• Tidak ada hasil yang ditemukan

DISERTASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Doktor. Oleh : AGUS BUDIJARTO NIM : T

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DISERTASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Doktor. Oleh : AGUS BUDIJARTO NIM : T"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

i

REKONSTRUKSI PERAN ATASE DAN KONSUL KEJAKSAAN DALAM UPAYA MEMBERIKAN PERLINDUNGAN HUKUM

TERHADAP WARGA NEGARA INDONESIA YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA DI LUAR NEGERI

DISERTASI

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Doktor

Oleh :

AGUS BUDIJARTO NIM : T 311608002

PASCASARJANA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2020 commit to user

(2)

ii commit to user

(3)

iii commit to user

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Mahaesa, atas kasih dan berkat yang senantiasa melingkupi kami sehingga kami merasakan penyertaan Tuhan dari awal pada waktu kami mendaftar kemudian mengikuti kuliah, bimbingan dan kegiatan-kegiatan lain dalam Program Doktor Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta, terlebih saat penulisan disertasi kami sehingga kami dapat menuangkan gagasan akademis kami untuk pengembangan Ilmu Hukum maupun Ilmu-ilmu lain di Indonesia.

Kami memfokuskan disertasi kami tentang Perlindungan Hukum WNI di luar negeri khususnya penguatan peran Atase dan Konsul Kejaksaan sebagai bagian dari misi diplomasi di bidang perlindungan khususnya perlindungan hukum kepada Warga Negara Indonesia saat berada di luar negeri. Judul yang kami pilih adalah “ Rekonstruksi Peran Atase dan Konsul Kejaksaan dalam Upaya Memberikan Perlindungan Hukum terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) yang Melakukan Tindak Pidana di Luar Negeri” Penulis mengambil judul ini dikarenakan masih banyak kasus yang menyangkut WNI di luar negeri baik sebagai tersangka/terdakwa/terpidana maupun sebagai korban yang belum dapat ditangani secara maksimal karena beberapa kendala terutama adanya perbedaan sistem hukum antara hukum di Indonesia dan di negara setempat. Oleh karena itu diharapkan dengan adanya penguatan peran Atase dan Konsul Kejaksaan dalam memberikan perlindungan hukum bagi WNI yang melakukan tindak pidana di luar negeri dapat memberikan kepastian hukum tentang kehadiran Pemerintah Indonesia kepada WNI di luar negeri saat mereka menemui persoalan hukum sehingga keberadaan WNI di luar negeri akan merasa lebih nyaman, tenteram karena mereka merasa dilindungi oleh pemerintah Indonesia.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam kami menuangkan ide-ide akademis demi kemajuan ilmu pengetahuan di Indonesia, oleh karena itu saran dan masukan yang membangun terhadap tulisan kami ini akan menjadi suatu yang sangat bermanfaat dan menjadi kehormatan bagi kami.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu/sdr/sdri/para pihak yang telah membantu kami sehingga kami dapat menyelesaikan kuliah program doctor ilmu hukum pada Fakultas Hukum UNS ini dengan baik, khususnya rasa terima kasih dan hormat kami sampaikan kepada :

(5)

v

1. Bapak Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI yang mengizinkan kami sekaligus memberikan dukungan (supporting) kepada kami sehingga kami dapat mengikuti program doktor UNS Surakarta.

2. Bapak Dr. H. Sanitiar Burhanuddin, S.H., M.H., Jaksa Agung RI yang telah merestui dan mengizinkan kami mengambil Program Doktor sehingga kami dapat menyelesaikan Program Doktor Ilmu Hukum pada UNS Sebelas Maret dengan baik dan lancar.

3. Bapak Setia Untung Arimuladi, S.H., M.Hum, Wakil Jaksa Agung RI yang merestui dan mengizinkan kami mengambil Program Doktor sehingga kami dapat menyelesaikan Program Doktor Ilmu Hukum pada UNS Sebelas Maret dengan baik dan lancar.

4. Bapak Dr. Bambang Sugeng Rukmono, S.H., M.Hum, Jaksa Agung Muda Pembinaan pada Kejaksaan Agung RI yang telah mengizinkan, membantu kami selama kami mengikuti Program Doktor Ilmu Hukum pada UNS Surakarta dengan baik dan lancar.

