada bagian pertanyaan mengenai Pengetahuan Politik, peneliti mengajukan pertanyaan yang memiliki 1 jawaban yang benar dari 4 pilihan yang disediakan. Jawaban yang bena diberi nilai 2, dan yang salah diberi nilai 1. Untuk mengetahui responden mengetahui pada tanggal berapa Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah 2017 dilaksanakan, maka peneliti memberikan pertanyaan dengan jawaban pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.8

Jawaban responden untuk tanggal Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017 ( 15 Februari 2017 )

Jawaban Frekuensi (Orang) Presentase (%)

Benar 237 88,10 %

Salah 32 11,90 %

Jumlah 269 100 %

Sumber : Penelitian Tahun 2017

Tabel 3.8 tersebut menggambarkan bahwa sebagian besar responden mengetahui tanggal Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017 yaitu 15 Februari 2017. Terdapat 237 responden mengetahui ataupun menjawab dengan benar, dan sisanya hanya terdapat 32 responden tidak

(10)

mengetahui ataupun menjawab dengan tidak benar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti.

Dari hasil penelitian yang terdapat dalam tabel 3.8 diatas dapat dilihat bahwa hanya sebagian kecil dari responden yang tidak mengetahui tanggal dilaksanakannya Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2017. Masyarakat yang diwakilkan oleh responden mengetahui jadwal tersebut dapat dari media massa seperti Harian New Tapanuli dan berbagai sumber lainnya yang cukup banyak memberitahukan informasi mengenai jadwal tersebut.

Selanjutnya untuk melihat apakah responden mengetahui jumlah pasangan calon Bupati/Wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah, peneliti mengajukan pertanyaan dengan 4 pilihan jawaban. Responden yang menjawab dengan benar yaitu menjawab 4 pasang, maka diberi nilai 2, sisanya yang memilih selain 4 pasang maka diberi nilai 1.

Tabel 3.9

Jawaban responden mengenai jumlah pasangan calon Bupati/Wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2017

Jawaban Frekuensi (orang) Presentase (%)

Benar 181 67,29 %

Salah 88 32,71 %

Jumlah 269 100%

(11)

Tabel 3.9 menggambarkan bahwa terdapat 181 responden dari jumlah responden yang mengetahui dan menjawab dengan benar jumlah pasangan calon Bupati/Wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017 yaitu 4 pasang. Sisanya terdapat 88 responden yang tidak mengetahui jumlah pasangan calon Bupati/Wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2017 ataupun menjawab tidak benar.

Dari hasil tersebut dapat kita simpulkan bahwa sudah sebagian besar responden mengetahui jumlah pasangan calon Kepala Daerah yang maju pada Pemilihan yang akan dilaksanakan pada tahun 2017. Hal tersebut bisa saja diberitahukan oleh calon langsung dengan membuatkan iklan melalui media massa seperti Harian New Tapanuli, atau yang lainnya. Walaupun demikian masih terdapat responden yang belum mengetahui jumlah pasangan calon Kepala Daerah tersebut.

Selanjutnya untuk melihat apakah responden mengetahui jumlah Daerah Pemilihan (Dapil), maka peneliti mengajukan pertanyaan dengan 4 pilihan jawaban. Yang menjawab dengan benar yaitu memilih jawaban 4 dapil, maka diberi nilai 2, sisanya yang menjawab salah atapun diluar 4 dapil maka diberi nilai 1.

(12)

Tabel 3.10

Jawaban responden mengenai jumlah daerah pemilihan yang terdapat di Kabupaten Tapanuli Tengah

Jawaban Frekuensi (orang) Presentase (%)

Benar 141 52,42 %

Salah 128 47,58 %

Jumlah 269 100 %

Sumber : Penelitian Tahun 2017

Tabel 3.10 menggambarkan bahwa terdapat 141 responden dari jumlah responden yang menjawab dengan benar terdapat 4 daerah pemilihan di Kabupaten Tapanuli Tengah, sisanya terdapat 128 responden yang menjawab diluar dari 4 daerah pemilihan atapun menjawab dengan tidak benar.

