• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Menciptakan Manajemen Pemerintahan. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Upaya Menciptakan Manajemen Pemerintahan. docx"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas rahmat dan petunjuk-Nya saya dapat menyelesaikan penulisan karya tulis berupa makalah yang berjudul " Upaya Menciptakan Manajemen Pemerintahan yang Efektif ".

Sumber dari karya tulis ini berupa buku-buku ekonomi yang ditambah dengan informasi yang didapat dari hasil wawancara terhadap penduduk setempat, browsing di internet referensi buku dan sumber-sumber lainnya.

Diantara sumber-sumber tersebut, saya susun semua informasi dan fakta yang sesuai dengan karya tulis ini, sehingga menurut saya data-data di dalam karya tulis ini sudah cukup akurat.

Dalam penulisan karya tulis ini pastilah ada banyak kendala yang saya temui namun saya berhasil menghadapinya dan menyelesaikan karya tulis ini tepat waktu. Akhir kata jika ada sesuatu pada khususnya kata-kata yang tidak berkenan pada hati pembaca mohon dimaklumi. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Palembang, 19 Mei 2014 Penulis,

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan ... 3

1.4 Ruang Lingkup ... 4

1.5 Identifikasi Permasalahan ... 5

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Manajemen Pemerintahan Yang Efektif ... 6

2.2 Gambaran Umum Manajemen Pemerintahan Indonesia ... 7

2.3 Sasaran Manajemen Pemerintahan Yang Efektif ... 8

2.4 Upaya-Upaya Arah Kebijakan Menciptakan Manajemen Pemerintahan Yang Efektif ... 9

2.5 Program-Program Pembangunan ...10

2.6 Kendala Manajemen Pemerintahan Efektif ...10

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ... 11

3.2 Saran ... 12

(3)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu agenda pembangunan nasional adalah menciptakan tata pemerintahan yang bersih, dan berwibawa. Agenda tersebut merupakan upaya untuk mewujudkan Manajemen Pemerintahan yang baik dan efektif, antara lain: keterbukaan, akuntabilitas, efektifitas dan efisiensi, menjunjung tinggi supremasi hukum, dan membuka partisipasi masyarakat yang dapat menjamin kelancaran, keserasian dan keterpaduan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Untuk itu diperlukan langkah-langkah kebijakan yang terarah pada perubahan kelembagaan dan sistem ketatalaksanaan; kualitas sumber daya manusia aparatur; dan sistem pengawasan dan pemeriksaan yang efektif.

Dari sisi internal, faktor demokratisasi dan desentralisasi telah membawa dampak pada proses pengambilan keputusan kebijakan publik. Dampak tersebut terkait dengan, makin meningkatnya tuntutan akan partisipasi masyarakat dalam kebijakan publik; meningkatnya tuntutan penerapan prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik antara lain transparansi, akuntabilitas dan kualitas kinerja publik serta taat pada hukum; meningkatnya tuntutan dalam pelimpahan tanggung jawab, kewenangan dan pengambilan keputusan.

(4)

aparatur negara yang memiliki kemampuan pengetahuan dan keterampilan yang handal untuk melakukan antisipasi, menggali potensi dan cara baru dalam menghadapi tuntutan perubahan. Di samping itu, aparatur negara harus mampu meningkatkan daya saing, dan menjaga keutuhan bangsa dan wilayah negara. Untuk itu, dibutuhkan suatu upaya yang lebih komprehensif dan terintegrasi dalam mendorong peningkatan kinerja birokrasi aparatur negara dalam menciptakan pemerintahan yang bersih dan akuntabel yang merupakan amanah reformasi dan tuntutan seluruh rakyat Indonesia.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Pemerintahan yang Efektif? 2. Bagaimana Gambaran Umum Manajemen Pemerintahan Indonesia? 3. Apa Sasaran Manajemen Pemerintahan yang Efektif?

4. Apa Saja Arah Kebijakan/ Upaya Menciptakan Manajemen Pemerintahan yang Efektif?

5. Apa Program-Program Pembangunan Indonesia dalam Menciptakan Manajemen yang Efektif?

6. Apa Kendala Manajemen Pemerintahan Efektif?

C. Tujuan

Tujuan Pembuatan Makalah ini adalah untuk mengetahui tentang: 1. Manajemen Pemerintahan yang Efektif

2. Gambaran Umum Manajemen Pemerintahan Indonesia 3. Sasaran Manajemen Pemerintahan yang Efektif

4. Arah Kebijakan/ Upaya Menciptakan Manajemen Pemerintahan yang Efektif

5. Program-Program Pembangunan

(5)

D. Ruang Lingkup

Makalah ini membahas tentang Manajemen Pemerintahan yang Efektif Khusus di Negara Indonesia.