5. Bapak Dr. Jan Samuel Maringka, S.H., M.Hum, Jaksa Agung Muda Intelijen pada Kejaksaan Agung RI yang telah mengizinkan dan mensupport kami dengan baik sehingga kami diizinkan untuk setiap waktu kami melakukan konsultasi dengan dosen, promotor dan co-promotor dengan baik dan lancar.

6. Bapak Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum, Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta memberikan bimbingan, arahan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Program Doktor Ilmu Hukum di UNS Surakarta ini dengan baik dan lancar.

7. Bapak Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr selaku Deputi Pengkajian Strategik Lemhannas RI periode tahun 2014-2018 sekarang Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan pada Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang memberikan bimbingan, masukan serta dukungan terhadap kajian ini bahwa Perlindungan WNI dapat dilihat dari berbagai sudut pandang antara lain dari sudut pandang kedaulatan negara dan wawasan kebangsaan, sehingga makin memperkaya kajian ini.

8. Bapak Darmawel, S.H., M.Hum Kepala Biro Hukum dan Kerjasama Internasional pada Kejaksaan Agung RI (tahun 2017-2019) sekarang Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Barat dan staf serta Atase Kejaksaan pada KBRI di Bangkok dan Konsul Kejaksaan pada KJRI Hongkong atas izin dan dukungan terhadap penelitian ini sehingga kami mendapatkan data laporan dari para Atase di KBRI Bangkok, KJRI Hongkong dan KBRI Riyadh.

9. Bapak Judha Nugraha, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia serta Ibu Wina Retnosari Kepala Seksi Basis Data Analisa Kasus dan Bantuan Hukum, Subdit Wilayah

(6)

vi

5 pada Direktorat PWNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI yang mengizinkan kami mengadakan penelitian di Kementerian Luar Negeri Indonesia, sehingga kami banyak menerima masukan tentang perlindungan WNI di luar negeri.

10. Prof. Dr. Sutarno, M.Sc, Phd, Direktur Pascasarjana UNS Surakarta yang telah memberikan dukungan, saran, masukan, pertimbangan untuk lebih sempurna tulisan kami.

11. Prof. Dr. I Gusti Ayu Ketut Rachmi Handayani, S.H., M.M., Dekan Fakultas Hukum UNS yang telah menerima kami sebagai mahasiswa program doktor ilmu hukum sekaligus memberikan kuliah, bimbingan dan dukungan-dukungan lain yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu sehingga kami dapat menyelesaikan program doktor ilmu hukum ini dengan baik dan lancar.

12. Prof. Dr. Pujiyono, S.H. M.Hum Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Hukum UNS yang telah memberikan bimbingan, dukungan kepada kami dalam membuat dan menyelesaikan tulisan kami ini, sehingga berjalan dengan baik dan lancar.

13. Prof Dr. Ade Maman Suherman, S.H., M.Sc. Dekan Fakultas Hukum Unsoed Purwokerto selaku dosen MKPD (Mata Kuliah Penunjang Disertasi) beserta Bapak Ibu Guru Besar, Dosen serta Para Pegawai/Karyawan/ Karyawati pada bagian Tata Usaha program doktor ilmu hukum UNS (PDIH UNS) sehingga selama kuliah sampai dengan penulisan ini kami dapat memperoleh ilmu dan pengalaman ilmiah yang amat berguna.

14. Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H. M.Hum selaku promotor kami yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan dengan sabar dan ikhlas sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan disertasi ini dengan baik.

15. Dr. Emmy Latifah, S.H., M.H. co-promotor yang dengan penuh sabar, telaten, pintar, ulet membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan disertasi ini dengan baik. 16. Para dosen penguji yaitu Prof. Dr. Supanto, S.H., M.Hum, Dr. Hari Purwadi, S.H., M.Hum;

Dr. Widodo Tresno Novianto, S.H., M.Hum yang telah memberikan saran, masukan, sehingga materi disertasi kami lebih baik dan terarah.

17. Dr. Adriana Elisabeth, peneliti senior pada Lembaga Penelitian Indonesia (LIPI) Jakarta, atas masukan dan saran untuk lebih sempurnanya disertasi kami.

