• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan PSAK eff 2015 2016 15112017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perkembangan PSAK eff 2015 2016 15112017"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PSAK eff 2016

NO STATUS

1 Amandemen PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri – eff 1 Jan 2016

2 Amandemen PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi – eff 1 Jan 2016

3 Amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi – eff 1 Jan 2016

4 Amandemen PSAK 19: Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi – eff 1 Jan 2016

5 Amandemen PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja – eff 1 Jan 2016 6 Amandemen PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan

Pengecualian Konsolidasi – eff 1 Jan 2016

7 Amandemen PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama – eff 1 Jan 2016

8 Amandemen PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi – eff 1 Jan 2016

9 ISAK 30: Pungutan– eff 1 Jan 2016

(3)

PSAK eff 2015

NO STATUS

1 PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian [1 Jan 2015] 2 PSAK 66: Pengaturan Bersama [1 Jan 2015]

3 PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain [1 Jan 2015] 4 PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar [1 Jan 2015]

5 ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan [1 Jan 2014]

6 ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas [1 Jan 2014]

7 ISAK 29: Biaya Pengupasan Lapisan Tanah tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka [1 Jan 2014] 8 PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan [1 Jan 2015]

9 PSAK 24: Imbalan Kerja [1 Jan 2015]

10 PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri [1 jan 2015]

11 PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama [1 Jan 2015] 12 PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian (1 Jan 2015]

13 PSAK 48: Penurunan Nilai Aset (1 Jan 2015]

14 PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (1 Jan 2015] 15 PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan (1 Jan 2015]

(4)
(5)

Kerangka Konseptual

Kerangka konseptul disahkan pada tanggal 28 September 2016

Bab 1 Tujuan Pelaporan Keuangan Bertujuan Umum

Bab 2 Entitas Pelapor

Bab 3 Karakteristik Kualitatif Informasi Keuangan yang Berguna

(6)

Kerangka Konseptual

Pendahuluan

Tujuan kegunaan dan keterbatasan pelaporan keuangan bertujuan

umum

Informasi tentang sumber daya ekonomi entitas pelapor, klaim

terhadap entitas, serta perubahan sumber daya dan klaim

BAB 1 TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN BERTUJUAN UMUM

Untuk ditambahkan

BAB 2 – ENTITAS PELAPORAN

Karakteristik kualitatif

Karakteristik fundamental: relevansi, representasi tepatKarakteristik peningkat: keterbandingan; keterverifikasian;

ketepatwaktuan; keterpahaman.

Kendala biaya pelaporan keuangan yang berguna

BAB 3 – KARAKTERISTIK KUALITATIF INFORMASI KEUANGAN YANG BERGUNA

Asumsi dasar; Unsur laporan keuangan; Pengakuan; Pengukuran;

Konsep pemeliharaan modal dan penetapan laba

BAB 4 – KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN

(7)
(8)

Ketentuan LK Tersendiri

Sebagai bagian dari informasi tambahan

Sebagai bagian dari informasi tambahan

Investasi dicatat dengan

menggunakan metode biaya atau ekuitas (amd 2015)

Dividen diakui saat ditetapkan

Investasi dicatat dengan

menggunakan metode biaya atau ekuitas (amd 2015)

Dividen diakui saat ditetapkan

Hanya untuk entitas

terkonsolidasi

Hanya untuk entitas

terkonsolidasi

Ketentuan

Ketentuan PenyajianPenyajian PengungkapanPengungkapan

(9)

Penyusunan LK Tersendiri

LK keuangan tersendiri disusun sesuai dengan SAK yang berlaku

kecuali yang diatur dalam ketentuan khusus.

Jika entitas induk menyusun LK tersendiri, maka entitas induk

mencatat investasi pada entitas anak, ventura bersama dan entitas asosiasi pada (Par 10):

biaya perolehan; atau

sesuai dengan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan

Pengukuran.; atau

menggunakan metode ekuitas sebagaimana dideskripsikan dalam PSAK

15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama.

Entitas induk menerapkan akuntansi yang sama untuk setiap

kategori investasi.

Investasi yang dicatat pada biaya perolehan atau menggunakan

metode ekuitas dicatat sesuai dengan PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan ketika

(10)

Penyusunan LK Tersendiri

Entitas Induk

mengakui dividen

dari entitas anak,

ventura bersama, atau entitas asosiasi dalam laporan

keuangan tersendiri ketika

hak menerima dividen

ditetapkan

.

Dividen diakui dalam laba rugi, kecuali jika entitas

(11)
(12)

Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura

Bersama PSAK 15

 Entitas Asosiasi  entitas yang mana investor memiliki pengaruh signifikan

Ventura Bersama pengaturan bersama yang para pihaknya memiliki

pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset neto dari pengaturan

Metode Ekuitas metode akuntansi di mana investasi awalnya dicatat

sebesar harga perolehan selanjutnya disesuaikan atas perubahan pascaperolehan  laba atau rugi dan penghasilan komprehensif lain.

 Harga perolehan awal + bagian laba – bagian rugi – bagian distribusi dari investee +/- penghasilan komprehensif

Ketika investasi rugi sehingga investasi menjadi negatif, maka

(13)

Penerapan Metode Ekuitas

Entitas dengan pengendalian bersama atau pengaruh

signifikan atas investee mencatat investasinya pada

entitas investasi atau ventura bersama dengan

menggunakan metode ekuitas, kecuali jika investasi

tersebut memenuhi syarat pengecualian penerapan

metode ekuitas

• Pengecualian – jika investasi dimilliki atau dimiliki secara tidak langsung melalui entitas modal ventura, reksa dana, unit

perwalian dan entitas serupa termasuk dana asuransi terkait investasi  dapat memilih menggunakan nilai wajar PSAK 55

(14)

Penghentian Metode Ekuitas

Jika entitas menjadi entitas anak  PSAK 65

Jika sisa kepentingan merupakan aset keuangan 

PSAK 55. Nilai wajar sisa kepentingan diangggap

sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset

keuangan sesuai PSAK 55, entitas mengakui

selisihnya sebagai laba rugi.

Ketika metode ekuitas dihentikan, seluruh jumlah

yang telah diakui dalam penghasilan komprehensif

lain menggunakan dasar yang sama jika investee

melepas aset dan liabilitas.

Jika investee menjadi investasi pada ventura

bersama atau sebaliknya, maka entitas melanjutkan

penerapan metode ekuitas dan tidak mengukur

(15)

Metode Ekuitas

Pada 1 Desember dibeli investasi sebesar 500.000 yang merupakan 25% kepemilikan pada PT. Mutiara. Pada 31 Desember Mutiara

melaporkan laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan sebesar 200,000. dan penghasilan komprehensif lain 40.000. dan

membagikan dividen 150.0000

Pada 1 Desember dibeli investasi sebesar 500.000 yang merupakan 25% kepemilikan pada PT. Mutiara. Pada 31 Desember Mutiara

melaporkan laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan sebesar 200,000. dan penghasilan komprehensif lain 40.000. dan

membagikan dividen 150.0000

Jan.1 Investasi jangka panjang 500.000

Kas 500.000

Des.31 Investasi jangka panjang 60.000 Pendapatan Investasi 50.000

Penghasilan komprehensif lain 10.000 (pengumuman laba bersih, 200,000 x 0.25)

Des.31 Kas 37.500

Investasi Jangka Panjang 37.500 (pengumuman dividen = 150,000 x 0.25)

Jan.1 Investasi jangka panjang 500.000

Kas 500.000

Des.31 Investasi jangka panjang 60.000 Pendapatan Investasi 50.000

Penghasilan komprehensif lain 10.000 (pengumuman laba bersih, 200,000 x 0.25)

Des.31 Kas 37.500

(16)

Kehilangan Pengaruh Signifikan

Pada 31 Desember 2015 Entitas menjual 20% kepemilikan pada PT. Intan dengan harga 4.000. Kepemilikan sebelum dilakukan penjualan 30%, saldo investasi sebelum dilakukan penjualan besar 3.000. Saldo penghasilan komprehensif terkait dengan investasi ini 500. Investasi tersisa diklasifikasikan sebagai avalaible for sale (AFS).