E. Identifikasi Permasalahan

Reformasi birokrasi belum berjalan sesuai dengan tuntutan masyarakat. Hal tersebut terkait dengan tingginya kompleksitas permasalahan dalam mencari solusi perbaikan. Demikian pula, masih tingginya tingkat penyalahgunaan wewenang, banyaknya praktek KKN, dan masih lemahnya pengawasan terhadap kinerja aparatur negara merupakan cerminan dari kondisi kinerja birokrasi yang masih jauh dari harapan.

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. Manajemen Pemerintahan Yang Efektif

Manajemen pemerintahan yang efektif adalah seperangkat proses yang diberlakukan dalam organisasi baik swasta maupun negeri untuk menentukan keputusan secara efektif dan tepat sasaran. Manajemen pemerintahan yang efektif ini walaupun tidak dapat menjamin sepenuhnya segala sesuatu akan menjadi sempurna - namun, apabila dipatuhi jelas dapat mengurangi penyalah-gunaan kekuasaan dan korupsi. Banyak badan-badan donor internasional, seperti IMF dan Bank Dunia, mensyaratkan diberlakukannya unsur-unsur Manajemen pemerintahan yang efektif sebagai dasar bantuan dan pinjaman yang akan mereka berikan.

Karakteristik Dasar Manajemen Pemerintahan Yang Efektif :

Manajemen pemerintahan yang efektif ini dapat dipahami dengan memberlakukan delapan karakteristik dasarnya yaitu:

1. Partisipasi aktif 2. Tegaknya hukum 3. Transparansi 4. Responsif

5. Berorientasi akan musyawarah untuk mendapatkan mufakat 6. Keadilan dan perlakuan yang sama untuk semua orang. 7. Efektif dan ekonomis

8. Dapat dipertanggungjawabkan

Berlakunya karakteristik-karakteristik diatas biasanya menjadi jaminan untuk :

 Meminimimalkan terjadinya korupsi

(7)

 Pandangan dan pendapat kaum yang paling lemah didengarkan dalam pengambilan keputusan.

1. Perencanaan

Pemilihan dan penentuan tujuan organisasi , kebijaksanaan, program, dan lain-lain

2. Pengorganisasian

Penentuan Sumber daya & kegiatan yang dibutuhkan, menyusun organisasi atau kelompok kerja, penugasan wewenang dan tanggatung jawab serta koordinasi

3. Penyusunan Personalia

Seleksi, latihan, pengembangan, penempatan, dan orientasi keryawan.

4. Pengarahan

Motivasi, komunikasi kepemimpinan untuk mengarahkan karyawan mengerjakan sesuatu yang ditugaskan kepadanya.

5. Pengawasan

Penetapan Standar, pengukuran pelaksanaa, dan pengambilan tindakan korektif.

B. Gambaran Umum Manajemen Pemerintahan Indonesia

Manajemen pemerintahan yang efektif pasti dapat tercapai dengan hubungan fungsi-fungsi manajemen yang baik. Seperti yang digambarkan pada bagan berikut.

Manajemen pemerintahan yang efektif pasti dapat tercapai dengan hubungan fungsi-fungsi manajemen yang baik. Seperti yang digambarkan pada bagan berikut.

(8)

merasa negeri ini bagaikan tanpa manajemen pemerintahan yang baik kalau tidak dapat dikatakan bagaikan negeri tanpa pemimpin.

Lihat saja misalnya soal program konversi minyak tanah ke elpiji yang berbuntut ledakan di sana-sini. Kemacetan lalu lintas yang makin akut. Harga kebutuhan pokok yang makin melambung. Persoalan penegakan hukum yang lebih berbau penyelesaian politik ketimbang penyelesaian hukum murni dan sebagainya.

Koordinasi antarkementerian atau antarinstitusi pemerintahan juga tidak berjalan baik.

Ini jauh berbeda dengan di era Orde Baru yang segalanya cepat ditangani meski demokrasi dulu hanyalah pesta rakyat semata tanpa esensi legitimasi politik. Seorang kawan Indonesianis asal Singapura,Bilveer Singh, pernah menyatakan bahwa di masa Orde Baru, di atas meja Panglima ABRI Jenderal Benny Moerdani,ada tiga pesawat telepon: satu yang langsung ke Istana, satu ke Mabes ABRI,dan satu lagi spesial telepon “sembako”(sembilan bahan pokok).