18. Dr. Rafael Walangitan, Konsul Konsuler pada KJRI Hongkong tahun 2013-2017 atas kesediaan waktu untuk wawancara dan mendukung penelitian ini.

19. Bapak R. Narendra Jatna, S.H., L.L.M, Asisten Khusus pada Kejaksaan Agung RI yang bersedia untuk diwawancarai dan memberikan support data dan jawaban pertanyaan penulis.

(7)

vii

20. Dr. Alain Shan Deputy Director of Hongkong Departmen of Justice dan Mr. Adrian Lee

Hongkong Lawyer yang memberikan bantuan informasi, data yang kami perlukan berkaitan

dengan tulisan kami ini.

21. Orang tua mBah Kakung Putri Wasno sewaktu masih sugeng, Eyang Kakung dan Uti beserta keluarga besar Salatiga serta keluarga KBWS, keluarga di Surabaya, pakde Budi, bude Titik, pakde Sis, om Nono dan Bulik Wiwik beserta keluarga atas dukungan doa, restu juga.

22. Istriku Endang Sulistyaningsih dan anak-anakku yaitu mbak Valensia Putri (Vani) dan mas Pranawa Dinanta (Nanta) yang menemani, mendukung baik dukungan moral, materiel sehingga selama kurang lebih 8 semester ini kami dapat menyelesaikan program studi doktor ilmu hukum di UNS ini.

23. Semua pihak yang mendukung kami antara lain Karo Kerjasama dan Hukum Lemhannas RI Bapak Laksma TNI Budi Setiawan, S.T., bapak Edy Rusminandar, seluruh Direktur pada Deputi Pengkajian Strategik Lemhannas RI; para Kasubdit dan Staf Direktorat Pengkajian Internasional/Direktorat Pengembangan Pengkajian, mas Danang, teman-teman di Lemhannas RI, para Direktur dan staf Kedeputian Penindakan Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM RI), Dr. Faizal Putrawijaya, bapak Mochammad Effendy, mas Seventian, bapak Petrus John Sumelang dan istri, bapak Teddy Rorie dan istri serta teman-teman dari Kejaksaan RI atas dukungan (supporting) terhadap kami; kami ucapkan terima kasih yang tidak terhingga.

Akhirnya semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kemajuan pengetahuan di Indonesia dapat menjadi salah satu ide/masukan bagi para pihak yang mempunyai kewenangan dalam perlindungan hukum WNI di luar negeri.

Shalom. Surakarta, 23 Juli 2020. Salam hormat, Agus Budijarto ABSTRAK commit to user

(8)

viii

Atase dan Konsul Kejaksaan RI belum memberikan perlindungan hukum secara optimal karena masih ada beberapa kelemahan peraturan, koordinasi, Sumber Daya Manusia (SDM), penguasaan teknologi, luas wilayah terlalu luas, dukungan sarana dan prasarana serta kurangnya pengalaman praktek beracara di Pengadilan.

Cara agar Atase dan Konsul Kejaksaan tersebut berperan secara optimal dalam memberikan perlindungan hukum terhadap WNI adalah dilakukan rekonstruksi (ditata ulang kembali) terhadap peran Atase dan Konsul Kejaksaan, artinya Jaksa yang ditugaskan di Perwakilan berwenang memberikan perlindungan hukum terhadap WNI, membela kepentingan WNI bukan atas nama negara; hal ini sangat berbeda dengan tugas Jaksa di Indonesia sebagai Penuntut Umum maupun sebagai Jaksa Pengacara Negara yang membela kepentingan untuk dan atas nama negara. Rekonstruksi juga berarti diperluas, diperkuat, diperjelas substansi kewenangan Atase dan Konsul Kejaksaan mulai dari peraturan perundang-undangan, koordinasi SDM sampai kepada dukungan sarana dan prasaran, pengalaman praktis di pengadilan.