Pada 31 Desember 2015 Entitas menjual 20% kepemilikan pada PT. Intan dengan harga 4.000. Kepemilikan sebelum dilakukan penjualan 30%, saldo investasi sebelum dilakukan penjualan besar 3.000. Saldo penghasilan komprehensif terkait dengan investasi ini 500. Investasi tersisa diklasifikasikan sebagai avalaible for sale (AFS).

31 Des Kas 4.000

Investasi jangka pendek (afs) 2.000 Investasi jangka panjang 3.000 Keuntungan penjualan investasi 3.000 Penghasilan komprehensif lain 500

Penghasilan dari investasi 500

Jika 20% sama dengan 4.000 maka 10% = 2.000

Investasi tersisa akan dicatat sebesar 2.000 (nilai wajar dari 10%, nilai buku 1.000)

Keuntungan penjualan investasi:

Keuntungan dari investasi dijual 4.000 – 2.000 = 2.000

Keuntungan kenaikan investasi yang tersis 2.000 – 1.000 = 1.000

31 Des Kas 4.000

Investasi jangka pendek (afs) 2.000 Investasi jangka panjang 3.000 Keuntungan penjualan investasi 3.000 Penghasilan komprehensif lain 500

Penghasilan dari investasi 500

Jika 20% sama dengan 4.000 maka 10% = 2.000

Investasi tersisa akan dicatat sebesar 2.000 (nilai wajar dari 10%, nilai buku 1.000)

Keuntungan penjualan investasi:

Keuntungan dari investasi dijual 4.000 – 2.000 = 2.000

(17)

Contoh

Pada 1 Januari 2014, PT Andika membeli 30% saham berhak suara PT Semeru sebesar Rp4.000 milyar dengan laba rugi untuk tahun 2014 sd 2017

Nilai tercatat investasi:

Tahun 2014 Rp 1.000 milyar

Tahun 2015 Rp 0

Tahun 2016 Rp 0

Tahun 2017 Rp 1.600

Tahun Laba (rugi) PT Serbaneka

Porsi laba (rugi) utk PT. Aneka

Nilai tercatat

2014 (10.000) (3.000) 1.000

2015 (8.000) (2.400) (1.400)

2016 4.000 1.200 (200)

(18)
(19)

Aset tak berwujud – PSAK 19

Aset tak berwujud

memiliki manfaat ekonomi di masa

mendatang, dapat diukur dengan andal

Masa manfaat –

terbatas dan tidak terbatas

Direview setiap tanggal laporan keuangan

Ketentuan tentang masa manfaat tak terbatas

Model Biaya dan Model Revaluasi

Akuisisi aset tak berwujud dalam kombinasi bisnis

Akuisisi melalui hibah pemerintah

Biaya situs web bukan aset tak berwujud kecuali

(20)

Pengakuan dan Pengukuran

1. Perolehan terpisah

1. Perolehan terpisah

2. Akuisisi sebagai bagian dari kombinasi bisnis

2. Akuisisi sebagai bagian dari kombinasi bisnis

3. Pengakuisisian dengan hibah pemerintah

3. Pengakuisisian dengan hibah pemerintah

4. Pertukaran aset

4. Pertukaran aset

5. Goodwill yang dihasilkan internal

5. Goodwill yang dihasilkan internal

6. Aset tidak berwujud yang dihasilkan internal

6. Aset tidak berwujud yang dihasilkan internal

Biaya perolehan = harga beli dan segala biaya yang dapat dikaitkan secara langsung

Nilai wajar pada tanggal akuisisi Diakui pada nilai wajar atau pada nilai nominalnya

Nilai wajar, kecuali tidak ada

substansi komersial (nilai tercatat aset yang dilepas)

(21)

Aset Tidak Berwujud - Internal

Dalam menentukan apakah aset tidak berwujud yang

dihasilkan internal memenuhi syarat untuk diakui, entitas

menggolongkan proses dihasilkannya aset menjadi dua

tahap:

1.Tahap Riset, dan

2.Tahap Pengembangan

Riset adalah penelitian orisinal dan terencana

yang dilaksanakan dengan harapan memperoleh

pembaruan pengetahuan dan pemahaman teknis atas ilmu yang baru

Pengembangan adalah penerapan temuan riset atau pengetahuan lainnya pada suatu rencana atau

rancangan produksi bahan baku, alat, produk, proses, sistem, atau jasa

yang sifatnya baru atau yang

mengalami perbaikan substansial, sebelum dimulainya produksi

(22)

ATB Dihasilkan Internal - Pengembangan

Aset tidak berwujud yang timbul dari kegiatan Pengembangan,

diakui jika, dan hanya jika,terpenuhi semua hal ini:

Kelayakan teknis penyelesaian

Niat menyelesaikan dan menggunakan atau menjualnya Kemampuan menggunakan atau menjual

Kemungkinan besar menghasilkan manfaat ekonomis masa depan

Tersedianya sumber daya teknis, keuangan, dan sumber daya lainnya untuk menyelesaikan dan, menggunakan atau

menjualnya

Kemampuan mengukur secara andal pengeluaran terkait aset

(23)

Aset Tidak Berwujud - Internal

Kapan pengeluaran dikapitalisasi?

Tanggal 1 – Tahap Pengembangan dimulai

Tanggal 2 – Kriteria Pengakuan terpenuhi

Tanggal 3 – Tanggal aset baru hasil pengembangan siap digunakan

Pengembangan 2 400

Pengembangan 2 400

Tanggal 1 Tanggal 2 Tanggal 3

Dibebankan dan tidak dapat disajikan kembali

Dikapitalisasi sebagai aset tidak berwujud =

(24)

PSAK 19 – Penyesuaian 2015

• Jumlah tercatat bruto disajikan kembali secara konsisten dengan revaluasi jumlah tercatat tersebut dan akumulasi penyusutannya disesuaikan untuk menyamakan perbedaan antara jumlah

tercatat bruto dengan jumlah tercatat setelah memperhitungkan akumulasi rugi penurunan nilai; atau

• Akumulasi penyusutan dieliminasi terhadap jumlah tercatat bruto aset.

Mengklarifikasi bahwa ketika entitas menggunakan model revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan kembali pada

(25)
(26)

Penurunan Nilai – PSAK 48

Pada setiap tanggal neraca, perusahaan harus mereview ada atau

tidaknya indikasi penurunan nilai aktiva.

Pertimbangan dalam menentukan penurunan nilai :Informasi dari luar perusahaan

Informasi dari dalam perusahaan

Jumlah terpulihkan suatu aset atau unit penghasil kas adalah jumlah

yang lebih tinggi antara nilai wajarnya dikurangi biaya

pelepasandengan nilai pakainya.

Jika nilai yang dapat diperoleh kembali dari suatu aktiva lebih kecil

dari nilai tercatatnya maka nilai tercatat harus diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali.

