• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cara persentasi yang baik dan menarik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Cara persentasi yang baik dan menarik"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

5 Cara Membuka Presentasi Dengan Baik

dan Menarik Perhatian Audiens

Membuka presentasi dengan baik merupakan langkah awal kesuksesan sebuah presentasi.

Dalam buku Presentasi Memukau saya menjelaskan bahwa orang cenderung

mengingat lebih baik apa-apa yang paling awal mereka lihat dan dengarkan. Dalam dunia Psikologi dikenal dengan istilah efek awalan (Primacy Effect).

Pembukaan yang baik akan menarik perhatian audiens. Apa yang Anda sampaikan di awal ketika membuka presentasi akan menjadi informasi yang paling diingat.

Karena itu kekuatan presentasi salah satunya terletak pada pembukaan yang baik dan menarik serta penutupan presentasi yang meyakinkan.

Tidak hanya itu, keberhasilan membuka presentasi akan memudahkan Anda untuk melanjutkan sebuah presentasi.

Dalam artikel berikut ini, saya akan mengajak Anda memahami fungsi pembukaan dalam presentasi dan teknik jitu untuk membuka presentasi dengan baik dan menarik perhatian audiens.

Memahami Fungsi Pembukaan Dalam Sebuah

Presentasi

Sebelum kita membahas bagaimana cara membuka presentasi dengan baik, kita perlu mengetahui apa sebenarnya fungsi pembukaan dalam presentasi.

Pertama: Agar audiens memahami tujuan presentasi

Anda.

▸ Baca selengkapnya: cara pembagian doorprize menarik

(2)

Kedua: Mendapat Gambaran Umum atas Apa yang

Disampaikan

Pembukaan presentasi mirip dengan opening sebuah film. Ketika Anda menonton film, 5 menit pertama sangat krusial karena akan menentukan apakah Anda akan menonton film tersebut sampai selesai atau segera meninggalkannya. Seperti sebuah film,

pembukaan presentasi berfungsi untuk memberikan gambaran umum kepada audiens apa yang akan mereka dengarkan dalam beberapa waktu ke depan.

Ketiga: Menciptakan Motivasi dan Rasa Ingin Tahu

Audiens

Audiens menghadiri sebuah presentasi dengan motivasi awal yang berbeda-beda. Ada yang memang ingin mendapatkan informasi baru dari Anda. Namun ada pula yang sekedar datang karena diminta oleh atasannya. Oleh karena itu, inilah kesempatan Anda untuk menciptakan motivasi yang sama bagi audiens agar mereka merasa perlu mendengarkan presentasi Anda sampai selesai. Pembukaan yang baik juga

akan menciptakan rasa ingin tahu audiens sehingga mereka akan terus mendengarkan Anda.

5 Cara Membuka Presentasi yang Baik dan

Menarik

Setelah Anda mengetahui betapa penting fungsi pembukaan presentasi, sekarang saatnya kita belajar bagaimana membuka presentasi dengan baik dan menarik. Saya akan mengajak Anda untuk menguasai lima cara membuka presentasi dengan menarik.

1. Membuka Presentasi Dengan Menyampaikan

Maksud dan Tujuan

(3)

Misalkan Anda ingin menawarkan jasa sebuah software sistem administrasi

kepegawaian di hadapan beberapa manajer yang menjadi calon pembeli produk Anda. Anda bisa membuka presentasi dengan menyampaikan maksud dan tujuan seperti ini:

“Bapak dan Ibu yang saya hormati, selamat pagi. Saya sangat senang hari ini mendapatkan kesempatan untuk hadir di hadapan Bapak/Ibu sekalian.

Dalam waktu tiga puluh menit ke depan, saya akan menjelaskan kepada Bapak dan Ibu sebuah sistem administrasi kepegawaian yang akan membantu Bapak/Ibu mengelola data karyawan secara cepat, mudah dan informatif.