Metode penelitian yang dipergunakan adalah penelitian hukum normatif (normative legal

research) yaitu melakukan penelitian terhadap Peraturan Presiden tentang Struktur Organisasi dan

Tata Kerja Kejaksaan RI dan beberapa Keputusan Jaksa Agung RI tentang penempatan Atase dan Konsul Kejaksaan di Perwakilan RI di Bangkok, Hongkong dan Riyadh serta Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor: 5 Tahun 2018 tentang Perlindungan WNI di luar negeri serta beberapa peraturan mengenai perlindungan WNI di luar negeri dengan mengambil sumber data primer dari penelitian tersebut yaitu dari Kementerian Luar Negeri RI, beberapa Atase dan Konsul Kejaksaan di Perwakilan RI; beberapa data sekunder, tersier serta melakukan wawancara kepada para pejabat di Kejaksaan Agung RI Kementerian Luar Negeri RI. Tujuan penelitian ini adalah memperluas kewenangan Atase dan Konsul Kejaksaan sebagai penasihat hukum (lawyer) untuk lebih mengoptimalkan perlindungan hukum terhadap WNI di luar negeri. Pendekatan penelitian yang dipergunakan adalah pendekatan perundang-undangan (statute approach), pendekatan konseptual

(conceptual approach), pendekatan perbandingan (comparative approach).

Berdasarkan pembahasan penelitian ini maka penulis simpulkan bahwa rekonstruksi (penataan ulang/kembali) terhadap peran Atase dan Konsul Kejaksaan mulai dari peraturan, koordinasi, perluasan, penguatan kewenangan Atase dan Konsul Kejaksaan dalam perlindungan hukum terhadap WNI, peran Atase dan Konsul Kejaksaan di Perwakilan berbeda dengan peran sebagai Jaksa Penuntut Umum (JPU) dan Jaksa Pengacara Negara (JPN).

Kata kunci : Rekonstruksi, Atase dan Konsul Kejaksaan, Perlindungan Hukum, WNI, luar negeri.

ABSTRACT

(9)

ix

The Attaché and Consul of the Republic of Indonesia Attorney General Office have not provided optimal legal protection yet, the main background because there are still some regulations, coordination, Human Resources (HR), technological mastery, too large an area, facilities and infrastructure support, as well as practical assistance experience in court proceedings.

The way for attorneys Attache and attorneys Consul to play an optimal role of providing legal protection for Indonesian citizens is to be reconstructed (reorganized) for the role of attorneys Attaché and attorneys Consul, that means the prosecutor assigned to the representative has an authorized to provide legal protection for Indonesian citizens, defending the interests of Indonesian citizens not in the representative name of country ; this is very different task of the Indonesia Prosecutor which has task as a Public Prosecutor and as State Attorney who defends interests authority for and behalf of Indonesian Government. Reconstruction also means be expanded, strengthened, clarified the substance of the authority of the Attache starting from the legislation, the coordination of human resources to the support of facilities and infrastructure, practical experience in court.

This research method use normative legal research, that conduct to the Presidential Regulation on the Organizational Structure Procedure of the Indonesian Attorney General's Office and several decisions of the Attorney General of the Republic of Indonesia regarding the placement of Attaches and Prosecutors' Consuls in Indonesian Representatives in Bangkok, Hong Kong and Riyadh and Regulations Minister of Foreign Affairs Number: 5 of 2018 concerning Protection of Indonesian Citizens abroad as well as several regulations concerning the protection of Indonesian Citizens abroad by taking primary data sources from the Indonesian Ministry of Foreign Affairs, several Attaches and Attorney Consuls in Indonesian Representatives; some secondary, tertiary data and interviews with officials of the Indonesian Attorney General's Office Ministry of Foreign Affairs. The purpose of this study is to expand the authority of the Attaché and the Prosecutors' Consul as lawyers to further optimize the legal protection of Indonesian citizens abroad. This research approach use the statutory approach, the conceptual approach, the comparative approach.

Based on the discussion of this study, the authors conclude that the reconstruction (rearrangement) of the Attaché and the Prosecutor's Consul role first start from the regulations, coordination,and then expansion, strengthening the authority of the Attache and the Prosecutor's Consul of which legal protection of Indonesian citizens, the role of the Attache and the Prosecutor's Consul in the Indonesia Embassy and Indonesia Consulate Office is different with role of Public Prosecutor (JPU) and State Attorney (JPN).

Keywords: Reconstruction, Attache and Consul of the Attorney General's Office, Legal Protection, Indonesian Citizens, Overseas.

