• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PROGRAM SIMPAN PINJAM KELOMPOK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH PROGRAM SIMPAN PINJAM KELOMPOK"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

1 Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum Banyuwangi

PENGARUH PROGRAM SIMPAN PINJAM KELOMPOK PEREMPUAN

TERHADAP PENDAPATAN USAHAMIKRO KECIL DAN POVERTY

REDUCTION DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

(Studi Kasus PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Bangilan, Tuban)

oleh

Ana Zahrotun Nihayah

Program Studi Agama dan Lintas Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

ABSTRACT

The national community empowerment program (PNPM) Self-sufficient Rural is a program set up by the Government with the aim of alleviating poverty and improving the well-being of the community. Save Loan group of women is a program of the PNPM with the goal of providing capital for the housewife who has a productive effort.

This research aims to (1) know the income of micro small and medium enterprises before and after a program, (2) to knowing the decline in poverty, and (3) to see the economic values of Islam on the Save program Loan group of women. The population of this research is a member of save the loan group of women which amounted to 215 people scattered in 16 groups. Samples taken as many as 70 people with random sampling techniques. Data analysis using the method analysis of test of wilcoxon sign rank, the analysis of poverty reduction and analysis of the economic values of Islam in the program.

Based on the analysis of the data found that (1) the Save program loan group of women provides increased revenues against the small micro enterprises, (2) the Save program Loan due to women's groups can decrease the poverty rate of 20 persen, and (3) Economic values of Islam in the Save Program Loa n group of women which is extra time, is not subject to fines, there are social activities, improvement of the well -being of the community.

Keywords : PNPM, Women's Group Savings and Loans, Income, Poverty Reduction, Economic Values of Islam.

A. Latar Belakang

Fenomena kemiskinan perdesaan bukan merupakan suatu gejala yang baru.

Secara absolut jumlah penduduk Indonesia yang masih hidup dibawah garis kemiskinan

masih menunjukan angka yang relatif besar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik

(2)

2 Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum Banyuwangi

orang (11,37 persen) pada bulan Maret 2013. Angka 62,76 persen dari

keseluruhan jumlah penduduk miskin berada didaerah perdesaan. Angka tersebut

meningkat pada bulan September 2013 yakni menjadi 28,55 juta orang (11,47 persen)

atau meningkat sebesar 0,48 juta orang. Pemicu dari peningkatan angka

kemiskinan tersebut disebabkan oleh angka inflasi mencapai 5,02 persen yang

merupakan dampak dari kenaikan harga BBM dan harga beras secara nasional.1

Indikitor pengukuran kesejahteraan masyarakat salah satunya dengan

menggunakan indikator tingkat kemiskinan rumah tangga. Jika pada suatu wilayah

distribusi hasil pembangunan cukup merata maka hal tersebut dapat digunakan

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat miskin. Oleh karena itu, penduduk miskin

diidentikan dengan penduduk yang pendapatannya masih berada di bawah garis

kemiskinan.2

Bagi masyarakat miskin yang telah memasuki usia kerja, mayoritas dari mereka

berpendidikan rendah, ketrampilan yang minim serta modal yang sedikit. Salah satu

jenis pekerjaan yang menjadi solusi dari permasalahn tersebut yaitu dengan bekerja

atau membuka lapangan kerja di sektor Usaha Mikro dan Kecil. Sektor UMK

disamping tidak memerlukan modal yang banyak, juga kurang mensyaratkan

tingkat ketrampilan tenaga kerja yang tinggi sehingga UMK merupakan sektor

ekonomi yang paling diminati terutama bagi masyarakat miskin.

Bagi pekerja tidak terampil dan menganggur, usaha mikro dan kecil

dianggap sebagai pilihan yang sesuai bagi penyediaan kesempatan kerja serta

untuk perolehan pendapatan. Disamping itu, usaha mikro dan kecil dipandang

sebagai sektor yang menjanjikan bagi para pelaku wirausaha. Sektor mikro dan

kecil yang merupakan sektor swasta mampu memberikan kontribusi penyerapan tenaga

kerja serta pengembangan wirausaha yang tersedia dimasyarakat.3 Berikut jumlah

tenga kerja yang berhasil diserap oleh beberapa sektor usaha, sebagai berikut:

1 Satyagraha. “BPS: Jumlah Penduduk Miskin 28,55 Juta Orang.” AntaraNews. Diakses dari

http://www.antaranews.com/berita/412182/bps-jumlah-penduduk-miskin-2855-juta-orang pada tanggal 14 April 2014 pukul 08.32

2 Ninik Sudarwati. Kebijakan Pengentasan Kemiskinan: Mengurangi Kegagalan

Penanggulangan Kemiskinan, (Malang: Intimedia), 16

3 Roberto Akyuwen, Krisna Wijaya, dan I Dewa Gde Suthapa. Teori dan Praktek Keuangan

(3)

3 Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum Banyuwangi

Tabel 1.1 menunjukkan besarnya penyerapan tenaga kerja oleh usaha mikro

dan kecil, dimana tahun 2011 penyerapan tenaga kerja mencapai 94.52 persen,

sedangkan sektor usaha menengah sebesar 2,7 persen, dan usaha besar hanya

menyerap sebesar 2,76 persen. Pada tahun 2012 penyerapan tenaga kerja oleh

UMK meningkat menjadi 94.21 persen, sedangkan untuk sektor usaha menengah

juga mengalami peningkatan menjadi 2,95 persen, dan untuk usaha besar menjadi

2,84 persen. Berdasarkan fakta tersebut, pengembangan usaha kecil dan menengah

menjadi relevan untuk memperoleh perhatian dari pemerintah, melihat bahwa cukup

banyak industri kecil atau rumah tangga yang berorientasi ekspor sehingga membantu

pemerintah dalam perolehan devisa, di samping itu besarnya angka penyerapan

tenaga kerja menunjukkan tingginya kontribusi UMK terhadap kondisi perekonomian

tanah air.