Di akhir presentasi nanti, Bapak dan Ibu akan bisa memahami keunggulan dan manfaat yang akan didapatkan dari sistem ini, serta apa yang membedakannya dengan produk sejenis di pasaran. Dengan demikian, Bapak Ibu dapat memutuskan investasi terbaik bagi perusahaan yang Bapak Ibu pimpin.”

Sampaikan apa yang akan Anda bahas, berapa lama waktu yang dibutuhkan, dan apa manfaat yang bisa diambil audiens setelah presentasi selesai.

2. Membuka Presentasi Dengan Sebuah Pertanyaan

Apa yang akan Anda lakukan ketika seseorang mengajukan sebuah pertanyaan? Secara otomatis Anda akan berusaha menjawabnya. Demikian pula ketika Anda mengajukan pertanyaan ketika membuka sebuah presentasi. Audiens akan berusaha berpikir dan mencari jawabannya meskipun mereka tidak menjawab langsung pertanyaan Anda.

(4)

“Saya ingin mengajukan pertanyaan kepada Anda. Berapa banyak buku yang Anda baca dalam setahun terakhir?”

Pertanyaan sederhana ini cukup ampuh untuk mengajak audiens berpikir sejenak dan berkonsentrasi untuk mencari jawaban. Pertanyaan yang sama diulang kembali di akhir presentasi sehingga menjadi sebuah kesatuan. Anda bisa menyaksikan

videonya di sini:

3. Membuka Presentasi Dengan Cerita

Banyak presenter kelas dunia membuka presentasi dengan cerita atau kisah. Mengapa cerita?

Cerita mudah diingat. Kita semua senang mendengarkan cerita. Masih ingat cerita masa kecil yang dikisahkan oleh kakek, nenek, ayah atau ibu Anda dulu? Saya yakin Anda masih mengingatnya sampai sekarang.

(5)

Anda sebagai presenter dan siap untuk mendengarkan presentasi Anda dengan lengkap.

Misalkan Anda ingin menyampaikan presentasi tentang bahaya menyetir sambil menggunakan ponsel.

“Saya memiliki seorang tetangga yang sangat baik dan ramah. Dia disukai oleh semua warga di kompleks kami. Dia juga dikenal sebagai orang yang suka membantu orang lain. Tidak hanya itu, dia juga selalu taat pada aturan.

Suatu hari, tetangga saya ini terburu-buru berangkat ke kantor di pagi hari. Ada rapat penting yang harus dia hadiri sementara dia terlambat bangun karena semalaman kurang tidur mempersiapkan rapat penting tersebut. Di tengah-tengah ketergesaan tersebut, tetangga yang baik ini menghidupkan mesin mobil sambil mengirim pesan SMS ke atasannya bahwa dia mungkin datang sedikit terlambat.

(6)

tersebut, semuanya sudah terlambat. Dia menabrak anak kecil tersebut. Nyawa sang anak tak tertolong. Dan anak tersebut adalah anak kandungnya sendiri.

Betapa perih hati tetangga saya tersebut. Dia begitu menyesal karena kecerobohannya telah membawa petaka buat buah hatinya sendiri.

Hari ini, saya ingin mengetuk hati Anda semua bagaimana kita berkendara dengan baik dan penuh konsentrasi agar tidak mengulang kejadian tragis yang dialami tetangga saya tersebut.”

Sebuah cerita yang relevan mampu menggugah emosi audiens. Mengajak mereka merenung dan menghayati cerita sebelum mendengarkan presentasi Anda.

Coba pikirkan sebuah cerita yang relevan dengan presentasi Anda. Tidak harus cerita yang benar-benar terjadi. Anda juga bisa menggunakan cerita rekaan sebagai ilustrasi. Selama cerita tersebut disampaikan dengan penuh penghayatan, secara emosional audiens akan ikut dalam cerita Anda.

Memang butuh persiapan lebih dan keterampilan menyampaikan cerita dengan baik agar pembukaan Anda berkesan. Namun jika Anda bisa melakukannya, Anda tidak hanya menggugah aspek logika audiens, melainkan pula aspek emosional mereka.