Penurunan tersebut merupakan rugi penurunan nilai aset dan harus

segera diakui sebagai beban pada laporan laba rugi.

Beban depresiasi aktiva untuk periode yang akan datang harus

(27)

Identifikasi Aset Penurunan Nilai

Terlepas apakah terdapat indikasi penurunan nilai entitas harus:

Minimal setahun sekali, melakukan pengujian penurunan nilai (impairment test).

Aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatasAset tidak berwujud yang belum digunakan

Goodwill yang diperoleh dalam kombinasi bisnis

Menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai

Menilai apakah terdapat indikasi suatu aset

mengalami penurunan nilai Entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset.Entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset.

Akhir

periode

(28)

Pendekatan Umum dari Pengukuran Penurunan Nilai

Carrying

Amount

Carrying

Amount

Aset

Aset

Nilai

Nilai

Akumulasi

Nilai Wajar

(29)

Contoh: Misalkan PT Anggrek melakukan uji penurunan nilai terhadap pabrik yang dimilikinya. Nilai tercatat dari peralatan sebesar Rp 400 juta, nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual Rp360 juta dan nilai pakainyaRp 410 juta.

Rp 400 juta Rp 410 juta

Rp 360 juta Rp 410 juta

Tidak ada penurunan nilai

(30)

Contoh: Misalkan infromasi PT Mawar yang tersedia sama kecuali nilai pakai dari pabrik sebesar Rp 350 juta.

Illustration 11-15

Rp 400 juta Rp 360 juta

Rp 350 juta Rp40 juta Rugi Penurunan Nilai

Ilustrasi Penurunan Nilai 2

Rp 360 juta

Dr. Kerugian Penurunan Nilai Rp 40 juta

(31)

Unit Penghasil Kas (UPK)

Jumlah terpulihkan dari aset individual tidak dapat

ditentukan jika:

(a) nilai pakai aset tidak dapat diestimasi mendekati nilai wajarnya dikurangi biaya pelepasan; dan

(b) aset tidak menghasilkan arus kas masuk yang independen dari kelompok aset lain.

Tidak mungkin mengestimasi jumlah terpulihkan

aset individual  menentukan nilai terpulihkan dari unit penghasil kas yang mana aset tercakup (aset dari unit penghasil kas = UPK).

Unit penghasil kas aset  kelompok terkecil

dari aset yang termasuk aset tersebut dan menghasilkan arus kas masuk yang independen dari arus kas masuk dari aset atau kelompok aset lain.

PSAK 48 Par 67

(32)

Unit Penghasil Kas

Rugi Penurunan Nilai

diakui untuk UPK

jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan dari unit tersebut (kelompok dari unit) < jumlah tercatatnya.

dialokasikan untuk mengurangi jumlah tercatat aset dari unit tersebut (kelompok dari unit)

dengan urutan sbb:

(a) pertama, untuk mengurangi jumlah tercatat atas setiap goodwill yang dialokasikan ke unit penghasil kas tersebut (kelompok dari unit); dan

(b)selanjutnya, ke aset lain dari unit tersebut (kelompok dari unit) dibagi pro rata atas dasar jumlah tercatat setiap aset di dalam unit tersebut (kelompok dari unit).

(33)

Pembalikan Rugi Penurunan Nilai

Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode-periode sebelumnya untuk aset selain goodwill harus dibalik jika, dan hanya jika,

terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan atas aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir

diakui.

jika kasusnya seperti ini, jumlah tercatat aset, (ada pengecualian) dinaikkan ke jumlah

terpulihkannya.

Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi

penurunan nilai

(34)

Suatu unit penghasil kas memiliki aset bersih berikut ini:

Rp M

Goodwill 10

Properti 20

Pabrik dan Peralatan 30 60

Nilai yang dapat dipulihkan sebesar Rp 45 M.

Diminta : Alokasikan kerugian penurunan nilai pada aset bersih perusahaan.

Kasus

Goodwill Properti Pabrik & Peralatan

Total

Nilai buku 10 20 30 60

Penurunan Nilai (10) (2) (3) (15)

(35)
(36)

Instrumen Keuangan 50,55,60

• Definisi dan klasifikasi • Pemisahan liabilitas

keuangan dan ekuitas

• Akuntansi untuk instrumen keuangan majemuk.

• Akuntansi untuk penarikan saham dan saham treasury • Saling hapus atas aset dan

liablitas

Definisi, klasifikasi dan reklasifikasi

• Pengakuan dan penghapusan

• Pengukuran setelah pengakuan awal

• Akuntansi untuk derivarif untuk diperdagangkan dan hedging.

Instrumen Keuangan

IAS 32

IAS 39

IFRS 7

PSAK 50

PSAK 55

PSAK 60

Pengungkapan

(37)

Klasifikasi Instrumen Keuangan

Definisi Instrumen Keuangan

setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas dan kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain

Kewajiban kontraktual Kas

Kontrak diselesaikan dengan instrumen

ekuitas entitas Hak

kontraktual Instrumen

ekuitas entitas lain

Aset Keuangan

Liabilitas keuangan

kontrak yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas entitas

Ekuitas

(38)

Instrumen Keuangan

setiap kontrak yang menambah nilai:

►aset keuangan entitas , dan (disisi lain)

kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain.

Aset Keuangan

Kas

Instrumen ekuitas yang diterbitkan

entitas lain

Hak kontraktual:

• untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain; atau

• untuk mempertukarkan aset keuangan dengan entitas lain dengan kondisi berpotensi untung; atau

 Kontrak yang akan diselesaikan dengan penerbitan instrumen ekuitas entitas

• nonderivatif • derivatif

Kewajiban Keuangan

Kewajiban kontraktual:

• untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain; atau

• untuk mempertukarkan aset keuangan atau kewajiban keuangan dengan entitas lain dengan kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan entitas;

kontrak yang akan atau mungkin

diselesaikan dengan menggunakan instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas dan merupakan suatu:

(39)

Definisi

Penyajian

Liabilitas dan Ekuitas

Instrumen Keuangan majemukSaham Treasuri

Bunga Dividen, keuntungan dan kerugian

Saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan

(40)

• Penerbit instrumen keuangan pada saat pengakuan awal mengklasifikasikan instrumen tersebut atau komponennya sebagai liabilitas keuangan, aset

keuangan, atau instrumen ekuitas sesuai dengan substansi perjanjian

kontraktual dan definisi liabilitas keuangan, aset keuangan, dan instrumen ekuitas. - PAR 11

• Penerbit instrumen keuangan nonderivatif mengevaluasi persyaratan instrumen keuangan untuk menentukan apakah instrumen tersebut mengandung

komponen liabilitas dan ekuitas. Komponen tersebut diklasifikasikan

secara terpisah sebagai liabilitas keuangan, aset keuangan,, atau instrumen ekuitas sesuai dengan ketentuan di paragraf 11.

• Entitas mengakui secara terpisah komponen instrumen keuangan yang:

menimbulkan liabilitas keuangan bagi entitas; dan

memberikan opsi bagi pemegang instrumen untuk mengkonversi instrumen

keuangan tersebut menjadi instrumen ekuitas dari entitas yang bersangkutan.

(41)

Saham Treasuri

Jika entitas. memperoleh kembali instrumen ekuitasnya,

maka instrumen tersebut (

saham treasuri

)

dikurangkan dari ekuitas

.

Keuntungan atau kerugian

yang timbul dari pembelian,

penjualan, penerbitan, atau pembatalan instrumen

ekuitas entitas tersebut

tidak diakui dalam laba rugi

.