Kegiatan perekonomian yang terdapat diperdesaan masih didominasi oleh

sektor usaha mikro dan kecil yang meliputi pertanian, perdagangan dan industri

rumah tangga. Namun demikian, para pelaku usaha masih mengalami kesulitan

untuk pengembangan usaha yakni, terkendala oleh modal. Padahal modal dianggap

unsur yang paling penting dalam pengembangan usaha bagi masyarakat perdesaan,

keterbatasan modal menjadi penyebab kreatifitas dalam pengembangan usaha

menjadi terhambat.4 Keterbatasan modal dipicu oleh lembaga-lembaga keuangan

formal atau komersial ragu untuk mengucurkan pinjaman kepada pelaku usaha

mikro kecil yang mayoritas para pelaku usaha mikro dan kecil tidak bankable

atau tidak lolos pada analisis pemberian kredit. Akibatnya, sejumlah besar

4 Hamid. Rekaman dari Seminar Kredit Pedesaan di Indonesia. Mubyarto dan Edy Suandi Hamdi

(4)

4 Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum Banyuwangi

usaha skala kecil tidak dapat mengembangakan usahanya karena terkendala oleh modal.

Program pengentasan kemiskinan dengan konsep pemberdayaan merupakan

program yang dibentuk oleh pemerintah.

Program pemberdayaan ditujukan agar masyarakat lebih berdaya dengan

melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan dalam rangka pembangunan

desa serta tujuan lainnya yaitu dalam pengentasan kemiskinan.5 Keterlibatan

masyarakat dalam pengambilan keputusan dinilai lebih efektif, karena masyarakat

dianggap lebih mengetahui segala permasalahan yang dihadapai pada desa

masing-masing.

PNPM Mandiri adalah program nasional penanggulangan kemiskinan

berbasis pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan melalui program harmonisasi

dan pengembangan sistem, serta mekanisme dan prosedur program, penyediaan

pendampingan dan pendanaan stimulan untuk mendorong prakarsa dan inovasi

masyarakat dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan.

Pemberdayaan masyarakat dimaksudkan untuk menciptakan dan meningkatkan

kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam

memecahkan berbagai persolan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian

dan kesejahteraannya.6

Salah satu kegiatan utama dari PNPM Mandiri adalah mengalokasikan

Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) untuk setiap kecamatan. Kegiatan yang

dibiayai melaui Bantuan Langsung Mandiri (BLM) PNPM Mandiri ditujukan

untuk pembangunan infrastruktur dan program simpan pinjam untuk kelompok

perempuan (SPP). Alokasi dana untuk program SPP maksimal 25 persen dari dana

BLM. Tidak ada batasan alokasi maksimal per desa, namun harus

mempertimbangkan hasil verifikasi kelayakan kelompok.7Alokasi dana yang berasal

dari Bantuan Langsung Mandiri (BLM) untuk program SPP yang diperuntukkan

sebagai bantuan modal kerja terhadap usaha agar masyarakat dapat meningkatkan

produktivitas perekonomiannya. Di samping itu, alokasi pinjaman atau bantuan

modal kerja diprioritaskan bagi masyarakat miskin yang memiliki usaha produktif.

5

Ninik Sudarwati. Kebijakan Pengentasan Kemiskinan, 37

6 Materi Grand Strategi Nasional PNPM Mandiri Pedesaan. Jakarta. 2

(5)

5 Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum Banyuwangi

Pengakuan Islam terhadap perbedaan alami dalam rezeki tidak berarti

membiarkan orang kaya bertambah kaya dan orang miskin semakin miskin. Islam ikut

campur dengan berbagai peraturan untuk memperkecil kesenjangan antara kaum

kaya dan kaum miskin misalnya melalui pendistribusian zakat dengan tujuan

memberikan kesempatan yang adil bagi kaum faqir untuk berdiri sejajar dengan

orang-orang kaya.8

Perbedaan taraf hidup manusia adalah sebuah rahmat sekaligus pengingat bagi

setiap kelompok manusia dengan tujuan agar bisa melengkapi satu sama lain, dalam hal

ini adalah kelompok yang taraf hidupnya berkecukupan atau lebih berdaya dapat

membantu dengan kelompok yang kurang mampu sehingga akan menciptakan interaksi

sosial dimasyarakat. Allah berfirman dalam surat Az-Zukhruf (43):

Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara

mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan

sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka

dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari

apa yang mereka kumpulkan. (Q.S. Az-Zukhruf : 32)

Ekonomi Islam dengan pengakuannya terhadap adanya perbedaan dalam

pendapatan melihat bahwa diantara prinsip keadilan ialah mendekatkan jurang

perbedaan antara warga masyarakat untuk merealisasikan keseimbangan, mencegah

kecemburuan sosial, dan menghindari perbenturan antar individu dan kelas-kelas

sosial.9 Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al Hasyr (59) sebagai berikut:

Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta

benda) yang berasal dari penduduk kota-kota Makah adalah untuk Allah, untuk

rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang

dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya

saja di antara kamu. apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan

apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada

Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya. (Q.S. Al Hasyr :7)

8

Yusuf Qardhawi. Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam. terj. (Jakarta: Robani Press), 437

(6)

6 Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum Banyuwangi

Ayat tersebut menjelaskan prinsip pengaturan distribusi kekayaan dalam

sistem kehidupan Islam, kekayaan harus dibagi kepada semua golongan

masyarakat dan seharusnya tidak menjadi komoditi diantara golongan kaya saja.

Prinsip pengaturan distribusi kekayaan mempunyai tujuan agar peningkatan dan

pembagian hasil kekayaan dapat ditingkatakan, yang mengarah pada pembagian

kekayaan yang merata di berbagai kalangan masyarakat yang berbeda dan tidak hanya

berfokus pada beberapa golongan tertentu. Allah memerintahkan kepada

orang-orang kaya atau orang-orang-orang-orang yang mampu untuk menafkahkan hartanya. Hal ini

terdapat dalam surat Al-Baqarah (2):

Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil

usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk

kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan

daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan

memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi

Maha Terpuji. (Q.S. Al Baqarah : 267)

Pendistribusian harta bertujuan agar harta tersebut tidak beredar di antara

orang-orang yang mampu saja. Sarana Islam dalam merealisasikan hal tersebut

ialah mengupayakan peningkatan taraf hidup kaum faqir dengan pemberdayaan.

Konsep Islam dalam melakukan pendistribusian tidak hanya sebatas memberikan

bantuan berupa harta yang dimiliki, melainkan bagaimana modal tersebut

dipergunakan secara produktif, salah satu contoh adalah implementasi zakat

produktif.

Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan, Penulis tertarik untuk mengkaji

lebih dalam tentang Pengaruh Program Simpan Pinjam Kelompok Perempuan

terhadap Pendapatan Usaha Mikro Kecil Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi

Kasus PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Bangilan Kabupaten Tuban).