4. Membuka Presentasi Dengan Data atau Fakta

Jika presentasi Anda memiliki data dan fakta yang menarik, Anda bisa menggunakan informasi tersebut untuk membuka presentasi. Data bisa mengajak orang untuk berpikir. Tidak hanya itu, data dan fakta mampu menciptakan efek dramatis tanpa harus didramatisir.

(7)

“Data Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi menyebutkan, sampai tahun 2013 di Indonesia tidak kurang dari 6 pekerja meninggal dunia setiap hari akibat kecelakaan kerja.

Kecelakaan kerja dapat terjadi akibat kondisi yang tidak aman dan perilaku yang tidak aman. Data penelitian menunjukkan bahwa 85 persen kecelakaan terjadi karena perilaku yang tidak aman.

Oleh karena itu, hari ini saya akan menjelaskan kepada Anda bagaimana kita menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman. Dengan demikian, kita dapat mencegah kecelakaan-kecelakaan kerja yang sering terjadi akibat perilaku tidak aman yang masih kita lakukan tanpa kita sadari.”

(8)

5. Membuka Presentasi Dengan Kutipan atau

Pernyataan

Anda juga bisa membuka presentasi dengan mengutip perkataan tokoh terkenal. Pembukaan seperti ini akan menarik jika kutipan yang dipilih relevan dengan topik presentasi Anda. Namun, jangan memaksakan menggunakan kutipan jika tidak relevan dengan materi presentasi Anda.

Dalam contoh berikut ini, Anda akan menyampaikan sebuah presentasi tentang pentingnya menciptakan budaya belajar dalam sebuah organisasi. Untuk membuka presentasi, Anda ingin mengutip sebuah perkataan dari Alvin Toffler. Maka Anda bisa menyampaikan pembukaan sebagai berikut:

“Alvin Toffler mengatakan, buta huruf di abad 21 bukanlah mereka yang tidak bisa membaca atau menulis, melainkan mereka yang tidak belajar (learn) hal-hal baru yang penting untuk dikuasai, membuang apa-apa yang sudah tidak relevan dengan

(9)

Apa yang disampaikan Alvin Toffler di atas sangat relevan dengan topik kita hari ini untuk membangun budaya belajar dalam sebuah organisasi. Dengan demikian, kita akan mampu menciptakan sebuah organisasi pembelajar di mana anggotanya secara aktif terus belajar dan menyesuaikan diri dengan tantangan zaman.”

Selain mengutip perkataan tokoh lain, Anda juga dapat menggunakan pernyataan pribadi untuk membuka sebuah presentasi. Jika Anda memiliki pandangan yang kuat terhadap suatu hal, mengapa tidak menggunakannya untuk pembukaan?

Pembukaan Yang Kuat, Audiens Akan Ingat

Sekarang Anda telah memahami betapa penting pembukaan yang baik dan menarik dalam sebuah presentasi. Persiapkanlah pembukaan Anda. Latih terus menerus sehingga Anda lancar menyampaikannya.

Dengan demikian, sejak menit pertama tampil, Anda akan tampil memukau dan meyakinkan. Audiens pun tertarik untuk mengikuti presentasi Anda sampai selesai karena sejak awal mereka sudah terpesona dengan pembukaan presentasi Anda. Buat Anda yang ingin meningkatkan keterampilan membawakan presentasi secara memukau, ikuti training presentasi terbaik yang telah diikuti ratusan profesional dari berbagai perusahaan dan profesi yang kami selenggarakan secara reguler untuk publik. Jika perusahaan Anda membutuhkan training presentasi yang berkelas, kami juga siap memberikan training presentasi in house buat perusahaan yang dirancang khusus dengan kasus-kasus yang ada di perusahaan atau organisasi Anda.