Saat itu memang seorang Menhankam/Pangab bukan hanya mengurusi pertahanan dan keamanan negara dalam arti sempit, melainkan juga mengurusi sembako. Di era Reformasi ini, sistem pemerintahan yang presidensial dengan multipartai sederhana kadang dikatakan menjadi kendala bagi efektivitas pemerintahan.

Kebijakan pemerintah dianggap dihalangi DPR. Memang ada beberapa kasus dimana DPR harus melakukan fungsi legislatifnya dalam menentukan arah kebijakan pemerintah, tapi bukan berarti DPR dikatakan sebagai penghalang bagi setiap kebijakan pemerintah. Kita juga tahu bahwa pemerintahan didukung oleh koalisi partai yang menguasai tiga perempat kursi parlemen.

(9)

soal ekonomi sampai sosial budaya. Namun adalah kenyataan pula jika pengarahan oleh Presiden berjalan dengan baik dan tidak ada perubahan kebijakan pemerintah di tengah jalan, para menteri dan jajaran eselon di bawahnya juga akan melaksanakan kebijakan pemerintah itu secara baik pula.

Kadang ada yang mengusulkan agar kata koordinasi diganti dengan kata sinergi lantaran sinergi lebih menunjukkan asas kesetaraan ketimbang koordinasi yang ada bau paternalistisnya. Namun, jika manajemen pemerintahan tidak didukung prinsip kepemimpinan yang jujur, adil, dan tegas seperti yang dikritik Pong Hardjatmo,tetap saja jalannya akan lamban dan penuh dengan kemunafikan politik.

Rakyat sebenarnya tidak mau tahu bagaimana keputusan dibuat, diambil,dan dilaksanakan, melainkan yang mereka ingin tahu adalah bentuk konkret dari implementasi kebijakan pemerintah tersebut. Rakyat hanya menginginkan agar harga-harga kebutuhan pokok terjangkau, pekerjaan juga tersedia dengan baik, harkat rakyat untuk mandiri juga dimungkinkan.

Namun yang dirasakan rakyat ialah saat mereka menuruti saja penggunaan gas sebagai konversi minyak tanah, mengapa itu tidak didukung oleh sistem pengamanan yang baik dari tabung-tabung gas dan perangkat pendukungnya? Mengapa pula politisi mesti ribut soal penegakan hukum yang dikaitkan dengan kepentingan politik para elite dan bukan memberi contoh bahwa hukum ditegakkan tanpa pandang bulu?

(10)

Kita lihat misalnya bahwa desentralisasi dan otonomi daerah lebih memberikan keuntungan politik dan ekonomi kepada para elite ketimbang kepada rakyat secara keseluruhan. Kita memang membutuhkan seorang pemimpin bangsa yang jujur, adil, cepat dan tegas dalam mengambil keputusan, bukan sebaliknya.

Seorang pemimpin pada tingkatan pemerintah pusat atau daerah harus memiliki pemahaman mengenai apa yang dirasakan rakyat, apa persoalan yang dihadapi bangsa ini, dan mengarahkan para pembantunya agar setiap kebijakan diimplementasikan secara apik. Kita juga ingin agar rakyat merasakan keadilan dari sebuah kebijakan pemerintah, bukan kebijakan yang lebih menguntungkan sesuatu golongan masyarakat atau kelompok.

Seorang pemimpin juga harus memiliki kemampuan manajerial yang baik, bukan hanya ingin menjaga imej atau nama baiknya. Keputusan politik memang tidak dapat menguntungkan semua orang, tapi adalah lebih baik jika keputusan itu benar-benar tertuju pada apa yang sepatutnya diberikan kepada rakyat. Rakyat juga ingin tahu apakah benar terjadi kebobrokan di aparat kepolisian kita sehingga rekening gendut sebagian oknum perwira tinggi polisi benar-benar dapat diusut tuntas tanpa pandang bulu.