Saham treasuri tersebut dapat diperoleh dan dimiliki

oleh entitas yang bersangkutan atau oleh anggota lain

dalam kelompok usaha yang dikonsolidasi. Imbalan

(42)
(43)

Jenis Instrumen Keuangan

Aset Keuangan yang diukur pada nilai wajar

melalui laporan laba rugi Investas dimiliki hingga

jatuh tempo Pinjaman diberikan dan

Piutang Aset keuangan

tersedia untuk dijual

Liabilitas Keuangan yang diukur pada nilai wajar

melalui laporan laba rugi

Derivatif Biasa

Derivatif Melekat

Atas Nilai Wajar

Atas Arus Kas

Atas Investasi Neto pada Operasi Luar

(44)

PSAK 55

Pada pengakuan awal menggunakan nilai wajar. Biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung:

 Dibebankan untuk aset keuangan atau kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan menambah nilai perolehan untuk lainnya

Pengukuran aset keuangan

• Nilai wajar

Biaya diamortisasi

Biaya (penggunaan terbatas hanya jika nilai wajar tidak dapat ditentukan)

Penyisihan piutang mengikuti aturan penurunan nilai instrumen keuangan, berdasarkan bukti obyektif pada tanggal neraca.

• Reklasifikasi antar instrumen mengikuti aturan tainting rule.

Derecognition kombinasi pendekatan risk & reward dan control. Evaluasi atas risk and reward dilakukan terlebih dahulu setelah itu baru transfer of control. • Harga pasar atas aset yang dimiliki atau liabilitas yang akan diterbitkan adalah

harga penawaran(bid price) dan untuk aset yang akan dibeli atau liabilitas yang dimiliki adalah harga permintaan (asking price).

(45)

PSAK 55– Instrumen keungan pengakuan dan Pengukuran

Bukti obyektif atas penurunan nilai aset keuangan dan

penilaiannya dilakukan setiap tanggal laporan keuangan.

Penilaian penurunan nilai dilakukan secara individu dan kolektif

Pengujian penurunan nilai secara individu untuk yang signifikan

Jika tidak ada penurunan nilai akan dilakukan penurunan nilai secara

kolektif.

Pembalikan atas penurunan atas piutang, investasi HTM dan

AFS instrumen utang dapat dilakukan jika memenuhi kriteria.

Untuk AFS instrument ekuitas tidak diperkenankan

Reklasifikasi menjadi atau keluar dari FVPL dilarang yang

(46)

46

Pengukuran Awal

Aset dan Kewajiban

Keuangan

Diukur pada nilai wajar

melalui laba rugi

Nilai wajar

(biaya transaksi expense)

Tidak diukur pada nilai

wajar melalui laba rugi

Nilai wajar ditambah

Biaya Transaksi

(47)

Pengukuran Selanjutnya

Klasifikasi Neraca TransaksiBiaya gan atau Keuntun Kerugia

an Nilai Pembalikan Penurun

an Nilai

FVTPL Nilai wajar Dibebankan Laba atau rugi Laba atau rugi By default By default

HTM Biaya Diberikan dan

Piutang

Biaya diamortisa

si

Dikapitalisas

(48)

Pengukuran Selanjutnya

Klasifikasi Jenis / Biaya

n Nilai Pemulihan Penuruna

n Nilai

AFS

Utang/

Dikapitalisasi Nilai wajar komprehensiPendapatan f lain*

Laba Rugi Laba Rugi Laba Rugi

Ekuitas/

Dikapitalisasi Nilai wajar Pendapatan komprehensi f lain*

Laba Rugi Laba Rugi Pendapatan komprehens

if lain

Ekuitas: Tidak dapat diukur secara

andal/ Dikapitalisasi

Harga

perolehan - Laba Rugi Laba Rugi

(49)

Transfer / Reklasifikasi

Diijinkan jika ada perubahan intensi.

HTM

AFS

FVTPL

Diijinkan namun harus

memenuhi

TAINTING RULE

Loans & Receiva

ble

Situasi

(50)

Suku bunga efektif

Suku bunga yang menyamakan antara nilai awal aset

dengan nilai kini dari pembayaran yang diterima di

masa mendatang.

Nilai awal aset keuangan termasuk biaya transaksi

dan biaya lain terkait dengan perolehan/penerbitan

aset/liabilitas keuangan

Suku bunga efektif tidak selalu sama dengan suku

bunga yang ditetapkan.

Suku bunga efektif digunakan untuk mengitung

amortisasi premium atau diskon

(51)

Ilustrasi Provisi

Enitas A memberikan pinjaman Rp 600.000 bunga 8%,

tahunan. Bunga sebesar 8% kali total pinjaman dibayarkan

setiap akhir tahun dan pokok dilunasi pada akhir tahun

ketiga. Entitas A membebankan provisi 4%, yang dipotong

dari pinjaman yang diberikan

Enitas A memberikan pinjaman Rp 600.000 bunga 8%,

tahunan. Bunga sebesar 8% kali total pinjaman dibayarkan

setiap akhir tahun dan pokok dilunasi pada akhir tahun

ketiga. Entitas A membebankan provisi 4%, yang dipotong

dari pinjaman yang diberikan

Jumlah pinjaman yang diberikan / diterima sebesar

600.000 dikurang 4% = 576.000. Dihitung ulang bunga

efektif. Tingkat bunga yang menyamakan nilai kini kas

yang akan diterma dengan nilai pinjaman 576.000

(52)

Ilustrasi Provisi 1

• Tingkat suku bunga efektif lebih besar karena nilai uang yang diberikan lebih kecil.

• Perusahaan tetap akan memperoleh pembayaran bunga 8% dari pokok

• Tingkat suku bunga efektif dihitung

sebesar 9,59708%. • Tingkat suku bunga

efektif lebih besar karena nilai uang yang diberikan lebih kecil.

• Perusahaan tetap akan memperoleh pembayaran bunga 8% dari pokok

• Tingkat suku bunga efektif dihitung

(53)

Ilustrasi Provisi… Lanjutan

Piutang

576.000

Kas

576.000

(sebagai alternatif pinjaman dapat dicatat sebesar

600.000 dan dikurangi diskon sebesar 4.000)

 

Jurnal pembayaran bunga akhir tahun pertama dan

amortisasi biaya transaksi

Kas

48.000

Pinjaman yang diberikan 7.279

Pendapatan bunga

55.279

Pendapatan bunga dihitung dari bunga efektif

Piutang

576.000

Kas

576.000

(sebagai alternatif pinjaman dapat dicatat sebesar

600.000 dan dikurangi diskon sebesar 4.000)

 

Jurnal pembayaran bunga akhir tahun pertama dan

amortisasi biaya transaksi

Kas

48.000

Pinjaman yang diberikan 7.279

Pendapatan bunga

55.279

(54)

Penurunan Nilai – Konsep Umum

Pada

setiap pelaporan aset keuangan harus dievaluasi

apakah

terdapat bukti objektif penurunan nilai

Jika

terdapat bukti objektif

maka akan diakui

kerugian

penurunan nilai

Bukti objektif

terjadi akibat

dari satu atau lebih

peristiwa setelah

pengakuan awal yang merugikan

dan

berdampak pada arus

(55)

Impairment of Financial Assets

Measured at Amortized Cost

Individually Collectively Test for impairment for

Financial Assets

Individually Significant Not Individually Significant Individually

Fail Pass Fail Pass

Collectively tested with similar credit

(56)
(57)

PSAK 56 : Laba Per Lembar Saham

Menetapkan teknik perhitungan, penyajian, dan

pengungkapan LPS.