(10)

Bagaimana menghadapi keadaan seperti itu? Kuncinya adalah sabar, pahamilah bahwa  audiens memiliki pikiran dan pandangan yang berbeda­beda, termasuk 

(11)
(12)
(13)

Banyak cerita menarik di luar sana yang memiliki keterkaitan dengan materi presentasi  yang akan Anda sampaikan. Ceritakan secara ringan dan gunakan intonasi yang membuat  cerita tersebut begitu serunya untuk disimak. Tunjukkan konflik pada cerita tersebut, 

(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)

Menampilkan data­data mengejutkan seperti “1 diantara 7 wanita pernah selingkuh” atau  “50 tahun lagi bumi akan tenggelam” akan membuat mata para audiens akan terbelalak.  Selanjutnya mereka akan memperhatikan presentasi dan berharap Anda akan menjelaskan tentang fakta atau data tersebut.

4. Gunakan Kata-Kata Mutiara Yang Keren

(20)

5. Tampilkan Foto Yang Memukau

(21)
(22)
(23)

Coba Anda angkat sebuah replika palu “Thor” atau pedang lightsaber­nya “Star Wars” di  hadapan para audiens, dijamin, mata para audiens akan menoleh kepada Anda. 

(24)
(25)
(26)

Banyak video singkat yang menarik di situs­situs seperti YouTube, mulai dari anak kecil  berjoget sampai drama penyelamatan seekor kucing yang tersengkut di pohon. Coba saja  putar video­video tersebut pada layar, dalam waktu singkat perhatian audiens akan tertuju  kepadanya. Hal ini akan lebih bagus jika Anda dapat mencari video­video yang terkait  dengan isi materi presentasi Anda.

7 tips agar anda sukses dalam presentasi

Point 1 : Untuk meyakinkan pendengar, jangan memilih cara inkonvensional (tidak lazim), tapi sampaikan presentasi yang “berisi” agar bisa difahami oleh pendengar.

Hal yang sangat penting dalam memberikan presentasi, adalah kemampuan persuasi dari materi yang disajikan. Hindarkanlah memakai trik atau cara inkonvensional yang kurang perlu, agar tidak mengurangi reliability dari materi yang disampaikan. Jika pendengar presentasi anda terdiri dari para ekspert, presentasi yang bersifat “menyerang”, “straight”, “smash” lebih efektif. Sebalikya, jika cara presentasi anda terlalu bertele-tele, berakibat menurunnya konsentrasi ekspert pendengar yang berusaha memahami penelitian anda. Untuk meningkatkan reliability, tidak ada jalan lain kecuali meningkatkan mutu dari materi yang dipresentasikan. Untuk itu, sebelum melakukan presentasi, diperlukan kerja keras untuk memilih, merangkai materi yang akan disajikan.

Salah satu cara yang sering ditempuh, adalah memberikan penekanan pada isi yang dianggap penting. Misalnya mengatakan “Temuan yang paling penting dalam penelitian ini adalah ….”, selanjutnya diikuti dengan

penjelasan bagian yang dimaksud. Cara lain misalnya dengan beberapa kali memperlihatkan data yang penting, agar pendengar memberikan perhatian lebih terhadap data tsb. Dengan cara tersebut, ide anda dapat tersampaikan secara efektif pada pendengar.

Point 2 : Faktor penting dalam presentasi adalah keseluruhan ide yang disampaikan harus dapat difahami oleh pendengar

Dalam presentasi, sangat penting bahwa ide yang disampaikan dapat difahami secara keseluruhan oleh pendengar. Untuk itu, saat menyiapkan slide, pada bagian awal jelaskan item-item apa saja yang akan dibahas. Selanjutnya jelaskan secara detail masing-masing item tersebut. Hal yang sama dilakukan juga saat menjelaskan tiap item/sub bahasan. Pertama-tama jelaskan secara singkat hal apa saja yang akan dibahas, baru diikuti dengan penjelasan detail masing masing sub bahasan.

(27)

Setelah itu, diikuti dengan menjelaskan masing-masing karakteristik tersebut secara berurutan dan terstruktur.

Jika anda menjelaskan hasil eksperimen, pertama-tama jelaskan bagian terpenting dari hasil tersebut dengan kalimat yang sederhana dan mudah ditangkap. Baru kemudian siapkan slide yang menjelaskan secara detail karakteristik hasil yang diperoleh.