B. Rumusan Masalah

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan

(7)

7 Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum Banyuwangi

simpan pinjam kelompok perempuan diprioritaskan untuk para pelaku usaha mikro

kecil khususnya untuk ibu rumah tangga. Modal bantuan yang diberikan adalah

pinjaman dengan jangka waktu 10 bulan yang dialokasikan kebeberapa kelompok

pada setiap satu desa. Dengan demikian, program simpan pinjam kelompok

perempuan diharapkan dapat menjadi alternatif dari kendala modal yang dihadapi

dalam pengembangan usaha.

1. Apakah program Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPP) mempunyai pengaruh

terhadap pendapatan Usaha Mikro Kecil (UMK)?

2. Apakah program Simpan Pinjam kelompok Perempuan (SPP) mempunyai pengaruh

terhadap pengurangan jumlah rumah tangga miskin?

3. Apakah ada nilai-nilai ekonomi Islam yang terkandung dalam program Simpan

Pinjam Kelompok Perempuan (SPP) PNPM Mandiri Perdesaan?

C. Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan

Program yang dicanangkan oleh pemerintah dengan tujuan penanggulangan

kemiskinan telah dikembangkan sejak tahun 2007 yaitu Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat (PNPM). Program tersebut mengadopsi program yang

sudah ada sejak tahun 1998 yakni Program Pengembangan Kecamatan (PPK).

Salah satu dari berbagai program dalam PNPM adalah program Simpan Pinjam

untuk Kelompok Perempuan (SPP) yang mana program tersebut diperuntukkan untuk

rumah rangga miskin khusunya kaum perempuan

dengan aktivitas utama pemberian modal untuk pengembangan usaha miko dan

kecil masyarakat setempat.

Analisis terkait dengan program PNPM-MP terhadap pendapat pedagang kecil

oleh Yusbar Yusus,dkk.10 Untuk mengetahui tingkat perbedaan pendapatan pedagang

kecil penerima pinjaman dengan pedagang kecil bukan penerima pinjaman dana

bergulir PNPM Mandiri Pedesaan di Kecamatan Langgam digunakan uji jenjang

Mann-Whitney (U-Test). Dari hasil penelitian diketahui bahwa yang menyebabkan

tidak semua pedagang kecil bisa mendapat pinjaman dana bergulir PNPM Mandiri

10

(8)

8 Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum Banyuwangi

Pedesaan adalah di dominasi oleh faktor kondisi laba usaha atau sisa usaha yang

tidak jelas. Disusul oleh kondisi masyarakat yang tidak miskin. Hasil uji jenjang

Mann-Whitney memperlihatkan bahwa tingkat pendapatan pedagang kecil penerima pinjaman

lebih besar dari tingkat pendapatan pedagang kecil bukan penerima pinajmaan dana

bergulir PNPM Mandiri Pedesaan di Kecamaan Langgam Kabupaten Pelalawan.

Analisis dampak pemberian kredit simpan pinjam khusus perempuan (SPP)

pada pendapatan RTM dikabupaten Sleman 2007-2010 oleh Feri Istanto. Alat analisis

yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji beda rata-rata dan indikator

poverty reduction. Hasil perhitungan menunjukan bahwa pemberian kredit SPP

berpengaruh terhadap pendapatan rumah tangga miskin penerima kredit di kabupaten

Sleman. Pemeberian kredit juga berpengaruh terhadap pengurangan kemiskinan rumah

tangga responden.11

Analisis terkait efektiftas program PNPM-MP dalam rangka pemberdayaan

perempuan yang dilakukan oleh Septian Dwi Putra.12 Jenis penelitian yang

digunakan adalah deskriptif dengan metode kualitatif, dengan dasar penelitian studi

kasus. Hasil penelitian menyebutkan bahwa Program PNPM Mandiri Perdesaan telah

membawa perubahan kearah yang positif. Namun, secara keseluruhan terkait dengan

keefektifitas masih belum bisa dikatakan efektif, hal ini dapat terlihat bahwa

program ini masih belum mencapai sasaran yakni nasabah SPP belum bisa mengikuti

program dikarenakan mereka tidak mempunyai usaha.

Peran PNPM-MP dalam mengembangkan Usaha Kecil Mikro dalam

peningkatan pendapatan diteliti oleh Naning Sugiarti.13 Penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan jenis penelitian diskriptif kualitatif. Teknik analisis data

yang peneliti gunakan adalah metode studi kasus. Penelitian tersebut

menyimpulkan program PNPM-MP sudah diterima dengan baik oleh masyarakat dukuh

Jerukgulung Desa Jerukgulung terutama kaum perempuan. Dalam pencairan SPP

11 Feri Istanto. Analisis Dampak P emberian Kredit Simpan Pinjam Khusus Perempuan (SPP) pada

pendapatan RTM di Kabupaten Sleman 2007-2010. Universtas Gadjah Mada, 2010.

12 Septian Dwi Saputra. Efektifitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)

Mandiri Perdesaan dalam Rangka Pember dayaan Perempuan di Kelurahan Nenang Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara. Universitas Mulawarman. 2013.

13

(9)

9 Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum Banyuwangi

sebagaian besar masyarakat melewati prosedur-prosedur yang sudah ditentukan

oleh UPK sesuai dengan aturan yang berlaku. Di Desa Jerukgulung terutama

kelompok yang berada di Dukuh Jerukgulung belum ditemukan problem yang sulit

dipecahkan, sejauh ini masih berjalan dengan baik.

Peran program PNPM dalam pemberdayaan yang dilakukan oleh Satria

Latama.14 Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan

kualitatif. Sumber data utama dalam penelitian ini yaitu 10 orang yang terdiri dari

Kepala Desa Limehe Timur, 2 pengawas PNPM, 3 Pengelola UPK dan 4 ketua

kelompok SPKP. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa lembaga simpan pinjam

kelompok perempuan berhasil memberikan pinjaman dana tetapi belum diimbangi

dengan penyelenggaran pendidikan atau pembelajaran sehingga bisa meningkatkan

pengetahuan mengenasi usaha. Setiap anggota kelompok

didampingi dalam pengelolaan keuangan usahanya sehingga dapat terpantau

perkembangannya.