Meningkatkan daya banding kinerja antar perusahaan

dan antar periode.

57

Laba Bersih Residual Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham Biasa

Laba Bersih Residual Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham Biasa

Penyesuaian atas Efek berpotensi saham biasa

yang dilutif

Penyesuaian atas Efek berpotensi saham biasa

(58)

PT. Melati memiliki income sebesar 210.000 untuk tahun 2014 dan rata-rata jumlah lembar saham beredar 100.000 saham.

Perusahaan memiliki dua obligasi konversi.

Obligasi 6% dengan nilai total 1.000.000 yang dapat dikonversi menjadi 20.000 saham biasa. Bunga terkait dengan utang obligasi tersebut sebesar 62.000.

Obligasi 7% dijual dengan total 1.000.000 pada 1 april 2014 dan dapat dikonversi menjadi 32.000 saham. Bunga terkait dengan obligasi tersebut untuk tahun 2014 sebesar 80.000

EPS Dasar 210.000 / 100.000 = 2.1

Ilustrasi Laba Per Lembar Saham

(59)

Menghitung

Diluted

EPS, dimulai dari EPS Dasar 2,1

2,10 Pengaruh

LPS= 1,86

6% Debentures 7% Debentures Basic

EPS

Ilustrasi Laba Per Lembar Saham

(60)
(61)

Provisi dan Kontijensi – PSAK 57

Provisi liabilitas yang waktu atau jumlahnya belum pasti, diakui jika

(a) Memiliki kewajiban kini

(b) Penyelesaian mengakibatkan arus keluar sumber daya

(c) Estimasi yang andal

Kewajiban kontinjensi adalah:

(a) kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan

keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa datang yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas; atau

(b) kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, tetapi tidak diakui karena:

(c) tidak terdapat kemungkinan besar entitas mengeluarkan sumber daya yang mengan dung manfaat ekonomis (selanjutnya disebut sebagai “sumber daya”) untuk menyelesaikan kewajibannya; atau

(62)

Contoh

PT. Matahara perusahaan ritel yan mempunyai kebijakan

mengembalikan uang pembelian dari pelanggan yang tidak puas, meskipun tidak ada kewajiban hukum yang mengharuskan entitas untuk mengembalikan uang konsumen.

1. Peristiwa mengikat adalah peristiwa penjualan produk, yang menimbulkan kewajiban konstruktif karena tindakan entitas telah

menciptakan ekspektasi yang valid bagi pembeli bahwa entitas akan mengembalikan uang mereka.

2. Terdapat kemungkinan besar keluarnya sumber daya, yaitu sebagian barang akan dikembalikan dan perusahaan

mengembalikan uang pelanggan (par 24)

3. Perusahaan harus mengakui kewajiban diestimasi sebesar

(63)

Contoh

• Pemerintah mengumumkan perubahan dalam peraturan Pajak Penghasilan.

Akibatnya, perusahaan yang bergerak di sektor jasa keuangan harus

melakukan pelatihan ulang terhadap sejumlah besar pegawai

penjualan dan administrasi agar dapat terus memenuhi peraturan yang berlaku di bidang jasa keuangan.

Pada akhir periode pelaporan, pelatihan ulang terhadap karyawan

belum dilakukan.

1. Belum timbul kewajiban karena peristiwa yang mengikat (yaitu pelatihan ulang) belum terjadi.

(64)
(65)

PSAK 58

Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan operasi dihentikanKriteria :

aset (atau kelompok lepasan) harus berada dalam keadaan yang dapat dijual dengan segera

penjualan tersebut dapat dikatakan sangat mungkin terjadi,

manajemen pada hirarki yang memadai harus mempunyai komitmen terhadap rencana penjualan aset.

Diukur pada nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatat dan nilai

wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual, dan penyusutan atas aset tersebut dihentikan

Aset yang Dimiliki untuk Dijual disajikan sebagai aset lancar dan

terpisah dari pos lainnya.

Jika rencana penjualan tidak dilakukan maka asset direklasifikasi ke

kelompok asset awal. Jika asset tersebut didepresiasikan maka

(66)

PSAK 58 – Penyesuaian 2016

PSAK 58 (Penyesuaian 2016) mengklarifikasi bahwa perubahan dari

satu metode pelepasan ke metode pelepasan lainnya dianggap

sebagai rencana awal yang berkelanjutan dan bukan sebagai rencana pelepasan baru.

Penyesuaian ini juga mengklarifikasi bahwa perubahan metode

(67)

Klasifikasi Aset Tidak Lancar Dimiliki untuk Dijual

Syarat yang harus terpenuhi:

Berada dalam keadaan dapat/tersedia dijual

Penjualannya harus sangat mungkin terjadi (highly probable)

Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual

Jumlah tercatatnya akan dipulihkan melalui transaksi penjualan daripada melalui pemakaian

berlanjut

Jumlah tercatatnya akan dipulihkan melalui transaksi penjualan daripada melalui pemakaian

berlanjut

(68)

Pengukuran – contoh 1

a. Pada saat reklasifikasi aset tgl 1 Desember 2007:

Aset dipindahkan dari kelompok Aset Tetap ke kelompok Aset dimiliki untuk dijual

Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset tsb adalah Rp77juta (Rp80 – Rp3juta). Jumlah ini lebih tinggi dari nilai tercatat aset sebesar

Rp73juta (Rp100 – ((Rp100-Rp10)/10 X 3). Jadi Aset tetap diukur sebesar Rp73juta.

b. Pada saat dijual tgl 30 Juni 2008, mengakui laba dari penjualan sebesar Rp4juta (perolehan Rp77juta – nilai tercatat kini Rp73juta)

• PT XYZ mempunyai aset tetap yang diperoleh 1 Desember 2004 pada biaya perolehan Rp100juta.

• Nilai residu aset diestimasikan sebesar Rp10juta dan masa manfaat 10 tahun. Pada 1 Desember 2007, aset tsb diklasifikasikan sebagai “aset dimiliki untuk dijual”.

(69)

Contoh 1

Jurnal:

1 Desember 2007

Dr. Aset dimiliki untuk dijual Rp73juta

Dr. Akumulasi depresiasi Rp27juta Cr.Aset tetap Rp100juta

30 Juni 2008

Dr. Kas Rp77juta

(70)

Pengukuran – Contoh 2

Sama seperti contoh sebelumnya, namun nilai wajar aset diestimasi Rp40juta dan biaya menjual Rp2juta. Aset dijual pada tgl 30 Juni 2008 seharga Rp30juta. • 1 Desember 2007

Nilai tercatat = Rp73juta

Nilai wajar – biaya menjual = Rp40 – Rp2 juta = Rp38juta

– Nilai aset direklasifikasi dan diukur pada nilai wajar dikurangi biaya menjual sebesar Rp38juta (lebih rendah)

Rugi penurunan nilai diakui = Rp73 – Rp38 juta = Rp35juta

• Jurnal 1 Des 2007

Dr. Aset dimiliki untuk dijual Rp38juta Dr. Akumulasi penyusutan Rp27juta Dr. Rugi penurunan nilai Rp35juta

Cr. Aset tetap Rp100juta

• Jurnal 30 Juni 2008, terdapat tambangan kerugian karena aset terjual dengan harga 30juta

• Jurnal Dr. Kas Rp30juta Dr. Kerugian penjualan aset Rp 8juta

(71)
(72)

Laporan Keuangan Konsolidasian PSAK 65

Entitas induk yang mengendalikan satu atau lebih entitas lain

menyajikan laporan keuangan konsolidasian

Investor mengendalikan investee ketika investor terekspos atau

memiliki hak imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee melalui kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaan investee; jika dan hanya jika memiliki

Kekuasaan atas invesste

Eksposure atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya

dengan investee

Kemampuan untuk menggunakaan kekuasaaanya atas investee

untuk mempengaruhi imbal hasil investor.

