• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ekstrak Daun Sambiloto (Andrographis paniculata) Dalam Mengendalikan Pertumbuhan Bakteri Aeromonas hydrophila, Edwarsiella tarda dan Jamur Saprolegnia sp. Secara In Vitro

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Ekstrak Daun Sambiloto (Andrographis paniculata) Dalam Mengendalikan Pertumbuhan Bakteri Aeromonas hydrophila, Edwarsiella tarda dan Jamur Saprolegnia sp. Secara In Vitro"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Andrographolide Pada Daun Sambiloto

Pada tanaman sambiloto kandungan andrographolide terakumulasi paling tinggi pada bagian daun (2,39%) sedangkan paling rendah ditemukan di biji. Andrographolide mudah larut dalam metanol, etanol, piridin, asam asetat dan

aseton, dan sulit larut dalam eter dan air. Titik leleh dari senyawa andrographolide adalah 228o-230o

Ekstrak Daun Sambiloto Terhadap Beberapa Bakteri

C dan panjang gelombang (λ) maksimal adalah 223 nm. Selain faktor tempat pertumbuhan dan genetik aksesi sambiloto, kadar andrographolide juga dipengaruhi oleh waktu pengambilan sampel. Sambiloto

yang diambil dari tempat yang sama tetapi sampling dilakukan pada waktu yang berbeda ternyata berbeda intensitas absorpsi puncaknya ketika dilakukan analisa kadar andrographolide (Royani dkk., 2014).

(2)

Zona hambat yang dihasilkan dari larutan sambiloto diduga karena kandungan senyawa utama andrographolide yang berperan sebagai antibiotik dan antibakteri (Lukistyowati, 2012).

Kecilnya zona hambat yang terbentuk dapat dipengaruhi pula oleh mutu ekstrak daun. Mutu ekstrak dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor biologi dan faktor kimia. Faktor biologi meliputi spesies tanaman, lokasi tanaman asal, waktu pemanenan, penyimpanan bahan baku, umur serta bagian tanaman yang digunakan. Lokasi tanaman dipengaruhi oleh lingkungan seperti tanah, atmosfir, cuaca, temperatur, cahaya, air, senyawa organik dan anorganik. Waktu panen juga mempengaruhi kandungan zat aktif daun sambiloto, dimana kandungan zat aktif tersebut mencapai jumlah optimal pada saat tanaman akan berbunga (Sawitti dkk., 2013).

Bakteri Aeromonas hydrophila dan Penyakit Motile Aeromonas Septicemia

Aeromonas hydrophila merupakan bakteri heterotrofik uniseluller,

tergolong protista prokariot yang dicirikan dengan tidak adanya membran yang memisahkan inti dengan sitoplasma. Bakteri ini biasanya berukuran 0,7-1,8 x 1,0-1,5 μm dan bergerak menggunakan sebuah polar flagel. A. hydrophila bersifat

(3)

tersebut. Disamping itu, bakteri Aeromonas hydrophila mampu tumbuh pada kisaran pH 4,7 - 11 (Haryani dkk., 2012).

Ikan lele dumbo memiliki pertumbuhan yang cepat namun sangat rentan terhadap penyakit khususnya serangan bakteri. Salah satu bakteri yang menyerang ikan lele dumbo yaitu A. hydrophila yang biasa dikenal dengan penyakit Motile Aeromonas Septicemia (MAS) atau penyakit bercak merah. A. hydrophila

merupakan mikroorganisme akuatik yang berada di perairan laut maupun perairan tawar, dalam kondisi stres bakteri tersebut menjadi patogen dan bersifat patogen oportunistik pada penyakit Hemoragi septicemia (penyakit bercak merah) pada ikan (Asniatih dkk., 2013).

Pengendalian penyakit MAS pada ikan sering diatasi dengan penggunaan obat-obatan dan antibiotik, namun hasilnya kurang memuaskan. Penyakit ini dapat menimbulkan kematian pada ikan budidaya yang dapat merugikan para petani ikan Penggunaan obat-obatan yang secara terus menerus menyebabkan timbulnya bakteri patogen yang resisten, penimbunan residu oba-tobatan di dalam tubuh ikan maupun pencemaran lingkungan yang akhirnya mempengaruhi organisme yang berguna (Assidqi dkk., 2012).

(4)

Bakteri Edwarsiella tarda Dan Penyakit Edwardsiellosis

Edwardsiella tarda adalah penyebab penyakit Edwardsiellosis /

Emphisemathous Putrevactive disease of Catfish (EPDC) atau Edwardsiella

Septicaemia (ES). Penyakit Edwardsiellosis dikenal sebagai penyakit utama pada

budidaya catfish di Amerika. E. tarda tidak memproduksi endotoksin seperti umumnya bakteri gram negatif lainnya, tetapi menghasilkan 2 eksotoksin yang dapat menyebabkan lesi. E. tarda dapat diidentifikasi melalui gejala klinis, isolasi dan identifikasi secara morfologi dan moleloler DNA. Edwardsiellosis dapat ditularkan secara horizontal antara ikan sakit dan ikan sehat. E. tarda dapat bertahan di dalam air dan lumpur sehingga air dan lumpur yang sudah bebas dari ikan yang sakit pun dapat menjadi karier dan menyebabkan timbulnya kembali penyakit (Narwiyani, 2010).