DAFTAR ISI

(10)

x

Halaman Judul dan Lembar Pengesahan ………. ii

Surat Pernyataan Keaslian Penulisan ……….. iii

Kata Pengantar ……… iv

Abstrak ……… viii

Daftar Isi ………. x

Daftar Gambar………. xvi

Daftar Singkatan ……… xvii

Daftar Tabel ………... xix

Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...………... 1 B. Kebaruan Penelitian ……….. 21 C. Rumusan Masalah ……….………….... 28 D. Tujuan Penelitian ………..………. 28 E. Manfaat Penelitian ……….………... 29 1. Manfaat Teoritis ………... 29 2. Manfaat Praktis ………... 29

Bab II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka ……… 32

1. Penelitian Terdahulu yang Relevan dengan Penelitian yang Dilakukan. a. Rekonstruksi Perlindungan Hukum Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Luar Negeri Berbasis Nilai Keadilan ………. 32

b. Perlindungan WNI dari Sisi Diplomasi ………. 33

c. Perlindungan WNI dan Kebijakan Politik Luar Negeri (Foreign Policy) Indonesia ……… 34

d. Perlindungan Warga Negara dalam Situasi Perang ……….. 36

e. Perlindungan Warga Negara Ketika Terjadi Bencana Alam ……… 37

f. Perbandingan Perlindungan Warga Negara dengan Negara-negara lain …. 38 B. Landasan Teori ……… 42

1. Teori Keadilan (Theory of Justice) ……… 42

a. Hakekat Keadilan ……….……… 46 commit to user

(11)

xi

b. Isi Keadilan ……….. 47

2. Teori Hak Asasi Manusia ……… 48

a. Hubungan antara Hak Asasi Manusia dengan Demokrasi ……….. 56

b. Hubungan antara Hak Asasi Manusia dengan Negara ………... 59

c. Perlindungan Hukum dan Kedaulatan Negara ……… 63

3. Teori Pembangunan Hukum (Hukum merupakan Sarana Pembaruan ………… Masyarakat) ……… 69

4. Teori Pembentukan Peraturan Perundang-undangan ……… 74

5. Pengertian Perlindungan Hukum ……… 76

a. Perlindungan Hukum Preventif ……… 78

b. Perlindungan Hukum Represif ………. 79

6. Teori Pidana dan Yurisdiksi Pengadilan ……… 87

7. Teori Rekonstruksi ………. 93

8. Hukum Diplomatik ……… 100

C. Kerangka Berfikir ……… 106

Bab III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian Normatif ... 110

1. Pendekatan Penelitian ………... 114

a. Pendekatan Perundang-undangan (Statute Approach) ... 114

b. Pendekatan Konseptual (Conceptual Approach) ... 115

c. Pendekatan Perbandingan (Comparative Approach) ... 116

2. Teknis Analisis Data ... 117

3. Bahan Hukum ... 121

B. Wawancara dengan para Pejabat di Kejaksaan Agung RI dan Kementerian Luar Ne- geri RI ……….. 122

C. Penelitian Kasus (Case Approach) ... 127

Bab IV ATASE DAN KONSUL KEJAKSAAN BELUM SECARA OPTIMAL

MEMBERIKAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI WNI DI LUAR NEGERI A. Peran Atase dan Konsul Kejaksaan terhadap WNI yang Melakukan Tindak Pidana di

(12)

xii

Luar Negeri ……… 131

1. Penempatan Pejabat Kejaksaan pada Kantor Perwakilan RI di Luar Negeri ……. 137

a. Uraian Tugas dan Fungsi Atase dan Konsul Kejaksaan RI yang Ditempatkan pada Kantor Perwakilan RI di Luar Negeri ……….. 141

b. Penempatan Atase dan Konsul Kejaksaan pada KBRI Bangkok, KJRI Hongkong dan KBRI Riyadh ……….. 147