Entitas menyusun laporan keuangan konsolidasian dengan

(73)

Kehilangan pengendalian – entitas induk

(31)

Mereklasifikasi ke laporan laba rugi, atau mengalihkan

secara langsung ke saldo laba jika disyaratkan oleh

SAK lain, sejumlah yang diidentifikasi dalam paragraf

32; dan

Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai

keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi

yang dapat diatribusikan pada entitas induk.

Keuntungan/ Kerugian dlm LR

Nilai wajar investasi tersisa

Nilai wajar investasi tersisa

Saham / Aset diterima (pembayaran)

Nilai investasi

tercatat SELISIH

Reklasifikasi ke Saldo

(74)

Contoh

• A memiliki 45% hak suara B; sisa 55% hak suara B dimiliki oleh berbagai pihak yang tersebar secara luas (tidak ada salah satu pihak yang memiliki > 1% hak suara)

A memiliki kekuasaan atas B, karena A mempunyai hak suara mayoritas B (berdasarkan ukuran absolut)

A memiliki 45% hak suara B; sisa 55% hak suara B dimiliki oleh berbagai pihak yang tersebar secara luas (tidak ada salah satu pihak yang memiliki > 1% hak suara)

A memiliki kekuasaan atas B, karena A mempunyai hak suara mayoritas B (berdasarkan ukuran absolut)

• C memiliki 45% hak suara D; sisa 55% hak suara D dimiliki oleh dua pihak lain (masing‐masing memiliki 26%) dan 3% dimiliki oleh tiga pihak lain yang masingmasing memegang 1%.

• C tidak memiliki kekuasaan atas D, karena jika dua pihak yang memiliki masing‐masing 26% bersamas-ama dapat mencegah pihak C untuk mengambil keputusan terkait aktivitas relevan.

• C memiliki 45% hak suara D; sisa 55% hak suara D dimiliki oleh dua pihak lain (masing‐masing memiliki 26%) dan 3% dimiliki oleh tiga pihak lain yang masingmasing memegang 1%.

(75)

Contoh

AAA memiliki 35% hak suara BBB, tiga pemegang saham lain

memiliki masing-masing 5%, dan 50% pemegang saham lainnya dengan masing-masing kurang 1%. RUPS terakhir dihadiri oleh 75% AAA tidak memiliki kekuasaan atas BBB

AAA memiliki 35% hak suara BBB, tiga pemegang saham lain

memiliki masing-masing 5%, dan 50% pemegang saham lainnya dengan masing-masing kurang 1%. RUPS terakhir dihadiri oleh 75% AAA tidak memiliki kekuasaan atas BBB

• AAA memiliki38% hak suara BBB, tiga pemegang saham lain memiliki masing-masing 4%, dan 50% pemegang saham lainnya dengan masing-masing kurang 1%. RUPS terakhir dihadiri oleh 75% AAA memiliki kekuasaan atas BBB?

(76)

Contoh Kehilangan Pengendalian

Amarta memiliki 100% saham Barata (aset neto Rp500)

Amarta menjual 85% saham Barata , sisa 15% saham BBB

diklasifikasikan sbg AFS

Hasil penjualan 85% saham Barata Rp750Nilai wajar sisa 15% saham Barata Rp130

Amarta memiliki 100% saham Barata (aset neto Rp500)

Amarta menjual 85% saham Barata , sisa 15% saham BBB

diklasifikasikan sbg AFS

Hasil penjualan 85% saham Barata Rp750Nilai wajar sisa 15% saham Barata Rp130

Investasi pada Barata (aset keuangan) 130 Kas dan setara kas 750

Investasi pada Barata (entitas anak) 500 Keuntungan 380

Keuntungan =

85%  750 - 85% x 500 = 325 15%  130 – 15%x 500 = 55

(77)

Contoh tidak Kehilangan

Pengendalian

AAA memiliki 100% saham BBB (aset neto Rp4.000)

AAA menjual 10% saham BBB seharga Rp500

AAA memiliki 100% saham BBB (aset neto Rp4.000)

AAA menjual 10% saham BBB seharga Rp500

Kas 500

Investasi pada BBB(4.000 x 10%) 400 Keuntungan (ekuitas) 100

Kas 500

(78)
(79)

Pengaturan Bersama PSAK 66

Pengaturan bersama adalah pengaturan yang dua atau lebih pihak

memiliki pengendalian bersama.

Karakteristik pengaturan bersama:

Para pihak terikat suatu pengaturan kontraktual

Pengaturan kontraktual memberikan pengendalian bersama kepada

dua atau lebih pihak dalam pengaturan tersebut

Pengendalian bersama  persetujuan kontraktual untuk berbagi

pengendalian atas suatu pengaturan, yang ada hanya ketika keputusan mengenai aktivitas relevan mensyaratkan persetujuan dengan suara bulat dari seluruh pihak yang berbagi pengendalian

Jenis pengaturan :

operasi bersama  mencatat bagian atas aset. Liabilitas, pendapatan,

beban

(80)

Ventura Bersama dan Operasi Bersama

(81)
(82)

Laporan Keuangan Para Pihak – Operator Bersama

aset, mencakup bagiannya atas aset apapun yang dimiliki

bersama

liabilitas, mencakup bagiannya atas liabilitas apapun yang

terjadi bersama.

pendapatan dari penjualan bagiannya atas output yang

dihasilkan dari operasi bersama;

bagiannya atas pendapatan dari penjualan output oleh

operasi bersama; dan

beban, mencakup bagiannya atas beban apapun yang

terjadi secara bersama-sama.

(83)

Contoh - Konstruksi

CI02. A dan B (para pihak) adalah dua perusahaan yang bisnisnya adalah penyediaan berbagai jenis jasa konstruksi publik dan swasta. Mereka

membentuk pengaturan kontraktual untuk bekerja sama untuk tujuan pemenuhan kontrak dengan pemerintah atas desain dan konstruksi jalan antara dua kota. Pengaturan kontraktual tersebut menentukan bagian

partisipasi A dan B dan menetapkan pengendalian bersama atas pengaturan, yang subjek pengaturan tersebut adalah penyerahan jalan.

CI03. Para pihak membentuk kendaraan terpisah (entitas Z) sebagai pihak yang akan melakukan pengaturan. Entitas Z, atas nama A dan B,

(84)

Contoh - Konstruksi

CI04. Pengaturan kontraktual antara A dan B menetapkan bahwa:

a) hak atas semua aset yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas dalam

pengaturan dibagi oleh para pihak berdasarkan bagian partisipasi mereka dalam pengaturan;

b) para pihak memiliki beberapa tanggung jawab dan tanggung jawab bersama untuk semua kewajiban operasinal dan keuangan terkait dengan aktivitas dalam

pengaturan berdasarkan bagian partisipasi mereka dalam pengaturan; dan

c) keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dari aktivitas pengaturan dibagi oleh A dan B berdasarkan bagian partisipasi mereka dalam pengaturan

• CI05. Untuk tujuan koordinasi dan pengawasan aktivitas, A dan B menunjuk operator, yang akan menjadi karyawan dari salah satu pihak. Setelah waktu yang ditentukan, peran operator akan digilir dari satu pihak ke pihak lain. A dan B menyetujui bahwa aktivitas akan dilaksanakan oleh karyawan operator atas dasar ‘tidak ada keuntungan atau kerugian’.