Penelitian yang terkait mengenai efektivitas Program PNPM-MP dalam

menanggulangi kemiskinan telah dilakukan oleh Wahyu Widodo.15 Tipe penelitian yang

digunakan adalah Deskriptif Kualitatif. Peneliti menggunakan metode wawancara

mendalam dengan informan yang memiliki pengetahuan yang berkaitan dengan

penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa pemberian

pinjaman bergulir PNPM Mandiri berpengaruh positif terhadap tingkat kesejahteraan

masyarakat. oleh karena itu, di harapkan bagi masyarakat agar benar-benar

memanfaatkan program PNPM Mandiri dengan maksimal.

Dari penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya,

ada beberapa aspek berbeda dari penelitian diatas dengen penelitian yang akan

dilakukan peneliti. Perbedaan tersebut dapat meliputi aspek tempat dari lokasi

penelitian, fokus penelitian, variabel-variabel yang tidak terdapat dalam penelitian

14 Satria Latama. Peranan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dalam

Pemberdayaan Perempuan Melalui Program SPKP di Desa Limehe Timur Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo. Universitas Negeri Gor ontalo. 2013.

15

(10)

10 Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum Banyuwangi

sebelumnya yaitu analisis nilai-nilai ekonomi Islam pada program Simpan Pinjam

Kelompok Perempuan (SPP), tahun penelitian dan lain sebagainya.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah suatu pernyataan yang bersifat sementara tentang adanya suatu

hubungan tertentu antara variabel-variabel yang digunakanan. Bila hipotesis telah

dirumuskan secara tajam, maka ia akan mampu mengarahkan jalannnya penelitian

dan mampu menunjukan data yang tepat yang diperlukan untuk mengujinya.

Adapun hipotesis yang dikemukanan dalam penelitian ini adalah:

1. Diduga program Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPP) mempunyai pengaruh

terhadap pendapatan Usaha Mikro Kecil (UMK)

2. Diduga program Simpan Pinjam kelompok Perempuan (SPP) mempunyai pengaruh

terhadap pengurangan jumlah rumah tangga miskin

3. Diduga terdapat nilai-nilai ekonomi Islam yang terkandung dalam program Simpan

Pinjam Kelompok Perempuan (SPP) PNPM Mandiri Perdesaan

E. Metodologi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan motede

survei. Penelitian yang disebut “survei” secara umum menggunakan motede

statistik.16 Data deskriptif pada umumnya dikumpulkan melalui daftar pertanyaan

dalam survei, wawancara ataupun observasi.17

Penelitian ini menggambarkan sejauh mana pelaksanaan kegiatan Simpan

Pinjam Kelompok Perempuan (SPP) pada Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Kecamatan Bangilan telah

mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan sejak awal pelaksanaan kegiatan.

16 Mudrajad Kuncoro. Metode Kuantitatif, Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis dan Ekonomi.

(Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2011), 37

17 Mudrajad Kuncoro. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi ke-3. (Jakarta:

(11)

11 Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum Banyuwangi

Dengan melihat pengaruh program SPP terdapat pendapatan Usaha Mikro Kecil

masayarkat setempat, pengaruh jumalah pinjaman, lama usaha dan tingkat

pendidikan terhadap perubahan pendapatan, indikator pengurangan kemiskinan

(poverty reduction) dan melihat nilai-nilai Ekonomi Islam dalam program Simpan

Pinjam Kelompok Perempuan (SPP).

Penelitian ini dilakukan pada satu desa yang terletak di Kecamatan Bangilan

Kabupaten Tuban yaitu desa Sidokumpul. Desa Sidokumpul memiliki 16

kelompok penerima pinjaman program Simpan Pinjam Kelompok Perempuan

(SPP). Objek penelitian adalah program Simpan Pinjam Kelompok Perempuan

(SPP) PNPM Mandiri Perdesaan yang diikuti kelompok-kelompok perempuan

dalam desa tersebut.

1. Populasi

Populasi adalah suatu kelompok dari elemen penelitian, elemen penelitian

adalah unit terkecil yang merupakan sumber data yang diperlukan. Elemen dapat

dianalogikan sebagai unit analisis, sepanjang pengumpulan data untuk penelitian

dilakukan hanya kepada responden. Unit analisis berupa individu, organisasi, atau bisa

merupakan produk perusahaan.18

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah penerima pinjaman

Simpan Pinjam Kelompok untuk Perempuan (SPP) yang diberikan kepada 16

kelompok di Desa Sidokumpul. Dalam hal ini setiap kelompok berjumlah 8

sampai 15 orang, sehingga total keseluruhan penerima pinjaman adalah 215 orang.

Peneliti hanya menggunakan data nasabah

pada tahun 2014.

2 Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi, karena sampel merupakan bagian dari

populasi, tentulah sampel harus memiliki ciri-ciri yang dimiliki oleh populasinya.19

Penentuan ukuran sampel dalam penelitian sebagai berikut: 20

18 Mudrajad Kuncoro. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga, 108.

19

Saifuddin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998) 79.

20 Consuelo G. Sevillia, dkk. Pengantar Metode Penelitian. Penerjemah, Alimudin Tuwu.

(12)

12 Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum Banyuwangi

Dimana:

n : ukuran sampel

N : Ukuran populasi

e : standar eror (10%)

Berdasarkan perhitungan, dalam penelitian ini diperoleh jumlah sampel

sebanyak 70 di Desa Sidokumpul. Untuk penarikan sampelnya peneliti

menggunakan cara random sampling yakni dengan mengedepankan prinsip bahwa

setiap sampel atau individu memiliki kemungkinan yang sama untuk terpilih

secara acak.21 Karena bentuk pinjaman dana ini bersifat kelompok, terdapat 16

kelompok pada Desa Sidokumpul, dan setiap kelompok terdapat 8-15 orang. Total

keseluruhan adalah 215 orang. Untuk mewakili anggota populasi maka sampel

yang akan dipilih adalah 70 orang yang diambil dari 3-5 orang untuk setiap kelompok.

3 Jenis Data

a. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh dengan survei lapangan yang

menggunakan semua metoda pengumpulan data original.22 Data primer dalam

penelitian ini diperoleh langsung dari responden melaui wawancara dengan ketua Unit

Pelaksana Kegiatan (UPK) dan ketua kelompok serta penyebaran kuesioner kepada

penerima pinjaman Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPP).

b. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain.23 Data sekunder

diperoleh dari studi berbagai literatur dan dokumen terkait, seperti data BPS, data

statistik kecamatan, dan data yang berkaitan dengan program PNPM Kecamatan

Bangilan.