Dengan membuat slide terstruktur seperti ini, saat anda menyampaikan presentasi, ide keseluruhan/outline dengan sendirinya akan dijelaskan pada

awal dari slide presentasi. Misalnya “Pada metode ini ada tiga karakteristik

yang penting. Ketiga hal tsb. masing-masing A, B dan C. Penjelasan

selengkapnya dari ketiga karakteristik tersebut adalah sebagai berikut. …… “.

Point 3 : Pada akhir presentasi, sangat dianjurkan untuk mengulas kembali point-point penting yang dipresentasikan

Pada slide terakhir, sangat dianjurkan untuk mengulas kembali bagian-bagian penting yang perlu “digarisbawahi”. Anda dapat mengawalinya

dengan kalimat sbb. “Demikian telah kami jelaskan penelitian mengenai W.

Sebelum menutup presentasi ini, kami ingin mengulang kembali beberapa

hal dan temuan penting dalam penelitian ini”. Untuk menjelaskan per point,

anda dapat memakai kalimat misalnya sbb. “Pada studi ini, ada tiga temuan

penting, yaitu X, Y dan Z.” Diikuti dengan menjelaskan masing-masing X, Y

dan Z. Pemakaian kata “tiga” pada kalimat di atas, yang menunjukkan “banyaknya point” akan sangat membantu pendengar untuk memahami dan mengingat hal-hal yang akan disampaikan.

Dalam penyampaian tsb., anda perlu memikirkan cara pengungkapan yang paling jitu, dan paling berkesan (chikara wo ireta hanashi-kata), akan tetapi tidak jangan sampai terkesan tergesa-gesa. Fikirkan dengan sebaik-baiknya point-point penting mana yang akan anda sampaikan.

– Misalnya tujuan presentasi tsb. adalah menjelaskan suatu metode, maka point

yang penting untuk diulang adalah segi : keunggulan dan originality. – Misalnya anda ingin menyampaikan hasil yang menarik dari suatu eksperimen,

maka anda dapat mengulang angka-angka yang mendukung hasil akhir eksperimen tsb. seperti misalnya recognition rate, error-rate.

Yang manapun yang akan anda sampaikan, anda harus membuat alur cerita yang logis, dengan menyampaikan data yang dapat meyakinkan pendengar. Data seperti ini janganlah ditampilkan secara tiba-tiba pada slide yang terakhir, melainkan harus disampaikan pada tengah alur presentasi.

(28)

eksperimen yang sama sekali baru dan belum pernah diperkenalkan pada slide sebelumnya, justru akan berakibat membingungkan pendengar dalam menangkap bagian penting presentasi anda.

Point 4 : Pemakaian demonstrasi eksperimen merupakan hal yang menarik. Siapkan beberapa alternatif yang akan didemonstrasikan pada pendengar.

Catatan : tulisan ini dibuat untuk Hasegawa Laboratory, yang salah satu penelitiannya adalah virtual reality (VR). Jadi yang dimaksud “demonstrasi” di sini adalah memperlihatkan cara kerja software yang telah dibuat

tentang tema-tema VR, simulasi virtual endoscopy, dsb. Bisa juga demonstrasi dalam bentuk peragaan alat yang telah dibuat dsb.

Anda dianjurkan agar dalam presentasi (di tengah atau akhir) dapat menyajikan demonstrasi software atau menunjukkan cara kerja alat yang telah dibuat. Demonstrasi yang memakai animasi, moving picture, akan memberikan sentuhan tersendiri yang efektif bagi peningkatan kualitas presentasi. Hal ini akan membuat pendengar lebih yakin atas hasil eksperimen yang telah anda jelaskan.

Jika tujuan presentasi adalah untuk memberikan impresi pada metode, pada bagian demonstrasi, tunjukkan contoh hasil yang memberikan impact kuat atas hasil eksperimen. Jangan lupa, sebelumnya anda perlu jelaskan secara lisan kepada pendengar, bahwa anda akan memperlihatkan sebuah

demonstrasi. Hal ini penting karena akan membuat perhatian pendengar terfokus pada demo yang akan anda perlihatkan.