1). Atase Kejaksaan pada KBRI Bangkok ………. 148

2). Konsul Kejaksaan pada KJRI Hongkong ………. 153

3). Atase Kejaksaan pada KBRI di Riyadh Saudi Arabia ………. 159

2. Beberapa Ketentuan/Peraturan tentang Penempatan Pejabat Kejaksaan pada Perwakilan RI di Luar Negeri ……… 160

a. Peraturan Presiden Nomor: 29 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor: 38 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan RI ………. 162

b. Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: PER-006/A/JA Tahun 2017 tanggal 20 Juli 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan RI ………. 163

c. Peraturan Jaksa Agung RI tentang Organisasi dan Tata Kerja Pejabat Kejaksaan pada Perwakilan Negara RI di KBRI Bangkok, KJRI Hongkong dan KBRI Riyadh ……… 166

e. Peraturan Menteri Luar Negeri RI Nomor: 05 Tahun 2018 tentang Perlindungan WNI di Luar Negeri ………. 167

3. Kelemahan Pemberian Perlindungan Hukum oleh Atase dan Konsul Kejaksaan pada Perwakilan RI ……….. 171 a. Aspek Kelembagaan ……….. 171 1). Peraturan ……… 172 2). Aspek Prosedural ... 181 3). Koordinasi ………. 182 b. Wilayah Kerja ... 183 c. Penggunaan Teknologi ... 183

d. Sumber Daya Manusia ... 184

4. Kewenangan Jaksa terhadap Tindak Pidana yang Dilakukan WNI di Luar Negeri. 184 a. Ekstradisi... 189

(13)

xiii

b. Bantuan Timbal Balik dalam Masalah Pidana (Mutual Legal Assistance/MLA) 190

c. Perbedaan antara Ekstradisi dengan MLA ……….. 191

B. Perlindungan Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) ……… 192

1. Tugas Pokok, Fungsi Atase, Peran dan Kewenangan Atase dan Konsul Kejaksaan dalam Upaya Memberikan Perlindungan Hukum terhadap WNI di Luar Negeri dari Aspek Perlindungan HAM ……….. 197

2. Perlindungan Hukum terhadap Warga Negara Eropa di Uni Eropa ……….. 200

C. Kebaruan terhadap Rekonstruksi Peran Atase dan Konsul Kejaksaan dalam Upaya Memberikan Perlindungan Hukum terhadap WNI yang Melakukan Tindak Pidana di Luar Negeri ………. 201

D. Tindak Pidana di Luar Negeri yang Dilakukan WNI di Luar Negeri……….. 206

1. Faktor Penyebab WNI Melakukan Tindak Pidana di Luar Negeri ………... 210

a. Ekonomi ……… 212

b. Perbedaan Budaya, Gaya Hidup (Lifing Style) dan Perubahan Sosial……….. 213

c. Pengetahuan dan Ketrampilan (Skills) yang Rendah ………. 214

d. Faktor Internal ………... 215

e. Faktor Ekternal atau Pengaruh ……… 219

2. Usaha Penanggulangan Kejahatan ……… 220

a. Penanggulangan secara Preventif ……… 221

b. Penanggulangan secara Represif ………. 223

E. Prosedur Pengiriman WNI ke Luar Negeri ………. 224

1. Prosedur Pengiriman Pelajar/Mahasiswa untuk Belajar ke Luar Negeri ………. 224

2. Prosedur WNI ke Luar Negeri untuk Melaksanakan Tugas ………. 226

3. Prosedur Pengiriman TKI ………. 227

F. Penerapan Pemberian Perlindungan bagi WNI di Luar Negeri ……….. 233

1. Perlindungan Hukum yang Diberikan oleh Negara Saat Berada di Luar Negeri 233 2. Peranan Kementerian Luar Negeri RI dalam Memberikan Perlindungan kepada WNI di Luar Negeri……… 247

3. Perlindungan Perwakilan Terpadu Berdasarkan Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor: 05 Tahun 2018 tentang Perlindungan WNI di Luar Negeri ……… 250

4. Perlindungan WNI Berbasis Teknologi dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri RI ……….. 251

(14)

xiv

5. Perlindungan Hukum WNI oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia

(KJRI) di Hongkong ………. 258

G. Perlindungan Hukum Warga Negara /Penduduk Hongkong dan Warga Negara Thailand Berdasarkan Sistem Hukum di Hongkong dan Thailand ……… 272

1. Gambaran Sekilas tentang Hongkong SAR ……….. 272

a. Kebijakan Pemerintah Hongkong untuk Melindungi Warga Negara/Penduduk Hongkong di Luar Negeri ………. 274

b. Peran Imigrasi Hongkong terhadap Warga Negara/Penduduk Hongkong yang Menemui Kesulitan di Luar Negeri ……… 280