Dari jumlah tersebut dapat kita lihat hampir fifty-fifty responden yang mengetahui dan yang tidak mengetahui. Mengenai daerah pemilihan memang jarang diberitakan/diinformasikan secara besar-besaran, namun menurut peneliti hal tersebut termasuk sesuatu yang perlu untuk diketahui oleh masyarakat agar masyarakat tahu batas-batas setiap daerah pemilihan. Melihat hasil tersebut perlu ditingkatkan untuk memberikan informasi/berita mengenai daerah pemilihan tersebut.

Selanjutnya untuk melihat apakah responden mengetahui jumlah pasangan Calon Bupati/Wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah yang maju pada pemilihan Kepala Daerah tahun 2017 sebagai pasangan calon independen (tidak

(13)

diusung oleh partai politik, maka peneliti mengajukan pertanyaan dengan 4 pilihan jawaban. Responden yang menjawab benar dengan jawaban 2 pasang, maka diberi nilai 2, sisanya yang memilih selain 2 pasang maka diberi nilai 1.

Tabel 3.11

Jawaban responden mengenai jumlah Calon Bupati/Wakil Bupati yang maju pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2017

sebagai pasangan calon indepen (Tidak diusung partai politik)

Jawaban Frekuensi (Orang) Presentase (%)

Benar 104 38,67 %

Salah 165 61,33 %

Jumlah 269 100 %

Sumber : Penelitian Tahun 2017

Tabel 3.11 menggambarkan bahwa sebagian besar yaitu 165 responden tidak mengetahui jumlah pasangan calon Bupati/Wakil Bupati yang maju secara Independen (Tidak diusung oleh partai politik) pada pemilihan Kepala Daerah Tahun 2017 di Kabupaten Tapanuli Tengah, sisanya terdapat 104 responden yang mengetahui atau menjawab dengan benar jumlah pasangan calon Bupati/Wakil Bupati yang maju secara independen (Tidak diusung oleh partai politik)

Dari hasil penelitian tersebut dapat kita lihat bahwa lebih banyak responden yang tidak mengetahui jumlah pasangan calon yang maju secara jalur independen (tidak diusung partai politik) daripada yang mengetahuinya. Menurut

(14)

peneliti, hal tersebut dapat saja terjadi karena masyarakat pada umumnya lebih fokus terhadap visi dan misi yang disampaikan calon Kepala Daerah mereka.

C. Korelasi Product Moment

Korelasi Pearson atau sering disebut Korelasi Product Moment (KPM) merupakan alat uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesa asosiatif (uji hubungan) dua variabel bila datanta berskala interval atau rasio. Korelasi adalah istilag statistik yang menyatakan derajat hubungan linier (searah bukan timbal balik) antara dua variabel atau lebih. Untuk menyatakan ada atau tidaknya hubungan antara variabel X (Harian New Tapanuli) sebagai variabel bebas dengan variabel Y(Pengetahuan Politik) masyarakat Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah sebagai variabel terikat yang berskala interval (scale). Korelasi dapat menghasilkan angka positif (+) atau negatif (-). Jika korelasi menghasilkan angka positif maka hubungan kedua variabel bersifat searah jika variabel bebas maka variabel terikatnya juga besar. Jika korelasi menghasilkan angka negatif maka hubungan kedua variabel bersifat tidak searah, jika variabel bebas besar maka variabel terikatnya menjadi kecil. Angka korelasi ini berkisar antara 0 s/d 1 dengan ketentuan jika angka mendekati satu atau negatif satu maka hubungan kedua variabel semakin kuat tetapi sebaliknya jika mendekati angka 0 maka hubungan kedua variabel semakin melemah.

(15)

Dalam penelitian ini dengan menggunakan bantuan SPSS 17 untuk mengetahui hipotesa asosiatif (uji hubungan dua variabel) hasil out put untuk korelasi penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.12

Koefisien Korelasi Product Moment (r) Correlations

PERAN.MEDIA. MASSA

PENGETAHUAN .POLITIK

PERAN.MEDIA.MASSA Pearson Correlation 1 .732**

Sig. (1-tailed) .000

N 269 269

PENGETAHUAN.POLITIK Pearson Correlation .732** 1

Sig. (1-tailed) .000

N 269 269

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Sumber : Data Primer Diolah Dengan SPSS Versi 17 (2017)

Hasil dari tabel 3.12 tentang korelasi product moment mempunyai makna sebagai berikut :

1. Variabel Peran Media Massa (X) dengan Pengetahuan Politik (Y) di Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah adalah sebesar 0,732 dengan arah positif. Hal ini berarti perubahan yang dialami pada Harian New Tapanuli akan diikuti secara positif oleh pengetahuan politik masyarakat kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah. Hubungan antara kedua variabel tersebut adalah hubungan yang tinggi dan kuat.

