• Tidak ada hasil yang ditemukan

Corporate Social Responsibility PT Pupuk Iskandar Muda dan Pemberdayaan Masyarakat Sekitarnya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Corporate Social Responsibility PT Pupuk Iskandar Muda dan Pemberdayaan Masyarakat Sekitarnya"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

1.1. Latar Belakang Masalah

Komunikasi salah satu dari aktivitas dasar manusia pada umumnya. Di kehidupan sehari-harinya, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik secara individu maupun kelompok dengan cara melakukan komunikasi. Komunikasi menurut hakikatnya adalah proses pernyataan antara manusia dengan manusia yang lainnya (Effendy, 2003:8). Komunikasi juga dapat dimaknai sebagai bentuk interaksi manusia yang saling memiliki pengaruh satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja. Komunikasi dalam bentuknya tidak hanya terbatas menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dapat dilihat dari ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi (Cangara, 2002:20).

(2)

Perusahaan adalah tempat berlangsung kegiatan produksi dan tempat berkumpulnya semua faktor produksi. Dalam Undang-undang No. 3 Tahun 1982 Pasal 1 Huruf (b) disebutkan, bahwa perusahaan adalah bentuk usaha yang menjalankan jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan didirikan, bekerja dan berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba .

Pada prinsipnya, perusahaan didirikan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Sebagai salah satu pelaku ekonomi, perusahaan mempunyai peranan yang penting demi kelangsungan hidup perekonomian nasional dan masyarakat luas. Mereka telah berperan penting bagi negara dalam menciptakan lapangan kerja, pembayaran pajak, kekayaan, produk dan jasa. Namun di sisi lain, aktivitas perusahaan khususnya di bidang industri telah menyebabkan permasalahan baru pada lingkungan dan terjadinya kesenjangan perekonomian antara masyarakat dan perusahaan. Kejadian ini menyebabkan adanya tekanan pada bisnis untuk berperan dalam isu-isu sosial yang melibatkan karyawan,stakeholder, masyarakat, lingkungan, dan pemerintah terus meningkat.

(3)

Ide Corporate Social Responsibility (CSR) mulai dikenal sejak tahun 1970-an, dan sampai sekarang ide ini masih dianggap relevan digunakan oleh perusahaan. Namun di Indonesia, penerapan CSR baru digunakan pada tahun 1990-an. Di Indonesia, CSR saat ini merupakan kebijakan dari Pemerintah yang telah dirumuskan dalam Undang-Undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Pasal 74 dalam Undang-Undang tersebut mengamanahkan bahwa setiap perusahaan berkewajiban melaksanakan CSR. Pasal tersebut mencantumkan bahwa perseroan yang menjalankan kegiatan/usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib menyisihkan dana sebesar 5-10% dari laba bersih untuk dialokasi sebagai aktivitas kepedulian terhadap lingkungan perusahaan dan sosial atau dalam konsepnya sebagai tanggung jawab sosial perusahaan (Susanto, 2009: 19).

Konsep CSR dapat menguntungkan bagi pemerintah setempat karena merupakan konsep pembangunan baru dalam menggalang dukungan dari pihak swasta, sehingga pemerintah dan swasta dapat bekerja bersama-sama dalam penyelenggaraan program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani (2015) mengemukakan hal yang sama, pihaknya berharap program corporate social responsibility (CSR) perusahaan swasta dapat terintegrasi dengan pemerintah. Khususnya dalam pembangunan wilayah-wilayah yang masih terpencil di Indonesia (ekbis.sindonews.com).

(4)

perumahan, sanitasi, dan air bersih. Menyejahterakan masyarakat tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi kami juga perlu dukungan

dari pihak swasta,”

Selama ini hanya pemerintah yang memiliki tanggung jawab terhadap pembangunan khususnya pembangunan masyarakat. Walaupun ada pihak swasta yang turut andil dalam berpartisipasi namun hanya berbentuk hibah dan bantuan sekedarnya. Kekurangannya, kegiatan yang dilaksanakan tidak berkelanjutan (Fadhli, 2011). Konsep CSR seharusnya lebih mengedepankan pembangunan yang berkelanjutan dan penguatan-penguatan ekonomi kerakyatan berupa program-program sosial jangka panjang.