Biasanya cukup 1 jenis demonstrasi saja yang diperlihatkan. Akan tetapi, untuk mengantisipasi terjadinya kegagalan, sebaiknya disiapkan beberapa jenis demonstrasi yang memiliki karakteristik berlainan, sekitar 2 sampai 4. Dengan demikian anda memiliki kesempatan memilih jenis demonstrasi mana yang akan anda sampaikan dengan memperhatikan reaksi pendengar, dan juga ada cadangan sekiranya salah satu dari demonstrasi tersebut gagal. Jika anda masih punya cukup waktu, tentu saja anda dapat memperlihatkan semua demonstrasi yang telah disiapkan.

Agar anda tidak lupa timing untuk memperlihatkan demonstrasi tersebut, bisa juga disiapkan 1 slide dengan tulisan sederhana “video”, sekedar untuk mengingatkan anda bahwa saat tsb. waktunya untuk menampilkan video (atau demonstrasi software) kepada pendengar.

Point 5: Perhatikan pengaturan waktu/scheduling dalam

(29)

Biasanya waktu untuk presentasi dibatasi, sehingga untuk menyampaikan materi penelitian, anda perlu memperhatikan pembagian waktu untuk tiap slide. Terutama sekali presentasi di seminar, conference maupun interview pekerjaan, bila presentasi anda melewati batas waktu yang ditetapkan akan berakibat kurang baik pada penilaian.

Jadi, rancanglah pembagian waktu untuk tiap hal yang akan disampaikan. Jika presentasi ternyata berjalan terlambat dari semestinya, ringkaslah bagian-bagian yang dapat diringkas, sehingga presentasi dapat berakhir sesuai pada waktu yang direncanakan. Untuk hal ini, saat anda membuat persiapan presentasi, urutkan prioritas hal yang tertulis pada slide,

sedemikian hingga bagian atas pada suatu slide berisi hal yagn paling penting, semakin ke bawah prioritasnya lebih rendah daripada yang di atas. Hal ini akan membantu anda saat harus melewati bagian-bagian yang tidak penting, yaitu yang berada di bagian bawah, agar presentasi selesai tepat waktu.

Hal penting yang tidak boleh dilupakan adalah anda harus

memperhitungkan terlebih dahulu, waktu untuk memperlihatkan demonstrasi dan waktu untuk tanya jawab.

t = total waktu yang diberikan pada anda – waktu untuk tanya jawab

– waktu untuk demonstrasi

Hasil pengurangan tsb. adalah t, yaitu sisa waktu yang anda pergunakan untuk menyiapkan slide presentasi. Dari slide presentasi tsb. anda bagi ke dalam beberapa blok, dan alokasikan waktu t tersebut ke dalam tiap blok. Jika anda tidak dapat memperkirakan jatah waktu tiap blok, maka cobalah untuk presentasi sambil mengukur waktu untuk tiap blok. Dengan demikian anda akan dapat memperkirakan, berapa waktu yang diperlukan untuk masing-masing blok, dan seterusnya aturlah sebagaimana dijelaskan di atas.

Selanjutnya, jika hal di atas terjadi dan anda harus men-skip slide,

sampaikan pada audience, misalnya “Karena keterbatasan waktu, rencana

presentasi ini

sedikit saya ubah….”. (少し予定を変更して…). Hal ini memberikan kesan yang

jauh lebih baik daripada anda diam saja saat melewati topik-topik tertentu dalam pembicaraan.

Point 6: Perlunya berlatih presentasi di depan teman/kolega

Jika seseorang belum terbiasa melakukan presentasi, dan tiba-tiba diharuskan memberikan presentasi pada seminar atau forum resmi,

(30)

penjelasan yang diberikan ternyata salah. Jika penampilan anda seperti ini, bagaimana pun bagusnya materi yang akan disajikan, kegagalan tsb. akan membuat pihak pendengar presentasi anda menjadi kurang percaya dan sulit untuk menerima argumen anda.