21 Haris Herdiansyah. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial (Jakarta: Salemba

Humanika, 2012). 105.

22 Mudrajad Kuncoro. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi., 148

(13)

13 Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum Banyuwangi 4 Teknik Pengumpulan Data

a. Angket (Kuesioner)

Angket (kuesioner atau daftar pertanyaan) merupakan cara pengumpulan data

dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi. Peneliti dapat

mendatangi sendiri responden atau mengirim daftar pertanyaan tersebut melalui

pos.24 Dalam penelitian ini pembagian angket dilakukan dengan mendatangi

langsung setiap ketua kelompok dengan memberikan kuesioner untuk dibagikan

kesetiap anggotanya.

5. Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara bertanya

langsung (berkomunikasi langsung) dengan responden. Dalam berwawancara

terdapat proses interaksi antara pewawancara dengan responden.25

Metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab secara

langsung seputar mekanisme operasional program Simapan Pinjam untuk Perempuan

(SPP) untuk mengidentifikasi nilai-nilai ekonomi Islam yang terkandung dalam

program tersebut. Wawancara langsung juga menggunakan kuesioner yang telah

dipersiapkan terlebih dahulu. Disamping itu, wawancara langsung juga

dilaksanakan pada setiap ketua kelompok.

6. Operasional Variabel

Variabel penelitian pada dasarnya adalah hal yang sedang diteliti, dalam

konteks ini suatu variabel merupakan simbol yang diberi angka atau nilai.

Variabel-variabel tersebut akan diriset sehingga dapat memberikan informasi untuk

diambil kesimpulan.26

Berdasarkan data yang digunakan pada penelitian ini, variabel dalam penelitian

adalah sebagai berikut:

a. Jumlah Pinjaman

Jumlah pinjaman simpan pinjam kelompok perempuan yang dialokasikan

untuk setiap desa berbeda-beda. Besar kecilnya tergantung dari pengajuan

24 Mudrajad Kuncoro. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi., 148

25

Mudrajad Kuncoro. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi., 92

26 Cooper R. Donald, dan Emory C. William. Metode Penelitian Bisnis. Jilid 2 Edisi kelima.

(14)

14 Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum Banyuwangi

proposal. Begitu juga setiap kelompok jumlahnya juga berbeda-beda.Semakin

besar jumlah pinjaman, maka akan mempengaruhi besarnya peningkatan

pendapatan. Jumlah pinjaman dalam program PNPM Mandiri Perdesaan telah

ditentukan yaitu untuk minimum pinjaman sebesar Rp1.000.000,00 dan maksimum

pinjaman sebesar Rp5.000.000,00. Cara memperoleh data atau informasi jumlah

pinjaman adalah pertanyaan dalam kuesioner yang diajukan kepada responden.

b. Pendapatan Rumah Tangga

Pendapatan rumah tangga dalam penelitian ini adalah penjumlahan antara

individu responden dengan pendapatan suami selama satu bulan. Cara memperoleh

data atau informasi pendapatan rumah tangga adalah pertanyaan dalam kuesioner yang

diajukan kepada responden. Hasil pengukuran adalah nominal rupiah.

c. Jumlah Penduduk Miskin

Cara pengukuran dengan membandingkan pendapatan perkapita dengan garis

kemiskinan. Jika pendapatan perkapita dalam satu bulan lebih kecil dari garis

kemiskinan yang ditetapkan oleh BPS, maka orang tersebut digolongkan sebagai

orang miskin. Jumlah penduduk miskin dalam penelitian ini terbagai menjadi dua,

yaitu jumlah penduduk miskin sebelum program dan jumlah penduduk miskin

setelah program Simpan Pinjam Perempuan (SPP).

F. Metode Analisis Data

a. Analisis Uji Pangkat Tanda Wilcoxon

Uji peringkat bertanda Wilcoxon (Wilcoxon Signed-Rank Test) merupakan uji

statistika nonparametik. Uji tersebut digunakan untuk membandingkan dua sampel

berpasangan dengan skala interval tapi tidak terdistribusi dengan normal.

Uji peringkat bertanda Wilcoxon digunakan sebagai uji beda dengan alasan data yang

diteliti berasal dari sejumlah responden yang sama dan berkaitan dengan periode

waktu pengamatan yang berbeda (sebelum dan sesudah memperoleh pinjaman

Simpan Pinjam Perempuan (SPP). Prosedur pengujiannya adalah:

1. Menentukan H0 dan Ha

H0: χ1= χ2 : Pendapatan sebelum pinjaman dana bergulir = pendapatan sesudah

(15)

15 Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum Banyuwangi

dana bergulir

Ha : χ1≠ χ2 : Pendapatan sesudah pinjamanan dana bergulir ≠ pendapatan sebelum

pinjaman

dana bergulir

2. Mentukan nilai kritis

Misal digunakan tingkat signifikan 0,05

Jika probabilitas (p) > 0,05 H0 diterima

Jika probabilitas (p) < 0,05 H0 ditolak

3. Menentukan signifikansi

Signifikansi penelitian ini akan membandingkan Z tabel dan Z hitung.

Test statistik bagi rata-rata adalah nilai Z dari rata-rata, karena α = 5 persen maka nilai

kritis yang sesuai dari tabel adalah Z 0,025 = 1,96 dan –Z 0,025 (test 2 ekor). Daerah

kritis adalah Z > 1,96 atau Z < -1,96.

G. Analisis Poverty Reduction

Indikator Pengurangan kemiskinan (Poverty Reduction) untuk menganilis

pengurangan kemiskinan dilakukan dengan mengukur presentase perubahan jumlah

penduduk miskin yang menjadi pemanfaat kredit sebelum dan sesudah kredit

diberikan. Penduduk miskin sebelum program dikethaui dengan melakukan pengecekan

terhadap daftar rumah tangga miskin BPS.