CSR juga merupakan suatu sikap yang diambil pelaku dunia usaha melalui perilaku yang secara sosial bertanggung jawab kepada masyarakat, karena mereka telah mencemari lingkungan sekitar perusahaan. Biasanya terjadi pada perusahaan industri, karena perusahaan industri menghasilkan limbah yang merupakan sisa dari proses produksi perusahaan tersebut. Sesuai dengan pernyataan Moertinah (2010) yang mengatakan akibat pesatnya pembangunan industri, selain memiliki dampak positif namun juga menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Suatu fakta yang harus diselesaikan bahwa dalam proses produksi suatu industri selain produk yang bernilai juga dihasilkan limbah. Limbah tersebut berdampak sangat luas dan mengancam kehidupan masyarakat, baik langsung maupun jangka panjang apabila tidak dikelola dengan benar (Moertinah, 2010: 104-104).

(5)

eksploitasi sumber energi besar-besaran, kerusakan lingkungan sekitar dan penggunaan energi yang tidak bertanggung jawab. Kemerosotan kualitas lingkungan hidup seperti tersebut sebelumnya ini membawa dampak negatif terhadap kehidupan sosial masyarakat (Sukarno,2006:62). Sehingga dalam menjalankan tanggung jawab sosialnya pada kehidupan dan kesejahteraan manusia di sekitar perusahaan itu, pelaku dunia usaha atau pemilik perusahaan memfokuskan perhatiannya kepada tiga hal utama, yakni ekonomi, sosial, dan lingkungan, hal ini difokuskan sebagai kegiatan yang berkesinambungan atau berkelanjutan (Sari, 2013:107-108).

Budimanta, A., Prasetijo, A., Rudito, B. (2004:28) menyatakan bahwa CSR pada perusahaan adalah suatu komitmen perusahaan untuk menciptakan kualitas hidup yang lebih baik bersama stakeholder terkait, terutama masyarakat di sekeliling perusahaan tersebut berada. Seyogjanya program CSR dapat dilakukan secara terpadu dengan kegiatan usahanya secara berkelanjutan.

CSR yang awalnya hanya untuk memperoleh “izin sosial” dari

(6)

Program CSR pada sebuah perusahaan biasanya berada di bawah Departemen Hubungan Masyarakat (Humas)/ DepartemenPublic Relations (PR). Hal ini dikarenakan Program CSR selain dilaksanakan dengan baik namun harus dapat dikomunikasikan dengan pihak lain. Divisi humas bertanggung jawab agar program-program yang ada di perusahaan dapat tersampaikan informasinya kepada stakeholder internal dan juga eksternal dari perusahaan itu sendiri. Salah satunya program CSR ini karena penting untuk diketahui oleh karyawan perusahaan yang merupakan internal stakeholderperusahaan (www.strategidanbisnis.com).

Sejak tahun 1976 telah berdiri perusahaan-perusahaan bertaraf international di daerah Aceh, khususnya Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara. Salah satunya adalah PT Arun Natural Gas Liquefaction (PT Arun NGL). Perusahaan ini merupakan sebuah perusahaan minyak dan gas yang dimiliki dan dibangun oleh Pertamina yang berlokasi di Desa Blang Lancang, Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh. Kilang ini dicatatkan sebagai yang paling modern hasil temuan ‘revolusioner’ teknologi minyak dan gas.

Teknologi kilang ini dibangun dengan rekayasa konstruksi oleh perusahaan

ternama dunia “Bechtel”. Pada tahun berdirinya, kilang tersebut merupakan

sebuah terobosan diversifikasi energy untuk mendapatkan gas alam guna

memisahkan unsur “consedate” sejenis minyak lainnyayang pengapalannya diekspor ke Selandia Baru, serta elpiji yang dijual ke pasar domestik sebagai produk ikutan (www.id.wikipedia.org).

(7)

PIM) dan PT Asean Aceh Fertilizer (PT AAF) serta Industri Kertas PT Kertas Kraft Aceh (PT KKA). Ini dikarenakan bahan baku untuk memproduksi pupuk dan kertas tersebut berasal dari gas alam hasil pengolahan dari perusahaan ExxonMobil Oil Indonesia-Inc yang merupakan operator lapangan gas PT Arun, NGL.

Menurut buku Aceh Utara “Dari Kerajaan Samudera Pasai Menuju Era Industrialisasi”, PT AAF dibangun pada 12 April 1979 oleh Toyo Engineering Corporation, perusahaan asal Jepang. PT AAF dibangun pada lahan seluas 307 hektare, masing-masing pabrik dan pelabuhan seluas 130 hektare, perumahan karyawan 88 hektare, jalur hijau 60 hektare, dan jalur pipa 29 hektare (www.pantau.or.id).

(8)

adanya sarana pelabuhan sebagai tempat bongkar muat peralatan pabrik, serta letak yang sangat strategis bagi negara tujuan ekspor (PT PIM,2015:16).