(16)

Karena pada korelasi product moment ketika hasil dari korelasi kedua variabel itu dilakukan dan hasilnya mendekati angka satu (+1) atau negatif satu (-1) maka hubungan antar variabel adalah kuat dan besar.

2. Untuk uji signifikansi maka yang diperhatikan adalah nilai p value

p

(sig) dimana :

value ≤ 0,1, maka hubungan kedua variabel adalah signifikan.

pvalue

3. Angka 269 pada tabel korelasi menunjukkan jumlah responden dalam penelitian ini.

≥ 0,1, maka hubungan kedua variabel adalah tidak signifikan

Dari hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa terdapat hubungan negatif antara peran media massa New Tapanuli dengan pengetahuan politik masyarakat kecamatan Pandan kabupaten Tapanuli Tengah, dengan hubungan antara kedua variabel tersebut rendah tapi pasti. Pada penelitian ini korelasi Sig. (1-tailed) antara kedua variabel adalah sebesar 0,000 yang kecil dari 0,1 (0,000 ≤ 0, 1) maka hal ini mengindikasikan hubungan antara kedua variabel signifikan.

D. KOEFISIEN DETERMINASI (R2

Pengujian koefisian determinasi bertujuan untuk mengetahui koefisian korelasi determinan yakni berapa besar presentase variabel bebas (X)

(17)

mempengaruhi variabel terikat (Y). Adapun formula menghitung koefisien determinasi adalah sebagai berikut :

KD = r2 x 100% Dimana:

KD = Koefisien Determinasi

r = nilai korelasi product moment

Pengujian koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu (0≤R 2≤1). Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya jika R2 semakin kecil (menjauhi satu) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah kecill terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kecil untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

(18)

Adapun koefisien determinasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 3.13 Koefisien Determinasi (R2) Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .732a .536 .535 1.970

a. Predictors: (Constant), PERAN.MEDIA.MASSA

Dari tabel 3.13 diatas dapat diperoleh nilai, dan dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Untuk melihat besar pengaruh variabel bebas (Peran Harian New Tapanuli) terhadap variabel terikat (Pengetahuan Politik) maka akan digunakan rumus koefisien determinasi yaitu :

R Square/koefisien determinasi (KD) = R2 x 100%, sehingga diperoleh KD = 0,7322 x 100% = 53,6 %. Jumlah tesebut menjelaskan bahwa pengetahuan politik masyarakat kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah dipengaruhi oleh Media Massa Harian New Tapanuli sebesar 53,6% sedangkan sisanya 46,3% (100%-53,6%) dipengaruhi oleh faktor lain diluar Harian New Tapanuli.

(19)

E. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi variabel independen dan dependen nya memiliki distribusi normal atau tidak. Distribusi dikatakan normal jika; Pertama, data yang mendekati nilai rata-rata (mean) jumlahnya terbanyak, setengah data memiliki nilai lebih kecil dan setengah data memiliki nilai lebih besar. Kedua, data yang memiliki nilai ekstrim (terlalu besar/terlalu kecil) tidak terlalu banyak. Jika menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Normalitas digunakan dengan analisis grafik dan dapat dilakukan dengan dua alat grafik yaitu histogram, PP Plot, dan uji heterodegenitas. Karena data yang baik adalah data yang memiliki pola distribusi normal.

E.1 Uji Normalitas Grafik Histogram

Pada grafik histogram data yang mengikuti atau mendekati distribusi normal adalah distribusi data dengan bentuk melengkung keatas atau seperti lonceng. Adapun grafik histogram pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

(20)

Gambar 3.1 Grafik Histogram

Sumber : Data Primer Diolah dengan SPSS Versi 17 (2017)

Dapat dilihat bahwa data dengan bentuk melengkung keatas seperti lonceng menandakan data berdistribusi Normal.

(21)

E.2 Uji Normalita P-P Plot

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi berdistribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik yaitu pada Normal

P-P Plot of Regression Standarizied Residual. Gambar dari hasil uji normalitas

tersebut dengan menggunakan software SPSS 17 akan menunjukkan apakah titik menyebar disekitar garis diagonal, ada yang menyebar diatas garis diagonal, ada yang menyebar di bawah garis diagonal, maka data telah berdistribusi normal.

Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual hasilnya dapat dilihat pada

(22)

Gambar 3.2

Pengujian Normalitas

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal.

(23)

E.3 Uji Heterodegenitas

Uji heterodegenitas dapat dilakukan dengan grafik dan analisis statistik berupa Uji Glejser. Melalui analisis grafik, suatu model regresi dianggap tidak terjadi heteroskedastisitas jika titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar di atas maypun dibawah anggka nol pada sumbu Y.

(24)

Gambar 3.3

Pengujian Heterodegenitas

Pada gambar tersebut dapat di lihat bahwa titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini tidak terjadi heterokedasitisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi faktor pengetahuan politik masyarakat Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah.

(25)

F. Implikasi Teoritik

Politik sangat erat hubungannya dengan media, karena salah satu tujuan media yakni untuk membentuk pendapat umum mengenai berbagai hal,58

Secara teori, media massa dengan fungsi persuasif yang mampu membentuk pendapat umum dan mampu mempengaruhi opini masyarakat terhadap isu-isu yang sedang berkembang, termasuk politik. Merrill dan Lowenstein mengungkapkan bahwa media massa (surat kabar) tunduk pada sistem pers, dan sistem pers tunduk pada sitem politik yang ada.

terutama hal politik. Ketika pendapat umum tersebut dapat terjadi seperti apa yang media harapkan, maka pada saat itulah keberhasilan sebuah media. Antara dunia politik atau politik praktis dengan media terjalin hubungan yang saling membutuhkan. Namun seberapa besar pengaruhnya, itulah yang harus dijawab seperti pada penelitian ini.

59

Artinya, media massa (surat kabar) dalam menyampaikan pesan/informasi harus berada di lingkaran regulasi yang sudah ditetapkan. Cara media dalam menyampaikan ataupun menampilkan peristiwa politik dapat mempengaruhi persepsi masyarakat dan aktor politik mengenai perkembangan politik. Keikutsertaan media dalam mengubah sistem politik dengan melalui pembentukan opini publik atau pendapat umum yakni upaya pembentukan sikap dan tindakan khalayak mengenai sebuah masalah politik atau aktor politik.

(26)

Louis Althusser, yang pernah menulis bahwa media dalam hubungannya dengan politik (kekuasaan) menempati posisi strategis, terutama karena media memiliki kemampuan sebagai sarana legitimasi. Media (massa) sebagaimana lembaga-lembaga pendidikan, agama, seni dan kebudayaan, merupakan bagian dari alat kekuasaan negara yang bekerja secara ideologis untuk mempengaruhi masyarajat atas rezim yang berkuasa (ideological states

apparatus). Namun bagi Antonio Gramsci media merupakan arena pergulatan

antar ideologi yang saling berkompetisi.60

Peristiwa Politik Liputan Berita Media Massa Pengetahuan Politik Sumber: modifikasi penulis

Apabila dikaji secara mendalam, dengan bersandar pada hasil yang diperoleh melalui teori yang digunakan, memang terlihat jelas bahwa hubungan media massa dengan politik itu sangat berhubungan. Media massa Harian New Tapanuli ternyata memiliki peran yang cukup signifikan terhadap pengetahuan politik masyarakat Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah.

Dari hasil tersebut, penulis dapat menyusun sebuah alur fikir yang linier sebagai berikut :

Dari alur berfikir ini dapat dijelaskan bahwa setiap peristiwa politik yang terjadi seperti dalam penelitian ini yaitu Pemilihan Kepala Daerah tahun 2017 akan diliput dan diberitakan kepada masyarakat melalui berita media massa

(27)

Harian New Tapanuli yang sangat banyak tersebar di daerah penelitian yaitu Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah. Setiap liputan berita yang ada pada media massa Harian New Tapanuli dapat mempengaruhi pengetahuan politik pembaca nya yaitu masyarakat kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah. Darisitu dapat dilihat peran media massa dalam pengetahuan politik masyarakat.