2. Gambaran Sekilas tentang Macau SAR ……… 295

3. Gambaran Sekilas tentang Kerajaan Thailand ………. 296

4. Peranan Kejaksaan di Hongkong, Thailand dan Amerika Serikat dalam Perlindungan Hukum Warga Negaranya ……… 306

a. Kejaksaan di Hongkong (Prosecutions Division of the Department of Justice) b. Kejaksaan di Thailand (Attorney General of Thailand)... 308

c. Overseas Prosecutorial Development, Assistance and Training (OPDAT)….. 309

d. Kejaksaan Agung RI (Attorney General of the Republik of Indonesia)………. 311

Bab V REKONSTRUKSI PERAN ATASE DAN KONSUL KEJAKSAAN A. Gambaran Umum tentang Rekonstruksi Peran Atase dan Konsul Kejaksaan ………. 313

1. Lemahnya Koordinasi antara Kejaksaan Agung RI dengan Kementerian Luar Negeri RI ………. 316

2. Wilayah Kerja ………... 328

3. Perkembangan Teknologi ……… 328

4. Penguatan SDM (Sumber Daya Manusia) ……….. 329

5. Perluasan Kewenangan Jaksa ……….. 331

6. Pengalaman Praktis di Pengadilan ……….. 331

B. Penggunaan Strategi Analisis SWOT untuk Memperjelas Rekonstruksi Peran Atase dan Konsul Kejaksaan dalam Perlindungan Hukum WNI ……… 332

a. Pemberdayaan Komponen Kekuatan (Strenghtening)………. 335

b. Penanggulangan Komponen Kelemahan (Weaknesses) ………. 336

c. Pemanfaatan Peluang (Opportunities) ………. 337 commit to user

(15)

xv

d. Memperkecil Kendala (Threats) untuk Kelancaran Kegiatan ………. 337

C. Kebijakan, Strategi dan Upaya yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung dalam Memberikan Perlindungan Hukum terhadap WNI di Luar Negeri……… 342

1. Kebijakan ………. 342

2. Strategi ………. 347

3. Upaya ………... 350

D. Kebijakan, Strategi dan Upaya yang Dilakukan oleh Kemenlu RI dalam Memberikan Perlindungan Hukum terhadap WNI di Luar Negeri ………. 351

1. Kebijakan ………. 351

2. Strategi ………. 356

3. Upaya ………... 357

E. Hal-hal yang Penting dalam Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor: 05 Tahun 2018 Tentang Perlindungan WNI di Luar Negeri ……….. 358

Bab VI PENUTUP A. Kesimpulan ………. 363 B. Implikasi ……….. 364 C. Rekomendasi ……… 365 Daftar Pustaka ………. 368 DAFTAR GAMBAR commit to user

(16)

xvi

Gambar 1 : Kerangka Berfikir ………

109

Gambar 2 : Struktur Organisasi Departemen Kehakiman Hongkong ...

308

Gambar 3 : Analisis SWOT ...

335

Gambar 4 : Strategi Analisis SWOT (Strategy of Analysis SWOT) ...

338

Gambar 5 : Jalur Tindak Pidana Perdagangan Orang ...

355

(17)

xvii

DAFTAR SINGKATAN

ACMECS : Ayeyawady-Chao Phraya-Mekong Economic Cooperation Strategy (Kerjasama Ekonomi Strategis)

APEC : Asia Pacific Economic Coperation ASEAN : Association of South East Asia Nations BOC : Branch of Condition of Stay

BHI : Badan Hukum Indonesia

BIMSTEC : Bay of Bengal Initiative for Multisectoral Technical and Economic Cooperation BNP2TKI : Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

BP3TKI : Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

CAP : Chapter

CDMs : Chineese Diplomatic Consular Mission CID : Criminal Investigation Division

HAM : Hak Asasi Manusia HKD : Hongkong Dollars HLN : Hubungan Luar Negeri HOC : Head of Chancery ID : Identity