Setahun berselang, pada tahun 1985 PT Kertas Kraft Aceh (Persero) juga dibangun. PT Kertas Kraft Aceh (Persero) disingkat dengan PT KKA adalah salah satu perusahaan BUMN yang menghasilkan kertas kantong semen. Kompleks perumahan karyawan dan pabrik PT KKA dibangun dengan nilai investasi USD 424,650,151,- pada Tahun 1985. Lokasinya terletak di atas lahan seluas 219,2 ha di desa Jamuan, Kecamatan Banda Baro, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh. PT KKA mengoperasikan mesinnya pada tahun 1989 dan mulai berproduksi secara komersil pada tahun 1990.

Sejak berdirinya pabrik-pabrik di atas, Aceh Utara terkenal dengan julukan kota Petro Dollar, bagaimana tidak? Terlepas dari konflik yang terjadi di Aceh sejak tahun 1976, wilayah Kabupaten Aceh Utara berubah menjadi kawasan industri dengan berdirinya pabrik-pabrik besar yang disebutkan sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi di kawasan Aceh Utara terus meningkat di setiap tahun. Sehingga Kota Lhokseumawe sebagai Ibukota Aceh Utara pada saat itu menjadi kota kedua terbesar setelah Kota Banda Aceh yang merupakan Ibukota Provinsi Aceh (www.atjehpost.co).

(9)

2004 terjadi penurunan produksi gas oleh PT Arun sehingga prioritas utama pasokan gas hanya akan diekspor ke jepang dan Korea Selatan yang kontrak kerjanya berakhir sampai dengan tahun 2014 (www.pim.co.id).

Pada tahun 2005 pabrik pupuk PT AAF harus tutup, karena pasokan gas dari Arun sudah tidak didistribusikan lagi ke perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh negara-negara Asean tersebut. Disusul pabrik kertas PT KKA yang menghentikan operasionalnya di tanggal 31 Desember 2007, karena kekurangan bahan baku dan gas (www.pim.co.id).

Saat ini hanya Pabrik Pupuk PT PIM yang masih beroperasi untuk memproduksi urea. PT PIM menjadi satu-satunya pabrik yang tersisa setelah pada tanggal 15 Oktober 2014 menjadi hari terakhir bagi PT Arun mengapalkan gasnya ke luar negeri. Dan hari itu juga menjadi hari dimana pabrik PT Arun menghentikan operasionalnya (www.atjehpost.co).

Dalam perjalanan beroperasinya pabrik-pabrik di atas, banyak manfaat-manfaat yang diterima oleh masyarakat sekitar seperti: terbukanya lapangan kerja, (2) Terpenuhi kebutuhan masyarakat, (3) Peningkatan kesejahteraan/ pendapatan, (4) penghematan devisa negara, (5) Mendorong masyarakat untuk berfikir maju, (6). Terbukanya usaha-usaha lain diluar bidang perusahaan tersebut (Irwandar, 2014: 25).

(10)

dikhususkan kepada masyarakat agar terciptanya masyarakat yang sejahtera dan mengurangi kemiskinan (Nursahid, 2006:54). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Agustien (2010) menemukan bahwa peranan program CSR bidang pemberdayaan manusia dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyuningrum, T., Noor, I, dan Wachid, A juga menemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dan parsial antara Program CSR di bidang sosial, ekonomi dan lingkungan dengan pemberdayaan masyarakat.

Menurut Anwas (2014), CSR hendaknya dilakukan dalam bentuk pemberdayaan. Potensi dan kebutuhan yang ada dalam diri dan lingkungan masyarakat yang perlu dibangun dan diberdayakan. Masyarakat perlu disadarkan agar berkeinginan membangun dirinya sendiri dan mampu membangun dirinya, dapat meningkatkan nilai kehidupannya ke arah yang lebih baik. CSR harus diarahkan untuk menggali potensi-potensi yang ada di masyarakat untuk dikembangkan (Anwas, 2014: 144).

(11)

manusia yang mandiri dan mampu bersaing di era global (Anwas, 2014: 145).

Dalam menjalankan Program CSRnya, perusahaan memfokuskan pada tiga hal utama yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan (Budimanta, et al., 2004). Menurut Anwas (2014) Implementasi pemberdayaan CSR dapat dilakukan melalui beberapa bentuk/ model. Model ini harus ditemukan berdasarkan hasil analisis kebutuhan dan potensi sasaran. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Kurniasari (2015) menemukan bahwa model CSR yang sesuai untuk Usaha Mikro Kecil Menengah di Madura adalah mengadakan pelatihan desain, pemberian permodalan dan promosi/ pemasaran (Kurniasari,2015).