(85)

Contoh - Konstruksi

ANALISIS

• CI07. Pengaturan bersama dilaksanakan melalui kendaraan terpisah yang bentuk hukumnya tidak memberikan pemisahan antara para pihak dan kendaraan terpisah (yaitu aset dan liabilitas yang dimiliki dalam entitas Z adalah aset dan liabilitas para pihak). Hal ini diperkuat dengan persyaratan yang telah disetujui oleh para pihak dalam pengaturan kontraktual mereka, yang menyatakan bahwa A dan B memiliki hak atas aset, dan kewajiban terhadap liabilitas, terkait dengan pengaturan yang dilakukan melalui entitas Z. Pengaturan bersama tersebut adalah operasi bersama.

CI08. A dan B masing-masing mengakui dalam laporan keuangan mereka bagian mereka atas aset (contohnya aset tetap, piutang dagang) dan bagian mereka atas setiap liabilitas yang dihasilkan dari pengaturan (contohnya

(86)
(87)

Pengungkapan Kepentingan dalam

Entitas Lain PSAK 67

Entitas mengungkapkan pertimbangan dan asumsi signifikan yang

dibuat dalam menentukan bahwa entitas memiliki pengendalian, pengendalian bersama, pengaruh signifikan dan jenis pengaturan.

Entitas mengungkapkan informasi pengguna LK konsolidasian

Memahami komposisi kelompok usaha dan kepentingan yang

dimiliki dalam aktivitas & arus kas

Mengevaluasi sifat dan luas pembatasan; sifat dan perubahan

risiko; konsekuensi perubahan kepemilikan; konsekuensi hilangnya pengendalian

Entitas asosiasi dan pnengaturan bersama sifat, luas dan dampak

keuangan dari kepentingannya; sifat dan perubahan risiko signifikan

Entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi  sifat dan luas kepentingan;

(88)
(89)

Konsep Nilai Wajar PSAK 68

• Tujuan :

a. mendefinisikan nilai wajar (fair value);

b. menetapkan kerangka pengukuran nilai wajar; dan

c. mensyaratkan pengungkapan mengenai pengukuran nilai wajar.

Konvergensi US GAAP dengan IFRS menggunakan konsep yang sama

nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk

menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk

mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur

antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.

nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk

menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk

mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur

antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.

“...the price that would be received to sell an asset or transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.”

(90)

Assets

PUC plan obligation

& arbitrary rules

FV plan assets less PUC plan o

bligation & arbitrary rules

(91)

Hirarki Fair Value

91

Apakah ada harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset

atau liabilitas yang identik (Level 1)

Apakah ada input selain harga kuotasioan yang

dapat diobservasi* Gunakan nilai wajar

pengukuran dengan Level 1

Gunakan input selain Harga kuotasian yang dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak

langsung, pengukuan ‡ Level 2

Gunakan input yang bukan berdasarkan

harga pasar yang dapat diobservasi.

Level 3

No Yes

Yes No

Harus digunakan tanpa penyesuaian

* Maksimumkan input yang dapat diobservasi, termasuk informasi pasar dan informasi publik lainnya

Input yang tidak dapat diobservasi

diantaranya data entitas (anggaran, proyeksi), harus disesuaikan jika pelaku pasar menggunakan asumsi berbeda

(92)

PENYERAHAN ASET

DARI PELANGGAN

(93)

Ruang Lingkup

Diterapkan untuk akuntansi pengalihan aset tetap oleh entitas yang

menerima pengalihan.

Perjanjian dalam interpretasi ini adalah perjanjian dimana entitas

menerima aset tetap dari pelanggan dan entitas harus menggunakan aset untuk menghubungkan pelanggan ke suatu jaringan atau

menyediakan akses berkelanjutan kepada pelanggan atas pasokan barang atau jasa atau untuk keduanya. Entitas menerima kas yang harus digunakan hanya untuk mengkonstruksi atau memperoleh aset.

Permasalahan

Apakah definisi aset terpenuhi?

Jika definisi aset terpenuhi, bagaimana aset tetap alihan diukur pada

saat pengakuan awal?

Jika pada saat pengukuran awal aset tetap diukur pada nilai wajar,

bagaimana saldo kredit yang dihasilkan dari transaksi pengalihan tersebut dicatat?

Bagaimana entitas mencatat pengalihan kas dari pelanggannya?

(94)

Definisi Aset

Ketika entitas menerima pengalihan aset tetap, entitas menilai

apakah aset tetap alihan memenuhi definisi aset dalam KDPPLK paragraf 49(a) “aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh

perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh

perusahaan.”

Entitas yang mengendalikan aset pada umumnya dapat menggunakan aset tersebut sesuai dengan keinginannya. Misal: menukar aset tersebut dengan aset lain, menggunakannya untuk memproduksi barang atau jasa,

Entitas mempertimbangkan seluruh fakta dan situasi yang relevan ketika menilai pengendalian atas aset yang dialihkan.

(95)

Pengakuan dan Pengukuran

Jika definisi aset terpenuhi, maka entitas mengakui aset alihan

sebagai aset tetap sesuai dengan PSAK 16: Aset Tetap paragraf 07

Mengukur biayanya pada saat pengakuan awal sebesar nilai wajar

sesuai dengan PSAK 16 paragraf 24.

PSAK 23: menyatakan bahwa “Jika barang dijual atau jasa diberikan

untuk dipertukarkan dengan barang atau jasa yang tidak serupa, maka pertukaran tersebut dianggap sebagai transaksi yang

menghasilkan pendapatan.”

Pengalihan atas aset tetap akan diperlakukan sebagai pertukaran barang atau jasa yang tidak serupa.

Entitas mengakui pendapatan sesuai dengan PSAK 23.

Entitas mengidentifikasi jasa yang dapat diidentifikasi secara terpisah

yang termasuk dalam perjanjian.

(96)

Pengakuan Pendapatan

Jika hanya satu jasa yang diidentifikasi, maka entitas mengakui

pendapatan ketika jasa telah dilaksanakan sesuai dengan PSAK 23: Pendapatan paragraf 19.

Jika terdapat lebih dari satu jasa yang dapat diidentifikasi secara

terpisah, maka PSAK 23: Pendapatan paragraf 12 mensyaratkan bahwa nilai wajar dari jumlah imbalan yang diterima atau terutang dari perjanjian, dialokasikan pada setiap jasa, dan kriteria pengakuan PSAK 23 diterapkan atas setiap jasa tersebut.

• Jika suatu jasa berkelanjutan diidentifikasi sebagai bagian dari perjanjian, periode dimana pendapatan diakui atas jasa tersebut pada umumnya ditentukan berdasarkan persyaratan dalam

perjanjian dengan pelanggan. Jika perjanjian tidak menetapkan suatu periode tertentu, maka pendapatan diakui selama periode

yang tidak lebih dari umur manfaat aset alihan yang digunakan untuk menyediakan jasa berkelanjutan.

(97)

Pencatatan Pengalihan Aset

Ketika entitas menerima pengalihan kas dari pelanggan, entitas

menilai apakah perjanjian tersebut termasuk dalam ruang lingkup Interpretasi ini sesuai dengan paragraf 06.

Jika ya, entitas menilai apakah konstruksi atau perolehan aset tetap

tersebut memenuhi definisi aset sesuai dengan paragraf 09 dan 10.