Edwardsiella tarda sebagian besar ditemukan pada kehidupan air tawar dan

laut termasuk pada kura-kura, ikan, anjing laut, ular dan kadal serta menyebabkan penyakit pada catfish, penguin dan belut. Ikan yang terserang tidak menunjukkan gejala klinik yang tersifat, hanya anoreksia yang bersifat umum. Gejala lain yaitu pendarahan pada kulit, kehilangan warna tubuh dan terjadi luka yang merata pada seluruh permukaan tubuh. Sekurang-kurangnya 250 kasus penyakit yang disebabkan oleh E. tarda telah dilaporkan menimbulkan gastroenteritis, septicemia dan infeksi pada jaringan lunak (Ratnawati dkk., 2013).

(5)

dan terlihat bentuk cembung yang menyebar ke seluruh tubuh. Warna tubuh hilang, dan luka-luka merata di seluruh tubuh. Jika luka digores akan tercium bau busuk (H2

Jamur Saprolegnia sp.

S) (Andriyanto dkk., 2009).

Dalam budidaya ikan, ketersediaan benih ikan secara kontinyu dalam kuantitas cukup dan mempunyai kualitas yang baik merupakan syarat mutlak untuk meningkatkan produksi. Salah satu permasalahan yang sering dihadapi dalam pembenihan secara intensif adalah serangan penyakit yang disebabkan oleh jamur dari Saprolegnia sp. yang dapat menurunkan derajat penetasan telur. Saat proses inkubasi sering ditemukan telur ikan yang mati akibat serangan jamur. Beberapa bahan kimia yang umum digunakan sebagai anti jamur antara lain adalah methylene blue dan gentian violet. Selain itu, NaCl juga diketahui efektif dalam mengobati serangan jamur Saprolegnia sp. Namun, penggunaan anti jamur berbahan kimia dalam jangka waktu yang panjang dan secara terus-menerus sebaiknya dihindarkan karena dapat menimbulkan efek yang berbahaya bagi organisme yang menggunakannya. Salah satu alternatif yang dianjurkan adalah pencegahan dan pengobatan infeksi Saprolegnia sp. dengan menggunakan senyawa fitokimia dari tumbuhan herbal (Lingga dkk., 2012).

Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

BSLT merupakan salah satu metode yang banyak digunakan untuk pencarian senyawa antikanker baru yang berasal dari tanaman. Brine Shrimp Lethality Test merupakan salah satu metode skrining untuk menentukan toksisitas

(6)

yang diberikan. Selain itu metode BSLT ini memiliki keuntungan saat waktu pelaksanaan yang cepat, biaya selektif yang murah, praktis, tidak memerlukan teknik yang aseptis, sempel yang relatif sedikit, dan hasil ujinya berkorelasi baik dengan beberapa metode uji sitotoksik. Pengujian ini merupakan tahap awal untuk mengetahui apakah senyawa tersebut berpotensi atau tidak sebagai antikanker yang selanjutnya dapat dilakukan uji sitotoksik menggunakan biakan sel kanker (Purwanto dkk., 2015).

Artemia salina yang digunakan pada pengujian toksisitas ialah Artemia

salina yang berada pada tahap nauplii atau tahap larva. Hal ini dikarenakan

Artemia salina pada tahap nauplii sangat mirip dengan sel manusia. Korelasi

Referensi

Dokumen terkait

Setelah diketahui adanya hubungan yang signifikan dari penelitian ini, diharapkan bagi pihak sekolah dan guru khususnya guru bimbingan dan konseling untuk dapat

Development of Light Mayonnaise Formula Using Carbohydrate-Based Fat Replacement.. Pengaruh Air Perasan Buah Belimbing Wuluh ( Averrhoa bilimbi L.) terhadap Kadar Kolesterol

- Bahan komposit juga mempunyai kelebihan dari segi versatility (berdaya guna) yaitu produk yang mempunyai gabungan sifat- sifat yang menarik yang dapat dihasilkan dengan mengubah

untuk mengukur apa yg disebut ke-dapat- dipercaya-an dari informasi routing yang diterima oleh sebuah router dari router tetangga. AD adalah sebuah bilangan integer 0 –

฀ Akan ditulis dalam bahasa Inggris untuk dipersiapkan terbit pada Jurnal Internasional yaitu: ... yang diprediksi akan dipublikasikan pada

Bagi Mahasiswa yang akan seminar proposal, harus menyerahkan formulir ini 2 hari kerja sebelum hari seminar; dan 4 hari kerja sebelum hari

Himpunan Peraturan Gubernur Tahun 2015 1... Himpunan Peraturan Gubernur Tahun 2015

[r]