PT PIM sangat yakin bahwa kegiatan CSR tidak hanya pemberian sukarela, juga merupakan komitmen setiap kegiatan bisnis perusahaan (www.pim.co.id). Menurut mereka, perusahaan yang bertanggung jawab sudah semestinya memberikan sumbangsih dan pengabdian yang nyata bagi kemaslahatan masyarakat di sekitar tempat perusahaan tersebut beroperasi. PT PIM telah menjalankan program tanggung jawab sosial (CSR) untuk peningkatan taraf hidup masyarakat dan menjadi nilai tambah bagi kehidupan ekonomi masyarakat. Program CSR perusahaan ini meliputi bidang pendidikan, kesehatan, keagamaan dan budaya (Sosial), pelestarian alam (lingkungan), dan pengembangan masyarakat (ekonomi) (PT PIM, 2015:94).

(12)

tersebut terdiri dari Lingkaran I, Lingkaran II dan Lingkaran III (PT PIM, 2015: 94-95), berikut rinciannya:

1) Lingkaran I yaitu wilayah yang paling dekat dengan lokasi areal pabrik dan perumahan PT PIM, terdiri dari 5 desa, antara lain: Tambon Tunong, Tambon Baroh, Keude Krueng Geukueh, Paloh Gadeng dan Blang Naleung Mameh.

2) Lingkaran II yaitu wilayah selain desa Lingkaran I yang masih berada dalam wilayah kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara. 3) Lingkaran III, yaitu seluruh wilayah yang ada diluar Lingkaran I dan

Lingkaran II tetapi masih berada di Provinsi Aceh.

Program CSR PT PIM di bidang pendidikan memiliki tujuan untuk meningkatkan SDM (Sumber Daya Manusia) dengan memprioritaskan bantuan kepada anak yatim dan fakir miskin yang berprestasi untuk seluruh tingkat pendidikan. Bantuan diberikan berupa perlengkapan sekolah bagi anak yatim piatu, beasiswa pendidikan, pelatihan bagi pemuda putus sekolah, pembangunan sarana prasarana sekolah, dan bekerjasama dengan perguruan tinggi. Di bidang kesehatan, Program CSRnya berupa bantuan biaya pengobatan fakir miskin, bantuan pengobatan massal, menyelenggarakan sunat massal, dan bantuan obat-obatan melalui lembaga swadaya masyarakat (www.pim.co.id).

(13)

fasilitas dan perlengkapan olah raga khususnya pemuda, penanaman pohon trembesi dan pohon mangrove, bantuan bibit tanaman penghijauan, bantuan sarana dan fasilitas ibadah, serta bantuan kegiatan keagamaan dan bantuan hewan qurban (www.pim.co.id).

Dalam pengembangan masyarakat sekitarnya, CSR PT PIM juga melakukan program di bidang pemberdayaan ekonomi masyarakat. Program tersebut bertujuan untuk menciptakan usaha dan lapangan kerja baru. Terciptanya usaha dan lapangan kerja diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga dapat mengurangi kesenjangan sosial. Bantuannya seperti: bantuan modal usaha kecil kepada para janda dan fakir miskin, membantu modal usaha kelompok pertanian dan peternakan, dan mengadakan fasilitas perlengkapan kelompok tani (www.pim.co.id).

(14)

20,34%

17,60%

11,13%

0,00% 5,00% 10,00% 15,00% 20,00% 25,00%

Penduduk Miskin

Kabupaten Aceh Utara Popinsi Aceh Nasional

Gambar 1.1 Perbandingan Penduduk Miskin Tahun 2013

(15)

0,00% 2,00% 4,00% 6,00% 8,00% 10,00%

Tingkat Pengangguran Terbuka 8,68%

7,43%

6,18% Kabupaten Aceh Utara

Propinsi Aceh

Gambar 1.2 Perbandingan Tingkat Pengangguran Terbuka Tahun 2015

Didasarkan atas hal tersebut, maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti kembali berkenaan dengan terdapatnya hubungan antara Program Corporate Social Responsibility PT PIM di bidang sosial, ekonomi, dan lingkungan dengan pemberdayaan masyarakat di sekitarnya.

