12
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut IASP (International Association for the Study of Pain) ( 1979 )
nyeri adalah "suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan, yang berkaitan dengan kerusakan jaringan yang nyata atau yang
berpotensi untuk menimbulkan kerusakan jaringan". Sensori subjektif dan
emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan
jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya
kerusakan.
Menurut Smeltzer & Bare (2001) nyeri adalah pengalaman sensori dan
emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual
atau potensial. Nyeri adalah alasan utama seorang untuk mencari bantuan
perawatan kesehatan. Nyeri terjadi bersama banyak proses penyakit atau
bersamaan dengan beberapa pemeriksaan diagnostik atau pengobatan. Nyeri
sangat mengganggu dan menyulitkan lebih banyak orang dibanding suatu
penyakit manapun. Nyeri diartikan juga sebagai apapun yang menyakitkan tubuh
yang dikatakan individu yang mengalaminya, yang ada kapanpun individu
tersebut mengatakannya.
Rasa sakit adalah mekanisme pertahanan tubuh. Rasa sakit terjadi setiap
kali jaringan sedang rusak, dan itu menyebabkan individu bereaksi untuk
menghapus stimulus rasa sakit.Bahkan kegiatan seperti sederhana duduk untuk
waktu yang lama, tulang ischia dapat menyebabkan kerusakan jaringan karena
kurangnya aliran darah ke kulit dimana dikompresi dengan berat badan (Guyton,
2008).
Nyeri disebabkan oleh rangsangan mekanis, kimiawi atau fisis (kalor,
listrik) dan menimbulkan kerusakan pada jaringan. Nyeri merupakan salah satu
13
pembengkakan (tumor), panas meningkat (calor), dan nyeri (dolor). Rangsangan
tersebut memacu pelepasan zat-zat tertentu yang disebut mediator nyeri. Mediator
yang mengaktivasi reseptor nyeri di ujung-ujung saraf bebas di kulit, mukosa dan
jaringan lain. Lalu rangsangan tersebut disalurkan ke otak. Dari thalamus
(opticus) impuls kemudian diteruskan ke pusat nyeri di otak besar, dimana impuls
dirasakan sebagai nyeri (Tjay dan Rahardja, 2007).
Phillips ( 2003 ) dalam M. Glover-Graf ( 2007 ) mencatat bahwa beberapa profesi
seperti perawat, pekerja sosial, pekerja terapi, dan obat telah banyak mengetahui
kegunaan dan pentingnya dari agama dan spiritual dalam terapi, dan proses
penyembuhan. Budaya dihubungkan dengan cara menunjukkan emosi, tekanan
mental, masalah sosial, dan sakit fisik didapatkan, dirasakan dan diekspresikan (
Bhui & Dinos, 2008 dalam Cheryl & patricia 2011 ). Pengaruh dari keluarga dan
budaya dalam bagaimana anak-anak mengetahui untuk bereaksi terhadap nyeri
telah didebatkan ( Edwards et al., 2001; Fortier et al., 2009 dalam Azize et al.,
2013 ). Secara argumen, berdasarkan dari latar belakang suku, tidak semua
anak-anak merasakan tingkatan yang sama pada nyeri ( Bates et al., 1993; Zinke, 2007
dalam Azize et al., 2013 ). Tingkat pendidikan berhubungan dengan persepsi
nyeri seseorang.
Oleh karena variasi dari nyeri dan hal itu sangat subjektif dan banyak
faktor yang mempengaruhi perilaku nyeri dan merupakan alasan utama seorang
individu untuk berobat ke dokter maka dari itu perlu dibuatnya penelitian tentang
pola kunjungan pasien nyeri ke poliklinik nyeri di RSUP H. Adam Malik Medan,
dan bagaimana penatalaksanaan nyeri tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut maka peneliti merumuskan pertanyaan penelitian :
bagaimana gambaran karakterisktik pasien yang mengalami keluhan nyeri di
14
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
1. Untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien yang datang berobat ke
poliklinik nyeri RSUP H. Adam Malik Medan.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui variasi demografi pada pasien yang datang berobat ke
poliklinik nyeri RSUP H. Adam Malik medan.
2. Untuk mengetahui derajat nyeri yang dikeluhkan berdasarkan visual
analogue scale (VAS) yang tercatat di rekam medis dari poliklinik nyeri
RSUP H. Adam Malik Medan.
3. Untuk mengetahui diagnosis pasien yang datang berobat ke poliklinik
nyeri RSUP H. Adam Malik Medan.
4. Untuk mengetahui terapi yang umumnya diberikan pada pasien terhadap
keluhan nyeri yang diderita dan berkunjung ke poliklinik nyeri RSUP H.
Adam Malik Medan.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Peneliti : Sebagai sarana pembelajaran untuk meneliti dan mendapatkan
gelar S.ked.
2. Pasien : Memberikan gambaran pasien sehingga dapat digunakan sebagai
pedoman penanganan nyeri.
3. Rumah sakit : Memberikan gambaran pemanfaatan sebagai klinik nyeri
RSUP H. Adam Malik Medan sebagai tempat untuk penanganan khusus