Rumah tangga miskin setelah program diketahui dengan menghitung

pendapatan perkapita masing-masing rumah tangga, dengan membagi pendapatan

dengan jumlah anggota keluarga. Seolah diketahui pendapatan perkapita, kemudian

dibandingkan dnegan garis kemiskinan, jika berada di bawah garis kemiskinan,

maka rumah tangga tersebut termasuk dalam rumah tangga miskin, demikian

sebaliknya. Setelah diketahui jumlah penduduk miskin, maka dihitung Head Count

Ratio (HCR) atau presentase penduduk miskin pemnfaat kredit. HCR dihitung

dengan menggunakan formulasi sebagai berikut:

HCR= Q/n

Dimana:

(16)

16 Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum Banyuwangi

Q : Jumlah Penduduk Miskin

N : Populasi

Secara matematis, perhitungan pengurangan penduduk miskin dilakukan dengan

formula yang dikenal sebagai metode ESCAP yaitu sebagai berikut:

PR = (HCR0-HCR1)/HCR0

Dimana:

PR : Proverty Reduction atau pengurangan kemiskinan

HCR0 : Head Count Ratio atau Presentase penduduk miskin pemanfaat kredit

sebelum menerima kredit

HCR1 : Head Count Ratio atau Presentase penduduk miskin pemanfaat kredit

sesudah menerima kredit

Untuk mengukur kemiskinan mengacu pada kosep garis kemiskinan pada tahun

dasar dan tahun evaluasi dari Badan Pusat Statistik. Penduduk miskin adalah

mereka yang pendapaannya dibawah garis kemiskin.Garis kemiskinan perdesaan

Provinsi Jawa Timur pada tahun dasar 2014 adalah 269.294 jiwa.

Indikator pengurangan kemiskinan digunakan untuk mengukur persentase

pengaruh perubahan jumlah penduduk miskin setelah dilaksanakan kegiatan

program SPP PNPM Mandiri Perdesaan.

H. Analisis Nilai-Nilai Ekonomi Islam dalam Program

Pada program Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPP) akan dianalisis

nilai-nilai ekonomi Islam apa saja yang terdapat dalam program tersebut, misalanya

dari segi mekanisme program SPP serta dampak program tersebut bagi

masayarakat setempat.

I. Hasil dan Pembahasan

a. Simpan Pinjam Kelompok Perempuan PNPM Mandiri Perdesaan

Kegiatan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPP) merupakan salah satu

program dari PNPM Mandiri Perdesaan yang diperuntukan bagi masayarakat dalam

rangka membantu pengembangan usaha baik itu pada modal maupun pada

(17)

17 Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum Banyuwangi

Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPP) untuk Desa Sidokumpul telah mencapai

Rp 613.000.00 pada tahun 2013 untuk 16 kelompok. Setiap kelompok menerima

besaran yang berbeda-beda, begitu juga untuk setiap orang menerima pinjaman

berbeda-beda sesuai dengan keinginan dan kemampuan masing-masing individu dengan

batas maksimal pinjaman Rp1.000.000,00 untuk pertama kali pinjaman dan Rp

5.000.000,00 untuk pinjaman periode selanjutnya.

Usulan kegiatan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPP) bagi setiap

kelompok ditetapkan oleh musyawarah desa khusus perempuan. Untuk alokasi dana

SPP maksimal 25 persen dari Bantuan Langsung Mandiri (BLM).

b. Karakteristik Responden Penelitian

Analisis deskriptif merupakan proses yang dilakukan dengan mendeskripsikan

data dari hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan kepada penerima program SPP

PNPM Mandiri Perdesaan. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 70 orang yang

diambil dari jumlah populasi sebanyak 215 orang yang merupakan masyarakat desa

penerima program SPP PNPM Mandiri Perdesaan di Desa Sidokumpul Kecamatan

Bangilan Kabupaten Tuban.

Berdasarkan kriteria usia dibagi kedalam 4 kelompok yaitu 20-30 tahun, 31-40

tahun, 41-50 tahun, dan 51-60 tahun. Berdasarkan gambar 4.2 diketahui bahwa

penerima dana SPP di Desa Sidokumpul untuk usia 20 tahun sampai dengan 30 tahun

sebanyak 10 responden, 31 tahun sampai dengan 40 tahun sebanyak 28 responden, 41

tahun sampai 50 tahun sebanyak 25 responden dan 51 tahun sampai dengan 60 tahun

sebanyak 7 responden.

Latar belakang pendidikan yang ditempuh responden sangat bervariasi, mulai

dari yang tidak mengenyam pendidikan sampai pada perguruan tinggi. Berdasarkan

gambar 4.3 diketahui bahwa penerima dana SPP di Desa Sidokumpul untuk tingkat

pendidikan sebanyak 8 responden tidak bersekolah, 37 responden pada jenjang

pendidikan SD, 17 responden pada jenjang pendidikan SLTP, 6 responden adalah pada

jenjang pendidikan SLTA dan 2 responden adalah pada jenjang pendidikan Perguruan

Tinggi.

Latar belakang pendidikan yang ditempuh responden sangat bervariasi, mulai

(18)

18 Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum Banyuwangi

gambar 4.3 diketahui bahwa penerima dana SPP di Desa Sidokumpul untuk tingkat

pendidikan sebanyak 8 responden tidak bersekolah, 37 responden pada jenjang

pendidikan SD, 17 responden pada jenjang pendidikan SLTP, 6 responden adalah pada

jenjang pendidikan SLTA dan 2 responden adalah pada jenjang pendidikan Perguruan

Tinggi.

Berdasarkan jenis usaha responden di Desa Sidokumpul untuk jenis usaha

adalah 6 responden pada usaha industri yang meliputi pengrajin anyaman dan produksi

tahu tempe serta 64 responden adalah usaha pedagang yang meliputi pedagang

kelontong dan pedagang sayur keliling, sedangkan berdasarkan jumlah pokok pinjaman

SPP di Desa Sidokumpul adalah jumlah pinjaman 1.000.000 sebanyak 5 responden,

jumlah pinjaman 1.500.000 sebanyak 2 responden, jumlah pinjaman 2.000.000

sebanyak 19 responden, jumlah pinjaman 2.500.000 sebanyak 13 responden, jumlah

pinjaman sebanyak 3.000.000 sebanyaka 14 responden, jumlah pinjaman 4.000.000

sebanyak 15 responden dan jumlah pinjaman sebanyak 5.000.000 sebanyak 2

responden.

Berdasarkan lama usaha yang dijalankan oleh para responden adalah untuk 1

sampai dengan 4 tahun sebanyak 20 responden, 5 sampai dengan 10 tahun sebanyak 29

responden, 11 sampai dengan 20 tahun sebanyak 14 responden dan 21 sampai dengan

30 tahun sebanyak 7 responden.

Mengenai alasan mengapa responden memilih melakukan pinjaman di PNPM,

57 responden memilih karena bunganya relatif kecil, 11 responden memilih

persyaratannya lebih mudah dan hanya 2 respon yang memilih jangka waktu lebih

panjang.