• Jika definisi aset terpenuhi, entitas mengakui aset tetap pada biaya perolehan sesuai dengan PSAK 16: Aset Tetap dan mengakui

pendapatan sesuai dengan paragraf 13–20 sebesar kas yang diterima dari pelanggan.

(98)

PENGAKHIRAN

(99)

Latar Belakang

Referensi

• Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan • PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan

• PSAK 22: Kombinasi Bisnis

• PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan

• PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian

• PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham

• PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

Debitur dan Kreditur

Pertukaran utang dengan ekuitas (debt for equity swaps)’.

(100)

Interpretasi

• Penerbitan instrumen ekuitas entitas kepada kreditur untuk mengakhiri seluruh atau sebagian liabilitas keuangan merupakan jumlah yang

dibayarkan sesuai PSAK 55: paragraf 41.

Entitas mengeluarkan liabilitas keuangan (atau bagian dari liabilitas

keuangan) dari laporan posisi keuangannya, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir sesuai PSAK 55 paragraf 39.

Pada saat pengakuan awal ketika instrumen ekuitas diterbitkan, entitas

mengukur instrumen ekuitas yang diterbitkan tersebut sebesar nilai wajar, kecuali nilai wajar tersebut tidak dapat diukur secara andal.

Jika nilai wajar instrumen ekuitas tidak dapat diukur secara andal maka

instrumen ekuitas diukur dengan nilai yang mencerminkan nilai wajar liabilitas keuangan yang diakhiri.

Dalam mengukur nilai wajar liabilitas keuangan yang diakhiri dengan

fitur dapat ditarik kembali sewaktu-waktu (misalnya tabungan), PSAK 55: paragraf 50 tidak diterapkan.

(101)

Interpretasi

Jika hanya sebagian dari liabilitas keuangan diakhiri, maka entitas

menilai apakah sebagian dari jumlah yang dibayarkan terkait dengan modifikasi persyaratan dari liabilitas yang tersisa.

Jika bagian dari jumlah yang dibayarkan terkait dengan modifikasi

persyaratan dari bagian liabilitas yang tersisa, maka entitas

mengalokasikan jumlah yang dibayarkan antara bagian dari liabilitas yang diakhiri dan bagian dari liabilitas yang tersisa.

• Entitas mempertimbangkan seluruh fakta dan situasi yang relevan terkait dengan transaksi dalam membuat pengalokasian tersebut.

Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan (atau bagian dari

liabilitas keuangan) yang berakhir dengan jumlah yang dibayarkan diakui dalam laba rugi, sesuai PSAK 55: paragraf 41.

Instrumen ekuitas yang diterbitkan diakui di awal dan diukur pada

tanggal liabilitas keuangan (atau bagian dari liabilitas tersebut)

diakhiri.

(102)

Interpretasi

Ketika hanya sebagian dari liabilitas keuangan diakhiri, maka

jumlah yang dibayarkan dialokasikan. (paragraf 08).

Alokasi jumlah yang dibayarkan kepada liabilitas yang tersisa

menjadi bagian dari penilaian apakah persyaratan dari liabilitas

yang tersisa telah dimodifikasi secara substansial.

Jika liabilitas yang tersisa telah dimodifikasi secara substansial,

maka entitas mencatat modifikasi tersebut sebagai pengakhiran

liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru sebagaimana

dipersyaratkan dalam PSAK 55: paragraf 40.

Entitas mengungkapkan keuntungan atau kerugian yang diakui

sesuai dengan paragraf 09 dan 10 sebagai pos terpisah dalam

laba rugi atau dalam catatan atas laporan keuangan.

(103)

BIAYA PENGUPASAN

LAPISAN TANAH

(104)

Agenda

Tahap Produksi

Pertambangan Terbuka

Tahap Produksi

Pertambangan Terbuka

Permasalahan

Permasalahan

Interpretasi Standar

Interpretasi Standar

(105)

PPSAK 12

PSAK 33: Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah & Pengelolaan

Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum

ISAK 29

Dicabut?

UU No.

Didrive dari UU No 11 th

1967 & PP terkait

(106)

ISAK 29: BIAYA PENGUPASAN LAPISAN TANAH

ISAK 29

Biaya Pengupasan Tanah pada tahap

Pengembangan

Biaya Pengupasan Tanah pada Tahap

Produksi

Tidak diatur Menghasilkan 2 benefit

Menghasilkan persediaan

Meningkatkan Akses

Aset aktivitas pengupasan lapisan

tanah PSAK 14:

(107)

Pendahuluan

107

Dalam tambang terdapat aktivitas memindahkan sisa

penambangan  permukaan tanah yang dibuang untuk memperoleh akses menuju cadangan mineral

Tahap pengembangan tambang (sebelum produksi)

biaya pengupasan tanah umumnya dikapitalisasi kemudian disusutkan, setelah produksi dimulai

Entitas pertambangan dapat melanjutkan pemindahan

overburden dan menimbulkan biaya pengupasan lapisan tanah selama tahap produksi tambang.

(108)

Pendahuluan

Interpretasi ini diterapkan untuk biaya pemindahan material

yang timbul dalam aktivitas penambangan terbuka selama tahap produksi (“biaya pengupasan lapisan tanah pada tahap produksi

Ruang Lingkup

Pengakuan biaya pengupasan lapisan tanah pada tahap

produksi sebagai aset;

Pengukuran awal aset aktivitas pengupasan lapisan tanah;

dan

Pengukuran selanjutnya aset aktivitas pengupasan lapisan

tanah.

(109)

Intepretasi

Sepanjang manfaat dari aktivitas pengupasan lapisan

tanah direalisasikan dalam bentuk produksi persediaan, entitas mencatat biaya aktivitas pengupasan lapisan tanah sesuai dengan prinsip-prinsip dalam PSAK 14: Persediaan.

Sepanjang manfaat tersebut adalah peningkatan akses

menuju material, entitas mengakui biaya tersebut sebagai aset tidak lancar, jika kriteria pada paragraf 09 terpenuhi 

“aset aktivitas pengupasan lapisan tanah”.

Referensi

Dokumen terkait

Surat Pemberitahuan (SPT) dengan menggunakan media komputer (e-SPT) adalah SPT beserta lampiran-lampirannya dalam bentuk digital dan dilaporkan secara elektronik

kelewatan pembekalan barang-barang yang disebabkan oleh malapetaka atau gangguan itu sekiranya didapati memuaskan hati UM bahawa kelewatan pembekalan

Penelitian ini dimotivasi oleh penelitian terdahulu diantaranya yaitu penelitian (Susilowati, 2016), hasil penelitian menunjukan bahwa motivasi berpengaruh positif

Surveilans Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah pengumpulan data kejadian infeksi saluran kemih akibat penggunaan alat dower kateter atau tindakan aseptik lain

Banyak para wartawan enggan untuk berbagi mengenai laporan secara keseluruhan sebelum publikasi atau penyiaran, tetapi anda mungkin berharap untuk berbicara dengan pihak

Jika dalam hasil penelitian menunjukkan mayoritas subjek dalam penelitian ini memiliki orientasi internal locus of control, namun dalam lingkungan mereka tinggal teman menjadi salah

baru yang diperoleh dari Yordania di samping Ekonomi Syariah adalah adanya Lembaga Pengelolaan Harta Anak Yatim yang dikelola oleh Negara. Pengadilan Agama dalam

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui spesies rama-rama (Thalassina spp.) yang terdapat di lingkungan pesisir Bukit Batu; (2) mengetahui pola