Tanpa adanya manajemen pemerintahan yang baik, berbagai permasalahan akan semakin menumpuk dan menimbulkan kekecewaan yang mendalam pada rakyat. Jika kekecewaan itu sudah mencapai titik puncak,bukan mustahil anarki akan merajalela kembali. Demokrasi bukanlah ganjalan bagi pemerintah untuk menjalankan pemerintahan secara jujur, adil, dan tegas.Demokrasi justru menuntut akuntabilitas politik pemerintahan agar rakyat menikmati kesejahteraan dan keadilan.

C. Sasaran Manajemen Pemerintahan Yang Efektif

(11)

bertanggungjawab, yang diwujudkan dengan sosok dan perilaku birokrasi yang efisien dan efektif serta dapat memberikan pelayanan yang prima kepada seluruh masyarakat.

Untuk mewujudkan hal tersebut di atas, secara khusus sasaran yang ingin dicapai adalah:

1. Berkurangnya secara nyata praktek korupsi di birokrasi, dan dimulai dari tataran (jajaran) pejabat yang paling atas;

2. Terciptanya sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan yang bersih, efisien, efektif, transparan, profesional dan akuntabel; 3. Terhapusnya aturan, peraturan dan praktek yang bersifat

diskriminatif terhadap warga negara, kelompok, atau golongan masyarakat;

4. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik;

5. Terjaminnya konsistensi seluruh peraturan pusat dan daerah, dan tidak bertentangan peraturan dan perundangan di atasnya.

D. Upaya-Upaya Arah Kebijakan Menciptakan Manajemen Pemerintahan Yang Efektif

Dalam upaya untuk mencapai sasaran pembangunan penyelenggaraan negara dalam mewujudkan manajemen pemerintahan yang baik, efektif, Bersih dan Berwibawa, maka kebijakan penyelengaraan negara diarahkan untuk:

1. Menuntaskan penanggulangan penyalahgunaan kewenangan dalam bentuk praktik-praktik KKN dengan cara:

a. Penerapan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik (good governance) pada semua tingkat dan lini pemerintahan dan pada semua kegiatan;

(12)

c. Peningkatan efektivitas pengawasan aparatur negara melalui koordinasi dan sinergi pengawasan internal, eksternal dan pengawasan masyarakat;

d. Peningkatan budaya kerja aparatur yang bermoral, profesional, produktif dan bertanggung jawab;

e. Percepatan pelaksanaan tindak lanjut hasil-hasil pengawasan dan pemeriksaan;

f. Peningkatan pemberdayaan penyelenggara negara, dunia usaha dan masyarakat dalam pemberantasan KKN.

2. Meningkatkan kualitas penyelengaraan administrasi negara melalui: a. Penataan kembali fungsi-fungsi kelembagaan pemerintahan

agar dapat berfungsi secara lebih memadai, efektif, dengan struktur lebih proporsional, ramping, luwes dan responsif;

b. Peningkatan efektivitas dan efisiensi ketatalaksanaan dan prosedur pada semua tingkat dan lini pemerintahan;

c. Penataan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia aparatur agar lebih profesional sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat;

d. Peningkatan kesejahteraan pegawai dan pemberlakuan sistem karier berdasarkan prestasi;

e. Optimalisasi pengembangan dan pemanfaatan e-Government, dan dokumen/arsip negara dalam pengelolaan tugas dan fungsi pemerintahan.

3. Meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan dengan:

(13)

b. Peningkatan kapasitas masyarakat untuk dapat mencukupi kebutuhan dirinya, berpartisipasi dalam proses pembangunan dan mengawasi jalannya pemerintahan;

c. Peningkatan tranparansi, partisipasi dan mutu pelayanan melalui peningkatan akses dan sebaran informasi.

E. Program-Program Pembangunan

1. Program Penerapan Kepemerintahan Yang Baik

Program ini bertujuan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, profesional, responsif, dan bertanggungjawab dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan.

Kegiatan pokok yang dilaksanakan antara lain meliputi:

a. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan pelaksanaan prinsip-prinsip penyelenggaraan kepemerintahan yang baik;

b. Menerapkan nilai-nilai etika aparatur guna membangun budaya kerja yang mendukung produktifitas kerja yang tinggi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan negara khususnya dalam rangka pemberian pelayanan umum kepada masyarakat.