J. Interpretasi Hasil

Dari hasil olah data dan analisa tersebut diatas dapat diintepretasikan sebagai

berikut, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 70 orang responden yang

memanfataakan dana PNPM Mandiri Perdesaan yang tersebar kedalam 14 kelompok

pada Desa Sidokumpul Kecamatan Bangilan Kabupaten Tuban. Mayoritas responden

yang memanfaatkan dana PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Bangilan berusia

(19)

19 Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum Banyuwangi

memanfaatkan dana PNPM Mandiri Perdesaan berpendidikan SD yaitu sebesar 37

responden. Mayoritas responden yang memanfaatkan dana PNPM Mandiri Perdesaan

mempunyai pekerjaan sebagai pedagang yakni sebesar 64 responden. Mayoritas

responden sebasar 29 yang memanfaatkan dana PNPM Mandiri Perdesaan untuk jumlah

anggota keluarga sebanyak 4 anggota. Mayoritas responden sebesar 15 yang

memanfaatkan dana PNPM Mandiri Perdesaan untuk jumlah pinjaman yakni sebesar Rp

4.000.000,00. Mayoritas responden yakni 57 orang yang memanfaatkan dana PNPM

Mandiri Perdesaan memilih meminjam di PNPM Mandiri perdesaan disebabkan karena

bunganya yang kecil. Mayoritas responden yakni 45 orang yang memanfaatkan dana

PNPM Mandiri Perdesaan jarang melakukan aktivitas zakat, infaq dan sedekah.

Pada Uji Wilcoxon yang digunakan untuk menguji apakah terdapat perbedaan

pendapatan sebelum program dan sesudah program. Berdasarkan analisis data terdapat

perbedaan peningkatan pendapatan yang signifikan pada responden sebelum dan

sesudah adanya program SPP PNPM Mandiri Perdesaan. Hal ini ditunjukan oleh nilai

Zhitung (-7,255) dengan nilai signifikansi (0,000 < 0,05). Hal ini diperkuat dengan

rata-rata nilai pendapatan yang mengalami peningkatan dimana rata-rata-rata-rata pendapatan

sebelum program sebesar Rp966.571,42 meningkat setelah adanya program SPP PNPM

Mandiri Perdesaan sebesar RP 1.520.000,00 dengan rata-rata peningkatan pendapatan

sebesar Rp553.428,58.

Nilai indikator pengurangan kemiskinan (poverty reduction) yang dilakukan

dengan cara terlebih dahulu mengukur pendapatan rumah tangga perkapita dengan garis

kemiskinan untuk sebelum dan sesudah program, Jika penduduk perkapita responden

berada dibawah garis kemiskinan, maka responden tersebut masuk dalam katagori

penduduk miskin. Penduduk miskin tersebut dibandingkan dengan seluruh responden

untuk mendapatka nilai presentase penduduk miskin (Head Count Ratio/HCR). HCR

pada sebelum program PNPM disebut HCR1 sedangkan HCR sesudah program adalah

HCR2. HCR1 dikurangkan HCR2 kemudian hasilnya dibagi dengan HCR1, maka didapat

angka indikator pengurangan kemiskinan/Poverty Reduction (PR). Angka Poverty

Reduction adalah sebesar 0,2 artinya terjadi penurunan jumlah penduduk miskin sebesar

(20)

20 Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum Banyuwangi

responden yang terdapat 10 responden masuk katagori miskin, dengan adanya program

SPP berkurang sebanyak 2 responden yakni menjadi 8 responden.

Nilai-nilai ekonomi Islam yang terdapat dalam progam simpan pinjam kelompok

perepmuan (SPP) adalah sebagai berikut: a) pemberian tengaang waktu diberikan

kepada nasabah yang tidak mampu mengbalikan pokok dan jasanya tepat waktu,

biasanya toleransi waktu diberikan sampe pada saat penutupan buku atau pada saat jatuh

tempo; b) Nasabah yang tidak membayar pokok dan jasa tepat waktu tidak dikenakan

denda, berbeda halnya pada lembaga keuangan misalnya bank, nasabah akan dikenakan

denda jika terjadi penunggakan hutang; c) Aktivitas sosial dari program PNPM Mandiri

Perdesaan adalah membagikan sembako kepada fakir miskin setiap tahunnya, dana

sosial tersebut diambil dari sisa hasil usaha dalam hal ini jasa pinjaman dari program

Simpan Pinjam Kelompok Perempuan; d) Adanya program PNPM Mandiri Perdesaan

khususnya pada program SPP, maka hal tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan

masyarakat yaitu peningkatan pendapatan.

K. Penutup

1. Kesimpulan

Penelitian menganai analisis program simpan pinjam kelompok perempuan

(SPP) terhadap peningkatan pendapatan usaha mikro kecil (UMK) dan dalam perspektif

Ekonomi Islam PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Bangilan Kabupaten Tuban

menghasilkan beberapa kesimpulan yang didasarkan pada analisis.

Kesimpulan-kesimpulan dari penelitian ini meliputi:

a. Pemberian pinjaman pada program Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPP)

PNPM Mandiri Perdesaan memberikan pengaruh terhadap perubahan

pendapatan Usaha Mikro Kecil. Hasil uji pangkat tanda Wilcoxon menjelaskan

bahwa pada nilai Asymp. Sig. (2-tilled) atau nilai asimetris untuk ujian dua arah

adalah sebesar 0,000 lebih kecil 0,05 (0,000 < 0,05), maka H0 ditolak, hal ini

mengandung arti bahwa adanya perubahan yang signifikan terhadap pendapatan

sebelum pinjaman dana SPP pada nasbah dengan pendapatan sesudah pinjaman

SPP. Hal tersebut sesuai dengan data yang diperoleh dari responden, bahwa

(21)

21 Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum Banyuwangi

bulannya adalah Rp966.571,42 meningkat setelah menerima pinjaman dari

program SPP yaitu menjadi Rp1.520.000,00 atau meningkat sebesar 36,4 persen.

b. Pemberian pinjaman program Simpan Pinjam kelompok Perempuan (SPP)

PNPM Mandiri Perdesaan berpengaruh terhadap pengurangan kemiskinan. Hal

tersbut dibuktikan dengan penghitungan indikator proverty reduction melalui

pengukuran pendapatan perkapita responden dengan dibandingkan dengan garis

kemiskinan sehingga memperoleh angka poverty reduction sebesar 20 persen.