JPN : Jaksa Pengacara Negara

Jo : Juncto

KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia commit to user

(18)

xviii KBRI : Kedutaan Besar Republik Indonesia

KEP : Keputusan

KEPJA : Keputusan Jaksa Agung

KJRI : Konsulat Jenderal Republik Indonesia KUHP : Kitab Undang-undang Hukum Pidana KUHAP : Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat

MFA : Ministry of Foreign Affairs

MGTO : Macau Government Tourist Office

MICE : Meeting, Insentive, Conference and Exhibition MLA : Mutual Legal Assistance on criminal matters MPR : Majelis Permusyawaratan Rakyat

NGO : Non Government Organisation NRI : Negara Republik Indonesia PBB : Perserikatan Bangsa-Bangsa PER : Peraturan

PERJA : Peraturan Jaksa Agung RRT : Republik Rakyat Tiongkok SK : Surat Keputusan

SAR : Special Administrative Region SDM : Sumber Daya Manusia

SOP : Standard Operating Procedure SMA : Sekolah Menengah Atas SMS : Short Message Service

SPLP : Surat Perjalanan Laksana Paspor

SWOT : Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats TKI : Tenaga Kerja Indonesia

TSP : Transfer Sentenced Person

TPPO : Tindak Pidana Perdagangan Orang (Human Trafficking) TUN : Tata Usaha Negara

TWA : The Thai Women Associaton’s in Indonesia UUD : Undang-Undang Dasar

(19)

xix

VCDR : Vienna Convention on Diplomatic Relations (Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik)

VCCR : Vienna Convention on Consular Relations (Konvensi Wina tentang Hubungan Konsuler)

WN : Warga Negara

WNI : Warga Negara Indonesia

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Penelitian yang Relevan ...

39

Tabel 2 Data WNI yang Ditahan di Penjara di Hongkong dan Macau 2018 Berdasarkan Jenis Kelamin ...

217

Tabel 3 Perlindungan WNI oleh KJRI Hongkong Tahun 2012 ………...

260

Tabel 4 Data WNI yang Ditahan di Penjara Hongkong dan Macau tahun 2017…………..

268

(20)

xx

Tabel 5 Data WNI di Estabelecimento Prisional de Coloane Macau November 2017……

268

Tabel 6 Data WNI yang Ditahan di Penjara di Hongkong dan Macau bulan Juni 2018...

269

Tabel 7 Permintaan Bantuan Warga Negara/Penduduk Hongkong yang Ditahan di Luar Hongkong ...

276

Tabel 8 Jumlah Penduduk Thailand Prediksi Tahun 2019 ...

298

Tabel 9 Keberhasilan Pemberian Perlindungan WNI Tahun 2014-2018 ...

354

---agus budijarto---

(21)

xxi commit to user

Gambar

Gambar 1  :  Kerangka  Berfikir  ………………………………………………………
Tabel 1  Penelitian yang Relevan .......................................................................................
Tabel 5  Data WNI di Estabelecimento Prisional de Coloane Macau November 2017……

Referensi

Dokumen terkait

Proceedings of the International Conference on 'Cities, People and Places'- October 31st – November 02nd, 2014, Colombo, Sri.. 161 According to both descriptions, many temple

Dengan melihat kondisi permasalahan tersebut di atas maka kami dari Kelompok Tani “Beriuk Sadar” Dusun dasan Tengak, Desa Jenggala, Kecamatan Tanjung Kabupaten

komensalisme, dan parasitisme) dengan benar berdasarkan gambar – gambar atau benda asli yang diberikan. 3) Siswa dapat menjelaskan masing – masing jenis hubungan

Hasil penelitian pada tahap: 1) eksplorasi menunjukkan bahwa model pembelajaran MKDU Bahasa Indonesia belum sesuai kebutuhan mahasiswa dan dosen; 2) pengembangan menghasilkan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh corporate social responsibility dan good corporate governance terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45

Fatima Istiqomah Djarod. ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI POKOK TERMODINAMIKA PADA SISWA KELAS XI SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN

Penelitian yoghurt umbi ganyong ini menggunakan susu skim sebagai sumber laktosa, yang mana susu skim yang akan digunakan dengan perbandingan konsentrasi yang

Dari beberapa faktor yang telah dipaparkan diatas yang pasti ada dampak yang terjadi baik terhadap ummat islam itu sendiri dan terutama pada Dari beberapa faktor