2. Program Peningkatan Pengawasan Dan Akuntabilitas Aparatur Negara

Program ini bertujuan untuk menyempurnakan dan mengefektifkan sistem pengawasan dan audit serta sistem akuntabilitas kinerja dalam mewujudkan aparatur negara yang bersih, akuntabel, dan bebas KKN. Kegiatan pokok yang dilaksanakan antara lain meliputi:

a. Meningkatkan intensitas dan kualitas pelaksanaan pengawasan dan audit internal, eksternal, dan pengawasan masyarakat;

(14)

c. Meningkatkan tindak lanjut temuan pengawasan secara hukum; d. Meningkatkan koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif; e. Mengembangkan penerapan pengawasan berbasis kinerja; f. Mengembangkan tenaga pemeriksa yang profesional;

g. Mengembangkan sistem akuntabilitas kinerja dan mendorong peningkatan implementasinya pada seluruh instansi;

h. Mengembangkan dan meningkatkan sistem informasi APFP dan perbaikan kualitas informasi hasil pengawasan; dan

i. Melakukan evaluasi berkala atas kinerja dan temuan hasil pengawasan.

3. Program Penataan Kelembagaan Dan Ketatalaksanaan

Program ini bertujuan untuk menata dan menyempurnakan sistem organisasi dan manajemen pemerintahan pusat, pemerintahan provinsi dan pemerintahan kabupaten/ kota agar lebih proporsional, efisien dan efektif.

Kegiatan pokok yang dilaksanakan antara lain meliputi :

a. Menyempurnakan sistem kelembagaan yang efektif, ramping, fleksibel berdasarkan prinsip-prinsip good governance;

b. Menyempurnakan sistem administrasi negara untuk menjaga keutuhan NKRI dan mempercepat proses desentralisasi;

c. Menyempurnakan struktur jabatan negara dan jabatan negeri;

d. Menyempurnakan tata laksana dan hubungan kerja antar lembaga di pusat dan antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota; e. Menciptakan sistem administrasi pendukung dan kearsipan yang

efektif dan efisien; dan

f. Menyelamatkan dan melestarikan dokumen/arsip negara.

4. Program Pengelolaan Sumber Daya Manusia Aparatur

(15)

dalam melaksanakan tugas kepemerintahan dan pembangunan. Kegiatan pokok yang dilaksanakan antara lain meliputi:

a. Menata kembali sumber daya manusia aparatur sesuai dengan kebutuhan akan jumlah dan kompetensi, serta perbaikan distribusi PNS;

b. Menyempurnakan sistem manajemen pengelolaan sumber daya manusia aparatur terutama pada sistem karier dan remunerasi; c. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia aparatur dalam

pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya;

d. Menyempurnakan sistem dan kualitas penyelenggaraan diklat PNS; e. Menyiapkan dan menyempurnakan berbagai peraturan dan

kebijakan manajemen kepegawaian; dan

f. Mengembangkan profesionalisme pegawai negeri melalui penyempurnaan aturan etika dan mekanisme penegakan hukum disiplin.

5. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Program ini bertujuan untuk mengembangkan manajemen pelayanan publik yang bermutu, tranparan, akuntabel, mudah, murah, cepat, patut dan adil kepada seluruh masyarakat guna menujang kepentingan masyarakat dan dunia usaha, serta mendorong partisipasi dan pemberdayaan masyarakat.

Kegiatan pokok yang dilaksanakan antara lain meliputi :

a. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dan dunia usaha.

b. Mendorong pelaksanaan prinsip-prinsip good governance dalam setiap proses pemberian pelayanan publik khususnya dalam rangka mendukung penerimaan keuangan negara seperti perpajakan, kepabeanan, dan penanaman modal;

(16)

debirokratisasi, dan privatisasi;

d. Meningkatkan penerapan sistem merit dalam pelayanan;

e. Memantapkan koordinasi pembinaan pelayanan publik dan pengembangan kualitas aparat pelayanan publik;

f. Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pelayanan publik;

g. Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat;

h. Mengembangkan partisipasi masyarakat di wilayah kabupaten dan kota dalam perumusan program dan kebijakan layanan publik melalui mekanisme dialog dan musyawarah terbuka dengan komunitas penduduk di masing-masing wilayah; dan

i. Mengembangkan mekanisme pelaporan berkala capaian kinerja penyelenggaraan pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota kepada publik.

6. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Negara

Program ini bertujuan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan administrasi pemerintahan secara lebih efisien dan efektif serta terpadu. Kegiatan pokok yang dilaksanakan antara lain meliputi:

a. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendukung pelayanan; dan

b. Meningkatkan fasilitas pelayanan umum dan operasional termasuk pengadaan, perbaikan dan perawatan gedung dan peralatan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan negara.

