BAB III
PEMANFAATAN ENZIM PROTEASE
3.1 Pemanfaatan Enzim Protease Di Bidang Farmasi
Enzim fibrinolitik merupakan kelompok protease serin yang mampu menghancurkan bekuan darah (fibrin) dalam berbagai penyakit trombosis. Dalam keadaan normal, secara seimbang tubuh mengalami pembentukan bekuan darah dan fibrinolisis dengan menghasilkan plasmin untuk menghidrolisis fibrin. Selain dihasilkan langsung oleh tubuh manusia (urokinase, tissueplasminogen aktivator), enzim fibrinolitik juga telah berhasil diperoleh dari berbagai sumber, yaitu dari hewan (lumbrokinase), pangan fermentasi (natokinase dan katsuwokinase), dan mikroorganisme (streptokinase) (Sajuthi, 2010: 145-146).
Enzim-enzim ini telah diproduksi secarakomersial untuk pengobatan yang dapat menghancurkan bekuan darah pada trombosis pembuluh darah sertainfark miokardium maupun embolisme paru. Pengobatan oleh enzim ini biasanya melalui intravena yang diberikansegera setelah serangan jantung untuk menghancurkan bekuan darah dalam arteri. Fibrinolitik yang bersumber dari bahan pangan diharapkan dapat digunakan sebagai fortifikasi makanan dan nutraseutikal yang mencegahterjadinya pengentalan maupun pembekuan darah sehingga mencegah terjadinya penyakit kardiovaskuler. Bahan pangan yang secara empirik diduga mempunyaikhasiat fibrinolitik di antaranya adalah jamur pangan. Sejumlah peneliti melaporkan bahwa kandungansenyawa aktif dalam berbagai jamur pangan (Schizophyllum commune, Cordyceps militaris, danPleurotus ostreatus) diduga dapat mempengaruhi sirkulasi darah adalah enzim protease yang mempunyaiaktivitas fibrinolitik (Sajuthi, 2010: 146).
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan 10 Juni 2010 di PLoS Medicine, setidaknya dua protease inhibitor (PI)-Norvir (ritonavir) dan Invirase (saquinavir) – mungkin bermanfaat pada kesehatan tambahan diluar kemampuan melawan virus mereka. Jika penelitian lain mengonfirmasi temuan ini, hal tersebut dapat mempengaruhi PI yang ada sekarang ini digunakan dan mendorong penelitian baru dari kelas obat ini(Azhar.2012).
bakteri ini, memiliki DC yang mempunyai tanggapan yang kurang dapat menjadi hal yang bermanfaat. Apalagi, DC yang menyimpang berinteraksi dengan sel NK secara berbeda dibandingkan dengan sel yang normal. Hal ini menyebabkan sel NK untuk lebih efektif menjaga peradangan tetap terkontrol.Penelitian lebih lanjut akan diperlukan untuk mengonfirmasi temuan ini dan untuk menentukan apakah proses yang dijelaskan dalam penelitian ini juga terjadi di dalam tubuh. Namun, jika hasil ini dapat diduplikasi, hal ini juga bisa berarti bahwa beberapa PI dapat digunakan untuk mengobati kondisi lain, seperti gangguan autoimun dan beberapa jenis kanker(Azhar,2012).
Enzim bromealin termasuk enzim protease. Enzim ini memiliki kemampuan menguraikan struktur kompleks protein sehingga lebih mudah diserap tubuh. Agar aktif, bromelain memerlukan suhu optimum antara 50 °C sampai 60 °C dan pH pada kisaran 3,0-8,0. Untuk mempermudah mengkonsumsi, bromelain juga tersedia dalam bentuk suplemen.
Bromelain pertama kali diekstrak pada tahun 1891 dan diperkenalkan sebagai suplemen terapi pada tahun 1957.Berikut adalah manfaat kesehatan bromelain(Amazin,2012):
1. Bromelain efisien menjaga kesehatan jantung karena mengurangi pembentukan abnormal bekuan darah dan terjadinya plak di arteri.
2. Bromelain memiliki sifat anti-koagulan yang membantu mengurangi pembentukan gumpalan darah beku dalam pembuluh darah sehingga mengurangi risiko penyakit jantung.
3. Karena kemampuannya memecah protein, bromelain berguna memecah protein dalam jaringan yang bengkak sehingga mengurangi kejang otot.
4. Karena sifat analgesik dan anti-inflamasi, bromelain bermanfaat untuk pasien rematik. Enzim ini meningkatkan penyerapan sulfur dan glukosamin yang penting untuk memperbaiki sendi.
5. Dalam kasus ligamen robek, bromelain membantu mempercepat pemulihan sekaligus mengurangi pembengkakan dan rasa sakit.
6. Penyakit kulit yang berhubungan dengan peradangan kulit atau sensasi rasa gatal seperti pruritus dapat secara efektif disembuhkan dengan bromelain.
8. Sifat anti-inflamasi bromelain membantu menyingkirkan akumulasi lendir pada saluran pernapasan bagian atas sehingga mengurangi risiko penyakit seperti sinusitis dan bronkitis.
9. Bromelain membantu menyembuhkan penyakit Peyroni dengan memecah kolagen yang bertanggung jawab pada pembentukan jaringan parut.
3.2 Pemanfaatan Enzim Protease di Bidang Pangan
Demikian pula pada pengolahan keju, peran enzim protease sangat penting dalam memecah misel kasein sehingga terbentuk curd pada tahapan pembuatan keju. Dengan kemajuan teknologi, peran enzim dalam produksi pangan sudah dilakukan optimasi terhadap kondisi proses sehingga aktivitas enzim dapat berjalan seperti yang diharapkan.
Enzim protease yang telah lama digunakan untuk pengempukan daging berasal dari tanaman terutama papain, bromelin dan fisin yang berturut-turut dari buah pepaya muda, nenas matang dan getah pohon ficus. Enzim papain paling banyak digunakan. Enzim ini tergolong protease sulfhidril. Secara umum yang dimaksud dengan papain adalah papain yang telah murni maupun yang masih kasar. Dalam getah pepaya, terdapat tiga jenis enzim, yaitu papain, kimopapin dan lisozim. Kestabilan papain baik pada larutan yang mempunyai pH 5,0. Papain mempunyai keaktifan sintetik serta daya tahan panas yang lebih tinggi dari enzim lain. Disamping keaktifan untuk memecah protein, papain mempunyai kemampuan membentuk protein baru atau senyawa yang menyerupai protein yang disebut plastein dari hasil hidrolisa protein. Pembuatan enzim papain sangat sederhana dan praktis, yaitu :buah pepaya diambil getahnya dengan jalan melukai bagian luar kulit pepaya, kemudian getah tersebut ditampung dan dikeringkan. Setelah kering berbentuk tepung maka dihasilkan papain yang masih kasar. Tinggi rendahnya keaktifan enzim papain yang dihasilkan tergantung dari cara pengolahannya(Poul,2012).