Program CSR pada PT PIM dan wilayah Lingkaran I PT PIM ditentukan sebagai lokasi penelitian ini, mengingat PT PIM merupakan satu-satunya perusahaan industri raksasa yang masih beroperasional yang berada di Kota Lhokseumawe – Aceh Utara. Alokasi dana yang dianggarkan PT PIM pada Program CSR bagi masyarakat sekitar periode tahun 2014 sebesar Rp. 1.803.462.000,-. Pemilihan PT PIM sebagai objek penelitian juga tidak lepas dari berbagai prestasi yang diraih pada tahun 2014 (www.pim.co.id), antara lain:

(16)

2) Realisasi Hari Tanpa Kecelakaan Kerja tahun 2014 mencapai 1015 hari, dan tercatat hari tanpa kecelakaan kerja fatal dari tahun 2010.

3) Realisasi Survey Kepuasan Lingkungan tahun 2014 mendapat skor, 85.22 % dan masuk dalam Kategori Sangat Baik.

4) Realisasi Survey Kepuasan Karyawan tahun 2014 mendapat skor, 74,79% dan masuk dalam Kategori “Puas”.

5) Realisasi Assessment Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) tahun 2014 oleh Tim Eksternal PT Pupuk Indonesia (Persero) mendapat skor 479,75 Poin dan masuk dalam kategori bandGood Performance.

Wilayah Lingkaran I PT PIM yang terdiri dari 5 (lima) desa ini merupakan prioritas pertama ketika perusahaan tersebut menyusun dan merencanakan Program CSR. Lokasi penelitian ini dipilih oleh peneliti dengan pertimbangan bahwa lokasi penelitian mudah diakses oleh peneliti. Lokasi penelitian juga mudah ditempuh, karena hanya berjarak 20-30 km dari tempat domisili peneliti. Sehingga keterbatasan biaya dan waktu dalam pelaksanaan penelitian ini juga dapat ditanggulangi.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:

1. Apa saja Program-Program CSR yang dilakukan oleh PT PIM kepada masyarakat sekitarnya?

(17)

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas yang telah saya uraikan, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui Program-Program CSR yang dilakukan oleh PT PIM kepada masyarakat sekitarnya.

2. Untuk melihat seberapa besar hubungan Program CSR PT PIM di Bidang Sosial, Lingkungan dan Ekonomi dengan pemberdayaan masyarakat sekitar.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Peneliti, hasil penelitian ini bermanfaat sebagai pelatihan intelektual, mengembangkan wawasan berfikir yang dilandasi konsep ilmiah khususnya ilmu komunikasi.

2. Bagi praktisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan, acuan dan referensi pelaksanaan program yang akan dilakukan perusahaan di dalam memberdayakan masyarakat dan menjadi evaluasi serta acuan dalam mengimplementasikan CSR sehingga bermanfaat bagi masyarakat secara berkesinambungan .

3. Bagi Pemerintah, hasil penelitian ini menjadi titik awal bagi Pemerintah untuk dapat memanfaatkan program CSR dari berbagai perusahaan yang berada di wilayahnya sebagai program tambahan dalam mencapai tujuannya yaitu untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.

Gambar

Gambar 1.1 Perbandingan Penduduk Miskin Tahun 2013
Gambar 1.2 Perbandingan Tingkat Pengangguran Terbuka Tahun 2015

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, agar proses pembelajaran yang demikian itu dapat terlaksanakan dengan baik maka perlu dilakukan penelitian tentang “ penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan ( M.Pd. ) pada Program Studi Pendidikan Seni. Sekolah

Berdasarkan rata -- rata indeks dominansi Situ Agathis nilai 0,21 menunjukkan tidak adanya dominansi oleh suatu famili dalam suatu komunitas walaupun beberapa famili

“perkara yang sudah menjadi ketetapak kalian saat ini ialah bahwa asal uasal alam semsta ini ada dua. Yakni materi dan energi. Keduanya qodim dan saling berhubungan

Berdasarkan analisis statistic dapat diketahui bahwa hasil dari Analisis Ragam Pertambahan Bobot Badan pada Domba Ekor Gemuk adalah (P<0,05) berbeda nyata dengan

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menghasilkan media pembelajaran biologi berbasis Adobe Flash Cs4 pada materi pokok avertebrata untuk siswa kelas X SMA/MA, (2)

Menjadi menarik ketika etnis Minang merupakan salah satu etnis yang sering diangkat pada Media, namun banyak penggambaran akan etnis Minang yang disajikan membuat etnis ini

Menentukan matriks-matriks yang digunakan pada sistem kontrol optimal Linear Quadratic Regulator (LQR) untuk kendali kecepatan motor induksi 1 fasa.. Merealisasikan sistem