Hal ini berarti terjadi pengurangan kemiskinan sebesar 20 persen pada penerima

pinjaman Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPP) PNPM Mandiri

Perdesaan.

c. Berdasrakan hasil analisa yang didapat, nilai-nilai ekonomi Islam dalam

program Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPP) PNPM Mandiri Perdesaan

meliputi pemberian tenggang waktu pada nasabah yang mengalami kesulitan

pembayaran, tidak dikenakan denda pada nasabah yang membayar pokok dan

jasa pinjaman tidak tepat waktu, menjalankan aktivitas sosial yakni pemberian

sembako yang diberikan kepada fakir miskin dan peningkatan kesejahteraan

masyarakat.

2. Rekomendasi

a. Program Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPP) PNPM Mandiri Perdesaan

terbukti berpengaruh positif terhadap perubahan pendapatan Usaha Mikro Kecil

(UMK) sehingga program tersebut perlu dilanjutkan dan dikembangkan dengan

memberikan kesempatan bagi rumah tangga yang belum berkesempatan

mengajukan pinjaman di program SPP PNPM Mandiri Perdesaan.

b. Dari penelitian yang telah dilakukan ditemukan angka pengurang kemiskinan

atau poverty reduction (PR) sebesar 20 persen, hal tersebut menunjukan bahwa

proses pemberian Simpan Pinjam Kelompok Perempuan belum berhasil dalam

pengentasan kemiskinan, karena masih terdapat 80% dari keseluruhan

masyarakat miskin yang belum keluar dari katagori miskin. Oleh sebab itu,

(22)

22 Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum Banyuwangi

kepada masyarakat khususnya rumah tangga miskin untuk meberikan

pengarahan bagaimana memprgunakan dana pinjaman secara efektif.

c. Diharapkan program pemerintah yang berbentuk Simpan Pinjam Khusus

Perempuan dapat dikembangkan dengan bentuk kerjasama yang sesuai dengan

ketentuan Islam. Dalam hal ini meninggalkan sistem konvensional yang

menerapkan sistem bunga dengan menggantinya dengan sistem syariah dimana

(23)

23 Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum Banyuwangi

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998

Donald, Cooper R. dan Emory C. William. Metode Penelitian Bisnis. Jilid 2 Edisi kelima. Terjemahan oleh Soetjipto, Widyono dan Wikarya, Uke. Jakarta: Erlangga, 1998

Hamid. Rekaman dari Seminar Kredit Pedesaan di Indonesia. Mubyarto dan Edy Suandi Hamdi (EDS), Yogyakarta: BPFE, 1986

Herdiansyah, Haris, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial, Jakarta: Salemba Humanika, 2012

Istanto, Feri, “Analisis Dampak Pemberian Kredit Simpan Pinjam Khusus Perempuan (SPP) pada pendapatan RTM di Kabupaten Sleman 2007-2010. Universtas Gadjah Mada, 2010.

Kuncoro, Mudrajad , Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi ke-3. Jakarta: Erlangga, 2009

Latama, Satria, “Peranan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dalam Pemberdayaan Perempuan Melalui Program SPKP di Desa Limehe Timur Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo”, Universitas Negeri Gorontalo. (2013).

Mudrajad Kuncoro. Metode Kuantitatif, Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2011

Ninik Sudarwati. Kebijakan Pengentasan Kemiskina n: Mengurangi Kegagalan Penanggulangan Kemiskinan, Malang: Intimedia,

Roberto Akyuwen, Krisna Wijaya, dan I Dewa Gde Suthapa. Teori dan Praktek Keuangan Mikro di Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Sekolah Pascasarjan UGM, 2010

Saputra, Septian Dwi, “Efektifitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan dalam Rangka Pemberdayaan Perempuan di Kelurahan Nenang Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara” Universitas Mulawarman. 2013.

Satyagraha. “BPS: Jumlah Penduduk Miskin 28,55 Juta Orang.” AntaraNews. Diakses dari http://www.antaranews.com/berita/412182/bps-jumlah-penduduk-miskin-2855-juta-orang pada tanggal 14 April 2014 pukul 08.32

Sevillia, Consuelo G., dkk. Pengantar Metode Penelitian. Terj. Alimudin Tuwu. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia, 1993

Sugiarti, Nining, “Peran PNPM-MP dalam Mengembangkan Usaha Kecil Mikro

(24)

24 Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum Banyuwangi

Widodo, Wahyu. “Efektivitas Program Pinjaman Bergulir PNPM Mandiri Perkotaan

dalam Menanggulangi Kemiskinan Kabupaten Sangihe: Studi di Kampung Taloarane Kecamatan Manganitu Kab. Sangihe”, (2014)

Yusuf Qardhawi. Norma dan Etika Ekonomi Islam, terjemahan Zainal Arifin. Jakarta: Gema Insani Press, 2000.

Referensi

Dokumen terkait

Prosedur penelitian pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media Audio melalui empat (4) tahapan, yaitu: a) perencanaan, Menyusun rencana pelaksanaan

Ketentuan ini harus dilaksanakan oleh seorang suami apabila hendak tetap melanjutkan perceraian karena ini merupakan konsekuensi yang harus mereka terima

Berdasarkan hasil analisis data penelitian diketahui bahwa persepsi orang tua terhadap lembaga pendidikan anak usia dini di kecamatan sebangau, dapat disimpulkan sebagi berikut:

Pendekatan maqasid syariah dilihat relevan kerana memfokuskan tindakan yang perlu dipraktikkan dalam penjagaan akal dalam pelbagai situasi dan keadaan (Azman Ab

Hasil amplifikasi gen COI menggunakan DNA template ekstrak DNA genom rotifer terobservasi adanya pita DNA pada posisi sekitar 700 bp.Kualitas hasil pengurutan

Quraish Shihab menggunakan metode penulisan tafsir tahlili dan maudhu’i (tematik) dan menjelaskan isi kandungan ayat satu persatu terlebih dahulu mengulas secara global

Kekuatan hukum sertifikat hak milik atas tanah yang dibuat berdasarkan putusan pengadilan dalam hal transaksi jual beli yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap adalah sama

Setelah melihat mewabahnya internet dan aplikasi whatshapp di semua golongan pelajar dan melihat permasalahan-permasalahan dalam pendidikan bahasa arab, salah satu