(28)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN IV. 1 Kesimpulan

Berdasarkan langkah penyajian dan analisis data yang telah dilakukan sesuai dengan langkah-langkah yang dituntun dan telah dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

• Informasi-informasi atau berita-berita yang dimuat di Harian New Tapanuli mengenai kategori berita politik yang berisi tentang Pemilihan Kepala Daerah, Partai Politik, dan mengenai Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah berperan atau berpengaruh terhadap oengetahuan politik masyarakat Kecamatan Pandan yang terdiri dari 22 desa/kelurahan. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa nilai ‘r’ = 0,732 • Besarnya nilai ‘r’ hasil yang mencapai 0,732 yang berarti memiliki

korelasi yang kuat menyatakan bahwa hipotesis alternatif (Ha) diterima, dan Hipotesis nol (Ho) ditolak. Diketahui bahwa ada hubungan yang kuat antara membaca berita-berita politik dalam Harian New Tapanuli terhadap pengetahuan politik masyarakat Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah yang terdiri dari 22 desa/keluarahan. Ketika frekuensi membaca berita politik dalam Harian New Tapanuli semakin tinggi, maka semakin tinggi juga pengetahuan politik masyarakat Kecamatan Pandan.

(29)

• Koefisien determinasi dalam penelitian ini sebesar 53,2% hal ini menunjukkan sebanyak atau sebesar 53,2% pengetahuan politik masyarakat Kecamatan Pandan dipengaruhi oleh Harian New Tapanuli. Selebihnya sebanyak 46,8% pengetahuan politik masyarakat Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah dipengaruhi oleh faktor atau media lain.

• Penyampaian-penyampaian informasi atau berita politik dalam suatu media massa adalah suatu hal yang sangat penting dan sangat mempengaruhi pembaca dalam menerima pesan.

• Dalam penelitian ini, media cetak harian New Tapanuli cukup berhasil, salah satu fungsinya sebagai sarana pendidikan politik dan wahana sosialisasi politik.

IV.2 Kelemahan dalam penelitian

• Salah satu kelemahan metode penelitian yang menggunakan kuesioner, seperti penelitian saya ini adalah tingkat kejujuran dari responden. Artinya peneliti tidak dapat menilai apakah dalam memberikan jawaban benar-benar jujur atau seperti apa yang dipikirkan responden sendiri. Ada keraguan bahwa ketika membubuhkan atau menandai salah satu jawaban dalam kertas kuesioner tersebut, responden melakukan tindakan asal.

(30)

IV.3 Saran

Dalam penelitian selanjutnya mengenai Peran Media Massa Terhadap Pengetahuan Politik terdapat beberapa saran dari peneliti terhadap :

a. Media Massa

• Media massa (Harian New Tapanuli) lebih intens lagi dalam memberitakan informasi mengenai informasi Pemilihan Kepala Daerah agar masyarakat lebih banyak mengetahui setiap perkembangan nya. • Media Massa (Harian New Tapanuli) sebaiknya lebih mengemas berita

melalui tampilan yang lebih menarik lagi agar menarik minat baca masyarakat.

Gambar

Gambar 3.1  Grafik Histogram

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengukuran waktu dan arus listrik tiap proses dapat menghasilkan total konsumsi energi yang dihabiskan untuk satu kali proses produksi konsumsi energi listrik yang diperlukan

Serangan panik tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain, seperti fobia sosial (misalnya terjadi saat mengalami situasi sosial yang ditakuti), fobia spesifik (misalnya

Deaminasi adalah suatu rea!si !imiawi pada meta"olisme yang melepas!an gugus amina dari mole!ul senyawa asam amino Asam amino dengan rea!si transaminasi dapat

Pengaruh kepemilikan institusional terhadap manajemen laba pernah diteliti oleh Widyastuti (2009), dan hasil penelitian menyimpulkan bahwa kepemilikan institusional

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengalaman hubungan antar pribadi subjek penelitian yang berkaitan dengan proses pemeliharaan hubungan suami dan istri yang

Kulit yang disamak krom lebih mulur dibanding dengan kulit yang disamak nabati, akan tetapi kulit samak nabati mempunyai kekuatan tarik yang lebih baik daripada

Sebaran frekuensi panjang ikan tuna mata besar yang tertangkap pada bulan Maret sampai Oktober 2008 terdapat pada selang ukuran panjang cagak antara 98-153 cm FL (rata-rata 127,1

Antara berikut yang manakah padanan yang betul dalam menghasilkan kraf tradisional?. Kraf yang manakah sesuai menggunakan motif flora