Untuk menghindari kegagalan ini, tidak ada jalan lain kecuali berlatih presentasi berulang kali. Ajaklah teman anda di lab. sebagai sparring partner. Mintalah agar dia bersedia menjadi pendengar, dan berlatihlah seolah-olah anda berada pada situasi formal yang sebenarnya. Sebaiknya teman yang dipilih adalah orang yang terbiasa melakukan presentasi. Dengan demikian, dia cukup berpengalaman untuk dapat melihat sisi-sisi lemah yang perlu dikoreksi, maupun memberikan masukan bagi presentasi anda.

Lakukan latihan ini berulang-ulang sampai teman anda tidak dapat

menemukan kelemahannya. Jika anda belum terbiasa melakukan presentasi, sekurang-kurangnya anda harus berlatih tiga kali. Perbaikilah slide anda jika ada kritikan terhadap urutan slide maupun kekuranglengkapan lay out presentasi. Usahakan agar anda dapat merekam latihan presentasi tsb., agar anda dapat meneliti kembali hal-hal mana yang perlu dikoreksi. Karena latihan seperti ini karena makan waktu beberapa hari, maka sebaiknya anda mulai berlatih sejak 3 minggu sebelum hari-H.

Salah satu manfaat berlatih presentasi di depan orang ini adalah

meningkatkan rasa keberanian dan percaya diri anda. Tidak ada obat untuk menumbuhkan keberanian dan rasa percaya diri selain membiasakan diri berbicara dan berpendapat di depan umum.

Point 7 : Cek lah projector sebelum melakukan presentasi

Tidak ada artinya jerih payah anda menyiapkan slide atau demo software, jika anda tidak dapat mempresentasikannya pada hari H. Jangan sampai presentasi anda gagal hanya gara-gara alat tidak dapat bekerja dengan baik. Untuk menghindari kegagalan semacam ini, sebelum presentasi, periksalah apakah alat-alat tersebut dapat bekerja sebagaimana yang diharapkan.

Jika untuk presentasi tersebut, anda harus meminjam projector, periksalah spesifikasi dan cara instalasinya. Selanjutnya, datanglah lebih awal

(31)

Saat anda men-set tampilan proyektor, sebaiknya jangan memakai slide-slide yang akan dipresentasikan. Disarankan untuk menyiapkan beberapa slide yang berfungsi sebagai “test-pattern” di halaman-halaman awal file presentasi anda.

Tips-tips dalam presentasi penelitian adalah catatan Prof.Hasegawa

(Chukyo Univ) disampaikan ke anggota lab. Rangkuman tsb. bersumber dari artikel di Bio Nikkei business bulan November 2001, dan dimodifikasi

Referensi

Dokumen terkait

Membuat berbagai inferensi terhadap sekumpulan data yang berasal dari suatu sampel.. Tindakan inferensi tersebut seperti melakukan perkiraan, peramalan, pengambilan keputusan

Kesimpulan dari penelitian ini, yaitu dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe NHT ( Numbered Heads Together ) dapat menigkatkan hasil belajar siswa pada

1 Grafik rasio tekanan terhadap frekuensi pada corong berlapis serbuk batok dan kayu ketika chamber terhubung dengan rongga depan dan belakang (N) ... 2 Grafik rasio

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan teknik pencatatan pemetaan konsep berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas belajar dan

Goleman (Nurita, 2012) komponen kecerdasan emosi meliputi : a) mengenali emosi diri yaitu kemampuan untuk mengenali perasaan yang sedang terjadi, b) mengelola emosi

Isolasi dan identifikasi bakteri termofilik penghasil kitinase dari sumber air panas Danau Ranau Suma- tera Selatan, diperoleh 2 isolat yang mampu meng- hasilkan kitinase dengan

Dalam pemikiran Pancasila, nilai-nilai kemanusiaan universal yang bersumber dari hukum Tuhan, hukum alam, dan sifat-sifat sosial manusia juga meruapakan fundamen penting

Turbin Crossflow terdiri dari nosel yang mempunyai penampang berbentuk persegi panjang dengan lengkungan pada bagian penutup atasnya yang berfungsi mengarahkan aliran ke sudu pada