7. Program Penyelenggaraan Pimpinan Kenegaraan Dan Kepemerintahan

(17)

Kegiatan pokok yang dilaksanakan antara lain meliputi: a. Menyediakan fasilitas kebutuhan kerja pimpinan;

b. Mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi kantor kenegaraan dan kepemerintahan seperti belanja pegawai, belanja barang, belanja perjalanan, belanja modal, dan belanja lainnya; c. Menyelenggarakan koordinasi dan konsultasi rencana dan program

kerja kementerian dan lembaga;

d. Mengembangkan sistem, prosedur dan standarisasi administrasi pendukung pelayanan; dan

e. Meningkatkan fungsi manajemen yang efisien dan efektif.

F. Kendala Manajemen Pemerintahan Efektif

Kendala terbesar didalam suatu penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien untuk dapat melaksanakan program kerjanya adalah hambatan dibidang administrasi, manajemen dan birokrasi.

Manajemen adalah kelemahan yang paling signifikan yang membuat banyak program kerja tak berjalan dengan semestinya, dan biasanya berakhir dengan penghamburan uang, waktu dan tenaga. Kelemahan manajemen dan salah urus dikalangan birokrasi dan BUMN sudah merupakan hal yang kasat mata selama ini. Akan tetapi sampai saat ini belum terlihat kemajuan dan hasil yang cukup signifikan untuk perbaikannya, walaupun telah dilakukan upaya-upaya perbaikan pada beberapa tahun terakhir ini untuk melakukan perbaikan. Sampai saat ini BUMN/BUMD belum pernah bisa memberikan laporan kinerjanya, yang berupa neraca dan laporan laba –rugi secara transparan kepada rakyat/publik, padahal katanya adalah Perusahaan Milik Negara dan Negara itu adalah milik Rakyat.

(18)

BPK dan lembaga-lembaga pengawasan independen dengan tetap tingginya index korupsi di Indonesia.

(19)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Manajemen pemerintahan yang efektif adalah seperangkat proses yang diberlakukan dalam organisasi baik swasta maupun negeri untuk menentukan keputusan secara efektif dan tepat sasaran. Manajemen pemerintahan yang efektif ini walaupun tidak dapat menjamin sepenuhnya segala sesuatu akan menjadi sempurn namun, apabila dipatuhi jelas dapat mengurangi penyalah-gunaan kekuasaan dan korupsi.

Salah satu agenda pembangunan nasional adalah menciptakan tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Agenda tersebut merupakan upaya untuk mewujudkan Manajemen Pemerintahan yang baik dan efektif, antara lain: keterbukaan, akuntabilitas, efektifitas dan efisiensi, menjunjung tinggi supremasi hukum, dan membuka partisipasi masyarakat yang dapat menjamin kelancaran, keserasian dan keterpaduan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Untuk itu diperlukan langkah-langkah kebijakan yang terarah pada perubahan kelembagaan dan sistem ketatalaksanaan; kualitas sumber daya manusia aparatur; dan sistem pengawasan dan pemeriksaan yang efektif.

B. Saran

Referensi

Dokumen terkait

Dimana: Ta = Suhu rata-rata bulanan ( 0 C) I = Indeks panas Tahunan PET = Evapotranspirasi potensial (cm/bln) f = Faktor koreksi lamanya penyinaran matahari

Ibadah Youth Online GKI Bungur bersama Pos Jemaat Alam Sutera dan Sekolah Saint John diadakan pada hari ini Pk.. di channel youtube

Permasalahan transportasi yang umum terjadi di kota-kota berkembang adalah tingkat pertumbuhan kendaraan yang tinggi tanpa diimbangi dengan peningkatan infrastruktur

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pekerjaan terhadap infeksi Plasmodium falciparum di daerah endemis malaria di Penajam Paser Utara,

Kelapa Dalam unggul banyak tersebar di lahan kering iklim kering diharapkan melalui seleksi ketat di tingkat individu tanaman dapat diper- oleh genotipe-genotipe

Hasil penelitian ini menghasilkan nilai fekunditas optimum untuk kelompok perlakuan ablasi unilateral, yaitu dari perlakuan kombinasi udang galah ablasi

Berkembangnya pembangunan pariwisata selain mendatangkan banyak manfaat bagi masyarakat, yakni secara ekonomi, sosial dan budaya, juga bisa menimbulkan dampak

Puji syukur Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis mendapatkan restu, ridho, kasih sayang, dan nikmat yang luar